Sinopsis Fatmagul Episode 123 Tayang Sabtu, 16 Juli 2016 -Setelah agak menjauh dr kedai, Mukades mulai membaca surat Mustafa yg masih membicarakan ttg kesetiaan cinta Mustafa utk Fatmagul. Mukades terisak membaca isi surat Mustafa. Usai membaca, Mukades merasa iri krn banyak yg menginginkan cinta Fatmagul. Mukades pun kembali ke kedai.
Di dlm penjara, Mustafa masih nampak menyendiri, lalu seorang napi mendekatinya dan membawa kan teh, dia menasihati Mustafa banyak hal agar Mustafa mau berbaur dgn sesama teman satu sel. Tp Mustafa tdk menanggapi ucapan temannya itu.
Mukades menuju ke kamarnya sendiri dan semakin menangis. Rahmi mendekatinya dan mengajaknya berbicara tp setelah puas mengomeli Rahmi, Mukades mengusirnya keluar. Fatmagul bertanya pd Rahmi tp Rahmi berkata tdk ada apa2 dgn Mukades.
Sinopsis Fatmagul Episode 123
Kerim kembali berkutat dgn pekerjaannya merenovasi calon rumah barunya. Meryem dan Fatmagul menanam bunga sedangkan Mukades hanya duduk melihat2 saja. Lalu Fatmagul pergi berbelanja dgn Kerim. Mukades sendiri selalu menanti kedatangan pos utk mengambil surat Mustafa yg ditujukan pd Fatmagul.
Malam harinya di rumah Kadir, Kerim sdg menulis memilih2 furnitur lain yg belum terbeli. Fatmagul meminta Kerim menghentikannya krn takut tdk bs membayar. Tp Kerim menenangkan Fatmagulndan berkata jika semua bs diatasi. Sementara Mukades dikamarnya sibuk membaca surat2 Mustafa yg intinya isinya masih sama saja dgn surat2 sebelumnya. Usai membaca Mukades menyimpan surat2 Mustafa dilemarinya.
Pagi harinya, usai sarapan pagi. Rahmi mencari2 koran tp tdk
menemukannya. Mukades berkata jika dia menyembunyikannya agar berita Mustafa
tdk terbaca. Fatmagul merasa heran sementara Kerim memberi kode Muades agar tdk
byk bicara tp Muades malah menunjukkan koran itu pd Fatmagul, Fatmagul
membacanya, disitu tertulis jika Mustafa akan bersaksi mendukung Fatmagul. Tak
lama Kadir naik ke lantai atas dan memberikan kabar jika operator seluler
memberikan rinciannya lebih detail terkait kasus Fatmagul. Fatmagul dann
lainnya merasa bahagia krn skr Yasaran tdk akan bs berkutik lagi.
Di kamarnya, Rezat sdg bersama
Munir, Munir membacakan surat gugatan perceraian Rezat. Lalu Rezat mengambil
surat itu dan pergi keluar kamar di ikuti Munir. Mereka pergi ke meja makan dmn
disana sdh ada Perihan dan Hilmiye. Rezat membnerikan surat itu pd Perihan dan
berkata jika iatan diantara mereka telah berakhir tp kemudian Perihan
mengatakan sesuatu yg membuat Rezat teramat sgt marah. Emudian ponsel Rezat
berdering, dia menerima tlp dr rekan bisnisnya dan menjauh dr meja makan.
Ayce membangunkan Selim dan
Erdogan. Lalu Ayce berkata jika seminggu lg dia akan kembali ke Turki, lalu
mereka mengobrol sejenak sebelum akhirnya Ayce pamit tidur.
Ender sdg bersama Meltem di
rumahnya, ponsel Ender berbunyi dan tak lama dia telah mengobrol dgn Lale, Lale
berpesan njika dia tdk bs memberitahu apapun pd Ender saat ini tp Lale meyakinkan Ender jika dia dan Ender
memiliki tujuan yg sama dan Lale berharap agar Ender berpura2 saja utk tdk
mengenalinya. Ender mempertanyakan alasan itu, akhirnya Lale hanya bs berkata
jika dia juga sebenarnya membenci Rezat Yasaran. Ender cupm terkejut
mendengarnya. Lale berata hanya itu saja saat ini yg bs disampaikan, dilain
waktu Lale akan menceritakan semua. Dia mengakhiri telepon krn melihat ada
panggilan masuk mjg dr Rezat. Usai menutup tlp Ender, Lale menerima tlp Rezat
dan mereka membicarakan bisnis, Rezat jg mengabarkan jika dia dan Perihan telah
resmi bercerai. Sepertinya Rezat ingin menggoda Lale, dia mengajak Lale pergi
makan malam tp Lale beralasan jika dia sdg berada diluar kota utk urusan kerja.
