Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 20 Tayang Sabtu, 20 Agustus 2016 -Ishita menidurkan Raman di
kamarnya dan membawa Ruhi pindah ke kamar lain. Lalu Ishita kembali ke kamar
Raman dan bertanya mengapa dia pergi membuat keributan di rumah Shagun. Raman
lalu mengeluarkan amplop yang berisi sample rambut Ruhi.
Ishita lalu menunjukkan semua
album foto Raman saat masih bersama Shagun, Ishita juga menunjukkan undangan
pernikahan Raman sewaktu masih bersama Shagun yang masih Raman simpan hingga
saat ini. Ishita berkata jika semua yang terjadi di sebabkan hanya karena Raman
masih mencintai Shagun, sementara Raman terlihat tidak peduli dengan semua
ucapan Ishita dan dia hanya berkomentar jika Ishita marah layaknya seorang
istri. Usai menumpahkan kekesalan, Ishita pun bergegas keluar dari kamar Raman.
Raman terlihat emosi dan membuang album fotonya.
Pagi harinya Madhavi sedang
berbelanja di pasar diantar oleh Tn. Iyer. Tn. Iyer melarang Madhavi membeli sayur secara berlebihan. Sementara
Ny. Bhalla sedang menyuapi Ruhi. Ishita datang dan berkata pada Ruhi untuk
makan sendiri. Ny. Bhalla tersenyum melihat ikatan antara Ishita dan Ruhi. Tapi
dia kesal saat Ishita menyuruhnya berhenti untuk menyuapi Ruhi. Ishita berkata
jika mereka harus mengajari Ruhi dari sekarang, Ny. Bhalla pun bereaksi. Simmi
muncul dan menanyakan tentang sebuah kunci. Kemudian Simmi duduk untuk sarapan. Ishita sedikit bersitegang dengan ibu
mertuanya, Ruhi tidak ingin sekolah karena Muttu sedang demam, Ishita
memaksanya harus pergi ke sekolah dan Ny. Bhalla berkata jka Ruhi masih kelas
satu jadi tidak masalah jika dia tidak pergi sekolah. Ishita berujar jika itu
memanjakan Ruhi. Simmi ikut berkomentar jika ibunya sudah berpengalaman
mendidik anak dan hasilnya adalah Raman sekarang menjadi seorang pebisnis. Ny.
Bhalla kemudian menyuruh Ishita segera pergi dan melihat Rinki.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 20
Madhavi berbicara di telpon
dengan Bala, Bala memberitahukan kabar baik pada Madhavi mengenai sekolah
Shravan. Madhavi bahagia dan mengucapkan selamat untuk Vandu. Usai menutup
telepon, Madhavi memberitahukannya pada Tn. Iyer. Mihika pun ikut bergabung
dengan pembicaraan mereka.
Ishita membawakan kopi untuk
Raman tapi Raman cuma ingin minum teh. Dan Ishita berkata jika dia hanya
membuat kopi. Raman lalu meminum kopi itu sedikit dan lantas memuntahkannya,
dia berkata jika kopi tersebut lebih pahit daripada Ishita. Kemudian Ruhi mengajak
Raman berbicara mengenai Muttu dan meminta Raman pergi bersamanya tapi Raman
berkata jika dia harus pergi kerja, lalu Ruhi mengajak Muttu keluar apartemen
tapi tiba2 datang seekor anjing mengejarnya dan saat Ruhi terjatuh, anjing
tersebut menerkam Ruhi. Ruhi berteriak. Raman yang hendak berangkat ke kantor
melihatnya dan berlari menolongnya, begitu pula dengan Ishita. Mereka membawa
Ruhi masuk ke dalam mobil dan membawa ke RS. Dokter datang, Raman serta Ishita berkata
jika Ruhi digigit anjing dan berdarah. Perawat bertanya apakah Ruhi memiliki
alergi, Ishita pun menjawab tidak lalu mereka pergi menunggu diluar dengan
cemas.
