Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 2 Sinopsis Sebelumnya Chandra mondar mandir diteras sambil bergumam,
“dia sudah memotongnya”, Nandini
muncul dan bertanya apa maksud ucapannya. Chandra pun berkata bahwa dia
memotong kukunya agar Malayketu tak terluka. Nandini menyahut bahwa dirinya
tidak pernah memanjangkan kuku. Chandra lalu memeriksa kuku Nandini dan menunjukkan
luka di punggungnya sambil berkata, “jadi tanda kukumu di punggungku itu
perbuatan siapa..apa aku kera hingga aku harus mencakar punggungku sendiri??”.
Nandini pun tertawa tertahan seraya menjawab bahwa mungkin dia salah satunya. Chandra lalu kembali berkata, “beberapa waktu yang lalu kau memanggilku
tampan dan sekarang kera..jangan lupa kalau aku ini Raja”, Nandini membalas
denga berkata bahwa dia pasti sedang mabuk dan Nandini mengingatkan kalau Bali
(mungin Bahubali maksudnya) juga seorang Raja da juga seekor kera. Chandra kemudian masuk ke kamar dan melihat
luka cakaran Roopa di punggungnya. Nandni membuat ramuan obat dan memberikannya
pada Chandra. Chandra mengambilnya dan berkata tidak butuh bantuannya lalu mencoba
mengoleskan kepunggungnya tapi kesulitan, Nandini pun membantunya. Chandra
kembali bertanya pada Nandini apakah dia benar2 menganggapnya tampan. Nandini menjawab
bahwa dirinya tidak pernah berkata seperti itu. Nandini lalu mengobati punggung
Chandra sambil meniupnya agar tidak terasa perih, Chandra pun memandangi
Nandini. Sinopsis
Sinopsis Chandra Nandini |
Dhurdhara berjaan di koridor dan mendergar suara
Apama, Dhurdhara mengintainya dan terkejut melihat Apama juga memakan hati.
Helena memanggil pelayan dan Apama mengatakan pada pelayan tadi agar mencarikan
buah segar sebab kalau idak dia yang akan dimakannya. Dhurdhara pun semakin terkejut
dan berkata bahwa tidak akan ada manusia yang tersisa di istana ini. Tiba2
Apama dan Helena sudah menghampiri Dhurdhara dan mengejutkannya. Apama dan
Helena bertanya pada Dhurdhara apa yang sedang dilakukannya, Apama berkata pada
Helena agar tidak besikap kasar pada Dhurdhara karena dia sedang hamil, Apama
lalu mengajak Dhurdhara makan bersama mereka. Dhurdhara panik dan berkata kalau
Moora memanggilnya lalu beranjak pergi, Helena pun heran dan berkata pada
ibunya selalu alasan itu yang dipakai oleh Dhurdhara, Apama berkata agar Helena
fokus pada Chandra Nandini dan bukan pada Dhurdhara.
Chandra ke kamar dan melihat Nandini tengah
membaca buku. Chandra lalu berjalan mondar mandir, Nandini bertanya2 apa yang
sedang dilakukannya. Dadima masuk dan bertanya pada Chandra mengenai
keputusannya, Chandra meminta maaf karena belum memberitau Nandini. Dadima pun
memanggil Nandini. Nandini mendekat dan meminta berkat Dadima lalu Chandra memberitau
bahwa hari ini ulangtahun ibunya dan mereka harus memikirkan hadiah untuknya.
Dadima menyuruh Chandra Nandini memikirkannya bersama lau Dadima beranjak
pergi.
Nandini kembali duduk membaca buku dan Chandra
kembali mondar mandir. Nandini pun bertanya apa dia sudah menemukan hadiah apa
yang akan diberikan, Chandra mengatakan bahwa dirinya baru saja bertemu dengan
sang ibu jadi tidak tau banyak tentang kesukaannya, Chandra bertanya pada
Nandini haruskah dirinya menghadiahi perhiasan atau barang antik. Nandii pun memberi
saran agar Chandra memberikan barang2 masa kecilnya karena sang ibu tidak
pernah tau perkembangannya di masa kecil. Chandra lalu membuka peti barangnya
dan mencari2 sesuatu. Nandini mmbantunya mencari dan bertanya detail barang2nya,
Chandra menjelaskan satu persatu dengan haru lalu menutup petinya dan berkata
tidak akan memberikan hadiah tersebut, Nandini melarang dan memberi ide, dia
mengambil nampan dan menyusun barang2 dipeti tadi diatas nampan tersebut dan
menutupinya.
