Sinopsis Paakhi Episode 15 Tayang Rabu 12 April 2017

Sinopsis Paakhi Episode 15 Ashok dan Ramesh mengobrol didapur, Mahaji tengah melamun sambil memakan kue. Paakhi muncul ke dapur dan Mahaji menyembunyikan kue nya. Paakhi lalu melihat kran air terus menetes dan menanyakannya pada Mahaji. Mahaji berkata tidak mengetahui bagaimana menyelesaikan permasalahan kran tersebut.




Paakhi lalu menyumbat kran air tersebut dengan kain. Sukhi berbicara dengannya. Mahaji meminta nomer tukang ledeng, Paakhi lalu berniat menelpon tukang ledeng tersebut dengan melihat riwayat panggilannya dan terkejut melihat riawayat panggilan teleponnya yang menghilang. Paakhi lalu menelpon pusat layanan dan menanyakan riwayat panggilannya. Mahaji pun menjadi tegang.

Usai menutup telepon, Paakhi mendapat pesan riwayat panggilannya dan terkejut melihat ada begitu banyak panggilannya ke nomer Anshuman. Mahaji pun menjadi cemas.

Paakhi ke teras dan berpikir siapa yang telah mengotak atik ponselnya. Paakhi menduga Ayaan yang melakukan semua ini tapi Paakhi bertanya2 apa penyebab Ayaan melakukan semua ini.

Girish berbicara dengan Lavanya tapi Lavanya terlihat melamun, Girish menyadarkannya. Buaji muncul mendengarkan percakapan mereka. Buaji dan Girish sama2 terkejut mendengar ucapan Lavanya yang tanpa disadarinya menyebut Paakhi adalah bagian dari keluarganya. Lavanya lalu beranjak pergi. Buaji berbicara dengan Girish bahwa waktu akan membuat semuanya membaik,Buaji berkata bahwa nLavanya akan menerima Naina seperti halnya dia menerima Paakhi.

Pagi harinya, Paakhi selesai mandi dan berias. Anshuman datang dari berolahraga, Paakhi menghampirinya dan memintanya memasangkan sindoor tapi kotak sindoor tersebut tumpah saat Anshuman hendak memberikannya pada Paakhi dan nasib baik Paakhi berhasil menadah dengan tangannya. Anshuman meminta maaf lalu memakaikan sindoor Paakhi. Anshuman melihat kalender dan menandainya untuk hari ke 4. Paakhi berkata tersisa 11 hari lagi dan itu cukup untuknya membuat segalanya membaik.

Paakhi menelpon  guru Ayaan, dia mengatakan ingin membicarakan tentang Ayaan.  Guru Ayaan pun berkata ingin berbicara dengan Paakhi juga mengenai Ayaan. Sang guru meminta Paakhi datang dan menemuinya di sebuah gereja, Paakhi pun setuju.

Ayaan bersama Mahaji dan berbicara didalam mobil tentang rencana puncak dari misi mereka lalu mereka berangkat ke gereja yang sama dengan tujuan Paakhi, Paakhi masuk ke dalam mobil Anshuman dan berbicara dengannya agar mengantarnya ke sebuah gereja.

Ayaan dan Mahaji mengobrol diperjalanan, begitu juga Paakhi dan Anshuman.

 Ayaan tiba di sebuah gereja diantar Mahaji, Mahaji mencopot semua jas sekolah dan tas Ayaan, Ayaan lalu mengambil gitarnya kemudian bergitar  dan menyanyi di tangga menuju gereja agar orang2 mengasihaninya. Semua orang lalu  berkerumun melihatnya.

Paakhi turun dari mobil dan mengatakan pada Anshuman bahwa dirinya akan pulang dengan naik taksi, Anshuman lalu melihat Mahaji sementara Paakhi berjalan menuju kerumunan dimana Ayaan sedang bernyanyi dengan gitarnya.

Guru Ayaan muncul bersamaan dengan Paakhi dan juga berjalan menuju kerumunan. Anshuman menyusul Paakhi dan sebelum Paakhi sempat melihat Ayaan bernyanyi Anshuman menariknya pergi, guru Ayaan melihat kondisi Ayaan dan terkejut.

