Mohabbatein Episode 162 (Tayang Minggu, 08 Januari 2017)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 162 Tayang Minggu, 08 Januari 2017 -Raman masuk kembali ke kamar sambil membawa minuman dan gelas, dia lalu mendekati Ishita dan mengatakan sesuatu, Ishita kemudian memutuskan untuk lulus test dari Raman dan memegang tangan Raman, dia berakting kembali menjadi Shagun, Ishita lalu berkata bahwa dirinya sangat mencintai Raman dan memeluknya.




Raman berpikir bahwa inilah saatnya membuktikan apakah semua ini benar atau hanya kebohongan, Raman lalu mengajak Ishita duduk dan meminum minumannya, Ishita bagaimana caranya menghindari minuman ini. Raman memberikan gelasnya pada Ishita, Ishita kemudian pura2 batuk. Raman mengambilkan air minum dan Ishita membuang isi gelasnya keluar jendela dan saat Raman kembali membawakan air, Ishita pura2 seakan2 dirinya telah meminum habis minumannya. Raman memandanginya dan Ishita berkata bahwa minuman adalah obat terbaik. Mereka lalu mengobrol. Raman meminta Ishita memasak ayam mentega untuknya. Masih dengan berpura2 menjadi Shagun, Ishita pun berkata, “aku ingat kau suka sekali ayam mentega yang dimasak olehku..Ishita tidak akan bisa memberikan kesenangan ini..aku bisa melakukan segalanya untukmu..makan malam akan siap beberapa saat lagi”. Ishita kemudian bergegas pergi ke dapur.

Raman terlihat berbicara sendiri, beberapa saat kemudian Ishita selesai memasak ayam mentega dan menghidangkannya untuk Raman. Raman termenung menatap Ishita dengan tajam. Ishita lalu bertanya padanya. Raman pun berdiri dan beranjak pergi. Ishita bertanya2 dengan sikap Raman.

Raman kembali ke kamar dan berkata bahwa Ishita berbohong sampai sekarang, lalu Raman berusaha menelpon Mihir. Sementara Ishita menelpon Shagun dan menceritakan semuanya. Shagun terkejut mendengarnya dan bertanya mengapa dia tidak menelponnya sebelumnya, Raman sendiri memberitahu Mihir tentang kebohongan Ishita dengan emosi. Mihir meminta Raman untuk tenang karena Ishita pasti mempunyai alasan untuk melakukan semua ini.

Ishita bertanya pada Shagun dan Shagun menjelaskan bahwa Raman tidak menyukai masakan ayam mentega buatannya karena yang disuka Raman adalah ayam mentega buatan ibu Toshi. Ishita pun terkejut mendengarnya dan Shagun mulai merasa cemas karena Raman akan memberitahu semua orang tentang kebohongan Ishita. Ishita berkata akan melakukan sesuatu yang membuat keluarganya percaya pada arwah. Ishita lalu menutup telepon dan terlihat cemas.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 162


Pagi harinya, para mahasiswa berbondong2 melihat pengumuman nilai mereka di mading, Sameer merasa kecewa karena Vandu mengurangi nilainya, mereka lalu melihat siapa yang mendapat nilai tertinggi dan ternyata Sooraj yang mendapat nilai tinggi tersebut. Sameer berkata bahwa ada yang mencurigakan karena Vandu memberi nilai tinggi pada Sooraj.

Tiga mahasiswa tadi mendatangi Vandu di rumah Madhavi dan bertanya mengapa Vandu memberi nilai rendah pada nilai2 mereka. Vandu berkata bahwa dirinya akan membicarakannya di kampus dan mereka pun berdebat, Vandu memarahi mereka dan berkata bahwa dirinya memberikan nilai yang pantas untuk mereka. Vishwa muncul dan mendengar percakapan mereka. Ketiga mahasiswa trsebut berkata akan memberikan hadiah Diwali jika Vandu menginginkannya dan mereka juga bisa memberinya uang. Vandu semakin emosi dan mengusir mereka. Ketiga mahasiswa tadi brkata akan mengajukan keluhan ke kampus. Vandu masih mengomeli mereka dan kemudian menutup pintu.

