Sinopsis Mohabbatein Episode 243 Raman menelpon seseorang, Ruhi
mendatangi kamarnya membawakan makanan dan mendengar pembicaraan ayahnya. Ruhi
pun urung memberikan makanan Raman dan beranjak pergi.
Pihu berdoa pada Dewa demi
keselamatan Ishita, Ruhi melihatnya. Ruhi pun ikut berdoa. Pihu lalu melihat
Ruhi dan menghampirinya. Ruhi pun berbicara dengan Pihu dan memintanya
membantunya berbicara pada Raman. Ruhi lalu mengajak Pihu menemui Raman.
Pihu mendatangi kamar Raman dan
berbicara dengannya, dia meminta Raman beristirahat dan berkata akan membacakan
buku cerita agar dia bisa tidur, lalu Pihu mengajak Raman ke tempat tidur dan
membacakan cerita untuk Raman, Ruhi mengintai mereka dan tersenyum. Raman
melihat Ruhi dan tersenyum karena mengetahui semua ini rencana Ruhi. Pihu
tertidur dan Raman membaringkannya. Raman bersyukur kedua putrinya tidak
menjauh darinya, Raman berharap Ishita baik2 saja dan berjanji akan mendapatkan
Ishita kembali.
Pagi harinya, keluarga Iyer
mendatangi rumah Bhalla dan bertanya mengenai kabar Ishita, mmereka semua mencemaskan
Ishita. Raman muncul dan mengatakan agar mereka semua tenang, Raman berkata
bahwa ereka butuh info dari Nidhi. Mihir datang dan mengatakan rencananya untuk
memancing Ashok. Raman menolak karena Ashok tau Mihir sudah seperti adik
baginya. Mani dan Aaliya datang. Mani berbicara dengan Raman bahwa dirinya
adalah saingan Raman dan Ashok pasti mau berbiara dengannya. Simmi bertanya
bagaimana dengan Nidhi dan Simmi terhenti saat melihat Ruhi.
Ashok emosi mendengar kabar melalui
telepon. Nidhi pun bertanya apa yangb terjadi, Ashok berkata bahwa Raman
sekeluarga sedang cemas karena Ishita menghilang dan hanya Ruhi yang bisa
mmengatakan apa yang terjadi dengan keluarga Bhalla.
Raman mengatakan sesuatu membela
Ruhi, “kenapa kalian semua terdiam melihat
Ruhi..apa kalian pikir Ruhi akan mengatakan semuanya pada Nidhi..dia
putriku dan aku tau dia..dia tidak akan
pernah menempatkan kita dalam masalah..”, Ruhi pun terharu. Romi lalu mengatakan
dirinya akan membawa Ashok dalam pertemuan. Raman berkata akan datang bersama
Mihir. MMani juga berkata akan datang dan berpura2 menjadi saingan Raman.
Shagun berkata akan menemui Nidhi, mereka semua berharap rencana mereka akan
bekerja.
Para penculik mengunci sebuah
ruangan, lalu ereka berenana mencari makan. Di dalam ruangan tersebut, Ishita
mencoba melepaskan diri dan meraih ponsel yang ada di atas kursi. Sementara Raman
dan Romi serta yang lain keluar rumah, Ishita menelpon Raman dan memanggil nama
Raman tapi ponselnya terlepas. Raman mencoba menelponnya tapi tidak tersambung.
Salah satu penculik melupakan
ponselnya dan berniat mengambilnya. Dia merebut ponsel saat Ishita hendak
mengambilnya dan mengancamnya.
Raman dan yang lain berusaha
melacak ponsel tersebut, Raman menelponnya lagi tapi sudah tidak terhubung.
Raman lalu menelpon kantor polisi untuk membuat laporan kehilangan tapi Raman
kembali emosi. Tn. Bhalla menenangkannya. Raman lalu mendapat telepon dari
penculik tersebut dan meloudspeakernya. Penculik mengatakan agar mereka tidak
menghubungi kantor polisi atau Ishita akan dilenyapkan lalu penculik tersebut
menutupnya. Raman panik, Romi dan Mihir menenangkannya.
Romi rapat bersama Ashok, Raman
dan Mihir pun muncul untuk ikut rapat. Rapat dimulai, Mani lalu muncul, salah
satu lelaki meperkenalkan Mani yang akan ikut dalam penawaran kontrak nanti.
Raman lalu pura2 bertengkar dengan Mani dan menuduhnya menculik Ishita. Ashok
menengahi mereka dan mengatakan agar Raman menyelsaikan masalah pribadi
dirumah. Dia mempersilahkan Mani duduk disebelahnya. Klien mengatakan sesuatu.
Mani lalu berbicara dengan Ashok. Romi juga berbicara dengan Ashok. Ashok lalu
mengatakan pada klien mereka bahwa dirinyanbisa mengerjakan proyek ini dengan
menekan biaya. Raman menyelanya. Mani ikut berbicara dan Raman berpura2 hendak
menghajarnya. Klien menegur Raman dan memberikan kontrak pada Mani, Raman pun
beranjak pergi. Mani berterimakasih pada Ashok.
