Mohabbatein Episode 90 (Tayang Sabtu, 29 Oktober 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 90 Tayang Sabtu, 29 Oktober 2016 -Ishita menangis dan duduk di bangku, dia memikirkan Raman dan Shagun melakukan Pooja. Ishita lalu teringat kata2 Raman bahwa dia akan selalu berjuang untuk kebahagiaannya. Mihika melihat Ishita menangis dan dia pun berjalan menghampirinya, tapi dia menghentikan langkahnya dan berkata bahwa dia akan memanggil Raman. Sementara Ishita berkata sendiri jika tidak ada yang mempedulikannya selain Ruhi.

Aditya berkata pada Shagun bahwa Ruhi telah merusak semuanya, sedangkan Mihika memberitahu Raman jika Ishita duduk dekat pintu gerbang. Raman bergegas pergi bersama Ruhi dan keluarganya.




Mereka melihat Ishita yang sedang bersedih, Raman pun meminta keluarganya menunggu agar dia bisa berbicara dulu dengan Ishita. Raman lalu mendekati Ishita dan bertanya apa yang terjadi, Ruhi pun memeluk Ishita, mereka menangis. Raman bertanya mengapa dia berada disini, Toshi juga mengatakan hal yang sama karena dia tadi melihat Ishita sedang mengambil paket popcorn. Ishita berkata bahwa dia memang mengambil paket tersebut dan saat kembali ke dalam, para waria menghentikannya. Raman lalu menyuruh Romi pergi melihat waria2 tersebut, Romi menolak tapi Raman bersikeras.

Raman dan Ishita melakukan Pooja dan semua orang merasa senang. Aditya sendiri menjadi marah. Sementara Mihika dan Vandu sedang berbicara. Rinki meminta Mihir untuk datang melakukan Pooja dan Rinki juga menggoda Romi tentang waria2 tadi lalu Romi dan Rinki membicarakan tentang keinginan mereka pergi ke Dubai.

Raman membawa Ishita ke sampingnya dan berkata bahwa ini bukanlah cara untuk menjadi kesal. Sementara Shagun sedang menenangkan Aditya. Aditya berkata bahwa Raman adalah seorang pembohong, dia tidak memperdulikan kita.

Ishita masih mempertanyakan mengapa Raman melakukan Pooja bersama Shagun. Raman berkata bahwa dia berpikir jika Ishita yang menginginkannya melakukan Pooja bersama Shagun. Raman berkata pada Ishita bahwa dia ingin menghabiskan waktu bersamanya saja. Raman meminta maaf karena telah menyakitinya. Ishita pun menangis dan berpikir bahwa semua ini bukan sebuah kebetulan, Ishita berkata akan mencari tau tentang semua ini.

Ishita sedang berpikir mengapa dia harus marah2 pada Raman karena hal2 kecil. Tandon kemudian datang dengan menyamar dan menggoda Ishita. Raman melihat itu dan bergegas mendatangi Ishita untuk menyelamatkannya. Tandon pun tetawa dan menunjukkan wajahnya. Dia berkata bahwa dia datang hari ini untuk membuat kejutan mereka. Pathak datang bersama Tandon. Tandon lalu berkata bahwa terakhir kali dirinya datang, Raman dan Ishita terlihat sedang bertengkar dan Tandon merasa hari ini merekapun sedang  bertengkar. Ishita membantah dugaan Tandon. Tandon kemudian menyuruh Romi memutar musik dan membuat mereka berdua menari.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 90


Raman lalu membawa Mihir untuk ikut bergabung. Ishita mencari2 Raman dan dia kemudian mendapat kertas ucapan maaf dari Raman dan tersenyum. Raman mendatanginya dan mereka pun tersenyum, mereka duduk di bangku dan mengakhiri pertengkaran mereka. Shagun cemburu melihat mereka.

Semua orang duduk untuk menikmati makan malam. Tandon merasa senang ikut bergabung bersama mereka. Toshi meminta Ishita menyiapkan hidangan kebih untuk Tandon. Tandon lalu berbicara tentang perekrutan seseorang. Raman pun memuji seorang lelaki. Romi mengatakan pada Rinki bahwa Raman sedang membicarakan dan memujinya. Raman langsung berkata jika dia memuji orang lain. Wajah Romi pun berubah menjadi geram. Rinki dan Raman mentertawakan Romi, Raman berkata bahwa disana untuk bekerja dan bukannya berpesta. Romi berkata memang dirinya tidak becus bekerja.

