Mohabbatein Episode 81 (Tayang Kamis, 20 Oktober 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 81 Tayang Kamis, 20 Oktober 2016 -Raman melihat foto Ishita dan Ruhi lalu memeluknya sambil menangis. Raman berbicara panjang lebar dengan foto itu. Dan Raman berjanji bahwa mulai hari ini Ishita tidak akan menangis  dan hanya akan tersenyum. Raman berkata bahwa dirinya sangat mencintai Ishita.  Raman pun kemudian mengemas tas nya.


Raman berkata jika harus segera berangkat karena jalanan pasti akan macet, semua keluarga Raman berkata bahwa Raman harus berpamitan pada Ishita dan Ruhi tapi Raman berkata bahwa dirinya tidak akan bisa berangkat jika melihat Ruhi. Raman lalu berpesan pada Romi dan Mihir. Raman juga berbicara sejenak dengan nBala. Simmi bertanya bagaimana dengan Ishita. Raman berkata akan menelponnya dan kemudian Raman bergegas pergi. Toshi pun menangis dan berdoa yang terbaik untuk Raman.

Dalam perjalanan, Raman kembali teringat semua kebersamaannya bersama Ishita. Sementara Ishita dan Ruhi pulang dari kuil, mereka menangis mengetahui Raman telah berangkat. Lalu Toshi meminta Simmi membawa Ruhi ke kamar. Mani lalu datang dan menanyakan Raman. Mani kemudian mengatakan jika Raman telah berbohong dan yang sebenarnya adalah Raman di pindahkan dan harus tinggal di Singapura, Mani pun teringat percakapannya dengan Raman, dan Mani merasa ada yang aneh dengan sikap Raman. Toshi juga mengatakan jika Raman menangis pada malam hari. Tn. Bhalla kemudian memutuskan untuk menelponnya. Pathak lalu datang dan mengatakan jika Raman ingin pergi jauh dari Ishita. Pathak kemudian memberikan berkas surat cerai pada Ishta dan berkata bahwa Raman menyuruhnya memberikan berkas terse but dan sekarang Ishita telah bebas.

Ishita terkejut membaca surat cerai Raman dan menangis. Dia teringat semua ucapan perpisahan Raman. Pathak mencoba menjelaskan bahwa Raman menghentikannya saat akan mengatakan yang sebenarnya tadi. Toshi bertanya2 mengapa Raman melakukan ini. Mani berkata bahwa mungkinn Raman merasa Ishita tidakm layak untuknya. Keluarga Bhallam lalu memutuskan akan berbicara dengan Raman tapi Ishita melarang dan mengatakan bahwa dirinya saja yang akan langsung berbicara dengan Raman karena telah berani memberinya surat cerai.

Ishita lalu membawa berkas surat cerai tersebut dan berkata bahwa dirinya dan ibu mertuanyalah yang akan mendatangi Raman di bandara. Setelah itu mereka berdua bergegas pergi.

Raman sudah tiba di bandara. Tiba2 Raman mendengar suara seorang anak berteriak memanggil ayahnya. Raman menatap ayah dan anak tersebut.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 81


Ishita di perjalanan bersama Toshi. Mereka membicarakan Raman. Ishita melanggar lampu merah dan polisi mengejarnya. Polisi pun kemudian menghadangnya dan meminta surat2 kendaraannya. Ishita dan Toshi kemudian menjelaskan alasan yang membuat mereka terburu2 dan polisi pun tertawa karena telah mendengar berbagai macam alasan sepanjang hari.

Raman menunggu di ruang tunggu dan mendengar percakapan dua orang lelaki yang salah satunya memiliki istri seorang dokter gigi. Raman pun tersenyum mendengar cerita mereka.

Ishita turun dari mobil dan mengomeli polisi tersebut tanpa henti dan berbicara jika suaminya akan pergi meninggalkannya menuju negara lain. Setelah mendengar cerita Ishita, Polisi tersebut pun kemudian mengatakan untuk tidak khawatir karena dia akan membantunya. Ishita mencoba menelpon Raman tapi Raman menolak panggilannya. Ishita pun kembali mengomel pada polisi tersebut. Polisi itu lalu memberi ide bagaimana mereka bisa secepatnya tiba di bandara.

