Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 44 Tayang Selasa , 13 September 2016 -Keluarga Bhalla sedang menikmati
makan pagi sambil mengobrol tentang peringatan polisi mengenai pembunuhan
berantai menggunakan obeng dan pelakunya menggunakan topeng gambar wajah
tersenyum. Toshi memperdebatkan sesuatu dengan suaminya. Toshi juga melarang
Simmi keluar menggunakan mobil Raman. Tn. Bhalla menanyakan keberadaan Raman
dan Ishita.
Raman sendiri masih tidur, Ishita
mencoba membangunkannya dan mengingatkannya untuk pergi kontrol test darah.
Ishita lalu mengatakan bahwa dirinya akan menyuntiknya sendiri untuk mngambil
sample darahnya, ucapan ini yang membuat Raman langsung terbangun. Raman pun
lalu mengejek Ishita. Ishita dan Raman keluar dari kamar dan Ishita menikmati
makan pagi. Toshi membuatkan sarapan kegemaran Raman tapi Ishita berkata bahwa
Raman tidak bisa memakannya karena akn pergi kontrol. Tn. Bhalla berkata akan
menemani Raman tapi Raman mengatakan bahwa Ishita yang menemaninya dan sekalian
menjemput Ruhi. Ishita lalu berangkat bersama Raman.
Mihika sedang bersama Vishwa dan
Madhavi, Vishwa memberitahunya tentang berita pembunuhan dan meminta Mihika
berhati2 dan tidak pergi sendirian, lalu Mihika berangkat. Tapi tiba2 Toshi
masuk sambil membawa barang2. Toshi lalu menjelaskan tentang pembunuhan
berantai yang sedang terjadi sambil berapi2.Dia lalu mengeluarkan barang satu
persatu dan membaginya untuk kaum wanita di keluarga Iyer dan keluarga Bhalla,
barang2 itu kata Toshi untuk melawan sang pembunuh jika menyerang, dan barang2
itu berupa semprotan merica. Toshi mengatakan sesuatu pada Madhavi lalu mereka
bertengkar seperti biasa. Mihika menengahi dan mengatakan jika Simmi memanggil
Toshi, Toshi pun pergi.
Raman berada di RS bersama
Ishita. Kemudian Shagun datang dan menghampiri Raman. Shagun terkejut melihat
kehadiran Ishita. Ishita lalu berkata bahwa dia sudah mengisi formulir untuk
kontrol pemeriksaaan lengkap milik Raman dan menyuruh Raman tanda tangan. Lalu
mereka bertiga beranjak ke ruangan dokter, Vandu menelpon Ishita dan meminta
tolong agar Ishita menjemoutb Shravan kaena dirinya sedang sibuk. Ishita
mengiyakan dan panggilan diakhiri. Ternyata Vandu ada di belakang Ishita tapi
Ishita tidak melihatnya. Vandu berada di RS yang sama dengan Ishita. Vandu
kemudian berjalan melewati Ishita tapi Ishita tidak melihatnya karena sedang
berbicara dengan orang lain.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 44
Dokter memeriksa tekanan darah
Raman, Raman merasa cemas kemudian Ishita datang dan bertanya mengenai kondisi Raman
pada dokter. Dokter mengatakan jika Raman sudah siap untuk melakukan
pemeriksaan. Shagun menghampiri mereka. Shagun bertindak seolah2 mengetahui
semua tentang Raman. Dia mengatakan jika Raman takut dengan suntikan dan tidak
akan mau disuntik sebelum memegang tangannya. Dia memberitahu Ishita tapi Raman
membalas bahwa drama itu tidak akan terjadi. Raman bersedia disuntik dan sambil
menahan sakit, dia memegang tangan Ishita. Shagun yang hendak memeganginya
menjadi cemburu melihatnya. Ishita menutup matanya menahan sakit karena Raman
cukup kuat menncengkeram tangannya. Raman melihat Ishita kesakitan dan
melepaskan cengkramannya. Ishita lalu berkata bahwa itu semua mudah. Raman
menjawab bahwa dirinya tidak merasa takut. Shagun berterima kasih atas
perpanjangan kontrak medis Aditya dan dia beranjak pergi.
