Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Sinopsis Sebelumnya Chandra pun berkata bahwa sekarang pasti dia
akan mengatakan kalau surat itu bukan tulisannya dan Chandra mengingatkan
kembali pada Nandini tentang perilaku2 buruknya selama ini. Nandini mencoba
memberi penjelasan mengenai surat tadi tapi Chandra terus mencelanya. Nandini
menangis dan mengatakan tidak pernah menulis surat tadi.
Sinopsis Chandra Nandini |
Nandini menangis bercerita pada Sunanda bahwa
dirinya tidak pernah melakukan hal2 yang dituduhkan tapi semuanya
menyalahkannya atas hal2 tersebut, Sunanda pun menenangkannya dan berkata harus
memanggil dokter untuknya. Seorang dokter wanita kemudian datang dan Sunanda
menghampirinya. Dokter kemudian memeriksa Nandini dan bertanya keluhannya.
Nandini menceritakan sambil menangis. Sunanda pura2 bertanya pada sang dokter
tentang penyakit Nandini dan dokter memberi penjelasan bahwa Nandini mempunyai masalah
kepribadian ganda hingga dia bersikap seperti demikian. Nandini pun terkejut
mendnegarnya. Sang dokter lalu undur pamit. Sunanda pun memeluk Nandini
menenangkannya sambil tertawa penuh arti. Nandini berkata bahwa dirinya harus
memberitau Chandra tentang penyakitnya lalu beranjak pergi. Sunanda berpikir
bahwa ini tidak akan baik untuknya kemudian Sunanda menghentikan Nandini lantas
menakut2inya dengan berkata jika Chandra tau hal ini maka Chandra akan mengusirnya
keluar untuk selamanya dan akan memperlakukan keluarganya seperti pelayan jadi
Sunanda menyarankan agar dia tidak memberitau Chandra.
Nandini trmenung dikamarnya sambil memegangi
bukunya, Nandini teringat ucapan dokter tadi. Chandra kemudian datang dan
mereka saling diam. Dadima kemudian menyusul dan memanggil Nandini. Dadima
mendudukkan Nandini dan berkata agar dia duduk di kursi karena pelayan akan
melukis mehendi di tangannya. Nandini terkejut dan kembali bertanya untu apa.
Dadima lalu menjelaskan untuk merayakan ulangtahun Moora. Nandini terpaksa
menunjukkan kedua telapak tangannya, Dadima terkejut melihat salah satu tangan
Nandini yang terluka dan bertanya. Chandra berusaha beralasan dan Nandini
mendukung ucapan Chandra.
Dadima lalu menyuruh pelayan melukis mehendi di
sisi telapak tangan Nandini yang tidak terluka. Dadima menyuruh Chandra
mengambil bantal, Chandra memberikan pada Dadima tapi Dadima menyuruhnya
memberikan pada Nandini. Chandra pun memasangkan batal di punggung Nandini dan
mereka berdua saling tatap. Sinopsis
Setelah selesai dilukis, Dadima kembali
menyuruh Chandra agar mencari namaya di mehendi Nandini dan Chandra duduk disebelah
Nandini lalu memeriksa tangan Nandini , Nandini dengan diam2 memberi tau
Chandra dimana namanya terlukis dan Chandra pun mengatakannya pada Dadima.
Nandini lalu menarik tangannya dan Chandra pamit pada Dadima. Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3
Nandini tengah berbicara pada Kanika meminta
bantuannya agar memberitau pelukis sketsa wajah Suryagupta. Lalu Kanika pun memberi
arahan pada seorang pelukis untuk melukis sketsa Suryagupta. Setelah selesai melukisnya
Nandini memberikan uang pada pelukis tadi dan kembali berbicara dengan Kanika
kalau dirinya ingin memberikannya pada Moora sebagai hadiah. Nandini lantas
meletakkan sketsa tadi di nampan dan menutupinya.
Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3
Sinopsis Chandra Nandini |
Nandini sedang tertidur dan Chandra tengah
membaca buku. Ada serangga kecil di punggung Nandini dan Nandini merasakannya,
Nandini pun kemudian terbangun dan berteriak sambil melompat2 karena merasa
geli. Chandra terkejut dan bertanya apa yang terjadi. Nandini memberitau
serangga di punggungnya dan meminta bantuan Chandra untuk mengambilkannya,
Nandini menyuruh Chandra segera mengambilnya tapi Chandra menakut2inya terlebih
dulu. Kemudian Chandra mengusir serangga tadi. Nandini kemudian beralasan
mengantuk dan kembali tidur, Chandra pun mengomel dan menatap dirinya dicermin.
Roopa tengah merokok dan duduk di balkon,
Sunanda melihatnya dan menegurnya tapi Roopa tertawa mendengarnya. Sunanda
kemudian mengomelinya. Roopa berkomentar bahwa jika ada yang melihatnya merokok
pasti mengira dirinya adalah Nandini dan esok adalah hari terburuk dalam
kehidupan Nandini.
