Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 164 Tayang Selasa, 10 Januari 2017 -Ishita lalu melihat sesuatu dan
berteriak, Raman melihatnya dan ternyata itu sebuah tangan yang terpendam dalam
tanah. Raman mengajaknya pergi untuk memanggil polisi tapi tiba2 mereka mendengar
suara2 dan terkejut ternyata Abhisek yang datang dan menanyakan keadaan mereka,
Abhisek beralasan sedang melintas dan melihat mobil mereka. Ishita menunjuk
pada tangan tersebut dan Abhisek terkejut melihatnya, Raman mengatakan ciri2
lelaki tadi dan menunjuk arah perginya mobil.
Baca : Daftar Sinopsis Mohabbatein ANTV
Baca : Daftar Sinopsis Mohabbatein ANTV
Abhisek langsung melakukan
pengejaran dan menelpon anak buahnya untuk menghentikan mobil hitam di pos
pemeriksaan. Polisi dan yang lain melakukan pembongkaran pada tangan yang
terpendam tersebut. Raman dan Ishita menunggu. Abhisek datang dan mengatakan
tidak melihat mobiln tersebut. Abhisek bertanya mungkin Raman melihat plat
nomor mobil nya tapi Raman mengatakan tidak melihatnya karena terlalu gelap.
Anak buah Abhisek lalu
memanggilnya dan mereka semua melihat ada jasad yang terpendam dan Abhisek
mengenali jasad tersebut adalah jasad penjaga keamanan apartemen di kawasan
keluarga Bhalla.
Abhisek saling berpandangan
dengan Ishita, lalu Abhisek mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada
Ishita bahwa jasad tersebut adalah jasad penjaga keamanan apartemennya yang
akan memberitahunya tentang siapa mata2 Ashok dalam keluarga Bhalla. Ishita
terkejut melihat sms Abhisek. Raman menanyakan keadaan Ishita lalu dia mengatakan
sesuatu pada Abhisek. Abhisek berpesan pada Raman dan Ishita, setelah itu
mereka pun beranjak pergi. Abhisek bertanya2 siapa yang telah melenyapkan
penjaga tersebut.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 164
Raman dan Ishita kembali ke mobil
tapi Raman teringat mobilnya tidak bisa digunakan. Ishita lalu mengatakan bahwa
mereka bisa meminta bantuan Abhisek dan mereka kembali menemui Abhisek.
Anak buah Abhisek menemukan
sebuah kancing manset dan menunjukkannya pada Abhisek. Raman dan Ishita
mendekati Abhisek. Abhisek menggumamkan sesuatu ahwa kancing manset ini mahal
dan tidak mungkin milik penjaga keamanan tersebut.
Raman lalu meminta kancing manset
di tangan Abhisek dan Raman terkejut, dia lalu berkata dirinya tahu milik siapa
kancing manset tersebut. Abhisek bertanya pada Raman. Raman berkata telah
menghadiahkannkancing manset ini pada lelaki tersebut dan membuatnya
menggunakan inisial namanya tapi Raman berkata bhwa elaki itu tidak mungkin
melakukannya. Abhisek memita Raman memberitahunya karena berhubungan dengan
jasad tersebut. Raman lalu mengatakan akan berbicara dulu dengan lelaki
tersebut sebelum Abhisek memangil dia sebagai pelakunya. Abhisek setuju dan
mereka semua lalu beranjak pergi.
Lelaki yang membuang jasad tadi
tiba di pelataran parkir apartemennya, dia keluar dari mobil dan berjalan
menuju apartemennya tanpa menyadari jejak kaki berlumpurnya tercetak jelas di
lantai.
Abhisek dan yang lain tiba di
apartemen lelaki tersebut, Raman lalu menunjuk mobil yang terparkir. Abhisek
dan anak buahnya memeriksa, mereka melihat jejak lumpur pada ban mobil
tersebut. Abhisek dan Raman meminta Ishita menunggu di pelataran parkir.