Ny. Bhalla datang dengan duduk di
kursi roda dan Ishita bertanya apa yang terjadi padanya, Ny. Bhalla berkata
jika kakiknya terkilir. tak lama kemudian dokter keluar dan mengatakan jika
Ruhi terluka pada kepala dan membutuhkan banyak darah. Ny. Bhalla bersedia
mendonorkan darahnya. Dokter berkata jika mereka membutuhkan darah dari orang
tua Ruhi. Raman sendiri teringat dengan ucapan Ashok. Ny. Bhalla meminta Raman
untuk mendonorkan darahnya. Raman masih sibuk memikirkan jika darahnya tidak
sesuai dengan Ruhi apa yang akan dikatakan pada keluarganya. Ishita menyadarkan
Raman dan menyuruhnya untuk segera mendonorkan darahnya untuk Ruhi. Raman pun
berkata jika dia tidak akan memberikan darahnya pada Ruhi. Penolakan Raman ini membuat semua orang terkejut. Perawat keluar
menanyakan sesuatu, semua orang memaksa Raman untuk donor tapi Raman menolak
dan berkata mereka memanggil Shagun saja lalu dia bergegas pergi. Ishita merasa
marah dengan sikap Raman sementara Ny. Bhalla hanya bisa menangis..
Raman merasa bingung dengan
sikapnya sendiri. Sementara Ishita menenangkan keluarga Bhalla dan dia menelpon
Shagun lalu menceritakan apa yang terjadi pada Ruhi. Shagun pun terkejut.
Ishita menanyakan golongan darah Shagun dan Shagun menjawab O+. Ishita bersyukur
dan meminta Shagun segera ke RS untuk mendonorkan darah pada Ruhi.
Usai menutup telepon, Ashok menanyakan
apa yang terjadi pada Shagun dan sepertinya darah Ashok juga cocok dengan Ruhi
dan Ashok pun mempunyai rencana baru untuk mempermainkan Raman. Ishita menemui
Raman dan berkata jika Raman sangat memalukan, kehidupan memberinya kesempatan
untuk dekat dengan Ruhi tapi Raman menyia2kannya. Raman meminta agar Ishita
tidak memaksanya dan Ishita pun merasa kecewa lalu bergegas pergi.
Keluarga Iyer datang dan bertanya
pada Toshi apa yang terjadi.. Toshi menyalahkan Madhavi karena telah membawa
Muttu ke rumahnya, tapi Madhavi berkata jika yang menyerang Ruhi adalah anjing
yang lain, lalu perawat datang dan menanyakan sesuatu.
Shagun datang bersama Ashok dan
berkata jika dia tidak diijinkan mendonorkan darah. Ashok sengaja membuat
suasana semakin memanas. Ashok menyapa Raman dan dengan ketus Raman
membalasnya. Ashok memanas2i Raman dengan berkata jika dia akan memberikan
darahnya pada Ruhi karena Ruhi adalah takdirnya.
Ashok terus saja memprovokasi
Raman, Ishita pun terlihat tidak suka dengan ucapan Ashok. Raman memilih pergi.
Sementara Ishita dan Ashok kembali pada keluarga Bhalla, perawat memberitahukan
untuk tidak khawatir karena Ruhi telah mendapatkan darah dari Bank khusus
pendonor, lalu meminta Ishita untuk masuk ke dalam ruang perawatan. Dokter
berkata untuk tidak mengkhawatirkan Ruhi karena kondisi Ruhi sudah membaik.
Ishita mencoba berbicara dengan Ruhi.
Dokter keluar ruangan dan
mengabarkan kondisi Ruhi yang berangsur membaik. Dokter bertanya siapa Ashok, Ashok menjawab jika dia adalah teman ayah Ruhi dan berniat mendnorkan darahnya. kemudian dia bersama Shagun bergegas pergi.
Sementara di dalam kamar
perawatan. Ishita menangisi kondisi Ruhi, lalu dokter masuk dan memeriksa Ruhi
kembali. Raman sendiri kembali pada keluargamya dan menyuruh mereka untuk
pulang ke rumah..
Madhavi mengunjungi Ruhi bersama
suaminya. Ruhi telah pulang kembali ke rumah dan Ishita sedang menjaganya.