Semua orang lalu bercanda pada Romi dan membuatnya marah. Shagun melihat itu. Tn. Bhalla berkata agar Romi bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Semua orang kembali tertawa. Romi berkata bahwa suatu saat akan menunjukkan pada semua orang. Raman bertanya kapan itu akan terjadi, apakah akan menunggu hingga foto semua keluarganya dikalungi karangan bunga. Romi mendengar ucapan Raman merasa jengkel dan bergegas pergi.

Vishwa sedang berbicara dengan seseorang di telpon tentang pinjaman pribadi. Usai menutup telepon Madhavi datang dan bertanya tentang cincin kawin Vishwa yang tidak dipakainya saat Pongal. Vishwa berkata pada Madhavi apakah dia lupa telah menyimpannya di loker. Vishwa kemudian pergi untuk menghindari pertanyaan selanjutnya. Madhavi sendiri yakin jika ingatannya masih kuat, dia tidak menyimpan cincin Vishwa di loker.

Penjaga apartemen memberikan pada Ishita apa yang dia temukan, dia menemukan headphone di dekat gudang. Ruhi berkata jika itu milik Aditya, Ruhi juga mengatakan jika Aditya sedang mencari2 headphone tersebut. Ruhi bertanya bagaimana bisa headphone itu ada dalam gudang. Ishita juga memiliki pertanyaan yang sama.

Aditya sedang mencari2 headphone nya, Ishita kemudian mendatanginya dan menunjukkan headphone tersebut. Ishta bertanya pada Aditya bagaimana bisa headphone berada di gudang. Aditya menjawab bahwa dirinya juga tidak tahu.

Shagun datang dan menanyakan apa yang sedang terjadi. Ishita pun menceritakan tentang temuan headphone milik Aditya di gudang. Shagun menjawab dan membicarakan tentang waria yang meminta sesuatu dari Ishita. Shagun lantas meminta Ishita tida menginterogasi anaknya karena Aditya baru pulang sekolah dan belum makan. Shagun lalu mengajak Aditya pergi.

Ishita lalu mengingat bahwa kemarin dia berkata pada Raman bahwa dia dikelilingi oleh para waria. Ishita bergumam bagaimana Shagun bisa tau jika waria2 itu meminta sesuatu darinya. Ishita berkata bahwa ini pasti permainan seseorang, Ruhi datang dan mendengar ucapan Ishita. Ishita yang tidak menyadari kehadiran Ruhi terus berbicara sendiri, Ishita berkata jika ada seseorang yang berniat memisahkannya dengan Raman. Ishita lalu teringat perkataan Raman. Ishita menyadari bahwa Shagun telah memperalat Aditya. Ishita berkata ‘Shagun..aku tidak akan membiarkan ini semua terjadi…kau harus menghadapiku sekarang dan ini tidak mudah’.

Ishita membalikkan badan dan melihat Ruhi. Ishita bertanya apa yang sedang dilakukan Ruhi. Ruhi ha ya tersenyum, Ishita lalu menyuruhnya mencuci muka dan segera makan.

Ruhi pergi menemui Aditya dan bertanya mengapa dia melakukan semua ini. Ruhi mengatakan tentang headphonenya dan usahanya menjebak Ishita dengan waria2 itu u tuk menghen tikan Ishita melakukan pooja dengan Raman. Aditya mengakuinya dan berkata bahwa Ishita sangat jahat. Ruhi membalas bahwa Shagun seorang pembohong. Mereka berdebat tentang Ishita dan Shagun. Masing2 menganggap ibunya adalah yang terbaik, mereka pun saling menantang satu sama lain.

Raman dan Ishita mengobrol di mkamar mereka. Mereka tertawa dan bergurau dengan bahas inggris yang salah. Raman lalu mentertawakan bahasa inggris Shagun yang buruk. Ishita melarangnya membuat candaan pada mantan istrinya. Mereka pun mengobrol dan Raman memuji Ishita yang sangat berbeda daripada Shagun. Mereka bercanda dan saling melempar bantal. Shagun mendengarkan mereka dan menjadi geram.

