Sinopsis Mohabbatein Episode 265 Ruhi menghias
kue anniversary Toshi dan Tn. Bhalla, semua keluarga lalu merayakannya lalu
Raman mendapat telepon dan emosi. Raman lalu mengatakan bahwa terjadi pemogokan
serikat di pabriknya dan Raman pun hendak pergi bersama Ishita tapi Romi
menahannya dan mengatakan, “pemogokan itu
terjadi di pabrikmu kak tapi bukan dipabrikku kau bisa mengirim bahan bakunya
ke pabrikku dan kita bisa membuat produknya”. Raman pun memeluk Romi dengan
bahagia.
Raman dan Romi
serta Ishita dan Mihika mengurus pengiriman barang mereka. Romi berbicara
dengan Raman agar tidak khawatir karena semua akan berjalan dengan baik dan
Raman memeluknya. Singhal datang dan berkata ingin mengambil investasinya
karena mereka tidak bisa memenuhi pemesanannya dan Singhal bertanya2 mengapa
mereka mengirim bahan baku ke perusahaan Romi, Singhal lalu memberikan laporan
mengenai pabrik Romi yang tidak lengkap, Raman berusaha menjelaskan bahwa
sedang ada pemogokan kerja di pabriknya. Singhal menyahut bahwa itu semua gara2
putranya. Singhal menyuruh Raman menyelesaikan pemesanannya di pabriknya
sendiri atau dia harus membayar pinalti yang cukup besar. Singhal lalu beranjak
pergi.
Mihir ke
kanttor dan melihat tidak ada orang, pelayan muncul mengatakan pada Mihir bahwa
dirinya tidak ikut andil dalam pemogokan tersebut, dia juga mengatakan bahwa
ada beberapa pegawai yang juga tidak ikut terlibat, pegawai yang lain muncul
dan Mihir berterimakasih pada mereka. Mihir lalu masuk ke ruangan Aditya dan
berbicara dengannya tapi Aditya bersikap kasar kepadanya. Aaliya datang dan
menyapa semuanya, Mihir lalu mendapat telepon dari Ishita dan terkejut
mendengar berita mengenai Singhal. Aditya marah mengetahui kabar Singhal. Mihir
lalu keluar untuk menemui pengacara, Aaliya berbicara dengan Aditya dan bertaya
mengapa sekarang berubah bersikap kasar. Aditya emosi dan memarahi Aaliya,
Aaliya bertanya dan Aditya mengakui cintanya pada Aaliya. Aaliya tercengang.
Aditya terus membentaknya dan berkata, “jika
kau tidak bisa menjadi milikku maka aku tidak akan membiarkanmu menjadi milik
orang lain..aku akan membuat hidupmu seperti dineraka”, lalu Aditya meninggalkannya.
Pelayan kantor yang berada diluar ruangan mendengar semua ucapan Aditya.
Ruhi
mendatangi kafe dan memesan kopi, dia lalu melihat Nidhi sedang bersama
Singhal. Ruhi menutupi wajahnya dan duduk dibelakang Nidhi, dia mendengar semua
pembicaraan Nidhi dan Singhal. Singhal kemudian beranjak pergi, Ruhi pun
menghadang Nidhi dan bertanya apa yang dibicarakannya dengan Singhal mengenai
bisnis ayahnya, Nidhi menyuruhnya bersikap seperti layaknya anak remaja lalu
Nidhi beranjak pergi. Ruhi merasa harus segera memberitahu Ayah dan Ibu Ishi
nya.
Ishita sedang
berbicara ditelepon, Mihir menemuinya dan mereka membahas masalah perusahaan.
Mani datang dan mengatakan akan membantunya. Aditya muncul dan menyapa Mani
lalu berbicara dengan mereka semua bahwa dirinya tidak ingin Aaliya ikut terjun
dalam proyekmkali ini. Aditya beralasan npada Mani untuk keselamatan Aaliya.
Mani setuju dan setelah itu Mani keluar diantar Mihir. Ishita berterimakasih
pada Aditya karena masih memikirkan keselamatan Aaiya tapi Aditya membantah dan
mengatakan bahwa dirinya hanya tidak ingin melihat wajah Aaliya lagi.
