Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1 Sinopsis Sebelumnya Nandini terus berjalan dengan
tertatih2 dan berdoa agar Dewa memberinya kekuatan. Chandra yang berhasil
melumpuhkan semua musuh2nya berpikir bahwa semua serangan pada Nandini
menandakan ada seseorang yang tidak ingin Nandini menyelesaikan pooja nya dan
Chandra bertekad untuk menangkap orang tersebut. Chandra lalu mengejar Nandini mengkhawatirkan
keadaannya yang terluka. Lelaki suruhan Apama pun kesal karena Nandini mampu bertahan.
Chandra berkata akan mengeluarkan
panah tersebut karena takut itu panah beracun. Nandini menolak untuk berhenti
karena jika Chandra mencabut panahnya maka kakinya akan berdarah dan dirinya
tidak akan bisa berjalan menyelesaikan pooja nya. Nandini berkata bahwa dirinya
bisa menahan rasa sakitnya. Sinopsis
Sinopsis Chandra Nandini |
Malti menemui Moora dan Moora
menegurnya karena keteledorannya membuat Bindusara hilang. Helena pun berbisik
pada ibunya bertanya siapa kira2 yang berada dibalik semua ini. Apama bahkan
juga ingin tau siapa orang tersebut tapi Apama merasa senang karena saat ini
orang tersebut sudah cukup membantunya dengan menculik Bindusara. Moora
bertanya sekali lagi pada Malti tentang keberadaan Bindusara.
Chanakya muncul sambil
menggendong Bindusara dan mengatakan kalau Bindusara aman. Moora begitu bahagia
dan langsung menggendongnya. Moora bertanya siapa yang sudah membawanya.
Chanakya mengatakan kalau Bindusara sebenarnya bersamanya dan Malti yang
membantunya untuk merencanakan keamanan bagi Bindusara. Chanakya menambahkan
bahwa semua drama penculikan itu hanya pura2 karena Bindusara sudah di
tempatkan di tempat yang aman sebelum dia diserang. Pandugarthi menatap
Chanakya dengan penuh kemarahan. Moora
pun bertanya siapa yang ingin menyerang cucunya. Chanakya memberi penjelasan
kalau mereka adalah keluarga kerajaan dan pasti mempunyai musuh yang tak akan
ada hentinya dan kali ini musuh mereka adalah seseorang yang berada didalam
istana dan Chanakya berjanji akan segera menemukan siapa orang tersebut lalu
Chanakya beranjak pergi. Pandugarthi berpikir betapa cerdas nya Chanakya.
Chandra Nandini tiba di tepian
sungai. Chandra berbicara pada Nandini untuk tidak perlu memaksa masuk ke dalam
sungai tapi Nandini berkata bahwa itu sudah menjadi aturan yang akan di ikutnya
dan Dewa pasti akan melindunginya. Nandini meminta Chandra untuk tidak terlalu
mencemaskannya. Dengan kaki terluka Nandini mulai melangkah masuk ke dalam
sungai dengan perlahan2. Chandra berpikir betapa keras kepalanya Nandini dan
Chandra merasa harus melakukan sesuatu agar Nandini tetap baik2 saja .
Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1
Chandra kemudian mengikat
pinggangnya dengan ranting2 pohon dan mengikat ujung ranting yang lain ke tubuh
Nandini dengan melemparnya pada Nandini yang sudah mulai masuk ke tengah sungai
seraya mengatakan bahwa ini bukan jebakan. Nandini percaya dengan ucapan
Chandra dan menyuruhnya memegang dengan erat.
Nandini kemudian memulai ritual
dengan menenggelamkan diri untuk mengambil air dan memasukkannya dalam gucinya
tapi kemudian Nandini tidak muncul2 lagi. Chandra panik dan menarik uluran
rantingnya tapi ranting tersebut putus dan Chandra langsung menerjunkan diri ke
dalam sungai.