Aditya sedang berbicara dengan temannya dan melihat tattoo nya. Dia lalu berkata pada Shagun bahwa dia juga ingin memiliki tattoo karena temannya memakainya. Shagun menolak karena itu me nyakitkan. Raman datang dan berkata bahwa Aditya masih kecil dan tidak boleh memakai tattoo. Raman lalu mendapat panggilan telepon dan bergegas pergi setelah sebelumnya memperingati Shagun bahwa tidak ada tato untuk Aditya.
Aditya memaksa Shagun untuk mewujudkan keinginannya memiliki tato. Shagun pun mengabulkannya. Aditya memeluknya dan berkata jika dia adalah yang terbaik. Shagun berkata dalam hati ‘Ishita sudah menunjukkan haknya atas Raman, dan kali ini aku akan menunjukkan bahwa aku mempunyai hak juga pada Raman karena aku adalah masa lalunya’.

Shagun membawa Aditya untuk membuat tato, Shagun berpesan pada wanita pembuat tato untuk berjati2 karena Aditya masih anak2. Shagun lalu berpikir untuk membuat tato juga. Wanita pembuat tato itu berkata jika akhir2 ini banyak orang membuat tato dengan inisial nama pasangannya. Shagun pun setuju dan melihat2 desainnya.

Keluarga Bhalla sedang bercengkrama, Raman meminta Ishita membuatkan kue untuk Aditya, Shagun pun ikut sibuk didapur dan memamerkan tato nya di depan Ishita. Ishita melihat tato Shagun yang bertuliskan huruf “R” dan juga gambar hati. Ishita merasa geram tapi mencoba bersikap tenang.

Ishita lalu bertanya mengapa Shagun tidak memunjukkan tatonya pada semua orang, Ishitalalu memberitahu seisi rumah dan menunjukkan tato Shagun, Ishita memberi kode Simmi untuk membawa Ruhi pergi ke sekolah. Simmi segera mengajak Ruhi untuk berangkat. Raman dan Toshi lalu bertanya pada Shagun mengapa membuat tatomdengan memakai inisial “R”, Shagun berkata bahwa itu bukan untuk Raman tapi untuk Ruhi, dia juga berbohong dan mengatakan jika dia membuat tatonya saat berada di australia sewaktu menjenguk ibunya kemarin, dia merasa rindu dengan Ruhi  dan membuat tato dengan inisial namanya.

Raman lalu teringat saat dia dulu meminta Shagun membuat tato dengan inisial “R” untuk Raman dan Ruhi tapi Shagun tidak mendengarkannya. Raman pun kemudian mengingatkan Shagun dan mengatakan bahwa dulu Shagun menolak karena membuat tato itu menyakitkan. Ishita menengahi dan berkata bahwa mungkin Shagun sekarang sudah berubah dan Shagun kini  menyayangi Ruhi hingga membuat tato dengan inisial namanya. Shagun menangis dan beranjak pergi. Toshi berkata jika Shagun seorang ratu drama, Toshi berkata bahwa dia membawa Shagun dari rumah Mihir demi Aditya. Mereka lalu beranjak pergi masing2. Ishita bergumam bahwa Shagun tidak pernah memikirkan Ruhi dan sekarang membuat tato dengan inisial namanya, Ishita berkata bahwa ini semua terlihat aneh, dia berpesan pada dirinya sendiri untuk lebih berhati2 menghadapi Shagun.

Toshi berkata pada Chadda untuk sesegera mungkin memperbaiki gedung mereka karena mereka sudah ingin kembali. Chadda berkata akan memperbaikinya tapi dia belum mendapatkan uang dari Vishwa. Vishwa berkata akan segera membayarnya karena dia sedang menunggu buku cek nya datang. Raman berkata bahwa dirinya yang akan membayar tapi Vishwa melarangnya. Vishwa menyuruh orang2 mengobrol dan dia sendiri pamit akan pergi ke bank. Pammi lalu mengobrol dengan Madhavi.

