Uttaran Episode 405 jumat 9 september 2016 (ANTV)

Sinopsis Uttaran episode 405  yang tayang di ANTV pada tanggal jumat 9 september 2016 menceritakan tentang,Nandini masuk ke kamar Meethi dan mengambil patung Dewa milik Meethi diam2.

Nandini : Kukira kamu langsung masuk rumah sakit jiwa. kalau kejadian seperti itu terjadi 1 atau 2 kali lagi, semua orang akan benar-benar yakin kalau kamu sudah kehilangan akal. Ada apa? Apa kamu fikir saya adalah orang dibalik ini semua? Dewa menginginkan ini terjadi agar saya bisa mendapatkan hak ku kembali. Jangan fikirkan apapun saat kamu dikirim ke rumah sakit jiwa. saya ada disini utk menjaga mereka semua. Sekarang kamu hany perlu menjaga dirimu sendiri.
Sinopsis Uttaran episode 405

Sinopsis Uttaran episode 405

Nandini berjalan keluar membawa patung dewa Ganpati milik Meethi.

Akash menelfon Damini.

Damini : kamu baru memberitahuku sekarang?

Akash : Kukira Meethi hany bermimpi buruk. namun kami baru sadar keesokan harinya, saat Meethi menyerang ibu. saya berusaha membuatny setuju utk memeriksany ke dokter, namun dia tdk mau mendengarkanku. Apa yg harus saya lakukan?

Damini : Antar Meethi kemari.

Akash : Meethi tdk mau pergi kemanapun tanpa Rani. Kumohon nenek datanglah ke rumah. Hany nenek yg bisa membuat Meethi mengerti. saya benar-benar mencemaskannya.

Damini : Baiklah. saya akan membuatny setuju utk pergi ke dokter.

Akash : Terimakasih banyak nek.

Vishnu sedang bicara dengan Akash melalui telfon kantor.

Vishnu : utk saat ini saya belum mendapat info apapun. namun jangan khawatir, saya akan mengawasiny setiap saat. saya akan langsung menelfonmu kalau dapat info.

Khana masuk ke ruangan Vishnu, Vishnu berpura-pura sedang menelfon Mukhta.

Vishnu : Ya Mukhta, nanti saya telfon lagi.

Vishnu menutup telfonnya.

Vishnu : Istriku yg menelfon.

Khana : Carilah kehidupan lain diluar rumah, nikmati hidupmu.

Vishnu keluar karena seseorang ingin menemuinya. Khana menekan tombol dial pada telfon, dia ingin mencari tau siapa yg baru saja Vishnu telfon. Akash mengangkat ponselnya.

Akash : Ya Vishnu?

Khana shock dan mematikan telfon.

Khana : saya benar. Vishnu yg memberikan semua informasi tentang diriku kepada Akash. Ini adalah penipuan. Vishnu tdk tau dengan siapa dia berurusan. Sekarang saya akan menghabisi mereka berdua.

Vishnu kembali, Khana menjebak Vishnu dengan berpura-pura menelfon seseorang.

Khana : Kubur jasad Aslam Khan di pemakaman umum.
Meethi menghiasi kuil dengan bunga-bunga segar, dia meminta pelayan utk membawakan buah2an dari dapur.
Meethi : Kita membutuhkanny utk ritual pooja.

Bel rumah berbunyi, Meethi membukakan pintu, dia tersenyum bahagia melihat kedatangan Damini.

Meethi : Nenek? Apa kabar? Pasti Akash yg meminta nenek datang kemari hari ini. Jangan dengarkan dia. saya baik-baik saja. Oh ya, nenek datang diwaktu yg tepat. Ibu ingin mengadakan ritual pooja utkku.

Damini : Kalau begitu nenek baru bisa pulang setelah ritual pooja berakhir.

Meethi mengajak Damini ke kuil, mereka berdua shock melihat kuil dihiasi dengan bunga-bunga layu.

Meethi : Bagaimana bisa? saya baru saja menghiasi kuil dengan bunga-bunga segar tepat sebelum nenek menekan tombol bel. Ibu sebentar lagi datang, apa yg harus kukatakan padanya?

Baru saja Meethi berkata seperti itu, Ekadish sudah berjalan mendekati kuil, sama seperti Meethi, Ekadish pun terkejut.

