Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 102 Tayang Kamis, 10 November 2016 -Semua orang menangis untuk Ruhi.
Aditya melihat mereka semua dan menangis. Ishita lalu meminta Raman membawanya
menemui Ruhi.
Ruhi menangis di kamarnya. Shagun
membawakan susu soklat dan Ruhi membuangnya, dia berkata ingin pulang ke rumah.
Beberapa saat kemudian Raman dan Ishita datang. Ishita langsung memeluk Ruhi.
Ruhi berkata tidak ingin tinggal bersama Shagun. Shagun pun memanggil keamanan
hotel, mereka membawa Raman keluar, begitu juga dengan Ishita. Ishita mengaduh
kesakitan dan Ruhi memukul penjaga tersebut tapi Ruhi terjatuh. Ishita pun
mendorong penjaga tersebut dan menanyakan keadaan Ruhi. Manager keamanan hotel
datang dan Shagun berkata bahwa amereka datang untuk membawa putrinya, Shagun
berkata akan memanggil polisi.
Ishita lalu berdebat dengan
Shagun, setelah itu dia meminta Ruhi untuk mempercayainya bahwa dalam 48 jam
dia akan membawanya kembali ke rumah. Ishita mencium Ruhi dan Shagun menarik
Ruhi. Ruhi pun memarahi Shagun karena telah menariknya.
Madhavi tengah menangis dan Vandu
menenangkannya. Madhavi berkata bahwa Raman ingin membawa Aditya ke rumahnya
tapi Shagun meniounya dan membawa Ruhi. Shravan yang melihat mereka dari
kejauhan pun bergumam bahwa Ruhi sudah pergi ke tempat ibunya untuk selamanya.
Aditya berjalan keluar rumah dan
bertemu Shravan. Shravan bertindak kasar pada Aditya. Aditya mengajak Shravan
bermain bersama tapi Shravan menjawab jika semua orang menangis karena dia dan
ibunya. Shravan mengatakan pada Aditya bahwa semua orang bahagia saat dia tidak
ada disini. Shravan menyuruhnya pergi. Aditya pun menangis. Shravan
meninggalkan Aditya. Aditya bergumam bahwa tidak ada seorang pun yang
menyayanginya dan peduli padanya.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 102
Toshi menenangkan Aditya. Aditya
mengatakan jika dirinya menolak datang ke rumah ini maka ibunya tidak akan
membawa Ruhi. Toshi memeluknya dan memintanya untuk tidak berpikir seperti itu.
Tn. Bhalla kemudian meminta Aditya
segera bersiap karena Romi akan mengantarnya bermain sepak bola. Aditya pun
pergi bersiap.
Suraj menceritakan kabar terbaru tentang Raman pada Ashok. Mereka
kemudian membahas tentang hak asuh Ruhi dan membicarakan mengenai Vohra. Mihika
mendenagr percakapan mereka dan segera mencari nomer telepon Vohra di buku
telepon. Mihika kemudian menelponnya.
Ishita hendak mengobati luka
Raman tapi Raman mengatakan jika itu hanya luka kecil. Ruhi kemudian
menelponnya dan menanyakan keadaan Raman. Shagun kemudian mengambil telepon
dari Ruhi dan memarahi Ishita karena menyangka Ishita yang menghubungi Ruhi.
Ishita mengatakan jika Ruhi yang menghubunginya. Dia juga memperingatkan
Shagun.
Aditya kemudian mendengar Simmi
dan Tn. Bhalla membicarakan tentangnya dan Ruhi. Aditya melihat seolah2 semua
orang membutuhkan Ruhi dan tidak memperdulikannya. Aditya pun pergi ke kamarnya dan menangis
mengingat ucapan Shravan dan Simmi. Aditya merasa tidak ada yang menyayanginya
dan merasa bahwa dirinya adalah masalah terbesar.
Vandu mendatangi Ishita dan
Ishita meminta maaf karena tekah bersikap kasar padanya dan Mihika. Vandu
berkata bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya. Mihika berjalan masuk dan
meminta maaf pada Ishita. Mereka kemudian saling berbicara dan berpelukan. Lalu
Mihika mulai membicarakan idenya untuk menakut2i Vohra. Vandu pun berkata “Shagun..kami
Iyer bersaudara akan menggagalkanmu”. Mereka bertiga pun bergandengan tangan.
Ishita dan Raman membicarakan
Aditya dan Ruhi, Ishita merasa lebih baik merelakan Ruhi dan fokus pada Aditya.