Chandra pergi ke taman dan mendengar suara
Roopa yang juga berada ditaman dan tengah menyanyi, Chandra memuji suara Roopa
(yang disangkanya Nandini). Roopa pun memuji ketampanan Chandra tapi Chandra
balik berkata, “kau bilang aku seperti kera
dan kuku ini..bagaimana bisa panjang lagi..apakah itu palsu..kalau itu kuku
palsu bagaimana bisa kau menyakitiku dengan kukumu”. Roopa heran dengan
ucapan Chandra dan berkata bahwa dia adalah pria paling tampan dan Roopa bertanya
siapa yang menyebutnya seperti kera. Apama memperhatikan mereka dari balkon. Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 2
Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 2
Sedang diadakan pertunjukan kera diteras,
Chandra terus menerus menatap Nandini. Helena lalu berteriak menyuruh berhenti
dan Helena mempertanyakan pertunjukan macam apa itu. Chandra menanggapi bahwa
pertunjukannya bagus dan Chandra menyuruh agar pertunjukan dilanjutkan.
Pertunjukan kembali diteruskan. Nandini lalu melihat Chandra memegang luka di
punggungnya dan Nandini teringat saat menyebutnya kera, Nandini pun tersenyum.
Chandra lalu menatap Nandini dan mengatakan bahwa Nandini sangat aneh karena
semalam memanggilnya tampan tapi pagi tadi memanggilnya kera, teman Chandra
disebelahnya mengomentari bahwa seorang istri selalu aneh dengan setiap
kalimatnya, teman Chandra berkata kalau dirinya cukup lelah dengan satu istri
dan bertanya pada Chandra bagaimana dia mengatasi 3 istri. Chandra menjawab
bahwa berperang adalah pilihan yang terbaik daripada menikahi wanita.
Apama meyeret Roopa ke kamarnya dan
memperingatkannya agar menjauhi Chandra dan berhenti menyebutnya tampan, Roopa
pun balas bertanya apa salahnya dengan pujiannya karena Chandra memang benar2
tampan. Apama pun menyuruh Roopa mengikuti apa yang dikatakannya, lalu dia
mengajak Roopa membuat surat untuk Malayketu dan atas nama Nandini. Isi surat
itu adalah ajakan untuk bertemu, setelah selesai menulis Apama memberikan surat
itu pada Roopa dan Roopa pun beranjak pergi.
Malayketu tengah membacakan cerita pada Chaya, Roopa
masuk kesana dan pura2 memeluk Chaya lantas memberikan suratnya pada
Malayketu dari balik punggung Chaya lalu Roopa beranjak pergi. Chaya meminta
Malayketu melanjutkan ceritanya tapi Malayketu beralasan tengah sakit kepala dan
menyuruh pelayan membawa Chaya untuk melakukan tugas rutinnya. Malayketu lalu
membaca surat Roopa yang dikiranya dari Nandini dan Malayketu pun bersemangat
setelah membacanya.
Malayketu berjalan hendak menemui
Nandini di kamar mandi tapi Chandra juga melangkah kearah sana , Malayketu pun
bersembunyi. Chandra masuk ke bilik mandi dan melihat Nandini yang mandi dengan
membelakanginya, sedangkan itu ternyata Roopa bukan Nandini. Malayketu yang
masih bersembunyi diluar pun berpikir untuk berhati2 terhadap Nandini karena
ini pasti jebakannya untuk menunjukkan perilaku aslinya.
Sinopsis Chandra Nandini |
Roopa yang menyangka Malayketu
yang datang pun menyuruh Chandra menggosok punggungnya. Chandra pun berpikir
kalau Nandini pasti tengah mabuk. Tapi kemudian Chandra mendekat dan menggosok
punggung Roopa dengan perlahan. Apama mengintainya dari kejauhan dan terkejut
melihat Chandra yang datang. Roopa lalu berkata, “aku sangat mencintaimu..mari kita lupakan masa lalu dan memulai dengan
yang baru”. Chandra pun tersenyum
senang karena berpikir Nandini sudah melupakan Malayketu dan Chandra terus
menggosok punggung Roopa. Roopa melanjutkan, “apalagi yang kau pikirkan Malayketu ..”. Chandra terperanjat dan
kemudian bergegas pergi dengan emosi. Roopa membalikkan badan dan tersenyum
puas seraya berkata bahwa pekerjaannya sudah selesai, Apama muncul dan memujinya
lantas mengatakan bahwa tadi yang datang Chandra dan saat dia menyebut nama
Malayketu, Chandra pun marah dan pergi.