Ekadish : Siapa yg menaruh bunga layu di kuil? Sudah kubilang bawakan bunga segar utk menghias kuil.

Meethi : saya juga tdk tau. saya sendiri yg menghiasny tadi. saya tdk tau kenapa ini bisa terjadi.

Gomti membaca beberapa mantra penangkal.

Meethi : Biar saya hias dengan bunga yg baru. Beri saya waktu 5 menit.

Ekadish : Berhenti menantu! Jangan dekati kuil. Ini menandakan bahwa roh jahat sudah merasukimu.

Nandini tersenyum melihat mereka dari jauh.

Ekadish : kamu tdk boleh mendekati kuil, kamu bisa mengotori kesuciannya.

Meethi terkejut mendengar ucapan Ekadish dan berlari meninggalkan kuil, Damini menyusul Meethi.


Ekadish : Gomti, percikan air suci ke kuil, bersihkan semuanya.
Akash sudah berada di pemakaman, dia menelfon Vishnu.
Akash : saya sudah di pemakaman bersama polisi, kami tdk bisa menemukan jasadny disini.

Vishnu : Apa?

Vishnu merasa bingung, dia mendengar dengan jelas saat Khana menelfon anak buahny meminta mereka mengubur jasad Aslam Khan disana. Akash pun mematikan telfon saat Inspektur menghampirinya.

Inspektur : kamu selalu memberi info yg salah pada kami. Dimana jasad Aslam Khan? Kita tdk bisa menuduh orang sembarangan tanpa bukti yg pasti. Kami sedang mencari Aslam Khan. Tolong biarkan kami melakukan pekerjaan kami. Jangan buang-buang waktu kami.

Akash : Maafkan aku.

Inspektur meninggalkan pemakaman itu diikuti oleh Akash, Akash tdk menyadari kehadiran Khana.

Khana bicara sendiri, "Sekarang saya sudah yakin, Akash dan Vishnu bekerjasama utk melawanku. Vishnu bekerja di kantor ku dan membocorkan informasi dari dalam. Mereka tdk tau siapa aku".

Damini sedang menemani Meethi tidur di kamarnya, dia teringat ucapan Ekadish. Hany sesaat Damini mengalihkan pandangan dari Meethi, tiba-tiba Meethi sudah tdk ada diatas tempat tidur. Damini panik, dia berlari keluar utk mencari Meethi.

Guru Ma sedang membaca mantra utk mengirim sihir hitamny kepada Meethi. Pada saat yg bersamaan, Meethi berdiri didapur sambil memegang kalung bunga. Meethi membakar kalung bunga tersebut diatas kompor. Damini melihat Meethi berdiri di dapur.

Damini : Meethi? Apa yg sedang kamu lakukan? Lepaskan kalung bunga itu!

Ketika Damini tengah berusaha melepaskan kalung bunga tersebut dari tangan Meethi, Meethi mulai tertawa seperti orang yg tdk waras. Damini kesulitan melepaskan kalung bunga yg dipegang Meethi karena tenaga Meethi sudah tdk seperti wanita normal.

Guru Ma mengambil pisau dan menggores pergelangan tangannya, Meethi pun melakukan hal yg sama.

Damini : Meethi!!!

Damini berusaha melepaskan pisau dari tangan Meethi namun Meethi mendorongny hingga terbanting ke pintu. Damini menahan rasa sakit dilengannya, dia semakin panik melihat Meethi hendak melukai pergelangan tangan sekali lagi.

Damini dan Meethi tarik menarik pisau, Damini lalu menampar Meethi utk menyadarkannya. Meethi akhirny lepas dari sihir hitam Guru Ma, dia melihat kedua telapak tanganny dan jatuh pingsan.
Tuan Takhur, Akash dan Damini memandangi Meethi yg sedang tidur. Rani masuk kedalam kamar menatap sedih kearah Meethi.
Rani : Ayah, ada apa dengan ibu Meethi? apakah ibu Meethi akan baik-baik saja?

Akash : Ibu Meethi mu akan segera sembuh, ayah ada disini bersamanya.

Tuan Takhur : Rani, Ibu Meethi mu akan baik-baik saja karena kamu ada bersamanya. saya tau kata-kata yg biasa dia ucapkan utk menyemangati semua orang. kamu akan merasa tegar.

