Cuplikan
adegan final season 1
Cansu & Hazal 2 Episode 1 Tayang Senin, 20 Juni 2016. Gulseren
merapikan tempat tdur Hazal .. Dilara datang dgn taksi .. Gulseren ngobrol dgn
Cihan dan Dilara datang hingga membuat Cihan dan Gulseren terkejut .. Gamza
membawa Hazal ke dermaga lalu mengunci kursi rodanya dan Hazal meminta Gamza
mengambil kacamatanya .. Pertengkaran Gulseren – Cihan – Dilara .. Kunci kursi
roda Hazal terbuka dan Hazal bergerak lambat menuju tepi dermaga .. Dilara
memilih pergi .. Bom di mobil Cihan mulai bergerak mundur .. Hazal mulai
menyadari dia akan terjatuh .. Gulseren berlari keluar tp ditahan oleh Cihan ..
Hazal berteriak minta tolong dan terjatuh di laut dan bersamaan dgn itu bom
meledak .. Mendengar teriakan Hazal membuat Gulseren dan Cihan bergegas menuju
dermaga tp ledakan bom itu jg membuat langkah kedua orang itu tertahan. Untuk
sejenak mereka terperangah dgn semua kejadian ini.
Sinopsis Cansu & Hazal 2 Episode 1
Season 2
Laut
bergelombang, Hazal masih bs muncul dan berteriak meminta tolong. Cihan segera berlari
keatas menuju garasi dan berpapasan dgn Hazmy, Cihan menanyakan Dilara pd Hazmy,
sementara Gulseren berlari menuju dermaga. Cansu hendak keluar kamar tp dia
mendengar teriakan Hazal berteriak memanggil ibunya, Cansu berlari ke jendela
kamar dan melihat Hazal sdh terombang ambing oleh gelombang laut. Gulseren bergegas
ke dermaga, Gamza memanggilnya. Gulseren menanyakan Hazal. Gamza dan Gulseren
sama2 melihat ke arah kursi roda yg kosong, Gulseren segera menghambur keluar
dan memanggil nama Hazal. Cansu sendiri berlari keluar rumah dan berteriak
memanggil Cihan dan mengatakan Hazal tercebur ke laut, dengan segera Cansu dan
Cihan berlari ke dermaga. Sementara itu Gulseren sdh terjun ke laut utk
menyelamatkan Hazal, Hazal sendiri berusaha utk berenang, dia berusaha menggerak2kan
kakinya. Cihan dan Cansu telah sampai didermaga, Cihan lgs terjun kelaut.
Berdua bersama Gulseren mereka mencoba
mencari Hazal, Hazal sendiri sdh tdk tahan dan tak sadarkan diri. Gulseren dan
Cihan berhasil menemukan Hazal, Gulseren hendak memegang Hazal tp Gulseren tdk
berhasil memegangnya, Cihan yg berhasil memegang Hazal dan lgs memberikan nafas
buatan. Kemudian Cihan membawa Hazal naik ke atas permukaan.
Di luar
rumah sdg dipasang police line. Terlihat juga mobil ambulance yg terparkir.
Sementara Cihan berusaha terus menekan2 dada Hazal, Gulseren juga memberikan
nafas buatan, semua terlihat panik melihat kondisi Hazal. Gulseren dan Cihan
terus berusaha hingga akhirnya Hazal terbatuk2. Cihan dan yg lain merasa lega.
Gulseren mencium Hazal. Petugas medis datang dan segera membawa Hazal
menggunakan tandu.
Di sebuah
restoran, Dilara sedang berbincang2 dgn Solmaz sambil menikmati makan siang.
