Mohabbatein Episode 22 (Tayang Senin, 22 Agustus 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 22 Tayang Senin, 22 Agustus 2016 -Raman sedang mandi dan keramas. Tiba2 air mati dan Raman berteriak memanggil siapapun saja. Romi masuk hendak menunjukkan sesuatu tapi diurungkan niatnya karena dia mengira Raman sudah berangkat kerja. Raman mendengar suaranya dan memanggilnya tapi Romi tidak mendengar dan dia bergegas  keluar. Sedangkan Raman masih mengira jika Romi masih berada di kamarnya dan dia meminta Romi mengambilkan air untuknya.

Lalu Ishita masuk ke kamar dan berniat menyiapkan baju Raman. Ishita lantas mendengar teriakan Raman yang meminya dibawakan air dan Ishita berniat meminta maaf, dia lalu membawakan timba berisi air untuk Raman. Ishita membawanya masuk ke kamar mandi dan Raman masih mengomel, Raman tidak menyadari jika Ishita yang membawakan timbanya. Raman lalu juga meminta gayung, Ishita pun memberikannya. Kemudian Raman membuka tirai penutup kamar mandi karena berpikir Romi yang berada di kamar mandinya dan Ishita menjerit. Raman pun terkejut melihat Ishita dan segera menyambar handuk. Mereka pun berdebat dankemudian Ishita bergegas keluar dari kamar mandi dan Raman segera mengunci kamar mandinya
Romi sedang berkumpul bersama teman2nya di suatu tempat, Romi berkata pada salah satu temannya untuk tidak merasa tegang karena mereka akan melewati ujian dengan nilai tinggi. Romi menambahkan jika kita mempunyaim uang maka tidak ada yang mustahil, tiba2 ponsel Romi berbunyi, sang ibu menelponnya dan memarahinya karena membiarkan tangki penampung air kosong hingga Raman bertanya padanya. Ny. Bhalla menyuruh Romi segera menyelesaikan masalah air tersebut sebab kalau tidak, Raman akan menjadi gila. Romi lalu berkata jika kekasihnya menelpon dan merindukannya. Lalu Romi bergegas pergi.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 22


Raman selesai mandi dan melihat baju yang telah disiapkan Ishita. Ishita masuk ke kamar dan mengatakan jika dia telah memilih kombinasi klasik yang cocok untuk bajunya tapi Raman memarahinya dengan mengatakan jika Ishita sudah buta warna dan menyuruhnya memeriksakan matanya. Kemudian Mihika muncul dan mempertanyakan sikap Raman pada Ishita. Raman mengatakan sesuatu yang membuat Mihika emosi dan mereka pun berdebat. Ishita menengahi dan meminta Mihika untuk pergi. Ishita lalu berkata agar Raman segera bersiap2 karena mereka akan pergi ke sekolah Ruhi. Raman mengatakan oke lalu Ishita beranjak pergi. Raman pun menggerutu karena kehidupannya tidak pernah tenang.
Ishita memanggil Mihika dan meminta maaf atas ucapan Raman padanya. Mereka mengobrol sejenak lalu Ishita berkata jika dia hendak pergi ke toko buku.
Ishita keluar darim toko buku dan tanpa sengaja saat akan menuju mobilnya, Ishita melihat Simmi sedang berjalan di sebrang jalan. Ishita mengira dia salah orang tapi kemudian terdengar suara Simmi menyetop sebuah bajaj dan Ishita kembali memperhatikan Simmi tapi dia tetap mengira jika wanita itu bukan Simmi mkarena Simmi sedang berada di Dubai. Ishita pun masuk ke dalam mobil dan pergi. 
Raman dan Ishita mengantar Ruhi ke perayaan hari orang tua disekolahnya. Mereka menyapa guru Ruhi dan sang guru gembira melihat kali ini orang tua Ruhi bisa hadir lalu sang guru mengajak Ruhi masuk. Raman dan Ishita masih mengobrol. Ishita berkata jika dia tadi ke kamarnya karena satun alasan, Ishita berkata jika dia ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf pada Raman. Raman bertanya untuk apa. Ishita berkata jika Raman telah mendukungnya dan dia malah menamparnya.