Madhavi berkata jika dia telah membawa Muttu kembali ke rumahnya dan Ruhi
merasa kecewa. Madhavi berkata jika dia akan merawat Muttu di rumahnya dan Ruhi
menjawab jika dia akan pergi ke rumah Madhavi juga. Madhavi kembali berkata
jika Ruhi pergi ke rumahnya maka ayahnya akan merindukannya. Raman lalu masuk
ke kamar dan jika dia sangat merindukan Ruhi. Ucapan Raman ini membuat Ruhi
bahagia.
Madhavi dan suaminya keluar dari kamar
Ruhi, Madhavi berkata jika kini keluarga Ishita telah saling melengkapi.
Sementara di dalam kamar, Raman membawakan susu untuk Ruhi. Ruhi memegang
tangannya dan membuatnya duduk disebeahnya. Ruhi mengucapkan terima kasih.
Raman bertanya mengapa Ruhi mengucapkan terima kasih. Ruhi berkata ucapan
terima kasihnya karena Raman tidak pergi ke kantor dan membawanya pulang ke
rumah dalam pelukannya lalu sekarang Raman berkata jika dia merindukan Ruhi.
Ruhi berujar jika semua itu menunjukkan Raman tidak marah padanya. Raman
menangis dan berkata jika dia tidak marah pada Ruhi, Raman juga meminta maaf
lalu dia beranjak pergi. Ishita mengatakan pada Ruhi jika ayahnya sangat
menyayanginya.
Raman duduk di kursi meja makan,
dia teringat semua ucapan ibunya dan juga teringat akan Ruhi. Lalu ponselnya
berbunyi, Aditya menelponnya dan menyuruh Raman datang menemuinya di rumah
Shagun. Raman pun merasa terkejut mendengar ucapan Aditya dan Raman teringat
saat di pengadilan Aditya berkata dia memilih tinggal bersama Shagun. Ny.
Bhalla lalu mendekatinya dan menanyakan sesuatu mengenai Ruhi, begitu juga
ayahnya. Raman lalu menceritakan jika Aditya menelponnya. Mereka lalu membahas
Aditya. Raman masih heran mengapa tiba2 Aditya menelponnya setelah sekian tahun
lamanya. Raman merasakan ada hal buruk yang akan terjadi. Ishita keluar dari kamar
dan mendengar percakapan mereka. Usai berkata2 Raman pun pergi.
Keluarga Bhalla sedang menikmati
makanan. Ishita melihat mereka satu persatu dan membicarakan mereka dalam hati.
Mihir lalu datang dan mengajak Ruhi untuk lomba makan, Ruhi pun menenangkannya.
Raman muncul dan hendak pergi ke kantor. Mihir bertanya padanya lalu
memberitahu jika kantor sedang tutup karena sedang terjadi kontrol untuk
pemeriksaaan hama, Raman pun berdalih jika dia harus menghadiri pertemuan
disuatu tempat. Dan kemudian Raman bergegas pergi.
Raman menemui Ashok di rumahnya.
Mereka berhadapan. Ashok santai menghadapi kemarahan Raman yang meluap. Raman
kembali teringat saat Aditya menuduhnya di pengadilan. Raman mengancam Ashok
dan ketika hendak pergi Shagun mencegahnya dan menyuruhnya menemui Aditya. Lalu Ashok
memberinya sebuah dokumen dan lantas Raman bergegas ke kamar dilantai atas
menemui Aditya. Raman bahagia melihat Aditya, dia mengatakan sesuatu pada
Aditya, Aditya membalas ucapan ayahnya dengan gaya yang mirip dengan Raman.
Raman mendekatinya tapi ucapan Aditya membuat Raman sedih. Aditya berkata jika
dia harus membuat visa dan harus mengganti nama ayahnya di dalam paspornya.
Aditya menyuruh Raman
mendatangani dokumen yang dibawa Raman yang ternyata berisi pernyataan yang
harus Raman setujui untuk nama Aditya, dari Aditya Raman Bhalla menjadi Aditya
Ashok Khana. Raman pun menandatanganinya. Aditya tetap tidak mau memandang
Raman, dia sibuk dengan gadgetnya. Aditya lalu menyuruh ayahnya pergi tapi
Raman masih berusaha mengajak Aditya berbicara. Raman lalu melihat tali sepatu
Aditya terbuka, dia teringat saat dulu dia mengikatkan tali sepatu Aditya.
