Uttaran Episode 238 minggu 15 mei (ANTV)

Sinopsis Uttaran episode 238 yang tayang di ANTV pada tanggal minggu 15 mei 2016 menceritakan tentang ,Amla masuk ke dalam kamar Tapasya, dia mencoba menghibur Tapasya yang bersedih mengingat pertemuannya dengan Divya di toko saree.
Amla: Ada masalah apa? Kenapa kamu menangis?
Tapasya: Tidak ada apa-apa.
Amla: Apa seseorang mengatakan sesuatu padamu?
Tapasya: Tidak ada yang bilang apa-apa padaku, saya hanya merindukan ibuku. Ibuku dan ayahku. aku merindukan hari-hari dimana saya menghabiskan waktu bersama mereka. Sialnya, mereka sudah ada didekatku namun aku merasa jauh dari mereka.

Sinopsis Uttaran episode 238

Sinopsis Uttaran episode 238

Amla: kamu beruntung memiliki orang-orang yang menyayangimu. Di dunia ini tidak ada orang yang menyayangiku. saya punya suami yang sah namun dia bukan milikku. Mengapa kamu tidak pergi menemui mereka?
Tapasya: saya akan pergi namun ada yang harus aku lakukan sebelumnya. Oya, dimana kakak chanda?
Amla: Dia mulai kehilangan akal, dia pergi ke kuil siang dan malam, entah apa yang salah dengannya.

Tapasya kemudian masuk ke dalam kamar Chanda, dia berkata kepada dirinya sendiri,"saya harus menemukan kaset rekaman itu secepatnya. aku sudah kehilangan banyak waktu". Tej tiba-tiba masuk ke dalam kamar Chanda dan menyalakan lampu.

Tej: Apa kamu sedang mencari kaset rekaman itu?
Tapasya: Bukan urusanmu.
Tej: Apa kamu akan pergi dari hidupku?
Tapasya: Sesudah kaset itu jatuh ketanganku terlebih dahulu.
Tej: Chanda mungkin sangat marah padaku, namun dia tidak akan mengkhianatiku.
Tapasya: Pada waktu yang tepat kamu akan tahu siapa yang akan menolongmu dan siapa yang mengkhianatimu.
Amla mendengarkan pembicaraan Tapasya dan Tej dari luar. Sesudah Tej pergi, Amla pun mendekati Tapasya.
Amla: Kenapa kamu tak takut dengan Tej?
Tapasy: saya tak takut dengannya.

Amla: Apa yang sedang kamu cari? aku mendengar semua pembicaraan kalian. Oya, tolong bantu saya mempersiapkan keperluan untuk ritual pooja besok.
Saat yang bersamaan dengan ritual pooja yang dilakukan keluarga Bundela,Ichcha pergi ke kuil dan berdoa,"Putriku akan segera menikah, namun siapa yang akan melakukan khanyadan untuk putriku? Kumohon, Meethi membutuhkan ayahnya. Hanya 1 permohonanku,tolong kembalikan Veer dan biarkan Meethi mendapatkan berkat dari ayahnya",

Tapasya juga berdoa didalam hati,"Selama bertahun-tahun aku sudah melakukan hal buruk terhadap Veer dan Ichcha, saya harus memperbaiki segalanya, aku ingin Veer mendapatkan ingatannya kembali. saya berdoa padamu, tolong kabulkan keinginanku".Veer tiba-tiba mendapatkan kenangan tentang Ichcha, flashback pertemuan pertama dengan Ichcha sampai saat Ichcha membunuh Avinash demi menyelamatkan nyawanya. Wajah Ichcha terlihat sangat jelas.

Veer bergumam,"Ichcha,ibu guru itu ialah Ichcha".Tapasya melihat Veer mengatakan nama Ichcha, dia sangat gembira dan mengucapkan terimakasih pada dewa.Sesudah ritual pooja selesai, Veer berteriak,"Ibu!!", dia berjalan kearah Gunvanti.