Raman mendengar seorang lelaki menelpon ayahnya dan Raman mendekatinya lalu bertanya. Lelaki itu berkata bahwa dirinya sedang kesulitan berbicara dengan ayah mertuanya yang seorang Tamil. Raman pun mengambil alih ponsel lelaki tersebut dan berbicara dengan ayah mertuanya dalam bahasa Tamil. Usai menelpon, lelaki itu bertanya bagaimana Raman bisa bahasa Tamil sedangkan dia terlihat seperti Punjabi. Raman menjawab jika mantan istrinya yang mengajarinya. Lelaki itu lalu bertanya mengapa Raman meninggalkan istrinya. Raman terdiam dan Raman kembali ke tempat duduknya.

Polisi tadi membawa Ishita dan Toshi ke dalam ambulans (hahaha..mobil ini memang benar2 bebas hambatan ya..). Sementara pemberitahuan untuk ara penumpang pesawat telah terdengar. Raman pun berjalan bersama penumpang yang lain. Ishita dan Toshi pun merasa cemas dalam perjalanan. Raman terlihat ragu saat hendak berangkat.


Ishita dan Raman telah tiba di bandara dan mereka menyerbu masuk. Penjaga menghentikan mereka dan meminta Ishita untuk menelpon suaminya. Toshi pun berteriak2 memanggil2 Raman dan manager bandara (Verma) datang, dia mengenali Ishita sebagai dokter gigi yang sering mengobati gigi anaknya dan Toshi memohon padanya untuk dapat bertemu dengan Raman. Ishita mengatakan jika suaminya akan pergi ke Singapura. Lalu terdengar lagi suara pemberitahuan. Verma pun berkata bahwa Ishita bisa masuk ke dalam bersamanya. Toshi menyuruh Ishita pergi dan membawa kembali Raman sementara dirinya akan menunggu. Ishita pun pergi bersama Verma.

Seorang penjaga menghentikan Raman dan mengajaknya pergi ke sebuah ruangan untuk di interogasi. Raman berkata bahwa dirinya bukan teroris atau semacamnya. Penjaga tersebut berkata jika mereka mendengar berita mengenai Raman dan harus menginterogasinya.

Mereka sampai di sebuah ruangan, di ruangan tersebut ada Verma dan seorang petugas bandara. Mereka menginterogasi Raman dengan menggunakan mesin pendeteksi kebohongan.  Raman pun mulai menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Sementara Penjaga diluar mempersilahkan Toshi duduk dan mereka sedikit berdebat.

Petugas lalu bertanya pada Raman apakah Raman mencintai istrinya atau tidak dan Raman terdiam sesaat lalu menjawab ‘tidak’. Ishita yang berada di ruangan sebelah Raman pun menangis mendengarnya. Petugas berkata bahwa jawaban Raman adalah bohong. Raman pun bersikeras bahwa dirinya memang tidak mencintai istrinya.

Ishita kemudian muncul dan memanggil nama Raman. Raman pun terkejut dan marah. Ishita lalu menanyakan sesuatu sambil menunjukkan surat cerai yang dibawanya. Raman pun kemudian lari saat Ishita mulai memukulnya. Ishita mengejarnya hingga keluar dan terus memukulinya menggunakan surat cerainya sambil terus mengomeli Raman. Dan Raman terus berlari menghindari Ishita. Saat Raman tertangkap, Ishita kembali memukulinya. Tapi Raman kembali berlari dan Ishita terus mengejarnya lagi.

Lalu beberapa orang membuat lingkaran dengan menggabungkan tangan mereka agar Raman tidak bisa lari lagi. Ishita menghampirinya dan mengomelinya. Raman lalu memegangi Ishita dan memintanya untuk mendengarkannya. Tapi Ishita terus berbicara bahwa dirinya telah berubah demi Raman dan Raman menatapnya sambil tersenyum. Ishita terus mengomel dan kemudian Raman mengatakan jika dirinya tidak akan kemana2 karena dirinya tidak bisa pergi kemanapun. Mereka kemudian berpelukan. Semua pun bertepuk tangan. Raman memegang tangan Ishita dan membawanya pergi.

