Mohabbatein Episode 156 (Tayang Senin, 02 Januari 2017)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 156 Tayang Senin, 02 Januari 2017 -Ishita terus saja mengejar Madhavi, Madhavi berlari menuju pintu sambil berteriak memanggil Raman tapi pintu terkunci. Raman, Romi dan Bala berusaha mendobrak pintu. Sementara Ishita terus menakuti Madhavi dengan melempar barang2. 




Raman dan yang lain berhasil mendobrak pintu dan mereka berusaha menjauhkan Ishita dari Madhavi. Toshi muncul menenangkan Madhavi. Dan Bala mengambil obat Ishita lalu mencoba meminumkannya pada Ishita sementara Raman dan Romi memeganginya.

Setelah bersusah payah meminumkan obat tersebut, Ishita pun mereda dan tertidur. Raman membaringkan dan menyelimutinya, dia lalu mengatakan sesuatu pada Romi dan Bala lantas Romi dan Bala pun beranjak pergi.

Vandu datang ke kampus dan melihat Sooraj sedang berbicara dengan beberapa mahasiswa. Vandu mendekati dan berbicara dengan Sooraj kemudian beranjak pergi. Mahasiswa2 itu mentertawakan Sooraj yang masih kuliah di umurnya yang beranjak tua. Sooraj pun terlihat mengomel.

Madhavi menangis menceritakan apa yang terjadi pada Toshi, Toshi berusaha menenangkannya. Raman muncul dan bertanya. Madhavi lalu menceritakan kepergiannya pada pendeta dan menceritakan apa yang terjadi dengan sindoor yang menghitam, Madhavi berkata bahwa Ishita telah kerasukan roh Shagun. Raman emosi dan berusaha menjelaskan pada Madhavi bahwa menurut dokter, Ishita hanya mengalami shock. Raman memohon pada Madhavi untuk mendukungnya dan tidak membicarakan Shagun didepan Ishita, Raman lalu beranjak pergi.

Vandu masuk ke kelas, semua mahasiswa memberi ucapan selamat pagi kecuali Sooraj. Vandu lalu memperkenalkan Sooraj pada yang lain dan menyindirnya. Sooraj pun berdiri dan menyapa Vandu dengan hormat.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 156


Raman menunggui Ishita dan terlihat berpikir. Dia lantas memegang tangan Ishita dan menangis. Ishita terbangun dan menatap Raman lalu bertanya apa yang terjadi, Raman sebisa mungkin menyembunyikan apa yang telah terjadi dengannya tapi Ishita memaksanya untuk bercerita. Raman mengatakan jika dia berusaha memukul Madhavi dan Ishita menangis mendengarnya. Mereka kemudian bersitegang dan Raman pun menampar Ishita untuk menenangkannya, setelah itu keduanya berpelukan. Lalu Raman mengajak Ishita duduk dan menasihatinya untuk membuatnya tersenyum.

Mihika dan Mihir masuk ke ruangan Raman dan membicarakan sesuatu. Raman membuat lelucon tentang makanan yang dimasak oleh Ishita. Beberapa saat kemudian mereka berdua keluar.

Vandu sedang memberikan materi pelajaran. Terdengar bunyi ponsel milik Sooraj, Vandu terdiam dan menatap Sooraj, Sooraj mengabaikan panggilan teleponnya. Vandu lantas melanjutkan pelajaran kembali tapi bunyi ponsel kembali terdengar. Vandu menghampirinya dan mengatakan bahwa ponsel tidak di ijinkan berada di kelasnya, Vandu lalu memberikan 10 tugas pada Sooraj. Sooraj merasa geram mendengar ucapan Vandu. Vandu kembali ke depan kelas dengan membawa ponsel Sooraj lalu mmbubarkan mahasiswanya. Setelah itu dia menghampiri Sooraj dan mengembalikan ponselnya.

Raman menyelesaikan makan siangnya lalu Mihir dan Mihika kembali masuk ke ruangan Raman dan mengatakan sesuatu, Raman tiba2 terbatuk terus menerus dan tidak berhenti2. Mihir dan Mihika memutuskan membawa Raman ke dokter.

