Sinopsis Mohabbatein Episode 228 Tayang Rabu 15 Maret 2017

Sinopsis Mohabbatein Episode 228 Romi menemui Ashok, Ashok lalu sibuk dengan teleponnya dan Romi memanfaatkan kesempatan ini dengan memeriksa kamar2 di rumah Ashok. Setelah itu Romi kembali berbicara dengan Ashok.



Ashok kembali menerima telepon, usai menutup telepon, Romi menawarkan kopi Ashok dan dengan sengaja menjatuhkannya disofa hingga celana Ashok basah. Romi menyuruhnya untuk  ganti. Romi lalu mengambil ponsel Ashok dan menyalin beberapa nomer telepon.

Raman dibawa keluar oleh Simmi dan Pihu membawanya ke mandap lalu mengoleskan kunyit. Pihu melihat mata Raman memerah dan bertanya apakah dia baru saja menangis, Raman membantah dan berpikir untuk mengontrol emosinya atau Pihu akan mengetahui semuanya.

Romi dan Ishita dalam perjalanan dan membicarakan sesuatu lalu Ishita memakai ponselnya menelpon seseorang dan mengaku sebagai sekretaris Ashok. Ishita pun tahu kalau Nidhi telah memesan 2 tiket ke Australia. Ishita lalu memberitahu Romi kalau Nidhi ada di hotel Millenium, Ishita memkinta Romi menghubungi polisi. Romi berkata akan menghubungi Raman tapi Ishita melarangnya.

Raman kembali memandangi laptopnya saat akan berganti baju, dia lalu menghapus foto tersebut dengan terpaksa. Sementara Vandu menemui ibunya didapur dan berbicara dengannya mengenai pernikahan Raman dan Shagun. Madhavi marah dan berkata bahwa dirinya tidak akan membiarkan pernikahan ini terjadi karena Raman tetaplah menantunya, Ishita masih hidup dan masih berstatus sebagai istri Raman.

Pernikahan dimulai, Shagun dan Raman duduk di mandap. Pihu meminta kamera pada Aditya untuk mengabadikan foto2 pernikahan mereka. Madhavi datang dan menghentikan pernikahan, semua terkejut melihatnya. Madhavi berkata pada Raman bahwa Ishita masih hidup dan dia tidak bisa menikah lagi. Madhavi berkata akan menghubungi polisi. Raman pun berdebat dengan Madhavi, Mihika juga kemudian datang. Vandu lalu membawa Madhavi pulang.

Ishita bersama Romi membawa polisi dan  bertanya ke hotel dan mendapat jawaban bahwa tamu bernama Nidhi tidak pernah tinggal di hotel mereka. Ishita lalu berbicara dengan polisi kemungkinan Nidhi memakai nama palsu. Romi lalu mendapat telepon dan terkejut. Usai menutup telepon Romi mengatakan sesuatu pada Ishita lalu beranjak pergi.

Ruhi mendatangi pernikahan Shagun dan Raman, dia terlihat senang melihat mereka. Simmi lalu menemuinya dan mengajaknya masuk. Pihu melihatnya dan memeluknya. Pendeta meminta keluarga mengikat selendang suci mempelai tapi semua diam tidak mau melakukannya. Raman pun meminta Pihu melakukannya. Pihu lalu mengikat selendang Raman dan Shagun. Raman lantas menatap Shagun dan melihatnya sebagai Ishita. Raman tersenyum melihatnya tapi kemudian Pihu menyadarkannya dan Raman terkejut melihat Shagun. Lalu Raman dan Shagun berdiri untuk mengitari api suci.

Nidhi diam2 turun ke lobbi dan melihat Ishita, Nidhi bersembunyi dan bertanya pada pelayan tentang keberadaan polisi disana. Nidhi pun semakin cemas setelah mengetahui bahwa polisi sedang mencarinya. Perlahan2 Nidhi berusaha kabur.

Raman dan Shagun masih mengitari api suci, Ruhi mendapat telepon dari Nidhi dan menjauh, dia lalu berbicara dengan Nidhi yang memintanya agar segera pergi. Setelah itu Ruhi keluar. Mihika lalu melihat Romi dan menghampirinya untuk memintanya menghentikan pernikahan Raman. Romi lantas menghentikan pernikahan mereka dan mengatakan jika dirinya berhasil mendapatkan Nidhi. Raman dan yang lain terkejut saat Romi mengatakan Nidhi masih hidup. Raman langsung membuka karangan bunga dan selendangnya, dia membuangnya dan bergegas pergi. Pihu kecewa melihat tindakan ayahnya. Shagun pun menangis melihat selendang sucinya tergeletak di lantai.

Nidhi berusaha keluar tapi penjagaan polisi sangat ketat karena mereka memriksa setiap wanita yang mengenakan burqa. Nidhi lalu melihat ada sekumpulan wanita memakai burqa dan Nidhi bergabung dengan mereka.

