Mohabbatein Episode 58 (Tayang Selasa, 27 September 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 58 Tayang Selasa, 27 September 2016 -Parmeet bertanya mengapa Ishita menemuinya dimalam hari tanpa ada penjaga bersamanya. Ishita membalas ucapan Parmeet dengan menahan kekesalan. Ishuta berkata bahwa dirinya tidak perlu penjaga tapi jika Parmeet berani menyentuhnya, Ishita berjanji tidak akan membiarkan Parmeet pergi hidup2. Mereka kemudian berbicara. Ishita bertanya tentang alasan Parmeet membuat Simmi memilih diantara dua pilihannya. Parmeet berkata bahwa dirinya lelah sendirian dan ingin bersama dengan istri serta anaknya. Parmeet berkata akan mendapatkan Simmi kembali.



Mihika sedang  berada di kamar Mihir dan mencoba lingerie nya dan dia bercermin di depan kaca. Dia teringat saat bersama Mihir di dalam mobil dan membicarakan tentang saree. Mihika tersenyum dan berbicara sendiri sambil menatap foto Mihir. Kemudian terdengar suara klakson mobil Mihir.

Mihir masuk ke dalam rumah bersama teman2 kerjanya, mereka terkejut saat melihat Mihika duduk disofa mengenakan lingerie. Mihika yang kemudian menyadari bahwa Mihir bersama teman2nya langsung menjerit karena malu. Mihir pun menyuruh Mihika berganti baju. Setelah berganti baju Mihika bergegas keluar dari rumah Mihir tanpa memperdulikannya.

Mihika lalu hendak masuk ke dalam bajaj tapi dia teringat ada sesuatu yang tertinggal di rumah Mihir, Mihika pun kembali masuk. Sementara Mihir kemudian mendapat telepon dari seseorang dan berbicara dengan nada emosi, Mihir marah karena si penelepon mengirimkan rakhi untuknya, Mihir berkata bahwa mereka sudah tidak ada hubungan lagi dan Mihir memintanya untuk tidak datang saat pernikahannya karena dirinya sudah tidak memiliki kakak lagi. Mihika yang kembali masuk ke dalam rumah Mihir  mendengar pembicaraannya.

Madhavi menghampiri suaminya dan mengatakan kekhawatirannya jika Parmeet kembali ke rumah keluarga Bhalla, sementara Toshi dan Vishwa juga sedang membicarakan tentang Simmi dan Parmeet.

Raman berada di luar apartemen dan duduk dibangku dengan gelisah memikirkan masalah Simmi. Bajaj yang membawa Mihika datang dan Mihika langsung menghampiri Raman. Dia menanyakan perihal saudara yang dimiliki Mihir. Raman terlihat kebingungan menjawabnya dan berkata bahwa jika waktunya btepat Mihika akan mengetahui semuanya. Raman kemudian bergegas kembali ke dalam rumah. Mihika pun berencana akan menanyakannya pada Mihir.

Parmeet sedang menikmati makan pagi bersama Ashok, Sooraj dan Shagun. Mereka membahas Simmi dan keluarga Raman. Sooraj kemudian mengejek Shagun. Shagun membalas ejekan Sooraj dan beranjak pergi meninggalkan meja makan. Shagun menaiki tangga ke kamar sambil mengomel karena Sooraj sudah menciptakan keributan antara dia dan Ashok. Sooraj sendiri menasihati Ashok u tuk berhati2 pada Shagun karena dia tidak dapat dipercaya.

Keluarga Bhalla sedang sarapan tanpa Simmi. Mereka membicarakannya dan kemudian Simmi muncul dari dalam kamarnya bersama Ananya dan membawa tas. Simmi berbicara dengan ayahnya bahwa dirinya akan pergi pada Pareet dan tidak ada seorangpun yang akan mencegahnya. Pintu bel berbunyi dan saat Nilu membuka pintu muncullah Parmeet. Semua orang pun terkejut dan Simmi tersenyum.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 58


Shagun sedang mondar mandir di kamarnya, begitu Ashok masuk ke dalam, Shagun langsung memburunya dengan pertanyaan2nya. Shagun bertanya apa masalah Sooraj hingga selalu menghina dirinya. Ashok berkata bahwa Shagun terlalu berlebihan. Mereka pun bersitegang. Ashok kemudian bergegas keluar kamar. Shagun masih emosi dan berkata bahwa semuanya terjadi karena Sooraj dan dirinya merasa harus melakukan sesuatu.

