Sinopsis Paakhi Episode 51 Dokter memberikan obat Tanya pada
Anshuman, Tanya sendiri sudah sadar dan menangis. Anshuman berbicara dengannya.
Saat Anshuman hendak pergi, Tanya menahannya dan berbicara dengannya agar pergi
mencari dan mendapatkan Paakhi kembali.
Paakhi dan Deepika merasa gelisah
karena Anuja mengurung diri di kamar, Paakhi berusaha mengetuk2 pintunya. Nyonya
Bhalla pun berusaha merayu Anuja agar membuka pintu tapi Anuja tak bergeming.
Tiba2 Anuja membuka pintu dan
keluar, Nyonya Bhalla berbicara dengannya. Anuja berjalan menghampiri Paakhi
dan mengatakan yang sebenarnya bahwa Paakhi bukan menantunya dan Deepika
bukanlah putrinya. Nyonya Bhalla terkejut mendengarnya. Nyonya Bhalla pun
mendebat Anuja, Deepika lalu membawa Nyonya
Bhalla keluar. Anuja mendebat Paakhi.
Lavanya sedang membaca dongeng
dan Naina telah tertidur. Lavanya lalu membayangkan seandainya Naina telah beranjak
besar dan dirinya tidak mampu memberikan kasih sayang yang sama dengan anak
kandungnya. Lavanya tersadar dan memeluk Naina sambil menangis. Lavanya lalu
membicarakannya pada Girish dan Girish memberinya pengertian. Girish lalu
mengambilkan lukisan gambar Krishna dan Yasodha.
Anshuman dan Girish menyiapkan
sarapan tapi Lavanya tidak berselera, mereka pun menghampiri Lavanya dan
bertanya. Ayaan muncul dan hendak memakan sarapannya tapi Lavanya
menghentikannya dan mulai sarapan. Girish berbicara dengan Anshuman. Lalu
mereka sarapan bersama. Ashok kemudian muncul dan mengatakan sesuatu. Tanya
lalu muncul.
Anshuman dan yang lain menemui
Tanya. Tanya mencoba menyapa semua dengan baik2 lalu mulai berbicara dan
meminta maaf pada Anshuman juga Lavanya. Lavanya menerimanya dan mereka pun
berpelukan. Tanya berterimakasih pada Anshuman. Ayaan lalu mencium pipi Tanya
dan berbicara dengannya. Mereka lalu sarapan bersama.
Anuja sedang berbicara ditelepon,
Paakhi dan Deepika mendengarkannya dari dapur lalu mereka membahasnya saat
Anuja beranjak pergi.
Tanya mengomentari masakan hari
itu dan berbicara dengan para pelayan, Tanya juga meminta maaf pada Ashok dan
Shuki. Setelah itu Tanya kembali mengobrol di meja makan. Setelah itu Tanya
berpamitan. Girish dan yang lain membicarakannya. Tapi Tanya berteriak masuk
sambil membawa surat dan kemudian beranjak pergi. Anshuman lalu membukanya dan
membacanya kemudian tertegun. Lavanya bertanya dan Anshuman mengatakan itu
surat dari sang ibu. Avanya merasa senang dan memeluk Girish serta Anshuman.
Anshuman membacanya dengan keras tanpa
tahu bahwa Paakhi lah yang telah mengirim surat tersebut dan Anshuman juga menemukan
surat yang lain milik Anuja. Anshuman membaca surat tersebut. Lavanya ikut
membacanya dan menangis. Setelah itu mereka berusaha menelusuri alamatnya tapi
hanya mendapat kan nomer telepon.
Anuja kembali mendebat Paakhi,
dia lalu mengambil kopernya dan berkemas sambil terus mengomeli Paakhi, Paakhi
pun merebut dompetnya dan berbicara dengannya untuk tidak meninggalkan rumah
ini. Paakhi juga mengembalikan barang2 Anuja ketempatnya semula. Anuja semakin
marah dan mendebat Paakhi. Mereka berebut dompet dan dompet itu terjatuh ke
lantai. Foto Anshuman dan Lavanya pun tercecer sementara Anuja sendiri
membentak Paakhi. Anuja kemudian duduk diam.
Paakhi melihat foto dilantai dan
teringat iklan di koran waktu itu. Anuja kemudian berbicara sendiri. Paakhi
menghampirinya dan berbicara dengan lembut memberitahu Anuja bahwa anak2nya
tengah berusaha mencarinya juga lalu Paakhi menunjukkan iklannya di koran.