Guru Ayaan menangis melihat kondisi Ayaan. Paakhi dan Anshuman masuk kembali ke dalam mobil dan Anshuman beralasan pada Paakhi bahwa dirinya sakit perut

Guru Ayaan menghampiri Ayaan dan bertanya padanya aoa yang terjadi. Ayaan memintanya membawanya pergi dan mengadopsiya karena ibu tirinya terus memukulinya. Sang guru mengiyakan lalu dia membawa pergi Ayaan.

Anshuman dan Paakhi masih berbicara lalu Paakhi menelpon guru Ayaan. Guru Ayaan memarahi Paakhi dan berkata tidak ingin lagi bertemu atau melihat wajah Paakhi. Paakhi terkejut mendengar ucapan guru Ayaan.

Anshuman membawa Paakhi pulang. Paakhi ke kamar Ayaan untuk meletakkan pakaiannya, dia lalu memikirkan sesuatu dan kembali membuka lemarinya. Paakhi melihat baju kostum Ayaan lalu melihat buku diari Ayaan dan menelpon sekolahnya. Paakhi terkejut mengetahui jawaban dari sekolah Ayaan bahwa hari ini sekolah sedang libur.

Polisi mendatangi kediaman Anshuman, Anshuman menyapa Inspekur dan memintanya duduk. Paakhi muncul dan Inspektur menatapnya. Anshuman mengenalkan Paakhi. Inspektur lalu berkata bahwa dirinya datang dengan membawa perintah penangkapan. Anshuman bertanya siaakah yang hendak ditangkapnya. Inspektur menyebut nama “Nyonya Rathore”. Paakhi dan Anshuman terkejut. Anshuman lalu membaca surat penangkapannya. Inspekur mengatakan penangkapannya atas kekerasan dalam rumah tangga dan penyiksaan terhadap Ayaan, ucapan ini membuat Paakhi terkejut. Anshuman pun melirik Paakhi dan memikirkan segala rencana Ayaan, Anshuman marah dan bertanya siapa yang membuat laporan, Inspektur menjawab Ayaan dan guru sejarahnya, dia lalu memerintahkan untuk menangkap Paakhi. Anshuman menghalanginya.

Girish dan Lavanya muncul, Girish berusaha mengatakan bahwa Paakhi adalah ibu yang baik dan tidak mungkin melakukan semua ini. Lavanya  juga menghalangi karena nama baik keluarganya pasti akan tercemar gara2 masalah ini. Tapi polisi wanita memborgol tangan Paakhi dan membawanya meski  Anshuman dan Lavanya melarang dan berdebat dengan Inspektur. Paakhi yang shock hanyan bisa terdiam saat dirinya digelandang ke mobil polisi. Saat mobil beranjak pergi Anshuman menenangkan Paakhi dan memintanya untuk tidak khawatir karena dirinya akan membebaskannya.

Sinopsis Paakhi Episode 15 Tayang Rabu 12 April 2017 Hari Ini


Begitu mobil yang membawa Paakhi pergi, Anshuman bergegas masuk ke dalam rumah dan menelpon komisaris tapi komisaris mengatakan bahwa guru Ayaan sudah memberikan pernyataan. Anshuman menutup elepon dengan kesal, Girish pun menuduh ini semua rencana Anshuman dan Lavanya. Lavanya menegurnya dan mengatakan bahwa dirinya dan Anshuman tidak pernah merencanakan hal ini. Mereka bertiga berdebat. Anshuman berkata, “aku ingin dia keluar dari rumahku tapi aku tidak ingin menghancurkan kehidupannya..aku bukan manusia kejam..”, Anshuman lalu menelpon pengacaranya dan memintanya menemuinya di kantor polisi.

Paakhi tiba di kantor polisi. Disana Ayaan bersama gurunya. Paakhi mendekatinya dan bertanya pada Ayaan mengapa melakukan semua ini, guru Ayaan yang menjawab, “sekarang kau tidak bisa menakut2inya lagi..kau terlihat seperti malaikat..tapi kau seperti setan jahat..kau tetaplah ibu tiri..”. Paakhi pun teringat semuanya sementara Ayaan tersenyum penuh kemenangan. Paakhi pun dibawa pergi ke sel, Paakhi masih sempat melihat senyum diwajah Ayaan.