Veer: Sampai kapan mama akan mengatakan kebohongan tentang Ichcha? Ichcha ialah istriku! kemudian mengapa mama menikahkan aku dengan Amla? Hanya karena saya hilang ingatan, mama mengatakan banyak kebohongan dan menikahkan aku dengan wanita lain, mengapa kamu selalu berbohong bu? Mengapa bu? Mengapa?.
Sesudah ritual pooja selesai, Veer berteriak,"Ibu!!", dia berjalan kearah Gunvanti.
Veer: Sampai kapan ibu akan mengatakan kebohongan tentang Ichcha? Ichcha ialah istriku! kemudian mengapa mama menikahkan saya dengan Amla? Hanya karena aku hilang ingatan, mama mengatakan banyak kebohongan dan menikahkan saya dengan wanita lain, mengapa kamu selalu berbohong bu, mengapa? Mengapa?.


Sinopsis Uttaran Episode 238 minggu 15 mei

Gunvanti: Omong kosong apa yang yang kamu bicarakan? Tapasya memberikanmu informasi yang salah!
Veer: Tapasya tak mengatakan apapun. Kebenarannya datang dari ingatanku sendiri!! Jawab pertanyaanku, jangan berbohong! Ichcha ialah istriku dan kamu tetap menikahkanku dengan Amla?! Ichcha yang menyelamatkan saat insiden itu terjadi. aku kehilangan ingatan, mengapa mama tak memberitahuku apa2? Mengapa?
Gunvanti: Itu semua bohong. Tapasya menghasutmu untuk melawanku?
Veer: Tidak, saya sudah mendapatkan ingatanku kembali. Ichcha ialah ibu guru itu, dia tidak mengatakan apapun padaku namun kamu tahu segalanya! Ibu tahu kalau dia ialah Ichcha, istriku!
Gunvanti: Itu semua bohong!

Tapasya kemudian mengambil botol obat yang biasa dicampurkan Gunvanti kedalam susu untuk Veer.

Tapasya: Mengapa itu tidak mungkin terjadi? Veer, tanyakan kepada ibumu obat apa yang sudah dia berikan padamu.
Amla: Itu obat untuk menjaga kesehatan agar Veer menjadi lebih kuat
Tapasya: Tidak, obat ini membuat ingatan seseorang menjadi lemah. aku punya bukti laporannya. Obat ini diberikan oleh ibu, khusus untuk Veer.
Tapasya: Dia tak bisa memberikan obat ini saat kamu berada di rumah sakit, karena itu kamu bisa mengingat Ichcha.
Amla: Itu sebabnya ibu tak memperbolehkan saya menyentuh obat itu?
Gunvanti: Cukup,Amla!
Tapasya: aku sudah menukar obatnya dengan gula, karena itu susu yang kamu berikan tak berpengaruh lagi terhadap ingatan Veer.
Umed: Sekarang saya tahu yang sebenarnya, lihatlah, tak ada yang mendapat keuntungan dari apa yang sudah kamu lakukan ini, tidak kamu, tidak Ichcha, tidak pula Amla.
Veer: Mengapa tidak ibu bunuh saja saya langsung daripada memberikan racun(kebohongan) secara perlahan?
Gunvanti menampar Veer dan berteriak,"Veer!!!".

Gunvanti: Apapun yang aku lakukan ini demi kebaikanmu!
Veer: Dulu kamu ialah ibuku, namun sekarang bagiku kamu sudah mati.

Veer pergi ke kamarnya meninggalkan mereka semua dalam keadaan shock.

Umed: Kita sudah kehilangan 1 putra dan sekarang 1 putra lagi pergi karena ulahmu.
Shraddha, teman 1 kampus Mukhta mengaku pernah melihat Vishnu, dia pun menelfon Mukhta untuk memberi informasi kalau nama laki-laki itu bukan Vishnu, namun Akash, Akash Chatterjee.
Shraddha: aku punya buktinya, Akash bukan laki-laki yang baik, dia laki-laki yang sangat berbahaya. Dia bisa menghancurkan hidup Meethi.
Mukhta: Benarkah? Bisa saya datang ke asrama mu sekarang juga?
Shraddha: Baiklah. Kamarku ada di lantai 7, kamar no.702.

