Mohabbatein Episode 184 (Tayang Senin, 30 Januari 2017)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 184 Tayang Senin, 30 Januari 2017 -Raman berada diruangannya dan sedang berbicara dengan Mihir dan Romi mengenai pertemuan yang harus dihadiri Raman. Mihir berkata bahwa Raman harus pergi ke New York untuk rapat atau mereka akan kehilangan 3 kontrak. Raman tidak peduli mendengarnya.


 Baca : Daftar Sinopsis Mohabbatein ANTV

Sayuran Ishita terjatuh, wanita yang ditolongnya membantunya. Wanita itu lalu berbicara dengan Ishita dan meminta maaf. Ishita lalu bercerita, wanita itu juga bercerita bahwa Suyash yang telah menyuruhnya, dia meminta Ishita untuk berhati2 karena Suyash ingin balas dendam atas kematian kakaknya.

Sarika duduk di meja makan sambil memegang mangkuk berisi halwa. Toshi menghentikannya dan mengatakan bahwa halwa itu dibuatnya untuk Shagun. Sarika pun mendebatnya dan bersikeras akan memakannya. Saat Sarika akan memakannya, Shagun menghentikannya dengan memegang tangannya dan menegurnya. Sarika menyuruhnya melepaskan tangan atau akan memanggil polisi. Shagun menantangnya untuk memanggil polisi, Shagun berkata bahwa dirinyanbisa mengahncurkan tangannya karena mereka tidak memiliki hubungan apapun jadi Sarika tidak bisa berbuat apa2 padanya. Shagun menambahkan, “Ishita tidak ada disini..aku Shagun..jangan pernah berdebat denganku..putriku telah membuatmu meninggalkan kamarmu..jika kau beraksi lagi..aku akan menendangmu keluar dari rumah ini”. Sarika pun pergi dengan emosi. Toshi membenarkan sikap Shagun tapi dia meminta Shagun untuk tenang. Shagun berkata bahwa Ishita tidak berada disini tapi mereka harus tetap berdiri untuk melawan Sarika.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 184 Tayang Senin, 30 Januari 2017


Tn. Bhalla datang membawakan prasad dan membaginya pada Toshi dan Neelu, dia juga memberi pada Shagun dan Manoj. Toshi lalu berbicara pada Manoj agar mengijinkan Shagun tinggal bersamanya karena cucu2nya pasti akan senang. Manoj pun berkata akan menjemput Shagun besok. Sarika mendengarkan pembicaraan mereka.

Manoj kemudian beranjak pergi. Shagun mengatakan pada Toshi akan tidur dengan Ruhi. Sarika keluar rumah, dia menhentikan dan memprovokasi Manoj dengan mengatakan bahwa suatu kesalahan dia membiarkan Shagun menginap dirumah Bhalla. Sarika muai menjelek2an Shagun. Manoj membentaknya dan mengatakan tidak ingin mendengar omong kosong dan perkataan yang menjelekkan calon istrinya, kemudian Manoj beranjak pergi. Sarika pun berpikir untuk melakukan sesuatu.

Raman menemui investornya dan berbicara dengannya tentang kelanjutan proyek mereka. Raman setuju untuk tanda tangan tapi Raman  teringat pembicaraannya dengan Neil. Raman pun berpikir bahwa perusahaannya atas nama Ishita. Investornya bertanya apa yang terjadi. Ashok dan Sooraj kemudian muncul. Ashok mengatakan bahwa Raman tidak bisa menandatanganinya karena prusahaan atas nama Ishita dan Ishita endiri akan menghabiskan waktunya dipenjara. Raman geram tapi Romi menenangkannya. Investor berkata bahwa Raman tidak bisa mengambil keputusan tanpa bertanya mereka terlebih dulu karena mereka semua adalah penyandang dananya. Mereka meminta uangnya dikembalikan, Ramn pun menjadi cemas.

Dalam perjalanan pulang, Raman menghentikan kendaraannya ditengah jalan. Romi dan Mihir memberinya semangat dan memintanya untuk tidak terlalu stres. Raman lalu mendapat telepon dari resepsionis kantor Niddhi yang mminta proses pembayaran sejumlah 6 lakhs. Raman meminta Mihir mengirimkan cek tapi Mihir mengatakan berkata bahwa mereka tidak bisa menggunakan uang perusahaan. Raman pun memintanya menggunakan rekening pribadinya.

