Sinopsis Uttaran episode 245 yang tayang di ANTV pada tanggal minggu 22 mei 2016 menceritakan
tentang ,Akash yang berusaha menghentikan mobilnya di restoran pinggir jalan, ia menyogok seseorang di restoran tersebut untuk memutuskan aliran listrik agar Meethi tidak bisa mengisi ulang batrai ponsel miliknya atau Akash.Sebelum sampai di Aatishgarh, Meethi sempat bertemu dengan gadis yang ditenggelamkan Ekadashi ke dalam sungai tadi, gadis itu memberitahu Meethi kalau Aatishgarh ialah tempat yang mengerikan, kabarnya orang yang datang ke sana tidak akan bisa kembali, ketika gadis itu ingin menceritakan tentang sebuah keluarga kejam yang berkuasa di desa itu(Keluarga Chatterjee), Akash langsung mengalihkan perhatian Meethi dan mengajaknya untuk segera pergi.
Sinopsis Uttaran episode 245
Meethi : Mereka baru saja kembali dari desamu.
Akash : Di setiap desa selalu ada orang-orang seperti itu. tapi apa yang bisa kita lakukan, kita harus cepat sampai ke rumah kan?
Meethi : Mengapa mereka bicara seperti itu tentang Aatishgarh?
Akash : Mereka itu orang-orang dari desa, bukan dari kota. Pemikiran mereka pasti kolot.Kita akan segera sampai, kamu akan melihatnya sendiri.
Mereka akhirnya tiba di Aatishgarh.
Meethi : Akhirnya Sampai Juga!
Bibi Akash melihat mobil Akash, ia memberitahu Ekadashi dan pamannya akash. Ekadashi melihat kedatangan Akash dan Meethi dari teras. Meethi dan Akash lalu turun dari dalam mobil.
Keluarga Akash telah berdiri didepan pintu untuk menyambut kedatangan mereka. Meethi lalu meminta berkat dari seluruh keluarga Akash.
Ritual penyambutan menantu pun dimulai, Meethi memasukkan kaki nya ke dalam nampan berisi air berwarna merah (tradisi untuk menyambut pengantin wanita masuk ke dalam rumah,seperti yang dibawakan Tej untuk Tapasya kemarin), ia mengeluh karna sesuatu menusuk telapak kakinya. Ternyata Ekadashi dan bibi-bibi Akash memang sengaja memasukan pecahan kaca kedalamnya.Pamannya Akash berkata,"Saat melaksanakan ritual masuk ke dalam rumah tidak baik kalau melangkah kebelakang. Ritualnya harus diselesaikan tanpa melangkah mundur","tidak apa-apa.
Akash : Di setiap desa selalu ada orang-orang seperti itu. tapi apa yang bisa kita lakukan, kita harus cepat sampai ke rumah kan?
Meethi : Mengapa mereka bicara seperti itu tentang Aatishgarh?
Akash : Mereka itu orang-orang dari desa, bukan dari kota. Pemikiran mereka pasti kolot.Kita akan segera sampai, kamu akan melihatnya sendiri.
Mereka akhirnya tiba di Aatishgarh.
Meethi : Akhirnya Sampai Juga!
Bibi Akash melihat mobil Akash, ia memberitahu Ekadashi dan pamannya akash. Ekadashi melihat kedatangan Akash dan Meethi dari teras. Meethi dan Akash lalu turun dari dalam mobil.
Keluarga Akash telah berdiri didepan pintu untuk menyambut kedatangan mereka. Meethi lalu meminta berkat dari seluruh keluarga Akash.
Ritual penyambutan menantu pun dimulai, Meethi memasukkan kaki nya ke dalam nampan berisi air berwarna merah (tradisi untuk menyambut pengantin wanita masuk ke dalam rumah,seperti yang dibawakan Tej untuk Tapasya kemarin), ia mengeluh karna sesuatu menusuk telapak kakinya. Ternyata Ekadashi dan bibi-bibi Akash memang sengaja memasukan pecahan kaca kedalamnya.Pamannya Akash berkata,"Saat melaksanakan ritual masuk ke dalam rumah tidak baik kalau melangkah kebelakang. Ritualnya harus diselesaikan tanpa melangkah mundur","tidak apa-apa.
Sinopsis Uttaran Episode 245 minggu 22 mei
saya akan menyelesaikannya" jawab Meethi.Ini hanyalah awal dari penderitaan Meethi di Aatishgarh.Ekadashi membantu Meethi mengeluarkan pecahan kaca dari telapak kakinya. Ekadashi diam-diam tersenyum sambil mengingat bagaimana adik-adiknya memasukkan pecahan kaca tersebut. Meethi berteriak kesakitan.