Raman dan Ishita dalam perjalanan, Raman menawarkan untuk pergi minum kopi pada ibunya tapi Toshi mengabaikan ucapan Raman dan meminta sopir untuk bergegas membawanya pulang.

Raman tiba di rumah, semua orang menyambutnya sambil membawa setangkai mawar masing2. Romi, Simmi, Tn. Bhalla, Vishwa, Bala dan Mihir juga Neelu memberikan mawar pada Raman sambil berucap semoga Raman cepat sembuh. Toshi lalu menjelaskan pada Raman bahwa tubuhnya baik2 saja tapi pikirannya yang sedang ‘sakit’.

Bel berbunyi, Mani datang membawakan buket untuk Raman. Mani juga berdoa semoga Raman cepat sembuh. Mani lalu menyatukan tangan Raman dan Ishita sambil berkata bahwa mereka berdua tercipta untuk satu sama lain. Raman pun meminta maaf dan berjan ji tidak akan per ah pergi lagi. Ruhi muncul dan Raman mendekatinya untuk meminta maaf. Ruhi pun menghukum Raman untuk skot jump. Semua orang pun tertawa melihat Ruhi menghukum Raman. Mani lalu bertanya pada Ishita apakah dia sudah mengungkapkan perasaannya, Ishita menggeleng dan berkata bahwa dirinya akan menunggu seumur hidup hingga Raman yang mengatakannya lebih dulu. Mani pun tersenyum mendengar jawaban Ishita

Pagi harinya, Ishita terbangun dan kemudian menatap Raman sambil berbicara sendiri. Ishita pun membelai perlahan rambut Raman dengan tersenyum.

Toshi sedang memasak dan Ishita menghampirinya. Mereka pun mengobrol.  Simmi muncul dan mengatakan sesuatu. Ruhi juga muncul dan berkata bahwa ayahnya sedang mencari Ibu Ishi. Lalu Simmi membawa Ruhi pergi.

Raman mengomel sambil membongkar kopernya. Ishita muncul dan bertanya. Raman berkata nbahwa dia tidak menemukan kemeja putihnya. Ishita kemudian mencari2 baju itu dan ketemu. Raman berakting marah lalu menyuruh Ishita mencari sabuk. Dan Ishita kembali menemukannya. Raman mulai berdebat dengan Ishita dan saling mengejek. Raman kemudian memelankan suaranya dan mendekati Ishita. Dia meminta Ishita mengatakan apa yang ingin Ishita katakan. Ishita berkelit dan berkata bahwa dirinya tidak akan mengatakannya. Raman berkata bahwa dirinya akan membuat Ishita mengatakannya dan Raman mulai memegang tangan Ishita. Ishita pura2 mengaduh kesakitan dan Raman melepaskan pegangan tangannya lalu bertanya bagian mana yang sakit. Ishita pun berlari menjauh dan berkata bahwa tidak ada yang sakit. Ishita kemudian menyuruh Raman menyimpan semua bajunya di lemari. Shita mengedipkan mata dan berlalu pergi. Raman pun tersenyum dan berkata bahwa dirinya akan membuat Ishita mengakui.

Keluarga Bhalla sedang sarapan. Mereka pun mengobrol. Simmi menggoda Ishita dan mereka semua tertawa. Tn. Bhalla menyarankan agar Ishita dan Raman mengambil liburan tapi Ishita menolak. Toshi lalu menyuruh Romi memanggil Raman untuk pergi sarapan.

Raman sedang bersiap2 sambil menelpon. Raman memesan sebuah meja untuknya dan Ishita lalu meminta dibuat semua persiapannya. Romi yang hendak masuk mendengar percakapan Raman. Romi berpikir bahwa Raman melakukan semua ini untuk Ishita, dia pun berencana akan menggoda Raman. Romi lalu bergerak pergi. Usai menelpon, Raman berbiara sendiri dan berkata bahwa dia akan memberikan kejutan untuk Ishita dan menunjukkan bagaimana suatu keromantisan dan Ishita akan tahu jika dirinya mencintainya juga.