Usai diperiksa, dokter bertanya pada Raman apa yang dimakannya hari ini. Raman berkata bahwa dirinya makan masakan buatan rumahnya. Dokter lalu mengatakan bahwa Raman mempunyai alergi dengan sesuatu yang ada dalam bekal makanannya, dia memberikan obat pada Raman dan mereka semua lalu beranjak pergi.

Toshi khawatir dengan Raman dan berbicara dengannya, Raman mengatakan bahwa dirinya hanya alergi dan akan segera membaik lalu Raman menanyakan Ishita, Toshi mengatakan bahwa Ishita berada di kamar lantas Raman pun pergi ke kamar. Raman memanggil2 Ishita tapi tak ada jawaban, Raman mulai mencari2 Ishita ke semua kamar tapi tetap tidak menemukannya.

Raman kemudan bertanya pada anggota keluarga yang lain tapi tidak ada yang mengetahui kemana perginya Ishita. Raman meminta Romi mengecek mobil Ishita. Lalu Raman langsung keluar mencari ke rumah Madhavi, Madhavi mengatakan tidak mengetahui keberadaan Ishita begitu juga dengan Vandu.

Raman keluar rumah dan berpapasan dengan Romi, Romi mengatakan bahwa mobil Ishita tidak berada ditempat. Raman berkata bahwa seharusnya Ishita tidak pergi sendirian, tiba2 ponselnya berbunyi, Raman membaca pesan dan terkejut. Lalu Raman mengatakan bahwa dirinya bharus pergi ke suatu tempat bersama Ishita dan Raman bergegas pergi.

Raman mendatangi rumah Ashok dan terkejut melihat Ishita sedang makan malam bersama Ashok. Ashok menyapa Raman, begitu juga dengan Ishita. Ishita mengajak Raman untuk ikut bergabung. Raman mengajak Ishita pulang tapi Ishita menolak dan kembali bersikap layaknya Shagun. Raman memaksa pulang tapi Ishita berontak, Ishita kemudian menggandeng Ashok dan mengatakan akan pergi keluar bersama Ashok setelah makan malam, Ashok terkejut melihat sikap Ishita. Raman kembali memaksa pulang. Ishita mengatakan sesuatu pada Ashok lalu Raman menariknya pergi. Ashok pun bertanya2 dengan sikap Ishita.

Toshi dan yang lain membicarakan Ishita. Raman kemudian datang bersama Ishita. Semua orang melihat Ishita memakai pakaian yang sama dengan Shagun. Madhavi menanyakan keadaan Ishita, begitu juga dengan Toshi. Tn. Bhalla lalu bertanya pada Raman dan Raman mengatakan bahwa Ishita pergi dengan Ashok, semua orang pun terkejut. Ishita meminta maaf dan pergi ke kamar sambil menangis. Madhavi sangat mencemaskan Ishita.

Ashok pergi ke kamar dan mengingat pertemuan2nya dengan Ishita yang dirasa janggal. Sooraj kemudian muncul dan bertanya.Ashok balik bertanya pada Sooraj, Sooraj menjelaskan tentang dirinya dan kuliahnya, setelah itu Sooraj beranjak pergi. Ashok masih bertanya2, “apakah Ishita mengetahui tentang pertemuanku dengan Shagun sebelum dia meninggal??”.

Pagi harinya, Raman pergi ke ruang tamu lalu menerima telepon dari dokternya dan terkejut mendengar berita yang didengarnya bahwa didalam bekalnya ditemukan bahan kimia beracun saat di uji. Usai menutup telepon, Toshi menanyakan apa yang terjadi. Raman menjelaskannya dan Toshi menjatuhkan gelas yang dibawanya. Toshi mengatakan bahwa Ishita yang menyiapkan bekalnya. Toshi bertanya2 apakah Ishita ingin melenyapkannya. Madhavi ikut berbicara bahwa Ishita sedang tidak terkontrol. Begitu juga dengan Tn. Bhalla. Raman mengatakan sesuatu kemudian beranjak pergi. Toshi pun emnagis dan berterimakasih pada Dewa karena masih menyelamatkan Raman.


