Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Tayang Sabtu 20 Januari 2018

Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Sinopsis Sebelumnya Chandra pun berkata bahwa sekarang pasti dia akan mengatakan kalau surat itu bukan tulisannya dan Chandra mengingatkan kembali pada Nandini tentang perilaku2 buruknya selama ini. Nandini mencoba memberi penjelasan mengenai surat tadi tapi Chandra terus mencelanya. Nandini menangis dan mengatakan tidak pernah menulis surat tadi.

Sinopsis Chandra Nandini
Sinopsis Chandra Nandini

Nandini menangis bercerita pada Sunanda bahwa dirinya tidak pernah melakukan hal2 yang dituduhkan tapi semuanya menyalahkannya atas hal2 tersebut, Sunanda pun menenangkannya dan berkata harus memanggil dokter untuknya. Seorang dokter wanita kemudian datang dan Sunanda menghampirinya. Dokter kemudian memeriksa Nandini dan bertanya keluhannya. Nandini menceritakan sambil menangis. Sunanda pura2 bertanya pada sang dokter tentang penyakit Nandini dan dokter memberi penjelasan bahwa Nandini mempunyai masalah kepribadian ganda hingga dia bersikap seperti demikian. Nandini pun terkejut mendnegarnya. Sang dokter lalu undur pamit. Sunanda pun memeluk Nandini menenangkannya sambil tertawa penuh arti. Nandini berkata bahwa dirinya harus memberitau Chandra tentang penyakitnya lalu beranjak pergi. Sunanda berpikir bahwa ini tidak akan baik untuknya kemudian Sunanda menghentikan Nandini lantas menakut2inya dengan berkata jika Chandra tau hal ini maka Chandra akan mengusirnya keluar untuk selamanya dan akan memperlakukan keluarganya seperti pelayan jadi Sunanda menyarankan agar dia tidak memberitau Chandra.


Nandini trmenung dikamarnya sambil memegangi bukunya, Nandini teringat ucapan dokter tadi. Chandra kemudian datang dan mereka saling diam. Dadima kemudian menyusul dan memanggil Nandini. Dadima mendudukkan Nandini dan berkata agar dia duduk di kursi karena pelayan akan melukis mehendi di tangannya. Nandini terkejut dan kembali bertanya untu apa. Dadima lalu menjelaskan untuk merayakan ulangtahun Moora. Nandini terpaksa menunjukkan kedua telapak tangannya, Dadima terkejut melihat salah satu tangan Nandini yang terluka dan bertanya. Chandra berusaha beralasan dan Nandini mendukung ucapan Chandra.

Dadima lalu menyuruh pelayan melukis mehendi di sisi telapak tangan Nandini yang tidak terluka. Dadima menyuruh Chandra mengambil bantal, Chandra memberikan pada Dadima tapi Dadima menyuruhnya memberikan pada Nandini. Chandra pun memasangkan batal di punggung Nandini dan mereka berdua saling tatap. Sinopsis

Setelah selesai dilukis, Dadima kembali menyuruh Chandra agar mencari namaya di mehendi Nandini dan Chandra duduk disebelah Nandini lalu memeriksa tangan Nandini , Nandini dengan diam2 memberi tau Chandra dimana namanya terlukis dan Chandra pun mengatakannya pada Dadima. Nandini lalu menarik tangannya dan Chandra pamit pada Dadima. Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3

Nandini tengah berbicara pada Kanika meminta bantuannya agar memberitau pelukis sketsa wajah Suryagupta. Lalu Kanika pun memberi arahan pada seorang pelukis untuk melukis sketsa Suryagupta. Setelah selesai melukisnya Nandini memberikan uang pada pelukis tadi dan kembali berbicara dengan Kanika kalau dirinya ingin memberikannya pada Moora sebagai hadiah. Nandini lantas meletakkan sketsa tadi di nampan dan menutupinya.

Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3


Sinopsis Chandra Nandini
Sinopsis Chandra Nandini

Nandini sedang tertidur dan Chandra tengah membaca buku. Ada serangga kecil di punggung Nandini dan Nandini merasakannya, Nandini pun kemudian terbangun dan berteriak sambil melompat2 karena merasa geli. Chandra terkejut dan bertanya apa yang terjadi. Nandini memberitau serangga di punggungnya dan meminta bantuan Chandra untuk mengambilkannya, Nandini menyuruh Chandra segera mengambilnya tapi Chandra menakut2inya terlebih dulu. Kemudian Chandra mengusir serangga tadi. Nandini kemudian beralasan mengantuk dan kembali tidur, Chandra pun mengomel dan menatap dirinya dicermin.