Ashok merasakan sakit pada perutnya, Sooraj datang dan berbicara padanya. Ashok meminta Sooraj membawakan obat. Sooraj berkata bahwa Mihika sangat pintar. Ashok heran dengan campuran Sambar yang dibuat Mihika hingga membuatnya sakit perut. Mihika mendatangi mereka berdua dan berbicara pada mereka. Ashok dan Sooraj meminta Mihika bersantai dan istirahat. Mihika kemudian berkata bahwa dirinya akan menggugurkan kandungannya jika Ashok menginginkannya. Ashok langsung setuju tapi Sooraj menolak dan menyuruh Mihika beristirahat. Mihika pun beranjak pergi.

Ashok lalu bertanya pada Sooraj apa salahnya Mihia melakukan aborsi. Sooraj berkata bahwa dia telah berbicara dengan pengacara yang mengatakan jika seorang ibu melakukan abosri karena tekanan mental maka sang pemberi tekanan bisa dihukum karena itu pelanggaran pidana. Mihika tersenyum dan berkata bahwa Vandu telah memberinya ide yang bagus dan sekarang dia bisa mengontrol kakak beradik itu.

Ishita bertanya pada Neelu keberadaan Raman lalu dia mendatangi Raman dan memeluknya, Raman sendiri sedang berbicara dengan kliennya melalui panggilan video. Raman tersenyum dan berkata bahwa dia adalah istrinya. Ishita yang menyadari Raman sedang melakukan panggilan video pun tertegun dan kemudian menyapa klien Raman. Lalu Ishita beranjak pergi.

Simmi dan Rinki sedang bergurau mengenai Romi, mereka tertawa. Romi pun memuji dirinya sendiri. Tiba2 lampu mati. Raman juga mengakhiri panggilan videonya. Dia lalu mencari Ishita karena Ishita sedang dalam suasana hati yang romantis. Ruhi datang membawa obor dan Raman menanyakan keberadaan Ishita. Ruhi mnejawab jika Ishita ada diruang tamu sedang mencari lilin. Raman lalu berpesan agar Ruhi memberitahu Ibu Ishi untuk pergi ke kamarnya (kamar Ruhi). Ruhi memberitahu Ishita dan Shagun ikut mendengarkannya.

Shagun lalu memecahkan gelas untuk menghentikan Ishita pergi ke kamar Ruhi. Ishita lalu memintanya pergi karena tangannya sedang terluka sementara Ishita membersihkan pecahan gelas tersebut. Shagun pun pergi ke kamar Ruhi.

MIhika berpura2 menangis dan Ashok menenangkannya. Mihika menyuruh Ashok untuk pergi karena Ashok tidak menginginkan bayinya. Ashok bersikeras menginginkan bayi tersebut karena ingin ada yang memanggilnya ayah. Ashok lalu sok perhatian pada Mihika, dia meminta Mihika menjaga bayinya dengan tidur yang cukup dan makan dengan teratur.

Raman mendatangi kamar Ruhi dan disana telah berdiri Shagun, Raman mengira jika Shagun adalah Ishita. Raman lalu mengajaknya berbicara, ketika Raman hendak melanjutkan ucapannya, Shagun bergerak dan Raman mendengar suara gelang kakinya. Raman berpikir bahwa Ishita tidak memakai gelang kaki, dia lalu bertanya 'Siapa kau..’. Ishita datang dan menyalakan lampu. Shagun berkata bahwa tangannya terluka dan sedang mencari obat2an. Ishita berkata bahwa mereka tidak pernah menyimpan obat2an di kamar anak. Ishita juga bertanya pada Shagun, bagaimana bisa dia berdiam diri di kamar cukup lama jika memang sedang terluka. Shagun meminta maaf dan berkata jika kamar sangatlah gelap. Raman menjawab ‘kau tidak bisa melihat tapi kau bisa mendengar dan kau bisa berbicara denganku’. Shagun berkata bahwa dirinya tidak menyadari dan kemudian Shagun bergegas pergi.

Suasana hati Raman ikut terganggu dan dia juga beranjak pergi. Ishita bergumam bahwa Shagun pasti mendengar pembicarannya dengan Ruhi tadi. Ishita berkata ‘drama yang bagus..tapi dia tidak pandai berbohong..diperlukan pikiran dan kecerdasan untuk berbohong’.