Mahaji dan para pelayan merayakan kemenangan atas ketidak hadiran Paakhi dan mereka bahagia dengan yang Ayaan lakukan. Paakhi masuk ke dalam sel. Guru Ayaan membuat laporan. Ayaan diam2 beranjak pergi menemui Paakhi di sel. Ayaan mentertawakan tempat Paakhi saat ini, dia berkata, “kau ingin mengirimku ke asrama sekolah tapi sekarang kau didalam penjara dan tidak tahu sampai kapan kau berada disini..”, lalu Ayaan beranjak pergi. Paakhi hanya bisa terdiam dan shock mengetahui sikap buruk Ayaan. Paakhi teringat ucapan guru Ayaan. Paakhi menangis dan mengatakan bahwa Ayaan sangat membencinya dan Paakhi bingung bagaimana membuat Ayaan memanggilnya “ibu” sementara waktunya hanya tersisa 11 hari.



Paakhi menjalani penyelidikan dan diajukan beberapa pertanyaan, mereka menegur sikap kasar Paakhi pada Ayaan dan mereka menanyakan masa kecil dan masa lalu Paakhi. Paakhi menjawabnya dengan baik dan berkata bahwa Ayaan adalah putranya setelah itu Paakhi dikembalikan ke sel. Anshuman datang mengunjunginya, Paakhi menggenggam tangan Anshuman dan meneteskan air mata. Anshuman merasa sedih untuk Paakhi. Paakhi lalu mengeluhkan Ayaan yang sangat membencinya. Anshuman berkata bahwa dirinya telah menyewa pengacara terbaik yang bisa segera membebaskannya. Anshuman meminta Paakhi untuk tidak terlalu khawatir.

Girish dan Lavanya menemani Ayaan di luar, Anshuman mmendatangi Ayaan dan memarahinya serta hendak menamparnya, Lavanya menenangkannya dan mereka semua beranjak keluar kantor polisi. Di luar Anshuman mengatakan pada Lavanya dan Girish agar pulang dulu karena dirinya hendak ke pengadilan untuk mendapat surat jaminan.

Ayaan masuk ke kamarnya dengan emosi, Lavanya dan Girish mengikutinya. Lavanya menegurnya dan menyuruhnya berbicara alasan membuat Paakhi tertangkap. Ayaan hanya diam saja. Lavanya tetap memarahinya dan merebut mainannya karena Ayaan tidak memperhatikannya. Ayaan bermain ponsel dan Lavanya kembali memarahinya lalu merebut ponselnya. Ayaan baru bersuara bahwa Paakhi berusaha mengirimnya ke asrama sekolah dan itu yang membuatnya membenci Paakhi. Lavanya memandang Girish dan Ayaan berlari ke luar kamar.

Anshuman dan pengacaranya berbicara agar mendapat surat kaminan pembebasan Paakhi. Sang pengacara berkata akan mencoba yang terbaik.

Girish membawa Ayaan ke kamar Anshuman dan mengajaknya berbicara tapi Ayaan tidak mau mmendengarkan dan berlari pergi. Girish lalu menelpon Anshuman dan Anshuman berkata sedang menunggu surat pembebasan Paakhi. Pengacara Anshuman muncul dan mengatakan bahwa Paakhi tidak bisa dibebaskan karena ini kasus anak2. Setelah itu Anshuman berniat menelpon hakim yang lain tapi Rana menghentikannya. Rana menegurnya dan berbicara dengannya agar membiarkan Paakhi dipenjara dan itu bisa membuktikan bahwa Paakhi memanglah bukan tipe Anshuman, Rana berkata bahwa publik akan menemukan kesalahan Paakhi yang telah menyiksa Ayaan. Anshuman bersikeras mengatakan bahwa dirinya ingin Paakhi keluar dari kehidupannya tapi tidak dengan menghancurkan kehidupannya.