Rani : Mau kah kakek mengajariku?

Tuan Takhur : Baiklah, namun berjanjilah kamu akan pergi tidur setelah mendengarkannya.

Tuan Takhur mengucapkan puisi tentang kehidupan yg menjadi motto hidup Ichcha semasa hidupnya.

Tuan Takhur : Siapa yg berusaha. . .

Rani : tdk akan pernah gagal.

Rani tersenyum.

Rani : Selamat malam. Ibu Meethi, kamu harus cepat sembuh. Nanti kita bermain lagi, menggambar lagi. . Ok? Selamat malam.

Setelah Rani keluar, Meethi sedikit menggerakkan kepala.

Akash : Meethi? Nenek Damini, saya harus membawa Meethi ke psikiater. Percayalah padaku. saya tdk akan membiarkan sesuatu terjadi padanya.

Damini : Baiklah, lakukanlah seperti yg kamu fikirkan. Nenek tdk tau apa yg sebenarny terjadi pada Meethi. Kenapa dewa selalu menguji orang-orang yg baik? Pertama Ichcha, sekarang Meethi.

Tuan Takhur : Damini, Ichcha tdk pernah menyerah. Dia tdk pernah menyalahkan Dewa ataupun keadaan. Dia selalu menerima takdirny dan berjuang dengan waktu.

Damini : Tuan benar. saya juga tdk akan menyerah. saya pun akan berjuang dengan takdir.

Damini meninggalkan rumah Bundela bersama Tuan Takhur.

Damini mengunjungi nenek Anjum dan menceritakan tentang kondisi Meethi kepadanya.

Nenek Anjum : Temuilah Manthan Mai.

Damini : Manthan Mai?

Nenek Anjum : Ya. tdk ada yg tau kapan dia mau menemui orang yg datang kepadanya. Banyak orang yg jauh-jauh datang hany utk menemuinya, namun dia hany mau menemui orang-orang yg sudah ditakdirkan oleh dewa. Harapan orang-orang yg datang kepadany selalu dikabulkan.

Damini : Baiklah, tunggu sampai Meethi pulih dan setuju utk datang menemuinya. Dewa akan memberkati Meethi bukan?

Nenek Anjum : Ya, tentu saja.
Meethi tdk ada ditempat tidurny saat Akash bangun, Akash pun menjadi panik.
Akash : Meethi? !

Meethi : Selamat pagi.

Meethi baru saja selesai mandi, dia membawa secangkir teh hangat utk Akash.

Akash : Meethi, kamu harus istirahat.

Meethi : saya baik-baik saja.

Nandini mengintip mereka dari balik pintu. Akash melihat pergelangan tangan Meethi yg terluka.

Akash : Lukany pasti sakit.

Meethi : Ck!tdk.

Akash : saya merasa tersiksa melihatmu begini.

Meethi : saya juga merasakan hal yg sama. saya tau terkadang saya bukanlah diriku lagi, namun saya tdk tau apa yg sebenarny terjadi. Ngomong2, saya tdk ingin membicarakanny lagi. saya ingin hidup seperti manusia biasa. Hidup bahagia. Kumohon jangan halangi keinginanku.

Meethi memberikan teh ke Akash.

Meethi : Teh hangat utkmu. saya akan membuatkanmu makan siang. saya akan membawakan bekal ke kantormu. Kita akan makan siang sama2.

Vishnu sedang berjalan di koridor kantor membawa koper.

Khana : Tunggu Vishnu.

Khana memberikan uang 5 ruppee kepada Vishnu.

Khana : Ini akan membuatny lebih mudah mengenalimu (sebagai anak buah Khana)

Vishnu : Apa yg ada didalam koper ini?

Khana : tdk perlu memikirkannya. saya tdk percaya pada siapapun, jgn beritahu apapun pada orang lain.

Khana tersenyum melihat Vishnu berjalan meninggalkan kantor.

Khana : Dia sudah menipuku, dia harus dihukum.

Meethi datang ke kantor Akash membawakan bekal, dia memaksa Akash berhenti bicara lewat telfon dan meletakkan ponsel Akash di meja kecil disamping tempat duduknya.