Solmaz bertanya ttg kabar Hazal. Dilara dgn ragu pun bercerita. Ketika asik
bercerita tiba2 Dilara bersin dan dia mengelap dgn tisu. Kemudian Dilara
melanjutkan obrolan, ditengah2 obrolan mereka, ponsel Dilara berdering. Hazmy
menelponnya dan menceritakan kejadian ttg bom yg meledakkan mobil Cihan, sontak
Dilara terkejut dan dgn panik dia menanyakan keadaan Cihan, Solmaz ikut panik
mendengarnya. Hazmy berkata jika Cihan baik2 saja. Dilara segera mengakhiri
pembicaraan dgn Hazmy dan dia bergegas pergi dr restoran. Solmaz ingin ikut dgn
Dilara tp kemudian dia teringat saat Alper menelponnya dan mengatakan dia telah
memasang bom utk Cihan. Solmaz kembali duduk dan segera menelpon Alper, Alper
sendiri sdg mengomel sambil menenteng bajunya, ponselnya berdering, dia lempar bajunya dan dia
menerima tlp Solmaz. Solmaz menceritakan jika Cihan masih hidup. Alper pun
terkejut dan merasa cemas.
Sinopsis Cansu & Hazal Season 2 Antv
Sinopsis Cansu & Hazal Season 2 Antv- Ponsel Cihan
bergetar diatas meja di ruang baca, sepertinya Cihan lupa membawanya. Ternyata
Dilara yg sdg mencoba menghubungi Cihan, dia sdg dlm perjalanan pulang dan
semakin panik saat Cihan tdk menerima tlpnya. Dia berujar pd Bahtiar agar
mempercepat laju mobil, lalu Dilara coba menghubungi Cansu. Cansu mengatakan pd
Dilara bahwa Cihan baik2 saja, Dilara lalu menanyakan Hazal. Dgn berat dan
hati2 Cansu coba menceritakan ttg Hazal yg terjatuh ke laut, Dilara semakin
terkejut dan panik. Cansu menenangkan ibunya dan berkata saat ini Hazal sdh
tertolong.
Seorang polisi membuka sel dan memanggil
keluar seorang lelaki yg satu sel dgn Ozan. Ozan segera mendekati polisi tsb
dan bertanya apakah mereka sdh menghubungi ayahnya, tp polisi itu tdk
memperdulikan ucapan Ozan, Ozan terus memohon agar mereka segera menghubungi
ayahnya tp tetap saja polisi itu acuh dan berlalu dr hadapan Ozan, Ozan pun
merasa kesal.
Di rumah Keriman, Nuray datang membawa
bayinya. Keriman tdk menyukai kedtangan Nuray, dia menyuruh Nuray dan bayinya
pergi dr rumahnya tp Nuray tdk mau. Mereka pun adu mulut. Tiba2 tlp Keriman
berdering. Engin menelponnya dan mengabarkan jika Ozkan tertembak dan saat ini
ada di RS. Keriman berasa mau jatuh, dia memegang dadanya yg sakit lantaran
terkejut. Nuray pun merasa kaget mendengar berita itu. Keriman bertanya pd
Engin siapa yg menembak Ozkan dan Engin menjawab bahwa ayah Nuray lah yg
menembak Ozkan. Keriman kembali terkejut lalu lgs menatap tajam Nuray dan
berkata pdnya jika ayahnya yg menembak Ozkan, Nuray merasa tdk percaya ayahnya
melakukan itu. Dengan menangis Keriman bergegas pergi ke RS.
Di depan rumah Cihan, sebuah mobil datang,
wartawan lgs mengerumuni mobil tsb yg ternyata berisikan Cihan yg baru pulang dr
RS membawa Hazal. Cihan menggendong Hazal masuk ke dlm rumah. Cansu sdh
menyiapkan kursi roda Hazal. Cihan meletakkan Hazal di kursi rodanya, Cansu
menyapanya tp Hazal bersikap sinis dan menyuruh ayahnya mengusir Cansu dr
hadapannya. Cihan hanya bs terdiam. Gamza datang dan menyapa Hazal, Hazal lgs
memarahinya. Gulseren meminta Hazal utk tenang lalu dia membawanya ke kamar.
Cihan menyuruh Gamza utk diam di tempat.