Anuja terkejut melihatnya dan tersenyum. Anuja membaca koran tersebut, Paakhi
mengatakan bahwa mereka berusaha mencarinya juga. Anuja kemudian berbicara
dengan Paakhi dan Deepika dengan rasa gembira bahwa ini keberuntungannya, Anuja
kemudian memeluk Paakhi dengan haru dan kemudian beranjak pergi.
Paakhi dan Depika memasak sambil
mengobrol. Sementara Lavanya, Anshuman dan Girish berusaha menelpon. Paakhi
sendiri kemudian menghidupkan ponselnya, terdengar bunyi bel pintu dan Deepika
yang membukanya. Lavanya berhasil menelpon ponsel Paakhi, Paakhi hendak
menerimanya tapi tangannya penuh tepung, Deepika kembali dan menerima panggilan
tersebut. Lavanya menanyakan Devki, Deepika menyadari Devki adalah nama asli
Anuja. Lavanya lalu berbicara dengan Deepika dan Paakhi menyuruh Deepika
meminta mereka menemui Anuja besok pagi.
Anshuman dan Lavanya merasa
bersemangat karena besok akan pergi menemui sang ibu, Girish melarang Lavanya
pergi karena sedang hamil, Anshuman mendukung ucapan Girish dan berkata akan
pergi sendiri untuk menjemput sang ibu.
Paakhi mendatangi Anuja yang
sedang memasak halwa dan berbicara dengannya bahwa anak2nya akan datang besok
untuk menemuinya. Anuja terkejut bahagia, Paakhi berkata bahwa suratnya telah
sampai di tangan anak2nya. Anuja memeluk Paakhi dengan penuh rasa gembira.
Deepika muncul dan bertanya pada
Anuja mengapa tidak memeluknya juga, Anuja pun memeluk Deepika. Mereka lalu
mengobrol. Anuja meminta Paakhi melupakan masalalu nya dan berata tidak akan menemui
anak2nya jika Paakhi tidak mau melupakan masa lalu nya. Paakhi pun berkata akan
memikirkannya. Anshuman sendiri tengah memandangi tab nya dan berbicara sendiri
bahwa tiket ke Delhi sudah dipesan dan tinggal menunggu hingga esok.
Paakhi berbicara dengan Anuja dan
Deepika bahwa dirinya sudah memesan tiket ke Singapura. Anuja dan Depika senang
mendengar berita tersebut. Paakhi berkata bahwa besk dirinya sudah tidak berada
disini lagi. Paakhi meminta Anuja menemui anaknya sendirian dan mereka (Paakhi
dan Deepika) akan menunggunya dirumah sebelum pergi ke Singapura.
Anshuman menatap langit dari
balkon kamar, Ayaan menemuinya dan mereka mengobrol. Paakhi juga tengah
memnadang langit, Anuja menemuinya dan mereka berbicara. Paakhi mengeluarkan
kotak sindoornya dan menunjukkannya pada Anuja. Paakhi teringat saat Anshuman
memberikan sindoor padanya, Paakhi memberikan kotak tersebut pada Anuja dan
berkata bahwa dirinya harus menghilangkannya juga karena kotak tersbut
terhubung dengann masa lalunya, dia meminta Anuja menjaga kotak tersebut.
Paakhi menangis dan memeluk Anuja.
Pagi harinya, Anuja menunggu
anak2nya di Qutub Minar sesuai dengan yang dikatakan Paakhi pada anaknya, Anuja
menunggu sambil memegangi foto keluarganya dan mencoba mencari2 anaknya
ditengah keramaian. Anshuman muncul mencari2 ibunya di tempat yang sama.
Anshuman mencoba menelpon Anuja, Anuja tidak menerima panggilannya karena
berpikir anak2nya tidak akan memaafkannya karena telah meninggalkan masa kecil
mereka.
Mereka lalu saling beradu punggung.
Anshuman mencoba menelpon lagi tapi tak terdengar deringnya karena Anuja
mendiamkan dering ponselnya dan Anuja hanya ingin melihat anaknya tanpa
bermaksud menemuinya. Anshuman terus berusaha menelponnya, Anuja mencari2 siapa
yang tengah menelponnya dan kemudian menatap Anshuman yang berdiri dihadapannya
sambil menelpon, Anuja teringat pertemuannya pertama kali dengan Anshuman.
Anshuman terus menelpon dan tiba2 Anuja jatuh menabrak Anshuman karena seseorang
mendorongnya, Anshuman terjatuh dengan posisi memegang kaki Anuja, Anuja juga
memegang kepala Anshuman. Anshuman teringat ucapan Paakhi dan merasa sentuhan
tangan ibunya. Anshuman kemudian berdiri dan menatap Anuja. Anuja bergegas
pergi tapi dia terhenti saat Anshuman memanggilnya “ibu”.
