Sinopsis Paakhi Episode 29 Anshuman menyuruh Shuki
membawakan ubin lagi. Lalu Anshuman melakukan pemanasan pada tangan Ayaan.
Ayaan lalu bersiap2 memecahkan ubin.
Paakhi bersembunyi dibalik badan Anshuman karena tidak tega melihat
Ayaan. Ayaan berhasil memecahkannya dan Anshuman senang melihatnya. Paakhi
memeriksa tangan Ayaan lalu mereka bertiga masuk ke dalam rumah untuk makan
siang.
Lavanya menunggu di kantor
Vikram, dia mendengar dua orang pegawai disana berbisik2 meragukan kehamilannya
dan menduga Lavanya berbohong hanya untuk mendapatkan kontrak. Lavanya menjadi tegang dan berpikir. Lavanya
lalu menelpon Girish dan meminta bantuannya agar bisa membuatnya tampak seperti
wanita hamil, Girish meminta Lavanya mengucap kata cinta padanya, Lavanya pun
terpaksa mengatakannya agar Girish mau membantunya.
Resepsionis kantor Vikram
mendapat telepon lalu mengatakan pada Lavanya bahwa Vikram tidak datang hari
ini dan Vikram akan menemuinya besok. Lavanya pun merasa lega mendengarnya.
Anshuman melihat kedatangan Tanya
dan terpana dengan penampilan seksinya. Tanya lalu mendekati Anshuman dan
memeluknya sambil mengatakan bahwa dirinya menghabiskan 6 jam untuk ke salon.
Mereka hampir berciuman dan Tanya terkejut melihat Paakhi di belakang Anshuman,
setelah itu Ayaan menyerang Tanya dan Paakhi mentertawakannya. Anshuman lalu
menarik Ayaan dan mengatakan pada Tanya bahwa Ayaan bisa memecahkan 2 ubin hari
ini.
Mereka lalu pergi ke meja makan,
Mahaji berbicara dengan Tanya bahwa hari ini dirinya tidak memasak apapun
karena dia tidak memberitahunya, sementara Ayaan dan Anshuman berteriak2
meminta makan di meja makan. Paakhi menenangkan mereka dan bergegas ke dapur.
Mahaji masih berbicara dengan Tanya bahwa Anshuman akan marah. Paakhi kembali
dan mengatakan sesuatu, Anshuman berteriak memanggil pelayan2nya lalu bertanya
dengan marah. Ramesh menjawab menyalahkan Tanya dan Anshuman semakin marah,
Paakhi menenangkannya dan berniat membuatkan makanan tapi Anshuman
menghentikannya dan berteriak memanggil Tanya.
Tanya berusaha menjelaskan,
Anshuman berteriak marah pada Mahaji. Mahaji pun memberi penjelasan dan
menyalahkan Tanya. Anshuman pun menegur Tanya atas kecerobohannya. Lalu
Anshuman mengajak Ayaan makan di luar tapi Paakhi menghentikannya dan berkata
akan memasakkannya. Anshuman menolak dan Ayaan mengajak Paakhi ikut keluar,
Anshuman juga mengajak Paakhi, dia lalu bersiap2 dengan Ayaan. Paakhi
menghampiri Tanya dan menegurnya karena tidak bisa membuat Anshuman bahagia.
Tanya kemudian diam2 mengirim pesan pada Lavanya agar memesan makanan.
Anshuman dan Ayaan muncul
mengajak Paakhi, Tanya menghentikannya dan mengatakan bahwa dirinya telah
memesan makanan. Pengirim makanan datang dan Tanya membayarnya seharga 8 rb
rupee. Lalu Tanya menyuruh Mahaji menyiapkannya. Shuki mengambilnya dari tangan
Mahaji dan berlari terburu2 ke dapur hingga membuatnya terjatuh dan memecahkan vas
bunga senilan 12 rb rupee.
Mahaji menghampiri Shuki dan
menghardiknya. Tanya menjadi cemas karena banyak yang berkurang. Paakhi lalu
menghentikan Mahaji dan membantu Shuki berdiri terlebih dulu, Shuki menangis
dan memohon maaf pada Paakhi. Paakhi menenangkannya. Tanya menghampiri Paakhi
dan berpura2 peduli pada Shuki, Tanya memberikan uang pada Shuki. Paakhi lalu
menyuruh Ashok dan Ramesh membantu Shuki. Tanya sendiri mengkhawatirkan
anggarannya.