Raman memegang tangan Ishita dan berkata pada Ishita bahwa dirinya mempunyai keyakinan
penuh kalau dia pasti mendapatkan Ruhi kembali.
Raman mengantar Aditya ke sekolah
dan dia memakaikan tanda pengenal Aditya di lehernya. Raman lalu memberinya
uang untuk membeli sesuatu di kantin tapi Aditya berkata bahwa dia sudah
membawa bekal. Lalu Raman bertemu Bala, Raman berkata akan memeriksa surat2
medis Aditya. Bala berkata akan ikut bersama Raman.
Ishita menunggu diluar dan
berharap yang terbaik pada Vandu dan Mihika. Vandu dan MIhika menemui Vohra dan
Mihika berpura2 sebagai klien yang akan mengajukan kasus perceraiannya. Tapi
kemudian Vohra tau jika Vandu adalah kakak dari Ishita dan Mihika istri dari
Ashok Khanna. Vandu dan Mihika pun meminta tolong pada Vohra untuk membantu
Ishita, Vandu memintanya melihat dari segi pandang sebagai orang tua. Tapi
Vohra menolak dan menyuruh mereka keluar dari ruangannya.
Devyani datang menemui Shagun dan
dia memberi dukungan Shagun untuk melawan Ishita. Devyani merasa senang Ruhi
ikut bersama Shagun dan tidak seharusnya bersama Ishita. Ruhi berkata jika Ishita
akan segera mengambilnya dalam jagka waktu 48 jam.
Devyani meminta Ruhi untuk makan
biskuit dan Ruhi memintanya untuk menyuapinya. Devyani menyuapi Ruhi dan Ruhi
menggigit jarinya. Shagun memarahinya karena bersikap kasar pada orang tua.
Ruhi berkata tidak mau tinggal bersama Shagun dan berlari keluar.
Raman yang kemudian datang
langsung memeluk Ruhi, Ruhi ingin bersamanya tapi Raman berkata bahwa dia harus
bersama Shagun untuk sementara waktu. Shagun lalu menyuruh Ruhi pergi ke kamar.
Shagun kemudian menanyakan keperluan Raman. Raman berkata ingin mengambil
laporan kesehatan Aditya untuk di berikan pada pelatihan sepak bola.
Ishita berkata pada Vandu dan
Mihika bahwa dirinya tidak akan membiarkan Vohra melakukan semua ini. Ishita
kemudian menghentikan Vohra dan Vohra mulai menegurnya karena menggunakan cara
yang salah. Ishita berbicara dengan
Vohra dan Vohra tetap bersikeras semua ini kesalahan Raman karena tidak membaca
dulu sebelum tanda tangan. Ishita mulai menceramahinya panjang lebar dan
berharap Vohra menyadari perbuatannya.
Shagun memberikan laporan medis
Aditya pada Raman. Bala yang iut bersama Raman melihat ibunya di hotel bersama
Shagun dan bertanya apa yang dilakukannya bersama Shagun. Devyani pun berkata
bahwa dirinya hanya mengunjungi teman. Devyani kemudian menghina Ishita dan
Bala meminta ibunya menghe ntikan ucapannya. Bala berkata akan selalu mendukung
Ishita. Bala dan Raman kemudian beranjak pergi setelah Shagun berkata tidak
akan membiarkan Raman menang.
Ashok berbicara dengan Mihika dan
mengetahui jika Mihika telah bertemu dengan Vohra. Mihika punnmeminta Ashok
membantu Raman tapi Ashok bersikeras ingin melihat kehancuran Raman. Mihika pun
menghina Ashok bahwa dia tidak memiliki keluarga dan siapa2 ya ng bisa
diajaknya berbagi. Ashok menjawab bahwa dirinya tidak memerlukan siapapun.
Mihika berkata pada Ashok bahwa dia akan memahami semuanya saat sudah
kehilangan uang dan statusnya. Mihika kemudian beranjak pergi dan Ashok
mentertawakannya.
Di dalam kelasnya, guru Aditya
mengatakan bahwa Vohra akan memberikan bimbingan karirnya di kelas tersebut.
Putra Vohra (Rohan) yang sekelas dengan Aditya senang mendengarnya. Aditya
ingat pernah melihat Vohra, Aditya pun berkata bahwa dia adalah pengacara yang
telah membantu ibunya mendapatkan hak asuh Ruhi.
Kepala Sekolah memarahi Aditya.