Shagun sedang menelpon dan merasa marah karena keanggotaan klubnya di batalkan. Aditya muncul dan Shagun menyuruhnya sarapan. Aditya lalu menanyakan biaya sekolahnya dan Shagun terkejut. Ashok lalu menelpon dan Shagun pun mengeluh tentang biaya sekolah Aditya. Usai menutup telepon, Shagun merasa lega dan memberitahukan pada Aditya bahwa Ashok akan membawa mereka kembali. Aditya pun tersenyum. Shagun berkata bahwa akhirnya dirinya akan menjadi Nyonya Ashok Khanna.

Ishita membereskan kamar Ruhi, Raman muncul mengatakan sesuatu. Ishita pun mendekatinya , Raman mengatakan agar Ishita bersiap2 malam nanti karena mereka akan pergi makan malam di tempat bos nya. Usai berbiara, Raman pun beranjak pergi dan Ishita pun merasa senang.


Toshi menggoda Raman dan berkata bahwa Ishita tidak akan mau pergi dengannya karena pergi bersamanya sangat membosankan. Simmi tersenyum mendukung ucapan ibunya dan berkata bahwa Ishita lebih senang bersama keluarganya dirumah. Raman berkata jika ini adalah acara makan malam resmi. Toshi berkata akan membawa Ishita ke rumah Pammi. Raman menyuruhnya membawa orang lain. Tn. Bhalla juga berkata akan membawa Ishita ke rumah temannya untuk memeriksa gigi temannya. Raman mengatakan jika Ishita adalah dokter gigi khusus anak2. Romi juga menggodanya dan berkata bahwa Ishita akan pergi dengannya. Raman pun berteriak menyudahi pembicaraan dan berkata bahwa Ishita adalah istrinya dan akan pergi bersamanya. Mereka semua pun berdebat dan Ishita kemudian muncul mengatakan maaf pada semuanya dan berkata bahwa dirinya akan pergi bersama Raman. Raman pun tersenyum mendengarnya.

Ishita keluar rumah dan memeriksa tasnya sambil berbicara bahwa dirinya akan pergi bersama Raman dan harus terlihat cantik. Romi mengatakan pada Raman bahwa dirinya sudah mendengar semuanya dan semua pun tertawa melihat Romi menggoda Raman.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 81 Tayang Kamis, 20 Oktober 2016


Ishita hendak mencoba gaunnya. Ruhi muncul dan memberinya kado. Ishita bertanya siapa yang memberinya dann Ruhi berkata jika ayahnya yang telah memberikan. Ishita membukanya dan isinya sebuah saree, Ishita lalu membaca surat Raman yang memintanya untuk mengenakan gaun tersebut kemudian Ishita berbicara dengan Ruhi.

Shagun mengomeli pelayan di rumah Ashok. Lalu dia menyuruh pelayan memanggil Ashok di kamarnya. Shagun merasa senang bisa kembali ke rumah Ashok. Shagun lalu mendengar Ashok menyapanya. Shagun membalikkan badan dan melihat Ashok bersama Mihika yang baru datang  mengenakan untaian kalung bunga. Shagun pun menghampiri keduanya dan mengangkat tangannya hendak menampar Mihika tapi tangan Ashok menghentikannya.


Baca : Daftar Sinopsis Mohabbatein ANTV

Ashok pun memaki Shagun karena berani mengangkat tangannya pada istrinya, Shagun pun mulai berteriak marah dan berkata bahwa dirinyalah istri Ashok tapi Ashok mengingatkannya bahwa mereka sudah tidak bersama2 lagi. Mihika lalu nberkata bahwa dirinya ingin ke kamar dan Shagun pun berteriak bahwa itu adalah kamarnya tapi Ashok menghalanginya dan mendorongnya. Mihika pun bergegas pergi ke kamar. Ashok lalu memperingatkan Shagun bahwa diamsudah tidak mendapatkan tempat dirumahnya ini. Shagun pun memohon pada Ashok tapi Ashok mengusirnya keluar dan menutup pintu rumahnya. Shagun pun menggedor2 rumah Ashok.