Pagi harinya semua berkumpul untuk perayaan
ulang tahun Moora, Apama memberinya kue dan di lanjut dengan Dhurdhara yang memberikan
hadiahnya sambil mengomel lalu mendahulukan Helena untuk memberikan hadiah terlebih
dulu dan Helena memberikan perhiasan yang indah. Moora menerimanya dan
berterimakasih. Dhurdhara lalu memberikan hadiah saree pada Moora dan sambil
berceloteh memasangkan saree tersebut lalu memeluk Moora. Kemudian yang lain
berurutan memberikan hadiah.
Moora bertanya pada Chandra hadiah apa yang
dibawanya dan Chandra maju membawa hadiahnya yang berisi barang2 masa kecilnya.
Moora menatapnya dan tertegun, Moora mengambil selimut pembungkus bayi Chandra
dan mengingat perjuangannya saat menyelamatkan bayi Chandra dari Padmananda,
Moora juga melihat bulu merak yang dibuatnya untuk memberi tanda pada tangan
Chandra, Kanika menghampiri Moora dan mengatakan bahwa itu adalah barang2 yan
ditemukannya saat menemukan bayi Chandra dan juga barang2 masa kecil Chandra.
Moora kemudian memeluk Chandra dan mengatakan bahwa hadiah ini sangat berharga
karena dirinya tidak bisa melihat masa kecilnya dan hadiah tersebut memberikan
kebahagiaan tersendiri untuknya serta merupakan hadiah terbaik dari yang
lainnya. Chandra lalu menatap Nandini dan mengangguk memberi tanda bahwa
pilihannya dengan hadiah tersebut sangatlah bagus.
Dadima kemudian berbisik pada Nandini memuji
idenya pada Chandra untuk hadiah ultah Moora. Dhurdhara kemudian bertanya pada
Moora hadiah yang mana yang menjadi favoritnya, Moora berkata belum melihat
hadiah dari Nandini, Nandini maju dan ketika Moora hendak membuka nampannya
Nandini menghentikannya dan mengatakan agar membukanya saat sendirian saja.
Chandra kemudian berbisik pada Nandini bahwa hadiahnyalah yang terbaik. Nandini
pun menyahut, “lihat saja nanti”.
Di kamarnya Moora membuka nampan dari Nandini
dan terkejut melihat mangalsutra dan perhiasan serta saree untuk pernikahan,
Moora pun menangis dan berkata, “hadiah
apa yang kau berikan pada seorang janda, Nandini”.
Menutupi dirinya dengan saree hadiah dari Dhurdhara
Moora pun menuju kamar Nandini, Nandini yang senang memikirkan Moora akan
bahagia dengan hadiahnya bertanya pada Moora apakah dia menyukai hadiahnya. Moora
dengan marah menatapnya lalu membuka saree nya dan menunjukkan hadiah Nandini
(Moora mengenakan pakaian pernikahan dan perhiasan2nya). Moora mengatakan
sambil menangis, “kau bahagia
Nandini..aku tidak pernah berpikir kau akan melakukan hal ini..aku menganggapmu
putriku tapi kau membuktikan bahwa kau memang putri Padmananda”. Nandini
terkejut dan hendak menjelaskan tapi Moora menghentikannya dan mengatakan agar
jangan memanggilnya ibu lagi. Moora menghampiri Nandini dan mencercanya, “ayahmu melenyapkan suamiku tapi aku selalu
menganggapmu putriku..kau pasti melakukan semua ini untuk balas
dendam..sekarang kemarilah Nandini..letakkan sindoor ini padaku Nandini !!
karena aku tidak punya kekuatan untuk meletakkannya sendiri”. Moora
menunjukkan kotak sindoornya tapi Nandini menolak dan sindoor itu terlempar.
Moora kembali berkata bahwa dia tiak akan pernah dimaafkan untuk hal ini tapi
Moora berjanji tidak akan mengatakan pada siapapun tentang hal ini. Nadini pun
hanya bisa menangis. Moora lalu beranjak pergi dan Helena menatap dari balik
pintu kamar lalu sambil tersenyum berkata akan memberitau Chandra tentang
penghinaan ibunya yang sudah dilakukan Nandini. Nandini sendiri teringat ucapan
dokter dan berkata apakah dirinya benar2 sakit mental.
Chandra terkejut mendengar kabar dari Helena.
Helena terus berusaha meyakinkan Chandra bahwa dirinya melihat dengan mata
kepalanya sendiri Moora telah menangis. Chandra emosi dan membanting barag2
dikamar. Helena terus berbicara mengatakan bahwa Nandini cukup cerdas karena
jika didepan Dadima tidak akan ada yang bisa menegur Nandini. Chandra mendorong
Helena hingga terjatuh dan bergegas pergi. Helena pun berbicara sendiri bahwa
dirinya tidak marah Chandra sudah mendorongnya tapi dirinya bahagia dengan
kemarahan Chandra.
