Sinopsis Mohabbatein Episode 226 Ishita mulai meminum semuanya
meski Raman melarangnya, Mihir datang ke pesta bersama Aditya. Mihir lalu
mendatangi Raman dan Raman melihat Aditya. Raman bertanya apa yang dilakukan
Aditya di pestanya. Mihir menenangkan Raman dan berlata bahwa Aditya nantinya
akan menjadi pewaris keluarga Bhalla dan harus melihat semua bisnisnya.
Raman berbicara dengan Aditya
mengenai pernikahan Mani dan Ishita yang diketahuinya dari Aaliya, Aditya
bertanya pada Raman mengapa dia terlihat khawatir. Raman marah mendengarnya
lalu beranjak pergi. Mihir pun menghibur Aditya lalu beranjak pergi. Aditya
sendiri khawatir Ishita akan benar2 menikah dengan Mani.
Ashok dan Romi berbicara dengan tamu
undangan Raman yang terus memuji2 Raman karena berhasil membuat iklan bersama
Ruhaan, Romi merasa marah lalu beranjak pergi dan Ashok mengikutinya lalu
berbicara dengannya bahwa mereka pasti akan mendapatkan iklan untuk Ruhaan
karena Nimrit manager Ruhaan adalah teman lamanya (Ashok hampir kelepasan
bicara menyebut Nimrit dengan nama Nidhi). Romi kemudian meninggalkan Ashok dan
Ashok menelpon Nidhi agar menemuinya dirumahnya dalam waktu setengah jam lagi.
Ishita terus meminum sambil
mengobrol dengan undangan yang lain. Raman melihatnya lalu Raman memanggil manager
dan memintanya menyiapkan sebuah kamar dengan segera.
Ishita mulai menyanyi dan menari.
Ishita juga menarik Raman agar menari bersamanya. Raman pun kewalahan meladeni
Ishita yang mulai mabuk. Raman pun kemudian menarik Ishita pergi tapi Ishita
menolak. Ishita lalu mulai lepas kontrol dan terus mengomel pada Raman. Raman
pun menyeretnya pergi karena Ishita terus meminta minuman.
Ruhi melihat rumah kakeknya dan
teringat Pihu, dia masuk ke dalam untuk melihat Pihu tapi tidak melihat
siapapun, dia melihat Neelu dan bertanya. Tiba2 terdengar suara berisik, Ruhi
melihat ke dapur yang terlihat berantakan. Neelu mengatakan kalau Pihu ingin
membuat kue dan sekarang dapur malah dibuatnya berantakan.
Pihu muncul dengan topi kokinya
dan menyapa Ruhi. Ruhi berbicara dengannya dan Pihu meminta bantuan Ruhi untuk
membuat kue. Lalu keduanya membuat kue bersama. Saat menunggu kue mereka di
oven, Pihu mengajak Ruhi mengobrol. Ruhi tertawa mendengar cerita Pihu tentang
serial favoritnya. Pihu lalu mengajaknya berdoa agar kue mereka bagus nantinya.
Ashok bersama Nidhi dan minum
bersama sambil mengobrol. Ashok ingin Nidhi membuat Ruhaan bekerja untuknya dan
Romi. Nidhi menolak karena itu berarti Romi akan melihatnya dan melenyapkannya,
Ashok berkata bahwa kini Romi sangat membenci Raman. Tiba2 Romi datang dan bertanya
pada pelayan keberadaan Ashok. Ashok pun bingung menyembunyikan Nidhi sementara
Nidhi menganggap Ashok telah menjebaknya. Ashok menyuruh Nidhi bersembunyi, Nidhi
berjalan pergi dan Romi hanya melihatnya dari belakang.
Kue Ruhi dan Pihu sudah matang,
Pihu mengukirnya dengan tulisan “terima kasih kak Ruhi”. Ruhi pun terharu
melihatnya dan bertanya. Pihu lalu mengatakan, “kita bisa berterimakasih pada siapapun yang kita sayang..aku sangat menyayangimu..kau
sudah seperti kakakku”, dan Ruhi memeluknya dengan rasa haru. Neelu juga
menatap mereka dengn haru dan berkata bahwa jika Ruhi masih hidup pasti Ruhi
juga akan bersama Pihu.
