Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 45 Tayang Rabu , 14 September 2016 -Ishita berada diperjalanan
bersama Aditya, dia mencoba berbicara padanya. Tapi Aditya menyuruhnya
konsentrasi mengemudi, dia tidak mau berbicara dengan Ishita karena dirinya
bukan anaknya. Raman sendiri sedang
berbicara ditelpon dengan Mihir, dia
sedang berada di sebuah tempat. Raman bercerita jika Ishita pergi berbelanja
bersama Aditya.
Ishita sudah berada di toko
bersama Adityan dan Aditya sedang memilih2 seragam lalu Ishita menyuruhnya
untukmmencoba seragam tersebut. Aditya pun pergi mencobanya, Raman mengirim SMS
pada Ishita dan menanyakan keadaannya. Aditya kembali dan mengatakan jika
dirinya ingin bahan yang lembut. Ishita mencoba untuk memakaikan baju pada
Aditya tapi Aditya marah. Aditya lalu meminum minuman cola dan kemudian menumpahkan
minumannya pada baju2 yang ada disana. Ishita menegur Aditya untuk lebih
berhati2. Penjaga toko malah menegur ishita karena Ishita dalah ibunya. Aditya
dengan lantang berkata bahwa Ishita bukan ibunya. Dia hanya menolongnya
berbelanja. Ishita pun meminta maaf dan berkata akan mengganti kerugiannya. Aditya berkata bahwa uang adalah solusi dari
semua ini. Lalu Aditya mengeluarkan uang2nya dan Ishita terkejut melihat uang2
itu. Ishita merampasnya dan berkata akan memberikannya pada ibunya lagi. Aditya
lalu mengambil banyak seragam dan menyuruh Ishita membayar itu semua. Ishita
berkata mengapa dia membeli begitu banyak. Aditya berkata bahwa dia memiliki
banyak uang dan bebas menggunakannya. Ishita menasihati Aditya dan kemudian
mengajaknya pergi.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 45
Raman membantu anak2 mengambil
bola yang masuk ke dalam kolong mobil, Raman terkejut melihat plat nomor mobil
itu 3322. Raman lalu membuka penutup
mobil dan mengenali gantungan yg ada di dalam mobil. Raman teringat ucapan2
Ishita.
Ishita membayar di kasir, Kemudian
Aditya berlari keluar. Ishita mengejarnya dan mengatakan sesuatu. Sementara itu
Shagun baru saja pulang berbelanja sambil menelpon. Dia terkejut melihat Raman
dirumahnya dan bertanya. Raman mengatakan jika dia mengerti bahwa Parmeet lah
yang telah menabrak Madhavi. Shagun pun menjadi tegang. Raman menghujat Shagun.
Raman lalu menerima telepon dari Ishita. Raman pun mengatakan bahwa Parmeet
adalah pelaku tabrak lari pada Madhavi. Raman berjanji akan mengirim Ashok dan
Parmeet ke penjara. Usai menutup telepon, Raman menelpon polisi tapi Shagun
merebut ponselnya, Shagun lalu mengatakan bahwa Ashok tidak mendukung Parmeet.
Bala menerima sms dari Ishita
yang memintanya untuk segera datag ke rumah ibunya.. Vandu lalu masuk dan Bala menanyakan
keadaannya. Vandu lalu berkata jika dirinya sedang hamil.. Bala sangat bahagia
dan menggendong Vandu. Mereka lalu membahasnya dengan bahagia
Shagun masih bersitegang dengan
Raman. Raman terus menghujatnya. Dan akhirnya Shagun mengatakan kebenaran bahwa
dialah yang telah menabrak Madhavi. Raman pun shock mendengarnya.
Madhavi mengambil jemuran sambil
mengobrol dengan Ruhi. Ishita lalu datang dan Ruhi menyambutnya. Tak beberapa
lama Ruhi keluar. Vandu dan Bala kemudian datang. Ishita mengumpulkan mereka
semua. Ishita lalu mulai berbicara bahwa parmeet lah yang mencelakai ibunya dan
Ashok menutupi perbuatan Parmeet. Ishita mengatakan bahwa sekarang Raman
memiliki bukti kuat dan Raman berjanji
bahwa Parmeet akan masuk penjara.
Shagun mengatakan semuanya pada
Raman sambil menangis dan memohon pada Raman untuk tidak melaporkannya pada
polisi. Aditya lalu datang dan marah melihat ibunya memohon2 pada Raman. Aditya
berlari menghampiri Shagun dan khawatir. Aditya lalu memohon pada Raman untuk
melepaskan ibunya.. Shagun juga memohon pada Raman.
