Sinopsis Bunga Yang Terluka ANTV Episode 15 Tayang Jumat, 21 Oktober 2016 -Defne kemudian mengatakan sesuatu mengenai hubungan Serkan dan Eylul. Cemre terkejut dan menatap Eylul. Kemudian Cemre beranjak pergi. Serkan dan Eylul langsung mengejarnya.
Eylul berusaha berbicara dengan Cemre mengenai Serkan tapi Cemre yang terlanjur sakit hati mengetahui kenyataan mereka berdua berbicara dengan ketus pada Eylul. Eylul masih berusaha memberi penjelasan tapi Cemre terus emosi pada Eylul. Songul berusaha mendamaikan mereka tapi Cemre tetap saja marah dan mengatakan jika mereka telah menyembunyikan nomer telepon ibu Kader. Kader terkejut dan bertanya pada Songul.
Serkan menemui Toprak diruangannya dan hendak membicarakan sesuatu mengenai Defne. Toprak pun mempersilahkan Serkan untuk duduk. Serkan kemudian membicarakan tentang Defne pada Toprak. Toprak menceritakan semua yang telah diceritakan Defne padanya tapi Serkan membantah semua ucapan Toprak. Toprak sepertinya memahami jika Defne telah mengarang cerita padanya.
Kader emosi pada Songul dan Songul berusaha menenangkannya. Mereka pun berdebat. Akhirnya Songul meminta Eylul mengeluarkan catatan kertas nomer telepon yang dimilikinya. Kader kemudian bergegas pergi setelah mengambil catatan tersebut. Cemre pun mengejar Kader.
Cemre dan Kader berusaha menelpon satu2 persatu nomer yang tertera di catatan Eylul tersebut. Dan pada catatan nomer kedua Kader mengenali suara ibunya dan Kader menyuruh Cemre berbicara dengannya. Cemre kemudian berbohong mengatakan sesuatu hingga ibu Kader (Banu) bersedia memberikan alamatnya, lalu Cemre mencatat alamat Banu. Usai menelpon, Kader pun memeluk Cemre.
Songul hendak berangkat ke sekolah dan kemudian Songul menyiapkan sarapannya. Songul kemudian melihat Ali dan Seyda berbicara berdua di taman. Songul hendak menanyakan sesuatu dan berjalan menuju taman, Songul lalu sempat mencuri dengar pembicaraan mereka dan menjadi sedih. Songul pun kembali ke dapur dan melamun. Beberapa saat kemudian Ali dan Seyda kembali masuk ke dalam rumah, Seyda melihat wajah sedih Songul dan bertanya tapi Songul tidak mengaku tentang apa yang disedihkannya. Seyda berbicara sebentar pada Songul kemudian beranjak pergi.
Kader dan Cemre menuju alamat
yang diberikan Banu. Mereka mencari2 rumah yang dimaksud dan Kader menemukannya. Mereka menatap sejenak rumah mewah tersebut lalu Kader mencoba
masuk yang kebetulan pintu pagar tidak dikunci, sementara Cemre menunggu
diluar.
Songul masuk ke kamarnya dengan
emosi, dia lalu mempacking baju2nya kembali ke dalam tas. Setelah semua siap,
Songul menulis catatan pada sebuah buku untuk Ali dan Seyda.
Sinopsis Bunga Yang Terluka ANTV Episode 15
Kader memasuki rumah ibunya dan
pelayan yang membukakan pintu, saat Kader bertanya tiba2 dia mendengar suara
sang ibu dibelakangnya. Kader berbalik dan menoleh. Banu juga terkejut melihat
kedatangan Kader, dia lalu memanggil ‘anakku’ sambil merentangkan kedua
tangannya. Kader tersenyum dan bersiap hendak merangkulnya tapi tiba2 dari arah
belakang Kader berlari seorang gadis kecil memeluk Banu terlebih dahulu. Gadis
itu lalu menatap Kader dan menanyakan siapakah Kader. Banu sepertinya berlagak
tidak mengenal Kader dan ini membuat Kader sakit hati lalu melangkah pergi keluar
dari rumah tersebut.