Di kamar, Apama berbicara pada
Helena bahwa mereka sudah mencoba berbagai upaya tapi seseorang selalu membantu
Nandini. Tapi Apama yakin kali ini Dewa
akan membantunya karena tidak akan ada seorangpun yang akan membantu Nandini di
dalam hutan dan Nandini tidak akan pernah kembali lagi ke istana dan tidak akan
pernah lagi masuk ke dalam kehidupan Chandra. Beberapa prajurit masuk ke
kamarnya dan Helena menegur mereka karena masuk ke kamar tanpa ijin terlebih
dahulu. Kepala prajurit menjelaskan kalau Chanakya menyuruh untuk memeriksa
setiap kamar dan Helena kembali mengingatkan
mereka kalau ini adalah kamar ibunya. Apama menenangkan Helena dan
menyuruh Helena membiarkan para prajurit itu menjalankan tugasnya. Para
prajurit itu pun mulai memeriksa. Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1
Pandugarthi tengah bermain2
dengan mainan2nya. Para prajurit masuk dan mulai memeriksa. Pandugarthi pura2
panik dan mengatakan untuk tidak menyentuh mainan2nya atau mereka akan di laporkannya
pada Chandra Nandini . Madhav muncul menenangkannya dan berkata kalau prajurit2
itu hanya mengikuti perintah Chanakya
lalu Madhav beranjak pergi. Pandugarthi berpikir kalau dirinya harus mengontrol
amarahnya.
Chaya berbicara pada Malayketu
saat para prajurit memeriksa kamar mereka. Chaya berkata bahwa mereka masih
belum bisa mempercayainya (Malayketu).
Malayketu menenangkan Chaya dan berkata kalau Chanakya pasti mempunyai alasan
tersendiri untuk melakukan pemeriksaan dan semua itu demi Bindusara. Chaya
menyahuti betapa baiknya dia (Malayketu).
Chandra menyelam dan melihat kaki
Nandini terjepit bebatuan. Chandra membebaskannya dan menggendongnya naik ke
permukaan. Chandra mendudukkan Nandini dan mencoba membebat luka panahnya.
Nandini mengatakan pada Chandra bahwa mereka harus tiba di istana sebelum matahari tenggelam lalu Chandra
memapahnya berdiri dan membantunya berjalan.
Seorang pelayan memberi kabar
pada Moora bahwa Chandra Nandini sudah kembali dari pooja Kalash dan Nandini
berhasil membawa air suci. Moora terlihat emosi. Apama yang tengah
bersamanya berkata pada Moora kalau dia
harus melakukan aarti pada Nandini meski
sebenarnya dia ingin Helena yang melakukan pooja nya tapi Chandra menginginkan
Nandini yang melakukannya. Moora pun beranjak pergi dengan emosi. Apama lalu
berbicara pada Helena bahwa mereka sudah gagal tapi tidak kali ini. Apama
menambahkan bahwa Nandini dan Moora akan segera terbakar lalu Chandra akan ikut
terbakar dalam api tersebut. Helena pun tersenyum mendengar ucapan ibunya.
Pendeta berbicara pada Chandra
Nandini. Chandra Nandini lalu maju dan melakukan ritual untuk Dewa Siwa. Helena
emosi saat melihat Chandra memegang tangan Nandini. Sinopsis
Sinopsis Chandra Nandini |
Helena pun mengomel pada ibunya
karena Chandra kembali dekat dengan Nandini. Apama pun membalas supaya Helena
melihat hasil dari permainannya nanti. Setelah selesai dengan ritualnya pendeta
meminta Moora melakukan aarti. Moora teringat ucapan Nandini yang menyuruh
Chaya keluar dari istana. Pendeta kembali berbicara bahwa pooja tidak akan
lengkap tampa aarti dan Moora hanya terdiam. Chandra meminta ibunya melakukan
ritualnya. Moora pun kemudian membasuh kaki Nandini sebagai bagian ritual.
Moora melakukannya sembari melamun dan teringat saat suaminya di lenyapkan. Moora melakukan aarti dan Nandini berterimakasih karena sudah mempercayainya
dan kepercayaannya itulah yang membuatnya kuat untuk menyelesaikan poojanya.
Nandini berharap Moora senang dengan poojanya. Moora membalas ucapan Nandini, “aku telah memilih Helena tapi kau melangkah
masuk..kau bisa menyelesaikan pooja ini hanya karena Chandra melindungimu atau kau tidak akan pernah mampu melakukannya”.
