Sinopsis Paakhi Episode 4 Girish menghampiri
Paakhi dan memintanya naik ke atas panggung untukmmenerima penghargaan bersama
Anshuman, Ibu Dipti menatapnya dengan kesal. Paakhi naik ke atas panggung dan
berdiri disamping Anshuman sambil saling memegang piala penghargaan. Semua
orang bertepuk tangan untuk mereka. Mereka lalu melintas dihadapan ibu Dipti
dengan senyum kemenangan.
Anshuman dan yang lain pulang ke
rumah, semua pelayan menyapa Anshuman. Paakhi terkejut melihat banyaknya pelayan
dirumah Anshuman. Anshuman lalu mengenalkan Paakhi pada kepala pelayannya yakni
Maa Ji, lalu Anshuman dan yang lain masuk ke dalam. Paakhi masuk dengan
perlahan2 sambil mengagumi rumah Anshuman, sebelum kakinya melangkah masuk ke
dalam, Paakhi berdoa terlebih dulu.
Paakhi masuk ke dalam dan kembali
mengagumi rumah Anshuman, Lavanya menatapnya dengan kesal. Anshuman sendiri
sibuk dengan ponselnya. Girish mempersilahkan Paakhi memakan kue lalu Girish
membuka obrolan. Lavanya lalu memamerkan kekayaannya pada Paakhi sekaligus menghinanya.
Paakhi kemudian meminta Maa Ji
menunjukkan bagian rumah Anshuman. Maa Ji lalu beranjak pergi bersama Paakhi. Lavanya lalu membicarakan Paakhi bersama
Girish dan Anshuman. Anshuman berkata tidak bisa menceraikan Paakhi dengan
segera karena akan merusak citranya, Anshuman berkata bahwa mereka harus
melakukan sesuatu yang sekiranya membuat Paakhi lah yang ingin meninggalkan
rumah ini dan bercerai darinya.
Paakhi melihat2 foto keluarga Anshuman
dan bertanya pada Maa Ji dimana foto ibu Anshuman. Sementara itu Lavanya
berkomentar pada Anshuman bahwa Paakhi sangat pintar karena dia tidak akan
pernah meninggalkannya karena kekayaan dan kekuatannya. Lavanya menambahkan
bahwa Tanya akan meninggalkannya juga dan akhirnya Rana pun akan menjadi
musuhnya. Anshuman mengajak mereka
memikirkan caranya, Lavanya berkata bahwa Tanya akan datang bersama Ayaan (anak
Anshuman).
Paakhi masuk ke kamar Ayaan dan
dia lalu melihat2 foto Ayaan. Maa Ji memberitahu bahwa Ayaan sedang bepergian.
Sementttara Girish mengajak Lavanya pergi karena malam ini adalah bulan madu
Anshuman, Anshuman mengabaikannya. Lavanya meminta Anshuman berhati2 dan
menghindari Paakhi atau segalanya akan menjadi milik Paakhi nantinya.
Maa Ji muncul dan berkata bahwa
Paakhi berada dikamar Anshuman. Anshuman
pun memikirkan bulan madunya. Sedangkan Paakhi di kamar Anshuman dan masih
mengagumi keindahan kamar tersebut. Dia lalu membhuka koper dan mengambil patung
Dewanya dan meletakkannya di meja, dia lalu berdoa lantas mendapat telepon dari
kakak iparnya dan juga Raghi yang menanyakan keadaannya. Kakak iparnya
mengatakan bahwa malam ini adalah bulan madunya. Paakhi pun tersipu malu. Usai
menelpon, Paakhi hendak ke kamar mandi dan tanpa sengaja sareenya menabrak radio
hingga terjatuh dan berbunyi. Paakhi lalu pergi ke kamar mandi.
Anshuman berjalan ke kamar sambil
bergumam bagaimana cara menghindari Paakhi. Paakhi berdiri dibawah shower dan
menghidupkannya, dia pun basah kuyup.