Raman mencoba mengikatkannya tapi Aditya menolak. Raman pun beranjak pergi. Dia
keluar dari rumah tanpa menghiraukan Shagun dan Ashok yang langsung bersulang
dengan kemenangan mereka.
Raman pulang dengan kondisi
lunglai. Ishita hanya menatapnya. Ishita kemudian berkata jika Ruhi sedang
tidur dan meminta Raman untuk tidak memutar TV. Raman mengiyakan ucapan Ishita.
Lalu Ishita menawarkan kopi padanya tapi Raman berniat membuat teh sendiri.
Raman berjalan ke dapur dan Ishita mengikutinya. Raman membuat minumannya,
begitu juga dengan Ishita. Dengan diam2 Ishita juga berusaha membantu Raman
yang tidak tahu menahu tentang dapur. Raman lalu menerima telepon dari staff
kantornya. Ishita lalu melihat jika minuman Raman telah mendidih tapi dia
membiarkannya. Raman melihat dan langsung menutup telponnya. Raman segera
memegang panci panas dan walhasil tangannya sedikit melepuh. Ishita pun segera
mengambil es batu di dalam kulkas dan merendam tangan Raman dalam es batu
tersebut. Raman teringat masa lalunya saat mengalami kejadian serupa tapi
Shagun tidak memperdulikannya. Raman langsung menarik tangannya dan tidak mau
di rawat oleh Ishita. Raman pun bergegas
pergi.
Raman pergi ke pub dan dia
memuaskan diri dengan minum2 disana. Raman kembali mengingat masa lalunya
bersama Shagun. Raman terus minum hingga pub akan tutup. Raman mengajak pelayan
pub mengobrol. Lalu Raman hendak membuka penutup botol menggunakan giginya tapi
giginya yang terkena dan berdarah. Raman lalu menelpon dokter gigi dan sang
dokter menyarankan agar Raman pergi ke klinik. Usai menutup telepon dari Raman,
dokter itupun menelpon asistennya (Neeta) di klinik dan menyuruhnya mengatur
seorang dokter gigi untuk merawat Raman di klinik.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 20 Tayang Sabtu, 20 Agustus 2016
Ishita sedang berbicara dengan ayah
dan ibu mertuanya. Mereka berkata agar Ishita istirahat dan mereka akan menjaga
Ruhi malam ini. Tak lama kemudian mereka pergi dan Ishita menerima telepon dari
Neeta. Neeta memberi ucapan selamat atas pernikahan Ishita lalu dia berkata
jika ada keadaan darurat di klinik. Ishita pun menjawab jika dia akan segera
datang. Neeta mengucapkan terima kasih.
Raman mendatangi klinik gigi dan
seorang perawat membawa Raman ke ruangan. Ishita juga datang dan Neeta
memintanya segera mengobati. Ishita mempersiapkan peralatannya sambil mengobrol
dengan temannya. Mereka membicarakan pernikahan Ishita. Neeta bertanya seperti
apakah wajah suami Ishita. Ishita pun menjawab jika suaminya terlihat seperti
Shahruk Khan. Raman di dalam ruangan masih menahan sakit di giginya. Lalu dia
menoleh dan terkejut melihat Ishita.
Ishita masuk ke ruangan Raman dan
terkejut melihatnya. Raman berkata jika dia mendegar semua obrolannya tadi.
Raman juga berkata tidak ingin dirawat oleh Ishita. Ishita berkata jika Raman
tidak akan menemukan dokter lain lagi. Kemudian Ishita mencoba mengobati luka
Raman. Raman berkata jika gelang Ishita menyakitinya dan Ishita pun melepas
gelangnya. Saat mengobatinya, Ishita melihat Raman meneteskan air mata dan
Raman dengan setengah tidak sadar mengatakan kebenaran tentang Ruhi, jika Ruhi
adalah anak Ashok. Ishita pun terkejut dan memahami jika inilah yang terjadi saat
pesta di tempat Nikhil dan merubah perilaku Raman.
