Untuk Selamanya Episode 1 Part 2 (Tayang Jum'at, 13 Januari 2017)

Sinopsis Untuk Selamanya MNCTV Episode 1 Part 2 Tayang Minggu, 15 Januari 2017 -Hingga malam tiba, Waldo berusaha mencari Aryann, Aryann sendiri mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Dodong yang mencoba menggaulinya sambil berteriak. 




Waldo mendengar teriakan Aryann dan melihat keberadaan Aryann. Waldo langsung berlari dan menghajar Dodong. Mereka berdua pun berkelahi. Waldo berhasil melumpuhkan Dodong dan dia lalu mengajak Aryann untuk pergi, kaki Aryann terantuk batu dan terpaksa Waldo menggendongnya.

Dodong berusaha bangkit dan kembali menghajar Waldo dengan batu, Waldo pun jatuh tersungkur. Dodong kembali berusaha menodai Aryann. Waldo kemudian berdiri sambil membawa sebuah dayung dan menghantam kepala Dodong. Dodong pun oleng seketika, Waldo yang emosi kembali menghantamkan dayungnya ke kepala Dodong. Dodong pun jatuh dan tidak bergerak lagi.

Sinopsis Untuk Selamanya MNCTV Episode 1 Part 2


Tetangga Rosing berbondong2 datang sambil membawa jasad Dodong. Rosing pun terkejut melihat keadaan Dodong, dia pun menangisi suaminya tersebut. Sementara warga sudah menahan Waldo.

Rosing berdiri dan meneriaki Aryann, Waldo berkata bahwa dirinya tidak bermaksud membunuh Dodong. Rosing histeris dan memukulinya, Kulas datang dan bertanya pada Waldo apa yang telah terjadi.

Polisi kemudian datang dan berkata bahwa Waldo ditangkap karena telah melenyapkan Dodong. Kulas menahan kepergian Waldo sementara Rosing terus berteriak bahwa Waldo adalah pembunuh dan dia harus dipenjarakan.

Sidang dibuka, Aryann memberikan kesaksiannya bahwa Dodong berusaha menodainya dan Waldo membelanya. Aryann menyatakan bahwa Waldo tidak bersalah tapi Jaksa Penuntut bersikeras bahwa Dodong berusaha mencegah Aryann lari dari rumah dan sebab itulah  Waldo melenyapkannya, selain itu juga dikarenakan utang piutang antara Waldo dan Dodong. Aryann menyangkal semua itu.

TAHUN 2008


Pengadilan  membacakan putusannya bahwa Waldo terbukti bersalah dan diberi hukuman seumur hidup. Palu di ketok. Nenang tidak terima dengan putusan tersebut dan berkata bahwa cucunya tidak bersalah, Aryann juga berlari memeluk Waldo dan mengatakan bahwa Waldo tidak bersalah. Rosing dengan kasar menarik Aryann pergi menjauhi Waldo.

Nenang berbicara dengan seseorang ditelepon agar memberitahu pengacara  agar melakukan sebisanya untuk berjuang dalam kasus Waldo. Aryann mendengarkannya sambil terus menangis. Kulas datang sambil membawa beberapa uang koin untuk menyewa pengacara. Aryann meminta Kulas untuk tidak khawatir, dia berjanji akan menemukan jalan keluar. Aryann merasa malu dan berkata bahwa bila Waldo tidak membelanya  maka dia tidak akan mendapat hukuman. Aryann benar2 meminta maaf. Nenang berkata bahwa keluarganya tidak akan menyalahkannya  atas apa yang terjadi.

Aryann menjenguk Waldo dan memperkenalkan pengacara (Galvez) yang akan mengurus kasusnya dan Aryann berharap Galvez bisa mengajukan banding karena semuanya tahu jika putusan untuknya itu adalah salah, Aryann kembali menangis dan Waldo memeluknya sambil berkata bahwa dirinya terus akan berjuang.

Waldo sedang melihat seorang napi yang berkuasa bernama Rodriguez sedang menyiksa napi lain. Rodriguez melihat Waldo dan kemudian berbicara dengannya dengan sedikit mengancam, dia ingin Waldo bergabung dengannya didalam lapas ini tapi Waldo menolak, Rodriguez pun berkata pada Waldo bahwa suatu hari dia pasti akan membutuhkannya.

Waldo beranjak pergi dan napi yang lain menghampirinya, dia berkata pada Waldo kalau Waldo mau bergabung dengan Rodriguez maka kehidupannya didalam penjara akan mudah. Waldo berkata, “lalu kenapa ?? bagaimana nanti aku menunjukkan muka pada keluargaku?? aku memang telah membunuh seseorang tapi aku bukanlah seorang pelaku tindak kejahatan”.

Aryann berada di tebing dekat pantai, dia berkata dalam hati, “maafkan aku Waldo..hidupmu hancur karena aku..tapi ini belum berakhir..aku akan mencari jalan agar kau segera bebas dari penjara..kita akan mewujudkan impian kita..kita akan bersama lagi..”




Tayang Jum'at, 13 Januari 2017
By :  ARIN