Raman
berbicara dengan Toshi mengenai Singhal yang ingin menghancurkan semuanya. Ruhi
mendengarkan mereka. Ruhi lalu mendatangi Vandu dan berbicara dengannya
mengenai pertemuan Nidhi dengan Singhal. Ruhi berkata bahwa mereka harus
berbicara dengan Nidhi.
Shagun
mendapat telepon dari Ruhi, Ruhi berbicara dengannya bahwa ingin bertemu Nidhi
dan Shagun pun berkata akan mengantarnya.
Sinopsis Mohabbatein Episode 265 Tayang Minggu 23 April 2017Hari Ini
Ishita tiba di
pelataran parkir dan melihat Ruhi pergi bersama Shagun. Ishita menelpon tapi
tidak terhubung. Ishita pun menjadi cemas.
Mani dan
Aditya memberi pengarahan pada para pekerja. Ketua Serikat datang menghentikan
mereka. Dia mengatakan bahwa tidak mengijinkan p-ekerjanya bekerja di
perusahaan Raman Bhalla. Para pekerja pergi bersama ketua serikat tersebut.
Mani dan Aditya pun menjadi cemas.
Shagun
mengantar Ruhi ke rumah Nidhi dan berkata akan menemuinya lagi nanti, Ruhi masuk
dan berbicara dengan Nidhi, dia meminta Nidhi berbicara dengan Singhal. Nidhi
setuju dengan satu syarat, Ruhi bertanya apa syaratnya. Nidhi lalu masuk kamar
dan keluar membawa pemukul. Dia menakut2i Ruhi lalu memukuli Ruhi dan saat Ruhi
hendak terjatuh, Ishita menangkapnya. Nidhi terkejut dengan kedatangan Ishita
begitu juga Ruhi. Ishita bertanya pada Ruhi dan membakar semangat Ruhi untuk
melawan Nidhi tanpa harus menunggu ibunya datang atau menunggu bantuan dari
orang lain, Ishita meminta Ruhi menilai mana tindakan benar dan mana yang salah.
Ruhi pun melangkah mendekati Nidhi dan saat Nidhi hendak memukulnya lagi, Ruhi
melawannya dan teringat perlakuan Nidhi dulu, Ruhi ganti memukuli Nidhi sambil
mengingat semuanya. Ruhi lalu membanting pemukul tersebut. Ishita menenangkan
Ruhi dan mengatakan pada Ruhi bahwa
bekas pukulan itu akan membuat Nidhi menyadari kesalahannya, Ishita berkata
sangat bangga pada Ruhi lalu dia mengajak Ruhi pergi.
Ishita dan
Ruhi berpapasan dengan Shagun yang akan menyusul Ruhi. Ishita memakinya dan
memberi peringatan, “hentikan semuanya
atau aku akan melakukan hal yang sama seperti yang telah terjadi pada
temanmu..Ruhi putriku dan jika kau melakukan sesuatu..aku tidak akan berbicara
lagi denganmu lain kali tapi akan langsung melenyapkanmu”, Ishita lalu membawa
Ruhi pergi.
Nidhi
kesakitan saat Shagun menemuinya. Shagun bertanya tapi Nidhi menjawab bahwa
dirinya terpeleset di kamar mandi, Shagun lalu mendapat telepon dari Mani.
Setelah itu Shagun menceritakannya pada Nidhi bahwa Mani membantu perusahaan
Raman dan Ishita. Nidhi berkata bahwa ini adalah kesempatannya membalas dendam
pada Ishita, Nidhi berkata akan menjelaskannya.
Ishita
berbicara dengan Raman mengenai Nidhi yang telah memukuli Ruhi, Raman merasa
sedih mendengarnya, Ishita memberikan obat pada Raman agar diberikannya pada
Ruhi.
Pihu mengobati
luka di tangan Ruhi, Raman dan Ishita melihat keduanya dan tersenyum. Raman
lalu menghampiri mereka berdua dan dia menangis melihat luka bekas pukulan di
tubuh Ruhi, dia lalu mengoleskan salep untuk Ruhi.
By : aRin