Anshuman masuk ke kamar, dia
mengambil radionya. Paakhi keluar dari kamar mandi dan Anshuman memandanginya
yang dalam keadaan basah. Pelayan muncul membawakan minuman dan meletakkannya
di meja. Anshuman lalu teringat ucapan Lavanya untuk menghindari Paakhi. Paakhi
berjalan mendekat dan Anshuman berjalan mundur lalu pura2 membuka lemarinya.
Paakhi lalu mengambil pakaiannya di koper dan saat berjalan pergi, saree nya
tersangkut kursi. Paakhi mengambilnya dan tiba2 lampu padam.
Anshuman menelpon pelayannya.
Setelah itu Anshuman menghidupkan lilin lantas memberikannya pada Paakhi sambil
mengatakan agar dia segera berganti baju kalau tidak ingin sakit. Anshuman
meletakkan lilinnya ditepi sofa dan berjalan pergi tapi Paakhi melihat lilin
itu hampir terjatuh dan Paakhi berteriak, Paakhi dan Anshuman sama2 hendak
mengambil lilin tersebut dan keduanya bertabrakan, posisi mereka saling
berdekatan dan mereka pun saling pandang sampai lampu hidup kembali. Mereka
berdua pun tampak kikuk.
Paakhi lalu mengatakan tentang shower kamar mandi pada Anshuman. Paakhi
kemudian berganti baju dan Paakhi keluar dari kamar mandi dengan gaun malamnya,
Anshuman tersenyum padanya, Paakhi lalu mengambil susu sementara Anshuman
mengambil bantalnya, Paakhi pun bertanya hendak kemanakah dia. Anshuman
menjawab bahwa dirinya akan tidur disofa. Paakhi mengomentari bahwa mereka bisa
tidur diranjang yang sama dan Paakhi memberikan penjelasan yang melegakan
Anshuman lalu Paakhi memberikan susunya pada Anshuman dan Paakhi mengembalikan
bantal yang di ambil Anshuman ke ranjang. Anshuman pun nhendak meminum susu
tadi. Tapi Paakhi mengambil sesuatu di koper lalu mengambil kembali susunya dari
tangan Anshuman dan meminumnya. Paakhi kemudian mengatakan bahwa saat malam
pertama di sebuah pernikahan, suami istri harus saling memberikan hadiah.
Paakhi lalu mengambil foto pernikahan masa kecil mereka dn menunjukkannya pada
Anshuman seraya mengatakan bahwa dia menghadiahkan foto itu padanya, Anshuman
pun tersenyum dan menerimanya, setelah itu Paakhi pergi tidur. Paakhi juga meminta
Anshuman untuk tidur. Anshuman pun dan tidur
disebelah Paakhi .
Anshuman terus memandangi fotonya
lalu dia merokok dan duduk disofa sambil berpikir.
Pagi harinya, Paakhi terbangun
karena asap sudah memenuhi kamar dan dia terbatuk2. Paakhi berteriak memanggil
Anshuman. Anshuman di kamar mandi dan mengabaikan panggilan Paakhi. Paakhi
memanggil pelayan dan berteriak2 sambil mencoba mematikan api. Anshuman lalu
keluar kamar mandi dan menarik Paakhi dari api. Secepat kilat Anshuman berhasil
mematikan apinya. Anshuman lalu mengomeli Paakhi dan memintanya untuk lebih
berhati2, Paakhi diam saja dan setelah Anshuman selesai mengomel, Paakhi
mengingatkan akan rokok Anshuman. Anshuman menyadari kesalahannya dan beranjak
pergi.
Paakhi ke kamar Ayaan dan
melihat2 foto setelah itu Paakhi beranjak pergi.
Sinopsis Paakhi Episode 4 Tayang Sabtu 1 April 2017 Hari Ini
Didapur, para pelayan
membicarakan insiden kebakaran di kamar Anshuman tadi. Paakhi lalu masuk dapur
menyapa semuanya. Paakhi kemudian mengatakan ingin memasak makanan dan koki dapur
emosi lalu beranjak pergi. Paakhi pun mengambil alih masakannya. Anshuman lalu
menelpon dapur dan mengatakan pada Maa Ji untuk tidak perlu membuat sarapan
untuknya. Maa Ji mengiyakan dan tersenyum. Paakhi lalu mengajaknya memasak
manisan. Paakhi pun memasak sarapan.