Abhisek lalu pergi bersama Raman
mengikuti jejak kaki berlumpur tersebut. Mereka sampai di depan apartemen dan
memencet bel. Pintu dibuka dan mereka terkejut melihat Neil. Neil berusaha
menutup pintu tapi Abhisek menendangnya. Neil ketakutan melihatnya. Abhisek
menunjukkan kancing manset tapi Neil mengelak. Raman menyuruhnya mengatakan
kejahatan apa yang telah dilakukannya. Anak buah Abhisek menemukan jaket yang
dipakai lelaki pembuang jasad tadi. Abhisek menyuruh Neil untuk mengaku.
Bala sedang berada di kamar dan
memikirkan sesuatu. Vandu lalu melipat baju Shitijha dan Bala pura2 membantunya
sambil menanyakan sesuatu. Vandu kemudian mengomel dan pergi keluar kamar, Bala
pun memikirkan ide agar bisa membuat Vandu semangat lagi. Vandu keluar kamar
dan tertawa, dia merasa senang.
Neil dimasukkan dalam penjara.
Dia meminta bantuan Raman. Raman berusaha berbicara dengan Abhisek agar tidak
menyiksa Neil karena dia tidak mungkin melakukan semua ini . Kemudian Raman mencoba
menelpon seseorang dan keluar ruangan. Ishita lantas berbicara dengan Abhisek
dan berkata bahwa dirinya tidak percaya Neil lah yang mendukung Ashok. Raman
kemudian kembali dan mengatakan pada Abhisek agar dirinya di ijinkan menunggu
hingga penyelidikan dilakukan. Abhisek pun mengijinkan.
Abhisek menginterogasi Neil,
Raman dan Ishita melihat dari luar sel. Neil mengatakan “aku tidak membunuh
penjaga keamanan tersebut..jasad itu berada dalam mobilku dan aku
ketakutan..aku pergi ke hutan untuk menyembunyikan jasad tersebut..pikirkanlah
apa yang menjadi motifku..periksalah hasil otopsi..aku berada di kantor saat
lelaki itu dilenyapkan”. Abhisek bertanya mengapa dia tidak memberitahu polisi.
Neil menjawab, “aku takut pada orang2 itu”. Raman dan Ishita masuk ke dalam sel
dan Raman meminta Neil mengatakan yang sebenarnya. Neil kembali berkata, “lepaskan
aku..Trisha istriku berada dalam bahaya..mereka akan melenyapkannya”. Raman
bertanya apa yang terjadi dengan Trisha.
Neil pun menangis dan mengatakan bahwa
kebangkrutan Tandon membuat Trisha mulai berjudi dan dia mengalami kekalahan,
teman Trisha mengancam Trisha agar mengembalikan uangnya. Neil menambahkan, “temanku
mengatakan bahwa hanya ada lelaki yang bisa membantuku..aku berkata aku siap
melakukan apa saja u tuk melindungi Trisha..dia membawaku pada lelaki itu yakni
Ashok Khanna”. Ishita, Raman dan Abhisek terkejut mendengarnya. Raman pun mengatakan
mengapa dia tidak meminta bantuannya dan Neil kembali meminta maaf serta
mengatakan, “bagaimana bisa aku datang untuk meminta bantuanmu..aku setuju
dengan Ashok dan ..”. Raman meneruskan, “kau berikan padanya kontrak2
perusahaan kita”. Neil pun meminta maaf pada Raman. Raman bertanya apakah dia
mendapat uang dari Ashok. Neil mengangguk dan berkata, “tapi terlambat..mereka
sudah menculik Trisha..aku harus pergi ke sana untuk memberikan uangnya”. Abhisek
lalu menanyakan tentang jasad tersebut pada Neil.
Anak buah Abhisek masuk
membawakan laporan hasil otopsi dan memunjukkannya pada Abhisek bahwa saat
penjaga tersebut terbunuh, Neil memang berada di kantor. Raman meminta Abhsiek membantu Neil. Abhisek
lalu menayakan tentang preman2 yang menculik Trisha. Neil lalu memberitahu
alamatnya. Raman ingin ikut Abhisek tapi Abhisek melarang.