Ishita dan napi yang lain sedang menonton TV, Ishita melihat seorang napi tua tengah menulis, Ishita menunjukkannya bagaimana cara memegang bolpoint dan menulis. Wanita itu berterimakasih dan Ishita bertanya apa yang ditulisnya, wanita itu mengatakan bahwa sedang mencoba menulis nama putrinya. Ishita berkata akan mengajarinya dan ketika dia kekuar nanti maka dia sudah bisa mmenulis dengan baik. Wanita itu berkata bahwa dirinya tidak akan keluar lagi karena mendapat hukuman penjara semur hidup, dia lalu menceritakan kisahnya. Ishita berkata bahwa keluarganya pasti akan membebaskannya tapi wanita itu menjawab bahwa sekarang sudah 6 th berlalu dan pasti keluarganya telah melupakannya. Wanita itu menangis dan beranjak pergi. Ishita memikirkan ucapan wanita tersebut dan berkata bahwa keluarganya tidak akan melupakannya dan Raman akan membebaskannya.

Raman berada di kamarnya dan kembali teringat Ishita. Raman lalu keluar kamar. Shagun sedang memasak dan menjatuhkan sendok. Raman membantunya mengambilkannya lalu mereka mengobrol. Shagun memijatnya. Sarika keluar dari kamar dan melihat mereka, dia pun memotret Shagun dan Raman. Shagun menenangkan Raman dan memeluknya.  Shagun terus mengambil foto mereka berdua dan berkata bahwa dirinya akan membawa badai dalam kehidupan Shagun karena dia telah berani mengancamnya.

Manoj berada di klinik dan Sarika menelponnya. Dia memberitahu foto yang dikirimnya dan menyuruhnya memeriksanya. Manoj memeriksanya, Sarika kembali berbicara bahwa Shagun dan Raman akan menghabiskan waktu bersama2 dan Manoj membentaknya lalu mengakhiri panggilan teleponnya.

Di penjara Ishita sedang membuat kerajinan bersama napi yang lain tapi dia tidak tahu bagaimana mengerjakannya. Wanita yang pernah mencekik Ishita (Sunanda) membantunya. Dua napi yang lain yang biasa bersama Sunanda berkata bahwa Sunanda dan Ishita telah berteman dan melupakn mereka.

Raman berada diruangan Niddhi dan berbicara dengannya, Niddhi berkata bahwa dirinya tidak bisa memberi diskon untuk pembayarannya. Raman berkata bahwa semua ucapannya tadi agar kasus Ishita tidak mempunyai masalah lain lagi, Raman memberikan cek pada Niddhi dan Niddhi menyuruh asistennya untuk menyetorkan cek tersebut dan Niddhi sedikit mengejek Raman. Tak lama kemudian Raman beranjak pergi.

Vandu menjemput Shravan, Shravan mengatakan sesuatu lalu saat akan pergi, Shravan melihat temannya (Nakul) sedang menunggu ibuna dan bertanya mengapa belum dijemput. Vandu lalu berkata akan mengantarnya pulang dan akan ijin pada guru dulu, Vandu kemudian beranjak pergi memberitahu guru mereka.

Manoj datang menemui Shagun, Toshi mengobrol dengan Shagun dan Manoj, Toshi kembali meminta Manoj agar mengijinkan Shagun tinggal dirumahnya. Toshi kemudian beranjak pergi. Mereka mulai berdebat karena Shagun ingin tetap tinggal dirumah Bhalla. Manoj pun berkata, “baik..tinggallah disini semaumu dan pulanglah jika kau ingin”. Shagun bertanya mengapa dia bereaksi seperti ini. Manoj merasa kesal dan bergegas pergi, Sarika mengawasi mereka dan tersenyum puas.

Napi mengumpulkan alat2 yang digunakan bekerja tadi. Sipir lalu berkata bahwa obengnya berkurang satu. Para napi dikumpulkan kembali untuk diperiksa, Ishita melihat ujung saree nya yang diisi obeng tersebut. Ishita mencoba membukanya. Sunanda melihatnya dan kemudian beralasan pada sipir hendak minum, dia berjalan melintasi Ishita dan mengambil obengnya lalu meletakkan obeng tersebut di pot bunga. Ishita menjalani pemeriksaan dengan aman. Snanda menghampiri Ishita dan Ishita berterimakasih. Sunanda berkata bahwa dirinya belajar dari Ishita untuk melakukan kebaikan dan dirinya merasa lebih baik setelah melakukan sebuah kebaikan.

Vandu mengantar Nakul ke rumahnya dan ibu Nakul menawarkan minuman pada Vandu tapi Vandu menolak lalu memanggil Shravan dan mengajaknya pulang.