Paakhi masih saja merenung di dalam sel dan menangis teringat Chutki. Sementara  Anshuman duduk merenung di rumahnya, dia merasa gelisah dan tidak berdaya. Girish muncul dan mengatakan bahwa dirinya sudah mencoba berbicara dengan Ayaan tapi Ayaan sangat membenci Paakhi. Anshuman memegang sesuatu dan melemparnya ke arah lukisan di  dinding hingga jatuh berantakan. Mereka lalu berbicara mengenai Paakhi. Anshuman berkata bahwa Paakhi memang wanita yang baik, cantik dan telah membawa perubahan baik dirumahnya tapi Anshuman meyakinkan Girish bahwa dirinya peduli dengan Paakhi tapi itu bukan cinta. Girish menjawab bahwa cinta dan kepedulian hampir mirip karena tidak ada perbedaan diantaranya. Girish lalu beranjak pergi. Anshuman memikirkan ucapan Girish dan airmata Paakhi.

Pagi hari Paakhi terbangun dan menyadari masih berada di dalam sel. Paakhi teringat janji Anshuman yang akan memakaikan sindoor tiap pagi untuknya, tiba2 Paakhi terkejut mendengar suara Anshuman yang sudah mengunjunginya dan membawakan kotak sindoornya. Anshuman berkata tidak akan melupakan tradisi kecil yang telah mereka mulai lalu Anshuman memakaikannya. Anshuman lalu berbicara mengenai kasus Paakhi. Paakhi menolak rencana Anshuman yang berasal dari ide Rana dan meminta Anshuman membawa Ayaan pada kunjungan berikutnya.

Anshuan keluar dari kantor polisi dan memikirkan sesuatu saat akan masuk ke dalam mobilnya, Rana mendatanginya dan berbicara dengannya. Anshuman bersikeras tetap akan membebaskan Paakhi.

Guru Ayaan mendatangi rumah Ayaan sambil menelpon dinas sosial, dia berkata ingin mengetahui apakah ayah Ayaan ikut ambil bagian dalam kasus ini. Dia masuk ke dalam dan mendengar suara Ayaan yang memohon2 u tuk tidak memukulinya. Dia lalu mencari2 kamar Ayaan dan melihat Ayaan sedang  berteriak2. Guru Ayaan berpikir Anshuman yang tengah memukuli Ayaan karena guru Ayaan hanya melihat dari pintu yang terbuka sedikit. Anshuman muncul di belakang guru Ayaan dan membuka pintu lebar2 tanpa disadari Ayaan, Ayaan berbicara dengan temannya didalam kamar dan menjelaskan semua tipu muslihatnya hingga grunya yakin akan kekerasan yang menimpanya. Guru Ayaan terkejut mendengarnya begitu juga Anshuman. Anshuman hendak mendatangi Ayaan tapi guru Ayaan melarang dan mengajak Anshuman berbicara.

Guru Ayaan bersama Anshuman ke kantor polisi dan guru tersebut menarik laporannya. Inspektur meminta maaf pada Anshuman. Paakhi dibebaskan dan berjalan keluar sel dengan perlahan2. Anshuman dan guru Ayaan melihatnya. Anshuman berdiri berhadapan dengan Paakhi, guru Ayaan lalu meminta maaf pada Paakhi. Paakhi memakluminya dan mengatakan bahwa itu sudah menjadi tugasnya untuk melindungi anak didiknya. Anshuman lalu mengajak Paakhi pulang.

Saat masuk didalam mobil, Anshuman melihat dari kaca spion kehadiran Rana, Anshuman pun turun dan menemui Rana, mereka berbicara sebentar mengenai Paakhi.

Dalam perjalanan, Anshuman berhenti membeli teh di tepi jalan, dia melihat Paakhi yang terus termenung lalu memberikan tehnya.


Shuki dan Ashok tengah bermain dengan Ayaan, Mahaji lalu muncul dan mengatakan tentang kebebasan Paakhi. Ayaan pun terkejut dan berpikir. Mahaji lalu mengatakan kekhawatirannya atas reaksi Paakhi nanti. Mereka kemudian mendengar bunyi bel pintu berdering. Ayaan terkejut membayangkan reaksi Paakhi nanti terhadapnya.


By : aRin