Vandu berada di ruangan dokter,
dokter mengatakan akan ada berit bagus untuknya dan hasil yang akurat akan
diketahui nanti malam.
Raman bersama Ishita mengejar Shagun lalu Raman mengatakan jika
Shagun membutuhkan sesuatu tentang Aditya bisa menghubunginya langsung. Ishita
menambahkan jika Raman sibuk, Shagun bisa menghubunginya dan nanti Ishita akan
menghubungi Raman. Shagun bertanya mengapa dia harus menghubungi Ishita. Raman
menjawab bahwa dirinya pasti menerima
telepon dari Ishita, sesibuk apapun. Shagun mengiyakan dan kemudian pergi.
Ishita tersenyum pada Raman dan Raman menanyakannya. Ishita berkata bahwa
sangat baik melihat Raman berbicara begitu manis. Raman menjawab jika Ishita
melihat Ram Kumar dalam Ravan Kumar, Raman bertanya apakah tiba2 Ishita jatuh
cinta padanya. Ishita tertegun. Ishita lalu berusaha menutupi perasaannya. Mereka lalu membicarakan hal lain. Raman
kemudian mengajak Ishita pergi menjemput Ruhi. Mereka masuk ke dalam lift dan
saat pintu lift akan tertutup Ishita melihat Vandu.
Ruhi dan Shravan pulang dari
perkemahan dijemput Raman dan Ishita. Ruhi langsung memeluk Toshi dan
mengatakan bahwa ini adalah perjalanan terbaiknya kemudian Ruhi dan Shravan
menceritakan keseruan mereka di perkemahan. Raman meminta Ruhi mendekat dan bertanya
apakah Ruhi merindukannya, Ruhi mengiyakan dan dia berkata bahwa dia mengambil
banyak foto. Ishita ingin Ruhi menunjukkannya Ruhi memberikan kamera yang
berisi foto2nya pada Ishita. Ruhi juga memberikan bunga pada Ishita. Shravan
lalu mengatakan bahwa dia membawa sesuatu untuk Raman.
Ishita menerima telepon dari
Vandu dan berbicara didapur. Ishita menceritakan Shravan dan Ruhi telah datang,
Ishita hendak bertanya pada Vandu tapi Vandu mengatakan bahwa dia sedang sibuk
di kampus daritadi hingga pukul empat dan meminta Ishita memberi makan Shravan.
Ishita mengiyakan dan panggilan berakhir. Usai menutup telepon Ishita menjadi
bertanya2 mengapa Vandu membohonginya
Bala sedang mengajari Aditya, pelayan
masuk dan mengatakan jika Aditya harus mencoba baju yang dibawanya karena
ibunya sudah berpesan tadi tapi Aditya menolak. Bala meminta Aditya untuk
mencobanya dulu dan dirinya akan menunggu. Aditya lalu melihat baju tersebut
dan berkata agar pelayannya memberitahu ibunya untuk mengganti baju tersebut
karena terlalu pendek. Bala kemudian menerima telepon dari Shravan dan
berbicara dengan penuh kasih sayang. Aditya mendengarkan dan merasa iri karena
dirinya tidak bisa sedekat itu dengan ayahnya. Aditya pun termenung. Usai
menutup telepon, Bala menanyakan keadaan Aditya yang termenung. Aditya lalu
menanyakan pada Bala tentang kesehariannya dengan anaknya. Bala menjelaskannya.
Aditya terihat sedih. Lalu mulai belajar kembali.
Vandu mendatangi rumah Madhavi
dan gembira melihat Shravan. Vandu langsung menggendongnya. Kemudian Vandu
mendapat telepon dari dokter, dokter mengatakan jika dia positif hamil. Setelah
menutup telepon, Vandu terlihat cemas.