Sinopsis Mohabbatein Episode 226 Tayang Senin 13 Maret 2017
Romi berbicara dengan Ashok agar
segera mendapatkan Ruhaan untuk iklan mereka, Ashok menyanggupinya. Romi lalu
meminta Ashok mengenalkan kekasihnya tadi tapi Ashok menolak, Romi pun kemudian
beranjak pergi, Nidhi mendengarkan dari tempat persembunyiannya dengan geram.
Raman membawa Ishita yang mabuk ke
sebuah kamar hotel dan berbicara dengannya.Ishita yang mabuk menyukai
dekorasinya dan bertanya apakah mereka berdua akan berbulan madu. Raman
mehyuruhnya tidur dan menghentikan dramanya.
Raman hendak pergi tapi Ishita
melarangnya dan menantangnya untuk ikut minum bersamanya. Ishita lalu mengambil
es batu dan menyiramkannya pada Raman. Raman mengomeli Ishita dan kemudian
minum bersamanya. Mereka lalu berdebat dan keduanya lalu terjatuh di tempat
tidur bersama. Raman memandanginya lalu Ishita tertidur di bahu Raman dan Raman
membiarkannya.
Ruhi tersenyum memandang kue yang
dibuat Pihu yang dibawanya pulang. Ruhi bertanya2 dimanakah Ishita dan
mencarinya, Ruhi melihat kamar Ishita yang kosong dan kembali bertanya2. Ruhi
lalu menelpon Aaliya.
Ruhi menelpon Ishita tapi Ishita
dan Raman masih tertidur bersama. Ruhi mencemaskannya lalu Ruhi mencari mobil
ayahnya diluar, dia bertanya pada keamanan. Ruhi semakin cemas dan tidak bisa
membiarkan ayahnya bersama Ishita.
Ruhi lalu ke rumah keluarga Iyer
dan berkata pada Madhavi bahwa Raman pasti akan menyakiti Ishita. Madhavi pun
lantas menggedor rumah keluarga Bhalla dan menanyakan Raman pada Simmi. Madhavi
masuk ke dalam mencari Raman. Dia berdebat dengan Simmi. Shagun mendengarkan
pertengkaran mereka dan berpikir bahwa baik raman maupun Ishita sama2 tidak
kembali ke rumah setelah pesta semalam.
Romi sarapan bersama Mihika dan
Mihika membicarakan sesuatu, tapi Romi teringat Nidhi dan mengingatnya karena
hanya melihatnya dari belakang. Mihika bertanya dan Romi pun membicarakan
kecurigaannya pada Nidhi. Romi berkata
bahwa harus menyelesaikan semua ini karena keuarganya hancur berkat Nidhi.
Mihika menangis dan berkata bahwa jika memang Nidhi masih hidup maka Ruhi juga
pasti masih hidup.
Shagun mencari Raman ke hotel
pesta semalam dan berbicara dengan staff disana. Shagun pun akhirnya tahu Raman
bersama Ishita. Dia menanyakan kamar Raman dan staf hotel menolak memberitahu
tapi Shagun berkata bahwa ini keadaan darurat.
Staff tadi membawa Shagun ke
kamar Raman dan memintanya untuk membukanya. Staff pun membuka pintu tersebut.
Shagun berterimakasih dan masuk ke dalam, dia melihat sisa pengaturan lilin dan
mawar, dia juga melihat kemeja Raman dan akhirnya Shagun terkejut melihat Raman
tengah tidur berdua dengan Ishita.
Shagun mendekati mereka dan
membangunkan Raman. Raman terbangun, begitu juga Ishita. Raman terkejut melihat
Shagun dan lebih terkejut melihat Ishita dalam pelukannya, Raman langsung
berdiri dan berusaha memberi penjelasan pada Shagun bahwa semua ini tidak
seperti yang dipikirkannya. Ishita sendiri terbangun dan bingung, dia masih
merasa pusing. Shagun memaklumi Raman dan mempercayai Raman lalu mengambilkan
kemeja Raman. Shagun kemudian mengatakan pada Raman akan menunggunya di bawah.
Raman mengambil jas nya dan beranjak pergi setelah menatap Ishita. Ishita pun
berpikir bagaimana semua ini bisa terjadi.