Keluarga Bhalla sedang sarapan, Ishita menawarkan parathas pada Romi tapi Romi menolak. Ishita melirik Raman dan hendak memberikan makanan padanya tapi Raman menolak dan beranjak pergi. Toshi mengkhawatirkan Raman, Ishita brkata akan menyiapkan bekal makan siang untuknya..

Ishita menghampiri Raman di kamar dan berbicara dengannya. Raman dengan emosi mengatakan bahwa dirinya telah menemukan jawabannya dan jika jawaban itu cocok dengan pemikirannya maka dia tidak akan tau apa yang akan terjadi karena hasilnya akan sangat buruk, lalu Raman bergegas pergi.

Madhavi masuk ke dalam rumah Bhalla sambil membawa dukun. Sang dukun berkata akan memeriksa semua ruangan. Toshi bertanya pada Madhavi mengapa membawa dukun karena Raman akan marah melihatnya. Madhavi meminta Toshi memberi kesempatan dukun trsebut untuk membuat keadaan Ishita agar menjadi baik,  Simmi dan Sarika muncul lalu bertanya.

Mihir juga muncul dan bertanya, Madhavi berusaha menjelaskan bahwa semua ini untuk kebaikan Ishita dan kemudian berkata akan memanggil Prateek.

Raman sibuk dengan file nya, Ishita mendekatinya dan menanyakan sesuatu. Raman menjawabnya dengan ketus. Neelu muncul dan mengatakan bahwa MIhir datang untuk menemui Raman. Ishita berkata pada Raman akan menyuruh Mihir ke kamar dan setelah itu dia beranjak pergi, Raman memperhatikan Ishita dengan diam2.

Sang dukun mulai membacakan doa2, Ishita muncul dan berpikir bahwa dukun tersebut sedang melakukan penipuan. Dukun itu kemudian mengatakan sesuatu dengan suara lantang. Ishita menatapnya dengan sengit lalu teringat diskusinya bersama Prateek dan Abhisek.

Ishita lalu menghampiri dukun tersebut dan mengamatinya. Sang dukun melihat Ishita dan mengatakan bahwa Ishita inilah wanita yang di rasuki arwah, ucapan dukun ini membuat keluarga Bhalla ketakutan. Dukun itu meminta semua orang untuk mundur lalu mulai pura2 memantrai Ishita. Madhavi dan Prateek muncul. Prateek menghentikan aksi dukun tersebut. Madhavi mempertanyakannya. Prateek menanyakan keberadaan Raman dan berkata bahwa Raman tidak akan membiarkan semua ini terjadi.

Raman kemudian muncul dan mengatakan bahwa dirinyanharus membiarkan semua ini terjadi agar arwah Shagun meninggalkan Ishita, Prateek pun mendekatinya dan mereka berdebat, Raman menyuruh dukunnya melanjutkan mantranya. Ishita pun merasa tertantang untuk membuktikan bahwa dirinya tidak sedang berakting

Dua asisten dukun mulai memegangi Ishita dan Ishita mulai berontak dan berteriak2. Ishita meminta bantuan Raman tapi Raman melarang yang lain untuk membantu Ishita. Ishita kemudian di ikat kedua tangan dan kakinya, Ishita mencoba untuk membebaskan diri. Raman dan Ishita sama2 berbicara dalam hati. Ishita lalu meneriaki dukun tersebut dan tertawa terbahak2. sang dukun melempari Ishita dengan bubuk merah, Ishita terus berteriak2 dan berontak ingin membebaskan diri.

Ishita tetap berteriak2 meminta bantuan Raman, Mihika kemudian datang dan berteriak berusaha membantu Ishita tapi asisten dukun menghalangi, Mihika meminta pada Raman dan Mihir serta yang lain untuk membebaskan Ishita tapi tidak ada yang bersedia.

