Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 19 Tayang Jum'at, 19 Agustus 2016 -Raman langsung bergegas pergi ke kamarnya. Ny. Bhalla menghentikan langkah Ishita dan berkata jika malam ini dia akan tidur bersama Ruhi. Ishita pun pergi ke kamar raman. Raman sedang ganti baju dan Ishita menunggu diluar.
Beberapa saat kemudian Ishita masuk ke kamar dan ganti baju di kamar mandi. Raman sedang menonton berita, dia mematikan lampunya. Ishita keluar darimkamar mandi dan dia menghidupkan lampu. Raman mematikannya lagi dan Ishita pun menghidupkannya. Ishita lantas mengambil bantal dan tidur di sofa. Ishita lantas mematikan TV tapi Raman menghidupkannya lagi dan menonton pertandingan kriket dengan suara yang cukup keras. Ishita pun tidak bisa tidur. Dia meminta Raman mematikan TVnya karena dia harus bangun pagi. Mereka pun berdebat. Ishita mematikan TV dan mematikan lampu lalu menyembunyikan remotenya. Raman pun menggerutu sementara Ishita tersenyum.
Pagi harinya, Ruhi muncul bersama Ishita dan Ny. Bhalla mengajak mereka sarapan. Ny. Bhalla sedikit kesal saat Ruhui tidak mau mendatanginya. Raman lalu muncul dan membuat semua orang tertawa karena diamembawa handuk di saku celananya.Simmi pun menggoda Ishita. Raman memarahi Romi dan Simmi, dia juga menegur Ishita untuk tidak membuat kamarnya menjadi miliknya. Ny. Bhalla pun menyuruh mereka menghentikan keributan. Ny. Bhalla meminta agar Raman tidak memarahi Ruhi dan dia mengantar Ruhi ke sekolah. Raman menolak dengan alasan dia hendak pergi ke kantor. Ishita berkata jika dia yang akan mengantar Ruhi.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 19 Tayang Jum'at, 19 Agustus 2016
Semua orang komplain karena tempat parkir terpakai semua. Ny. Bhalla muncul dan berkata jika itu semua untuk kepentingan pesta Kitty.
Ishita tiba di klinik dan bertemu temanya (Bani). Mereka pun mengobrol. Sementara Raman mendapat telpon dari sekolah Ruhi dan dia bergegas pergi kesana. Sang guru berkata jika nilai matematika Ruhi sangat buruk dan nguru itupun meminta agar Raman fokus pada Ruhi. Raman pun kembali marah pada Ruhi. Ashok muncul dan tersenyum. Raman melihatnya dan kemudian Raman bergegas pergi.
Ishita memberitahu Simmi dan menghentikannya memberikan vaksin yang salah pada bayinya. Simmi meminta Ishita memikirkan bisnisnya saja dan tidak usah mencampuri urusan Simmi. Ishita pun meminta maaf. Lalu Raman datang bersama teman Ruhi yang bernama Payal. Keluarga Bhalla terkejut melihat gadis cilik itu dan bertanya pada Raman siapa dia. Raman pun terkejut menyadari gadis nyang dibawanya pulang ke rumah ternyata bukan Ruhi. Payal pun menangis. Ishita bertanya padanya dan Payal menjawab jika Raman membawanya dan Ruhi masih di sekolah. Ishita pun berkata jika dia yang akan menjemput Ruhi. Ishita pun menegur Raman karena kemungkinan orang tua Payal khawatir dan Ruhi sendirian berada di sekolah.
Ashok lalu datang bersama Ruhi dan orang tua Payal yang langsung menegur Raman. Raman pun meminta maaf. Orang tua Payal mengatakan sangat bagus Ashok membawa mereka ke rumah Raman sebab mereka sebenarnya akan menelpon polisi. Ishita meminta maaf lalu orang tua Payal beranjak pergi. Ishita lantas membawa Ruhi masuk ke kamar. Ashok pun menghina Raman dengan berkata jika Ruhi bukanlah putrinya tetapi putrinya dan Raman berniat menjauhkan Ruhi darinya. Ashok mpun memperingatkan Raman jika dia akan mengambil Ruhi kembali darinya. Kemudian Ashok pergi dan raman terlihat sangat marah.