Acara dimulai. Seorang guru membuka acara dengan memberikan pidato dan mereka akan memulai permainan. Raman pun mengumpat karena sang guru tadi berkata jika ini adalah pertemuan orang tua dan guru tapi ternyata mereka disini untuk memainkan permainan. Raman lalu menanyakan pada guru yang sedang lewat berapa lamakah acaranya akan berlangsung. Guru tersebut menjawab jika      hari ini mereka akan menghabiskan sepanjang hari dengan anak2 mereka jadi lupakan saja keinginan pergi ke kantor. Guru itupun beranjak pergi. Ishita bertanya mengapa Raman tidak bisa memberikan waktunya untuk putrinya. Raman pun berkata jika dia bisa menghabiskan waktunya untuk Ruhi tapi m asalahnya ada pada ibu Ruhi.
Permainan pertama dimulai dengan nama Jab We Met yakni dalam game ini para orang tua akan memberitahu anak2 mereka bagaimana mereka bertemu pertama kali. Semua orang tua pergisatu demi satu. Dan tibalah giliran mereka sekarang. Ishita naik ke atas panggung dan Raman pun mengeluh karena tau Ishita akan membuat drama kembali.
Ishita lalu berceritajika Ruhi mengalami sakit gigi dan Raman membawanya ke klinik. Ishita mengatakan hal2 baik tentang Raman di atas panggung. Ishita terus nberbohong dan memuji Raman. Ishita mengatakan jika Raman sangat mencintai Ruhi. Ishita juga bercerita jika keluarga mereka sangat bertentangan namun cinta mereka berhasil memenangkan hati keluarga masing2. Raman pun menyembunyikan wajahnya mendengar cerita karangan Ishita.
Ishita juga menceritakan tentang pernikahan dan makanan mereka. Ishita berkata jika mereka beruntung memiliki Ruhi dalam hidup mereka. Cinta Ruhilah yang telah membuat mereka bertiga menjadi sebuah keluarga. Semua orang pun bertepuk tangan.
Ishita lalu kembali ke meja Raman, Ruhi menghampiri meja orang tuanya dan berkata jikam Ishita bercerita dengan begitu baik dan kemudian dia bertanya pada ayahnya apakah ia mencintai Ishita?Raman bingung menjawab dan Ishita berkata jika ayahnya sangat mencintai Ruhi. Ruhi pun berkata jika dia juga mencintai ayahnya. Ruhi lalu mencium ayahnya dan merasa suka karena ciuman ayahnya juga lembut karena jenggotnya sudah dicukur. Lalu Ruhi memeluk Ishita dan Raman. Raman kemudian menyuruh Ruhi kembali bersama teman2nya. Raman lalu berkata jika Ishita adalah seorang pembohong besar. Ishita menjawab jika ini hanya sebuah game jadi tinggal menikmati saja.
Kemudian guru Ruhi mengumumkan permainan selanjutnya dan dia memanggil kedua orang tua Ruhi dan orangtua yang lain. Mereka naik semua ke atas panggung dan kemudian para suami berlomba untuk memasang perhiasan pada istri masing2. Ruhi menyemangati ayahnya.. Waktu permainan telah habis dan guru Ruhi mengecek para peserta lalu mengumumkan jika pemenangnya adalah orang tua Ruhi.
Para ibu2 berkumpul dan mengucapkan selamat pada Ishita karena memiliki suami yang romantis, Raman lalu muncul dan mengajak Ishita pulang. Dan di dalam perjalanan pulang Ruhi berkata jika temannya memuji ibunya yang begitu cantik. Tiba2 mobil berhenti karena ada orang tertelungkup di tengah jalan. Raman pun turun dari mobil dan menghampiri lelaki yang tertelungkup tadi tapi ternyata lelaki tersebut hanya berniat ingin merampok Raman karena tak lama kemudian gerombolan teman lelaki tersebut datang dan menghajar Raman. Raman melawan mereka dan meminta Ishita tidak keluar dari dalam mobil dan mengunci mobil. Ishita pun memeluk Ruhi yang sedang ketakutan dan Ishita langsung menelpon polisi.