Ishita datang dan bertanya, Aditya meminta maaf pada Ishita. Kepala Sekolah
mengatakan jika Aditya telah menghina guru tamu mereka. Ishita pun bertanya
pada Aditya dan berkata bahwa dia mendukungnya. Aditya pun bercerita bahwa dia
memberitahu Rohan kalau ayahnya penipu dan berbohong untuk memenangkan kasus. Rohan
pun membela ayahnya. Vohra memandang mereka dari pintu. Kepala Sekolah
memintanya masuk dan Ishita terkejut saat melihat Vohra. Ishita pun berkata jika
dirinya mengenal Vohra dan berkata akan menyelesaikan maalah tersebut. Ishita
meminta berbicara berdua dengan Vohra. Kepala Sekolah pun mengijinkan.
Ishita pun mulai berbicara dengan
Vohra ditemani oleh Romi. Ishita berkata bahwa Rohan membela Vohra karena tidak
mengetahui kesalahannya. Ishita berbicara panjang lebar dan seteah dirasa
cukup, Ishita pun mengajak Romi pergi tapi Vohra menghentikannya, dia menyadari
kesalahannya dan berkata akan membantu Ishita. Vohra berkata akan memberikan
surat pada Ishita yang mana hakim akan memberikan hak asuh Ruhi pada Ishita.
Ishita pun merasa senang dan mengucapkan terima kasih padanya.
Isihita bertemu Bala di luar
gerbang dan menceritakan semuanya. Bala berkata bahwa Raman pasti akan merasa
lega. Ishita mengucapkan terima kasih pada Aditya karena dia lah Vohra bersedia
membantu, tapi Ishita tetap menegurnya karena tindakannya tidak benar dengan
bersikap kasar pada Vohra. Aditya meminta Ishita tidak mengatakan pada ayahnya
dan Ishita menyanggupinya. Aditya pun memeluk Ishita.
Adita dan Shravan dalam
perjalanan bersama Bala. Shravan memberikan manisan pada Aditya dan berkata
bahwa dia akan pergi ketika Ruhi kembali. Aditya pun berkata bahwa dirinya akan
sering datang berkunjung. Bala berharap Raman akan menghentikan Aditya dengan
cara apapun agar tetap bisa bersama keuarga Bhalla.
Raman sedang rapat dan mendapat
panggilan dari Ishita yang memberitahu kabar baik bahwa mereka akan mendapatkan
hak asuh Ruhi kembali. Raman mengulangi ucapan Ishita dan Ashok mendengarnya.
Raman berkata bahwa ini adalah berita bagus dan kemudian Raman menutup
panggilannya.
Ashok menelpon Shagun dan
memberitahunya tentang semuanya tapi Shagun menyangka Ashok hanya ingin
menganggunya, dia pun meminta Ashok tidak menghubunginya lagi. Setelah itu
Aditya menelpon Shagun dan berkata bahwa dirinya akan kembali dan Ruhi kembali
pada Raman. Shagun berkata jika itu tidak akan terjadi dan Shagun menyuruh
Aditya untuk tetap tinggal bersama Raman. Aditya mengatakan jika Vohra
mengatakan akan membantu Ishita. Shagun bersikeras menyuruh Aditya tetap
bersama Raman, Shagun berkata akan menyiksa Raman dan Ishita serta tidak akan
memberikan Ruhi dengan mudah. Aditya menangis dan berkata jika dia tidak peduli
padanya. Aditya menambahkan “Bibi Ishita peduli pada Ruhi dan ibuku sendiri
memanfaatkanku untuk ambil bagian dalam permainannya..aku sangat bodoh”.
Vohra meminta Ishita tidak
membagi suratnya dengan siapapun dan harus langsung memberikannya pada hakim
untuk melawan Shagun. Ishita menanyakan tentang hak asuh Aditya tapi Vohra
memintanya fokus pada hak asuh Ruhi dulu. Vhra berkata akan memberinya surat
yang baru sekembalinya dari New York.
Abhisek memberitahu keluarga
Bhalla jika Ruhi akan segera kembali pada mereka. Simmi dan Toshi merasa senang
mendengarnya. Simmi berkata bahwa Aditya akan berada di tempatnya dan Ruhi
bersama mereka. Toshi menambahkan jika mereka tidak merasa buruk saat Aditya
tidak bersama mereka tapi mereka sangat merindukan Ruhi. Aditya mendengar semua
ini dan bergegas menuju kamarnya sambil menangis.