Anuja hanya terdiam dan tidak menoleh pada
Anshuman, Anuja hanya menahan airmatanya. Anshuman kembali menelpon dan
mendekati Anuja lalu mengambil foto ditangannya. Anshuman membalikkan badan
Anuja tapi Anuja berlari pergi.
Sinopsis Paakhi Episode 51 Tayang Kamis 18 Mei 2017 Hari Ini
Lavanya sedang merajut, Girish
menemuinya dan mereka mengobrol. Kemudian Girish beranjak pergi, pelayan datang
membawa Naina. Lavanya lalu membawa Naina bersamanya dan tiba2 Lavanya
merasakan sakit di perutnya. Lavanya lalu menelpon dokternya. Tiba2 terdengar
suara tangisan Naina, Lavanya mencarinya dan Naina terjatuh didapur dan
menangis. Lavanya pun mengomeli pelayannya atas kecerobohannya, sang pelayan
mengomel perlahan dan Lavanya membentaknya.
Anshuman mengikuti Anuja, Anuja
menangis perlahan. Anshuman memanggilnya “ibu” dan berbicara dengannya, “ketika kau pergi terakhir kaliaku tidak
menghentikanmu tapi kali ini aku tidak ingin kehilanganmu..maaf..aku tidak
pantas mengatakan ini..aku tidak beruntung karena telah kehilanganmu bertahun2
tapi aku selalu meninginkan kasih sayangmu..tidakkah kau ingin memelukku sekali
saja”. Anuja menatap Anshuman dan mengakui kalau dia adalah anaknya, Anuja
pun memeluk Anshuman sambil menangis. Setelah itu mereka mengobrol. Anshuman
meminta maaf pada ibunya dan meminta kesempatan sekali lagi. Anuja berata bahwa
meski 25 tahun terlewati tapi kasih sayang nya tidak pernah berubah.
Lavanya menjaga Naina yang sedang
demam sambil mengompresnya. Tiba2 muncul bayangan Lavanya dari sisi dirinya
yang lain yang menyuruhnya untuk tidak berpura2 baik terhadap Naina. Lavanya
melawannya dan mengatakan bahwa Naina tetap anak pertamanya dan tidak akan
membedakannya dengan anak kandungnya nanti. Lavanya lalu mendapat telepon dari
dokter yang memintanya agar segera datang tapi Lavanya tidak bisa meninggalkan
Naina dalam keadaan demam begini.
Paakhi sedang memasak untuk
menyambut anak Anuja, Deepika membawa ucapan selamat untuk Anuja, mereka lalu
mengobrol mengenai Anuja. Setelah itu Deepika membantu menata pakaian Paakhi ke
dalam koper karena Paakhi akan ke Singapura. Paakhi muncul berbicara dengannya.
Bel rumah kemudian berbunyi, Paakhi dan Depika membuka pintu bersama2 dan
berpikir Anuja yang datang bersama anaknya tapi ternyata yang datang adalah Nyonya
Bhalla. Nyonya Bhalla masuk ke dalam sambil mengomel.
Anuja dan Anshuman berada dalam
perjalanan sambil mengobrol. Anuja bercerita tentang dua wanita yang dibuatnya
sebagai anak dan menantunya, Anuja menceritakan Deepika tapi tidak menyebut
nama Paakhi. Anshuman pun menanyakan namanya.
Lavanya semakin merasakan sakit
pada perutnya, dia lalu berusaha menelpon Girish tapi Lavanya sudah tidak betah
menahan rasa sakitnya. Keajaiban terjadi, ponsel yang diletakkan disamping
tangan Naina tanpa sengaja terpencet oleh Naina yang sedang tidur dan
tersambung pada Girish, Girish menerima telepon dan mendengar teriakan Lavanya,
Girish mengkhawatirkan keadaan Lavanya dan Girish langsung menelpon dokternya.
Dokter berkata sudah menyuruh :avanya datang untuk operasi tapi Lavanya
menolak.
Girish membawa Lavanya ke RS dan menunggu
didepan ruang operasi, dokter kemudian keluar dan Girish menanyakan keadaan Lavanya,
Dokter berkata Lavanya baik2 saja, Girish lalu mendatangi ruangan Lavanya dan
berbicara dengannya. Lavanya berkata bahwa tadi Naina sedang demam dan dia
tidak bisa meninggalkannya untuk pergi operasi, Lavanya berkata bahwa dirinya
adalah ibu kandung Naina dan bukan ibu tirinya. Girish pun berkata bahwa dia
telah membuktikan kalau dia ibu kandung Naina dengan mengabaikan dirinya
sendiri dan memperhatikan Naina. Girish memintanya untuk tidak memperdulikan
ucapan orang. Girish membawakan kejutan untuk Lavanya. Pelayan datang membawa
Naina dan Lavanya tersenyum gembira menatap Naina.