Raman dan Mihir berada di kantor
dan membicarakan tentang bola. Romi masuk dan ikut bergabung berbicara. Raman
lalu berkata bagaimana mungkin Romi akan menonton pertandingan hari ini dan Romi
menjawab bahwa dia akan bekerja sepanjang waktu, lalu Romi keluar dari ruangan
Raman. Lalu Raman dan Mihir melanjutkan obrolan.
Romi menerima telepon dari
temannya (Sharad) yang menceritakan tentang pernikahannya yang diadakan hari
ini di kantor KUA. Sharad mengatakan agar Raman membawa calon istrinya ke KUA,
Sharad berkata bahwa dia mengenakan baju kuning.
Raman keluar dari ruangannya dan
Mihir berkata bahwa dia akan pergi menemui Mihika. Raman pun menyuruhnya pergi
menemui Mihika. Romi mendengar pembicaraan mereka dan setelah Raman serta Mihir
pergi, Romi pun menggerutu dan berkata ‘dia tidak memperbolehkan aku melihat
pertandingan tapi mengijinkan Mihir keluar menemui Mihika’. Setelah merasa
Raman dan Mihir pergi, Romi pun beranjak pergi.
Pammi dan Doly mendatangi Toshi
dan mengajaknya belanja. Kemudiann Vandu dan Mihika datang untuk ikut bergabung.
Tak lama kemudian Mihir datang dan Mihika mengatakan bahwa Mihir yang akan
menjaga anak2 mereka. Mihir menyetujui ucapan Mihika. Mihika lalu mengajak
semuanya segera berangkat dan mereka semua keluar rumah bersama2 meninggalkan
Mihir yang kebingungan sendiri dan memegang kepalanya.
Sarika mendapat telepon dari
Ishita. Ishita meminta Sarika pergi ke suatu tempat dan akan ada seseorang yang
menjemputnya nanti.
Sementara Mihir harus menjaga
anak2 kecil yang benar2 membuatnya sakit kepala saat mereka bertengkar. Mihir pun
mengeluh dan memikirkan bagaimana keluar dari situasi ini.
Sarika menunggu jemputan dan dia
memakai baju kuning, seorang lelaki turun dari motor dan mendekatinya, lelaki
itu ternyata Romi. Mereka sama2 terkejut. Sarika lalu mengajaknya segera
berangkat karena sudah sangat terlambat, Sarika bertanya apakah Romi mengetahui
tempatnya. Romi menjawab bahwa dia tau tempatnya dan setelah itu dia mengajak
Sarika pergi bersamanya, saat mengambil arah putar balik, ternyata dibelakang
motor Romi melaju sebuah mobil dengan plat nomor belakang 3322.
Mihir masih kebingungan, tiba2
datang Raman dan Mihir merasa terselamatkan. Mihir lalu diam2 menutup pintu dan
kabur. Setelah itu Ramanlah yang kebingungan mengatasi anak2 kecil yang
mengacau dirumahnya. Raman lalu memarahi mereka dan mereka langsung terdiam.
Raman kemudian mendapat SMS dari Mihir yang mengatakan bahwa dia tidak bisa
mengurus anak2 dan setelah itu telepon rumah berbunyi, Ishita menelponnya dan
menanyakan Mihir. Raman menjawab jika Mihir telah pergi. Ishita pun berkata
bahwa dia akan pulang karena Raman juga pasti tidak bisa menjaga anak2. Raman
menantang bahwa dia bisa menjaga mereka. Ishita pun mengingatkannya untuk
memberikan susu pada Ananya dan pangilan berakhir. Setelah menutup telepon,
Raman mencari Ananya, Raman melihat Ananya di kamar dan langsung menggendongnya
lalu membawanya pergi ke dapur. Raman hendak membuatkannya susu. Ruhi datang
mengacau, begitu juga yang lain. Raman lalu sibuk memberikan susu pada Ananya
sambil mengatasi Ruhi, Shravan dan teman2nya.
