Mohabbatein Episode 181 (Tayang Jumat, 27 Januari 2017)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 181 Tayang Jumat, 27 Januari 2017 -Semua wartawan sudah menunggu dan memburu Ishita begitu tiba di kantor polisi. Kemudian penyelidikan dilakukan, Ishita memberikan sidikjarinya. Raman menunggu dan mengamati Ishita dari luar ruangan sambil menangis.




Raman kemudian kembali pada ayahnya, Neil dan Romi. Tn. Bhalla berbicara dengannya. Raman meminta ayahnya untuk tidak khawatir. Sementara itu Ruhi pulang ke rumah dan dengan gembira mengatakan sesuatu mengenai proyeknya.

Sarika yang berada diruang tamu lalu memberitahu Ruhi bahwa polisi membawa Ishita. Ruhi menangis mendengarnya. Lalu Sarika memberinya uang agar Ruhi pergi ke kantor polisi. Ruhi berterimakasih pada Sarika dan beranjak pergi. Setelah itu Sarika menelpon Ashok dan mengabarkan tentang apa yang terjadi dengan Ishita mengenai pembunuhan Chadda.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 181


Usai menutup telepon, Ashok berkata, “aku melihat mobil Ishita disana dan sekarang Chadda terbunuh..sesuatu yang mencurigakan terjadi disini

Abhisek berbicara dengan Inspektur Verma agar membawa Pallavi dan memisahkannya dengan ruang Ishita saat penyelidikan, Abisek berkata akan mencocokkan pernyataan mereka. Lalu Abhisek menerima telepon dari atasannya yang menceritakan tentang teroris yang bernama Kaali yang berada di sel dan rencana grup Kaali untuk membebaskan Kaali. Atasan Abhisek juga memintanya mengsngkan kantor polisi dengan cepat. Abhisek memberitahukan hal ini pada Inspektur Verma.

Ruhi menaiki bajaj dan berbicara dengan sopir bajaj tersebut, “aku ingin menemui ibu Ishi ku..aku kenal Kepala Polisi, paman..kau tidak bisa menculikku..aku masih kecil tapi aku pandai..ayahku seorang CEO”. Sopir bajaj itu menjawab, “tidak nak..aku tidak ingin menculikmu

Abhisek menginstruksi semua staffnya untuk mengosongkan kantor polisi dengan cepat. Abhisek lalu menyuruh Raman dan yang lain untuk segera keluar dari kantor karena ada serangan teroris. Raman cemas dengan Ishita. Abhisek berkata akan menjaga Ishita.  Seorang polisi wanita juga mengamankan Ishita.

Ruhi tiba didepan kantor polisi dan tepat saat itu dihadapannya berhenti sebuah mobil dan terlihat beberapa orang turun dengan mengacungkan senjata. Ruhi pun terkejut melihatnya.

Ishita keluar dari kantor polisi bersama beberapa polisi dan terkejut melihat para teroris sudah berada dihadapan mereka. Abhisek tengah mempersiapkan senjatanya dan mendengar mereka  berteriak dengan keras untuk segera menyerahkan Kaali. Abhisek mengintainya dari balik jendela.

Teroris terus berteriak bahwa mereka akan meledakkan kantor polisi dengan bom, Abhisek mulai berpikir dan memberitahu Inspektur Verma bahwa mereka tidak akan melepaskan Kaali.

Teroris itu masih mengancam dan mengeluarkan sandera mereka yang ternyata adalah Ruhi yang telah dipasang bom di badannya. Ishita terkejut dan berteriak memanggil Ruhi, Ruhi juga berusaha berlari menghampiri Ishita tapi teroris itu menangkapnya.

Ishita dan Raman berontak ingin menyelamatkan Ruhi tapi para polisi mencegahnya. Ishita berteriak pada Raman agar melakukan sesuatu. Raman kemudian masuk ke dalam mendatangi Abhisek yang sedang menyusun rencana bersama anak buahnya. Raman mengatakan apa yang terjadi dengan Ruhi dan Abhisek menenangkannya. Mereka lalu kembali mendengar teriakan teroris tersebut bahwa mereka tidak ingin membuang2 waktu. Abhisek meminta anak buahnya membawa Raman keluar.

Ishita berteriak agar mereka melepaskan putrinya. Ruhi terus saja menangis Teroris itu mengatakan akan membebaskan Ruhi saat Kaali dibebaskan. Abhisek kemudian muncul dan Ishita memintanya menyelamatkan Ruhi. Abhisek menatap grup teroris tersebut. Teroris itu lalu memberi pilihan pada Abhisek untuk melepaskan Kaali atau akan melenyapkan Ruhi dengan bom. Abhisek masih terus menatap mereka , sementara Ishita dan Ruhi menangis dan melihat satu sama lain.