Anshuman dan Anuja tiba di
kediaman Anuja, mereka memencet bel tapi tidak ada yang membuka, Anuja pun
membhuka memakai kuncinya, Anuja tersenyum melihat dekorasi penyambutan
untuknya meski tidak ada orang sama sekali. Anuja berteriak memanggil Deepika
dan saat akan memanggil Paakhi ponsel Anuja berdering, Anuja menerimanya dan
berbicara dengan Paakhi yang sudah berada di pangkalan taksi bersama Deepika.
Paakhi berbicara dengan Anuja,
lalu Paakhi ingin berbicara dengan anak Anuja, Anuja memberikan ponselnya pada
Anshuman, Anshuman menanyakan nama dulu pada Anuja, Paakhi menyadari itu suara mirip
dengan Anshuman, saat Anuja hendak menyebut nama Paakhi ponsel Anshuman
berdering dan Anshuman memberikan ponselnya pada Anuja kembali, Anshuman lalu
pergi menerima telepon dari Lavanya, Paakhi kembali berbicara dengan Anuja.
Paakhi mengucap selamat tinggal dan memintanya lainkali datang menemuinya di
Singapura. Anuja meminta Paakhi menjaga diri dan menjawab email2nya nanti. Usai
menutup telepon, Anuja berbicara dengan Lavanya. Anshuman menatap seluruh rumah
dan tidak melihat foto Paakhi disana.
Deepika berbicara dengan Paakhi
untuk menunda keberangkatannya tapi Paakhi menjawab bahwa jika dirinya
menundanya maka dirinya tidak akan bisa pergi lagi. Paakhi memeluk Depika lalu
pergi bersama taksinya menuju bandara.
Anuja menghidangkan makanan untuk
Anshuman sambil mengobrol, Anshuman kemudian memakan makanan yang sebenarnya di
masak Paakhi tadi. Anshuman merasakan rasa makanan itu seperti masakan Paakhi
dan terdiam. Anuja bertanya dan Anshuman berlata bahwa masakan ini
mengingatkannya dengan seseorang, Anshuman bertanya siapa yang memasaknya,
Anuja menjawab bahwa malaikat kesayangannya yang membuatnya. Anuja berkata akan
mengambilkan fotonya kemudian Anuja ke kamar mengambil fotonya bersama Paakhi
dan Deepika, tapi saat akan menunjukkannya ponsel Anuja berdering, Anuja
meletakkan fotonya dan bergerak mengambil ponselnya.
Anshuman pun bergerak hendak
mengambil foto tersebut tapi terhenti saat Anuja bertanya sesuatu padanya. Usai
menutup telepon Anuja kembali berbicara dengan Anshuman bahwa malaikat
kesayangannya memberikan patung Dewa untuknya, lalu Anuja meletakkan patung
Dewa milik Paakhi di meja, Anshuman memandanginya dan teringat Paakhi.
Bel berbunyi dan Anuja membuka
pintu, Anuja kemudian membawa Deepika masuk dan baik Anshuman maupun Deepika
sama2 terkejut. Deepika lalu bertanya pada Anuja apakah Anshuman adalah
anaknya, Anuja mengiyakan dan Deepika kemudian berkata kalau Paakhi adalah
menantunya yang sebenarnya, Anuja dan Anshuman pun terkejut.
Paakhi didalam taksi dan sedang
berbicara ditelepon dengan Raghu, usai menutup telepon, Paakhi teringat kotak
sindoornya.
Anshuman bertanya mengenai Paakhi
pada Deepika. Anshuman lalu mengambil foto di meja dan menunjukkan pada Anuja
bahwa itu memang Paakhi istrinya. Anuja hanya bisa terdiam karena shock.
Anshuman menanyakan nomer penerbangan Paakhi pada Deepika dan kemudian Anshuman
menelpon bandara dan mengetahui Paakhi sudah akan berangkat. Anshuman
mengatakan pada Anuja bahwa dirinya harus pergi untuk menghentikan Paakhi kemduian
hendak beranjak pergi tapi Anuja menghentikannya dan mengatakan bahwa semua itu
tidak ada gunanya karena Paakhi mungkin sudah pergi dan dia tidaka akan
kembali.
By : aRin