Kader keluar dan menangis, Cemre
terkejut dan bertanya2. Kader pun menjelaskan penolakan ibunya terhadapnya.
Cemre pun berusaha menenangkan Kader yang terus saja menangis lalu mengajaknya
pergi. Tapi tiba2 saja pintu terbuka dan Banu memanggilnya. Kader pun berlari
memeluk sang ibu dan bertanya. Tapi rasa gembira Kader lebih besar dari apapun,
dia pun memeluk sang ibu kembali dengan suka cita.
Songul berjalan menuju asrama
sambil membawa tas nya. Tapi sesampainya di depan halaman asrama, Songul
berbicara dan marah2 dengan sendirinya, lalu dia tidak jadi memutuskan kembali
ke asrama dan berbalik pergi.
Serkan menenangkan Eylul dan
berbicara berdua dengannya. Eylul mengkhawatirkan masalah teman2nya. Serkan
mencoba membicarakan hubungan mereka tapi Eylul tidak mau membahasnya dan
memilih pergi.
Kader sedang bersama ibunya dan
mengobrol di suatu tempat. Mereka membicarakan Neriman. Banu berusaha memberi
pengertian pada Kader tentang keadaannya. Tapi Kader marah padanya dan memilih
pergi meninggalkannya, tapi baru beberapa langkah, Kader berhenti dan kemudian
berbalik berlari menuju ibunya dan memeluknya. Kader kembali memohon sesuatu
pada sang ibu tapi Banu tidak bisa menuruti permintaan Kader dengan
menggelengkan kepalanya. Kader pun benar2 pergi meninggalkannya kali ini dengan
perasaan hancur. Sang ibu hanya bisa menatap kepergian Kader dengan tangisan.
Cemre menuju makam kedua
orangtuanya dan dia tidak lagi melihat kedua nisan orang tuanya di tempat
biasanya. Cemre pun kebingungan dan berteriak memanggil ayah ibunya, dia
histeris dan kemudian bertanya pada seorang peziarah disana. Wanita itu brtanya
letak makam orang tua Cemre dan Cemre menunjukkan tempatnya. Wanita peziarah
itu lantas berjalan menuju temat yang dimaksud Cemre dan dia mulai membersihkan
tempat tersebut. Dua nisan itu kemudian terlihat karena tadinya tertimbun oleh
tanah. Wanita tadi mengatakan sesuatu pada Cemre kemudian beranjak pergi
setelah Cemre mengucapakan rasa terima kasihnya. Cemre lalu duduk diantara
makam orangtuanya dan mengajak mereka berbicara.
Songul bersama tas nya berada di
sebuah kedai, lalu datang seorang gadis (Eshra) menghampirinya. Mereka kemudian
mengobrol, sepertinya Songul ingin menginap di rumah Eshra tapi Esra tidak bisa
membantunya. Songul pun kemudian beranjak pergi.
Cemre pergi ke tempat pembuat
batu nisan, Cemre mengatakan keinginannya dan pemilik tempat tersebut bertanya
untuk siapakah nisan yang dipesan Cemre. Cemre berkata bahwa itu untuk kedua
orangtuanya. Lelaki pemilik tersebut menunjukkan macam2 jenis nisan tapi
sepertinya Cemre terkendala biaya dan kemudian dia pamit pergi.
Kader sedang termenung sendiri
didepan asrama. Eylul datang dan menghampirinya serta mengajaknya berbicara
tapi Kader menjawab dengan ketus dan bergegrak pergi, Feride melihat
pertengkaran mereka dan bertanya pada Kader, Kader menjawab sekilas kemudian
bergerak masuk ke dalam asrama. Feride lalu bertanya pada Eylul dan Feride
melihat Eyluk sepertinya sedang kurang enak badan. Feride pun menyuruh Eylul
untuk segera beristirahat.