Madhavi mengobrol dengan Vandu
dan Bala. Vishwa keluar sambil membawa payung dan berkata bahwa Bala akan
menemaninya ke kantor komunitas.
Raman pun terduduk dengan tak percaya,
sementara Shagun dan Aditya menangis. Shagun kembali memohon pada Raman. Raman
tenggelam pada pikirannya, dia ingin melakukan seseuatu demi Aditya.
Ishita melihat ibunya sedang
melamun, Ishita menegurnya dan berkata bahwa Raman akan mengirim pekaunya
meringkuk di penjara. Sedangkan Raman
akhirnya mengatakan janjinya pada Aditya dan Shagun bahwa tidak ada satupun
yang akan pergi ke penjara. Shagun menyuruh Aditya ke kamar.
Madhavi merasa cemas dengan cuaca
yang timbul. Ishita bertanya pada ibunya. Madhavi merasa cemas dan
mengatakannya pada Ishita. Sementara Shagun memeluk Raman sambilo terus
menangis. Madhavi terus mengatakan kekhawatirannya pada Ishita. Dia merasa akan
ada masalah besar yang menimpa Ishita dan dia merasa takut. Raman pun memeluk
Shagun sambil menahan air matanya dan dia berjanji pada Shagun untuk melindungi
Aditya dan tidakmakan menjauhkan Aditya dari Shagun. Ishita tiba2 juga merasa cemas.
Raman meminta Shagun duduk dan
mereka membahas masalah Aditya. Shagun meletakkan kepalanya pada pundak Raman
dan berkata bahwa dia ketakutan. Raman berjanji bahwa tidak akan terjadi apa2
dengannya. Ishita berbicara pada ibunya dan menenangkannya. Madhavi sendiri
kemudian berdoa untuk keselamatan Ishita
Raman hendak pergi, tapi dia
melihat foto Aditya dan memegangnya. Lalu Raman pulang mengendarai taksi.
Sebelum turun, dia nampak berpikir apa yang akan dikatakannya pada orang rumah.
Ishita lalu menelponnya dan Raman bergegas turun dari taksi.
Dirumahnya, semua anggota
keluarga telah menunggu. Raman masuk dan Ishita bertanya apakah poisi teah
menangkap pelakunya. Raman menjawab tidak dan berkata bahwa ini bukan kesaahan
mereka. Vandu menegurnya karena tadi telah mengatakan bahwa Ashok dan Parmeet
yang bersalah, Ishita menengahi dan dia mengatakan sesuatu. Raman kembali
berpikir. Ishita memberinya air minum, Madhavi berbicara pada Raman bahwa dia
menganggap Raman bukan menantunya lagi melainkan anaknya karena Raman telah melakukan
banyak hal untuknya lau Madhavi memberkati Raman dan kemudian memeluknya. Raman
berpikir bahwa diatelah menghancurkan kepercayaan semua orang.
Raman kembali keluar rumah dan
berbuat seolah2 dia sedang menerima panggilan telepon, Ishita merasa heran
dengan sikap Raman.
Malam harinya, Shagun sedang
‘minum’. Parmeet datang menemuinya dan mereka membicarakan Raman. Parmeet mengetahui
dari penjaga rumah bahwa tadi Raman mendatangi Shagun. Shagun berkata bahwa
Raman datang karena alasan khusus yakni Aditya. Setelah itu Shagun bergegas
pergi. Tapi Parmeet mengatakan sesuatu padanya. Mereka kembali berbicara.
Raman berjalan keluar halaman
depan apartemen, dia nampak memikirkan semuanya. Ishita mencarinya dan melihat
Raman yang sedang duduk menyendiri. Ishita menghampirinya dan menanyakan
sesuatu. Kemudian Ishita mengajak Raman berbicara. Setelah selesai mengobrol,
Ishita meninggalkan Raman sendiri.
