Sinopsis Mohabbatein Episode 243 Tayang Jumat 31 Maret 2017

Sinopsis Mohabbatein Episode 243 Raman menelpon seseorang, Ruhi mendatangi kamarnya membawakan makanan dan mendengar pembicaraan ayahnya. Ruhi pun urung memberikan makanan Raman dan beranjak pergi.



Pihu berdoa pada Dewa demi keselamatan Ishita, Ruhi melihatnya. Ruhi pun ikut berdoa. Pihu lalu melihat Ruhi dan menghampirinya. Ruhi pun berbicara dengan Pihu dan memintanya membantunya berbicara pada Raman. Ruhi lalu mengajak Pihu menemui Raman.

Pihu mendatangi kamar Raman dan berbicara dengannya, dia meminta Raman beristirahat dan berkata akan membacakan buku cerita agar dia bisa tidur, lalu Pihu mengajak Raman ke tempat tidur dan membacakan cerita untuk Raman, Ruhi mengintai mereka dan tersenyum. Raman melihat Ruhi dan tersenyum karena mengetahui semua ini rencana Ruhi. Pihu tertidur dan Raman membaringkannya. Raman bersyukur kedua putrinya tidak menjauh darinya, Raman berharap Ishita baik2 saja dan berjanji akan mendapatkan Ishita kembali.

Pagi harinya, keluarga Iyer mendatangi rumah Bhalla dan bertanya mengenai kabar Ishita, mmereka semua mencemaskan Ishita. Raman muncul dan mengatakan agar mereka semua tenang, Raman berkata bahwa ereka butuh info dari Nidhi. Mihir datang dan mengatakan rencananya untuk memancing Ashok. Raman menolak karena Ashok tau Mihir sudah seperti adik baginya. Mani dan Aaliya datang. Mani berbicara dengan Raman bahwa dirinya adalah saingan Raman dan Ashok pasti mau berbiara dengannya. Simmi bertanya bagaimana dengan Nidhi dan Simmi terhenti saat melihat Ruhi.

Ashok emosi mendengar kabar melalui telepon. Nidhi pun bertanya apa yangb terjadi, Ashok berkata bahwa Raman sekeluarga sedang cemas karena Ishita menghilang dan hanya Ruhi yang bisa mmengatakan apa yang terjadi dengan keluarga Bhalla.

Raman mengatakan sesuatu membela Ruhi, “kenapa kalian semua terdiam melihat Ruhi..apa kalian pikir Ruhi akan mengatakan semuanya pada Nidhi..dia putriku  dan aku tau dia..dia tidak akan pernah menempatkan kita dalam masalah..”, Ruhi pun terharu. Romi lalu mengatakan dirinya akan membawa Ashok dalam pertemuan. Raman berkata akan datang bersama Mihir. MMani juga berkata akan datang dan berpura2 menjadi saingan Raman. Shagun berkata akan menemui Nidhi, mereka semua berharap rencana mereka akan bekerja.

Para penculik mengunci sebuah ruangan, lalu ereka berenana mencari makan. Di dalam ruangan tersebut, Ishita mencoba melepaskan diri dan meraih ponsel yang ada di atas kursi. Sementara Raman dan Romi serta yang lain keluar rumah, Ishita menelpon Raman dan memanggil nama Raman tapi ponselnya terlepas. Raman mencoba menelponnya tapi tidak tersambung.

Salah satu penculik melupakan ponselnya dan berniat mengambilnya. Dia merebut ponsel saat Ishita hendak mengambilnya dan mengancamnya.

Raman dan yang lain berusaha melacak ponsel tersebut, Raman menelponnya lagi tapi sudah tidak terhubung. Raman lalu menelpon kantor polisi untuk membuat laporan kehilangan tapi Raman kembali emosi. Tn. Bhalla menenangkannya. Raman lalu mendapat telepon dari penculik tersebut dan meloudspeakernya. Penculik mengatakan agar mereka tidak menghubungi kantor polisi atau Ishita akan dilenyapkan lalu penculik tersebut menutupnya. Raman panik, Romi dan Mihir menenangkannya.

Romi rapat bersama Ashok, Raman dan Mihir pun muncul untuk ikut rapat. Rapat dimulai, Mani lalu muncul, salah satu lelaki meperkenalkan Mani yang akan ikut dalam penawaran kontrak nanti. Raman lalu pura2 bertengkar dengan Mani dan menuduhnya menculik Ishita. Ashok menengahi mereka dan mengatakan agar Raman menyelsaikan masalah pribadi dirumah. Dia mempersilahkan Mani duduk disebelahnya. Klien mengatakan sesuatu. Mani lalu berbicara dengan Ashok. Romi juga berbicara dengan Ashok. Ashok lalu mengatakan pada klien mereka bahwa dirinyanbisa mengerjakan proyek ini dengan menekan biaya. Raman menyelanya. Mani ikut berbicara dan Raman berpura2 hendak menghajarnya. Klien menegur Raman dan memberikan kontrak pada Mani, Raman pun beranjak pergi. Mani berterimakasih pada Ashok.

