Sinopsis Paakhi Episode 4 Tayang Sabtu 1 April 2017

Sinopsis Paakhi Episode 4 Girish menghampiri Paakhi dan memintanya naik ke atas panggung untukmmenerima penghargaan bersama Anshuman, Ibu Dipti menatapnya dengan kesal. Paakhi naik ke atas panggung dan berdiri disamping Anshuman sambil saling memegang piala penghargaan. Semua orang bertepuk tangan untuk mereka. Mereka lalu melintas dihadapan ibu Dipti dengan senyum kemenangan.



Anshuman dan yang lain pulang ke rumah, semua pelayan menyapa Anshuman.  Paakhi terkejut melihat banyaknya pelayan dirumah Anshuman. Anshuman lalu mengenalkan Paakhi pada kepala pelayannya yakni Maa Ji, lalu Anshuman dan yang lain masuk ke dalam. Paakhi masuk dengan perlahan2 sambil mengagumi rumah Anshuman, sebelum kakinya melangkah masuk ke dalam, Paakhi berdoa terlebih dulu.

Paakhi masuk ke dalam dan kembali mengagumi rumah Anshuman, Lavanya menatapnya dengan kesal. Anshuman sendiri sibuk dengan ponselnya. Girish mempersilahkan Paakhi memakan kue lalu Girish membuka obrolan. Lavanya lalu memamerkan kekayaannya pada Paakhi sekaligus menghinanya.

Paakhi kemudian meminta Maa Ji menunjukkan bagian rumah Anshuman. Maa Ji lalu beranjak pergi bersama Paakhi.  Lavanya lalu membicarakan Paakhi bersama Girish dan Anshuman. Anshuman berkata tidak bisa menceraikan Paakhi dengan segera karena akan merusak citranya, Anshuman berkata bahwa mereka harus melakukan sesuatu yang sekiranya membuat Paakhi lah yang ingin meninggalkan rumah ini dan bercerai darinya.

Paakhi melihat2 foto keluarga Anshuman dan bertanya pada Maa Ji dimana foto ibu Anshuman. Sementara itu Lavanya berkomentar pada Anshuman bahwa Paakhi sangat pintar karena dia tidak akan pernah meninggalkannya karena kekayaan dan kekuatannya. Lavanya menambahkan bahwa Tanya akan meninggalkannya juga dan akhirnya Rana pun akan menjadi musuhnya.  Anshuman mengajak mereka memikirkan caranya, Lavanya berkata bahwa Tanya akan datang bersama Ayaan (anak Anshuman).

Paakhi masuk ke kamar Ayaan dan dia lalu melihat2 foto Ayaan. Maa Ji memberitahu bahwa Ayaan sedang bepergian. Sementttara Girish mengajak Lavanya pergi karena malam ini adalah bulan madu Anshuman, Anshuman mengabaikannya. Lavanya meminta Anshuman berhati2 dan menghindari Paakhi atau segalanya akan menjadi milik Paakhi nantinya.

Maa Ji muncul dan berkata bahwa Paakhi berada dikamar Anshuman.  Anshuman pun memikirkan bulan madunya. Sedangkan Paakhi di kamar Anshuman dan masih mengagumi keindahan kamar tersebut. Dia lalu membhuka koper dan mengambil patung Dewanya dan meletakkannya di meja, dia lalu berdoa lantas mendapat telepon dari kakak iparnya dan juga Raghi yang menanyakan keadaannya. Kakak iparnya mengatakan bahwa malam ini adalah bulan madunya. Paakhi pun tersipu malu. Usai menelpon, Paakhi hendak ke kamar mandi dan tanpa sengaja sareenya menabrak radio hingga terjatuh dan berbunyi. Paakhi lalu pergi ke kamar mandi.

Anshuman berjalan ke kamar sambil bergumam bagaimana cara menghindari Paakhi. Paakhi berdiri dibawah shower dan menghidupkannya, dia pun basah kuyup.