Security melarang Mukhta masuk ke wilayah kampus tanpa menunjukkan kartu identitas. Pada saat yang bersamaan, seseorang mengetuk pintu kamar Shraddha, Shraddha mengira itu ialah Mukhta, namun betapa terkejutnya dia saat membuka pintu.

Mukhta dan security masih berdebat dibawah karena Mukhta tidak membawa kartu identitas, Mukhta pun berusaha menelfon Shraddha. Tiba2 terdengar bunyi benturan keras dibelakang Mukhta. Seorang wanita jatuh dari lantai atas menimpa sebuah mobil. Banyak darah keluar dari mulutnya,sepertinya wanita itu meninggal ditempat. Betapa terkejutnya Mukhta sesudah melihat wajah wanita itu, dia ialah Shraddha, temannya.

Seorang laki-laki memandang kearah Mukhta dari lantai atas, namun saat Mukhta melihatnya, dia sudah menghilang. Sosok yang dilihat oleh Mukhta itu ialah Vishnu palsu(Akash). Akash kini sudah berada dibawah, dia membuka sarung tangannya perlahan, kemudian menelfon seseorang,dia berkata,"Terimakasih karena sudah memberi info tepat waktu","Kita sudah berjanji untuk selalu bersama, bagaimana mungkin aku tak menolongmu?" Jawab wanita itu.

Mukhta masih terguncang melihat kematian temannya sendiri didepan mata, Mukhta berfikir, "Dia tak mungkin bunuh diri, seseorang sudah membunuhnya, namun mengapa? Apakah Akash yang melakukannya?".
Amla mendengar pembicaraan Tapasya dan Veer tentang bagaimana cara mengembalikan hak Ichcha secepatnya, namun Veer tak bisa bersikap tidak adil terhadap Amla, bagaimanapun, Amla juga korban dari keegoisan Gunvanti, takdir membawa Amla datang ke rumah ini dan menjadi istri ke-3 Veer.Amla menghampiri Veer didalam kamar.

Amla: saya menikah denganmu demi mewujudkan semua mimpiku. Kemapanan dan kekayaan, namun semua ini ialah kesalahan besar.
Veer: aku minta maaf padamu mewakili ibuku.
Amla: Mulai sekarang saya kembalikan semua hak ku di rumah ini. aku memang orang kampung, namun saya mengerti kalau kamu tidak pernah bercerai dengan Ichcha secara sah. aku akan pergi dari hidupmu, tolong maafkan semua kesalahanku.
Veer: Dalam hal ini saya tidak tahu mana yg benar mana yang salah
Amla: aku sudah memutuskan untuk pergi.
Gunvanti: kamu tidak akan pergi kemanapun Amla. Ini ialah hidupmu, rumahmu, bukan Ichcha.
Amla: Walaupun saya buta huruf namun aku tahu kalau Ichcha ialah istrinya Veer. Hari ini saya akan mengembalikan semua haknya.

Amla melepaskan mangalsutranya dan mengembalikannya kepada Gunvanti.

Veer: Amla, terimakasih untuk semua yang sudah kamu berikan kepadaku dan seluruh keluarga ini.
Ichcha sangat antusias memperlihatkan perhiasan2 untuk hari pernikahan Meethi.
Meethi: Indah sekali, aku sangat menyukainya. Terimakasih ibu.

Ichcha membuka kotak lain, dia melihat saree berwarna pink yang dia pakai saat menikah dengan Veer dan mengenang moment indah tersebut. Meethi melihat saree itu dan meminta izin untuk memakainya di upacara pernikahannya nanti.

Ichcha: Saree ini terlalu sederhana
Meethi: Ibuku memakainya saat menikah, saya juga akan memakainya nanti.

Ichcha tersenyum dan menyetujui keinginan Meethi, dia berharap semoga Veer bisa datang ke upacara pernikahan Meethi dan memberikan berkatnya.Veer datang ke kediaman Takhur untuk menemui Ichcha. Ichcha terkejut melihat Veer.