Parmeet masih berbicara dengan
Shagun. Shagun mengatakan bahwa Aditya adalah kelemahan Raman dan itu akan
menjadi perisainya, Shagun lalu teringat saat dirinya baru saja menabrak
Madhavi menggunakan mobil Aditya dan dia menceritakannya pada Ashok. Parmeet
kemudian membicarakan Gaffur, dia memperbaiki mobil Aditya kembengkel Gaffur
dan Gaffur memberikan nomernya pada Ishita. Parmeet mengingat saat Ishita
menelpon Tandon, Parmeet ada disebelah Tandon. Shagun juga mengingat saat dia
memarahi Gaffur karena memberikan nomer pada Ishita. Parmeet juga mengingat
saat dia mematahkan sim card. Parmeet berkata bahwa Sagun akan menang dan raman
akan mengabaikan Ishita untuk Aditya
Ruhi sedang berbicara ditelepon
dengan Shravan dan mereka memuji Ishita. Lalu Ruhi melihat lagu2 dari film Ek
Villain di TV dan langsung mengakhiri pembicaraannya dengan Shravan. Ruhi
langsung melotot melihat TV. Ishita menghampirinya dan mengajak Ruhi pergi tapi
Ruhi berontak. Mereka lalu duduk di ruang makan dan berbicara tentang Siddharth.
Ishita lalu menunjukkan foto2 Siddharth di ponselnya. Ruhi melihat foto
Siddharth yang dibeakang terparkir mobil berwarna putih, Ruhi mengenali itu
mobil Aditya dan mengatakannya. Raman datang dan memarahi Ruhi. Raman mengamuk dan melempar remote.
Ruhi masuk ke dalam kamar dan Ishita menegur Raman karenja Ruhi hanya anak
kecil. Mereka bertengkar. Ishita lalu pergi menemui Ruhi. Toshi mencoba
menenangkan Raman tapi Raman semakin marah.
Romi sedang menerima telpon
temannya yang baru datang dari New York yakni Rohit, dia berbicara diparkiran
apartemen. Rohit memintanya menemuinya untuk makan siang, Romi berkata bahwa
kakaknya seperti Hitler yang menyuruhnya selalu bekerja keras. Tapi Romi
berjanji bahwa dia akan datang. Usai menelpon, Romi berbicara sendiri dan
berkata bahwa dia harus melakukan sesuatu.
Aditya masih menangis, Shagun
mencoba menenangkannya dengan mengatakan Raman akan mengatur semuanya karena
Raman sangat mencintai Aditya. Sementara Ishita sedang menenangkan Ruhi, Ruhi
menduga bahwa ayahnya sedang kesal padanya, tapi Ishita mengatakan bahwa
ayahnya sangat mencintainya. Ishita lalu meminta Ruhi segera tidur.
Raman sedang sibuk dengan
laptopnya dan pekerjaannya di ruang tamu, dia lalu menerima telepon dari Pathak.
Ishita muncul dan Raman mengakhiri pembicaraan. Ishita mengambil air minum
sambil terus memperhatikan Raman. Ruhi lalu keluar kamar dan Ishita memberi
isyarat agar Ruhi mendekati ayahnya. Ruhi langsung memeluk ayahnya dan meminta
maaf, Ruhi juga berjanji jika dia tidak akan menonton TV lagi dan akan
mengerjakan semua pekerjaan rumahnya. Raman pun memeluk Ruhi dan berkata bahwa
dirinya tidak pernah kesal dengan Ruhi karena sangat mencintainya. Ishita ikut
duduk dan ikut meminta maaf pada Raman. Lalu Raman keluar rumah dengan alasan
akan mengambil file di dalam mobil dan menangis, dia duduk ditangga sebentar dan
memikirkan bagaimana cara Raman menyembunyikan kebenaran dari Ishita kemudian Raman
kembali masuk ke dalam rumah. Ishita dan Ruhi telah kembali ke kamar.
Shagun terbangun dari tidur dan
kemudian ponselnya berbunyi. Raman menelponnya dan menanyakan Aditya. Mereka
mengobrol. Ishita muncul membawakan selimut untuk Raman dan Raman mengakhiri
panggilannya. Raman mengatakan itu telepon dari Subramanium. Raman meletakkan
ponselnya di meja dan pergi mengambil air minum. Shagun mengirim SMS dan Ishita
membacanya. Shagun mengucapkan terima kasih atas dukungan Raman dan juga untuk
telponnya. Ishita tau jika Shagun yang baru saja berbicara ditelepon dengan
Raman. Raman lalu menyuruhnya beristirahat. Ishita lalu kembali ke kamar dan
berpikir maksud SMS Shagun, dukungan apa yang diberikan Raman pada Shagun.
Ishita pun menangis mengetahui Raman telah membohonginya. Raman dan Ishita
sama2 gelisah.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 45 Tayang Rabu , 14 September 2016
Raman mencoba untuk tidur, begitu
juga dengan Ishita. Raman kembali teringat permintaan Aditya. Ishita mengingat uapan Raman bahwa Subramanium yang
menelponnya dan teringat SMS Shagun.