Rezat pun memakluminya.
Usai menutup tlp, Lale beranjak
ke kamar menemui suaminya. Dia menatap suaminya dgn sedih lalu Lale nampak
memikirkan sesuatu. Sementara Meltem menyatakan kecurigaannya trhdp Lale pd
ibunya, Ender berkata jika dia jg tdk tahu.
Fatmagul dan Meryem bersiap2
pergi ke kedai, Rahmi pun akan mengantar Murad pergi ke sekolah. Mukades
mengintip dr jendela kamar Fatmagul utk memastikan jika Fatmagul sdh keluar
rumah. Lalu dia pergi ke kamarnya dan mengambil semua surat Mustafa kemudian
dia pergi ke kamar Fatmagul dan meletakkan surat itu dibawah tempat tdur
bersama surat2 yg lain.
Kadir memberitahu Kerim jika
Fahretin sdh b erhasil menemukan dmn ayah Ayce dipenjara, Fahretin mengiriminya
surat dan setelah itu ayah Ayce setuju utk bertemu dgn pengacara. Diharapkan dr
ayah Ayce mereka bs menemukan Ayce dan dia bs membritahu dmn Selim dan Erdogan.
Kerim senang mendengarnya lalu dia bergegas naik ke lantai atas krn tdk ingin
mengganggu kerjaan Kadir.
Mukades menyapa Kerim dan dia
berbicara panjang lebar, Mukades mengarahkan pembicaraannya ttg ruang
penyimpanan dibawah tempat tdur Fatmagul, Mukades berharap Kerim membukanya dan
bs menemukan surat2 Mustafa. Tp Kerim berkata akan melakukannya nnti.
Kadir menelpon Omer dan bertanya
kapan sidang perceraian Hacer dimulai, tiba2 saja dr tempat Omer berbicara
terdengar suara panggilan utk Hacer dan Mustafa. Kadir pun menyuruh Omer
menutup tlpnya. Omer dan Hacer masuk ke ruang sidang. Hacer kembali teringat
saat dia mengucap janji suci bersama Mustafa saat menikah dlu. Saat petugas
bertanya apakah Hacer ingin bercerai, dia menjawab “iya” dan saat akan
menandatangani berkas perceraian, Hacer teringat kembali saat menandatangani
surat nikahnya dlu. Beberapa saat kemudian hacer dan Omer telah keluar dr ruang
sidang. Hacer berkata pd Omer jika butuh waktu dua menitnut menikah dan butuh
waktu dua menit juga utk bercerai. Omer hanyan tersenyum lalu mengajaknya
pergi.
Kerim dan Mukades telah membuka
ranjang Fatmagul, Kerim akan membereskannya agar bs tersisa banyak ruang kosong
utk menaruh barang didalamnya. Mukades pura2 membantu tp kemudian dia berkata
jika Elif menangis dan Mukades bergegas pergi. Saat Kerim memindahkan brg2 dia
menemukan surat2 Mustafa yg disimpan Mukades di bawah ranjang Fatmagul. Dengan
berang dia menutup ranjang Fatmagul dengan membantingnya. Lalu dia menutup
pintu kamar dan mulai membaca sekilas satu persatu surat Mustafa, Kerim pun
geram dan tiap kali selesai membaca surat dia lgs mencampakkannya.
Setelah membaca surat2 Mustafa,
Kerim berjalan menuju kedai Gul Mutfagi. Dia melihat dr kejauhan Fatmagul sdg
sbu melayani pelanggan krn kedai begitu ramai. Rahmi sendiri terlihat sdg
berbicara dgn Murad. Fatmagul melihat Kerim dan menyuruhnya masuk. Kerim merasa
heran krn Fatmagul bersikap biasa2 saja, lalu Kerim mengecek surat2 yg ada di
kedai. Kerim lantas bertanya apakah Fatmagul menerima surat dr Mustafa.
Fatmagul berkata jika dia menerima satu surat tp lgs membuang tanpa membacanya.
Fatmagul jg berkata td memberitahu Kerim krn takut Kerim marah. Setelah itu Kerim
bergegas meninggalkan kedai, dia terlihat kecewa.