Ny. Bhalla bertanya pada Raman mengapa dia marah pada Ruhi dan hari ini Raman telah kelewat batas. Ishita pun mulai berdebat. Ny. Bhalla meminta Ishita diam dulu saat dia sedang menegur Raman. Tn. Bhalla juga memarahi Raman, dia berkata jika hakim benar bahwa Raman seperti Ashok, tidak pernah memperdulikan Ruhi. Raman berkata jika ini hanyalah kesalahan kecil. Dan Raman pun berlalu.
Raman sedang memikirkan ucapan Ashok dan berpikir apa yang harus dilakukannya. Bagaimana dia memberitahu keluarganya jika Ruhi bukan putrinya. Raman tidak bisa menyakiti perasaan keluarganya. Sementara itu Tn. Bhalla bertanya apakah Ruhi dan Ishita sudah makan. Ishita menjawab sudah lalu Tn. Bhalla menyuruh Simmi memberikan makanan yang masih ada pada pengemis. Ny. Bhalla kemudian bertanya apa yang akan dimakan oleh Raman, suaminya menjawab jika mereka tidak akan memberi Raman makan dan minum di rumah. Ny. Bhalla membela Raman dengan mengatakan jika Raman bukan anak2 lagi. Tapi tetap Tn. Bhalla melarang orang rumah untuk memboikot Raman. Simmi dan ibunya berkata jika Ishita telah menyiram bensin ke dalam api. Ny Bhalla berujar jika sekarang dia tidak akan tinggal diam.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 19
Raman pulang terlambat ke rumah.
Dia melihat tidak ada makanan dan Raman berpikir apa yang terjadi pada orang
rumahnya. Dia lalu melihat Ishita tidur bersama Ruhi di tempat tidur dan Raman
mendapat surat dari Ishita yang
menyuruhnya u ntuk tidur di sofa. Raman pun pergi tidur dan menggerutu jika
Ishita telah membuat hidupnya lebih buruk dari seekor anjing.
Pagi harinya, Ishita bersama
Ruhi. Raman bertanya pada Simmi apa yang terjadi. Tn Bhalla berkata jika tidak
ada seorang pun yang akan melakukan sesuatu. Simmi berkata pada Raman jika
ayahnya menghentikan mereka semuya karena seseorang. Raman berujar jika dia
tidak peduli, dia berbicara pada Ishita jika dia harus melakukan tugasnya
sebagai ibu dan mengecek sekolah Ruhi. Raman pun pergi ke kantor.
Raman menghadiri rapat dan orang2
berpikir apa yang terjadi dengan Raman dan mereka berpikir jika ini adalah efek
samping pernikahannya. Raman menegur mereka dan menyuruh mereka keluar dari
ruangan. Raman pun berpikir akan membalas semua perbuatan Ishita.
Ny. Bhalla mencoba membuat
suaminya senang agar dia dapat memaafkan Raman tapi Tn. Bhalla mengerti maksud
istrinya. Dia pun berkata jika dia melakukan ini agar Raman mengerti betapa
pentingnya sebuah keluarga. Raman lalu datang dan membawa makanan dari luar.
Mihir dan Mihika bertemu, mereka
membicarakan Raman dan Ishita. Mereka
berkata harus membawa Raman dan Ishita untuk lebih dekat. Tiba2 sebuah mobil
hendak menabrak Mihika dan Mihir berhasil menarik Mihika hingga akhirnya Mihika
berada sangat dekat dengan Mihir. Mata mereka saling bertatapan. Saat tersadar,
Ishita pun langsung beranjak pergi. Mihir bergumam sendiri bahwa Mihika akan
membawa Raman dan Ishita lebih dekat dan dia sendiri akan membuat Mihika dan
dirinya selalu bersama2.