Simmi bahagia melihat suaminya. Raman bertanya berani2nya Parmeet datang ke rumahnya dan Parmeet membela diri dengan berkata bahwa dirinya sudah diundang untuk datang. Raman bertanya siapa yang mengundang Parmeet. Ishita muncul dan menjawab bahwa dirinyalah yang meminta Parmeet datang. Raman bertanya apakah Parmeet memerasnya lagi. Ishita menjawab bahwa Parmeet tidak memerasnya, Ishita meminta Raman pergi ke kamar untuk berbicara. Raman pun pergi ke kamar dan Ishita mengikutinya.

Di dalam kamar, Raman mengamuk karena Ishita membawa Parmeet kembali ke rumahnya dan Ishita berusaha menenangkannya. Ishita pun memberi penjelasan bahwa mereka bisa membuat Simmi melihat kebenaran tentang Parmeet dengan mengajak Parmeet kembali ke rumah. Dan setidaknya dengan membawa Parmeet mendekat maka keluarga Bhalla bisa memantau Parmeet tidak akan menghancurkan kehidupan Simmi. Jika Simmi meninggalkan rumah demi untuk tinggal bersama Parmeet maka bisa jadi keluarga Bhalla akan kehilangan Simmi selamanya. Raman pun masih terlihat emosi.

Ishita dan Raman keluar dari kamar. Raman mempersilahkan Parmeetmasuk ke dalam rumah. Undangan Rama membuat keluarganya terkejut. Parmeet mengatakan jika dia ingin semua yang telah terjadi dilupakan dan mengeluarkan rakhi. Parmeet ingin Ishita mengikatkan rakhi padanya sebagai bentuk persaudaraan. Simmi pun membanggakan kebaikan Parmeet didepan keluarganya dan juga Ishita. Raman meminta Ishita untuk mengikat rakhi pada Parmet dan Ishita maju menghampiri Parmeet lalu mengikatkan rakhi pada tangan Parmeet. Raman kembali ke kamar dengan marah. Parmeet hendak mengambil berkat Ishita dengan memegang kakinya tapi Ishita mundur teratur.  Semua orang pun pergi. Parmeet pun resmi masuk ke rumah Bhalla kembali. Parmeet masuk ke dalam rumah dengan pongahnya dan menatap Ishita dengan tatapan mata nakal (ihhhh jijayyyy..)

Ishita mendatangi Raman yang menahan kekesalan di kamar. Ishita meminta maaf pada Raman dan berkata bahwa sekarang hanya inilah yang bisa dilakukan. Ishita percaya bahwa Simmi akan segera mengetahui kebenarannya.  Raman terlihat ingin menangis menahan kekesalannya. Ishita pun mengambilkan tisu dan mereka mulai berbicara baik2 lalu kembali tersenyum.

Madhavi memberitahu Vishwa bahwa Parmeet telah kembali ke rumah Bhalla. Vishwa berusaha menahan kekesalan istrinya yang meluap2. Soumya ikut bersuara dan membela Madhavi yang akan melaporkan Parmeet pada polisi. Vishwa pun melarangnya. Madhavi pun berkata akan memberi ‘pelajaran’ pada Parmeet.

Nillu meminta cuti pada Toshi. Toshi tidak mengijinkannya tapi Ishita meminta Nillu untuk tetap cuti dan dirinyalah yang akan mengatur semuanya. Parmeet datang dan memberi Toshi uang. Toshi dan Tn. Bhalla pun menanyakan uang tersebut. Parmeet berkata bahwa dirinya ingin ikut berkontribusi untuk biaya rumah. Toshi dan suaminya tidak memperdulikan Parmeet, begitu juga dengan Ishita. Mereka pergi ke kamar masing2. Parmeet merasa kesal dan pergi ke kamarnya. Simmi mengikutinya dan mengajaknya berbicara. Ishita melihat mereka dari ambang pintu dengan hati geram.