Mihir dan Ashok keluar sambil berbicara mengenai Ashok yang sudah terjebak dalam perangkap mereka. Sementara Shagun mendatangi rumah Nidhi dan kemudian berbicara dengannya. Shagun membenarkan ucapan Nidhi bahwa Raman sudah tidak memiliki rasa cinta terhadapnya. Shagun berkata ingin balas dendam pada Ishita lalu mengulurkan tangan berpura2 untuk bekerja sama dengan Nidhi. Shagun berkata bahwa dia membutuhkan bantuannya. Nidhi setuju dan menjabat tangan Shagun.

Toshi berdoa dan Simmi menghampirinya berbicara dengannya sementara Madhavi juga berdoa dan Vandu menemaninya serta menenangkannya

Raman dan Mihir pulang dan saling membahas Ishita, Mihir mendapat telepon mengenai detail van yang menculik Ishita dan menjelaskannya pada Raman. Mihir membicarakan mobil penculik dan Vandu menyadari itu mobil yang ditabraknya, Vandu mengatakan melihat karung didalanya dan itu sudah pasti Ishita. Raman pun mengajak Vandu pergi.

Mani sedang bersama Ashok dan berbicara dengannya, seseorang menelpon Ashok dan Ashok mengabaikannya. Mani merasa curiga dengan telepon tersebut. Nidhi kemudian mendatangi Ashok. Mani dan Nidhi sama2 terkejut. Mani menyapa Nidhi tapi Nidhi mengabaikannya dan ingin berbcara dengan Ashok. Ashok beranjak pergi. Mani dengan segera menyalin data di ponsel Ashok ke laptopnya.

Ashok dan Nidhi masuk ke ruangan lain, Nidhi enanyakan tentang keberadaan ani diruah Ashok. Ashok berkata bahwa Mani patner bisnisnya sekarang dan mereka berhasil merebut proyek Raman. Nidhi juga kemudian bercerita tentang Shagun yang mendatanginya. Nidhi merasa keluarga Bhalla merencanakan semua ini. Tapi Ashok membantah dan meminta Nidhi untuk tidak khawatir.

Mani selesai menyalin semuanya dan menambahkan beberapa aplikasi di ponsel Ashok lalu meletakkan kembali ponsel Ashok, Ashok muncul dan kembali berdiskusi tentang rencana mereka.

Sinopsis Mohabbatein Episode 243 Tayang Jumat 31 Maret 2017 Hari Ini


Raman, Vandu dan Romi pulang ke rumah.Raman lalu mendapat pesan dari Mani dan mereka membuka laptop. Mani mengirim email detail panggilan telepon Ashok. Raman memeriksanya dan melihat ada panggilan Ashok ke sebuah nomer sampai 16x saat Ishita diculik. Romi mencoba menghubungi nomer tersebut tapi nomer tersebut tidak aktif. Mihir kemudian datang sambil membawa detektif yang disewanya, detektif itu kemudian mengatakan bahwa dirinya telah mengirim asistennya untuk merekam percakapan Ashok dan Nidhi. Lalu Raman dan yang lain melihat rekaman video percakapan Ashok dan Nidhi.

Ashok terkejut mendengar berita di telepon dari preman2nya bahwa preman2 yang lain menyerang mereka dan membawa kabur Ishita. Tapi kemudian Ashok tersenyum dan mengatakan semuanya pada Nidhi bahwa Ishita terjebak dengan penculik kedua. Ashok menambahkan bahwa Raman pasti akan mencoba menemukan Ishita dan menyalahkan dirinya sementara penculik sebenarnya pasti sudah melenyapkan Ishita. Nidhi senang mendengar penjelasan Ashok.

Raman shock mengetahui semuanya dan menangis. Raman berniat pergi ke kantor polisi tapi Mihir menghalanginya, Vishwa pun mengatakan bahwa mereka pasti akan kehilangan kesempatan. Raman bersikeras pergi, Shagun pun menamparnya dan mengatakan sesuatu untuk menyadarkan Raman. Raman kembali menangis dan anggota keluarga menenangkannya.

Penculik itu menampar anak buahnya dan meminta ponselnya hendak menghancurkannya. Tiba2 bel berbunyi. Penculik itu membukanya dan terkejut melihat seseorang, Anil yang ternyata datang. Anil berbicara dengan penculik2 itu. Lalu hendak menyuruh mereka mengangkat karung Ishita. Bel kembali berbunyi, Anil menyuruh mereka semua bersembunyi. Anil membuka pintu dan melihat seseorang datang membawa banyak karung2, mereka meletakkannya di dekat karung yang berisi Ishita, lelaki itu lalu menjelaskan mengenai pemesanan bahan2 makanan yang dipesan untuk pesta dan memberikan kwitansinya tapi Anil mengatakan bahwa mereka salah alamat kemudian mereka membawa kembali karung2 itu keluar. Anil kemudian beranjak pergi dan berpesan agar preman2 tersebut segera meninggalkan tempat tersebut dengan membawa karung Ishita.