Anshuman dan Ayaan masuk ke kamar
sambil mempraktekkan latihan bela diri, Paakhi melihat mereka dan mengatakan
sesuatu. Anshuman lalu mengambil medalinya di meja dan berharap tinggi pada Ayaan. Ayaan merasa
sedih sambil melirik Paakhi. Anshuman lalu memberikan medalinya pada Ayaan dan
menasihatinya agar selalu menjadi pemenang seperti dirinya. Ayaan lalu keluar
kamar. Paakhi kemudian berbicara dengan Anshuman bahwa memang bagus memiliki
harapan yang tinggi tapi Paakhi meminta Anshuman untuk tidak terlalu menekan
Ayaan.
Ayaan kembali ke kamarnya dan
khawatir mengingat semua ucapan ayahnya. Ayaan merasa terbebani dengan harapan
Anshuman padanya agar mendapatkan medali emas dalam pertandingan besok. Ayaan
lalu ingat bahwa dirinya lupa meminta tanda tangan Anshuman pada bukunya, Ayaan
melihat nilai2nya yang buruk dan berkata
bahwa Ayahnya akan melenyapkannya jika mengetahui nilai2nya.
Paakhi meminta Anshuman untuk tidak terlalu memaksa
Ayaan karena Ayaan akan menjadi apa yang dia inginkan. Tapi Anshuman berkata
bahwa sekali Ayaan kalah maka dia tidak akan pernah bisa menang. Anshuman
menambahkan bahwa Ayaan harus menjadi nomer satu atau dirinya tidak akan pernah
memaafkan Ayaan. Ayaan yang ingin meminta tandatangan Anshuman memperhatikan
perdebatan mereka dari ambang pintu kemudian melangkah kembali ke kamarnya dan
berpikir untuk menandatangani sendiri buku2nya.
Anshuman keluar kamar mandi
dengan baju masih tertempel label, Paakhi memperhatikannya, Anshuman mengomel
lalu Paakhi menghampirinya dan memeluknya untuk melepas label bajunya kemudian
mengatakan sesuatu. Anshuman pun tertawa begitu pula dengan Paakhi, Tanya
melihat mereka tertawa lalu mengetuk2 pintu. Anshuman dan Paakhi terdiam lalu
Tanya mengatakan ingin berbicara dengan Anshuman dan beranjak pergi. Anshuman
lalu mengikutinya.
Sinopsis Paakhi Episode 29 Tayang Rabu 26 April 2017 Hari Ini
Anshuman ke kamar Tanya dan Tanya
memeluknya sambil mengajaknya beromantis ria dengan mendorongnya ke atas
ranjang. Sementara Ayaan sedang mencoba membuat tandatangan seperti milik
Anshuman dan akhirnya dia berhasil, Ayaan berniat menyembunyikan coretan
percobaan tandatangannya tadi lalu dia mengambil kursi dan menaikinya untuk
menyimpan kertasnya diatas lemari.
Tanya masih bermesraan dengan
Anshuman tapi tiba2 mereka mendengar teriakan Ayaan yang terjatuh dari kursi,
Anshuman menyingkirkan Tanya dan bergegas ke kamar Ayaan bersamaan dengan
Paakhi dan bertanya bagaimana dia bisa terjatuh. Ayaan pun hanya menangis.
Anshuman bergegas pergi mengambil
kotak obat sementara Paakhi menenangkan Ayaan. Anshuman membahas ulah Ayaan
tapi Paakhi menyuruhnya mengobatinya dulu. Setelah itu baru Anshuman bertanya
pada Ayaan.
Paakhi mengobatinya dengan
perlahan2, Anshuman terus menasihati Ayaan. Tanya muncul dan melihat
kebersamaan mereka bertiga, dengan kesal Tanya kembali ke kamarnya dan
menggerutu. Kemudian Tanya hendak membuka risleting belakang bajunya dan Paakhi
membantunya, Tanya pun terkejut melihatnya. Paakhi lalu berdebat dengannya.