Anshuman masuk ke kamar, dia mengambil radionya. Paakhi keluar dari kamar mandi dan Anshuman memandanginya yang dalam keadaan basah. Pelayan muncul membawakan minuman dan meletakkannya di meja. Anshuman lalu teringat ucapan Lavanya untuk menghindari Paakhi. Paakhi berjalan mendekat dan Anshuman berjalan mundur lalu pura2 membuka lemarinya. Paakhi lalu mengambil pakaiannya di koper dan saat berjalan pergi, saree nya tersangkut kursi. Paakhi mengambilnya dan tiba2 lampu padam.

Anshuman menelpon pelayannya. Setelah itu Anshuman menghidupkan lilin lantas memberikannya pada Paakhi sambil mengatakan agar dia segera berganti baju kalau tidak ingin sakit. Anshuman meletakkan lilinnya ditepi sofa dan berjalan pergi tapi Paakhi melihat lilin itu hampir terjatuh dan Paakhi berteriak, Paakhi dan Anshuman sama2 hendak mengambil lilin tersebut dan keduanya bertabrakan, posisi mereka saling berdekatan dan mereka pun saling pandang sampai lampu hidup kembali. Mereka berdua pun tampak kikuk.

Paakhi lalu mengatakan tentang  shower kamar mandi pada Anshuman. Paakhi kemudian berganti baju dan Paakhi keluar dari kamar mandi dengan gaun malamnya, Anshuman tersenyum padanya, Paakhi lalu mengambil susu sementara Anshuman mengambil bantalnya, Paakhi pun bertanya hendak kemanakah dia. Anshuman menjawab bahwa dirinya akan tidur disofa. Paakhi mengomentari bahwa mereka bisa tidur diranjang yang sama dan Paakhi memberikan penjelasan yang melegakan Anshuman lalu Paakhi memberikan susunya pada Anshuman dan Paakhi mengembalikan bantal yang di ambil Anshuman ke ranjang. Anshuman pun nhendak meminum susu tadi. Tapi Paakhi mengambil sesuatu di koper lalu mengambil kembali susunya dari tangan Anshuman dan meminumnya. Paakhi kemudian mengatakan bahwa saat malam pertama di sebuah pernikahan, suami istri harus saling memberikan hadiah. Paakhi lalu mengambil foto pernikahan masa kecil mereka dn menunjukkannya pada Anshuman seraya mengatakan bahwa dia menghadiahkan foto itu padanya, Anshuman pun tersenyum dan menerimanya, setelah itu Paakhi pergi tidur. Paakhi juga meminta Anshuman untuk tidur. Anshuman pun  dan tidur disebelah Paakhi .

Anshuman terus memandangi fotonya lalu dia merokok dan duduk disofa sambil berpikir.

Pagi harinya, Paakhi terbangun karena asap sudah memenuhi kamar dan dia terbatuk2. Paakhi berteriak memanggil Anshuman. Anshuman di kamar mandi dan mengabaikan panggilan Paakhi. Paakhi memanggil pelayan dan berteriak2 sambil mencoba mematikan api. Anshuman lalu keluar kamar mandi dan menarik Paakhi dari api. Secepat kilat Anshuman berhasil mematikan apinya. Anshuman lalu mengomeli Paakhi dan memintanya untuk lebih berhati2, Paakhi diam saja dan setelah Anshuman selesai mengomel, Paakhi mengingatkan akan rokok Anshuman. Anshuman menyadari kesalahannya dan beranjak pergi.

Paakhi ke kamar Ayaan dan melihat2 foto setelah itu Paakhi beranjak pergi.

