Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 52 Tayang Rabu, 21 September 2016 -Pagi harinya Raman berbicara
dengan Ishita di kamar sambil membuka laptopnya. Raman berkata akan berbicara
dengan Simmi. Ishita meminta agar Raman berbicara dengan tenang pada Simmi. Raman
lalu melihat hidangan pasta di laptopnya dan terlihat sangat tertarik. Ishita
pun berpikir akan mencoba membuatkannya untuk Raman. Raman lalu berangkat ke kantor.
.
Simmi menemui Parmeet di kantor
Ashok. Parmeet mengajak Simmi ke ruangannya. Simmi menangis dan menceritakan
semuanya. Mihika melihat mereka dari luar ruangan. Simmi lalu memeluk Parmeet.
Mihika pun berpikir apa yang sedang dilakukan Simmi dan mengapa dia menangis. Ashok hendak masuk ke ruangan Parmeet dan
terhenti saat melihat mereka berpelukan. Ashok pun mengurungkan niatnya menemui
Parmeet.
Romi sengaja menusuk ban motornya
dan berharap Sarika datang memberikan tumpangan hari ini. Teman2 Romi kemudian datang
dan berniat memberikan tumpangan. Romi menolak. Sarika lalu muncul dan
memanggil Romi. Romi lantas mengusir teman2nya. Sarika menghampiri Romi dan
mereka mengobrol. Sarika melihat motor Romi dengan ban kempes. Mereka berdua
lalu menaiki bajaj bersama2, Sarika mengkhawatirkan Romi akan datang terlambat
dikantornya tapi Romi berkata bahwa Raman adalah kakaknya dan pasti tidak akan
keberatan saat dirinya datang terlambat.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 52 Tayang Rabu, 21 September 2016
Raman memarahi Subramanium karena
lembar kerja neraca keuangan yang tidak sesuai. Raman juga memarahi staff yang
lain. Romi datang dan melihat Raman sedang marah2. Raman mendekati Romi dan
menanyakan tentang pekerjaannya. Raman
lalu melempar file ke lantai. Sarika muncul hendak memberikan kunci motor Romi
tapi Sarika melihat Raman sedang memarahi Romi habis2an. Ishita juga datang dan
melihat kemarahan Raman. Raman juga memperingatkan Subramanium. Raman lalu
kembali ke ruangannya.
Romi menatap Sarika dan merasa
malu. Sarika hendak pergi dan berpapasan dengan Ishita. Ishita bertanya apa
yang sedang dilakukan Sarika di kantor Raman. Sarika mengatakan jika dirinya
ingin mengembaikan kunci motor Romi lalu Sarika pun pergi. Romi menyusul
Sarika. Sarika lalu berbicara dengan Romi agar menghubunginya nanti setelah
pulang kerja dan mereka akan pergi bersama. Romi pun senang mendengar ucapan
Sarika dan merasa bahwa Sarika bisa membuat perasaannya lebih baik.
Ishita menasihati Raman karena
telah memarahi Romi dihadapan banyak orang, itu bisa membuat malu Romi. Raman
mengabaikan ucapan Ishita dan bertanya mengapa Ishita mendatanginya. Ishita berkata
bahwa dirinya membawakan bekal untuknya. Saat Ishita hendak pergi, Raman
mengatakan bahwa dirinya mendapat jatah makan tiap hari. Ishita menyuruhnya
memakan makanannya.
Ketika akan keluar kantor, Ishita
melihat Romi tersenyum2 sendiri dan Ishita bertanya2 mengapa mood Romi berubah
dengan cepat, lalu Raman menelponnya dan Ishita kembali ke ruangan. Raman
marah2 dengan bekal pasta yang dibawakan Ishita. Raman berkata jika ibunya
tidak bisa membuat mengapa harus masak pasta. Raman mengatakan bahwa dirinya
tidak menyukai pastanya. Raman lalu menelpon ibunya untuk mengeluhkan pasta
yang dibuatnya tapi Toshi berkata bahwa pasta itu Ishita yang membuatnya dengan
cinta dan kerja keras. Ishita membereskan makanan Raman tapi Raman mencegahnya.
Usai menutup telepon, Raman kembali makan dan menyuapi Ishita. Ishita memakan
makanan sendiri dan merasakan bahwa pasta buatannya tidak enak. Ishita berkata
bahwa dia membuatnya dengan memberi saus terlalu banyak
Mihir lalu masuk dan saat melihat
Raman sedang makan bersama Ishita, diapun berkata akan kembali lagi nanti. Raman
menyuruh Mihir mendekat dan mencoba masakan Ishita. Mihir lalu mengatakan Mihika
memberitahunya Simmi menemui Parmeet dan menangis. Ishita dan Raman pun terkejut.
