Fatmagul Episode 132 (Tayang Senin, 25 Juli 2016)

Sinopsis Fatmagul Episode 132 Tayang Senin, 25 Juli 2016 -Rezat dimasukkan ruang ICU dan Perihan menangisi suaminya tersebut. Sementara di Izmir, Mustafa terlihat gelisah karena kasus yang membelitnya. Sedangkan di Istanbul, lelaki suruhan Mustafa sedang di interogasi, dia menyangkal semua tuduhan, meski para polisi telah menyodorkan semua bukti yang menyudutkannya. Lalu datang Fax dr Izmir dan mengatakan jika Mustafa nalcali telah mengakui semuanya.





Omer sendiri menghampiri Mustafa dan berkata jika Sabri Tekerci (lelaki suruhan Mustafa) telah mengakui semuanya, Omer meminta agar Mustafa megakui perbuatannya tapi Mustafa tetap bungkam.

Sedangkan di rumah Kadir, pesta masih berlangsung dengan meriah, saat memotong kue perkawinan, Kerim mengajak Murad untuk ikut serta memotong kue tsb, setelah acara memotong kue, Fahretin menari bersama Kerim. Mustafa sendiri masih terdiam, polisi berkata jika  dia tidak akan mendapatkan apa2 jika hanya diam. Mustafa mengacuhkan ucapan polisi dan sibuk berbicara sendiri jika Fatmagul akan menjadi pengantin Kerim. Di pesta pern ikahan Kerim, semua kembali menari bersama dengan meriah.

Perihan, Hilmiye dan juga Munir masih menunggu Rezat yang berad di ICU. Dokter keluar dan berkata jika keadaan Rezat kritis. Perihan menangisinya kembali saat diperbolehkan masuk ruang ICU meski dari kejauhan.

Sinopsis Fatmagul Episode 132 Tayang Senin, 25 Juli 2016


Selim sendiri sedang tertidur di seb uah gubuk, datang seorang lelaki dan membangu kannya. Selim terkejut dan berteriak minta tolong dan berkata jika dia tidak bersalah. Tapi orang itu berkata jika dia disuruh oleh Ayce, dia memberikan uang dan ponsel pd Selim dan berkata itu kiriman ibunya dan Selim disuruh menunggu hingga ada yang menelpon. Selim mengucapkan terima kasih dan lelaki td bergegas pergi.

Di taman rumah Kadir, pesta masih berlangsung dengan meriah, semua sedang menari dengan gembira. Kontras sekali dengan keadaan Rezat Yasaran yang masih tak sadarkan diri di RS, sementara Hacer masih merasakan kontraksi nyang amat kuat karena akan segera melahirkan.

Kembali ke pesta pernikahan Fatmagul dan Kerim, Mehmet sudah ‘minum’ terlampau berlebih, Mukades melihat itu dan bisa meneabk jika Mehmet terlalu frustasi melihat keakraban Emre dan Deniz. Mukade lalu memanasinya dengan berkata jika dia harus terus mendekati Deniz jika ingin mendapatkannya. Akhirnya Deniz ikut masuk dalam lingkaran tarian dan menari disamping Deniz. Fatmagul dan Kerim memutuskan untuk beristirahat sejenak karena terlalu penat menari sedari tadi.

Sementara di kantor Jaksa, Mustafa masih cemas menunggu nasibnya, dia bertanya pada petugas yang mengatakan jika dia akan dibawa ke pengadilan esok hari dan sementara dia akan kembali ke dalam sel. Di rumah Kadir, Fatmagul dan Kerim memilih masuk ke dalam rumah lalu Fatmagul menukar sepatunya dengan highheels yang lebih rendah, Kerim membantunya mengikatkan tali sepatu dan Fatmagul merasa kikuk. Setelah itu mereka berdua kembali keluar ke taman.

Para tamu akhirnya undur pamit. Mereka sibuk berjabat tangan dengan para tamu yang akan pulang. Mukades terus menatap Fatmagul dan Kerim, lalu dia berkata pada Meryem jika seharusnya Nezihe menemani saat malam pertama mereka, Meryem tidak menggubris ucapan Mukades. Deniz dan Emre terlihat duduk berdua dan mengobrol, tak lama kemudian Mehmet datang dan ikut bergabung, baik Mehmet ataupun Emre merasa senang hati saat Deniz berkata jika kemungkinan saat kuliah dia akan kuliah di Istanbul. Rahmi lalu berteriak memanggil dan mengajak Mehmet untuk segera membersihkan meja. Mehmet pun pergi dengan kesal karena harus meninggalkan Deniz berdua bersama Emre.