Ishita mengetahui dari pelayan
jika Raman tidak sedikitpun meminta bantuannya sementara Ishita melihat Raman
sudah siap untuk pergi rapat. Raman melihat Ishita dan berkata bahwa tidak ada apapun
yang bisa terjadi hari ini, bajuku sudah disetrika rapi. Ishita bertanya pada
ayah mertuanya jika baju Raman telahb rapi. Tn. Bhalla berkata jika istrinyalah
yang telah menyetrika. Ny. Bhalla merasa kesal dan dia berbicara jika mungkin
saja Raman menyetrika di luar. Ishita merasa heran dan bertanya2 siapakah yang
telah membantunya.
Simmi sedang menggendong bayinya,
dia lalu mendapat telpon dari seorang lelaki, mereka membicarakan Ishita dan
sang penelpon mengatakan rencananya pada Simmi. Simmi memahami dan menutup
telpon.
Ny. Bhalla menelpon Mihir dengan
sembunyi2 dan mengatakan agar Mihir menemuinya karena dia akan memberikan paket
makanan yang harus diberikan Mihir pada Raman tapi Ny. Bhalla meminta agar
tidak ada seorangpun yang tahu. Mihir masuk ke ruangan Raman sambil tetap menelpon
dan terkejut mendapati 3 rantang makanan untuk sarapan, makan siang dan salad.
Mihir pun memeriksa isi rantang satu persatu. Mihir mengatakannya pada Ny.
Bhalla. Ny. Bhalla pun merasa heran. Usai menelpon, Ny. Bhalla nampak berpikir
keras dan dia menyangka Ishita yang membuatkannya..
Ny. Bhalla keluar dari pintu
kamar dan melihat Ishita baru sampai di rumah. Dia pun langsung berbicara pada
Ishita dengan nada marah jika Ishita mencoba membuat suaminya dan anaknya
bertengkar lalu dengan dian2 dia mengirim makanan pada Raman. Ucapan ibu
mertuanya ini membuat Ishita bingung. Ishita pun mencoba menjelaskan jika sejak
pagi dia berada di klinik dan Ny. Bhalla memperhatikan ucapan Ishita dengan seksama.
Tiba2 Simmi membawa keluar kopernya dan berkata dia akan pergi ke Dubai karena
suaminya menelpon dan Simmi meminta paspornya pada ibunya karena penerbangannya
besok pagi. Ishita mencoba bertanya tapi Simmi memintanya tidak ikut campur
masalahnya. Simmi kembali meminta paspornya. Kemudian muncul Ruhi dan langsung
memeluk Ishita. Ny. Bhalla memerintahkan sesuatu pada Ishita dan lalu dia pergi
bersama Simmi.
Ishita mengobrol dengan Ruhi,
Ruhi meminta Ishita membuatkannya mie. Ishita memasak dan teringat ucapan Ruhi
tadi padanya, lalu Ishita mencari2 mie di laci dapur tapi tidak ditemukannya.
Ishita menelpon kedai langganannya dan meminta di kirim 2 pack mie dan minta
dikirim ke rumah keluarga Bhalla.
Ishita hendak keluar rumah dan
dia berpikir untuk mampir ke rumahnya sebentar tapi dia melihat dari celah
pintu dan terkejut. Ibunya sedang meladeni makan Raman. Begitu juga dengan
Mihika. Raman melihat kedatangan Ishita dan dia sengaja bersikap manja pada
Madhavi. Ishita merasa kesal melihat ini semua. Ishita juga melihat ayahnya
sedang menyetrika baju Raman. Ishita tidak mempercayai ini semua dan Ishita pun
memanggil kedua orangtuanya dan menanyakan apa yang telah mereka lakukan pada
Raman. Madhavi lalu mengajak Ishita ke kamar dan berbicara, Ishita pun
bercerita jika keluarga Bhalla telah memboikot Raman.