Mihika dan Prateek pun kemudian bersama2 melepas ikatan pada Ishita. Ishita terbebas dan kemudian dia mengambil pisau dan mengancam  dukun serta asisten2nya.  Dukun itu ketakutan dan berlari pergi. Madhavi berteriak memanggil dukun tersebut dan berkata akan memberikan uang kebih asala Shagun bisa pergi dari tubuh Ishita tapi Ishita meneriakinya dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan rumah ini.

Romi kemudian muncul dan bingung melihat semuanya. Ishita mulai mencela Raman dan Mihir sambil mendekati Raman dan mengamati Mihir.

Romi mencoba menyadarkan Ishita, Ishita mengamatinya dan kemudian menodongkan pisau pada leher Romi. Semua keluarga terkejut dan meminta Ishita melepaskan Romi. Raman meminta Ishita menyudahi dramana dan melepaskan Romi, Ishita berkata akan melenyapkan seseorang hari ini, Ishta yang berpura2 menjadi Shagun lalu berkata “ semua orang mencintai Ishita lalu mngapa aku harus melenyapkan Romi..aku akan lenyapkan Ishita”, Ishita lalu melepas Romi dan kemudian menyayat pergelangan tangannya sendiri, semua keluarga terkejut. Ishita berpikir bahwa hanya ini satu2nya jalan untuk membuktikan bahwa arwah Shagun merasukinya. Prateek terkejut melihat aksi Ishita. Raman dan Romi langsung menghampiri Ishita yang mulai melemah, mereka membawanya ke kamar. Vishwa memarahi Madhavi karena telah membawa dukun dan membuat semua ini terjadi, dia lalu bergegas pulang, Mihika juga mengajak Madhavi pulang bersamanya. Prateek berpikir bahwa tidak ada seorang wanita yang seperti Ishita, dia menyakiti diri sendiri untuk membuktikan pada Raman, dia tidak bisa menyakiti keluarganya karena dia sangat menyayangi mereka semua..

Mahasiswa2 yang mendatangi Vandu melihat Sooraj yang tengah berjalan menuju toko perhiasan Dinesh, mereka berpikir Sooraj membeli prhiasan untuk istrinya untuk merayakan kelulusan ujiannya, tapi salah satu mahasiswa tersebut berkata bahwa Sooraj belum menikah, lalu mereka melihat Sooraj keluar dari toko perhiasan dan mereka masuk ke dalam bertanya pada Dinesh apa yang dibeli Sooraj, salah satu dari mereka mengambil kwitansi Sooraj dan Dinesh tak sengaja berkata bahwa Sooraj membelikan perhiasan untuk Vandita. Mahasiswa2 itu keluar toko dan melihat kwitansi yang dicurinya tadi, mreka melihat nilai perhiasan seharga 18 lakhs, mereka pun berpikir bahwa inilah alasannya mengapa nilai Sooraj menjadi yang tertinggi.

Raman menunggui Ishita yang telah tertidur dikamar dia berbicara sendiri dan meminta maaf pada Ishita karena telah meragukannya. Raman kembali mengingat kemesraannya bersama Ishita. Ishita kemudian terbangun dan melihat tangannya yang diperban, dia lalu bertanya pada Raman apa yang terjadi dan meminta maaf, Raman juga meminta maaf padanya dan memeluknya. Setelah itu Raman meminta Ishita untuk kembali beristirahat.

Ishita berada di rumah Prateek dan menangis bercerita pada Shagun melalui VCall. Shagun berusaha menenangkan Ishita, Prateek juga menenangkan Ishita. Lalu Prateek meminta Ishita untuk pulang.

Raman terbangun dan tidak melihat Ishita disampingnya, sementara itu Shagun masih mencoba menenangkan Ishita. Ishita kemudian berterimakasih pada Shagun dan Prateek lalu beranjak pergi.