Sinopsis Paakhi Episode 4 Tayang Sabtu 1 April 2017 Hari Ini


Didapur, para pelayan membicarakan insiden kebakaran di kamar Anshuman tadi. Paakhi lalu masuk dapur menyapa semuanya. Paakhi kemudian mengatakan ingin memasak makanan dan koki dapur emosi lalu beranjak pergi. Paakhi pun mengambil alih masakannya. Anshuman lalu menelpon dapur dan mengatakan pada Maa Ji untuk tidak perlu membuat sarapan untuknya. Maa Ji mengiyakan dan tersenyum. Paakhi lalu mengajaknya memasak manisan. Paakhi pun memasak sarapan.

Semua sudah siap dan pelayan berkomentar bahwa Paakhi ebuat asakan untuk Anshuman dengan penuh cinta. Seorang pelayan berbicara dengan Maa Ji, Maa Jii pun berkomentar sinis.

Lavanya dan Girish berbicara mengenai Paakhi. Mereka lalu ke meja makan dan Girish senang melihat masakan yang tersedia, Maa Jii lalu mengatakan Paakhi yang memasaknya. Paakhi muncul membawa halwa dan Lavanya mengomelinya.

Anshuman yang sedang bersiap2 mendengar omelan Lavanya. Paakhi meminta maaf pada Lavanya dan memberikan alasan. Lavanya tetap saja mengomelinya, Girish membela Paakhi. Lavanya pun mendebatnya.

Anshuman masih bersiap2, Paakhi masuk ke kamar dan berbicara pada Anshuman mengenai masakannya. Anshuman mengatakan jika dirumahnya semuanya berbeda dengan di rumahnya lalu Anshuman beranjak pergi. Anshuman keluar kamar dan terhenti karena ada yang ingin dikatakannya pada Paakhi. Paakhi melihat dasi Anshuman tertinggal, dia bergegas lari mengejar Anshuman dan mereka pun bertabrakan karena Anshuman juga bergegas kembali ke kamar. Anshuman lalu mengatakan  pada Paakhi tentang Lavanya yang tidak menyukainya.

Anshuman menarik dasinya dari tangan Paakhi dan pola dasi tersebut terbuka , Paakhi mengambilnya kembali dan membuatnya dengan memasukkannya ke lehernya, Anshuman berbicara dengannya. Paakhi lalu memasangkan dasi tersebut sambil bertanya bagaimana membuat Lavanya bisa mempercayainya. Anshuman menjawab bahwa hanya ada satu cara dan Paakhi pun memandanginya.

Lavanya mengomel, Maa Jii lalu memberi kode dan Lavanya melihat Anshuman turun bersama Paakhi. Anshuman lalu mengatakan bahwa dirinyan ingin Paakhi yang mengurus segala keperluan rumah, ucapan Anshuman ini yang membuat semuanya terkejut. Lavanya menganggapnya omong kosong. Anshuman berkomentar bahwa Paakhi pasti bisa melakukannya dan Anshuman ingin memberinya kesempatan lalu Anshuman memberikan uang Rs 60.000 pada Paakhi untuk anggaran pengeluaran dirumah selama satu minggu. Paakhi ragu menerimanya tapi Anshuman memaksanya seraya berkata kalau dia pasti bisa melakukannya. Paakhi pun menerimanya dan memandang Lavanya.

Lavanya menghina Paakhi, Anshumanmeminta Lavanya mempercayainya. Mereka berdebat dan Anshuman terus membela Paakhi. Anshuman lalu meminta kunci brankas pada Maa Jii, Maa Jii memberikannya pada Anshuman dan Anshuman memberikannya pada Paakhi. Paakhi bertanya dan Lavanya mentertawakannya. Anshuman lalu memberitahu Paakhi bahwa itu kunci elektonik untuk brankasnya. Anshuman kemudian beranjak pergi bersama Lavanya. Maa Jii menatap Paakhi dengan kesal.

Paakhi kemudian bertanya pada Girish tentang cara menggunakan kunci tersebut sementara Maa Ji berpikir bagaimana cara untuk melawan Paakhi sebab kalau tidak peraturannya tidak akan dipatuhi lagi dirumah ini.