Serkan menegur Defne karena
ulahnya hingga membuat Cemre dan Eylul bersitegang. Defne membela dirinya
sendiri, Hafwa yang berada di dekat mereka mencoba menasihati mereka berdua.
Defne menatapnya dengan marah dan berkata agar Hafwa mengurus pekerjaannya
saja. Defne lalu membanting vas bunga hingga hancur berantakan lalu menyuruh
Hafwa membersihkannya. Serkan tidak terima dengan sikap kasar Defne pada Hafwa
dan diapun menyuruh Defne ikut membantu membersihkan pecahan vas bunga tadi.
Mereka ribut dan Nazan datang meneriaki mereka. Nazan melihat vas bunga yang
jatuh dan bertanya. Defne mengadu dan Nazan pun memarahi Serkan. Serkan pun
kemudian mengatakan apa yang dilakukan Defne pada Toprak. Nazan pun terkejut
dan menatap tak percaya pada Defne.
Neriman sedang berbicara dengan Banu
via telepon. Mereka membahas Kader. Usai menutup telepon, Banu pergi ke dapur.
Pembantu Banu menanyakan sesuatu dan Banu sedikit gugup menjawabnya.
Nazan menceramahi Defne, Serkan
juga memperingatkannya. Defne pun membela dirinya dan berlagak memelas untuk
meraih simpati ibunya. Mereka juga membicarakan Cemre kemudian. Serkan pun
emosi dan membentak Defne kemudain bergegas pergi.
Kemal dan Mesude pergi ke sebuah
panti jompo. Mereka sedikit berdebat dan kemudian mereka menemui seorang lelaki
tua dan sepertinya dia ayah Mesude. Mesude lalu memperlihatkan bayinya pada
sang ayah.
Meral membangunkan Eylul dan
mengatakan sesuatu. Eylul pun bangun dari tempat tidurnya dan mengikuti Meral
keluar kamar. Mereka berpapasan dengan Cemre tapi Cemre diam saja tidak menyapa
keduanya dan melenggang pergi. Meral pun menghibur Eylul yang tampak bersedih.
Neriman masuk ke kamar Kader dan melihatnya.
Lalu Neriman menghampirinya dan mengajaknya berbicara. Neriman lalu memberikan
ponsel pada kader dan meletakkannya di meja. Cemre datang dan menatap mereka.
Setelah itu Neriman bergegas pergi.
Cemre mendekati Kader dan Kader
mengatakan sesuatu lalu Cemre memeluknya. Sementara itu Mesude masih berada di
panti jompo. Mesude kemudian pamit pergi sebentar, Kemal pun lantas mengancam
ayah Mesude sambil menyakitinya. Lelaki itu berteriak dan perawat datang tapi
Kemal berhasil memutarbalikkan fakta dan berlagak tanpa dosa. Mesude pun
kemudian pamit pada sang ayah dan pergi bersama Kemal.
Saat makan malam, Eylul menjauh
dari Kader dan Cemre karena kedua gadis itu bersikap seolah tidak mau dekat2
dengan Eylul. Kader dan Cemre lalu mengobrol. Dan Eylul hanya bisa bersedih
mendengar obrolan mereka.
Songul merasa lapar dan saat
melintas di depan sebuah kedai, Songul pun menghitung uangnya, karena dirasa
kurang, Songul pun kemudian melangkah pergi.
Mesude sedang makan malam bersama
Kemal dan Busra. Kemal terus saja ‘minum’ meski Mesude sudah melarangnya. Kemal
mulai berbicara melantur. Bayi Mesude menangis dan dia kemudian pergi
melihatnya. Kemal lalu menatap Busra dengan pandangan yang menjijikkan, dia
kemudian memanggil Busra dan memintanya mendekat. Dengan takut2 Busra mendekat
pada Kemal. Tiba2 Kemal menangis dan memeluk Busra sambil mengatakan sesuatu.
Busra kemudian berlari ke kamar ibunya dan bercerita mengenai Kemal yang sedang
menangis.
