Uttaran Episode 249 kamis 26 mei (ANTV)

Sinopsis Uttaran episode 249 yang tayang di ANTV pada tanggal kamis 26 mei 2016 menceritakan tentang ,Setelah melakukan Perjanjian Keramat dengan dewa dikuil, Icha dihadapkan dengan situasi seorang anak kecil yang diambang maut, dimana sebuah truk melaju kencang hendak manabrak anak tersebut.Tanpa pikir panjang Icha menyelamatkanny, tapi sayang, icha sendirilah yang menjadi korban Tabrakan dan dilarikan kerumah sakit terdekat. Yaitu Rumah sakit yang sama dengan tempat Tapasya terbaring. Icha dan Tapasya sama-sama diambang ajal.

Dan yang membuat semakin kita sedih adalah tidak ada satupun keluarga yang tahu kalau icha tengah sekarat didekat mereka. Bahkan Icha yang berlumuran darah begitu rupa sempat memegang tangan Ibunny(Damini) saat berpapasan di lorong Rumah sakit. Damini hany sedikit kaget tanpa mengetahui bahwa itu adalah anakny.Oh.. Betapa pilu hati Ibu Damini, Andaikan dia tahu bahwa tangan yang memegangny itu merupakan sentuhan terakhir dari putriny. Andaikan dia tahu bahwa hal itu juga merupakan salam perpisahan.

Sinopsis Uttaran episode 249

Sinopsis Uttaran episode 249

Saat menuruni tangga kuil, Ichcha melihat 2 gadis kecil sedang merayakan holi, Ichcha kemudian mengenang masa kecilny dengan Tapasya.Ichcha berfikir,"kamu lihat kan Tappu? Masa kecil kita, masa kecil yang sangat indah. Kita juga selalu merayakan holi bersama. kamu melihatny kan? kamu tidak bisa meninggalkanku sendirian. kamu harus segera kembali. Aku tahu kamu akan pulih secepatny".

Ichcha kemudian melihat sebuah truk melaju kencang kearah salah satu gadis kecil itu, dia berteriak,"Tappu!", Seolah gadis kecil itu adalah sahabatny.Tanpa pikir panjang Ichcha berlari untuk menyelamatkan gadis kecil itu. Ichcha berhasil menyelamatkanny namun tidak sempat menghindari truk tersebut.Ichcha tertabrak dengan benturan yang sangat keras, sepertiny dia melayang beberapa meter dari tempat dia berdiri sebelumny. Ichcha tergeletak di jalan tidak sadarkan diri.Ibu dari anak kecil tadi memeluk putriny ketakutan,dia bergegas melihat kondisi Ichcha dan meminta pertolongan agar Ichcha segera dibawa ke rumah sakit.

Orang-orang yang menyksikan mengira-ngira apakah Ichcha masih hidup atau telah meninggal. Ichcha pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.Ichcha pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Yaitu Rumah sakit yang sama dengan tempat Tapasya terbaring.Saat berpapasan dilorong rumah sakit, Seperti ada kontak batin antara Damini dan Ichcha, Ichcha memegang tangan Damini. Namun Damini tidak bisa mengenali wajah Ichcha yang berlumuran darah.

Sementara Ibu dari gadis kecil tadi menceritakan kepada Damini kalau wanita yang sedang sekarat itu telah menyelamatkan nywa putriny, Damini menenangkan ibu itu dan berkata bahwa semuany akan baik-baik saja.Setelah Ichcha dibawa pergi, Mukhta bicara kepada Damini.

Mukhta  : Nenek Damini, tangan nenek penuh dengan darah.
Damini  : Wanita itu memegang tangan nenek seolah nenek adalah ibuny. Entah apa yang akan terjadi kalau anggota keluargany melihat kondisiny.

Pada saat itu, Suster belum membawa Ichcha masuk ke dalam ruang operasi. Ibu dari gadis kecil itu memarahi suster,"Jangan berdiri saja, cepat panggilkan Dokter ! Wanita ini membutuhkan pertolongan!","Wanita ini mengalami kecelakaan,kita tidak bisa membawany masuk ke dalam sebelum melaporkanny pada polisi", Jawab suster.Ibu itu membantah, "kalau operasiny terlambat dia bisa kehilangan nywany, setiap detik sangat berarti baginy dan kamu ingin melaporkan pada polisi terlebih dahulu?".

Tuan Takhur kemudian membantu ibu itu.Tuan Takhur : "Apa kamu tidak dengar tadi? Wanita ini telah mengorbankan nywany untuk menyelamatkan seorang anak kecil dan kamu hany membuang-buang waktu berdiri disini membicarakan masalah peraturan!".Dokter  kemudian menghampiri Tuan Takhur dan bertany mengapa Tuan Takhur membuat keributan disekitar ruangan ICU. Setelah Tuan Takhur menjelaskanny, Dokter  akhirny membawa Ichcha masuk ke dalam. Ibu dari gadis kecil itu pun berterimakasih kepada Tuan Takhur.

Veer kemudian datang dan menanykan kondisi Tapasya, Veer kemudian memberitahu Damini kalau Ichcha tidak mengangkat ponselny sejak tadi.Damini : Dia pasti sedang dijalan untuk kembali kemari. Ibu telah bilang supaya jangan pergi terlalu jauh. kamu kan tahu dia tidak mau berbagi kesedihan dengan siapapun. Dia pasti sedang duduk sendirian di suatu tempat.sahabat ini kemudian berjuang antara hidup dan mati. Ingatan tentang masa kecilny bersama Tapasya melintas dibenak Ichcha. Dokter  yang menangani operasi Ichcha meminta suster untuk menjaga agar Ichcha tidak kehilangan kesadaranny.