Paakhi bercerita pada Girish bahwa Anshuman sangat mempercayainya dan Paakhi merasa harus menjaga kepercayaan tersebut dan itu merupakan tanggung jawab yang berat. Lavanya berbicara pada Anshuman di halaman rumah mengenai keputusannya, Anshuman berkata bahwa ini adalah tantangan untuk Paakhi. Girish berbicara pada Paakhi bahwa Anshuman sudah memberinya beban dan Girish berharap Paakhi menerima tantangan ini. Anshuman sendiri berkata pada Lavanya bahwa anggaran rumahnya lebih dari uang yang diberikan pada Paakhi tadi dan ketika Paakhi ttau dia telah gagal mengatur anggaran maka dia akan engerti bahwa dia tidak pantas menjadi istrinya. Paakhi sendiri ingin memenangkan hati Lavanya juga Anshuman, dia pun yakin bisa melakukan segalanya. Girish pun mendukungnya.

Dalam perjalanan, Lavanya berbicara ditelepon dengan Maa Jii membicarakan rencana Anshuman untuk membuat Paakhi pergi dari rumah dalam waktu 7 hari

Paakhi menyimpan uangnya dalam brankas di lemari dan Paakhi merasa senang bisa membuka brankas tersebut menggunakan kuncinya.

Maa Jii memberitahu pada semua pelayan bahwa Paakhi tidak boleh berhasil menjalankan semuanya. Paakhi muncul mengejutkan semua. Maa Jii bersikap manis pada Paakhi. Paakhi kemudian berbicara dengan Maa Jii lalu Paakhi menyuruh dua pelayan membawa papan ke dapur. Maa Jii bertanya. Paakhi lalu menulis sesuatu di papan dan berkata pada Maa Ji bahwa mereka akan mendaftar semuanyan untuk anggaran satu minggu.

Maa Jii menegur salah satu pelayan (Sukhi). Paakhi lalu memanggil Maa Jii dan menemuinya lalu menanyakan biaya pengeluaran rumah. Maa Ji menjawabnya dengan kesal tapi Maa Ji tidak menceritakan semua agar Paakhi tidak bisa mengerjakan tugasnya. Paakhi lalu kembali ke dapur, Maa Jii memarahi pelayan lagi tapi Paakhi kembali lagi dan bertanya lagi.

Paakhi lalu beranjak ke kamar dan melihat semua harga pakaian serta koleksi jam tangan Anshuman. Paakhi lalu kembali ke dapur dan menulis sesuatu. Maa Jii tertawa melihat tingkah Paakhi lalu dia melihat kunci brankas  diatas meja. Paakhi melupakan kuncinya, Paakhi lalu bertanya pada Maa Ji apakah Anshuman akan datang untuk makan siang, Maa Ji menjawab “tidak.

Anshuman memarahi karyawan2nya karena tidak bekerja dengan baik. Paakhi muncul mengejutkan Anshuman. Anshuman melihat tas bekal yang dibawa Paakhi. Anshuman lalu menyuruh karyawan2nya pergi. Paakhi lalu menutup pintu dan minta maaf pada Anshuman karena telah mengganggu. Mereka lalu mengobrol.

Maa Jii memarahi pelayan2 yang lain. Dia lalu teringat ucapan Anshuman dan terbersit sebuah ide. Maa Ji menyuruh Ashok dan Sukhi memberikan kunci brankas pada Paakhi.

Paakhi melayani makan siang Anshuman, saat akan menambahkan makanan, Anshuman mencegahnya dan memegang tangan Paakhi. Anshuman tersadar dan melepas pegangan tangannya. Paakhi lalu bertanya apakah dia akan memarahinya jika gagal mengatur anggaran rumah. Anshuman menjawab, “tidak .. karena kau bukan karyawanku”, lalu Anshuman hendak memakan makanannya tapi dia tertegun mendengar ucapan Paakhi yang bertanya, “lalu..siapakah aku bagi dirimu..”. Anshuman memandang Paakhi sambil tersenyum.


By : aRin