Ny. Bhalla lalu memanggil2 Ishita
dan masuk ke rumah keluarga Iyer, dia terkejut mendapati Raman berada disana
dan dia pun mengomel pada Madhavi tapi Raman menghentikan ucapan ibunya dengan
berkata jika keluarga Iyer tidak memboikotnya. Toshi pun berkata jika dia akan
membuatkan makanan untuk Raman. Dan kemudian dia mengajak Raman pulang dengan
paksa. Raman berterima kasih pada keluarga Iyer dan pulang.
Ishita mulai berdebat dengan
Raman di kamar. Raman berkata jika Madhavi dan ibunya sendiri selalu
mendukungnya. Ishita menjawab jika dia di boikot karena perilakunya pada Ruhi,
Ishita berkata jika dia ragu Ruhi adalah putri Raman. Raman pun emosi dengan
semua perkataan Ishita tentang Ruhi. Raman mengatakan jika harinya telah tiba
dia akan mengatakan sebuah kebenaran yang akan membuat semua orang tidak akan
bisa berbicara lagi. Raman juga berkata agar Ishbita menjaga batasannya karena
dia bisa menendang Ishita keluar dari rumahnya. Ishita pun terkejut. Usai
berkata2 Raman keluar dari kamar. Ishita pun mengomel sendiri.
Raman merasa marah dan membanting
gelas dengan berkata jika Ruhi adalah putrinya. Ishita pun keluar dari kamar
dan Raman terus saja membanting gelas. Ishita pun kembali ke kamar. Raman lalu
mengambil pecahan gelas tersebut dan nampak berpikir, lalu Raman melihat sebuah
dokumen di meja dan dia membaca jika rumah ayahnya telah berganti menjadi nama
Ruhi. Ny. Bhalla muncul. Ny. Bhalla hendak membersihkan pecahan gelas tapi
Raman melaranganya dan dia sendiri yang membersihkannya. Ny. Bhalla pun menjelaskan
mengenai dokumen tersebut bahwa ini semua keputusan ayah Raman karena mereka
mengkhawatirkan Ruhi, dia menyayangi ayahnya tapi ayahnya tidak manyayanginya,
setiap kali ayahnya memarahinya, Ruhi selalu menangis dan berkata jika sang
ayah tidak menyayanginya. Ny. Bhalla berkata bagaimana jika suatu saat dia dan
suaminya meninggal, Ruhi pasti merasa tidak ada yang memikirkannya, jadi rumah
ini dan semua akan menjadi miliknya.
Ny. Bhalla masih berbicara
dengan Raman sambil mengobati jari Raman yang terluka terkena pecahan kaca. Baik
Raman maupun ibunya sama2 menangis. Ny. Bhalla ingin Raman menyayangi Ruhi dan
memberikan cinta untuknya.Ishita yang hendak keluar dari kamar tak sengaja
mendengar pembicaraan mereka. Usai berbicara, Ny. Bhalla meninggalkan Raman dan
Ishita juga masuk kembali ke dalam kamar. Raman pun menggumam bagaimana dia
akan memberitahu keluarganya jika Ruhi bukan milik mereka. Dan Raman pun bertekad
akan mencari kebenaran tentang Ruhi.
Pagi harinya, Raman sedang
berbicara ditelepon dengan seorang dokter dan berkata akan menemuinya satu jam
lagi. Saat Ruhi dan Ishita masuk ke dalam kamar, Raman mengakhiri
pembicaraannya. Ishita menyisir rambut Ruhi dan setelah selesai menyisir,
merekapun keluar kamar untuk sarapan. Raman lalu melihat sisir yang digunakan
Ishita tadi dan melihat ada rambut Ruhi yang tertinggal disana. Raman lalu
mengambil rambut Ruhi tersebut dan menyimpannya.