Ashok marah pada seseorang di
telepon, dia membicarakan tentang jasad penjaga keamanan. Usai menelpon, Ashok
berkata, “tidak tau berapa orang harus aq lenyapkan untuk melenyapkan Raman”.
Mihika mendatangi Mihir
diruangannya dan melihat Mihir yang bersedih, Mihika bertanya dan Mihir memberi
penjelasan tentang Neil yang telah menipu Raman. Mereka pun membahasnya.
Raman melihat Ishita yang
terlihat sedih, Raman lalu berbicara dengannya. Kemudian Raman mendapat telepon
dari Abhisek dan merasa lega bahwa Trisha selamat, usai menelpon, Raman
memberitahu Ishita.
Tengah malam, Ishita berada
didapur dan berbicara ditelepon dengan Shagun, Abhisek dan Prateek tentang
Neil. Ishita merencanakan sesuatu. Yang lain pun paham dengan maksud Ishita.
Pagi harinya, Vandu berbicara
dengan Madhavi, Bala kemudian muncul membawakan saree untuk Vandu. Vandu
membukanya dan pura2 marah karena Bala tidak paham dengan warna kesukaannya
tapi kemudian Vandu tersenyum dan meminta kuitansi pembelian karena ingin
menukar warnanya. Bala memberikan kuitansi pembelian lalu Vandu beranjak pergi.
Ashok sedang direstoran,dia membaca
koran dan terkejut melihat berita bahwa polisi menemukan jasad penjaga keamanan
tersebut. Lalu datang seorang lelaki (Khurana), mereka lalu mengobrol tentang
bisnis. Khurana kemudian melihat temannya dan berpamitan pada Ashok. Khurana
ternyata menemui Prateek dan Ashok melihatnya.
Khurana kembali pada Ashok dan
Ashok menanyakan tentang Prateek. Khurana mengatakan bahwa Prateek adalah
temannya dan dia takut pada perdukunan semenjak kecil. Ashok pun merasakan
kecurigaan karena setahu Ashok, Prateek yang mengendalikan arwah Shagun.
Dikamarnya, Ishita sedang
berbicara dengan Simmi, lalu Ishita mendapat telepon dari kartu kredit, Ishita
tidak tertarik dan menutup telepon, setelah ditutup, Ishita kembali mendapat
telepon tapi kali ini dari Ashok. Ishita meminta Simmi berjaga diluar, setelah
itu Ishita menutup pintu kamar dan berbicara dengan Ashok berpura2 sebagai
Shagun. Ashok berpikir bahwa hantu ini pun palsu seperti halnya Prateek, Ashok
pun berbicara dengan Ishita dan mengundangnya makan malam dirumahnya. Ishita
sebagai Shagun pun berjanji akan datang. Usai menutup telepon, Ashok pun merasa
senang dan berpikir bahwa jika Ishita memang benar2 dirasuki arwah Shagun maka
dia akan memperalanya untuk melawan Raman karena mata2nya tidak akan bisa
melakukan pekerjaan ini. Ishita sendiri tampak berpikir bahwa dirinya harus
tahu siapa informan yang berada dirumahnya.
Vandu sedang berkumpul bersama
teman2 dosennya, Vandu menunjukkan saree pemberian Bala. Temannya memperingatkan
bahwa suami terkadang memberikan hadiah2 karena sedang terlibat perselingkuhan.
Sooraj melihat mereka semua dari luar ruangan dan menggumamkan sesuatu.
Ishita datang ke rumah Ashok. Ashok
menerimanya dengan senang hati. Ishita memakai hansfre yang terkoneksi dengan
Shagun dan Ishita menutupinya dengan
rambutnya. Shagun siap sedia mendengar percakapan Ishita dan Ashok. Ishita
kemudian masuk ke dalam. Ashok mempersilahkan duduk dan menyiapkan minuman
untuk Ishita. Shagun mengatakan sesuatu, Ashok kemudian bertanya karena Ishita
tidak meminum minumannya. Ashok kemudian
mengatakan sesuatu yang membuat Ishita sedikit tertegun tapi Ishita berusaha
bersikap normal.