Saat di kamar Hazal, Cansu berusaha mengajak
Hazal berbicara tp Hazal tdk mau berbicara dgnnya. Cansu kembali mengatakan
sesuatu tp Hazal membentaknya dan mengatakan sesuatu yg menyakitkan, Cansu pun
keluar kamar. Tak lama Cihan juga keluar kamar menemui Gamza lalu memarahi dan
mengusirnya. Kemudian Emine datng membawakan ponsel Cihan krn ada yg
menelpon, Cihan menerima nya dan nampak serius membicarakan sesuatu.
Dengan tergesa2 Keriman berjalan
masuk ke ruang UGD di RS, disana sdh ada Engin. Keriman lgs menangis dan
memeluknya. Engin menceritakan kondisi Ozkan, Keriman semakin cemas dan
menangis.
Cansu membawakan baju ganti utk
Gulseren, dia menyuruh ibunya utk tukar baju. Gulseren pun keluar kamar. Saat
hanya berdua dgn Hazal, Cansu berusaha berbicara dgn Hazal, tp belum sempat
Cansu berbicara, Hazal sdh mendahului berbicara dgn ketus. Cansu pun terdiam.
Gulseren masuk kembali ke dlm kamar setelah berganti baju. Cansu berniat keluar
kamar. Dia melihat Gulseren begitu perhatian dan mencium Hazal. Cansu merasa
cemburu dan sedih lantas dia keluar kamar dan berjalan gontai menuju kamarnya.
Di dlm
mobil, Dilara sdg menelpon Cihan dan menyatakan kekhawatirannya. Cihan
mengatakan semua baik2 saja. Dilara berkata jika dia terjebak kemacetan. Tak
lama Dilara mematikan tlpnya. Bahtiar kembali ke dlm mobil dan mengatakan bahwa
kemacetan yg terjadi akibat ada pertengkaran yg menyebabkan mobil lain tdk bs
berjalan. Bahtiar jg berkata mungkin ini akan memakan waktu lama. Dilara
memutuskan utk naik taksi. Dia trun dr mobil dan berjalan mencri taksi dan
setelah mendapat taksi, Dilara meluncur pulang.
Di rumah
Cihan, Hazmy menemui Cihan dan berkata jika ada dua org polisi yg menunggunya
di ruang kerjanya. Cihan memberikan peringatan utk berjaga2 pd Hazmy dan Emine
lalu setelah itu dia menemui polisi di ruang kerjanya. Mereka meminta Cihan
menceritakan kronologi kejadian.
Sementara itu di lain tempat, Rahmi sdg
berjudi bersama teman2nya, tiba2 seorang lelaki yg juga teman Rahmi dtg dan mengajaknya utk berbicara berdua,
Rahmi menyuruh temannya menggantikan tempatnya dan dia keluar kemudian
berbicara serius dgn lelaki td. Sementara Cihan masih berbicara dgn dua polisi td.
Rahmi sendiri mendengar kabar mengejutkan dr lelaki yg sdg mengobrol dgnnya.
Nuray datang
dgn bayinya ke RS, dgn mata sembab krn habis menangis dia menanyakan pd perawat
jaga ruangan Ozkan dirawat. Setelah itu Nuray bergegas menuju ruangan Ozkan. Sesampainya
disana Nuray menanyakan keadaan Ozkan pd Engin, Keriman yg melihat Nuray lgs
meradang, dia mengusir Nuray tp Nuray tdk mau. Mereka kembali adu mulut hingga
Dokter datang dan mengabarkan kondisi Ozkan yg melewati masa kritis. Keriman
lega mendengarnya.
Cansu sdg
melamun dikamarnya. Emine datang membawakan minuman utk Cansu. Dgn sedih Cansu
pun menceritakan pd Emine ttg apa yg dirasakannya. Emine berusaha menghibur
Cansu.