Dirumah, Vandu terus saja minum, Vandu berbicara dengan dirinya sendiri bahwa dirinya sudah mulai kecanduan wine dan berpikir dengan meminumnya, perasaannya merasa lebih baik.

Raman mendatangi Toshi dan berbicara dengannya, Toshi mengngatkannya bahwa hari ini adalah perayaan 2 th pernikahannya dengan Ishita tapi mereka tidak bisa merayakannya. Raman teringat pernikahannya. Toshi berkata bahwa Raman melupakan hari ini karena terlalu stres, Toshi memintanya untuk tidak terlalu cemas karena Ishita pasti kembali ke rumah. Taman lau beranjak keluar dan berkata bahwa dirinya meluakan hari ini dan harus melakukan sesuatu untuk Ishita.

Raman ke kantor polisi dan berbicara dengan para sipir diluar penjara. Raman menceritakan tentang perayaan 2 tahun pernikahannya dengan Ishita dan ingin melakukan sesuatu yang spesial pada Ishita. Sipir itu berkata agar Raman memikirkan apa yang bisa dilakukannya tanpa melanggar peraturan. Raman lalu berkata memiliki ide dan menunjukkan radio pada sipir2 tersebut dan memberikannya pada mereka. Raman menceritakan rencananya. Sipir tersebut memuji ide Raman dan berkata akan membantunya. Raman kemudian beranjak pergi.

Shagun bertanya2 mengapa Manoj tidak juga menelponnya. Dia lalu menelpon ke klinik Manoj. Perawat yang menerima mengatakan Manoj sedang sibuk membantu persalinan. Shagun pun mengakhiri pembicaraan. Sarika mengawasinya dari kejauhan dan tersenyum melihat keputusasaan Shagun, dia berniat menendang Shagun keluar.

Di dalam sel, dua napi sedang mengobrol tentang hari valentine dan Ishita mendengarkannya. Ishita lalu teringat bahwa hari ini adalah perayaan pernikahannya, dia pun merindukan Raman. Seorang sipir lelaki lalu memperdengarkan radio dari tembok luar disebelah sel Ishita. Ishita dan yang lain mendngar melalui lubang angin.

Penyiar radio  lalu mengatakan bahwa ada pesan dari Ravan Kumar, Ishita bahagia mendengarnya. Raman mendengarkan radio dari mobilnya. Lalu penyiar radio menelpon ke Raman dan berbicara dengannya. Raman mulai bercerita tentang kisah cintanya bersama Ishita. Ishita senang mendengarnya. Dua napi yang lain lalu berbicara mengomentari bahwa Raman sangat mencintai istrinya.

Raman lalu terus berbicara dengan penyiar radio tersebut dan mengucap kata cinta serta happy anniversary pernikahan untuk Ishita. Ishita pun teringat pernikahannya dengan Raman dan kenangan indah lainnya. Ishita pun menangis bahagia.

Sipir itu mengembalikan radionya pada Raman, Raman berterima kasih padanya dan memeluknya, dia berkata bahwa sipir tersebut telah melakukan hal yang sangat berarti untuknya.

Shagun masuk ke kamar Ruhi dan Ruhi mengajaknya mengobrol. Ruhi lalu memperdengarkan rekaman suara Ishita dengan earphone di perut Shagun.

Keluarga Iyer sedang membicarakan Ishita dan Raman. Vandu lalu menjatuhkan piring karena memikirkan minumannya yang telah habis, dia kemudian pamit ke rumah Bhalla untuk melihat Ruhi dan Aditya.

Vandu mendatangi Toshi yang sedang membuat susu. Vandu lalu menawarkan bantuan untuk membuatkan susu Shagun dan Muttu. Saat Toshi mengantar susu, Vandu mengantar susu untuk Muttu di kamar Raman. Sarika mengintainya dan setelah Vandu pergi, Sarika ke dapur dan mencampur susu Shagun dengan racun tikus. Toshi muncul dan Sarika bersembunyi. Toshi pun membawa susu tersebut untuk Shagun karena berpikir Vandu yang telah membuatnya. Sarika pun berkata bahwa racun itu akan bereaksi dan Shagun akan pergi ke RS.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 184


Vandu berhasil membawa sebotol minuman dan membawanya pergi. Sementara Toshi membawa susu ke kamar Ruhi dan hendak memberikannya pada Shagun tapi Shagun tertidur dan Ruhi memintanya untuk tidak mengganggunya. Ruhi pun menerima susu tersebut. Toshi pergi dan Ruhi meminum susu tersebut. Muttu kemudian masuk dan menyenggol Ruhi hingga menjatuhkan gelas susunya hingga Ruhi hanya meminum separuhnya saja. Tapi setelah itu Ruhi seketika langsung terjatuh dan pingsan.