Romi berdua dengan Sarika di
sebuah kedai. Mereka mengobrol dan kemudian berlomba makan golgappe. Pada akhirnya
Romi menyerah kalah dan Sarika memenangkan perlombaan itu. Mereka pun tertawa2.
Tn. Bhalla menelpon Simmi dan
tidak terhubung, Ishita meminta Raman untuk tidak memarahi Simmi. Simmi lalu
datang. Ayah ibunya menegurnya dan Simmi berkata bohong. Raman pun menegurnya.
Toshi juga mengatakan bahwa dirinyabtahu Simmi menemui Parmeet. Simmi mengatakan
bahwa hari ini untuk pertama kalinya Ananya mengucapkan kata ‘ayah’ dan jika
dirinya tidak membuat Ananya bertemu ayahnya sekarang bagaimana bisa dirinya
akan menunjukkan wajah Parmeet suatu hari nanti. Simmi marah dan bertanya
dimana letak kesalahannya. Simmi keluar rumah dan Raman mengejarnya.
Raman mengejar Simmi dan Ishita
mengejar Raman. Raman mengatakan sesuatu dan kembali mengejar Simmi.
Sarika dan Romi di dalam bajaj
dan berbicara. Mereka lalu turun. Sarika lalu berjalan hendak menemui Ishita dan
selendangnya tersangkut bangku. Romi pun memotretnya dan Ishita melihatnya.
Ishita merasa geram dengan ulah Romi. Sarika menemui Ishita hendak memberikan
kunci, Ishita menyuruhnya membawa masuk rumahnya.
Ishita menghampiri Romi dan
menamparnya. Ishita memarahi Romi dengan berkata bahwa Romi tidak bisa belajar
dari kesalahan yang lalu saat kasus video mihika, lalu Ishita menyuruhnya
pergi. Sarika berpapasan dengan Romi dan menyapanya tapi Romi mengabaikannya. Sarika
lalu menemui Ishita dan mengatakan sesuatu, Ishita lalu menasihatinya.
Simmi duduk di tangga depan kuil,
Raman mendekatinya dan mengajaknya berbicara. Simmi merasa dirinya seperti
janda karena membesarkan anak tanpa ayah. Raman mencoba menjelaskan bahwa
Parmeet bukan lelaki yang baik. Tapi Simmi menolak untuk mendengarkan, dia akan
memihak Parmeet dan bukan Ishita. Ishita datang dan mendengar semua. Simmi
melihat Ishita lalu meminta Raman pergi menemui Ishita. Simmi pergi dan Ishita
menahan Raman yag hendak mengejarnya. Ishita lalu berbicara pada Raman.
Raman dan Ishita kembali
berbicara di dalam kamar. Mereka membahas masalah Simmi. Ishita berkata memang
tidak mudah melupakan cinta pertama. Ishita lalu mengingat saat dirinya putus
dari Subbu, Vandu mencoba menghiburnya. Ishita memberi contoh Parmeet dan
Shagun, mereka cinta pertama Simmi dan Raman. Raman pun pergi keluar kamar
dengan marah.
Romi berusaha menghubungi Sarika
tapi Sarika tidak menerimanya. Romi pun menjadi marah.
Pagi harinya, Madhavi meminta
Vishwa menghidupkan TV. Madhavi lalu menerima telepon dari Toshi yang berada di
kamar mandi. Toshi berkata bahwa dirinya memiliki masalah dengan baju suaminya
yang terkena noda. Madhavi pun memberi tips pada Toshi. Tapi belum sempat selesai
berbicara, acara kesayangan Madhavi telah terdengar, dan Madhavi pun memutus
panggilan Toshi. Toshi pun marah sambil menggosok baju favorit suaminya.
Sarika sedang berbicara dengan
perawat di klinik. Ishita datang dan Sarika menyapanya. Ishita bertanya apakah
Romi menelponnya. Sarika menjawab Romi menelpon tapi tidak diterimanya. Sarika
berkata bahwa dirinya dan Romi hanya berteman.
Raman berada diruangan kantornya
dan mengingat ucapan Ishita semalam. Raman lalu menerima telepon dari Ishita
yang mengajaknya untuk makan siang bersama.
Tak lama kemudian, Ishita berada
di ruangan Raman dan menikmati makanan bersama. Romi hendak masuk ruangan Raman
dan melihat mereka bersama. Romi berpikir jika di klinik tidak ada Ishita. Romi
pun bergegas pergi. Raman dan Ishita kembali mengobrol. Ishita membicarakan
Subbu adalah masa lalunya, sementara masa depannya adalah Ruhi dan Raman.