Meethi : Sdh waktuny makan siang.

Meethi membuka semua bekal dan terkejut melihat isinya. Semua makanan yg dibawa Meethi basi. Akash pun ikut bingung, dia tdk mengerti apa yg terjadi pada Meethi, dia memaksa Meethi utk pergi ke dokter bersamanya.

Vishnu berusaha menelfon Akash saat diperjalanan.

Vishnu : Akash tdk mengangkat telfonku. Apa yg harus saya lakukan?

Nandini kembali mengunjungi Guru Ma bersama Khana, Guru Ma memberikanny boneka Voodoo yg sdh diberi mantra.

Damini berinisiatif mengunjungi Manthan Mai sendirian, dia menunjukkan foto Meethi.

Damini : Ini cucuku, Meethi.

Manthan Mai : Seseorang sedang mengirim sihir hitam kepada cucumu, orang itu ada di rumahnya, dia akan terluka kalau sihirny gagal.

Manthan Mai memberikan segenggam biji2an dan gelang suci kepada Damini.
Rani melihat patung Dewa Ganpati didalam laci meja kamar Nandini, Rani mengambilny sambil bertanya2.
Rani : Ini kan patung dewa Ganpati milik ibu Meethi. Knp ada disini?

Nandini masuk kedalam kamarnya, dia terkejut melihat Rani memegang patung dewa tersebut.

Nandini : Rani!Apa yg sedang kamu lakukan?

Rani : Patung dewa Ganpati milik ibu Meethi knp bisa ada disini?

Nandini : Berikan padaku. Ibu Meethi mu sudah memberikanny padaku.

Nandini diam-diam mengubur patung dewa Ganpati milik Meethi di taman depan rumah. Rani tdk sengaja melihatnya, dia pun terkejut.

Damini datang ke rumah Bundela mencari Meethi, Ekadish memberitahu bahwa Meethi dan Akash sedang pergi ke dokter.

Vishnu menyerahkan koper kepada rekan Khana, dia terkejut mengetahui bahwa koper yg dia bawa ternyata penuh dengan uang. Polisi tiba-tiba datang utk menangkap Vishnu, Vishnu dimanfaatkan Khana menjadi kurir penggelapan uang dan sengaja menghubungi polisi utk menjebak Vishnu.

Meethi dan Akash pulang ke rumah, mereka sedikit berdebat karena dokter menyatakan bahwa Meethi baik-baik saja. Damini menghampiri Meethi.

Damini : Meethi, kamu sedang terkena sihir hitam.

Damini menjelaskan tentang kunjunganny ke Manthan Mai namun Meethi tdk percaya dengan hal-hal seperti itu.

Nandini sdh mempersiapkan alat-alat sihir hitam dan boneka voodoo, Meethi merasakan sakit tak tertahankan saat Nandini mulai membaca mantra. Damini berusaha mengikatkan gelang suci ditangan Meethi.

Damini : Biarkan nenek mengikatkan gelang suci ini ditanganmu!

Ekadish : Menantu!Biarkan nenekmu melakukannya!

Damini : Nenek tdk akan sanggup menemui Ichcha kalau sesuatu terjadi padamu. Nenek mohon.

Setelah gelang dipasang, Meethi berlari ke kamar mandi lalu muntah2. Meethi keluar dari kamar mandi, dia terus menahan rasa sakit dan duduk diatas tempat tidur.

Sihir hitam Nandini lenyap saat Akash membacakan mantra penangkal. Lilin Nandini padam karena tertiup angin, dia terluka saat berusaha menutup jendela. Meethi jatuh pingsan, kamar Meethi dipenuhi aroma bau busuk.

Damini : Seseorang pasti sedang mengirim sihir hitam kepada Meethi. Manthan Mai bilang, orang yg melakukan sihir hitam pada Meethi akan terluka kalau sihir hitamny gagal.

Ekadish : namun siapa orgnya?

Akash : Nandini. tdk ada yg bisa melakukanny selain dia.

Akash dan Damini berlari kearah kamar Nandini.

Baca Juga Sinopsis Uttaran Episode 404 yang merupkaan episode sebelumnya dan baca juga kelanjutanya di Sinopsis Uttaran Episode 406 yang akan tayang sabtu 10 september 2016