Malam harinya ketika semua pulang
ke rumah, Fatmagul menanyakan keberadaan Kerim pd Mukades, lalu Fatmagul
mencoba menelpon Kerim. Kerim sendiri sdg berada di kafe bersama Emre. Dia
menjawab tlp Fatmagul dengan datar. Usai menelpon, Fatmagul mengobrol dgn
Mukades yg sok memberikan nasehat utk menutupi ulah liciknya.
Di kafe, Kerim terus saja minum.
Emre menasihatinya agar berbicara terus terang pd Fatmagul tp Kerim berkata
jika Fatmagul telah membohonginya dgn menyembunyikan surat2 Mustafa. Emre terus
menasihati Kerim dan meminta Kerim utk tdk meragukan Fatmagul. Tp Kerim tetap
saja beranggapan jika Fatmagul tdk bs mengeluarkan Mustafa dr dlm hatinya.
Di kamarnya, Fatmagul sdg menata
kain yg akan dijahitnya utk gaun pernikahannya kemudian dia mengambil majalah
yg berisi rancangan gaun2 pengantin dr bawah
ranjangnya, sementara Kerim yg sudah dlm keadaan mabuk berjalan pulang dgn
setengah sempoyongan. Saat akan masuk rumah, Kerim melihat kantong plastik besar
berisi sampah. Kerim memutuskan melihat ke dlm kantong tsb dan terkejut
mendapati surat2 Mustafa sdh dlm keadaan robek terbuang disana. Kerim terlihat
kecewa.
Sinopsis Fatmagul Episode 123 Tayang Sabtu, 16 Juli 2016
Pagi harinya Kerim memutuskan utk
pergi dr rumah dgn membawa satu buah tas besar, Fatmagul bertanya dan Kerim
menjawab jika dia akan ke Bodrum membantu ayahnya. Mukades yg menguping
terlihat senang. Meryem yg kemudian dtg terlihat heran dgn keputusan Kerim.
Fatmagul mengantar kepergian Kerim. Kerim mencium kedua pipi Fatmagul dan
Mukades yg melihat dr teras merasa kesal. Fatmagul melihat kepergian Kerim
hingga mobil Kerim berbelok ditikungan. Lalu dia masuk ke dlm rumah dgn wajah
sedih.
Kerim telah duduk berhadapan dgn
ayahnya di sebuah resto. Fahretin masih
merasa heran sekaligus senang dgn kedatangan Kerim. Tp Kerim beralasan jika dia
tdk ingin meninggalkan ayahnya sendirian. Fahretin bertanya lagi apa semua
baik2 saja. Kerim menyahutinya dgn datar. Mereka lantas mengobrolkan pekerjaan.
Tp Fahretin tetap merasa ada yg disembunyikan Kerim tp Kerim menjawab jika saat
ini dia hanya ingin menjauh dr Istanbul sementara waktu.
Fatmagul sendiri nampak
mendatangi Emre, setelah berbasa basi sejenak, Fatmagul menanyakan ttg Kerim pd
Emre. Tp Emre sepertinya tdk ingin memperkeruh keadaan, dia hanya mengatakan
jika Kerim sangat mencintainya. Fatmagul merasa lega dan berniat akan pergi.
Tak jauh dr tempat mereka berbicara ada dua org ibu2 sdg melihat dan menggosipkan Fatmagul. Fatmagul sendiri
kemudian pamit pd Emre dan pergi. Sepeninggal Fatmagul, ibu2 td berbicara pd
Emre agar menjauhi keluarga Fatmagyul jika tdk ingin terlibat dlm masalah
merea, tp Emre membela eluarga Fatmagul dan ibu2 itu terus saja berbicara hal
yg buruk mengenai Fatmagul dan keluarganya.
Fatmagul berjalan pulang dan
melewati rumah mereka dl, Fatmagu teringat saat Kerim kembali ke rumah itu
untuknya. Fatmagul pun tersenyum mengingatnya kemudian dia berjalan lagi.
Sinopsis Fatmagul Episode 123 ANTV
Di kedai, Mukades sdg
membicarakan ttg Kerim pd Meryem yg hanya sesekali mengomentarinya. Lalu
Mukades melihat pos datang dan Mukades segera melesat mengambil surat2 yg dtg,
begitu nampak surat dari Mustafa, Mukades lgs menyembunyikan dibalik bajunya.
Mustafa sendiri di dlm penjara
mulai bs beradaptasi dgnn teman satu selnya. Sementara Mukades beralasan ke kamar mandi utk mencuci tangan tp sebenarnya dia ingin membaca surat Mustafa.
Tayang Sabtu, 16 Juli 2016
By : ARIN
By : ARIN