Abhisek berkata akan melepaskan Kaali, teroris itu pun tertawa puas. Abhisek lalu  kembali ke dalam untuk melepaskan Kaali.

Vandu merasa cemas dan mencoba menelpon, Bala kemudian muncul dan Vandu bertanya padanya mengenai Ruhi dan Aditya. Bala memintanya untuk tidak mengkhawatirkan mereka. Vandu meminta Bala membawanya ke kantor polisi untuk menemui Ishita. Tapi Bala menyuruh Vandu beristirahat.

Raman kembali menemui Abhisek dan berbicara dengannya. Raman merasa lega karena Abhisek akan benar2 membebaskan Kaali. Setelah Raman pergi, Abhisek berkata nbahwa dirinya tidak akan melepaskan Kaali dengan mudah. Dia lalu menyuruh Inspektur Verma pergi membebaskan Kaali.

Inspektur Verma membebaskan Kaali dari sel nya. Kaali tersenyum penuh kemnangan dan berkata bahwa grup nya pasti bisa membebaskannya dan polisi tidak bisa berbuat apa2.

Inspektur Verma mempertanyakan rencana Abhisek, Abhisek mengatakan bahwa rencananya pasti akan bekerja. “aku peduli pada gadis itu (Ruhi) tapi negeriku tetap yang utama..aku tidak bisa melepaskan Kaali dengan mudah..kita harus melindungi Ruhi..jangan ada kesalahan..ini operasi yang berbahaya”. Inspektur Verma berkata bahwa tim akan bersama mereka. Abhisek memintanya berhati2 karena Ruhi harus selamat.

Bala membawakan “minuman” untuk Vandu dan memaksanya untuk minum. Bala mengatakan bahwa itu sebagai obat agar dia tetap kuat untuk membantu Ishita. Bala lalu meminta Vandu untuk tidur.

Abhisek keluar bersama Kaali. Teroris itu berkata bahwa begitu ereka endapatkan Kaali maka mereka akan melepas gadis tersebut (Ruhi). Abhisek menolak dan berkata bahwa Kaali dan Ruhi akan berjalan bersamaan. Mereka pun setuju. Abhisek juga meminta mereka membawakan remote bom bersama Ruhi. Teroris itu menyerahkan remote pada Ruhi.

Abhisek membebaskan Kaali dan meminta Ruhi dilepaskan. Kaali dan Ruhi pun saling berjalan berlawanan arah. Kaali kemudian berkomentar bahwa Ruhi berjalan dengan sangat lambat dan bahkan anak buahnya bisa menembaknya.

Ishita marah mendengarnya lalu mencengkeram kerah baju Kaali dan mengancamnya. Abhisek menjauhkan Ishita dari Kaali. Kaali berjalan kenuju gerombolannya, bersamaan dengan Ruhi yang berjalan menuju Abhisek.

Kaali tiba2 mengangkat Ruhi dan membawanya. Ishita dan raman pun panik. Abhisek memberi kode pada anak buahnya. Ishita lalu mengambil sebilah celurit dan berlari menyabet tubuh Kaali. Kaali pun kemudian mencekik Ishita. Terjadi baku tembak, Raman berlari hendak menyelamatkan Ishita, Ishita berusaha menyelamatkan diri dari cengkeraman Kaali dan berhasil. Raman memeluk Ishita juga Ruhi. Mereka bertiga dikepung polisi yang melindungi mereka dari serangan teroris. Setelah beberapa lama terlibat baku tembak, Polisi berhasil melumpuhkan lawan. Kaali ternyata masih bisa bangun dan berdiri dengan memegang remote bom. Dia tertawa terbahak2 dan mulai memencet remote tersebut. Bom ditubuh Ruhi mulai berjalan. Raman bergerak menghampiri Kaali dan menghajarnya.

Ruhi menyadarkan Ishita akan bom ditubuhnya. Ishita berteriak memanggil Raman dan Abhisek. Petugas lalu mengamankan Kaali, Ishita kembali berteriak memanggil Raman.

Raman membawa Ruhi masuk ke dalam, mereka mulai bingung dengan bom tersebut. Abhisek berkata belu pernah melihat bom seperti itu sebelumnya. Abhisek lalu menelpon penjinak bom dan berbicara dengannya. Ishita lalu berusaha memotong kabel disana sambil terus berkomunikasi dengan penjinak bom. Ruhi terus menangis dan memeluk Ishita, Raman pun memeluk keduanya. Mereka terus mengikuti instruksi tapi bom tersebut tetap saja aktif.

