Descendants of the Sun episode 3 ( tayang Rabu, 27 Juli 2016 )

Mo Yeon menatap ke arah Si Jin yang berjalan bersama anak buahnya. Mereka berhenti tepat di depan Mo Yeon namun Si Jin berjalan terus. Mo Yeon mengira Si Jin akan menghampirinya tapi ternyata tidak. Si Jin berjalan melewati Mo yeon dan Mo Yeon masih menatap ke arah Si Jin.
 IntiFilm.com
Min Ji dan Jae Ae mengenali Si Jin. Mereka berbisik membicarakan itu. Si Jin berhenti tepat disamping syal Mo Yeon yang jatuh. Si Jin lalu memperkenalkan dirinya sebagai kapten Yoo Si Jin. Ia adalah komandan pasukan yang akan bertanggung jawab atas keberadaan tim medis. Dae Young kemudian melanjutkan instruksi. Ia meminta tim medis untuk memindahkan barang barangnya dalam tas ransel. Kemudian sersan Goong membagikan ransel militer pada para tim medis. Barang-barang lainnya akan dibawa dikirim dengan truk.

Si Jin melihat ke arah syal Mo Yeon di dekat kakinya. Ia memungut syal itu dan memberikan pada Mo Yeon tanpa berbicara apapun. Mo Yeon sendiri menerima syal nya dengan canggung.

Tim medis suah sampai di barak. Mereka di sambut tentara lain dengan nyanyian dan dikalungkan bunga. Sang Hyun dan Chi Hoon menari gembira. Mereka menganggap tugas ini seperti sebuah summer camp.

Min Ji dan Mo Yeon sedang menata baju mereka di tenda barak. Tak lama kemudian Gii Beom masuk dan menyala mereka. Min Ji dan Mo Yeon belum mengenali Gi Beom yang kini berkabut cepak dan menggunakan baret. Gi Beom kemudian menirukan saat ia henak kabur dari IGD beberapa waktu lalu. Mo Yeon dan Min Ji langsung ingat bahwa dia adalah Gi Beom. Gi Beom menjelaskan bahwa ia sekarang berpangkat kopral. Mereka terkejut Gi Beom bisa ada di sana.

Sementara itu Sang Hyun dan Jae Ae sedang ribut di tenda lain. Sang Hyun sepertinya tidak menyukai tugasnya kali ini. Ketua Han sepertinya menghukum nereka bersama dengan Mo yeon. Jae Ae kesak dengan Sang Hyun yang terus melompat-lompat di ranjangnya.

Chi Hoon sedang memotret di sekitar barak. Kemudian datang salah satu prajurit. Chi Hoon hendak memotretnya tapi prajurit itu melarangnya karena peraturannya adalah para tentara dilarang diambil gambarnya. Mo Yeon lalu datang dan ikut berbicara. Ia menyetujui perkataan si prajurit dan mengatakan bahwa mereka adalah orang yang misterius. Mo Yeon lalu pergi meninggalkan Chi Hoon. Ia berjalan ke sekitar barak. Mo Yeon bertemu dengan Si Jin yang sedang menurunkan barang dari mobil. Si Jin sendiri diam saja melihat Mo Yeon dan melewatinya begitu saja. Mo Yeon kebingungan karena Si Jin seperti tidak mengenalnya.

Si Jin masuk ke markas dan berdiri di depan sebuah kaca. Ia menatap Mo Yeon dari kaca tersebut dan menarik nafas dalam-dalam. Si Jin kemudian memberikan barang yang dibawanya yang ternyata adalah untuk Dae Young. Si Jin menyuruh Dae Young membukanya siapa tahu berisi makanan tapi Dae Young belum ingin membukanya. Si Jin memaksanya dan akhirnya Dae Young mau membukanya. Isinya ginseng merah, DVD, dan sebuah surat. Paket itu adalah kiriman dari Myeong Ju. Dae Young membuka suratnya. Wajahnya terlihat sedih. Ia memberitahukan isi surat itu pada Si Jin. Letnan Yoon Myeong Ju akan segera datang ke Urk sebagai tim medis militer.

Myeong Ju sedang menghadap letnan Yoon, yang juga adalah ayahnya. Ia melapor bahwa ia akan berangkat ke Urk sebagai tim medis militer. Myeong Ju terlihat senang tapi tidak dengan ayahnya. Ia tahu niat anaknya pergi ke Urk. Letnan Yoon menjelaskan bahwa ia lebih menginginkan Yoo Si Jin menjadi menantunya daripada Seo Dae Young. Pangkat Si Jin lebih tinggi dan juga seorang komandan tim. Jika Myeong Ju seperti ini, malah akan menyulitkan Dae Young. Myeong Ju tak menyukai pembicaraan itu. Ayahnya membawa urusan pribadi ke ranah kerja.