Semua sudah siap dan pelayan
berkomentar bahwa Paakhi ebuat asakan untuk Anshuman dengan penuh cinta.
Seorang pelayan berbicara dengan Maa Ji, Maa Jii pun berkomentar sinis.
Lavanya dan Girish berbicara
mengenai Paakhi. Mereka lalu ke meja makan dan Girish senang melihat masakan
yang tersedia, Maa Jii lalu mengatakan Paakhi yang memasaknya. Paakhi muncul
membawa halwa dan Lavanya mengomelinya.
Anshuman yang sedang bersiap2 mendengar
omelan Lavanya. Paakhi meminta maaf pada Lavanya dan memberikan alasan. Lavanya
tetap saja mengomelinya, Girish membela Paakhi. Lavanya pun mendebatnya.
Anshuman masih bersiap2, Paakhi
masuk ke kamar dan berbicara pada Anshuman mengenai masakannya. Anshuman
mengatakan jika dirumahnya semuanya berbeda dengan di rumahnya lalu Anshuman beranjak
pergi. Anshuman keluar kamar dan terhenti karena ada yang ingin dikatakannya
pada Paakhi. Paakhi melihat dasi Anshuman tertinggal, dia bergegas lari
mengejar Anshuman dan mereka pun bertabrakan karena Anshuman juga bergegas
kembali ke kamar. Anshuman lalu mengatakan
pada Paakhi tentang Lavanya yang tidak menyukainya.
Anshuman menarik dasinya dari
tangan Paakhi dan pola dasi tersebut terbuka , Paakhi mengambilnya kembali dan
membuatnya dengan memasukkannya ke lehernya, Anshuman berbicara dengannya.
Paakhi lalu memasangkan dasi tersebut sambil bertanya bagaimana membuat Lavanya
bisa mempercayainya. Anshuman menjawab bahwa hanya ada satu cara dan Paakhi pun
memandanginya.
Lavanya mengomel, Maa Jii lalu
memberi kode dan Lavanya melihat Anshuman turun bersama Paakhi. Anshuman lalu
mengatakan bahwa dirinyan ingin Paakhi yang mengurus segala keperluan rumah,
ucapan Anshuman ini yang membuat semuanya terkejut. Lavanya menganggapnya omong
kosong. Anshuman berkomentar bahwa Paakhi pasti bisa melakukannya dan Anshuman
ingin memberinya kesempatan lalu Anshuman memberikan uang Rs 60.000 pada Paakhi
untuk anggaran pengeluaran dirumah selama satu minggu. Paakhi ragu menerimanya
tapi Anshuman memaksanya seraya berkata kalau dia pasti bisa melakukannya.
Paakhi pun menerimanya dan memandang Lavanya.
Lavanya menghina Paakhi, Anshumanmeminta
Lavanya mempercayainya. Mereka berdebat dan Anshuman terus membela Paakhi.
Anshuman lalu meminta kunci brankas pada Maa Jii, Maa Jii memberikannya pada
Anshuman dan Anshuman memberikannya pada Paakhi. Paakhi bertanya dan Lavanya
mentertawakannya. Anshuman lalu memberitahu Paakhi bahwa itu kunci elektonik
untuk brankasnya. Anshuman kemudian beranjak pergi bersama Lavanya. Maa Jii
menatap Paakhi dengan kesal.
Paakhi kemudian bertanya pada
Girish tentang cara menggunakan kunci tersebut sementara Maa Ji berpikir
bagaimana cara untuk melawan Paakhi sebab kalau tidak peraturannya tidak akan
dipatuhi lagi dirumah ini.