 Ishita kemudian dengan keyakinan penuh menarik kabel2 bom tersebut dan berhasil membuatnya berhenti. Semua menjadi lega. Raman dan Romi langsung membuka jaket bom tersebut dan Raman memeluk Ruhi, Ishita pun tertawa bahagia melihatnya.

Abhisek kemudian mengatakan bahwa Ishita harus terus menjalani pemeriksaan atas kasus pembunuhan Chadda. Raman mendebatnya dan Abhisek berusaha menjelaskan bahwa dirinya harus melkasanakan tugasnya. Ruhi melarang Abhisek membawa Ishita tapi Raman menenangkannya dan mengatakan akan segera membawa Ishita pulang. Raman meminta ayahnya dan Romi membawa pulang Ruhi.

Ishita kembali dibawa ke sebuah ruangan untuk penyelidikan. Ishita sedang berpikir jawaban apa yang akan diberikan atas pertanyaan2 nanti. Ishita berpikir antara engatakan kebenarannya atau tidak.

Abhisek berbicara dengan Verma untuk mendapatkann jawaban yang sebenarnya. Lalu Verma menginterogasi Pallavi. Raman cemas menunggu diluar. Sementara Pallavi mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa2. Verma memintanya menceritakan apa yang terjadi malam itu.  Abhisek juga menginterogasi Ishita. Diketahui kemudian jawaban antara Ishita dan Pallavi tidak ada yang sama. Abhisek lalu mendapat telepon dan berkata akan segera datang. Abhisek menatap Ishita dan setelah itu dia beranjak pergi.

Toshi dan yang lain menjaga Ruhi yang sedang demam di kamarnya. Madhavi juga menangisinya. Bala berkata bahwa semuanya akan baik2 saja. Ruhi terbangun dan mencari2 Ishita. Aditya berusaha menenangkannya. Tn. Bhalla mengatakan mengapa Sarika memberitahu Ruhi jika Ishita dibawa ke kantor polisi..

Romi marah dan mendatangi Sarika di kamar lalu menyeretnya keluar, mereka bertengkar dan lagi2 Romi tak berdaya dengan ancaman Sarika.




Abhisek memeriksa laporan sidik jari dan terkejut memikirkannya. Lalu Abhisek kembali ke ruangan Ishita dan berkata, “aku menangkapmu atas kasus pembunuhan Chadda..maafkan aku” lalu Abhisek meminta staff nya memborgol Ishita.

Raman menunggu diluar dan kemudian melihat Ishita keluar dengan tangan terborgol. Raman mendatangi Abhisek dan mencoba melepas borgol Ishita tapi Abhisek menjelaskan semuanya bahwa Ishita ditangkap atas kasus pembunuhan Chadda. Raman masih mendebatnya dan Abhisek menjelaskan semua bukti yang ada tentang sidik jari dan kaleng bensin. Ishita merasa heran mendengar kaleng bensin tersebut lalu Ishita melihat Pallavi. Mereka sama2 terkejut dan sama2 berpikir apa yang telah diucapkan pada polisi.

Raman lalu melihat Pallavi dan bertanya padanya. Raman masih saja berusaha mendebat tapi Abhisek menenangkannya dan mengatakan bahwa pengadilan yang akan memutuskan lalu Abhisek beranjak pergi.

Raman berusaha menenangkan Ishita lalu pergi mendatangi Abhisek untuk berbicara dengannya. Pallavi menghampiri Ishita dan mengatakan akan mengatakan kebenarannya dan mendukungnya.

Ishita dibawa ke penjara dan melihat tahanan2 yang lain, Ishita lalu menemui sipir wanita dan kemudian dilakukan pemeriksaan untuk sluruh tubuh. Ishita menangis mendapat perlakuan ini..

Vandu bangun dari istirahatnya dan memikirkan Ishita, dia mencoba menelpon tapi terdengar bunyi bel pintu. Vandu membukanya dan ternyata ibu mahasiswanya. Wanita itu mulai mencaci Vandu dan menyumpahinya. Setelah wanita itu pergi, Vandu pun mulai histeris.

Sipir wanita tadi menyuruh Ishita membuka semua perhiasan termasuk mangalsutranya. Ishita tidak mau membuka mangalsutranya tapi mereka memaksanya. Lalu Ishita diberi pakaian dan peralatan untuknya di dalam sel.