Shagun berbicara dengan ibunya tentang apa yang terjadi baru saja. Shagun berkata bahwa lainkali dirinya akan berhati2. Ishita datang dan Shagun mengakhiri panggilannya. Ishita memberikan obat2an. Shagun kemudian berkata agar Ishita mengetuk pintu dulu sebelum masuk. Ishita berkata ‘kau disini hanya untuk Aditya..jaga dia..atau rasa sakitmu akan bertambah’. Ishita kemudian beranjak pergi. Shagun pun terlihat marah.

Ishita dan Raman sedang membicarakan Shagun.  Ishita berkata bahwa tidak akan ada orang yang bisa datang diantara hubungan mereka. Ishita lalu duduk sangat dekat dengan Raman dan tersenyum. Raman lalu memegang tangannya dan mengajaknya pergi makan malam. Raman lalu menyuruhnya segera bersiap2 dan Raman kemudian beranjak pergi. Ishita bergumam bahwa hubungannya dengan Raman dibuat dengan banyak kesulitan dan dia tidak akan membiarkan Shagun menghancurkannya.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 90 Tayang Sabtu, 29 Oktober 2016


Vishwa berbicara ditelepon dan berkata akan segera datang. Madhavi bertanya padanya dan memintanya untuk naik taksi, Vishwa berkata akan naik bus. Madhavi bersikeras menyuruhnya naik taksi. Vishwa marah dan bergegas perg. Madhavi bingung melihat Vishwa yang selalu marah2.

Raman berteu Vishwa di parkiran mobil dan bertanya pada Vishwa lalu Raman berniat mengantarnya tapi Vishwa menolak karena dia ada banyak pekerjaan di tempat lain. Vishwa kemudian bergegas pergi. Ishita mendatangi Raman untuk memberikan ponselnya yang tertinggal dan dia lalu mengucap selamat jalan pada Raman. Raman meminta Ishita mengucap selamat jalan dengan benar. Ishita merasa malu karena di depan umum. Raman tidak peduli dan kemudian memejamkan matanya. Ishita memberikan ciuman di pipi menggunakan jari2nya sambil berkata bahwa hanya inilah yang didapatnya di depan umum.

Vishwa pergi untuk mengambil pinjaman 2 lakhs. Tapi lelaki yang ditemuinya berkata bahwa dia tidak bisa mendapat pinjaman sebesar itu karena Vishwa telah pensiun. Lelaki itu lalu mengetahui jika Raman adalah menantu Vishwa. Dia menyarankan agar Vishwa meminjam pada Raman. Vishwa menolak karena Raman adalah menantunya. Lelaki itu berkata jika Vishwa menunggu bank maka itu akan memakan proses yang lama. Vishwa bertanya berapa nominal pi njaman yang bisa didapatnya. Lelaki itu berkata akan melihat dulu dokumennya dan akan memberitahunya. Vishwa kemudian beranjak pergi.

Lelaki itu lalu menghubungi Raman dan bercerita tentang pinjaman yang diajukan mertuanya, lelaki itu berkata sudah berbicara banyak pada mertuanya tapi dia tidak setuju dengan ucapannya. Raman pun teringat saat melihat Vishwa di halte bus dan Vishwa menyembunyikan wajahnya, Raman juga teringat saat Pongal ayah mertuanya memakai baju lama. Raman pun bergumam bahwa dugaannya benar jika Vishwa sedang bermasalah dengan keuangan. Raman berpikir bagaimana cara membantunya sekaligus menjaga harga dirinya karena jika dirinya langsung memberikan uang maka ayah mertuanya akan menolak. Raman lalu pulang ke rumah dan berbicara dengan Ishita.

Raman berkata pada Ishita jika Subramanium ingin meninggalkan pekerjaannya. Ishita lalu menyuruh Raman mencari orang yang bisa dipercaya sebagai gantinya. Raman berkata bahwa akan lebih baik jika pengganti Subramanium berasal dari keluarga saja. Ishita lalu menyarankan ayahnya karena ayahnya mengerjakan keuangan dengan sangat baik. Raman setuju dan berkata akan memberinya gaji tapi Ishita menolak karena ayahnya hanya akan membantu. Raman berkata bahwa dirinya harus profesional karena ini pekerjaan kantor. Ishita pun setuju dan berkata akan mencoba berbicara dengan ayahnya. Ishita kemudian beranjak pergi. Raman berharap Ishita bisa meyakinkan ayahnya dan masalah keuangan ayah mertuanya akan terselesaikan.