Sinopsis Fatmagul Episode 132 ANTV


DI RS, Meltem datang dan bertanya pada perawat ruangan Rezat di rawat, Meltem lalu bergegas ke ruang ICU dan menyapa Perihan yang sedang berdiri menatap Rezat, Meltem menggenggam tangan Perihan untuk menguatkannya, sementara Rezat sendiri kembali teringat awal2 kejadian pemerkosaan Fatmagul, kondisinya langsung drop dan perawat segera memanggil dokter. Dokter datang dan segera menangani Rezat, Perihan dan Munir nampak takut jika harus kehilangan Rezat.

Semua tamu telah pergi, Mukades terus saja berkata jika Fatmagul dan Kerim harus buru2 pulang ke rumah baru mereka. Tidak ada yang peduli dengan ucapan Mukades. Fatmagul dan Kerim mengucapkan terima kasih pada semua anggota keluarga atas terselenggaranya pernikahan indah mereka. Lalu mereka pamit setelah sempat mengambil foto bersama dan berjalan keluar rumah sambil berpegangan tangan, Rahmi terus menatap kepergian adiknya tersebut dengan sedih. Kerim membantu Fatmagul masuk ke dalam mobil karena gaunnya yang menjuntai, setelah itu mereka melaju pergi ke rumah baru mereka. Rahmi menutup pintu pagar dengan sedih.

Di RS kondisi Rezat semakin kritis sementara Hacer sedang berjuang melahirkan anaknya. Mustafa sendiri berjalan menuju mobil tahanan dengan dikawal polisi. Sedangkan Fatmagul dan Kerim telah sampai dan mereka berjalan menuju rumah mereka, Fatmagul melihat tetangga yang mengintip dan Kerim langsung membopong Fatmagul agar para tetangga semakin iri. Sementara Mustafa sudah akan masuk ke dalam mobil tahanan tapi dia melarikan diri. Fatmagul dan Kerim sudah berada di depan pintu rumah mereka dan Kerim membuka kunci rumah. Mustafa terus berlari hingga polisi terpaksa menembaknya, tembakan pertama lolos, tembakan kedua dan ketiga mengenai Mustafa tai dia masih sanggup terus berlari dan  hingga akhirnya pada tembakan ke empat Mustafa pun tumbang dan roboh di tengah jalan. Bersamaan dengan jatuhnya Mustafa, lahirlah anaknya ke dunia ini, Hacer menciumnya dengan penuh kasih sayang.

Kerim dan fatmagul telah masuk ke dalam rumah, untuk mengatasi rasa groginya, Kerim menawarkan mengambil air  minum untuk Fatmagul. Fatmagul pun terlihat bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

 Sinopsis Fatmagul Episode 132


Di rumah Kadir, semua sedang bersantai di ruang tamu untuk melepas lelah. Omer menelpon Kadir dan mengabarkan tentang tewasnya Mustafa. Kadir pun terkejut. Usai menutup telepon, Kadir mengabarkan tentang berita kematian Mustafa yang tertembak oleh polisi karena dia hendak melarikan diri. Kemudian Kadir menceritakan tentang Mustafa yang menyewa orang untuk membunuh Kerim saat pernikahannya tadi.

Sementara itu polisi sedang mengevakuasi mayat Mustafa dan Omer terlihat sedang menceritakan kronologis pelarian Mustafa tadi pada petugas.

Fatmagul dan Kerim terlihat duduk bersama di ruang tamu, mereka kehabisan bahan pembicaraan sehingga lebih banyak diam daripada mengobrol. Fatmagul lantas bergerak menuju kamar, dia melepas tudung pengantin dan ikatan rambutnya sedangkan Kerim masih nampak gelisah di ruang tamu tapi beberapa saat kemudian dia menyusul Fatmagul ke kamar. Kerim masuk dan menghidupkan lampu, Fatmagul merasakan ketegangan. Lantas Kerim berjalan ke arah Fatmagul dan membelai pipinya lalu menciumnya, Kerim memeluk Fatmagul dan hendak membuka risleting gaunnya tapi kemudian Fatmagul merasakan tetes air mata Kerim di punggungnya. Kerim pun menjauh dari Fatmagul lalu terduduk dan menangis.