Raman menghajar preman2 tersebut. Dan tak lama kemudian polisi datang meringkus para preman. Ishita menenangkan Ruhi dan berkata jika ayahnya selamat. Raman masuk ke dalam mobil dan Ruhi menanyakan keadaan ayahnya. Ishita juga memuji Raman dengan berkata jika Raman berhasil meringkus preman yang berbadan besar2 sedangkan dia sendiri pendek. Raman pun terkejut Ishita mengatakan jika dia bertubuh pendek.
Mihika sedang berbicara di telepon dengan Mihir. Mihika berkata jika rencana mereka mendekatkan Raman dan Ishita berjalan dengan baik. Raman lalu datang dan Mihir menutup telepon. Mihir pun bertanya apa yang terjadi dengan tangannya. Raman pun menjelaskan dengan berapi2 jika dia telah melawan 4 perampok dan Ishita mengatakan jika dia pendek. Raman membela diri jika dia lebih tinggi daripada Mihir. Lalu mereka berdua mengecek sesuatu di laptop dan ternyata mereka sedang mencari info tentang tinggi badan laki2 pada umumnya.
Mihir kembali ke ruangannya dan berbicara sendiri. Dia sedang berpikir suatu ide untuk membuat pikiran Mihika berubah terhadapnya. Mihir berpikir darimana dia bisa mendapat preman sewaan. Lalu Mihir melihat dua teman kerjanya dan menghampiri mereka. Mihir meminta mereka mengikuti Mihir ke ruang rapat.Kemudian di ruang rapat Mihir menyuruh mereka duduk dan Mihir berkata jika pengajuan cuti mereka berdua nakan diterima tapi mereka harus bekerja keras. Mihir berkata jika mereka harus menggoda kekasihnya tapi dua teman kerjanya tersebut menolak perintah yang disuruh oleh Mihir dan Mihir berkata pengajuan mereka akan ditolak. Akhirnya mereka mulai menyusun rencana. Mihir lalu menunjukkan foto Mihika pada mereka dan Mihir berkata jika dia akan segera SMS dimana lokasinya, setelah itu mereka bergegas pergi. 
Mihir langsung menelpon Mihika dan mengajaknya bertemu di taman lalu Mihir mengakhiri panggilan dan tersenyum. Sementara itu Ishita pulang ke rumah dan memanggil2 ibu mertuanya dan juga pelayannya. Ishita pun menuju dapur. Mihika tiba2 datang mengunjunginya. Mihika mengatakan jika dia akan bertemu Mihir pada Ishita dan setelah itu Mihika pamit pergi, dia berpapasan dengan Romi yang baru saja datang dan sedang berbicara ditelepon, Ishita menawarkan kopi pada Romi dan kemudian Romi meneruskan pembicaraannya di telpon dengan temannya sambil melihat body Mihika dari belakang.
Raman mencba untuk membuat dirinya lebih tinggi dan kemudian seorang lelaki bernama Manish datang, Manish ini bekerja pada sebuah toko sepatu. Raman meminta sol sepatu tinggi pada Manish dan Raman berbohong jika itu untuk temannya. Manish pun berjanji akan datang kembali dalam beberapa jam lalu Manish pun beranjak pergi
Mihir menelpon dua temannya yang telah tiba ditaman, dia berkata agar mereka berakting dengan benar dan menggoda Mihika.. Mihir lalu masuk keruangan Raman dan berkata jika dia akan pergi rapat bersama dua rekan yang lain. Raman memarahinya dan menyuruh Mihir segera menelpon dua orang tersebut. Mihika datang ke taman untuk bertemu Mihir. Dua orang teman kerja Mihir melihat Mihika dan berpikir Mihir akan segera datang.
Raman menelpon dua teman Mihir dan menyuruh mereka cepat datang ke kantor. Mihir berkata jika dia yang akan menyelesaikan semua pekerjaan mereka. Sementara Mihika sedang menunggu dan dua teman Mihir menghampirinya dan menggodanya tapi Mihika tidak merasa takut dan dia menantang mereka. Mihika lantas menghajar kedua orang tersebut habis2an. Mihir datang dan menyelamatkan kedua rekannya dari amukan Mihika. Mihir juga meminta maaf pada dua temannya tersebut. Kemudian  Mihir menjelaskan apa yang terjadi pada Mihika. Mihika pun tertawa mendengar penjelasan Mihir. Mihir lalu mengajak Mihika menuju mobil. Dan sebelum masuk ke dalam mobil Mihir mengatakan betapa dia masih mencintai Mihika dan meminta Mihika memberinya satu kesempatan lagi. Mihika pun mengiyakan permintaan Mihir. Mihir kemudian menerima telepon dari kantor dan menjauh dari Mihika, Mihika pun menelpon Ishita dan menceritakan tentang apa yang dilakukannya bersama Mihir. Ishita senang mendengarnya.