Sinopsis Bunga Yang Terluka ANTV Episode 15 Tayang Jumat, 21 Oktober 2016
Kader dan Cemre sedang membuat
kalung dari manik2. Eylul menatap mereka dari tempat tidurnya. Kader melamun
teringat pertemuan pertama kali dengan ibunya hingga tangannya tertusuk rantai
kalung. Cemre memintanya berhati2 dan menyuruhnya berhenti mengerjakan
kalungnya. Kader lalu mengatakan sesuatu dannCemre memeluknya dengan sedih.
Dengan uang yang dimilikinya,
Songul hanya mampu membeli segelas teh di sebuah kedai. Usai menghabiskan
tehnya, Songul lalu menulis sesuatu pada bukunya.
Mesude mendatangi Kemal yang
masih saja minum di meja makan. Mesude merebut botol minuman Kemal. Kemal pun
mengangkat tangannya hendak menampar Mesude, tapi tiba2 dari cermin yang berada
di hadapannya, Kemal melihat wajah ayah Mesude. Kemal urung menampar Mesude dan
berjalan menghampiri cermin tersebut lalu meninjunya hingga cermin itu pecah, Mesude
menjerit dan Kemal pun kemudian menangis tersedu2. Busra turun dan melihat
tangan Kemal yang berdarah.
Toprak dan Feride berada di
sebuah kafe dan sedang memainkan sebuah permainan, mereka juga membicarakan masalah
Defne dan Meral.
Mesude merawat luka di tangan
Kemal, Kemal yang masih setengah mabuk mengajaknya berbicara tentang ayah
Mesude. Mesude kemudian meminta Kemal untuk beristirahat. Lalu Mesude turun ke
lantai bawaha dan menatap cermin yang dipecahkan Kemal, Mesude tib a2 teringat
Eylul.
Toprak menutup permainannya dan
mengajak Feride kembali mengobrol. Tapi Feride yang penasaran kembali membuka
papan permainan dan mengajak Toprak bermain kembali tapi Toprak mengingatkan
jika kafe sudah akan tutup dan Toprak pun menutup kembali papan permainannya.
Songul sempat terlelap di kedai
yang disinggahinya, saat terbangun, dua orang lelaki di sebrang mejanya sedang
menatapnya dan di meja lain nampak seorang wanita yang duduk sendirian. Dua
lelaki tadi mengomentari Songul, Songul pun mengumpat mereka. Dua lelaki itu
mendekati Songul dan mencoba merayunya. Tapi Songul bersikap judes pada mereka.
Wanita yang sedang sendiri itu juga membantu Songul mengusir kedua lelaki tadi.
Songul mengucapkan terima kasih pada wanita tersebut. Wanita itu kemudian
menyuruh Songul segera pulang karena orangtuanya pasti mengkhawatirkannya.
Songul berkata jika dirinya tidak memiliki orangtua. Wanita itupun duduk
menemani Songul.
Cemre telah tertidur dengan
kalung buatannya yang masih dipegangnya, Eylul yang belum tertidur melihatnya lalu membereskan semuanya dan menyelimuti
Cemre. Eylul kemudian mengerjakan kalung Cemre yang belum diselesaikan.
Songul mengobrol dengan wanita
yang tadi menolongnya.
Pagi harinya, Feride bergegas
menuju rumah Toprak dan membangunkannya. Toprak pun terlihat masih mengantuk,
tapi Feride mengajaknya pergi. Kemudian Feride bergegas kembali ke rumahnya.
Cemre terbangun dan melihat
kalungnya telah siap semua, Cemre pun membangunkan Eylul dan menegurnya karena
telah lancang mengerjakan pekerjaannya. Setelah mengomel, Cemre bergegas pergi
tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara batuk Eylul. Cemre berbalik dan
menyelimuti Eylul serta menutup semua jendela. Lalu Cemre meminta Eylul untuk
beristirahat.
Feride ternyata masih penasaran
ingin mengalahkan permainan Toprak, mereka kembali bermain di teras rumah
Feride sambil Toprak menikmati sarapannya.
Tayang Jumat, 21 Oktober 2016
By : ARIN