Ishita menemui ayahnya dan Vishwa menolak karena perusahaan Raman adalah perusahaan besar. Ishita meminta ibunya untuk memberi penjelasan pada ayahnya bahwa Raman membutuhkan orang kepercayaan. Ishita btetap memintanya untuk bergabung besok dan Ishita kemudian beranjak pergi. Madhavi bertanya pada Vishwa mengapa dia terlihat tegang. Vishwa takut dia akan mengecewakan Raman karena dirinya tidak begitu memahami sistem komputer. Madhavi berkata agar suaminya mengambil kursus komputer. Madhavi berkata bahwa Raman pasti akan membantunya. Madhavi berdoa semoga Tuhan bisa membuat suaminya percaya diri. Vishwa lalu menelpon manajer kredit yakni Dheeraj, dia berkata bahwa kini telah bekerja dan tidak akan ada masalah jika dirinya mengambil pinjaman.
Pagi harinya, Ruhi memberitahu Ishita tentang pertemuan olahraga bulanan, Ruhi berkata ingin berlatih dan memberitahu ayahnya untuk mendapatkan baju olahraganya. Ishita berkata tidak ingin ikut tapi Ruhi bersikeras mengajaknya. Ishita pun setuju kemudian dia menyiapkan  Ruhi untuk sekolah. Dia menyuruhnya pergi sarapan terlebih dulu.

Vishwa sedang bersiap2 dan bertanya pada Madhavi tentang penampilannya. Mereka kemudian mengobrol sembari menikmati sarapan. Sementara Ishita memberikan Raman ponselnya yang menurut Ishita sengaja dilupakan oleh Raman, lalu Ishita dan Raman menyapa Vishwa dan Madhavi. Ishita mengingatkan tentang temu janji dengan psikiater Aditya malam nanti. Lalu Raman dan ayah mertuanya beranjak pergi.

Raman mengenalkan Vishwa pada staffnya dan menceritakan tentang pekerjaan masa lalu serta hubungan keluarga mereka. Mihir memberinya karangan bunga, dia lalu membawa Vishwa dan meminta Sameer menunjukkan ruangannya dan mengurusnya.

Raman lalu memberitahu Mihir jika ayah mertuanya masih terlihat gugup, Raman lalu mulai bercerita tentang ayah dan ibu mertuanya serta Ishita. Mihir pun terlihat sedih karena Raman membicarakan tentang cinta. Mihir lalu beranjak pergi dan Raman mendapatkan sms untuk menemui psikiater Aditya.

Romi menemui dokter karena dia ingin sertifikat medis untuk aplikasi pekerjaan baru. Dia berkata setelah dia mendapatkan sertifikat itu maka pekerjaannya akan mencapai final dan dia akan menunjukkan pada kekuarganya bahwa dirinya bukan orang yang tidak berguna. Romi menunggu dokter dan dia melihat Sarika.

Sarika lalu berbicara dengan Romi, dia berkata bahwa apa yang akan dikatakannya pasti membuatnya terkejut. Sarika berkata pada Romi bahwa dia sedang tidak baik. Sarika memberinya laporan medisnya yang mengatakan bahwa Romi mengalami cedera bagian dalam dan dia tidak bisa menjadi ayah sekarang. Romi shock membacanya dan teringat kecelakaan yang menimpanya. Sarika berkata bahwa tidak akan ada lagi yang memanggilnya ‘ayah’ sekarang.

Dokter datang dan Romi menanyakan laporannya. Dokter lalu menceritakan seperti apa yang tadi dibacanya. Romi menangis dan berkata apa yang akan di katakannya pada keluarganya. Sarika pun tersenyum melihat Romi menangis.

Romi teringat ucapannya pada Sarika yang berkata bahwa dirinya tidak ingin menjadi ayah lalu memberi Sarika uang. Romi merasa sedih dan pergi meninggalkan RS. Sarika pun berkata dalam hati bahwa Romi telah menolak untuk menerima anaknya dan sekarang Tuhan melakukan ini.


Tayang Sabtu, 29 Oktober 2016
By :  ARIN