Ichcha: Apa ada sesuatu yang ini kamu bicarakan denganku? Pekerjaan di sekolah?
Veer: Bukan. aku datang untuk menemuimu.
Ichcha: saya?
Veer: Ya. sya harus datang untuk menemuimu, Ichcha ku.Veer mu sudah kembali berdiri dihadapanmu.
Ichcha: kamu sudah mengingat semuanya?

Veer kemudian menceritakan setiap kejadian yang mereka alami berdua,menguatkan fakta bahwa ingatannya sudah kembali.

Veer: kamu tak pernah mengatakan kalau kamu ialah Ichcha ku. kamu sangat menderita karena aku? Keluarga ku sangat jahat...

Ichcha menghentikan ucapan Veer dan memeluknya. Semua orang terharu melihatnya(seperti biasa, kecuali nenek buyut). Veer dan Ichcha berpelukan sambil menangis.Damini berbisik,"Terimakasih dewa".Veer meminta berkat dari Damini dan Tn. Takhur, dia berjanji mulai hari ini tak ada yang bisa menghentikannya membawa Ichcha kembali ke rumahnya, bahkan Gunvanti sekalipun.

Veer: Ada seseorang yang sudah kehilangan keluarganya demi menyatukan kembali saya dan Ichcha. Dia menjadikannya ambisi dalam hidupnya. Dan hari ini, aku ada disini dan mendapatkan ingatanku kembali karena dia. Coba tebak siapa dia?
Ichcha: Tappu!
Veer: Benar. Tn. Takhur, dia ialah putrimu, Tapasya.

Veer kemudian menelfon ponsel Tapasya, bunyi panggilan masuk ponsel Tapasya terdengar didepan pintu rumah Takhur. Tapasya muncul secara perlahan. Veer mempersilahkan Tapasya masuk kedalam, Tn. Takhur membalikan tubuhnya membelakangi Tapasya.

Divya: Ichcha, sahabatmu akhirnya pulang.
Ichcha: Tidak. Dia bukan sahabatku, namun orang lain. Tappu kita tidak akan sanggup jauh dari kita. Orang ini memberikan segalanya kepada orang lain namun dia sendiri tak mengerti betapa kita menyayanginya walau dalam kemarahannya sekalipun.
Tapasya: saya membuat banyak masalah dalam hidupmu namun kamu selalu menyayangiku.
Ichcha: Bagaimanapun keadaanmu, aku selalu menyayangimu! Itulah artinya sahabat.

Tappu dan Ichcky berpelukan dan menangis, mereka mengenang masa kecil mereka yang penuh kebahagiaan.
Tapasya: saya membuat banyak masalah dalam hidupmu namun kamu selalu menyayangiku.

Ichcha: Bagaimanapun keadaanmu, aku selalu menyayangimu! Itulah artinya sahabat

.Tappu dan Ichcky berpelukan dan menangis, mereka mengenang masa kecil mereka yang penuh kebahagiaan.Tapasya menolak saat Ichcha menarik tangannya masuk kedalam rumah, dia menggelengkan kepala dan menatap kearah Tn. Takhur. Ichcha kemudian menghampiri Tn. Takhur.

Ichcha: Ayah, kumohon maafkanlah putrimu Tappu, untuk kesalahannya di masa lalu. Ayah harusnya bangga dengan apa yang dilakukannya hari ini.

Tn. Takhur masih membelakangi Tapasya. Nenek buyut, Damini dan Rohini juga melakukan hal yang sama. Mereka semua mendekati Tn. Takhur dan memohon agar Tn. Takhur ingin memaafkan Tapasya. Veer berjalan kearah Tn. Takhur.

Veer: Seingatku, ayah selalu menegakkan kebenaran dan keadilan. Sudah waktunya ayah membawa putrimu pulang.

Tn. Takhur masih belum bergeming, kemudian Divya berdiri dihadapan Tn. Takhur menangkupkan kedua telapak tangannya dan memohon

Baca Juga Sinopsis Uttaran Episode 237 yang merupkaan episode sebelumnya dan baca juga kelanjutanya di Sinopsis Uttaran Episode 239 yang akan tayang senin 16 mei 2016