Raman turun ke ruang tamu mencari2 Ishita, Ishita muncul dan Raman menegurnya, Ishita mengatakan bahwa dirinya pergi ke taman berjalan2. Raman lalu mengajak Ishita berdoa dan mengikat benang pada pergelangan tangan Ishita. Raman mengatakan sesuatu lalu memeluk Ishita. Toshi dan suaminya juga muncul, lalu Toshi juga mengikat benang pada Ishita. Toshi dan suaminya pun memberikan berkat mereka pada Ishita. Ishita bertekad akan memecahkan semua misteri ini

Toshi menghampiri Simmi di kamarnya dan mengatakan bahwa hari ini adalah hari Bhai Dooj Sementara Ishita mendatangi Raman sambil membawa hadiah agar diberikan pada Simmi, Rama terlihat enggan karena mengetahui Simmi telah menemui musuhnya yakni Ashok. Ishita meminta Raman untuk tidak merusak hari Bhai Dooj.

Toshi masih berbicara dengan Simmi dan mengomelinya, lalu dia menyuruh Simmi mempersiapkan Ananya. Sedangkan Ishita berhasil menenangkan Raman dan memberikan hadiahnya lalu beranjak pergi setelah meminta Raman bersiap2.

Madhavi menyiapkan makanan dan Vandu berbicara padanya. Tiba2 bel pintu berbunyi dan saat Vandu membukanya, Vandu melihat lagi ketiga mahasiswanya yang langsung marah2. Bala menyela dan menegur mereka, salah seorang mahasiswa mengatakan bahwa Vandu membuat nilai Sooraj tertinggi karena telah menerima hadiah kalung berlian dari Sooraj. Bala berusaha membela Vandu dan emngatakan bahwa Vandu membeli sendiri kalungnya dan itu bukan berlian asli, mahasiswa itu memberikan kuitansi milik Sooraj dan Vandu teringat saat Sooraj memberikan kalung tersebut. Vandu pun terkejut, Madhavi ikut melihat kuitansi tersebut. Vandu kemudian langsung menelpon Sooraj dan menyuruhnya agar segera datang ke rumahnya.


Usai menutup telepon, Ashok bertanya pada Sooraj. Sooraj berkata bahwa dirinya telah melakukan kesalahan dan berharap Vandu tidak sedang membicarakan kesalahannya tersebut.

Ishita mendatangi Vandu dan bertanya apa yang terjadi. Ashok berbicara dengan Sooraj dan mengatakan bahwa Sooraj menyukai Vandu hina membelikannya kalung berlian asli, Ashok menambahkan ada banyak wanita mengapa dia mencintai Vandu. Sooraj tidak ingin mendiskusikannya. Mereka berdebat. Sooraj lalu beranjak pergi dan Ashok berkata akan ikut bersamanya.

Ishita memperhatikan perhiasan Vandu dan mengatakan pada Vandu kalau perhiasan itu terihat seperti berlian asli, Ishita bertanya apakah Sooraj menjebaknya. Sooraj datang bersama Ashok. Vandu langsung bertanya mengapa dia melakukan semua ini, Bala juga membela Vandu. Vandu bertanya pada Sooraj agar menjawab pertanyaannya. Sooraj pun berkata bawa perhiasan itu asli. Vandu langsung menampar Sooraj didepan ketiga mahasiswanya. Vandu marah dan memberikan kalungnya pada Sooraj lalu mengusir Sooraj, Ashok maju membela Soraaj dan berdebat dengan Vandu. Raman muncul dan mendengar semua. Raman kemudian memanggil Vandu dan mengatakan sesuatu

Raman berhadapan dengan Ashok, Bala kemudian mengatakan akan mengajukan keluhan tentang Sooraj ke kantor polisi. Ashok membawa Sooraj keluar dari rumah Iyer dengan emosi, setibanya diluar, Ashok melihat Simmi bersama Ananya di teras. Mereka saling pandang dan kemudian Simmi masuk ke dalam rumahnya.