Ashok sedang berbicara dengan seseorang melalui telpon. Usai menelpon, Sooraj menanyakan apa yang membuatnya marah. Ashok pun menjelaskan dengan kemarahan yang meluap2 bahwa Raman ikut ambil,bagian dalam kesepakatan kerjanya. Shagun mendengarkan saja. Ashok berkata bahwa dirinya harus mendapatkan kontrak tersebut. Sooraj pun memberikan saran pada Ashok untuk menggunakan Parmeet dalam mengacau Raman. Ashok menolak dan akan memikirkan solusi yang lain.

Ishita berjalan keluar rumah dan bertabrakan dengan Parmeet.  Ishita pun hendak keluar tapi Parmeet menghalanginya di pintu dan memujinya dengan kata2 yang menjijikkan bagi Ishita. Parmeet dan Ishita lalu saling mencemooh. Ishita kemudian bergegas keluar menuju rumah ibunya.


Shagun mendatangi Ashok sambil membawa berkas laporan hasil medis saat Ruhi dikandungannya. Ashok pun marah melihat itu semua. Shagun lalu menjelaskan bahwa dulu kehamilannya mengalami banyak komplikasi hingga dokter memutuskan untuk menyelamatkan salah satu dari mereka dan Dokter meminta Raman untuk memilih siapa yang akan diselamatkan, ibu atau anak. Shagun menambahkan bahwa pada waktu itu Raman memilih untuk menyelamatkan dirinya daripada calon anaknya. Shagun memiliki bukti tanda tangan persetujuan Raman untuk memilih sang ibu, tapi kemudian terjadi keajaiban dan kemudian Shagun beserta Ruhi bisa sama2 diselamatkan. Ashok dan Sooraj bisa menebak kemana arah pembicaraan Shagun. Sooraj pun berkata bahwa mereka akan membuat isu bahwa dulu Raman ingin menggugurkan kandungan istrinya saat mengetahui anak perempuanlah yang akan lahir, citra Raman akan buruk dimata setiap orang. Ashok mengucapkan terima kasih pada Shagun dan memeluknya.

Madhavi mengomeli ishita. Ishita pun memberikan penjelasan pada ibunya. Mihika datang dan terkejut mendengar Parmeet telah kembali. Ishita menenangkan Mihika. Mereka membicarakannya. Tak lama kemudian Ishita kembali pulang. Madhavi mengomel didapur dan mengatakan akan memberi Parmeet pelajaran jika berani pada Ishita.

Pagi harinya, Madhavi berusaha mencuri dengar segala sesuatu di rumah Bhalla, seorang penjaga menemaninya untuk berjaga2 jika ada orang melintas agar tidak mengetahui perbuatan Madhavi. Madhavi lalu mendengar suara Simmi yang mengatakan bahwa parmeet akan mandi. Madhavi lalu menyuruh penjaga tersebut mematikan saluran air keluarga Bhalla dan akan menghubunginya lagi nanti. Sang penjaga pun beranjak pergi.

Raman sedang mandi , Madhavi yang telah mematikan saluran air dirumah Bhalla merasa senang. Tiba2 air dirumah Raman berhenti dan Raman kebingungan. Ishita mengatakan dari luar kamar mandi agar Raman memutar kenop kerannya. Raman mengomel dari dalam kamar mandi karena wajahnya berlumur sabun dan tidak bisa melihat. Ishita pun masuk ke dalam kamar mandi setelah Raman berkata telah memakai handuk. Ishita berusaha membetulkan showernya. Madhavi lalu mendengar teriakan Vishwa untuk mengambilkan koran. Madhavi keluar rumah dan melihat Parmeet juga keluar. Parmeet menyapanya tapi Madhavi diam saja. Madhavi lalu berkata akan meminta penjaga menghidupkan lagi saluran air di rumah keluarga Bhalla.

Ishita mencoba membuka keran air. Raman menyuruhnya pergi tapi tiba2 shower air terbuka dan membasahi mereka berdua. Mereka hanya saling tatap dalam guyuran air.

Madhavi mendatangi rumah Bhalla. Dia menyapa tuan Bhalla dan menanyakan Ishita. Tn. Bhalla pun menyuruh Nillu memanggilkan tapi Madhavi berkata akan mencarinya sendiri.