Ekadashi : Kakimu akan sembuh dalam waktu 2-3hari.
Meethi : saya akan sembuh total hanya dalam 1 hari karna perhatian dan kasih sayang yang mama berikan.
Salah seorang bibi Akash yang bernama Pavitra menyuruh Meethi dan Akash beristirahat didalam kamar, ia juga memberitahu Meethi karna mereka tinggal di desa,jadi harus pergi ke sumur untuk mengambil air.
Akash : Maafkan saya Meethi. Harusnya saya membawamu ke Swiss bukannya kesini.
Meethi : Di tempat manapun selama ada kasih sayang darimu, itu seperti Swiss bagiku.
Meethi lalu masuk ke dalam kamar dan memuji dekorasi kamarnya. lalu Meethi pun membersihkan diri, mengganti pakaian dan bergabung di meja makan. Pavitra menyuruh Meethi memperlihatkan telapak tangannya kepada pamannya Akash untuk diramal, Meethi bersemangat menunjukkan telapak tangannya.
Paman lalu berkata kepada Meethi, "tidak perlu melihat garis tanganmu. Garis di atas dahimu(sindoor) telah cukup menjelaskan bagaimana nasibmu. Ini ialah takdir mamamu, putrinya akhirnya mencapai masa depan yang telah lama menunggunya.
mamamu pasti telah banyak melakukan perbuatan baik yang membuatmu bisa datang ke rumah ini".Meethi lalu menghampiri Akash yang baru saja pulang dan bertanya darimana saja ia,Akash pun memberitahu kalau ia baru saja kembali dari kantor pos untuk mengirim surat kepada keluarga Meethi.Di Mumbai, Mr.rathore mendapat info kalau Akash memberi kabar melalui surat, ia berfikir,"ia sangat licik. Mungkin ia tidak ingin siapapun mengetahui lokasinya"
Mr.rathore : Mukhta, ia mengirim surat agar kita tidak bisa melacak lokasinya. kalau ia menelfon, kita bisa dengan mudah mengetahui keberadaannya.
Mukhta : Ayah, saya yakin mereka tidak pergi ke Swiss.
Ekadashi : Kakimu akan sembuh dalam waktu 2-3hari.
Meethi : saya akan sembuh total hanya dalam 1 hari karna perhatian dan kasih sayang yang mama berikan.
Salah seorang bibi Akash yang bernama Pavitra menyuruh Meethi dan Akash beristirahat didalam kamar, ia juga memberitahu Meethi karna mereka tinggal di desa,jadi harus pergi ke sumur untuk mengambil air.
Akash : Maafkan saya Meethi. Harusnya saya membawamu ke Swiss bukannya kesini.
Meethi : Di tempat manapun selama ada kasih sayang darimu, itu seperti Swiss bagiku.
Meethi lalu masuk ke dalam kamar dan memuji dekorasi kamarnya. lalu Meethi pun membersihkan diri, mengganti pakaian dan bergabung di meja makan. Pavitra menyuruh Meethi memperlihatkan telapak tangannya kepada pamannya Akash untuk diramal, Meethi bersemangat menunjukkan telapak tangannya.
Paman lalu berkata kepada Meethi, "tidak perlu melihat garis tanganmu. Garis di atas dahimu(sindoor) telah cukup menjelaskan bagaimana nasibmu. Ini ialah takdir mamamu, putrinya akhirnya mencapai masa depan yang telah lama menunggunya.
mamamu pasti telah banyak melakukan perbuatan baik yang membuatmu bisa datang ke rumah ini".Meethi lalu menghampiri Akash yang baru saja pulang dan bertanya darimana saja ia,Akash pun memberitahu kalau ia baru saja kembali dari kantor pos untuk mengirim surat kepada keluarga Meethi.Di Mumbai, Mr.rathore mendapat info kalau Akash memberi kabar melalui surat, ia berfikir,"ia sangat licik. Mungkin ia tidak ingin siapapun mengetahui lokasinya"
Mr.rathore : Mukhta, ia mengirim surat agar kita tidak bisa melacak lokasinya. kalau ia menelfon, kita bisa dengan mudah mengetahui keberadaannya.
Mukhta : Ayah, saya yakin mereka tidak pergi ke Swiss.
Baca Juga Sinopsis Uttaran Episode 244 yang merupkaan episode sebelumnya dan baca juga kelanjutanya di Sinopsis Uttaran Episode 246 yang akan tayang senin 23 mei 2016