Ishita pun merasa malu memikirkan ha tersebut. Mereka lalu melanjutkan makan
siang.
Romi menemui Sarika di klinik
dan bertanya tapi Sarika diam saja. Romi pun marah dan Sarika pun menjelaskan
bahwa Ishita melarangnya bertemu dengan Romi. Romi pun berkata hendak memberikan
hadiah gantungan kunci untuk skuter Sarika. Sarika hanya diam saja. Romi pun
kemudian pergi. Sarika memanggilnya dan saat Sarika akan menghampiri kakinya
tersangkut kabel. Romi berusaha menangkap Sarika. Ishita datang dan salah
paham. Ishita memarahi Romi. Sarika lalu menjelaskan semuanya. Ishita pun
merasa bersalah, Ishita hendak menjelaskannya tapi Romi beranjak pergi.
Tn. Bhalla memarahi Toshi karena
bajunya telah rusak. Toshi pun merasa marah pada Madhavi. Simmi mendukung
ibunya dan berkata agar ayahnya berhenti memarahi ibunya atau mereka tidak akan
mendapatkan makanan.
Romi termenung di kamar dan
teringat saat Ishita menamparnya dan juga saat Ishita memarahinya di klinik.
Ishita lalu mengetuk pintu kamar Romi. Ishita masuk dan meminta maaf pada Romi.
Mereka lalu berbicara tentang Sarika. Kemudian Romi menunjukkan hobi
fotografinya di ponselnya dan Ishita tertawa melihatnya. Romi berkeluh kesah tentang
dirinya dan Ishita menasihatinya.
Ishita membangunkan Ruhi, Raman
masuk ke kamar dan berbicara dengan Ishita. Ishita menanyakan tentang Aditya
dan Raman berkata bahwa Aditya telah bekerja di pusat pelayanan komunitas dan
mendapat aporan yang bagus di sekolahnya. Ishita lalu membangunkan Ruhi lagi.
Ruhi bangun dan menyapa ayah ibunya. Ruhi lalu mengobrol dengan ayahnya. Ruhi
mengatakan jika ayahnya adalah ayah yang terbaik dan sangat tampan. Ishita tersenyum
melihat kebahagiaan mereka lalu Ishita
memanggil Raman untuk keluar.
Ishita menyiapkan sarapan untuk
Raman sambil mengobrol dengannya. Raman bertanya mengapa Ishita memanggilnya,
Ishita pun berkata bahwa Ruhi menginginkan video game dari Raman karena tidak
mendapatkannya dari Ishita. Raman berkata akan memberikannya pada Ruhi tapi
Ishita melarang karena itu akan memanjakannya. Mereka pun berdebat.
Shravan merengek pada ibunya yang
hendak berangkat kerja agar membelikannya video game. Bala muncul dan Shravan
kembali meminta game pada ayahnya. Vishwa yang sedari tadi memperhatikan lalu
memanggil Shravan dan mengatakan jika nanti dirinya akan membujuk ibunya untuk
membelikan video game. Vishwa meminta Shravan bermain bersama Ruhi.
Ruhi juga meminta video game pada
ayahnya. Raman melihat kode dari Ishita untuk menolak permintaan Ruhi lalu
Raman memberi pengertian pada Ruhi. Tn. Bhalla masih merasa kesal pada Toshi
dan kemudian dia menatap Toshi yang mencoba tersenyum untuknya.
Toshi lalu meminta Ruhi bermain
diluar dan meminta saran suaminya. Romi juga berkomentar. Ruhi pun meminta
papan permainan. Lalu Madhavi datang bersama Shravan. Madhavi berkata bahwa
anak2 tidak akan bermain diluar. Madhavi berkata bahwa dirinya penggemar
olahraga dan selalu juara. Toshi mencemoohnya, Madhavi kembali memuji dirinya
sendiri dan berkata bahwa dirinya adalah kapten kriket. Toshi pun kembali
berdebat dengan Madhavi. Raman melerai mereka. Toshi mengatakan bahwa dirinya
menantang keluarga Iyer untuk bertanding kriket. Setelah mereka pergi, Raman berkata
pada Ishita bahwa iniah yang terjadi kalau dia melarangnya memberikan video
game pada Ruhi..
Parmeet mendatangi ruangan Ashok
dan membicarakan tentang Shagun. Ashok berkata bahwa dirinya akan membalas
dendam pada Shagun karena telah mengabaikannya di pengadilan. Parmeet pun
tertawa. Tiba2 Mihika masuk ruangan untuk menunjukkan sesuatu. Ashok memandangi
Mihika, dan Parmeet melihat itu. Seteah Mihika keluar ruangan, mereka berdua
pun tertawa lebar.