Sarika dan Romi mendatangi KUA
dan menemui Sharad. Sharad mencari2 calon istrinya dan ternyata Romi salah
membawa orang, Dia mengira Sarika ternyata bukan. Romi meminta maaf pada Sarika,
Sarika menjelaskan jika di suruh Ishita menunggu jemputan tadi. Tak beberapa
lama calon istri Sharad datang. Romi meminta maaf pada Sarika dan memintanya
untuk tidak memberitahu Ishita. Sarika tertawa dan memaafkannya lalu dia
berkata agar Romi menikmati pesta pernikahan temannya dan dia kemudian beranjak
pergi.
Raman sedang duduk bersama anak2,
Raman berbicara dengan mereka. Tiba2 mereka membuat keributan lagi. Ishita dan
Simmi serta yang lain datang. Mereka melihat wajah kusut Ruhi dan Shravan.
Raman berusaha menjelaskannya. Tapi mereka marah pada Raman karena dianggap
tidak becus mengurus anak2. Ishita pun tertawa melihat semua itu. Raman pun
terlihat lelah dengan tugas berat hari ini.
Vandu sedang mempersiapkan
peralatan sekolah Shravan, Ishita menghampirinya dan mengajaknya berbicara. Ishita
bertanya mengapa Vandu membohonginya. Vandu pun menjelaskan jika dia ke RS
hanya untuk emeriksaan ringan. Toshi lalu memanggil Ishita dan diapun pergi.
Setelah ishita pergi, Vandita pun merasa tidak enak sudah membohongi Ishita
lagi.
Raman dikantornya dan berkata
baha tidak akan ada yang menganggunya hari ini, dia lalu mencoba untuk tidur.
Mihir datang dan Raman langsung memarahinya karena membuatnya harus menjaga
anak2, lalu Mihir memberinya informasi tentang pembeli mobil Ashok.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 44 Tayang Selasa , 13 September 2016
Mihika sedang mencoba2 bajunya,
Ishita juga mencoba sandalnya. Ishita mengajak Vandu berbicara. Lalu Ishita
mendapat telepon dari Raman, Raman menginfokan tentang pelaku penabrak ibunya.
Ishita segera menutup telepon dan bergegas pergi.
Dengan menaik bajaj, Ishita menemui
Mihir dan Raman yang berada di tempat orang yang membeli mobil Ashok. Mereka
bertiga lalu pergi ke sebuah rumah, mereka melihat lelaki tua disana. Lelaki
itu duduk di kursi roda. Raman bertanya apakah dia telah membeli mobil. Mihir
memperlihatkan detail mobil dan lelaki tua itu mengatakan jika dia memang
membeli mobil tersebut dari tangan Ashok. Raman juga bertanya jika mobil itu
mengalami kecelakaan dan bertanya apakah dia yang menyetirnya. Lelaki itu
mengakui jika dia yang menyetir dan dia menyuruh Raman menangkapnya jika ingin.
Raman terkejut. MIhir marah pada lelaki tua itu. Raman menenangkannya, lalu
Raman mengatakan pada lelaki tua tersebut bahwa Ashok pasti sudah menyuapnya
untuk mengatakan kebohongan. Usai berbicara, Raman mengajak mereka pergi.
Ashok sedang bersama Shagun, dia
mendapat telpon dari lelaki tua tadi, lelaki itu mengatakan tentang Raman yang
tadi mencarinya. Lelaki itu mengatakan bahwa dia telah mengatakan semua yang
disuruh oleh Ashok dan sepertinya Raman tetap tidak percaya. Usai menutup
telepon, Shagun merasa khawatir dan mengatakannya pada Ashok. Ashok lalu menghubungi
Parmeet dan bertanya apakah dia sudah memarkir mobilnya sesuai perintahnya.
Raman, Mihir dan Ishita berjalan
sambil membahas masalah tadi. Mihir lalu pergi. Raman dan Ishita berjalan
sambil mengobrol. Ishita lalu berjalan perlahan2 karena sandalnya kekecilan.
Raman menyuruhnya membuka sandal dan berjalan tanpa alas. Ishita membuka sandal
dan berjalan tapi kakinya terkena kerikil. Raman pun menggendongnya menuju
mobilnya. Semua orang memandang mereka, Ishita minta diturunkan tapi Raman
tidak memperdulikannya. Kemudian ada bajaj dan Ishita pergi menaiki bajaj
tersebut.