Mihir dan Ashok keluar sambil
berbicara mengenai Ashok yang sudah terjebak dalam perangkap mereka. Sementara Shagun
mendatangi rumah Nidhi dan kemudian berbicara dengannya. Shagun membenarkan
ucapan Nidhi bahwa Raman sudah tidak memiliki rasa cinta terhadapnya. Shagun berkata
ingin balas dendam pada Ishita lalu mengulurkan tangan berpura2 untuk bekerja
sama dengan Nidhi. Shagun berkata bahwa dia membutuhkan bantuannya. Nidhi
setuju dan menjabat tangan Shagun.
Toshi berdoa dan Simmi
menghampirinya berbicara dengannya sementara Madhavi juga berdoa dan Vandu
menemaninya serta menenangkannya
Raman dan Mihir pulang dan saling
membahas Ishita, Mihir mendapat telepon mengenai detail van yang menculik
Ishita dan menjelaskannya pada Raman. Mihir membicarakan mobil penculik dan
Vandu menyadari itu mobil yang ditabraknya, Vandu mengatakan melihat karung
didalanya dan itu sudah pasti Ishita. Raman pun mengajak Vandu pergi.
Mani sedang bersama Ashok dan
berbicara dengannya, seseorang menelpon Ashok dan Ashok mengabaikannya. Mani
merasa curiga dengan telepon tersebut. Nidhi kemudian mendatangi Ashok. Mani
dan Nidhi sama2 terkejut. Mani menyapa Nidhi tapi Nidhi mengabaikannya dan
ingin berbcara dengan Ashok. Ashok beranjak pergi. Mani dengan segera menyalin
data di ponsel Ashok ke laptopnya.
Ashok dan Nidhi masuk ke ruangan
lain, Nidhi enanyakan tentang keberadaan ani diruah Ashok. Ashok berkata bahwa
Mani patner bisnisnya sekarang dan mereka berhasil merebut proyek Raman. Nidhi
juga kemudian bercerita tentang Shagun yang mendatanginya. Nidhi merasa keluarga
Bhalla merencanakan semua ini. Tapi Ashok membantah dan meminta Nidhi untuk
tidak khawatir.
Mani selesai menyalin semuanya
dan menambahkan beberapa aplikasi di ponsel Ashok lalu meletakkan kembali
ponsel Ashok, Ashok muncul dan kembali berdiskusi tentang rencana mereka.
Sinopsis Mohabbatein Episode 243 Tayang Jumat 31 Maret 2017 Hari Ini
Raman, Vandu dan Romi pulang ke
rumah.Raman lalu mendapat pesan dari Mani dan mereka membuka laptop. Mani mengirim
email detail panggilan telepon Ashok. Raman memeriksanya dan melihat ada
panggilan Ashok ke sebuah nomer sampai 16x saat Ishita diculik. Romi mencoba
menghubungi nomer tersebut tapi nomer tersebut tidak aktif. Mihir kemudian
datang sambil membawa detektif yang disewanya, detektif itu kemudian mengatakan
bahwa dirinya telah mengirim asistennya untuk merekam percakapan Ashok dan
Nidhi. Lalu Raman dan yang lain melihat rekaman video percakapan Ashok dan
Nidhi.
Ashok terkejut mendengar berita
di telepon dari preman2nya bahwa preman2 yang lain menyerang mereka dan membawa
kabur Ishita. Tapi kemudian Ashok tersenyum dan mengatakan semuanya pada Nidhi
bahwa Ishita terjebak dengan penculik kedua. Ashok menambahkan bahwa Raman
pasti akan mencoba menemukan Ishita dan menyalahkan dirinya sementara penculik
sebenarnya pasti sudah melenyapkan Ishita. Nidhi senang mendengar penjelasan
Ashok.
Raman shock mengetahui semuanya
dan menangis. Raman berniat pergi ke kantor polisi tapi Mihir menghalanginya,
Vishwa pun mengatakan bahwa mereka pasti akan kehilangan kesempatan. Raman
bersikeras pergi, Shagun pun menamparnya dan mengatakan sesuatu untuk
menyadarkan Raman. Raman kembali menangis dan anggota keluarga menenangkannya.
Penculik itu menampar anak
buahnya dan meminta ponselnya hendak menghancurkannya. Tiba2 bel berbunyi. Penculik
itu membukanya dan terkejut melihat seseorang, Anil yang ternyata datang. Anil
berbicara dengan penculik2 itu. Lalu hendak menyuruh mereka mengangkat karung
Ishita. Bel kembali berbunyi, Anil menyuruh mereka semua bersembunyi. Anil
membuka pintu dan melihat seseorang datang membawa banyak karung2, mereka
meletakkannya di dekat karung yang berisi Ishita, lelaki itu lalu menjelaskan mengenai
pemesanan bahan2 makanan yang dipesan untuk pesta dan memberikan kwitansinya
tapi Anil mengatakan bahwa mereka salah alamat kemudian mereka membawa kembali
karung2 itu keluar. Anil kemudian beranjak pergi dan berpesan agar preman2
tersebut segera meninggalkan tempat tersebut dengan membawa karung Ishita.