Shagun hendak memilih baju, dia
membuka lemari dan melihat baju pemberian Raman, dia pun teringat saat Raman
memberikannya. Shagun pun mengambilnya dan akan memakainya. Shagun pun kemudian
berdandan. Ashok mendatanginya dan memuji kecantikannya, Ashok berkata akan
menghabiskan wamtu bersama Shagun dan pergi makan malam romantis. Shagun
menjawab bahwa dia akan mengantar Aditya dan sambil mengambil tasnya di lemari
lalu keluar rumah.
Ruhi terbangun dan mencoba
membangunkan ishita. Raman masuk ke kamar dan berbicara dengan Ruhi. Lalu Ruhi
pergi ke kamar mandi. Raman memandangi Ishita yang sedang tertidur dan meminta
agar ishita memaafkannya karena telah menghancurkan kepercayaannya. Ruhi
kembali datang dan mengatakan dia harus bersiap untuk ke sekolah. Kemudian
Raman yang menyiapkan Ruhi untuk pergi ke sekolah.
Ruhi sedang menikmati sarapannya
dan Simmi kemudian memperbaiki kuncir rambutnya yang dibuat acak2an oleh Raman.
Mihika lalu datang membawakan makanan untuk Ruhi. Ruhi berkata pada Mihika
bahwa Ishita sedang tidur. Raman lalu muncul dan mengajak Ruhi pergi, Ruhi pun
berangkat bersama Raman. Romi muncul dan meminta uang pada Ibunya untuk pergi ke
dokter karena perutnya sedang sakit. Toshi memberinya uang. Lalu Romi pun
pergi.
Ishita terbangun dan tergeragap
karena kesiangan, dia pun kebingungan. Ishita lalu menanyakannya pada Toshi.
Toshi menjelaskan bagaimana Raman mengurus Ruhi. Madhavi lalu datang membawakan
prasadam untuk Ruhi dan Shravan karena dirinya baru saja dari kuil bersama
suaminya. Mereka mengobrol. Ishita lalu berkata akan ke klinik dan sekalian
akan mengantar Prasadam untuk Ruhi dan Shravan. Toshi berkata bahwa suaminya
membawa mobil Ishita. Ishita berkata akan naik bajaj
Raman mengantar Ruhi ke sekolah.
Raman lalu bertemu Bala dan mengobrol. Bala lalu kembali ke dalam sekolah untuk
menemui guru Shravan. Shagun lalu datang dan Raman melihatnya. Shagun dan
Aditya menemui Raman. Lalu Aditya masuk. Raman dan Shagun berbicara. Raman
mengatakan kalau mereka harus menemui pengacara yang bagus. Raman melihat Bala
dan Raman menyuruh Shagun pergi menemui nya di gerbang sekolah ke dua.
Mihika membawakan makanan untuk
Mihir. Mihir memujinya, Mihir merasa dirinya seperti Raja.
Romi datang ke kantor dan berpapasan
dengan Romi yang baru saja datang. Romi lalu menyapa Subramanium dan berkata
jika sedang sakit perut dan dokter mengharuskannya melakukan pemeriksaan. Subramanium
menyuruhnya pergi periksa, Romi memintanya tidak mmenceritakan pada Raman. Mihir
melihat Romi yang sedang berbicara dengan Subramanium. Subramanium menjelaskan.
Mihir mengatakan bahwa Raman harus mengetahuinya dan Romi meradang, Romi
berdebat dengan Mihir lalu Romi bergegas pergi.
Raman menunggu Shagun, sementara
Ishita naik bajaj dan lalu turun di gerbang yang sama dengan Raman dan Shagun,
dia melihat Raman. Ishita pun menghampirinya, tepat saat itu Ishita juga
melihat Shagun yang sedang menghampiri Raman dan mereka naik mobil Raman.
Ishita menatap tak percaya.
Shagun masuk ke dalam mobil
Raman, Raman menerima telepon Ishita dan menjawab bohong pada Ishita. Shagun
lalu hendak meletakkan tas nya di jok belakang dan dia melihat Ishita. Shagun
lalu mengatakan bahwa dia tidak bisa memasang sabuk pengamannya. Raman
memasangkannya dan Ishita melihat seolah2 Raman sedang mencium Shagun. Ishita
pun terkejut. Raman dan Shagun lalu melesat pergi.
Tayang Rabu , 14 September 2016
By ARIN