Ishita membawa Raman pulang ke
rumah dan menidurkannya di kamar. Ishita menatap Raman dan memikirkan ucapan
Raman tentang Ruhi tadi. Kemudian Ishita membuka kopernya dan masih memikirkan
jika Ruhi adalah anak Ashok, Ishita berencana akan menanyakannya pada Raman.
Pagi harinya, alarm di kamar
Raman berbunyi. Raman mematikannya dan dia masih bisa merasakan sakit di
giginya. Ishita yang baru saja mandi merasa kasian melihatnya. Raman meminta
obat pada Ishita tapi Ishita menggodanya dengan berkata jika dia tidak akan
memberikan obat pada Raman.
Raman keluar dari kamar dan
berkata jika dia mengalami kecelakaan kecil kemarin. Ny. Bhalla cemas melihat
kondisi Raman. Ishita keluar dan Ny. Bhalla melihat Ishita tidak memakai gelang
pemberiannya.Ny. Bhalla pun mengomeli Ishita. Mereka berdebat dan Raman
menghentikan pertikaian mereka dan mengatakan sesuatu pada ibunya. Ishita
meminta maaf pada Toshi dan berkata akan segera memakainya kembali. Tn. Bhalla mencoba menenangkan istrinya yang masih
terlihat marah pada Ishita.
Mihika sedang bersama Muttu di
lantai bawah apartemen. Dia lalu melihat Mihir dengan segala dokumen2nya. Mihir
menjelaskan pada Mihika tentang dokumen2 kerjanya. Mereka lalu membicarakan
Raman dan Ishita lantas merencanakan mengadakan perlombaan yang akan melibatkan
Ishita dan Raman di dalamnya karena lomba yang akan diadakan adalah lomba
karambol dimana baik Ishita maupun Raman sama2 jago memainkannya.
Mihir menemui keluarga Iyer dan mengatakan
rencananya pada mereka. Tn. Iyer setuju dan menetapkan lusa untuk
perlombaannya karena Ishita dan Raman sama2 libur kerja. Mihika pun meminta
bantuan untuk membuat poster.
Sementara Ny. Bhalla merasa tidak suka saat di
meja makan, Ruhi selalu menanyakan Ishita. Raman muncul dan Ruhi menyapanya.
Telepon berbunyi, Simmi menelpon dan berbicara dengan Ny. Bhalla. Ruhi meniru semua gerakan Raman di meja makan.
Ishita melihatnya dan tak percaya melihat itu semua. Raman menggumamkan sesuatu
pada Ishita dan Ishita menanggapinya. Saat Raman akan pergi, Ruhi berkata pada
sang ayah agar segera sembuh. Raman lalu meminta kunci mobilnya pada Romi.
Mihir sedang mengeprint poster
bersama Mihika. Mihika nampak puas dengan hasil print tersebut. Mihir lalu
mengobrol dengan Mihika. Tanpa sadar muka mereka saling berdekatan. Madhavi tak
sengaja melihat mereka dan Madhavi pun langsung berubah sikap pada Mihir.
Ishita pulang ke rumah dan
mengatakan sesuatu pada ayah dan ibu mertuanya. Ibu mertuanya segera pergi dan
Ishita mengobrol dengan ayah mertuanya mengenai Ruhi dan Raman yang memiliki
kecenderungan sikap yang sama. Toshi menguping pembicaraan mereka dan merasa
kesal karena dia menduga Ishita mencari dukungan pada suaminya.
Ishita ke kamar mandi dan melihat
kamar mandi kotor semua. Ishita mengepelnya. Raman muncul dan berkata agar
Ishita pergi ke kamar mandi orang tuanya sendiri. Ishita langsung menutup pintu
kamar mandi dan tetap berpikir keras mengenai Raman yang mengatakan jika Ruhi
bukanlah putrinya. Ishita bergumam jika dia harus melakukan sesuatu dan Ishita memiliki
ide melakukan test DNA untuk Raman dan Ruhi.