Dirumah Madhavi sedang ramai
tetangga mengunjunginya. Mereka ramai membicarakan tentang pembunuhan berantai,
lalu Toshi mengajak mereka semua pulang. Raman melihat mereka dari rumahnya. Lalu
Raman masuk ke dalam rumah dan bertanya apa yang terjadi, Ishita lalu tertawa menceritakan
pada Raman sambil memasak. Mereka memperdebatkan tentang pembunuh berantai
tersebut, tak lama kemudian Raman pun pergi.
Bala menaiki bajaj pergi ke rumah
mertuanya, dia bertemu Raman di halaman apartemen. Mereka berbicara sejenak.
Raman menanyakan Aditya. Bala menceritakan bahwa Aditya anak yang cerdas. Bala
juga menceritakan jika Aditya memiliki seragam dengan ukuran kecil dan
sepertinya baik Ashok maupun Shagun tidak ada yang memiliki waktu untuk
mengurus Aditya. Raman terlihat sedih mendengar cerita Bala. Bala kemudian berkata bahwa Sharavan sudah
memanggilnya. Lalu Bala bergegas pergi.
Malam harinya, Raman baru saja
pulang larut malam. Tn. Bhalla mengambil air dan berbicara dengan Raman. Raman
menanyakan Ishita dan ayahnya berkata jika Ishita pergi menemui Bala dan Vandu.
Raman lalu keluar ke halaman apartemen sambil mencoba menelpon Ishita. Raman
lalu melihat Pammi dan Dolly duduk2 diluar, Raman menemui mereka dan menanyakan
Ishita. Pammi berkqata bahwa Ishita menerima telpon dari klinik dan bergegas
pergi. Raman lalu melihat mobil ishita dan menanyakannya pada penjaga. Penjaga
menjelaskan bahwa Ishita pergi dengan bebrapa lelaki yang mengenakan jaket,
lelaki itu menutupi mukanya dengan jaket. Raman mengingat ucapan ayah ibunya
juga percakapannya dengan Ishita. Raman pun tegang memikirkan Ishita dibawa
oleh pembunuh berantai.
Raman pergi ke klinik Ishita dan
mencari2 ishita, dia melihat bercak darah di ruangan Ishita. Raman juga melihat
sebuah topeng gambar wajah tersenyum di meja Ishita. Raman kembali teringat
ucapan ayahnya. Raman lalu melihat bayangan seseorang dan Raman mengejarnya,
dia menghentikan lelaki tersebut dan menanyakan Ishita. Raman melihat jaket
lelaki tersebut tertulis “Villain/Penjahat” Setelah tertangkap ternyata dia adalah
Siddharth Malhotra, Raman bertanya mengapa dia lari. Siddharth menjawab jika
dia berpikir Raman adalah penggemar beratnya. Raman pun berkata bahwa dia
menyukai lagu dari filmnya “Ek Villain” yang berjudul Galliyan. Siddharth
akhirnya mengetahui jikam dia adalh Raman Kumar. Siddharth berkata bahwa istri
Raman memberitahunya tadi. Siddharth berkata bahwa dia ada janji dengan Ishita.
Ishita kemudian muncul dan mengatakan jika ini adalah pekerjaannya. Raman bertanya
apa yang terjadi disini. Tak lama Shraddha Kapoor juga muncul dan bergabung
dengan mereka, Shraddha menanyakan pada Siddharth tentang kondisi giginya. Ishita
bercerita bahwa dia dipanggil untuk pengobatan Siddharth. Siddharth berkata
bahwa semua ini untuk mempromosikan film terbarunya, Siddharth bertanya apakah
Raman menduga bahwa istrinya sedang diculik. Raman hanya tersenyum. Shraddha
memuji Raman yang telah mengkhawatirkan Ishita.