Bala melihat Sooraj di kampus dan menghampirinya lalu bertanya. Sooraj lalu menjelaskan. Mereka pun mengobrol. Lalu Sooraj beranjak pergi dan Bala mendapat telepon dari Raman dan mengatakan akan segera menuju ke sana.

Raman dalam perjalanan dan teringat kenangannya bersama Ishita, dia juga teringat ucapan Madhavi dan juga ayahnya.

Raman dan Bala mendatangi psikiater Ishita, mereka pun membicarakan tentang perawatan Ishita. Beberapa saat kemudian mereka beranjak perg.

Keluarga Bhalla dan Iyer berkumpul, lalu Mihika datang bersama Vandu, Mihika kemudian emosi dan menegur Raman karena akan mengirm Ishita ke RS jiwa. Bala berusaha memberi pengertian pada Mihika. MIhika memohon pada Madhavi agar tidak memasukkan Ishita ke RS jiwa. Lalu bel pintu berbunyi dan pihak RS datang menjemput Ishita. Bala mengajak mereka ke kamar. Mihika bergegas pergi dari sana karena tidak tega melihat Ishita dibawa pergi. Raman pun terlihat terpukul dengan keputusan yang diambilnya.

Ishita menangis dan memohon untuk tidak membiarkannya di bawa ke RS Jiwa.  Ishita memohon pada Raman dan Raman berusaha memberikan pengertian. Ishita kembali berubah menjadi seperti Shagun dan mengancam mereka semua. Pihak RS berusaha sekuat tenaga membawa Ishita keluar rumah sementara Ishita terus saja berteriak2 hingga keluar rumah tapi tiba2 Ishita berhenti berontak dan menatap seorang lelaki asing (Prateek) yang berdiri dihadapannya dan menatapnya. Ishita terlihat takut dan memundurkan langkahnya saat lelaki tadi bergerak maju menghampirinya. Ishita lalu menghentakkan tangannya dengan sekuat tenaga sambil berteriak lalu berlari kembali masuk ke dalam rumah. Pihak RS mengejarnya. Ishita terus berlari menghindar dan membuang barang2.

Ishita pergi ke kamarnya dan pihak RS masih mengejarnya. Ishita mengacak2 isi kamar. Raman dan keluarga berusaha melihat ke dalan kamar dan terkejut saat melihat Ishita mengacungkan pistol. Raman berusaha menenangkannya. Prateek kemudian muncul dari belakang dan menghampiri Ishita. Ishita ketakutan melihatnya. Prateek memintanya tenang dan menyuruhnya meletakkan pistolnya. Ishita menurut dan melepaskan pistolnya. Raman terkejut melihat Ishita mematuhi ucapan Prateek. Pihak RS kembali memeganginya tapi Raman berlari menghampiri Ishita dan memeluknya. Pihak RS hendak membawa Ishita tapi Prateek mencegahnya dan menyarankan pada Raman untuk menjaga Ishita dirumah. Raman pun lantas menyuruh pihak RS pergi.

Ishita tengah tertidur, Raman mendekatinya dan memandanginya sambil kembali memikirkan kenangannya dahulu. Simmi kemudian mendatangi Raman dan mengajaknya pergi.

Prateek memperkenalkan dirinya pada keluarga Bhalla dan Iyer sebagai seorang developer (pengembang) dan baru saja pindah ke apartemen ini. Lalu Mihika dan Abhisek datang. Abhisek mengenali Prateek saat mereka bertemu di pesta seorang Mentri dan mereka berjabat tangan. Raman lalu menanyakan pada Prateek mengapa Ishita tenang saat melihatnya. Prateek menjelaskan bahwa kebenarannya adalah ada arwah yang merasuki tubuh Ishita, ucapan Prateek ini yang membuat semuanya terkejut. Madhavi kemudian membenarkan dan emngatakan bahwa itu arwah Shagun, Prateek pun bertanya2 tentang Shagun dan Raman menjelaskannya. Raman pun memberi penjelasan dengan berapi2 bahwa Ishita normal2 saja dan tidak sedang kerasukan arwah. Raman berkata bahwa dirinya memeiliki laporan medis Ishita. Prateek lalu mengemukakan pendapatnya tentang Ishita dan meminta Raman membebaskannya dari arwah tersebut. Raman lalu teringat bagaimana Ishita bisa mendapatkan pistol dan seluruh keluarga kebingungan.