Raman berbicara pada Vandu agar tidak terlalu khawatir, Bala berbicara dengan ketiga mahasiswa Vandu bahwa ini bukan kesalahan Vandu, Bala meminta mereka konsentrasi pada studynya agar mendapat nilai yang bagus dan merekapun lalu beranjak pergi. Ishita menenangkan Vandu.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 162 Tayang Minggu, 08 Januari 2017


Keluarga Bhalla berkumpul. Ishita menatap Simmi dan memanggilnya lalu mengatakan agar Simmi melakukan Tika untuk Raman . Ishita lalu menyuruh Ruhi memberikan Tika pada Aditya. Ruhi melakukannya. Simmi terlihat cemas. Vandu mewakili Shitijha melakukan tika untuk Shravan. Toshi lalu menggendong Ananya, SImmi diam2 bergegas pergi dan Ishita melihatnya. Ishita pun menelpon Prateek dan memberitahu tentang kepergian Simmi. Ishita berharap Simmi bisa tertangkap basah.

Simmi berjalan masuk ke dalam hotel, Abhisek dan Prateek mengikutinya dan membicarakannya. Abhisek dan Prateek lalu bertanya pada resepsonis. Mereka lalu menuju ke sebuah kamar dan mengetuknya. Simmi membuka pintu dan terkejut. Abhisek memaksa masuk tapi Simmi melarang, mereka lalu mendengar suara lelaki, Abhisek masuk dan terkejut melihat Parmeet. Simmi mengatakan ini masalah pribadinya, Abhisek mendebatnya dan Simmi membela Parmeet. Simmi lalu mengusir Abhisek keluar.

Diluar, Abhisek dan Prateek mendiskusikannya, mereka lalu bergegas pergi.

Sooraj mengingat tamparan Vandu dan merasa geram. Dia lalu melempar gelas dan memarahi pelayannya, Ashok muncul dan dan memintanya untuk tidak memarahi pelayan karena ini kesalahannya memberi kalung pada Vandu. Lalu Sooraj menggumamkan sesuatu dengan penuh dendam. Dia berkata akan menunjukkan pada Vandu siapakah dirinya sebenarnya. Ashok tersenyum mendengar ucapan Sooraj. Dia berkata “ini bagus..Sooraj akan mendukungku dalam menyelesaikan keluarga Bhalla..ini akan menjadi sangat meriah”.

Ishita sedang menunggu Abhisek dengan gelisah dan berharap bukan Simmi pelakunya, Neelu lalu menanyakan tentang masakan pada Ishita. Raman muncul dan mengajak Ishita untuk makan es krim, Ishita langsung menyembunyikan ponselnya dan menolak ajakan Raman karena Ruhi tengah tidur. Raman kemudian mengajaknya berdiri dan merebut ponselnya. Ishita berusaha merebutnya lagi tapi Raman tidak membiarkannya. Mereka berpapasan dengan Simmi dan Simmi terlihat bingung.

Raman lalu bertanya pada Simmi mengapa dia pergi menemui Ashok. Simmi berpikir bahwa Abhisek dan Prateek tidak memberitahu Raman kalau dirinya bertemu dengan Parmeet, Simmi tidak menjawab dan berusaha pergi tapi Raman menahannya. Simmi pun mengatakan “aku yang memutuskan apa yang berhak ku bagi denganmu..ini kehidupanku”, Simmi kemudian bergegas pergi sementara Raman tertegun, Ishita berkata akan mencoba berbicara dengan Simmi. Raman menjawab bahwa itu tidak ada gunanya dan tidak akan menyelesaikan masalah lalu Raman beranjak pergi. Ishita menunggu panggilan tapi Raman membawa ponselnya.

Simmi masuk ke dalam kamar dan menangis, dia membanting tas nya dengan kesal. Dia berharap Dewa membantunya, Simmi bingung sampai kapan dirinya akan menyembunyikan semua ini.

Ishita keluar rumah sambil menerima telepon dari Abhisek yang tengah berkumpul di rumah Shagun bersama Prateek. Ishita terkejut mendengar berita tentang Parmeet dan Simmi. Ishita pun meminta Abhisek agar tetap mengawasi Simmi. Abhisek berkata juga memiliki tim untuk mengawasi Ashok.  Usai menutup telepon, Ishita bergumam sendiri mengapa Simmi menemui Parmeet.