Chandra kembali ke kamar dengan
amarah, Malayketu mendatanginya dan menunjukkan surat dari Roopa. Chandra
membacayna dan semakin murka, Malayketu terus berbicara bahwa jika Chaya
membacanya maka itu tidak akan baik untuknya. Malayketu bertanya pada Chandra
apa yang harus dilakukannya. Chandra pun berkata kalau dirinya tau apa yang
harus dilakukannya dan Chandra bergegas pergi. Sinopsis
Chandra ke balkon dan menyuruh
pelayan memanggil Nandini. Tak lama kemudian Nandini muncul dan bertanya. Chandra menatapnya dan mengatakan dengan menahan
emosi agar dia menyiapkan peralatan mandinya. Nandini mengiyakan lalu Nandini
mengambil peralatan mandi Chandra, Chandra membuka selendang dan masuk ke kolam
lalu meminta agar menggosok punggungnya. Nandini berpikir bahwa Chandra sudah
hilang akal dan dirinya merasa aneh meski Chandra adalah suaminya lalu sambil
membalikkan badan Nandini hendak menggosok punggung Chandra. Tapi Chandra
menghentikannya dan mengatakan kalau dirinya menyuruh Helena bukan dia. Helena
muncul dan Chandra mengatakan kalau Nandini bisa pergi. Helena meminta sabun di
tangan Nandini lalu Helena menggosok punggung Chandra dengan mesra, Nandini pun
menangis dan terluka untuk kesekian kali menyaksikannya. Nandini hendak
beranjak pergi tapi Chandra menahannya dan menyuruhnya mendekorasi kolamnya
dengan serpihan mawar. Nandini kembali dan menaburkan serpihan mawar ke dalam
kolam sambil mengelilinginya menyaksikan kemesraan Chandra dan Helena. Helena
ikut masuk ke dalam kolam dan mengatakan ingin mandi bersamanya, Chandra pun
kemudian menarik Helena ke dalam pelukannya. Nandini yang geram menekan nampan
bunganya hingga terluka dan Nandini melepaskan nampannya.
Sinopsis Chandra Nandini |
Chandra melihat telapak tangan
Nandini berdarah, Nandini beranjak pergi dan Chandra mengejarnya karena
mengkhawatirkan keadaannya, Helena tersenyum puas mengatakan pada dirinya
sendiri untuk tidak terlalu cemas karena Chandra akan segera menjadi miliknya.
Nandini berjalan di koridor
sambil memegangi tangannya yang sakit dan berkata bahwa meski dirinya tau
Chandra tidak menyukainya tapi mengapa tetap merasa terluka sementara Chandra
di belakangnya meminta Nandini berhenti. Nadini masuk ke kamar dan terkejut
melihat Dadima berada disana, Nandini menghapus air matanya dan menyembunyikan
tangannya yang terluka. Dadima lalu bertaya darimaa saja dia dan menanyakan
keberadaan Chandra.
Chandra masuk dan tersenyum pada
Dadima lalu mnghampiri Nandini dan melihat tangan Nandini yang terluka, Chandra
lalu memegangi tangan tersebut meski Nandini berusaha berontak melepaskannya
dengan diam2. Dadima berbicara pada ChandraNandini sambil mengenalkan seorang
pelukis. Dadima berkata ingin lukisan mereka karena jika mereka tidak
bersamanya maka dirinya bisa melihat lukisan tersebut. Chandra berkata akan
berganti baju dan hendak beranjak pergi tapi Dadima melarang dan mengatakan bahwa
apa yang mereka kenakan sudah cukup bagus. Dadima kemudian duduk santai
sementara Chandra mengatur posisi dengan memeluk Nandini untuk dilukis.
Di kamarnya Helena tengah
bersantai sambil mengobrol dengan ibunya. Helena berkata sangat senang melihat
Nandini dalam keadaan terluka dan secepatnya Nandini akan tiada melihat
kebersamaannya dengan Chandra. Apama pun berkata bahwa Chandra tadi sudah
meninggalkannya demi Nandini dan dia seharusnya memotong tangannya sendiri
karena dengan begitu mungkin Chandra bisa tetap bersamanya. Heena bersikeras
mengatakan bahwa drinya sangat bahagia karena tadi Chandra bersamanya dihadapan
Nandini. Helena menganggap sang ibu tidak pernah membarkannya menikmati
keberuntungannya. Apama mengomel mengatakan bahwa Helena begitu bodoh dan dirinya
ada pekerjaan untuk gadis bodoh itu sekarang.
Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 2 Tayang Sabtu 20 Januari 2018
Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 2 Chandra nandini masih saling
berpelukan untuk dilukis, Chandra teringat ucapan Chanakya dan berpikir positif
untuk setiap kata2nya tapi Chandra juga bertanya2 mngapa dirinya terluka ketika
melihat tangan Nandini berdarah sementara Nandini teringat saat Helena-Chandra
berpelukan dan berpikir bahwa Helena adaah istri Chandra dan Chandra sangat
mencintai Helena.
Sang pelukis selesai dengan
lukisannya dan Dadima memberikan uang padanya. Dadima berkata agar Chandra
menyimpannya di kamar dan ketika dirinya akan pulang nanti baru akan dibawanya.
Chandra Nandini saling melepaskan diri. Dadima lalu keluar kamar. Chandra
mendudukkan Nandini dan mengobati lukanya sambil berkata, “lihatlah lukisanmu itu..terlihat jelas lukisan air matamu
disana..kenapa..karena diriku dan Helena atau karena luka ini..atau karena
Malayketu tidak datang menemuimu di bilik mandi tadi”. Nandini pun berkata
berani2nya dia berbicara seperti itu. Chandra lalu membaca surat Roopa. “Cukup Chandra !!”, kata Nandini sambil
menatap Chandra dengan berlinang air mata.
by : aRin