Shraddha lalu mengajak mereka berfoto bersama. Setelah itu Shraddha
meminta maaf pada Raman karena telah membuatnya bingung. Siddharth berkata agar mereka melihat filmnya yang dirilis pada hari Jum’at. Ishita lalu
mengatakan agar Siddarth merawat giginya dan meminum obatnya. Ishita lalu
melihat foto Siddharth di ponsel di
depan sebuah mobil dengan plat nomor 3322. Ishita meminta pada Siddharth untuk
mengirim foto tersebut ke ponselnya dan mengatakan dimana Siddharth mengambil
foto tersebut. Shraddha mengatakan akan memberitahunya setelah mengetahui
tempatnya. Lalu Siddharth dan Shraddha beranjak pergi.
Raman dan Ishita kembali ke
ruangan Ishita dan mengobrol. Raman bertanya mengapa Ishita tidak
memberitahunya saat seorang bintang besar datang ke klinik. Mereka terus saja
mengobrol dan takm lama kemudian Ishita mendapat SMS dari Siddharth yang
mengirim foto. Raman melihat foto tersebut dan terkejut.
Vandu memarahi Shravan yang
bermain2 saja. Bala datang dan menyuruh Shravan keluar kamar. Bala lalu
mendekati Vandu dan bertanya.Vandu mengatakan bahwa dirinya baik2 saja. Lalu Vandu
menemui Shravan dan meminta maaf kemudian memakaikan baju sekolah Shravan. Bala
melihat istri dan anaknya, dia pun tersenyum.
Shagun sedang menikmati sarapan
pagi bersama Aditya. Aditya menceritakan tentang seragamnya yang kekecilan.
Shagun lalu memberikan uang pada Aditya dan memintanya untuk pergi membeli
seragam sendiri dengan diantar sopir. Ashok lalu datang dan mengajak Shagun
pergi. Aditya senyum melihat uang2nya.
Toshi sedang sarapan bersama Ruhi
dan mengajaknya mengobrol. Raman muncul dan tengah berpikir bagaimana dirinya
mendapatkan sopir karena sopirnya sedang tidak sehat lalu Raman melihat Romi dan
memanggilnya, dia memberikan kunci mobil pada Romi dan menyuruhnya untuk
membawanya pergi karena kakinya sedang sakit jadi dia tidak bisa menyetir.
Ishita lalu mengatakan bahwa dirinyalah yang akan mengantarnya karena Romi juga
harus pergi ke kantor. Raman pun setuju pergi dengan Ishita
Ishita bersama Raman berada di
dalam mobil. Mereka membicarakan sesuatu mengenai Aditya. Raman lalu
membayangkan Aditya. Ishita menghentikan mobilnya dan menyadarkan Raman dari
lamunannya. Ishita menyuruhnya masuk ke rumah Shagun dan dirinya akan menunggu
di dalam mobil. Kemudian Raman turun.
Raman masuk ke rumah Shagun dan mendatangi
Aditya sambil membawakan hadiah seragam untuknya, Aditya lalu mengatakan jika
dia tidak ingin hadiah dari Raman dan melempar hadiah tersebut. Ishita
melihatnya dan memungut seragam tersebut. Ishita lalu menghampiri Raman dan
memberikan ponselnya dan berkata bahwa ponselnya terus saja berbunyi. Aditya
hendak pergi tapi Ishita mengatakan agar Aditya tidak mengembalikan hadiah yang
diberikan oleh ayahnya, Ishita meminta Aditya mengucapkan terima kasih pada
Raman. Aditya membalas ucapan Ishita dengan kata2 kasar. Ishita lalu mengajak
Aditya mencari seragam bersama dan Raman menyelanya dengan berkata setelah
mencari seragam mereka akan membeli es krim . Aditya setuju untuk pergi tapi
bersama Ishita saja dan dia menyuruh Raman menunggu di rumah. Raman menangis
melihat sikap Aditya. Ishita menenangkan Raman dan berkata bahwa dia hanyalah
anak2. Raman pun memintanya untuk pergi dan Ishita beranjak keluar.
Tayang Selasa , 13 September 2016
By : ARIN