Roopa tertawa terbahak2 sambil merokok, Apama
dan Suannda menatapnya. Sunanda lalu bertanya apa yang ditertawakannya dan
Roopa mengatakan bahwa Nandini sudah memberikan hadiah yang sangat sangat
berharga untuk Moora. (adegan kilas balik saat Roopa mendatangi ruangan Nandini
dan menukar hadiah Nandini untuk Moora). Apama pun memuji kecerdasan Roopa,
Roopa berkata bahwa Nandini tidak akan pernah melupakan konsekuensi yang harus
dia hadapi.
Chandra ke kamar ibunya dan melihatnya menagis
sedih. Chandra menghapus airmatanya dan
dengan emosi mengatakan akan membalas dendam atas penghinaan ini. Moora
melarangnya karena hal itu akan menyakiti Dadima. Chandra berkata akan berhati2
terhadap Dadima tapi hal ini tetap idak bisa dimaafkan lalu Chandra berteriak memanggil
pelayan dan memberi perintah agar menjaga Dadima dan memastikan Dadima tidak
tau apa yang akan terjadi di teras. Lalu Chandra beranjak pergi.
Di teras, semua orang pun akhirnya tau tentang
penghinaan pada Moora. Dhurdhara bertanya pada Chaya dan Helena mengapa Nandini
melakukan hal tersebut. Helena menyuruhnya bertanya saat Nandini datang nanti. Avantika
juga berbisik pada menantunya (Radhika) bertanya mengapa Nandini melakukan
semua ini. Sunanda hanya bisa tersenyum senang. Nandini kemudian datamg dan
menatap semua orang. Nandini hendak menghampiri Moora tapi Helena menghalangi
dan mengatakan bahwa dia tidak boleh menemui Moora karena sudah sangat
menyakitinya dan dia dipanggil karena akan dihukum. Chandra kemudian datang dan
mengatakan bahwa dirinya akan memutuskan hukuman untuk Nandini karena sudah
menghina ibu Suri. Nandini kembali berkaa kalau dirnya tidak melakukannya,
Chandra menyuruhnya bicara hanya ketika ditanya. Helena juga ikut menegur
Nandini. Chandra lalu memanggil pelayan yang datang membawa nampan. Chandra
menyuruh Helena membuka nampan tersebut dan saat Helena membukanya Helena terkejut
melihat sebuah lukisan. Helena lalu bertanya lukisan siapa itu dan apa
hubungannya dengan hukuman untuk Nandini. Chandra menghampiri dan mengambil
lukisan itu lalu membawanya pada Moora. Sinopsis
Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Tayang Sabtu 20 Januari 2018
Sinopsis Chandra Nandini |
Moora terkejut melihat lukisan suaminya,
Chandra bertanya pada Moora lukisan siapakah itu. Moora yang masih terharu
mengambil lukisan tersebut dan berkata bahwa ini adalah Suryagupta. Nandini pun
tersenyum senang. Chandra lalu menunjukkan lukisan itu pada semua orang dan mengatakan
bahwa lukisan ini adalah hadiah dari Nandini (adegan kilas balik saat Chandra dengan
marah hendak menemui Nandini tapi Kanika menemuinya dan memberikan hadiah
lukisan untuk Moora dari Nandini yang tertukar dengan barang2nya). Chandra lalu
memanggil Kanika. Kanika muncul dan menjelaskan pada Moora bahwa semua itu
salah paham karena hadiah Nandini tertukar. Dhurdhara kembali berceloteh sambil
berdiri disebelah Nandini berkata bahwa dirinya tau Nandini tidak akan pernah
melakukan hal tersebut (penghinaan pada Moora).
Sinopsis Chandra Nandini Episode 18 Part 3 Moora menghampiri Nandini dan menangkupkan tangan
meminta maaf tapi Nandini memintanya untuk tidak meminta maaf. Mereka lalu saling
berpelukan. Moora membawa Nandini ke sampingnya dan Chandra lalu sambil
memegang lukisan Suryagupta Moora mengatakan bahwa hadiah dari Nandinilah yang
menjadi hadiah favoritnya lalu Moora memeluk Nandini. Nandini pun tersenyum
menatap Chandra.
Chandra berjalan di koridor lalu memanggil
pelayan dan menanyakan keberadaan Nandini. Pelayan menjawab Nandini tengah
berada di balkon. Chandra kemudian ke balkon dan melihat Nandini tengah
memasang diya di tiap sisi, Nandini menatap Chandra dan tangannya yang terluka
memegang nampan diya hampir terjatuh, Chandra berlari mendekat dan membantu mengambil
nampan diya tadi, mereka lalu saling tatap.
by : aRin