Raman sudah bersiap dan menuju ruang tamu. Romi menepuk pundaknya dan menggodanya. Lalu mereka berbicara. Simmi ikut bergabung. Toshi dan suaminya pun muncul. Mereka semua mengobrol. Ruhi menatap dari kejauhan. Lalu Ruhi mengatakan sesuatu dan semuanya tertawa. Romi lalu membisikkan sesuatu pada Raman dan Raman mengejarnya. Tiba2 Ishita muncul dan Raman pun terpana menatapnya. Ruhi lalu mendatangi mereka dan mengatakan jika ibu Ishi terlihat cantik. Toshi lalu mendekati mereka dan mengatakan agar cepat pergi karena bos Raman pasti sudah menunggu. Lalu Raman berjalan keluar dengan Ishita.

Dalam perjalanan, Ishita teringat kenangan2 manis mereka. Mereka pun saling tatap dan tersipu malu.

Shagun berada di kafe, minum sambil menangis. Shagun teringat kenangannya bersama Ashok juga saat Ashok mengusirnya. Shagun lalu menatap cincin pemberian Ashok dan membuangnya ke lantai lalu menginjak2nya. Dua orang lelaki pun membicarakannya.

Raman dan Ishita tiba di sebuah hotel, mereka sedikit memperdebatkan sesuatu. Sementara Aditya sedang mengkhawatirkan Shagun dan mencoba menelpon Shagun tapi diurungkannya. Tapi Aditya akhirnya menelpon dan bartender yang menerimanya lalu mengatakan agar segera datang membawa wanita (Shagun)  ini pergi. Aditya pun menanyakan alamatnya.

Raman meminta Ishita pergi menuju sebuah kamar sementara dirinya akan menjawab panggilan telepon. Ishita pun beranjak pergi mengikuti arahan Raman.

Aditya menjemput ibunya dan menangis. Pihak kafe mengusirnya. Aditya membawa ibunya keluar dan masuk ke dalam bajaj. Tapi Shagun berjalan pergi dan hampir tertabrak sebuah motor yang melintas. Aditya mengejarnya dan Shagun terjatuh di tumpukan sampah. Shagun lalu berkata bahwa dirinya adalah sampah, digunakan dan kemudian dibuang.

Ishita masuk ke sebuah kamar yang telah didekorasi dengan indah sesuai perintah Raman. Ishita yakin ini semua rencana Raman. Ishita pun merasa senang sekaligus bingung karena dia menduga bahwa Raman akan mengatakan ungkapan cinta padanya malam ini dan Ishita merasa tidak siap.

Aditya berusaha membawa Shagun pergi tapi Shagun menolak. Aditya mencoba hendak menelpon tapi baterai ponselnya sudah habis. Aditya kemudian meminta ibunya menunggu sebentar, Aditya lalu beranjak pergi.

Raman masuk ke kamar yang sama dengan Ishita, dia memegang pundak Ishita dan membalikkan badannya. Ishita pun menutup matanya. Raman lalu membelai rambut Ishita. Mereka kemudian saling berpandangan. Raman lalu berkata bahwa dirinya akan mengatakan sesuatu, tiba2 ponselnya berdering dan Raman mengabaikannya. Tapi tiba2 ponselnya berdering lagi dan Ishita meminta Raman menjawab panggilan tersebut. Raman pun menerimanya dan ternyata Aditya menelponnya. Raman pun bertanya mengapa Aditya menangis. Aditya memberikan alamat pada Raman dan menyuruhnya untuk cepat datang. Ishita pun mengajak Raman untuk segera pergi. Tapi Raman bertanya bagaimana dengan semua persiapan ini. Ishita berkata bahwa Aditya lebih membutuhkan mereka. Mereka berdua pun bergegas pergi.

Raman dan Ishita tiba di tempat Aditya dan bertanya pada orang2. Raman lalu melihat Aditya menangis dan mereka mendatanginya. Mereka menghampiri Aditya dan terkejut melihat kondisi Shagun.



Tayang Kamis, 20 Oktober 2016
By :  ARIN