Mo Yeon menelpon Ji Soo yang ada di Korea. Ia.menceritakan tentang Si Jin dan Dae Young yang juga bertugas disana. Mo Yeon berkata bahwa ia sangat gugup saat pertama melihat Si Jin di bandara. Ji So berkomentar bahwa takdir lah yang mempertemukan mereka. Saat tengah asyik mengobrol tiba-tiba sambungan telpon terputus karena sinyal disana kurang bagus. Lalu Mo Yeon melihat anak-anak sedang bermain. Salah satu dari mereka memakan sesuatu yang seperti kerikil. Mo Yeon berjalan mencegahnya. Ia berjalan mendekat dan tanpa sadar sudah melewati kawat pembatas daerah ranjau. Mo Yeon memberi anak tadi permen namun anak-anak lain juga memintanya. Mo Yeon kebingungan karena ia hanya punya 1. Tak lama Si Jin datang. Ia memberitahu Mo Yeon untuk jangan memberi apapun jika itu hanya 1 karena yang lain juga pasti ingin. Si Jin juga memberitahu Mo Yeon jika ia sudah melewati pagar pengaman. Si Jin kemudian menyuruh anak tadi pergi ke barak dan meminta makanan pada sersan Choi. Mo Yeon penasaran dengan apa yang dikatakan Si Jin. Tapi Si Jin berbohong bahwa ia akan menembak anak-anak itu jika tak segera pergi.

Mo Yeon kesal karena ja tahu Si Jin bohong. Mo Yeon lalu pergi. Namun tiba-tiba ada sebuah suara. Mo Yeon seperti menginjak sesuatu. Si Jin menyuruh Mo Yeon untuk diam ditempat. Suasana menjadi tegang. Si Jin tampak sedang berpikir keras sementara Mo Yeon sudah dilanda kepanikan. Si Jin malah menakut-nakuti Mo Yeon. Ia.mengatakan bahwa tak ada seorang sebelumnnya yang selamat dari ranjau. Mo Yeon semakin ketakutan. Ia meminta Si Jin segera menolongnya. Si Jin jongkok melihat ke arah pijakan kaki Mo Yeon. Tapi sepertinya Si Jin malah mengerjai Mo yeon. Si Jin melangkah hendak meninggalkan Mo Yeon. Mo Yeon berteriak kesal. Si Jin berbalik dan kembali menggoda Mo Yeon. Kemudian Mo Yeon nampak seperti akan menangis. Si Jin kemudian meletakkan kakinya di samping kaki Mo Yeon. Ia.mengatakan akan menggantikan Mo Yeon. Mo Yeon tak mau. Ia takut Si Jin akan mati. Ia mendorong Si Jin untuk segera mencari pertolongan. Tak lama kemudian mereka malah terjatuh bersama. Posisi Mo Yeon berada di atas badan Si Jin. Namun anehnya, tak ada ranjau yang meledak. Mo Yeon kebingungan. Si Jin lalu menanyakan keadaan Mo yeon tapi ia tak menjawabnya. Mo Yeon akhirnya menangis sambil memukul Si Jin. Ia sangat kesal.
 
IntiFilm.com
Mo Yeon dan Si Jin kembali ke Barak. Mo Yeon berjalan mendahului Si Jin dan melewati Dae Young. Dae Young melihat Mo Yeon menangis dan menanyakannya pada Si Jin. Si Jin mengatakan bahwa dirinyalah yang membuat Mo Yeon menangis. Dae Young heran dan sedikit mengejek. Mo Yeon memompa air dan mengoleskan ke matanya. Si Jin mendatangi Mo Yeon. Ia meminta maaf tapi Mo Yeon tak mengindahkannya. Si Jin menjelaskan bahwa ia hanya bercanda dan Mo Yeon sepertinya ingin memaafkan Si Jin. Tak lama kemudian terdengar suara lagu kebangsaan Korea. Prajurit lain sedang mengibarkan bendera. Refleks Si Jin melakukan penghormatan bendera. Mo Yeon kebingungan. Si Jin membalik badan Mo Yeon dan kembali hormat bendera. Mo Yeon mengerti, karena ia orang sipil, ia meletakkan tangannya di dada sebagai penghormatan pada bendera negara. Si Jin membisikkan sesuatu pada Mo Yeon, " Senang bisa bertemu denganmu lagi." Mo Yeon tersenyum simpul.