Romi pulang ke rumah dengan hati sukacita, dia menggendong Toshi dan juga Rinki. Raman lalu datang dan berkacak pinggang melihat Romi. Ishita pun merasa heran melihat Raman yang terlihat lebih tinggi. Ishita yakin ada sesuatu dengan Raman. Raman pun bertanya pada Romi apa yang terjadi.Romi memberikan hasil ujiannya pada Raman dan Raman tidak mempercayai dengan apa yang dilihatnya. Toshi juga melihat kertas tersebut. Ishita mengucapkan selamat. Raman lalu mulai berbicara dan membanggakan keluarga Punjabi. Romi meminta izin Raman untuk mengadakan pesta. Raman pun memberinya uang.
Raman lalu pergi ke kamarnya dan berbicara sendiri didepan cermin, Raman berkata jika dia sekarang terlihat lebih tinggi, lalu Ishita masuk dan hendak mengambil jam di dinding tapi dia tidak bisa karena jam tersebut terlalu tinggi. Raman lalu membantunya dan berkata jika dirinya tidak pendek seperti dugaan Ishita. Ishita lantas mengganti baterai jam dinding tersebut. Setelah selesai menggantinya Ishita kembali meminta bantuan Raman untuk meletakkan kembali tapi Raman tidak mau melakukannya. Ishita pun melempar jam ke atas ranjang dan dia bergegas keluar kamar dengan sewot.
Raman sendiri sedang melakukan video call dengan istri Rajeev (Shweta). Ishita lalu masuk kembali ke kamar dan membawakan sesuatu untuk Raman. Shweta ingin berbicara dengan Ishita dan Raman menyuruh Ishita mengambil kursi dan duduk disebelahnya. Ishita mengobrol bersama Shweta. Shweta lalu berkata jika adik Rajeev (Trisha) akan datang ke India dan Shweta meminta agar Mihir bertemu dengan Trisha. Raman menyetujui pertemuan tersebut dan berkata jika Mihir dan Trisha akan terlihat serasi. Ishita pun terdiam.
Tak lama kemudian video call diakhiri dan Ishita mengajak Raman membicarakan tentang Mihir. Ishita bertanya bagaimana bisa Raman membuat keputusan dalam hidup Mihir sedangkan Raman tau jika Mihir mencintai Mihika. Raman berkata jika Mihir akan cepat berpaling dari Mihika Dan mereka pun berdebat.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 22 Tayang Senin, 22 Agustus 2016


Pagi harinya, Mihir sedang berbicara dengan Raman, Mihir tidak setuju untuk menikah dengan Trisha. Raman pun memaksanya untuk menemui Trisha sekali saja. Lalu Ishita menelponnya. Raman sengaja menerima telepon Ishita sambil tetap berbicara dengan Mihir. Raman berkata jika dia akan selalu menjadi pemberi keputusan untuk kehidupan Mihir. Ishita pun memutuskan panggilan teleponnya dan dia merasa kesal dengan Raman, Ishita berkata jika Raman telah melewati batasannha, Ishita mengetahui jika Raman sengaja membuatnya mendengar percakapannya tadi untuk menunjukkan bahwa Raman memegang kendali atas Mihir. Ishita pun bergumam jika Raman tidak dapat lagi mempermainkan perasaan Mihika.
Mihika sedih mendengar cerita dari Ishita mengenai Mihir. Ishita berusaha menghiburnya. Ponsel Ishita berdering, Ishita berbicara sebentar dan setelah mengakhiri pembicaraan Ishita kembali menghibur Mihika. Mihika menangis setelah Ishita beranjak pergi. 