Ashok lalu berdiri memutar CD,
Ishita berbicara diam2 dengan Shagun. Ashok lalu menghampiri Ishita dan
mengajaknya berdansa tapi Ishita membayangkan Raman. Ashok bertepuk tangan
untuknya. Lalu bel berbunyi dan Ashok pergi membuka pintu. Ishita kembali
berbicara dengan Shagun.
Ishita mencoba mengintip siapakah
yang datang tapi dia tidak bisa melihat karena tertutup badan Ashok. Ashok
berbalik dan terkejut melihat Ishita, mereka lalu kembali ke dalam. Ashok
mengatakan bahwa dirinya harus pergi untuk urusan kantor dan Ishita pura2
marah. Ashok diam2 meletakkan mic di dompet Ishita dan berpikir bahwa dnegan
mic tersebut dirinya akan mendengarkan semua percakapan Ishita dan akan mengetahui apakah Ishita benar2
kerasukan arwah Shagun atau hanya pura2 lalu Ashok pun beranjak pergi. Ishita
kemudian mengatakan pada Shagun akan
mengikuti Ashok dan kemudian pergi.
Ashok datang ke sebuah hotel dan
Ishita mengikutinya dan meninggalkan dompetnya di mobil. Ashok menelpon
seseorang dan Ishita terus mengikuti Ashok. Ishita lalu bertabrakan dengan seorang
anak kecil dan menumpahkan kuenya. Anak itu menangis. Ashok membalikkan badan
dan melihat Ishita. Ashok pun paham dan melangkah pergi.
Ishita kehilangan jejak Ashok dan
bertanya pada resepsionis.Resepsionis menyarankan agar Ishita memeriksanya di
kafe.
Bala sedang bersama seorang manajer
pinjaman dan berbicara dengan lelaki tersebut. Lelaki itu berkata bahwa Bala
akan segera menerima uang pinjamannya. Bala berterimakasih dan beranjak pergi. Setelah
Bala pergi, Sooraj menemui lelaki tersebut dan berbicara dengannya. Lelaki itu
kemudian pergi dan Sooraj menggumamkan sesuatu.
Ishita masih mencari2 Ashok, dia
masuk ke kafe hotel dan menelpon Shagun. Usai menelpon, Ishita pun beranjak pergi,
Ashok menatapnya dari kejauhan dan tersenyum.
Saat makan malam, Toshi
menanyakan sesuatu pada Simmi. Raman sendiri melihat Ishita yang sedang melamun
dan bertanya. Simmi menyadarkan Ishta. Ishita lalu menumpahkan air. Neelu
memberinya tisu untuk mengelap dan Ishita terkejut melihat itu tisu hotel.
Ishita pun bertanya pada Neelu. Neelu mengatakan bahwa tisu itu dari Sarika.
Raman menanyakannya tapi Ishita membuat alasan. Sarika melintas dan Simmi
bertanya padanya.
Bala pulang ke rumah dan
berbicara dengan Vandu bahwa pinjamannya disetujui. Vandu terlihat cemas dan
bertanya mengapa dia mendapatkan pinjaman dengan begitu mudah tapi Bala
berusaha meyakinkannya.
Ishita berbicara dengan Prateek
di pelataran parkir apartemen. Sementara Ashok tengah mendengar rekamannya,
Ishita mengambil tas nya di dalam mobil lalu berbicara kembali dengan Prateek
tentang Ashok. Ashok terlihat marah mendengar pembicaraan Ishita.
Ishita masih berbicara dengan
Prateek sedangkan Ashok masih terus mendengarkan. Tiba2 seorang anak kecil
menabrak Ishita dan membuat tas Ishita terjatuh dan isinya berhamburan. Ishita
menanyakan keadaan anak kecil tersebut dan anak tersebut menginjak alat perekam
Ashok hingga hancur. Ashok menjadi bingung karena tidak lagi mendengar apa2.
Ishita kemudian kembali ke rumah.