Roopa tengah merokok dan duduk di balkon, Sunanda melihatnya dan menegurnya tapi Roopa tertawa mendengarnya. Sunanda kemudian mengomelinya. Roopa berkomentar bahwa jika ada yang melihatnya merokok pasti mengira dirinya adalah Nandini dan esok adalah hari terburuk dalam kehidupan Nandini.

Pagi harinya semua berkumpul untuk perayaan ulang tahun Moora, Apama memberinya kue dan di lanjut dengan Dhurdhara yang memberikan hadiahnya sambil mengomel lalu mendahulukan Helena untuk memberikan hadiah terlebih dulu dan Helena memberikan perhiasan yang indah. Moora menerimanya dan berterimakasih. Dhurdhara lalu memberikan hadiah saree pada Moora dan sambil berceloteh memasangkan saree tersebut lalu memeluk Moora. Kemudian yang lain berurutan memberikan hadiah.

Moora bertanya pada Chandra hadiah apa yang dibawanya dan Chandra maju membawa hadiahnya yang berisi barang2 masa kecilnya. Moora menatapnya dan tertegun, Moora mengambil selimut pembungkus bayi Chandra dan mengingat perjuangannya saat menyelamatkan bayi Chandra dari Padmananda, Moora juga melihat bulu merak yang dibuatnya untuk memberi tanda pada tangan Chandra, Kanika menghampiri Moora dan mengatakan bahwa itu adalah barang2 yan ditemukannya saat menemukan bayi Chandra dan juga barang2 masa kecil Chandra. Moora kemudian memeluk Chandra dan mengatakan bahwa hadiah ini sangat berharga karena dirinya tidak bisa melihat masa kecilnya dan hadiah tersebut memberikan kebahagiaan tersendiri untuknya serta merupakan hadiah terbaik dari yang lainnya. Chandra lalu menatap Nandini dan mengangguk memberi tanda bahwa pilihannya dengan hadiah tersebut sangatlah bagus.

Dadima kemudian berbisik pada Nandini memuji idenya pada Chandra untuk hadiah ultah Moora. Dhurdhara kemudian bertanya pada Moora hadiah yang mana yang menjadi favoritnya, Moora berkata belum melihat hadiah dari Nandini, Nandini maju dan ketika Moora hendak membuka nampannya Nandini menghentikannya dan mengatakan agar membukanya saat sendirian saja. Chandra kemudian berbisik pada Nandini bahwa hadiahnyalah yang terbaik. Nandini pun menyahut, “lihat saja nanti”.

Di kamarnya Moora membuka nampan dari Nandini dan terkejut melihat mangalsutra dan perhiasan serta saree untuk pernikahan, Moora pun menangis dan berkata, “hadiah apa yang kau berikan pada seorang janda, Nandini”.

Menutupi dirinya dengan saree hadiah dari Dhurdhara Moora pun menuju kamar Nandini, Nandini yang senang memikirkan Moora akan bahagia dengan hadiahnya bertanya pada Moora apakah dia menyukai hadiahnya. Moora dengan marah menatapnya lalu membuka saree nya dan menunjukkan hadiah Nandini (Moora mengenakan pakaian pernikahan dan perhiasan2nya). Moora mengatakan sambil menangis, “kau bahagia Nandini..aku tidak pernah berpikir kau akan melakukan hal ini..aku menganggapmu putriku tapi kau membuktikan bahwa kau memang putri Padmananda”. Nandini terkejut dan hendak menjelaskan tapi Moora menghentikannya dan mengatakan agar jangan memanggilnya ibu lagi. Moora menghampiri Nandini dan mencercanya, “ayahmu melenyapkan suamiku tapi aku selalu menganggapmu putriku..kau pasti melakukan semua ini untuk balas dendam..sekarang kemarilah Nandini..letakkan sindoor ini padaku Nandini !! karena aku tidak punya kekuatan untuk meletakkannya sendiri”. Moora menunjukkan kotak sindoornya tapi Nandini menolak dan sindoor itu terlempar. Moora kembali berkata bahwa dia tiak akan pernah dimaafkan untuk hal ini tapi Moora berjanji tidak akan mengatakan pada siapapun tentang hal ini. Nadini pun hanya bisa menangis. Moora lalu beranjak pergi dan Helena menatap dari balik pintu kamar lalu sambil tersenyum berkata akan memberitau Chandra tentang penghinaan ibunya yang sudah dilakukan Nandini. Nandini sendiri teringat ucapan dokter dan berkata apakah dirinya benar2 sakit mental.

Chandra terkejut mendengar kabar dari Helena. Helena terus berusaha meyakinkan Chandra bahwa dirinya melihat dengan mata kepalanya sendiri Moora telah menangis. Chandra emosi dan membanting barag2 dikamar. Helena terus berbicara mengatakan bahwa Nandini cukup cerdas karena jika didepan Dadima tidak akan ada yang bisa menegur Nandini. Chandra mendorong Helena hingga terjatuh dan bergegas pergi. Helena pun berbicara sendiri bahwa dirinya tidak marah Chandra sudah mendorongnya tapi dirinya bahagia dengan kemarahan Chandra.