Mihika melihat Aditya termenung.
Dia menghampirinya dan berbicara dengannya. Sementara itu Nupur mendatangi Ruhi
dan berbicara dengannya, Nupur mengingatkan janji Ruhi untuk bertemu dengan
penggemar nya yang sedang sakit. Ruhi meminta Nupur membatalkan tapi Shagun meminta
Ruhi menemui pengemarnya karena mungkin dia akan endapat berkat dan bisa
menemukan Ishita. Raman berkata akan menemaninya. Ruhi setuju dan pergi
bersiap2.
Anil membuka pintu dan terkejut melihat
polisi yang datang. Anil berbohong dan berkata jika dirinya adalah dokter. Lalu
Anil beranjak keluar. Polisi membawa preman2 keluar dan menanyakan van nya.
Anil mengintai mereka dari kejauhan. Polisi ternyata hanya mempermasalahkan van
para preman yang parkir tidak pada tempatnya. Setelah polisi pergi, Anil
mendatangi mereka dan berbicara dengan mereka.
Para penculik memasukkan karung
ke dalam mobil lalu penculik yang bernama Ismail berkata pada yang lain agar
melenyapkan Ishita sementara dirinya harus pulang karena hari ini adalah hari
raya Idul Fitri.
Raman menelpon dan marah2, Toshi
mendatanginya dan berbicara dengannya. Ruhi yang telah kembali mnjadi Ruhaan
mendatangi Raman dan berbicara dengannya, lalu Ruhaan berpamitan karena Shagun
sudah memanggilnya.
Para penculik meletakkan karung
di tepi jalan dan membuangnya ke jalan agar dilindas truk. Saat truk melintas
dan melindas karung tersebut, mereka bertanya2 mengapa Ishita tidak berteriak
kemudian mereka memeriksa karung tersebut dan terkejut saat melihat isi karung
tersebut bukan Ishita melainkan bahan masakan. Mereka pun berpikir bahwa
pemilik sayur2an tadi telah salah membawa karung.
Sebuah keluarga Muslim merayakan
lebaran, menantu mereka (Sakina) ke dapur dan mendengar suara teriakan dari
dalam karung. Dia memanggil mertuanya, ayahnya membuka karung tersebut dan
muncullah Ishita. Mereka pun membantu Ishita melepaskan diri.
Mereka mendudukkan Ishita di
kursi dan memberinya air minum. Wanita itu bertanya pada Ishita, Ishita
menjelaskan tentang dirinya dan mengatakan bahwa dirinya telah diculik, Ishita
meminta mereka meminjamkan telepon. Mereka memberikan telepon pada Ishita tapi tiba2
terdengar ketukan di pintu. Mereka pun panik dan berpikir bisa jadi preman2 itu
yang datang. Sakina dan ibu mertuanya membawa Ishita ke kamar.
Raman mengantar Nupur dan Ruhi,
mereka dalam perjalanan. Nupur berkata pada Ruhi bahwa ayah penggemarnya
menelpon dan meminta mereka menemui dirumah. Ruhi pun setuju.
Para penculik mendatangi rumah tempat
Ishita bersembunyi yang ternyata adalah rumah Ismail, Sakina menenangkan Ishita dan mengatakan
bahwa mereka adalah teman2 suaminya. Penculik2 tadi dipersilahkan masuk.
Ishita berbicara dengan Sakina
dan ibu mertuanya. Kedua wanita tadi lalu keluar dan Ishita didalam kamar
sendiri. Ishita bingung dengan apa yang akan dilakukannya, dia tidak bisa
memberitahu bahwa Ismail adalah penculiknya. Ishita melihat seorang bocah yang
tengah sakit tertidur di sana.
Sakina lalu kembali masuk ke
kamar membawakan obat untuk anaknya (Aslam) yang sakit kanker. Ishita bertanya
pada Sakina dan Sakina menceritakan sakit yang diderita Aslam dan berkata bahwa
ayah Aslam sedang bekerja keras untuk perawatan Aslam. Ishita pun berpikir
bahwa mereka semua tidak tahu apa yang dilakukan Ismail. Ishita lalu menanyakan
ponsel pada Sakina tapi Sakina tidak memilikinya dan menyarankan Ishita agar
melapor pada polisi. Ishita berpikir kalau dirinya melapor pada polisi maka
keluarga ini akan kehilangan anak mereka (Ismail). Ishita hanya berpesan pada
Sakina untuk tidak emberitahu siapapun mengenai keberadaannya.
Tamu2 orangtua Ismail berdatangan,
penculik tadi berpura2 ke dapur mengembalikan nampan dan menemukan karungnya yang
telah terbuka. Dia pun menjadi bingung apakah Ishita sudah melarikan diri atau
belum.
Raman dan Ruhaan mendatangi rumah
Aslam dan orangtua Ismail mempersilahkan masuk. Ruhaan lalu berfoto bersama
beberapa tamu. Setelah itu Ruhaan menanyakan keberadaan Aslam.
Sakina kembali ke kamar dan
mengatakan pada Aslam bahwa Ruhaan ada di luar. Ishita terkejut mendengar
ucapan Sakina.
By : aRin