Di kamar
Hazal, Gulseren berniat memijat kaki Hazal, Hazal terkejut krna ia bs merasakan
ijatan Gulseren pd kakinya, tp Hazal diam saja dan sedikit tersenyum. Sementara
sambil memijatm Gulseren teringat kejadian tenggelamnya Hazal. Gulseren pun
menangis. Hazal meminta bunya utk tenang. Gulseren lantas menciumi kaki Hazal
dan dia memeluk Hazal, Gulseren mengatakan dia takut kehilangan Hazal.
Di kamarnya,
Cansu masih merasa sedih Emine menyuruhnya meminum susu buatannya agar Cansu
merasa membaik. Cansu tersenyum dan menerima susu yg diberikan Emine.
Cihan masih
berbicara dgn dua org polisi yg
menginterogasinya. Tak lama dua polisi td pamit pergi. Kemudian dtg lg seorang
lelaki, Cihan pergi keruang kerjanya bersama
lelaki tsb.
Dikamar
Hazal, Gulseren memijit kembali kaki Hazal dan menciumnya, Gulseren kembali
menangis dan air matanya jatuh tepat di kaki Hazal. Hazal merasakan airmata
Gulseren tp dia ttap diam saja. Lantas dia berkata jika dia ingin beristirahat.
Gulseren mengerti lalu menyelimuti Hazal dan bergegas keluar. Saat Gulseren
keluar, Hazal lgs mengambil pena dan ditekan2nya pd kakinya. Hazal merasakan
tekanan pena tsb, dia mersa senang lantas Hazal hendak menurunkan kaki kakannya
tp dia teringat sesuatu dan mengurungkan niatnya.
Di ruang
tamu Gulseren gemetaran, dia kembali teringat saat dia mencari Hazal di laut.
Gulseren histeris dan makin bergetar hebat. Cansu melihat kondisi ibunya dan
menanyakan apa yg terjadi. Gulseren hanya bs menangis. Cansu lalu mencarikan
baju utk Gulseren dan memakaikannya. Dia meminta ibunya utk tenang dan mereka berpelukan.
Di ruang
kerjanya, Cihan bersama lelaki td sdg mengecek CCTV, terlihat seseorang
menyemprotkan sesuatu pd kamera CCTV agar aksinya tdk terdeteksi. Lelaki yg
bersama Cihan menduga dia lah yg memasang bom pd mobil Cihan.
Cihan keluar
dr ruangannya dan melihat Cansu sdg berpelukan dgn Gulseren. Cihan menghampiri
mereka dan menanyakan apa yg terjadi, Cansu menceritakan kondisi ibunya lalu
Cihan menyuruh Cansu mengambilakn air minum utk Gulseren. Saat Cansu telah
pergi, Cihan menenangkan Gulseren yg kembali menangis terngat kejadian Hazal.
Cihan memegang tangan Gulseren.Taksi Dilara telah tiba. Tanpa menghiraukan para
wartawan, Dilara bergegas masuk ke dlm rumah. Sementara Gulseren membalas
pegangan tangan Cihan, Dilara dtg disaat yg tdk tepat dan harus menyaksikan
kemesraan Gulseren dan Cihan lg. Gulseren yg menyadari kehadiran Dilara
terkejut dan melepaskan tangan Cihan, begitu jg dgn Cihan. Cansu masuk
membawakan air minum utk Gulseren dan heran menyaksikan mereka bertiga saling
diam. Dilara mengatakan sesuatu dgn ketus lalu bergegas pergi ke kamar Hazal.
Cihan mengejarnya dan menceritakan keadaan Hazal, Diara menanggapi ucapan Cihan
dgn sinis lalu dia pergi ke kamar Hazal, Cihan kembali mengejarnya.
Dilara masuk
ke kamar Hazal, Hazal lgs bercerita kecelakaan yg menimpa dirinya, Dilara
menenangkannya. Cihan berdiri di dekat pintu kamar, Dilara menyuruhnya pergi.
Lalu dia kembali berbicara dgn Hazal, sementara Gulseren masih bersama Cansu,
Cansu berusaha menenangkan ibunya. Gulseren berkata bahwa dia sdh baikan, Cansu
pun ijin utk menemui ayahnya di taman.
