Sinopsis Geet ANTV Episode 22 Tayang Senin, 06 Februari 2017 -Maan tengah berlatih dirumahnya dan mengingat kebersamaannya bersama Geet. Ponsel Maan berdering, Maan melihatnya dan mematikannya. Geet yang menelpon pun terkejut lalu menelpon lagi tapi Maan kembali merejectnya. Dev melihat ulah kakaknya yang terus saja mematikan panggilan telepon, Dev pun kemudian bertanya dan Maan kelepasan bicara yang membuat Dev paham bahwa Maan sedang terganggu oleh seorang gadis. Dev pun tertawa dan Maan menegurnya, Dev kemudian mengatakan sesuatu pada Maan.
Baca : Daftar Sinopsis Lengkap GEET - ANTV
Pinky melarang Geet untuk makan karena dia akan pergi makan malam. Pinky juga mengatakan bahwa Geet sangat beruntung bisa pergi makan malam dengan MK. Geet memutuskan akan pergi dengan menaiki taksi.
Sinopsis Geet ANTV Episode 22
Dev berkata pada Maan bahwa Daadima akan sedih jika dia tidak makan malam dengan keluarganya tapi akan pergi makan malam dengan sekretarisnya. Tapi Dev memuji Maan yang akan pergi berkencan. Maan menjawab, “aku tidak akan pergi kencan karena nyatanya aku tidak akan pergi kemana2..Maan Singh Khurana tidak akan berubah..dan tidak akan pernah berubah..tidak ada gadis yang bisa merubahku..”.
Geet turun dari bajaj dan melangkah masuk dengan perlahan ke venue makan malam. Seorang wanita membicarakan penampilan Geet.
Tn. Chopra sedang bersama dua orang gadis yang menanyakan keberadaan Maan. Maan datang dan semua media mewawancarainya. Geet memanggilnya tapi Maan tetap berlalu. Saat Geet akan masuk ke dalam, dua penjaga menghadangnya. Seorang manajer mendatangi Geet dan mengatakan sesuatu. Lalu Manajer itu mengusirnya. Geet mencoba menjelaskan, Manajer menyuruhnya melihat pakaiannya. Geet menyebut nama Maan Khurana tapi manajer itu tidak percaya dan tetap mengusirnya.
Chopra menanyakan Geet pada Maan. Maan kembali teringat Geet dan teringat ucapan Dev. Sementara Geet memaksa masuk dan memanggil Maan, Maan melihatnya dan memberi kode pada penjaga agar Geet dibiarkan masuk.
Geet pun berjalan perlahan dan Maan menuruni tangga menyambut Geet, mereka saling bertatapan. Maan tersadar, Geet mengatakan bahwa dirinya datang untuk membuktikan bahwa dirinya tidak takut pada orang2.
Maan lalu berjalan pergi dan Geet mengikutinya. Mereka menuju sebuah meja dan Maan menarik kursi untuk Geet tapi Geet memilih kursi yang lain dan membuat kesal Maan. Geet kemudian menyuruh Maan duduk. Maan kembali menegurnya. Pelayan datang memberikan menu. Mereka kembali berdebat dan Geet pun berniat pergi.
Maan mencekal tangan Geet dan
mengatakan sesuatu. Geet membalas ucapan Maan dan Maan melepas pegangan
tangannya.
Dev tengah memikirkan Geet,
Naintara muncul dan memeluk Dev dari belakang. Mereka pun mengobrol.
Geet melihat hidangan kepiting
yang disajikan dan terkejut. Maan memandangnya dan Geet pun tersenyum. Geet mengambil
peralatan makan dengan bingung, dia mulai bersusah payah mengambil daging
kepitingnya. Maan memberitahu tapi Geet
bersikeras seolah2 dirinya tau cara memakannya. Dia mengambil kaki kepitingnya
dan kaki kepiting tersebut terlempar ke udara, manajer hotel menangkapnya dan
kemeja Maan terkena cipratan kuah kepiting tersebut. Geet meminta maaf dan Maan
beranjak pergi membersihkan kemejanya.
Manajer mendatangi Geet dan
menghinanya. Geet melawannya tapi manajer tersebut terus menghina Geet. Maan datang
membentak manajer tersebut lalu menyeret
Geet dan membawanya pergi dari sana.