Mihika melihat Aditya termenung. Dia menghampirinya dan berbicara dengannya. Sementara itu Nupur mendatangi Ruhi dan berbicara dengannya, Nupur mengingatkan janji Ruhi untuk bertemu dengan penggemar nya yang sedang sakit. Ruhi meminta Nupur membatalkan tapi Shagun meminta Ruhi menemui pengemarnya karena mungkin dia akan endapat berkat dan bisa menemukan Ishita. Raman berkata akan menemaninya. Ruhi setuju dan pergi bersiap2.

Anil membuka pintu dan terkejut melihat polisi yang datang. Anil berbohong dan berkata jika dirinya adalah dokter. Lalu Anil beranjak keluar. Polisi membawa preman2 keluar dan menanyakan van nya. Anil mengintai mereka dari kejauhan. Polisi ternyata hanya mempermasalahkan van para preman yang parkir tidak pada tempatnya. Setelah polisi pergi, Anil mendatangi mereka dan berbicara dengan mereka.

Para penculik memasukkan karung ke dalam mobil lalu penculik yang bernama Ismail berkata pada yang lain agar melenyapkan Ishita sementara dirinya harus pulang karena hari ini adalah hari raya Idul Fitri.

Raman menelpon dan marah2, Toshi mendatanginya dan berbicara dengannya. Ruhi yang telah kembali mnjadi Ruhaan mendatangi Raman dan berbicara dengannya, lalu Ruhaan berpamitan karena Shagun sudah memanggilnya.

Para penculik meletakkan karung di tepi jalan dan membuangnya ke jalan agar dilindas truk. Saat truk melintas dan melindas karung tersebut, mereka bertanya2 mengapa Ishita tidak berteriak kemudian mereka memeriksa karung tersebut dan terkejut saat melihat isi karung tersebut bukan Ishita melainkan bahan masakan. Mereka pun berpikir bahwa pemilik sayur2an tadi telah salah membawa karung.

Sebuah keluarga Muslim merayakan lebaran, menantu mereka (Sakina) ke dapur dan mendengar suara teriakan dari dalam karung. Dia memanggil mertuanya, ayahnya membuka karung tersebut dan muncullah Ishita. Mereka pun membantu Ishita melepaskan diri.

Mereka mendudukkan Ishita di kursi dan memberinya air minum. Wanita itu bertanya pada Ishita, Ishita menjelaskan tentang dirinya dan mengatakan bahwa dirinya telah diculik, Ishita meminta mereka meminjamkan telepon. Mereka memberikan telepon pada Ishita tapi tiba2 terdengar ketukan di pintu. Mereka pun panik dan berpikir bisa jadi preman2 itu yang datang. Sakina dan ibu mertuanya membawa Ishita ke kamar.

Raman mengantar Nupur dan Ruhi, mereka dalam perjalanan. Nupur berkata pada Ruhi bahwa ayah penggemarnya menelpon dan meminta mereka menemui dirumah. Ruhi pun setuju.

Para penculik mendatangi rumah tempat Ishita bersembunyi yang ternyata adalah rumah Ismail,  Sakina menenangkan Ishita dan mengatakan bahwa mereka adalah teman2 suaminya. Penculik2 tadi dipersilahkan masuk.

Ishita berbicara dengan Sakina dan ibu mertuanya. Kedua wanita tadi lalu keluar dan Ishita didalam kamar sendiri. Ishita bingung dengan apa yang akan dilakukannya, dia tidak bisa memberitahu bahwa Ismail adalah penculiknya. Ishita melihat seorang bocah yang tengah sakit tertidur di sana.

Sakina lalu kembali masuk ke kamar membawakan obat untuk anaknya (Aslam) yang sakit kanker. Ishita bertanya pada Sakina dan Sakina menceritakan sakit yang diderita Aslam dan berkata bahwa ayah Aslam sedang bekerja keras untuk perawatan Aslam. Ishita pun berpikir bahwa mereka semua tidak tahu apa yang dilakukan Ismail. Ishita lalu menanyakan ponsel pada Sakina tapi Sakina tidak memilikinya dan menyarankan Ishita agar melapor pada polisi. Ishita berpikir kalau dirinya melapor pada polisi maka keluarga ini akan kehilangan anak mereka (Ismail). Ishita hanya berpesan pada Sakina untuk tidak emberitahu siapapun mengenai keberadaannya.

Tamu2 orangtua Ismail berdatangan, penculik tadi berpura2 ke dapur mengembalikan nampan dan menemukan karungnya yang telah terbuka. Dia pun menjadi bingung apakah Ishita sudah melarikan diri atau belum.

Raman dan Ruhaan mendatangi rumah Aslam dan orangtua Ismail mempersilahkan masuk. Ruhaan lalu berfoto bersama beberapa tamu. Setelah itu Ruhaan menanyakan keberadaan Aslam.

Sakina kembali ke kamar dan mengatakan pada Aslam bahwa Ruhaan ada di luar. Ishita terkejut mendengar ucapan Sakina.


By : aRin