Madhavi mencari Ishita dan saat melongok ke kamar mandi, Madhavi melihat Raman dan Ishita dalam guyuran air shower. Madhavi pun tersipu malu sendiri dan beranjak pergi. Madhavi hendak berjalan pergi tapi Toshi menghentikannya dan bertanya. Madhavi membawa Toshi menjauh dan menceritakan apa yang diliatnya. Mereka berdua pun tertawa bersama. Toshi hendak memberitahu suaminya tapi Madhavi melarang.

Romi sedang menunggu Sarika yang tak kunjung datang. Romi pun berusaha menelponnya tapi tidak terhubung. Romi pun  berjalan pergi. Romi pergi ke sebuah kedai kopi dan melihat skuter Sarika. Romi pun masuk dan melihat Sarika sedang berpegangan tangan dengan seorang lelaki. Romi langsung mendatanginya dan ribut dengan lelaki tersebut. Sarika berusaha melerai dan mengatakan sesuatu tapi Romi memintanya diam. Lelaki itu pun berkata bahwa Sarika adalah adiknya dan Romi pun terkejut.

Ishita sedang menyisir rambutnya, Raman masuk ke dalam kamar dan membuat Ishita serba salah. Ishita lalu buru2 keluar dari kamar. Raman pun tersenyum.

Romi bertanya dan Sarika menjelaskan bahwa lelaki tersebut adalah kakaknya (Vishal). Sarika mengatakan jika dirinya sedang mengikat rakhi pada Vishal. Romi pun meminta maaf pada Vishal dan Sarika. Romi lalu mngajaknya duduk bersama. Tak lama kemudian Vishal pamit pergi. Sarika lalu mengobrol bersama Romi.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 58 Tayang Selasa, 27 September 2016


Ishita pergi ke dapur dan Toshi memandanginya, lalu Toshi menggodanya. Tn. Bhalla kemudian muncul dan menerima telepon yang berdering. Setelah itu Tn. Bhalla berbicra dengan Toshi. Simmi kemudian memberikan koran pada ayahnya. Tn. Bhalla membaca berita tentang Raman dan terkejut. Ishita ikut membaca berita tersebut yang menuliskan bahwa ‘seorang pebisnis Raman Kumar Bhalla telah membahayakan nyawa putrinya, Raman mendeteksi jenis kelamin anaknya dan ingin melakukan aborsi untuk itu’. Raman keluar dari kamar dan mengambil koran tersebut dari tangan Ishita. Raman pun marah dan melempar koran tersebut lalu bergegas keluar rumah. Ishita mengejarnya dan berusaha mengajaknya berbicara tapi Raman terlanjur emosi.

Mihir mengatakan bahwa Ashok melakukan semua ini u ntuk merusak citra Raman. Raman menjawab bahwa dia tahu jika ini adalah ulah Ashok. Raman berkata bahwa ini semua bisa mempengaruhi Ruhi.  Mihir pun berusaha menenangkan Raman tapi Raman tidak peduli dan bergegas pergi.

Toshi sedang menunjukkan foto2 masa kecil Ruhi pada Ishita sambil menangis. Toshi juga menceritakan tentang cerita sebenarnya pada waktu itu hingga Raman harus memilih Shagun daripada bayinya. Toshi bercerita panjang lebar dan berkata bahwa Dewa melihat segalanya dan tidak akan membiarkan Shagun untuk menang. Ishita menjawab bahwa Raman tidak sendirian karena dirinya ada bersama Raman dan akan mengungkapkebenaran tentang Shagun. Toshi pun memberkati Ishita dan memeluknya.

Ishita mendatangi rumah Shagun dan mencemoohnya terkait pemberitaan di koran. Shagun pun membela dirinya dan berkata bahwa dirinya tidak tahu Ashok akan menyalahgunakan laporan medisnya. Ishita kembali menghujatnya sebagai ibuyang buruk. Ishita pun berkata bahwa seharusnya dulu Raman memilih Ruhikarena Shagun tidak layak untuk diselamatkan. Raman datang dan melihat mereka berdua bertengkar.  Raman lalu berkata agar Ishita tidak membuang2 waktunya untuk Shagun. Raman menghampiri Ishita  dan berkata bahwa dirinya sangat senang pendidikan Ruhi dipegang oleh Ishita dan Raman memastikan bahwa Ruhi tidak akan pernah bisa bersama Shagun. Raman lalu menggandeng tangan Ishita dan mengajaknya pergi. Shagun pun melempar korannya dengan kesal.