Ishita pergi ke
kamar dan melihat Raman sedang menyisir rambut sambil menelpon. Raman melihat
Ishita yang menatapnya di tengah pintu, Raman menutup teleponnya dan bertanya
pada Ishita lalu dia mengambil rambutnya yang rontok di sisir dan membuangnya
ke tempat sampah. Kemudian Raman bergegas keluar darimkamar. Ishita pun masuk
dan memeriksa sisir Raman dan mencari2 rambut Raman yang rontok disana.
Tiba2 saja Raman
kembali dan terkejut melihat Ishita sedang memeriksa sisirnya. Raman bertanya apa
yang dilakukan Ishita, Ishita pun menjawab jika dia sedang mengambil sisir.
Raman mendekatinya dan mengambil sisirnya dari tangan Ishita lalu memberikan
sisir milik Ishita sendiri. Raman beranjak keluar kamar.
Ishita pun dengan
terpaksa harus mengambil rontokan rambut Raman di tempat sampah. Dn akhirnya
Ishita berhasil menemukan helaian rambut Raman. Ishita merasa senang dan
berbicara sendiri sambil menatap rambut Raman. Ny. Bhalla melintas didepan
kamar dan melihat ulah Ishita. Dia pun memutuskan masuk ke dalam kamar dan
mengejutkan Ishita. Ny. Bhalla bertanya apa yang dilakukan Ishita dan Ishita
berusaha beralasan. Kemudian Ny. Bhalla melihat rambut ditangan Ishita dan
terkejut. Ishita pun segera membuang rambut Raman. Ny. Bhalla pun memanggil
Nillu dan menyuruhnya membuang sampah di kamar Raman.Ishita pun mengeluh karena
usahanya mendapatkan sample rambut Raman gagal.
Raman dan Mihir
mengobrol sambil minum kopi, mereka membicarakan tentang perlombaan karambol
tapi Raman tidak ingin mengikutinya. Romi dan Rinki muncul, mereka mendukung
agar Raman ikut bermain. Tapi Raman mengatakan sesuatu tentang ujian kuliah Romi
dan ini membuat Romi tersinggung dan beranjak pergi, sedangkan Mihir bergumam
sendiri memikirkan cara agar Raman bersedia mengikuti lomba.
Raman menonton TV
dengan kondisi lampu dimatikan. Ishita mengeluh karena Raman tidak segera tidur
tapi tak berapa lama Raman mematikanj TV dan pergi tidur. Ishita pun menunggu
beberapa jam untuk kemudian mengendap2 mendekati Raman dan berniat mengambil
rambutnya. Ishita naik ke atas tempat tidur dan dengan perlahan mencabut rambut
Raman akan tetapi tiba2 Raman membuka mata dan berteriak melihat Ishita. Ishita
pun kehilangan keseimbangan dan tubuhnya menimpa tubuh Raman. Raman menghidupkan
lampu dan bertanya apa yang dilakukan Ishita. Ishita berusaha mencari alasan
tapi Raman tidak mau mendengarkan dan bergegas keluar kamar.
Pagi harinya, Ishita
merapikan tempat tidur Raman dan dia melihat rontokan rambut Raman diatas
kasur. Ishita pun berjingkrak kesenangan dan langsung menyimpan rambut
tersebut.
Saat Ishita keluar
dari kamar, dia melihat Raman tidur di sofa. Ishita lalu memanggil Niru dan
mengatakan sesuatu sebelum dia pergi ke klinik. Ny. Bhalla keluar kamar dan
menghentikan langkah Ishita. Mereka sedikit berdebat sebelum akhirnya Ishita
pergi.
Sebelum masuk ke
dalam mobilnya, Ishita menelpon dokter kenalannya yang ternyata adalah dokter
yang waktu itu ditemui Raman, Ishita pun menanyakan tentang test DNA.Dokter
bertanya sample siapa yang di pakainya. Ishita menyebut nama Raman dan sang
dokter mengatakan jika Raman pernah juga mendatanginya. Ishita meminta dokter
merahasiakan uji DNA ini. Usai menelpon Ishita berharap agar Tuhan membantunya
agar Ruhi bisa kembali dengan ayahnya.
Tayang Sabtu, 20 Agustus 2016
By : ARIN