Shagun mendengar Ruhi terjatuh dan langsung terbangun. Shagun berteriak memanggil yang lain. Sarika melihat dan terkejut mengetahui Ruhi yang terkena racunnya. Semua orang lalu membawa Ruhi ke RS, sementara Aditya memberitahu Bala tentang Ruhi, Keluarga Iyer pun bergegas pergi.

Di RS, Raman bertanya pada dokter, dokter meminta Raman untuk tidak khawatir karena mereka akan merawat Ruhi.  Tn. Bhalla menenangkan Raman. Ishita sendiri tiba2 terbangun karena bermimpi buruk dan mencemaskan Ruhi, dia melihat ke bangku dan tidak melihat boneka Ruhi, setelah dicari2 dia melihat boneka Ruhi terjatuh dibawah bangku. Ishita pun menjadi cemas.

Keluarga Iyer datang dan Madhavi menenangkan Toshi. Ishita berdoa dan napi yang lain terbangun memarahinya. Napi2 di sel lain terbangun mendengar pemujaan Ishita dan ikut berdoa. Dokter kemudian muncul dan mengatakan telah membersihkan racun yang masuk ke dalam perut Ruhi, dokter berkata bahwa racun tersebut terdapat dalam susu dan bertanya pada keluarga Bhalla mngapa begitu ceroboh . Semua anggota keluarga terkejut mendengarnya. Dokter berkata bahwa Ruhi demam tinggi karena infeksi dan itu berbahaya jika demamnya tidak turun dalam waktu 24 jam. Dokter menambahkan bahwa Ruhi memanggil2 nama Ishita, dokter meminta Ishita untuk didatangkan karena mungkin Ruhi akan meresponnya.

Toshi pergi ke lobbi dan menangis. Madhavi menemuinya dan menenangkannya. Toshi lalu teringat Vandu yang menawarkan bantuan membuat susu. Toshi lalu berkata pada Madhavi bahwa semua ini kesalahan Vandu. Madhavi menyangkal tuduhan Toshi dan Toshi berkata bahwa mungkin Vandu tidak menyadari perbuatannya karena Vandu sedang tidak sehat. Madhavi tetap menyangkal bahwa Vandu melakukan hal tersebut.

Raman menelpon Abhisek dan memintanya membawa Ishita ke RS demi Ruhi. Niddhi kemudian mendatanginya dan Raman menutup panggilan. Niddhi mengatakan pada Raman bahwa karena ini kasus darurat, dirinya meminta ijin hakim dan Ishita bisa keluar selama 24 jam. Niddhi memberikan sebuah berkas pada Raman agar di tandatangani dokter dan akan ditunjukkannya pada otoritas penjara agar Ishita bisa keluar.

Semua keluarga berkumpul diruangan Ruhi. Manoj kemudian datang dan berbicara dengan dokter. Manoj lalu berbicara dengan Raman agar segera mendatangkan Ishita karena Ruhi membutuhkannya. Sarika melihat dari luar pintu dan tersenyum.

Bala berbicara di telepon dengan Madhavi, mereka membicarakan Vandu. Vandu diam2 mendengarkan pembicaraan Bala. Bala terkejut melihat Vandu dan mengakhiri pembicaraan. Vandu lalu bertanya dan Bala menceritakan keadaan Ruhi. Bala kemudian beranjak pergi dan Vandu menjadi cemas memikirkan semuanya. Dia kembali mengambil minumannya dan meminumnya.

Ishita datang bersama Abhisek menjenguk Ruhi. Toshi senang melihat Ishita. Dokter meminta yang lain agar keluar ruangan. Semua pun keluar kecuali Ishita. Ishita pun menghampiri Ruhi dan menangisinya.

Diluar ruangan Ruhi, Raman berbicara dengan Abhisek dan berterima kasih padanya. Sementara Ishita mencoba berbicara dengan Ruhi dan memintanya membuka mata, Raman mendatanginya. Ishita terus berbicara dengan Ruhi dan Ruhi akhirnya membuka matanya. Ishita pun langsung memeluk dan menciumnya. Raman bahagia melihatnya.

Perawat keluar ruangan dan mengatakan bahwa Ruhi telah siuman. Semua keluarga merasa lega dan masuk ke dalam melihat Ruhi. Dokter memeriksanya dan mengatakan bahwa demam Ruhi sudah turun.



Tayang Senin, 30 Januari 2017
By :  ARIN