Abhisek berkata ingin memeriksa pistol tersebut, Abhisek dan Romi lalu bergegas ke kamar dan memeriksa seluruh tempat tapi tak menemukan keberadaan pistol tersebut, sementara Mihika mengatakan pada Madhavi bahwa Ishita baik2 saja dan tidak ada yang namanya arwah ataupun hantu. Abhisek dan Romi muncul mengatakan bahwa pistol itu tak diketemukan. Prateek kembali berkomentar. Raman lalu mengucapkan terima kasih pada Prateek dan mengatakan nbahwa dirinya tidak mempercayai adanya arwah. Prateek mengatakan sesuatu dan beranjak pergi. Setelah Prateek pergi, Raman mengatakan pada semua anggota keluarganya bahwa Ishita hanya mengalami depresi dan tidak ada yang namanyaarwah roh halus dan Raman bergegas pergi ke kamar.

Madhavi mengikuti Prateek dan memanggilnya lalu mengajaknya berbicara. Madhavi memohon pada Prateek untuk menolong Ishita. Prateek pun meminta maaf pada Madhavi dan berkata bahwa hingga Raman setuju dirinya tidak bisa melakukan apapun. Prateek mengatakan bahwa Ishita sedang dalam masalah besar dan jika tidak dilakukan tindakan apa2 maka hal yang terburuk bisa saja terjadi. Madhavi pun terlihat khawatir.

Raman mendatangi Ishita di kamar lalu duduk di dekatnya sambil berbicara sendiri. Raman lalu teringat ucapan2 Ishita dan perilaku2 Ishita yang menyerupai Shagun.Kemudian Raman mendapat telepon dari psikiater Ishita. Raman keluar dari kamar dan mengomel pada psikiater tersebut. Setelah itu Raman menutup telepon dan membanting ponselnya.

Raman kembali ke kamar dan menghampiri Ishita lalu mengajaknya berbicara. Ruhi lalu datang menghampiri Raman dan duduk dipangkuannya, Ruhi mengajaknya berbicara. Raman pun memeluk Ruhi dan mereka tidur bertiga.

Abhisek mendapat info dari anak buahnya bahwa seluruh keluarga Bhalla tidak ada yang terdaftar memiliki senjata api, dan Abhisek tampak berpikir keras bagaimana menghilangnya pistol tersebut dan bagaimana mereka mendapatkan senjata tanpa lisensi.

Malam harinya, Toshi yang tengah tertidur mendengar ketukan keras di pintu kamar, dia lalu bangun dan  membangunkan suaminya tapi Tn. Bhalla malas bangun. Toshi hendak tidur lagi tapi ketukan itu terus terdengar dan Toshi mendengar suara Ishita. Tosi pun bangun dan bergerak hendak membuka pintu, dia merasa ragu karena takut b ahwa itu Ishita yang sedang dirasuki oleh Shagun.

Toshi melihat Ishita dengan sedikit was2 lalu bertanya padanya, Ishita hanya mengingatkan Toshi tentang hari Karvachauth. Setelah itu Ishita beranjak pergi dan Toshi merasa lega bahwa Ishita baik2 saja.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 156 Tayang Senin, 02 Januari 2017


Toshi langsung ke dapur dan memasak lalu menyiapkan semuanya di meja makan. Toshi lalu menelpon Madhavi, Toshi menyuruhnya ke teras rumah karena akan memberitahu sesuatu.

Toshi berbicara dengan Madhavi di teras rumah. Mereka membicarakan Ishita ya ng membangunkan Toshi dan mengingatkannya tentang hari Karvachauth. Madhavi bersyukur pada Dewa.

Tn. Bhalla tengah berbicara dengan Toshi yang sedang memeriksa semua perhiasannya untuk persiapan Karvachauth. Sementara Madhavi  juga sedang bersiap2 dan mengobrol dengan Vishwa.



Tayang Senin, 02 Januari 2017
By :  ARIN