Pagi harinya, para prajurit sedang melaksanakan lari pagi dipimpin oleh Si Jin. Mo Yeon dan Min Ji melihat itu dari kejauhan. Keduanya kagum dengan para prajurit yang bertubuh atletis itu. Si Jin mendekati Mo Yeon dan menanyakan kegiatannya hari ini. Mo Yeon menyuruh Si Jin minggir karena telah menghalangi.pandangannya. Mo Yeon menjawab pertanyaan Si Jin tanpa memandang ke arah Si Jin. Si Jin kemudian menyuruh tentara yang sedang lagi tadi untuk menyelesaikan lagi paginya dan kembali ke barak. Si Nin kembali berbalik pada Mo Yeon namun Mo Yeon kesal karena Si Jin menghalanginya menonton para prajurit tadi.

Tim medis suah berada di pos kesehatan. Beberapa prajurit brkerumun di depan Mo Yeon yang sedang menjelaskan prosedur medical check. Si Jin mendatangi mereka. Sontak prajurit memberi hormat pada atasan mereka. Si Jin lalu akan pergi namun Mo Yeon memanggilnya untuk.lebih dulu melakukan pengambilan darah untuk proses medical check. Si Jin mau dan ia memberikan lengannya. Mo Yeon mencari pembuluh darah Si Jin. Tak lama kemudian Si Jin meringis kesakitan padahal Mo Yeon belum mengambil darahnya. Ternyata Si Jin hanya pura-pura kesakitan. Ia.lalu menunjukkan letak pembuluh darahnya dan meminta Mo Yeon segera mengambil darah. Tak.lama kemudian ada warga setempat yang datang. Ia mengobrol dengan Si Jin. Tiba-tiba ada suara gaduh seperti benda jatuh. Ternyata ada kecelakaan mobil di dekat bukit. Si Jin mencari kabar dari prajurit lain.

Ternyata memang ada kecelakaan truk. Si Jin bersama pasukannya memeriksa keadaan truk. Ada aku korban tewas. Dan ada 2 orang lain yang mengaku dari PBB. Anak buah Si Jin mempercayainya tapi Si Jin curiga ada yang tak beres. Si Jin mengambil kunci truk dan meminta anak buahnya membuka barang bawaan truk. Setelah dibuka ternyata truk itu berisi senjata yang diselundupkan. Si Jin kemudian menyerahkan 2 orang tadi ke polisi Urk. Kepala polisi berterimakasih kepada tentara Korea yang telah membantu.

Si Jin dan Dae Young sudah kembali ke barak. Saat itu Mo Yeon sedang mencuci tangan. Mo Yeon menanyakan tentang kecelakaan tadi pada Si Jin dan Si Jin menjawab hanya kecelakaan biasa. Si Jin lalu pergi hendak menemui atasannya. Mo Yeon beralih pada Dae Young. Ia menanyakan password wifi namun Dae Young mengatakan bahwa wifi hanya bia digunakan oleh orang tertentu saja. Mo Yeon kebingungan karena ia sedang membutuhkan internet. Dae Young kemudian mengatakan bahwa Si Jin akan pergi ke warnet. Mungkin ia bisa ikut dengan Si Jin.

Si Jin dan Mo Yeon sudah dalam perjalanan ke kota. Mo Yeon sedang menelpon seseorang. Si Jin mengira jika Mo Yeon membeli rumah baru. Tapi ternyata tidak. Mo Yeon keluar dari RS Haesung dan hendak membuka klinik sendiri. Si Jin sepertinya tahu tentang masalah Mo Yeon dengan dokter Han. Tiba-tiba Mo Yeon melihat papan di pinggir jalan yang menunjukkan sebuah pantai yang sangat indah di Urk.

Mereka sudah sampai di.kota. Si Jin meminta Mo Yeon untuk.menghafal jalan karena siapa tahu Si Jin tak bisa mengantarnya. Si Jin mengajak Mo Yeon ke sebuah toko. Si Jin menjelaskan bahwa tempat itu memang bukan wanet tapi di tempat itu koneksi internet nya lebih lancar. Si Jin terkejut karena ada Ri Hwa, gadis yang pernah menodongnya dengan pistol di kedai beberapa waktu lalu. Setahunya pemilik toko itu adalah Daniel. Namun SinJin ingat bahwa Daniel punya istri orang Korea. Tak lama kemudian Si Jin meminta Mo Yeon untuk menunggunya. Ia akan pergi sebentar. Mo Yeon tak ingin Si Jin pergi karena Ri Hwa tampak tak ramah sekali tapi Si Jin bilang hanya sebentar.

Sinopsis by INTANBAYU