Raman datang membawakan es krim
untuk Aditya, dia menuju kamar Aditya. Aditya menyembunyikan koran yang sedang
dibacanya. Raman berkata pada Aditya agar dia menunjukkan apa yang
disembunyikannya. Raman lalu membacanya dan yang sedang dibaca Aditya adalah
artikel tentang bunuh diri. Raman pun tertegun.
Raman pun menangis dan bertanya
pada Aditya mengapa membaca artikel buruk seperti itu. Raman kemudian memeluknya
lalu menasihatinya panjang lebar betapa dia sangat menyayanginya dan hanya dia
serta Ruhilah kehidupannya. Raman membuang koran tersebut, Aditya ikut
menangis. Raman lalu menyeka airmata Aditya dan memintanya beristirahat.
Ishita dan Romi berada di jalan
dan memberitahu Vandu bahwa mereka mendapat manisan dan akan diperdengarkan
besok jam 9. Ishita berpikir mungkin Aditya tidak akan bersama mereka hanya
selama sebulan.
Raman membuat Aditya tertidur dan
berpikir bahwa dirinya tidak bisa menjadi ayah yang baik. Raman berjanji akan
membuat Aditya membuang semua pikiran
negatifnya.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 102 Tayang Kamis, 10 November 2016
Shagun berkata bahwa Ishita tidak
akan pernah bisa membawa Ruhi jauh darinya, Shagun pun berteriak. Ruhi berkata
bahwa Ibu Ishi nya akan membawanya dalam waktu 48 jam.
Pengacara Raman memberitahu
keluarga Bhalla jika Ruhi akan pulang ke rumah besok. Ishita pun berkata akan
memberikan manisan pada Aditya dan Ishita meminta Simmi membantunya untuk ke
kamar Aditya. Ishita pun pergi ke kamar Aditya dan berbicara padanya sementara
Aditya tertidur.
Raman sendiri sedang mendatangi
psikiater Aditya dan membicarakan semuanya mengenai Aditya. Raman bingung
dengan apa yang harus dilakukannya. Sang psikiater memberikan saran2 nya dan
meminta Raman untuk tidak mengirimkan kembali Aditya pada Shagun.
Ishita masih berbicara pada
Aditya sementara Raman tengah berpikir dan “minum” sambil berjalan di jalanan
saat malam hari, Raman berikir ayah seperti apakah dirinya ini yang telah
mengorbankan putrinya untuk menyelamatkan hidup Aditya. Raman teringat ucapan
psikiater dan juga ucapan Aditya. Raman pun berkata akan membuatnya segalanya
kembali membaik. Raman pulang ke rumah dan terduduk di sebelah mobilnya sambil mengucap
maaf pada Ruhi serta Ishita karena kini Aditya adalah prioritas utamanya. Raman
menambahkan jika apa yang dilakukannya memang salah tapi semua orang pasti akan
memahaminya. Raman pun menangis.
Ishita sedang memandangi surat
yang diberikan Vohra dan berkata jika surat itu sangat penting, Ishita
memutuskan menjaga surat itu dan akan membawanya saat tidur malam ini. Raman
kemudian datang dan mendekatinya, dia mengangkatnya dari kursi roda. Raman
semakin mendekat pada Ishita dan Ishita merasakan sakit pada kakinya. Raman
meminta maaf dan terlua jika Ishita sedang sakit. Raman pun meminta Ishita
beristirahat. Dia membuatnya tidur dan memeluknya. Raman menangis lalu
mengambil surat yang dipegang Ishita.
Pagi harinya, Ishita telah
bersiap2 dan berkata pada semua orang agar tidak khawatir karena Ruhi akan
segera datang, Aditya masih tertidur dan begitu juga dengan Raman yang tertidur
karena lelah. Simmi pun menggoda Ishita dan Ishita memintanya untuk konsentrasi
memasak. Tn. Bhalla meminta semua orang bersiap2. Ishita berkata akan
menyiapkan dokumennya.
Ishita teringat keromantisan
Raman semalam, dia lalu memeriksa dokumennya dan mencari2 suratnya. Ishita
menjadi tegang saat tidak kunjung menemukannya. Ishita lalu meminta Neelu
membawanya turun ke bawah. Ishita lantas memberitahu semua orang bahwa dirinya
tidak menemukan surat yang tekah diberikan oleh Vohra. Mereka semua pun
tertegun.
Tayang Kamis, 10 November 2016
By : ARIN