Mihir mendatangi Raman, mereka kemudian saling berbicara. Mihir mengatakan bahwa mereka banyak kehilangan kontrak. Dia menambahkan bahwa ada hal yang salah yang telah terjadi kantor. Raman berkata bahwa Pathak yang membuat semua kontrak dan akan menghubunginya. Raman meminta Mihir untuk ikut makan malam.

Pagi harinya, Ishita membawa masuk Pathak, Pathak menyapa semua, Toshi memintanya untuk ikut sarapan. Ishita menelpon Abhisek diam2 dan berkata akan memberitahunya kalau Simmi pergi. Raman lalu muncul dan berbicara dengan Pathak. Raman bertanya apakah Pathak sedang stres karena mereka kehilangan semua kontrak. Pathak meminta maaf karena memang sedang memiliki masalah pribadi tapi :athak berjanji bahwa kesalahan itu tidak akan terjadi lagi. Raman memintanya untuk mengambil cuti beberapa hari.

Simmi muncul dan menanyakan Ananya pada Neelu. Pathak menyapa Simmi. Ishita mengatakan bahwa Ananya sedang bermain bersama Ruhi dan Aditya di rumah ibunya, Simmi kemudian keluar rumah, Pathak bertanya apakah Simmi baik2 saja karena menurut Pathak , Simmi banyak sekali membeli obat2an, dia menarik banyak uang dari akun Raman dan akun miliknya sendiri, Pathak berkata mendapat pesan dari bank pagi tadi. Raman berkata akan berbicara dengan Simmi, dia hendak beranjak perg tapi Ishita menahannya lalu mengatakan bahwa dirinyalah yang akan bertanya pada Simmi menggunakan caranya sendiri. Ishita kemudian beranjak pergi.

Vandu sedang bermain dengan anak2 di rumah, Ruhi mengajaknya berbicara dan mengatakan bahwa disekolah ada essai untuk menulis kualitas seorang ayah. Shravan berkata bahwa ayahnya yang terbaik, Ruhi juga mengatakan bahwa ayanya yang terbaik. Ananya lalu ikut menyebut “ayah”, tepat saat itu Simmi datang dan mendengar suara Ananya, Simmi merasa terharu. Vadu menggendong Ananya dan berkata bahwa Ananya belajar kata2 baru. Ishita muncul di belakang Simmi dan mereka mendengar pembicaraan Shravan dan Ruhi. Shravan lalu berkata bahwa Ananya selalu bersedih karena dia tidak memiliki seorang ayah, Shravan bertanya apakah ayah Ananya sudah tiada. Simmi membantah ucapan Shravan dengan ketus, dia berkata bahwa tidak akan terjadi apa dengan ayah Ananya, lalu Simmi mengambil Ananya dari gendongan Vandu dan membawanya pergi. Ishita mengikutinya.

Simmi bersiap2 pergi, Ishita masuk ke dalam kamar dan mengajak Simmi berbicara. Simmi tidak peduli dan beranjak pergi. Simmi menitipkan Ananya pada Neelu dan dia bergegas pergi. Ishita berkata agar Neelu mengerjakan hal lain lalu Ishita menelpon Prateek dengan diam2 untuk mengabarkan bahwa Simmi telah pergi dan Ishita meminta Abhisek memberitahunya saat Simmi akan pulang karena dirinya akan berencana membuat Simmi mengatakan kebenaran dan ini berkaitan dengan Ananya.

Ishita mendatangi Toshi di kamar sambil membawakan minuman,Ishita lalu berbicara dengan Toshi, dia memintanya untuk mengunjungi bibi Pammi dan Ishita berkata akan menyiapkan manisan untuknya. Toshi berterimakasih padanya dan Ishita kemudian keluar kamar. Toshi memberkati Ishita dan berharap Ishita akan tetap selalu bahagia.



Tayang Minggu, 08 Januari 2017
By :  ARIN