Fatmagul berjongkok didepan Kerim. Kerim pun berkata jika dia tidak akan pernah bs memaafkan dirinya sendiri atas apa yang telah dilakukannya pada Fatmagul, pun meski Fatmagul memaafkannya. Kerim berkata lagi jika semua kejadian yang menimpa Fatmagul berawal dari dirinya. Fatmagul juga ikut menangis, dia berkata jika mereka tidak akan pernah bisa mengembalikan waktu yang tertinggal di belakang, Fatmagul meminta Kerim untuk memaafkan dirinya sendiri dan mereka akan melakukannya bersama2. Suatu hari semua itu akan berakhir. Kerim lalu membelai pipi Fatmagul dan menciumnya, Kerim berkata jika dia sangat mencintai Fatmagul, demikian juga dengan Fatmagul. Keduanya berpelukan lalu berciuman kemudian dengan perlahan, Kerim membuka risleting gaun Fatmagul dan terjatuhlah gaun tersebut ke lantai.

Pagi harinya, Fatmagul dan Kerim saling menyiapkan sarapan bersama2 di teras rumah, tapi tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka. Mereka hanya saling curi2 pandang saja. Dan mereka menyibukkan diri dengan mencari2 kegiatan persiapan sarapan. Lalu setelah semua siap mereka memulai sarapan dan masih dalam diam.

Akhirnya Kerim membuka percakapan dengan memanggil Lodos setelah sekian lama mereka hanya diam saja menikmati sarapan mereka. Fatmagul lalu akhirnya ikut berbicara saat Kerim berbicara dengan Lodos. Lalu Fatmagul berkata akan mengambil roti lagi ke dalam rumah. Tapi di dalam rumah, Fatmagul pergi ke kamar dan menatap kamarnya dengan galau. Kerim lalu menyusul masuk ke dalam ruah dan dia berpapasan dengan Fatmagul yang akan keluar dari kamar.


Sementara di rumah Kadir, semua orang sedang  membersihkan taman dan menatanya kembali setelah terlihat berantakan usai pesta. Kadir sendiri sedang berbicara dengan Omer via telepon, Omer berkata jika dia masih menunggu teman Mustafa yang bernama Serdar datang untuk membawa mayatnya ke Ildir. Omer berkata juga jika dia akan memberitahu Hacer tapi Kadir berkata jika dia yang akan memberi tau tapi tidak lewat telpon melainkan bertemu langsung.

Usai menutup tlp, Kadir berkata jika pemakaman Mustafa akan dilaksanakan esok hari,mereka lalu berkata jika harus segera mengabari hacer, Meryem berterima kasih karena dengan bantuan Hacer, Kerim terhindar dr musibah. Lalu Mukades muncul dan Rahmi menegurnya agar berhenti menangis. Rahmi juga sedih dengan kematian Mustafa meski apa yang telah Mustafa lakukan pada Fatmagul. Fahretin juga menambahkan meski hidup dengan Mustafa tapi Hacer selalu bersama mereka. Kemudian Kadir berkata akan menemui Hacer dan Meryem memaksa untuk ikut. Kadir lalu berkata agar jangan ada yang memberitahu Fatmagul dan Kerim, Mukades yang merasa tersindir lgs marah dan bergegas masuk ke dlm rumah. Kadir pun berkata pd Rahmi jika dia tdk ada niat untuk menyidir Mukades. Rahmi memahami itu. Meryem lalu meminta Kadir tidak mengambil hati sikap Mukades.

Di RS, Sami sedang memasang balon2 di kamar perawatan Hacer, semua penghuni kamar tersebut memuji bahwa Sami adalah suami yang baik karena selalu mendampingi istrinya. Hacer hanya tersenyum mendengarnya. Sami lalu memberi  bandana dan coklat pada Hacer, terakhir dia memberi sepasang cincin, Hacer tersenyum saat membaca nama yang diukir pd cincin tsb.

Beberapa saat kemudian Serdar menelpon dan berkata jika dia telah berada di Izmir u ntuk pemakaman Mustafa, Hacer terkejut dan sontak menangis dengan keras mendengar berita tsb. 

Tayang Senin, 25 Juli 2016
By : ARIN