Paakhi bercerita pada Girish
bahwa Anshuman sangat mempercayainya dan Paakhi merasa harus menjaga
kepercayaan tersebut dan itu merupakan tanggung jawab yang berat. Lavanya
berbicara pada Anshuman di halaman rumah mengenai keputusannya, Anshuman
berkata bahwa ini adalah tantangan untuk Paakhi. Girish berbicara pada Paakhi
bahwa Anshuman sudah memberinya beban dan Girish berharap Paakhi menerima
tantangan ini. Anshuman sendiri berkata pada Lavanya bahwa anggaran rumahnya
lebih dari uang yang diberikan pada Paakhi tadi dan ketika Paakhi ttau dia
telah gagal mengatur anggaran maka dia akan engerti bahwa dia tidak pantas
menjadi istrinya. Paakhi sendiri ingin memenangkan hati Lavanya juga Anshuman,
dia pun yakin bisa melakukan segalanya. Girish pun mendukungnya.
Dalam perjalanan, Lavanya
berbicara ditelepon dengan Maa Jii membicarakan rencana Anshuman untuk membuat
Paakhi pergi dari rumah dalam waktu 7 hari
Paakhi menyimpan uangnya dalam
brankas di lemari dan Paakhi merasa senang bisa membuka brankas tersebut
menggunakan kuncinya.
Maa Jii memberitahu pada semua
pelayan bahwa Paakhi tidak boleh berhasil menjalankan semuanya. Paakhi muncul
mengejutkan semua. Maa Jii bersikap manis pada Paakhi. Paakhi kemudian
berbicara dengan Maa Jii lalu Paakhi menyuruh dua pelayan membawa papan ke
dapur. Maa Jii bertanya. Paakhi lalu menulis sesuatu di papan dan berkata pada
Maa Ji bahwa mereka akan mendaftar semuanyan untuk anggaran satu minggu.
Maa Jii menegur salah satu
pelayan (Sukhi). Paakhi lalu memanggil Maa Jii dan menemuinya lalu menanyakan biaya
pengeluaran rumah. Maa Ji menjawabnya dengan kesal tapi Maa Ji tidak
menceritakan semua agar Paakhi tidak bisa mengerjakan tugasnya. Paakhi lalu
kembali ke dapur, Maa Jii memarahi pelayan lagi tapi Paakhi kembali lagi dan
bertanya lagi.
Paakhi lalu beranjak ke kamar dan
melihat semua harga pakaian serta koleksi jam tangan Anshuman. Paakhi lalu
kembali ke dapur dan menulis sesuatu. Maa Jii tertawa melihat tingkah Paakhi lalu
dia melihat kunci brankas diatas meja. Paakhi
melupakan kuncinya, Paakhi lalu bertanya pada Maa Ji apakah Anshuman akan
datang untuk makan siang, Maa Ji menjawab “tidak.
Anshuman memarahi karyawan2nya
karena tidak bekerja dengan baik. Paakhi muncul mengejutkan Anshuman. Anshuman
melihat tas bekal yang dibawa Paakhi. Anshuman lalu menyuruh karyawan2nya
pergi. Paakhi lalu menutup pintu dan minta maaf pada Anshuman karena telah
mengganggu. Mereka lalu mengobrol.
Maa Jii memarahi pelayan2 yang
lain. Dia lalu teringat ucapan Anshuman dan terbersit sebuah ide. Maa Ji
menyuruh Ashok dan Sukhi memberikan kunci brankas pada Paakhi.
Paakhi melayani makan siang
Anshuman, saat akan menambahkan makanan, Anshuman mencegahnya dan memegang
tangan Paakhi. Anshuman tersadar dan melepas pegangan tangannya. Paakhi lalu bertanya
apakah dia akan memarahinya jika gagal mengatur anggaran rumah. Anshuman menjawab,
“tidak .. karena kau bukan karyawanku”, lalu Anshuman hendak memakan makanannya
tapi dia tertegun mendengar ucapan Paakhi yang bertanya, “lalu..siapakah aku bagi dirimu..”. Anshuman memandang Paakhi sambil
tersenyum.
By : aRin