Raman menyerahkan rontokan rambut
Ruhi pada seorang dokter. Dokter lalu nertanya mengapa dia ingin melakukan tes
DNA dan pertanyaan ini membuat Raman kembali teringat perkataan Ashok. Dokter
lalu meminta sample darahnya dan memintanya memberikan sample tersebut ke
laboratorium. Raman keluar dari ruangan dokter dan menuju ruangan laboratorium
sambil mengingat semua tentang Ruhi. Raman pun meremas kertas yang dipegangnya
dan berlari keluar RS. Tapi saat sampai diluar RS pikiran Raman kacau dan
kembali berpikir ulang. Raman tidak bisa merampas kebahagiaan orang tuanya dan
tidak memiliki keberanian untuk menanggung kebenaran yang ada. Raman kembali masuk
ruangan dokter dan berkata dia tidak ingin melakukan test DNA karena Ruhi
adalah putrinya, Raman mencari lagi sample rambut Ruhi dan membawanya setelah
meminta maaf pada sang dokter.
Ny. Bhalla sedang mengajari Ruhi pelajaran
matematika, lalu Ishita datang dan Ruhi senang melihat Ishita. Ny. Bhalla merasa
tidak senang dengan kedatangan Ishita. Ishita mengatakan dia membawa banyak
makanan untuk Ruhi tapi Ny. Bhalla menyelanya dan berkata jika dia paham
makanan apa yang terbaik untuk cucunya, dia lalu mengajak Ruhi pergi. Tapi Ruhi
tidak mau. Ruhi berkata ingin mengerjakan pekerjaan rumahnya bersama Ishita, Ishita
mencoba berbicara pada Ruhi dan berkata jika dia harus ke rumah nenek Madhavi.
Ruhi pun mau ikut neneknya dan Ishita tersenyum.
Malam harinya, Ishita sedang
bersama Ruhi, Ruhi menanyakan ayahnya lalu Ishita mencoba menelpon Raman tapi
tidak terhubung. Ishita pun berkata pada Ruhi mungkin ayahnya sedang sibuk.
Ishita pun menyuruh Ruhi untuk ganti baju.
Raman sendiri yang sedang mabuk
mendatangi rumah Shagun dan langsung menuju kamar Shagun. Larangan dari pelayan
Shagun tak dipedulikannya.Raman mengunci kamar Shagun. Shagun ketakutan. Raman
mencari Ashok lalu memecah pigura fotonya. Raman mendekati Shagun dan berkata
jika Shagun telah merusak kehidupannya 6 tahun yang lalu, dia juga membuat
Aditya membencinya. Dan Raman memaksa Shagun untuk menjawab anak siapakah Ruhi.
Shagun mendorong Raman dan berhasil keluar dari kamar lalu mengunci kamar dari
luar. Shagun lalu menelpon Ashok dan membicarakan tentang kedatangan Raman.
Ashok tenang saja menanggapi keluhan Shagun dan meminta Shagun melakukan apa
yang dikatakannya
Ishita masih mencoba menelpon
Raman dan tiba2 Shagun menelponnya mengatakan keberadaan Raman. IShita terkejut
dan segera pergi ke rumah Shagun dan Shagun mengatakan jika Raman berada di
kamarnya. Shagun pun menceritakan semuanya dengan penuh kebohongan. Dia juga
berkatam jika Raman berkata jika dia masih mencintainya. IShita lalu bergegas
ke kamar Shagun. Raman tergeletak di tempat tidur Shagun dan Ishita membawa
Raman pulang. Shagun pun tersenyum.
Ishita menidurkan Raman di
kamarnya dan membawa Ruhi pindah ke kamar lain. Lalu Ishita kembali ke kamar Raman
dan bertanya mengapa dia pergi membuat keributan di rumah Shagun. Raman lalu
mengeluarkan amplop yang berisi sample rambut Ruhi.
Tayang Jum'at, 19 Agustus 2016
By : ARIN