Raman menunggu Abhisek, Abhisek muncul dan mereka berbicara, Raman ingin Abhisek mengijinkannya bertemu Ishita sekali saja, Abhisek lalu menelpon sipir penjara wanita Sadhna) untuk meminta ijinnya agar Raman bisa menemui istrinya dan Sadhna menijinkannya. Setelah itu seorang polisi wanita menghampiri mereka dan membawa Raman masuk. Raman berterimakasih pada Abhisek.

Raman menunggu Ishita, Ishita kemudian muncul. Raman menangis melihat pakaian penjara Ishita. Mereka kembali teringat kenangan kemesraan mereka. Raman mulai menangis. Ishita meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Raman terkejut mendengarnya, lalu Raman menenangkan Ishita dan berjanji akan mengeluarkannya secepat mungkin. Mereka saling berpegangan tangan meski terhalang dinding pemisah, sipir meminta Raman untuk pergi karena waktunya sudah habis lalu Raman pun  bergerak pergi.

Vandu masih merasa cemas dan ketakutan memikirkan cacian wanita tadi. Dia lalu kembali ke kamar dan merasa melihat ibu mahasiswa tersebut dikamarnya dan menyuruhnya untuk bunuh diri juga. Dia juga berimajinasi melihat mahasiswanya tersebut berbaring di tempat tidurnya. Vandu lalu melihat botol wine dan meminumnya. Lalu Vandu pun pingsan.

Raman berbicara dengan pengacara yang lain (Abhisek) karena Neil sedang tidak sehat. Raman menyuruhnya mengeluarkan istrinya dari penjara kaena dia bukan penjahat.

Raman menunggu pengacara Abhisek membuat temu janji dengan hakim. Abhisek pun berhasil mengadakan temu janji dan mengatakan bahwa hakim tersebut sangat baik dan mungkin bisa membebaskan Ishita, Raman pun berterimakasih.

Madhavi terus saja menangis memikirkan Ishita, Romi menenangannya. Raman kemudian datang dan mengatakan bahwa polisi menangkap Ishita. Toshi dan Madhavi pun menangis hsteris. Tn. Bhalla menenangkan Toshi dan Vishwa juga menenangkan Madhavi lalu membawanya pulang. Romi lalu berbicara dengan Raman agar menemui Ruhi kaena dia sendirian di kamarnya.

Raman pergi ke kamar Ruhi dan melihatnya memeluk foto keluarganya. Raman pun menangis dan memeluk Ruhi seraya meminta maaf karena masih belum bisa membawa pulang Ishita.

Ishita dimasukkan ke dalam sel yang penuh napi wanita yang lain. Salah satu napi menghina sipir. Sipir itu masuk dan mmenghajarnya. Ishita ketakutan melihat semua itu.

Raman berbicara ditelepon dengan pengacara Abhisek dan meminta agar Ishita segera dibebaskan lalu Toshi datang membawakan makanan dan menatap Raman.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 181 Tayang Jumat, 27 Januari 2017


Sipir wanita datang mengantarkan makanan. Ishita menatap makanan tersebut dan tidak ingin memakannya. Salah satu napi menyuruhnya makan.

Toshi menyuruh Raman makan dan Raman menolak, Toshi memaksa dan Raman membanting piring tersebut, dia mengatakan sesuatu mengenai Ishita.

Ishita tidak mau makan dan makananya diambil oleh napi lain. Raman masih berbicara dengan Toshi dan terus mengamuk. Toshi menenangkannya dan Raman memeluknya.

Saat tidur, Ishita hanya duduk saja. Sementara Abhisek terdiam diruangannya dan mengingat Ishita. Dia pun membanting semua penghargaannya karena tak brdaya tidak bisa membantu Ishita.

Seorang sipir memarahi Ishita karena tidak kunjung tidur, Ishita lalu teringat perdebatannya dengan Raman. Sementara Raman sendiri menatap fotonya bersama Ishita lalu memeluknya sambil tidur dilantai.

Pagi harinya, Ishita masih tertidur saat yang lain sudah terbangun. Sipir kemudian datang membangunkannya, Ishita mengigau memanggil2 Neelu agar membangunkan Ruhi. Ishita kemudian terbangun, Napi2 yang lain mencacinya. Semua napi kemudian keluar di ikuti Ishita,


Toshi sedang memasak bersama Neelu. Raman muncul bersama Ruhi dan Aditya. Raman berkata akan mengantar mereka. Tn. Bhalla dan Toshi meminta Raman membiarkan anak2nya dirumah saja. Raman berkata bahwa anak2nya pasti kuat.  Raman lalu meminta Toshi menyiapkan makanan untuk Ishita karena dia akan mengunjunginya setelah mengantar anak2. Toshi pun menangis dan berdoa untuk Ishita.



Tayang Jumat, 27 Januari 2017
By :  ARIN