Cansu menemui
ayahnya ditaman, mereka membicarakan Dilara tp tiba2 ponsel Cihan berdering.
Yildirim menelponnya dan mengabarkan ttg penangkapan Ozan. Cihan pun terkejut.
Hazal masih
bercerita ttg ketakutannya saat jatuh ke laut, cerita itu terpotong saat
Gulseren masuk kamar utk mengambil tasnya. Hazal bertanya mau kemanakah
Gulseren, Hazal melarang Gulseren utk pergi. Gulseren menghampiri dan duduk di
ranjang Hazal, dia berkata jika sdh ada Dilara yg akan merawatnya tp Hazal ttap
bersikukuh ingin Gulseren bersamanya. Dilara hanya diam saja. Gulseren hanya
berkata bahwa dia menyayangi Hazal setelah itu dia beranjak pergi. Hazal
meminta Dilara mengejar Gulseren dan mencegahnya pergi.
Dilara
mengejar Gulseren, dia memanggilnya tp bukan utk mencegahnya pergi melainkan
mengatakan sesuatu yg mmbuat Gulseren tertegun lalu membuka Cardigan yg td
dipakaikan oleh Cansu dan membuangnya ke lantai. Dilara tdk berhenti sampai
disitu, dia terus berbicara hal2 yg menyakitkan Gulseren, Gulseren mencoba
menahan emosinya tp lama kelamaan dia tsk bs mentolerir ucapan Dilara. Mereka
pun adu mulut. Tak beberapa lama Gulseren bergegas pergi tp di pintu dia
berpapasan dgn Cihan yg lantas melarangnya utk pergi krn Hazal membutuhkannya,
Gulseren membentak Cihan dan bersikeras ingin keluar. Dilara menyuruh Cihan
membiarkannya pergi, Cihan tak menghiraukan perintah Dilara, dia menghalangi
jalan Gulseren utk keluar . Cansu masuk dan melakukan hal yg sama dgn Cihan,
dia jg tdk ingin Gulseren pergi. Dilara berteriak marah krn semuanya menahan
kepergian Gulseren. Cansu berkata pd Gulseren agar mengabaikan Dilara. Dilara
terkejut dgn ucapan Cansu. Akhirnya dgn nada setengah berteriak Cihan memarahi
semuanya, dia berkata jika di luar ada byk wartawan yg akan menunggu beritanya
jg banyak polisi yg pasti akan mengawasi keluarga Gulpinar. Semua terdiam
mendengarkan kemarahan Cihan. Setelah itu Cihan keluar rumah, Dilara pun pergi
ke kamarnya. Cansu mendekati Gulseren dan memeluknya.
Sementara di
rumah Alper, Solmaz sdg bersitegang dgn Alper terkait peledakan bom di rmh
Cihan. Tak lama kemudian Solmaz mengeluarkan tisu dr tasnya. Dia bercerita saat
Dilara bersin dia sengaja mengambil tisunya utk keperluan tes DNA. Alper memegang
tisu itu dan tertawa bahagia serta tak lupa menghadiahi Solmaz ciuman mesra.
Di rumah
Cihan, Gulseren sdg berdiri melamun ditepi dermaga lalu datang Cansu yg lgs
memeluknya dr belakang dgn kasih sayang.
Ozan dan
seorang lelaki mendatangi kantor Cihan, sementara Cihan sendiri sdg menunggu
Ozan diruangannya. Saat Ozan masuk ke dlm ruangan, Cihan dan Yildirim
bergantian memeluk dan mencium Ozan.
Lelaki (yg ternyata polisi) yg mengantar Ozan kemudian menceritakan kejadian yg menimpa Ozan. Cihan mendengarkan dgn seksama dan sesekali mengomentari. Tak lama kemudian lelaki tsb pamit. Cihan dan Yildirim mengucapkan terima kasih atas bantuannya.
Tayang Senin & Selasa, 20 & 21 Juni 2016
By : ARIN