Raman datang ke hotel dan langsung bertanya pada polisi. Polisi mengatakan untuk tidak mengganggunya. Romi membela Raman dan mengatakan bahwa Raman adalah ayah Ruhi lalu polisi membawanya ketempat Ishita dan memintanya menunggu bersama Ishita. Polisi kemudian pergi. Romi dan Mihika berbicara dengan Ishita dan memberitahu bahwa Raman meninggalkan pernikahannya demi Ruhi. Ishita menangis menatap Raman dan Raman kemudian beranjak pergi.

Nidhi ikut beserta rombongan wanita berburqa saat keluar. Nidhi melihat Raman dan shock. Raman melihat mereka saat akan keluar pintu dan melihat tato serta gelang di tangan Nidhi, dia yakin jika wanita itu adalah Nidhi lalu Raman menghentikan mereka semua.

Nidhi kembali terkejut dan hendak lari tapi Raman mencekal tangannya, Romi, Ishita dan Mihika muncul. Raman lalu membuka cadar Nidhi dan menatapnya dengan kemarahan teramat sangat. Nidihi berusaha melepaskan diri tapi Raman memeganginya dengan kuat, dia lalu memanggil Inspektur. Polisi membawa Nidhi pergi. Ishita pun merasa lega.

Sinopsis Mohabbatein Episode 228 Tayang Rabu 15 Maret 2017


Aaliya mencoba menghubungi Ishita tapi tak juga terhubung. Aaliya berharap Ishita baik2 saja. Dia lalu kembali berpapasan dengan Aditya dan mereka kembali berdebat. Saat Aditya akan pergi, Aaliya memintanya agar tidak marah lagi dan meminta untuk ikut serta dengannya, Aditya pun menyuruhnya agar segera duduk di dalam mobil.

Di kamar hotel Nidhi, Ishita menanyakan keberadaan Ruhi  pada Nidhi, Nidhi berkata jika dirinya warga negara Australia dan meminta pengacaranya. Raman emosi dan Romi berusaha menenangkannya. Polisi meminta Raman mengontrol emosi. Datang seorang lelaki menyerahkan koper dan tiket Nidhi. Raman memeriksanya dan mengetahui tentang Ruhaan. Raman pun sadar bahwa ternyata Nidhi adalah manager Ruhaan.

Polisi lalu memeriksa koper Nidhi. Inspektur mengatakan mereka akan segera mengetahui tentang Ruhaan. Ponsel Nidhi berbunyi dan melihat nama Ruhaan tapi mengabaikan teleponnya. Polisi kembali membongkar dan menemukan wig Ruhaan. Nidhi berharap Ruhi langsung ke bandara dan tidak menyusul ke hotel.

Ruhaan berusaha menghubungi Nidhi lalu Ruhaan ke hotel dan melihat polisi disana. Ruhaan bertanya pada resepsionis mengenai Nimrit. Resepsionis mengatakan kalau Nimrit sedang bersama polisi. Ruhaan terkejut dan beranjak pergi sambil berpikir untuk segera pergi ke bandara tapi dia teringat paspornya ada pada Nidhi. Ruhaan berpikir untuk memeriksa kamar Nidhi.

Inspektur kembali menyuruh Nidhi untuk buka mulut. Nidhi lalu meminta ponselnya untuk menghubungi pengacaranya dan hendak menelpon Ashok. Ashok menelpon agen perjalanan dan terkejut mendengar bahwa Nidhi tertangkap.

Nidhi menelpon Ashok meminta bantuannya dan Ashok meminta berbicara dengan Inspektur. Ashok tidak ingin terlibat dengan penjahat seperti Nidhi. Ashok berbicara dengan Inspektur dan mengatakan agar tidak melepaskan Nidhi, Ashok berkata tidak ikut campur dan memintanya untuk tidak memanggilnya. Polisi lalu mengatakan apa yang dikatakan Ashok pada Nidhi dan Nidhi terkejut. Nidhi pun berteriak tidak akan mengatakan apapun juga.

Ruhaan berjalan pergi membawa kopernya ke kamar Nidhi dan terkejut melihat semuanya berada disana. Inspektur lalu menelpon Ruhaan. Nidhi yang mengetahui Ruhaan di ambang pintu memberinya kode agar pergi. Inspektur berkata bahwa Ruhaan tidak menjawab panggilannya. Nidhi pun merasa senang.

Aaliya dan Aditya bertanya pada resepsionis hotel mengenai Raman-Ishita dan berdebat dengan mereka. Pelayan hendak membawa mereka ke kamar Nidhi dan  Aaliya bertabrakan dengan Ruhaan, Ruhaan bergegas pergi. Aditya memanggilnya agar segera bergegas. Aaliya bertanya2 mengapa Ruhaan terlihat aneh.

Ashok  berbicara sendiri bahwa dirinya tidak ingin terlibat dalam masalah sementara Mihir dan Simmi menggedor pintu kamar Shagun dan memintanya membukanya. Saat Mihir berusaha mendobrak, Shagun membukanya. Mihir masuk ke dalam.



By : aRin