Pagi harinya, Anshuman terus saja
bersin2 karena flu sambil menelpon dan menulis nomer telepon di selembar tisu.
Paakhi sendiri tengah membereskan kamar. Anshuman lalu membuat tisu yang
dibuatnya menulis untuk mengelap dan setelah itu membuangnya ke tempat sampah.
Di saat tersadar Anshuman pun mengeluh karena tisunya telah bercampur dengan
tisu kotor lainnya, Paakhi berkomentar kemudian memberitahu nomer ponsel yang
dicatat Anshuman tadi. Anshuman bertanya bagaimana dia bisa mengingatnya dan
Paakhi menjawab bahwa dirinya melihat dan mendengar semuanya. Mereka lalu mendengar
suara Ayaan yang sedang berlatih.
Anshuman dan Paakhi melihat Ayaan
tengah berlatih beladiri dengan seragamnya, mereka lalu berbicara. Ashok
membawakan sepatu Ayaan yang belum di semir dan Anshuman memarahinya, dia
meminta pengkilapnya dan menyemir sepatu Ayaan sendiri sambil terus
menyemangati Ayaan. Paakhi lalu berjalan mendekati Ayaan tapi Paakhi terpeleset
botol pengkilap sepatu dan terjatuh di pangkuan Anshuman. Anshuman bertanya
mengapa dia selalu terjatuh dan Ayaan mengomentari bahwa ibunya tidak selalu
terjatuh dan di saat dia jatuh hanya ketika ada ayahnya disana yang bisa
memeganginya. Mereka kemudian sama2 saling memasangkan sepatu pada kaki Ayaan
dan Ayaan menyatakan kebahagiaannya atas kebersamaan mereka. Anshuman kembali
menyemangati Ayaan dan menyuruhnya mendapatkan medali emas.
Anshuman lalu beranjak pergi dan
Tanya memperhatikannya dari kejauhan sambil berpikir cara menghancurkan rencana
Paakhi. Paakhi kemudian berbicara dengan Ayaan dan Ayaan hendak mengatakan mengenai
nilai2 buruknya tapi Paakhi mendapat telepon dari Girish yang mengatakan bahwa
Naina sedang tidak sehat dan mengharap kedatangannya, setelah itu Paakhi
menyemangati kompetisi Ayaan dan meminta Mahaji mengantar Aayan, kemudian
Paakhi beranjak pergi. Ayaan menuju kamar dan Tanya mempunyai ide di saat2
terakhir.
Paakhi mendatangi rumah Girish
dan menenangkan Naina yang terus menangis karena Lavanya sedang tidak dirumah.
Tanya sengaja menabrak Ayaan dan
membuat seragamnya tertumpah susu. Ayaan pun menghardiknya karena seragamnya
kotor dan dirinya tidak bisa pergi mengikuti hari olahraga disekolahnya. Ayaan
menyuruh Tanya mencucinya.
Paakhi berusaha menenangkan Naina,
Ayaan mengomel pada Tanya, Tanya meminta maaf lalu menghasutnya agar tidak
pergi ke pertandingan disekolahnya. Sementara Paakhi mencoba mengobati perut
Naina dengan ramuannya sendiri dan Girish senang Naina lebih baik.
Ayaan masih mengomeli Tanya.
Tanya memberinya kupon masuk taman main. Paakhi berpamitan pada Girish. Tanya
masih mencoba membuat Ayaan tidak ikut kompetisi. Sedangkan Paakhi yang hendak
keluar rumah berbicara dengan Girish mengenai harapan Anshuman akan medali emas
Ayaan lalu dia melihat foto2 Girish yang disobek2 Lavanya di tempat sampah,
Girish berkata bahwa Lavana sedang marah padanya dan melakukan ini. Paakhi pun
beranjak pergi karena Girish berkata semuanya baik2 saja antara dirinya dan
Lavanya,
Ayaan menolak tapi Tanya berusaha
terus dan menakut2i Ayaan akan kemarahan Anshuman saat melihatnya gagal nanti.
Ayaan pun menerima tiket tersebut dan Lavanya senang melihatnya.
By : aRin