Nandini berjalan tertatih2 ke
kamar lalu menarik tirai pemisah ranjangnya dan Nandini kembali teringat ucapan
Moora tadi. Chandra masuk ke dalam kamar sambil mengatakan kalau dirinya sangat
lelah dan mengantuk, Chandra juga menambahkan agar tidak mengharapkannya untuk
menjaga Bindusara. Chandra berjalan ke ayunan Bindusara dan tidak melihatnya.
Chandra menanyakannya pada Nandini. Nandini menjawab kalau Bindusara akan tidur
bersama Ibu suri. Chandra bergumam bahwa ini kesempatan bagus, Nandini bertanya apa yang diucapkannya. Chandra lalu duduk
disebelah Nandini dan mengajak Nandini
memanfaatkan waktu yang ada untuk berduaan. Nandini pura2 menguap dan
mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk.
Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1 Tayang Jumat 23 Februari 2018
Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1 Pandugarthi tiba2 masuk dan
berbicara pada Nandini agar membacakan cerita untuknya lalu Pandugarthi duduk diantara Chandra
Nandini dan kembali mengobrol dengan Chandra
Nandini menceritakan apa yang terjadi di istana hari ini tentang
peristiwa Bindusara. Chandra Nandini pun terkejut mendengar cerita Pandugarthi.
Nandini lalu bergegas keluar kamar untuk
melihat Bindusara. Chandra juga berpikir akan
menjaga Bindusara. Pandugarthi merasa senang dan berpikir bahwa segera
dirinya akan menghabisi Chandra dan Bindusara dan setelah itu Magadha akan
menjadi miliknya.
Pagi harinya Moora berjalan di
koridor. Pandugarthi melihatnya dan teringat bagaimana Chandra menghabisi
kakak2 dan ayahnya. Pandugarthi lalu melempar mainannya pada Moora. Moora
berhasil mengelak. Pandugarthi lalu bertepuk tangan dan Moora mengatakan bahwa
perbuatannya itu tidak baik karena bisa melukai seseorang. Pandugarthi menjawab
kalau dirinya ingin menghabisinya dan Pandugarthi mengingatkan Moora kalau dulu
ayahnya sudah menghabisi suaminya dan menggantung kepalanya di istana. Moora
emosi mendengarnya dan memperingatkan Pandugarthi untuk jaga sikap dan
menghentikan kegilaannya. Pandugarthi membalas menghina Moora dengan mengatakan
kalau dia dan suaminya yang gila. Moora meneriakinya dan menamparnya. Tepat
saat itu Nandini muncul dan melihat. Pandugarthi melihat Nandini dan menangis.
Nandini menghampiri Pandugarthi dan menenangkannya lalu bertanya pada Moora
mengapa menampar Pandugarthi. Moora menjawab kalau Pandugarthi sudah
mempertanyakan prinsipnya dan mempermainkan kematian suaminya. Nandini
mengatakan kalau Pandugarthi tidak dalam keadaan sadar mengatakan itu dan
Nandini meminta maaf pada Moora atas sikap kakaknya. Moora mengatakan bahwa
dirinya seorang ibu suri dan tidak bisa mentolerir segala sesuatu yang melawan
suaminya, Moora menambahkan bahwa tidak aman membiarkan Pandugarthi sendirian
dan jika Nandini mengkhawatirkan kakaknya maka Pandugarthi harus dikurung disebuah
kamar, Pandugarthi menolak di kurung. Nandini memohon agar Moora tidak
melakukan hal tersebut pada kakaknya. Chandra muncul dan Pandugarthi melapor
padanya kalau Moora menamparnya dan Pandugarthi meminta Chandra menghukum
Moora. Chandra membawa Pandugarthi mendekat pada Moora dan bertanya mengapa
melakukan hal tersebut pada Pandugarthi. Moora menjawab, “ya..aku melakukannya dan aku tidak menyesalinya..”. Chandra menyela
dan Moora menjawab, “ jika ada seseorang yang berkelakuan tidak
baik maka dia harus melalui semua ini..dan bagaimana kau bisa melupakan airmata
ibumu..kenangan lama itu bahkan masih menusuk diriku dan sangat sulit untuk
melalui semua ini”. Kemudian
Moora beranjak pergi.
by : aRin