Diluar hotel, Geet berdebat dengan
Maan lalu mereka pergi menaiki mobil Maan. Dalam perjalanan, Maan menghidupkan AC
tapi Geet mematikannya. Maan teringat ucapan Geet tadi pada manajer hotel
tentang kedai dan tersenyum. Geet pun bertanya pada Maan mengapa dia tersenyum
seperti itu. Mereka pun mengobrol dan membandingkan antara hotel bintang 5
dengan kedai. Geet bersikeras bahwa makanan kedai adalah yang terbaik dan
menantang MK untuk makan di kedai.
Lalu Maan dan Geet berhenti
disebuah kedai. Geet mengajak Maan masuk ke sana. Geet memilih tempat duduk,
Maan terlihat rikuh berada di kedai tersebut. Pelayan datang dan Geet pun
memesan makanan. Maan bertanya pada Geet tentang buku menu.
Satu keluarga (Sardaar) kemudian
muncul dan Geet menyapa mereka. Mereka juga menyapa Maan dan tidak suka melihat
sikap angkuh Maan. Anak2 Sardaar mendatangi Maan dan bertanya pada Maan mengapa
memakai jaket. Maan pun kemudian membuka jaketnya. Anak2 itu juga bertanya pada
Maan apakah mobil besar di luar itu miliknya, anak2 itu ingin Maan mengajak
mereka menaiki mobilnya. Maan pun terlihat menahan rasa kesal.
Dev dan sopir taksi tiba dirumah
Pinky, mereka berbicara sebentar. Dev lalu membayar dan beranjak pergi meneliti
rumah Pinky. Ayah Pinky muncul mengagetkan Dev. Dia bertanya pada Dev apa yang
dilakukannya. Dev beralasan ingin mengunjungi teman lamanya yang tinggal
dirumah tersebut. Ayah Pinky mengatakan kalau rumah itu adalah rumahnya. Dev
pun terdiam.
Pesanan makanan datang. Maan
memandangi makanan tersebut. Geet menyadarkannya dan mengajaknya makan karena
makanannya akan keburu dingin. Maan hendak beranjak pergi cuci tangan tapi Geet
menahannya. Geet memanggil pelayan dan pelayan menuangkan air untuk Maan cuci
tangan. Maan menanyakan lap makan dan pelayan memberikan lap yang ada dibahunya
tapi Maan menolak. Geet pun memberi arahan agar Maan mengelap tangannya ke
celananya tapi Maan menolak.
Maan lalu melihat berbagai
pemandangan yang membuat Maan kehilangan selera makan seperi contohnya pelayan
yang datang membawakan air minum tanpa nampan hingga jari2 pelayan tersebut
tercelup ke dalam air minum tersebut, lalu Maan juga melihat orang bersendawa
seenaknya sendiri sementara Geet tampak menikmati makanannya dan meminta Maan
untuk mencobanya. Maan menolak. Geet lalu berbicara dengan orang di meja
sebelahnya.
Geet memakan cabe hijau dan
mengatakan bahwa hanya cabe yang membawa rasa dalam makanan. Geet menyuruh Maan
mencobanya tapi Maan menolak. Sardaar dan istrinya lalu memanas2i Maan mengenai
cabe tersebut. Maan merasa kesal mendengar pembicaraan mereka.
Maan pun kemudian memakan cabe2
tersebut, Geet terkejut dan berusaha menghentikan Maan karena khawatir Maan
akan sakit tapi Maan terus saja memakannya. Maan terus memakan cabe dan airmata
pun menetes dari matanya karena rasa pedas yang dirasakan Maan dan Maan mulai terbatuk.
Geet merasa bingung dan menghentikan Maan. Dia memberikan susu pada Maan. Bibir
Maan kemudian tersisa bekas susu dan Geet memberitahunya tapi Maan malah
menghapus air matanya. Geet pun kemudian membersihkan mulut Maan dengan
mengunakan tangannya. Maan pun tertegun, begitu juga dengan Geet.
Kemudian pemain musik datang dan
meramaikan kedai tersebut. Maan melihat Geet dan yang lain menikmati musik
tersebut. Geet kemudian mengajaknya menari dan memaksa Maan. Maan hanya memandangi Geet saja yang asik
menari.
Anak Sardaar memperhatikan Maan
dan mengatakan agar memandangi bibi (Geet) dirumah saja. Geet lalu menyeret
tangan Maan dan mengajaknya menari. Maan pun kemudian ikut menari dan semua
orang tertegun memandang Maan.