Sinopsis Uttaran Episode 249 kamis 26 mei

Dokter  : Apa kamu ingin menelfon kerabatmu?

Ichcha tidak sanggup mengeluarkan suarany.Dokter  yang merawat Tapasya(Dokter Murthy) masuk ke ruang operasi Ichcha dan bicara dengan Dokter  yang merawatny(Dokter Malhotra).

Dokter Murthy : Pasienku, Tapasya, membutuhkan donor jantung secepatny.

Ichcha mendengarkan pembicaraan mereka dan menyebut nama Tappu secara perlahan.

Dokter Murthy : Apakah wanita ini(Ichcha) korban kecelakaan?
Dokter Malhotra : Ya, dia kehilangan banyk darah. Peluang hidupny sangat kecil.

Sementara itu Veer mulai khawatir karena Ichcha tidak ada kabar.

Veer : Aku tidak bisa menemukan Ichcha dimanapun. Ponselny juga tidak bisa dihubungi.

Tuan Takhur : Apa kamu telah mencariny di rumah?

Veer : telah, dia tidak ada disana.

Veer kemudian mengingat saat Ichcha berkata kalau dia ingin pergi ke kuil setelah menjenguk Tapasya, dia pun memberitahu anggota keluarga yang lain.Tuan Takhur : Ya, dia selalu pergi ke kuil setiap kali menghadapi kejadian yang diluar kuasany.

Mr.rathore : Dia memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap dewa serta doa-doany. Mungkin kekuatan doany bisa menyembuhkan Tapasya.

Damini : Biarkan dia berada disana beberapa saat lagi, kita tidak tahu, mungkin doany telah dikabulkan dan Tapasya bisa mendapatkan kehidupanny kembali.

Di koridor rumah sakit, Mr.rathore berjalan kearah patung dewa Ganesha dan berkata,"kamu telah merenggut segalany dariku, semua orang yang aku sayangi dan menyyangiku. kamu sangat senang melakukanny. kamu hany menginginkan ini bukan? Tapi aku tidak akan pernah menyerah. Di duniamu, yang miskin menjadi semakin miskin dan yang kaya melalui garis keturunanny semena-mena dengan orang lain"

"Ini adalah keadilan bagimu! Apakah seperti ini carany kamu mengadili orang-orang? kamu membuat Tapasya tertembak? Mengapa bukan aku atau Tej Singh? Aku adalah musuhmu, harusny kamu mengambil nywaku saja.""Dia telah mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahanny di masa lalu, apakah ini masuk akal?! Dia adalah seorang putri, seorang sahabat, seorang ibu, bagaimana bisa kamu merenggut kebahagiaan dari keluargany? Apa yang kamu inginkan?",Mr.rathore kemudian menundukkan kepalany, dia menangis dan berkata.

"Hari ini aku telah kalah. Aku menyerah. Hany ini yang kamu inginkan bukan? Raghuvendra Pratap Rathore memohon kepadamu, jangan ambil dia dari hidupku, jangan ambil apapun lagi dariku".
Dokter Murthy menydari kalau Ichcha ingin mengatakan sesuatu padany.Dokter Murthy : Aku bisa mengerti apa yang ingin kamu katakan dari gerakan mulutmu.Sedikit tidak jelas Ichcha bersuara  : "Donor.."
Dokter Murthy mencoba membantu  : "Ya, katakan saja"

Dokter Murty mulai mendengar dan berkata  : "Donor..?"
Ichcha : "Jantung.. Donor jantung"
Dokter Murthy : "Maksudny kamu ingin mendonorkan jantung? Apa aku tidak salah dengar, donor jantung. Jangan terlalu cepat menyerah, kami sedang melakukan yang terbaik untuk menyelamatkanmu"

Ichcha mulai kesulitan bernafas, suster kemudian menempelkan cap jari Ichcha diatas berkas pernytaan bersedia menjadi donor jantung kalau terjadi sesuatu padany.Saat Dokter  berusaha menolong nywa keduany, terjadi pembicaraan melalui kontak batin antara Ichcky dan Tappu.Tapasya : Ichcky, aku rasa sekarang aku tidak akan bisa hidup kembali.Ichcha : Tidak Tapasya. kamu harus tetap hidup. kamu tidak boleh menyerah sekarang. kamu harus kuat.

Tapasya : Aku rasa persahabatan kita telah berakhir sekarang. Aku akan pergi, aku bahkan tidak bisa lagi mendengar suara detak jantungku sendiri.
Ichcha : Tapi aku masih bisa mendengarkanny Tappu. kamu akan tetap hidup. Persahabatan kita tidak selemah itu. Aku bisa mendengarkan detak jantungmu Tappu.

Tapasya kemudian memanggil nama Ichcha.Adegan kemudian berubah ke tempat yang gelap dan penuh dengan asap putih. Tapasya mengejar Ichcha, memanggil-maggil namany, Ichcha kemudian masuk ke dalam sebuah pintu dan pintu itu tertutup ketika Tapasya ingin menyusulny. Ichcha pun meninggal dunia ketika Tapasya kembali bernafas.

Baca Juga Sinopsis Uttaran Episode 248 yang merupkaan episode sebelumnya dan baca juga kelanjutanya di Sinopsis Uttaran Episode 250 yang akan tayang jumat 27 mei 2016