Raman tengah membaca majalah
menggunakan senter karena dia berada di balik selimut. Ishita yang telah
tertidur merasa silau dengan pantulan senter tersebut. Ishita bangun dan
membuka selimut Raman. Raman terkejut dan menyembunyikan majalah yang
dibacanya. Ishita merebutnya dan melihat ternyata itu majalah tentang hantu,
arwah dan semacamnya. Ishita pun berbicara dengan Raman dan dia memeluknya.
Pagi harinya, Ishita hendak masuk
ke dalam mobil, penjaga keamanan mendatanginya bersama seorang lelaki sopir
bajaj, lelaki tersebut menyerahkan sebuah ponsel yang tertinggal di bajajnya dan
saat Ishita mengeceknya ternyata itu ponsel Sarika. Ishita berterima kasih dan
hendak memberikan ongkos tapi lelaki itu menolak dan mengatakan bahwa yang
menaiki bajajnya terlihat tegang hingga meninggalkan ponselnya, lelaki itu
mengatakan penumpangnya pergi ke hotel yang sama dengan tempat Ashok kemarin. Ishita
tertegun mendenarnya dan berpikir apakah Sarika kesana untuk menemui Ashok..
Sarika mencari2 ponselnya di
dalam kamar. Ishita muncul dan menyerahkan ponsel Sarika, Sarika terkejut
melihat Ishita dan bertanya. Ishita mengatakan sesuatu dan Sarika terlihat
gugup menjawabnya. Ishita lalu berkata akan ke klinik dan dia menawarkan
tumpangan Pada Sarika tapi Sarika menolak.
Sarika pergi menaiki bajaj,
Ishita lalu mengikutinya. Dalam perjalanan, Ishita berbicara ditelpon dengan
Shagun.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 164 Tayang Selasa, 10 Januari 2017
Sarika mendatangi hotel yang sama
dengan Ashok semalam. Ishita terus mengikutinya dan menginfokan pada Shagun.
Ishita mengikuti Sarika dan memanggilnya. Dia lalu mengatakan bahwa permainan
Sarika telah usai dan Ishita memaksa Sarika mengatakan yang sebenarnya. Sarika
meminta maaf. Ishita mencelanya. Sarika lalu mengatakan bahwa dirinya bekerja
diam2 di hotel ini karena tidak ingin meminta bantuan Raman terus menerus.
Ishita pun menduga dirinya salah paham. Ishita lalu bertanya pada Sarika
napakah dia melihat salah sau keluarga berada di hotel ini kemarin. Sarika
menjawab bahwa dirinya melihat Mihir. Sarika
lalu beranjak pergi dan Ishita kembali di bingungkan tentang siapa sebenarnya
informan Ashok.
Neelu memberikan sebuah kertas
pada Ishita, Ishita membicarakannya dengan Toshi. Madhavi kemudian datang dan
mengatakan sesuatu. Raman juga muncul dan mengatakan sesuatu.
Ashok berbicara ditelepon dengan
seseorang dan terlihat marah, usai menutup telepon, Ashok berpikir bagaimana
Ishita bisa tahu segala sesuatu tentang dirinya sedangkan Shagun telah tiada.
Ashok merasa harus memeriksa ke RS.
Bala dibawa masuk ke sebuah aula
besar oleh lelaki suruhan Sooraj, mereka membahas bisnis mereka. Lelaki itu
memberikan cek pinjaman pada Bala. Bala lalu mendapat telepon dari seseorang
(Khosla) yang membicarakan bisnis. Usai
menutup telepon, Bala lalu berpamitan. Lelaki tadi menelpon Sooraj dan
melaporkan bahwa Bala telah menerima cek pinjamannya. Usai menutup telepon,
Sooraj memberikan uang pada Khosla dan berkata bahwa dirinya akan melihat
bagaimana Bala akan selamat dari masalah keuangannya.
Ashok mendatangi ruangan arsip
disebuah RS dan memberi uang suap pada wardboy disana, Ashok kemudian mulai
mencari arsip tentang sertifikat kematian Shagun dan menemukannya. Ashok mulai
membacanya tapi tak menemukan apa yang dicari, dia lalu berpikir harus
menggagalkan permainan Ishita.
Tayang Selasa, 10 Januari 2017
By : ARIN
By : ARIN