Dev masih berbicara dengan ayah
Pinky. Tapi kemudian ayah Pinky marah
dan berniat memukul Dev, Dev pun bergerak pergi meninggalkan rumah Pinky.
Tarian telah usai, Maan berbicara
dengan Geet bahwa dirinya kini menikmati berada di kedai. Beberapa saat kemudian
Maan keluar kedai dan berbicara sendiri, “Maan
Singh Khurana seharusnya tidak melakukan hal ini tapi apa yang ku lakukan hari
ini..pertama cabe lalu tarian Bhangra dan bekas susu tadi..apa yang terjadi
padaku?” lalu Maan masuk ke dalam mobil, tiba2 Maan melihat Geet yang
sedang mentertawakannya, dia menyuruh Geet masuk ke dalam mobil tapi Geet menyuruh
Maan keluar dan menunjuk2 mobilnya. Geet mengatakan meski dia duduk didala obil
tapi dia tidak bisa pergi kemana2. Maan keluar dan melihat kedua ban depan
mobilnya sudah hilang dicuri, Geet kemudian mengatakan sesuatu, mereka berbicara
dan tiba2 hujan.
Maan segera masuk ke dalam mobil
sementara Geet masih menikmati hujan diluar. Geet memanggil Maan dan kemudian
Geet berhujan2. Maan melihat Geet dari dalam mobil. Maan teringat saat Geet
mengusap bibirnya tadi dan teringat saat Geet menari. Maan pun ikut keluar dari
dalam mobil.
Geet tiba2 teringat saat MPnya
dengan Dev. Maan memegang bahunya dan Geet membalikkan badan dengan terkejut.
Maan bertanya dan Geet langsung memeluknya. Maan hendak memeluk balik Geet tapi
diurungkannya. Tapi kemudian Maan pun memeluk Geet, beberapa saat kemudian Geet
tersadar, dia menjauh dari Maan lalu meminta maaf dan berlari pergi.
Sinopsis Geet ANTV Episode 22 Tayang Senin, 06 Februari 2017
Maan berusaha menghentikannya
tapi gagal, Maan pun hanya menatap kepergian Geet lalu dia membuka kedua
tangannya dan membiarkan air hujan membasahinya. Maan menyadari bahwa ucapan
Dev kini benar adanya, “Maan telah berubah dan Geet yang telah merubahnya”
Keesokan harinya, Maan sedang
mandi dan teringat pertemuan2nya dengan
Geet dari awal hingga pelukan mereka saat hujan semalam.
Tn. Chopra berbicara dengan Geet
dan Adi bahwa sudah terlalu lama menunggu tapi Maan belum juga muncul. Geet
berkata bahwa Maan akan segera tiba. Adi membawa Geet menjauh dari Tn. Chopra
dan berkata bahwa sesuatu pasti telah terjadi pada Maan hingga dia datang
terlambat. Geet pun teringat pelukannya pada Maan semalam.
Maan sedang membuat kopinya
sambil melamun memikirkan Geet. Maan lalu duduk dimeja makan dan Dev datang
menyapanya lalu mengajaknya mengobrol tapi Maan mengabaikan Dev hingga Dev
menyebut kata “sekretaris” dan Maan pun bereaksi, Dev pun tertawa. Maan pun
tersenyum sekilas.
Geet dan Adi gelisah menunggu
Maankarena Tn. Copra sudah menunggu sejam, Sasha dan Tasha melintas lalu
mengucap selamat pada Adi. Mereka jga kemudian menyindir Geet. Geet membalasnya
kemudian beranjak pergi , Geet berniat menelpon Maan tapi merasa ragu.
Maan datang ke kantor sambil
melamun, ponselnya berbunyi. Geet berbicara dengan semangat menanyakan
keberadaan Maan karena Tn. Chopra menanyakannya, Maan mematikan teleponnya dan
mengingat kemesraan mereka semalam. Maan berpikir mengapa dirinya tidak bisa
mengontrol diri sendiri ketika mendengar suara Geet, Maan juga bingung
bagaimana menghadapi Geet nanti. Geet sendiri masih berdiri dengan teleponnya
dan bertanya2 mengapa Maan mengakhiri panggilan teleponnya.
By : ARIN