Ishita masuk ke sebuah toko ponsel dan mengeluhkan ponselnya. Pegawai tersebut memintanya menulis nama dan nomer ponsel di buku agar nanti bisa dikirim sms untuk pengaturan ponsel Ishita dan saat Ishita menulis dia menemukan nama Simmi Khurana pada daftar buku tersebut. Ishita mengecek nomer telpon Simmi diponselnya dengan nomer telepon yang tertera pada buku. Ishita terkejut karena nomer mereka sama, Ishita pun teringat saat dia pernah melihat seorang wanita yang diduganya Simmi. Ishita lalu sibuk berpikir apa yang dilakukan Simmi di Delhi sementara dia telah berpamitan jika dia akan ke Dubai.
Toshi memperingatkan Ruhi agar menulis tidak dengan jarak dekat. Nillu datang dari berbelanja dan mengatakan sesuatu pada Toshi. Ishita lalu datang dan menceritakan tentang Simmi. Tapi Ny. Bhalla tidak mempercayai ucapan Ishita. Ishita berusaha meyakinkan tapi Ny. Bhalla tetap tidak percaya. Ny. Bhalla lalu beranjak pergi. Ishita mencoba menelpon Simmi tapi tidak tersambung. Ishita merasa heran karena pemberitahuan darim ponsel Simmi tadi berbahasa Hindimpadahal kalau Simmi memang berada di Dubai seharusnya pemebritahuannya berbahasa  Inggris atau Arab.Saat Ny. Bhalla keluar, Ishita berusaha mengatakan lagi padanya tapi tetap dia tidak percaya dan menyuruh Ishita untuk tidak terlalu sibuk memikirkan Simmi. Ny. Bhalla lalu pergi dan Ishita memikirkan ucapan ibu mertuanya dan Ishita merasa ibu mertuanya benar, untuk apa dia terlalu memikirkan Simmi.
Mihika menmui Mihir di lantai bawah apartemen. Mihir ingin berbicara dengan Mihika dan Mihika tahu jika Mihir akan bertemu Trisha. Mihir berkata jika itu semua hanya untuk kepentingan bisnis dan Mihir berkata dia tetap mencintai Mihika. Mihir lalu berujar jika dia pergi menemui Trisha karena perintah Raman. Mihika pun menjawab jika inilah masalahnya, Raman yang memutuskan kehidupan Mihir, Mihika meminta Mihir memilih antara dirinya dan Raman. Mihir menjawab jika Ramanlah yang mau mendengarkan dan mengerti akan dirinya. Mihika merasa marah dan dia menyuruh Mihir menemui Trisha dan menikah dengannya. Mihika berkata jika dia sudah tidak peduli lagi pada Mihir kemudian dengan marah Mihika pergi meninggalkan Mihir.
Madhavi sedang berbicara dengan Vandu di telepon. Dia meminta Vandu dan Bala beserta Shravan tinggal bersamanya. Lalu Tn. Iyer masuk ke dalam rumah bersama Tn. Bhalla. Tn. Iyer menyuruh Madhavi membuat kopi tapi tiba2 lampu padam. Mihika datang membawa lilin. Madhavi berkatan dia tidak bisa memasak sekarang lalu menyuruh Mihika memeriksa ke tempat lain dan berkatamjika pemadaman hanya sejam saja. Penjaga keamanan lalu datang dan melaporkan pada Tn. Iyer jika pemadaman akan berlangsung selama 4-5 jam. Tn. Bhalla pun mengundang keluarga Iyer untuk makan malam dirumahnya. Madhavi menolak tapi Tn. Bhalla bersikeras dan meminta mereka mengundang Vandu dan Bala juga untuk datang.
Toshi mengomel pada suaminya karena mengundang keluarga Iyer karena dia harus menyediakan masakan vegetarian. Nillu muncul dan Toshi menyuruh Nillu membuat masakan vegetarian
Bel berbunyi, Tn. Bhalla membuka pintu. Keluarga Iyer datang untuk makan malam. Ishita muncul dan merasa senang melihat keluarganya datang. Ruhi juga muncul dan senang melihat Muttu diajak juga. Romi lalu datang dan menyapa keluarga Iyer. Toshi menyuruh Romi memesan samosa. Romi lalu menelpon kedai untuk order masakan dan pemilik kedai salah paham, dia mengira Romi memesan samosa daging domba. 
Tayang Senin, 22 Agustus 2016
By : ARIN