Roopa tertawa terbahak2 sambil merokok, Apama dan Suannda menatapnya. Sunanda lalu bertanya apa yang ditertawakannya dan Roopa mengatakan bahwa Nandini sudah memberikan hadiah yang sangat sangat berharga untuk Moora. (adegan kilas balik saat Roopa mendatangi ruangan Nandini dan menukar hadiah Nandini untuk Moora). Apama pun memuji kecerdasan Roopa, Roopa berkata bahwa Nandini tidak akan pernah melupakan konsekuensi yang harus dia hadapi.

Chandra ke kamar ibunya dan melihatnya menagis sedih. Chandra  menghapus airmatanya dan dengan emosi mengatakan akan membalas dendam atas penghinaan ini. Moora melarangnya karena hal itu akan menyakiti Dadima. Chandra berkata akan berhati2 terhadap Dadima tapi hal ini tetap idak bisa dimaafkan lalu Chandra berteriak memanggil pelayan dan memberi perintah agar menjaga Dadima dan memastikan Dadima tidak tau apa yang akan terjadi di teras. Lalu Chandra beranjak pergi.

Di teras, semua orang pun akhirnya tau tentang penghinaan pada Moora. Dhurdhara bertanya pada Chaya dan Helena mengapa Nandini melakukan hal tersebut. Helena menyuruhnya bertanya saat Nandini datang nanti. Avantika juga berbisik pada menantunya (Radhika) bertanya mengapa Nandini melakukan semua ini. Sunanda hanya bisa tersenyum senang. Nandini kemudian datamg dan menatap semua orang. Nandini hendak menghampiri Moora tapi Helena menghalangi dan mengatakan bahwa dia tidak boleh menemui Moora karena sudah sangat menyakitinya dan dia dipanggil karena akan dihukum. Chandra kemudian datang dan mengatakan bahwa dirinya akan memutuskan hukuman untuk Nandini karena sudah menghina ibu Suri. Nandini kembali berkaa kalau dirnya tidak melakukannya, Chandra menyuruhnya bicara hanya ketika ditanya. Helena juga ikut menegur Nandini. Chandra lalu memanggil pelayan yang datang membawa nampan. Chandra menyuruh Helena membuka nampan tersebut dan saat Helena membukanya Helena terkejut melihat sebuah lukisan. Helena lalu bertanya lukisan siapa itu dan apa hubungannya dengan hukuman untuk Nandini. Chandra menghampiri dan mengambil lukisan itu lalu membawanya pada Moora. Sinopsis

Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Tayang Sabtu 20 Januari 2018


Sinopsis Chandra Nandini
Sinopsis Chandra Nandini

Moora terkejut melihat lukisan suaminya, Chandra bertanya pada Moora lukisan siapakah itu. Moora yang masih terharu mengambil lukisan tersebut dan berkata bahwa ini adalah Suryagupta. Nandini pun tersenyum senang. Chandra lalu menunjukkan lukisan itu pada semua orang dan mengatakan bahwa lukisan ini adalah hadiah dari Nandini (adegan kilas balik saat Chandra dengan marah hendak menemui Nandini tapi Kanika menemuinya dan memberikan hadiah lukisan untuk Moora dari Nandini yang tertukar dengan barang2nya). Chandra lalu memanggil Kanika. Kanika muncul dan menjelaskan pada Moora bahwa semua itu salah paham karena hadiah Nandini tertukar. Dhurdhara kembali berceloteh sambil berdiri disebelah Nandini berkata bahwa dirinya tau Nandini tidak akan pernah melakukan hal tersebut (penghinaan pada Moora).

Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Moora menghampiri Nandini dan menangkupkan tangan meminta maaf tapi Nandini memintanya untuk tidak meminta maaf. Mereka lalu saling berpelukan. Moora membawa Nandini ke sampingnya dan Chandra lalu sambil memegang lukisan Suryagupta Moora mengatakan bahwa hadiah dari Nandinilah yang menjadi hadiah favoritnya lalu Moora memeluk Nandini. Nandini pun tersenyum menatap Chandra.

Chandra berjalan di koridor lalu memanggil pelayan dan menanyakan keberadaan Nandini. Pelayan menjawab Nandini tengah berada di balkon. Chandra kemudian ke balkon dan melihat Nandini tengah memasang diya di tiap sisi, Nandini menatap Chandra dan tangannya yang terluka memegang nampan diya hampir terjatuh, Chandra berlari mendekat dan membantu mengambil nampan diya tadi, mereka lalu saling tatap.




by : aRin