Kedua keluarga sudah berada di
lapangan untuk bertanding di malam hari. Ishita menjadikapten untuk tim Iyer.
Pammi bertindak sebagai komentator. Raman sendiri sebagai kapten tim Bhalla.
Dolly melakukan pelemparan koin untuk menentukan permainan.
Keluarga Bhalla memenangkan
pelemparan dan memulai permainan. Pemain awal Ruhi dan pelempar bola adalah
Shravan, lalu mereka pun bergantian masuk untuk bermain kriket. Saat giliran
Raman dan Ishita yang bermain, Ishita terjatuh karena saat berlari dia menabrak
Raman. Tangan Ishita terluka, Raman mengajaknya ke RS karena dia melihat Ishita
menderita cedera serius. Ishita menolak tapi Raman bersikeras mengajaknya pergi.
Ruhi sedang berbicara dengan Tn.
Bhalla. Ishita pulang dengan tangan memakai penyangga. Raman berkata bahwa
Ishita harus beristirahat selama beberapa hari. Ishita ke kamar bersama Mihika.
Ruhi pun mengajak ayahnya berbicara. Ruhi bertanya apakah ayahnya merasa
bersalah. Raman mengiyakan karena Ishita terluka karenanya.Ruhi pun mempunyai
ide untuk membuat Ishita lebih baik. Ruhi meyuruh ayahnya membuat kartu ucapan
maaf untuk Ishita. Raman pun menyukai ide Ruhi. Tapi Raman berkata darimana
akan membeli kartunya karena tidak akan ada toko yang buka. Ruhi berkata bahwa
ayahnya harus menggunakan tangannya dan menggambar.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 52
Raman lalu menggambar bersama
Ruhi, stelah selesai Ruhi meminta ayahnya memberikan gambarnya pada Ishita.
Lalu Raman masuk ke kamar dan melihat Ishita sudah tertidur. Raman pun
meletakkan gambarnya di meja rias.
Mihika sedang berbicara ditelepon
dan seseorang datang mengirimkan gaun, Mihika pun berkata di telepon b ahwa
dirinya sudah mendapatkan gaunnya. Mihika menutup telepon dan dia membuka
bungkus gaunnyan dan meletakkan gaunnya di meja. Madhavi membawa minuman untuk
Vishwa, dan saat akan memberikannya,
Madhavi tersandung hingga gelasnya tumpah mengenai gaun Mihika. Madhavi dan
Vishwa pun terkejut. Mihika langsung keluar kamar dan histeris melihat gaunnya.
Mihika menyebut harga gaun tersebut dan Vishwa terkejut Madhavi mempunyai ide
untuk membersihkannya tapi Mihika tidak mau. Mihika meminta mereka kembali ke
kamar. Mihika pun memegang kepalanya dan merasa khawatir.
Raman terbangun dan melihat
Ishita sudah tidak ada lagi di tempat tidur. Ishita di kamar mandi dan
kesulitan saat akan menggosok gigi. Raman keluar kamar dan mengatakan sesuatu lalu
membantu Ishita untuk menggosok gigi. Mihika datang dan melihat mereka berdua.
Mihika pun menggoda mereka kemudian pergi lagi.
Toshi membantu Ishita memakai sareenya.
Raman masuk kamar dan Ishita terkejut. Raman pun kembali keluar dan Ruhi
bertanya. Tak beberapa lama kemudian Toshi sudah selesai membantu Ishita.
Ishita lalu pergi ke meja rias dan melihat gambar Raman.
Ishita lalu menunjukkannya pada
ayah dan ibu mertuanya. Mereka pun memuji gambar tersebut. Ishita
menunjukkannya pada Raman karena mengira itu adalah gambar ruhi. Lalu Ishita
memberikan gambar itu pada Ruhi dan Ruhi berkata bahwa itu gambar ayahnya.
Ishita dan Toshi pun tertawa. Mereka membahas dan mentertawakan Raman. Raman
pun bertanya mengapa mereka mentertawakannya. Ishita pun berkata bahawa
gambarnya bagus dan karena warnanya menggunakan krayon maka dirinya berpikir
itu gambar Ruhi. Kemudian Ishita kembali ke kamar sambil terus tertawa. Ishita berpikir bagaimana bisa Raman
merencanakan itu semua. Ishita lalu menyimpannya di laci meja rias. Dan dia
kembali berpikir betapa manisnya Raman Kumar.
Tayang Rabu, 21 September 2016
By : ARIN