Tn. Bhalla datang sambil menggendong Ruhi yang menangis. Toshi mengajaknya berbicara tapi Ruhi tetap menangis dan berlari ke kamarnya. Toshi mengikutinya dan bertanya pada Ruhi. Ruhi menjelaskan semuanya yang dia dengar.Ruhi berkata bahwa Raman tidak menginginkannya karena dirinya anak perempuan, Toshi menyangkal ucapan Ruhi dan berkata bahwa Raman sangat mencintainya. Shravan datang dan mengatakan sesuatu untuk menghibur Ruhi. Shravan mengajaknya pergi bermain dan Ruhi menurut. Toshi pun merasa khawatir. Toshi berkata jikaRuhimananyakan ini pada Raman maka Raman pasti akan merasa sedih.

Raman pulang bersama Ishita, Ishita turun dari mobil dan Raman menghentikannya untuk mengucapkan terima kasih. Mereka pun mengobrol sambil bercanda. Tak lama kemudian Ishita masuk ke rumah dan Raman pergi ke kantor.


Parmeet sedang menelpon Ashok dan mengucapkan selamat karena Ashokakanmendapatkankontraknya karena sekarang Raman telah terhina. Ishitayang akanberjalan masuk ke dalam rumah mendengar pembicaraan Parmeet. Ishita pun menghampirinya dan mengatakan bahwa Parmeet merayakan sesuatu sebelum benar2 menang. Parmet pun berkata bahwa Raman tidak akan selamat kali ini.  Mereka saling sindir. Kemudian Ishita bergegas pergi.

Saat akan masuk ke dalam rumah, Ishita melihat Shravan mengajak Ruhi bermain. Ishita lalu masuk ke dalam rumah dan melihat Toshi menangis. Toshi pun menceritakan mengenai keadaan Ruhi yang terluka atas pemberitaan di koran.. Ishita berusaha menenangkan ibu mertuanya. Tn. Bhalla berkata bahwa pasti teman2 sekolahnya ada yang mengoloknya. Toshi berkatabahwa dirinya tidak memilikijawaban atas pertanyaan polos Ruhi. Ishita pun menenangkannya dan berkata akan memberi penjelasan pada Ruhi.

Mobil Ashok menyerobot parkir mobil Raman. Mereka berdua sama2 turun dari mobil. Ashok menghampiri Raman dan mengejeknya. Raman pun membalas ejekan Ashok. Setelah itu Raman kembali masuk dalam mobilnya.

Shravan sedang bermain bersama Ruhi dikamar. Ishita datang dan melihat Ruhi yang bersedih. Ishita lalu menghampiri mereka. Ishita mengatakan sesuatu pada mereka. Madhavi lalu memanggil Shravan dan Ruhi. Shravan bergegas pergi tapi Ruhi kembali menangis. Ishita mendekatinya dan berbicara padanya bahwa ayahnya sangat mencintainya dan ada beberapa orang yang ingin membuat masalah dengan ayahnya. Ruhi sambil menangis berkata “ aku seharusnya berada didalam perutmu dan bukan perut ibu Shagun karena kau akan melindungiku. Ayah seharusnya dulu menikah dengan mu bukan menikah dengan ibu Shagun “. Ishita pun memeluknya dan ikut menangis mendengar ucapan polosnya. Ishita lalu menyemangati Ruhi dan berkata bahwa ayahnya menandatangani kertas itu untuk menyelamatkan ibu Shagun sehingga Ruhi bisa datang didunia ini. Ishita lalu berkata akan memberikan kejutan untuk Ruhi. Kemudian Ishita membawa Ruhi pulang.

Ishita mengajak Ruhi melihat rekaman video saat dirinya lahir. Disitu terlihat jelas bahwa Raman sangat bahagia menyambut kelahiran Ruhi. Ishita kembali memberi penjelasan pada Ruhi betapa Raman sangat menyayanginya. Ruhi bertanya apakah video ini kejutan untuknya. Ishita berkata ‘bukan’. Ishita meminta Ruhi memakai gaun favoritnya dan dia akan mendapat kejutan nanti. Ruhi pun bergegas pergi. Ishita pun berujar bagaimana menjelaskan pada Ruhi bahwa Raman sangat menyayanginya.



Tayang Selasa, 27 September 2016
By : ARIN