Thapki Episode 49 ( Tayang Selasa, 06 September 2016 )

Sinopsis Thapki Epsiode 49 Tayang Selasa 06 September 2016 - Thapki membuatkan kopi untuk seluruh keluarga. Namun karena perbuatan Shradda, kopi itu tercampur dalam gelas kopi. Saat kopi disajikan, Shradda berteriak.mengatakan ada yang aneh dalam gelas seperti semacam abu. Semua orang memeriksa gelas masing-masih dan ternyata benar. Shradda lalu menuduh Thapki mencampurkan abu kakek ke dalam kopi. Nenek meminta Aswin untuk mengambil wadah abu. Nenek terkejut melihat wadah itu kosong. Semua orang juga menjadi kaget.



Nenek kecewa dan marah pada Thapki. Selama ini ia sangat menyayangi Thapki namun Thapki malah melakukan hal itu padanya. Nenek bahkan membenarkan kata-kata Vasundra bahwa orang yang berbicara gagap adalah orang yang berhati buruk. Thapki hanya bisa menangis. Semua orang juga ikut menyalahkan Thapki.

Sementara itu/ Diwakar datang kenkantor polisi dalam keadaan babak belur. Ia berbohong pada polisi bahwa ia kehilangan rumahnya. Ia dihajar dan dirampas rumahnya. Diwakar me meminta bantuan polisi untuk kembali mengambil haknya. Polisi itu pun percaya begitu saja dan bersedia membantu Diwakar.

Vasundra bertanya pada Shradda, apakah ia yang melakukan semua ini pada Thapki? Shradda berbohong mengatakan bahwa ia tidak melakukan hal itu. Vasundra bingung. Thapki tidak mungkin melakukan ini pada nenek. Shradda malah mengatakan bahwa Thapki mungkin sudah lupa diri karena nenek sangat menyayanginya. Shradda berbalik marah, menganggap Baru lebih percaya pada Thapki daripada dirinya. Vasu mengancam jika Shradda memang melakukan ini maka ia tidak akan perna memaafkannya. Vasu pergi. Shradda menatap sinis. Ia sengaja membohongi Vasu agar Thapki segera keluar dari kehidupannya.

Sinopsis Thapki ANTV Episode 49

Thapki mengetuk pintu kamar nenek. Ia menangis memohon maaf dari nenek. Shradda datang dan malah mengejek Thapki. Bihaan melihat itu dari jauh. Bihaan mendekat dan mengatakan bahwa ia tahu pasti Shradda yang mencampur kopi dengan abu. Shradda malah mengatakan bahwa Thapki kini sudah kalah. Thapki semakin menangis dan Bihaan tak tega melihatnya.

Nenek bicara pada.Bihaan. Ia sangat mempercayai Thapki namun hari itu, ia sudah kehilangan kepercayaan pada Thapki. Nenek.meminta Bihaan untuk.mengalirkan wadah abu itu di sungai. Karena saat ini kakek benar-benar jauh darinya. Bihaan lalu kekamar. Disana Thapki masih menangis. Bihaan menarik Thapki dan mengajak nya pergi.

Diwakar datang ke rumah Aditi bersama polisi. Diwakar mengatakan jika ia diusir dari situ dan kini ingin kembali. Aditi dan Pak Khris ingin menjelaskan namun orang tua Diwakar malah memanas-manasi polisi itu. Polisi menegaskan bahwa Diwakar dan keluarganya harus kembali ke rumah itu jika tida mereka akan mengambil tindakan. Polisi itu kemudian pergi. Diwakar masuk bersama orang tuanya. Ia tertawa puas. Bahkan ia meminta Bihaan dan Thapki untuk datang melihat itu semua.

Bihaan membawa Thapki ke tepi sungai. Ia mengatkan bahwa ia percaya bahwa Thapki bisa.melakukan ini semua dan pasti Thapki akan menyalahkan dirinya sendiri. Bihaan mengajak Thapki untuk.melakukan ritual mengalirkan wadah abu itu ke sungai. Thapki menolaknya karena merasa tak.pantas. namun Bihaan berkata bahwa kakek pasti tahu semuanya. Lakukanlah sebagai permohonan maaf. Bihaandan Thapki pun mengalirkan wadah itu ke sungai lalu berdoa.

Paginya, Nenek meminta obatnya pada Bauji da Bauji mengatakan bahwa Thapki yang akan membawakannya. Nenek menolak dan Bauji meminta nenek untuk jangan terlalu lama marah pada Thapki. Shradda dan Vasu mendengarnya Basu mengatakan bahwa sulit menghilangkan kebaikan Thapki dari hati Bauji. Mereka akan menunggu kesempatan untuk itu. Namun seperti ya Shradda sudah tak sabar lagi. Ia akan brbuat sesuatu tanpa Vasundra tahu.

Bauji merasa kasihan pada Thapki karena semua orang kini tidak menyukainya. Bauji pun ingin memberi tugas pada Thapki agar ia sibuk da melupakan kesedihannya. Bauji ingin mewarnai jenggotnya dan ia ingin Thapki mempersiapkan pewarnanya. Thapki menolak karena ia tidak ingin membuat kesalahan lagi. Bauji memaksa Thapki, ia mengatakan bahwa ia mempercayainya. Shradda mendengarnya dan ia memilik ide untuk kembali mengerjai Thapki.

Thapki mulai mempersiapkan pewarna untuk Bauji. Shradda mencari kesempatan untuk mencampur peronyok rambut ke dalam ramuan itu. Shradda melemparkan pot namun ternyata Thapki tak menggubrisnya. Lalu Shradda meminta Thapki untuk.memotongkan nanas untuk nya namun sepertinya Thapki sudah berhati-hati sehingga tak meninggalkan mangkuk itu begitu saja. Shradda kesulitan menambahkan perontok rambut itu.

Thapki memberikan pewarna itu pada Bauji. Bauji berterimakasih dan meminta Thapki pergi. Shradda mengintip dari balik pintu memikirkan cara untuk membajak ramuan itu. Shradda lalu menelpon ayahnya dan meminta ayahnya untuk bicara denga bauji. Shradda lalu memberikan ponselnya pda Bauji. Bauji lalu keluar untuk berbicara dengan ayah Shradda. Kesempatan itu digunakan Shradda untuk.menambahkan perontok rambut ke ramuan itu. Bauji kembali dan Shradda mempersilahkan Bauji untuk melanjutkan mewarnai rambut. Bauji merasa aneh saat ia mengoleskan ramuan itu ke jenggotnya.

Shradda panik.mengatakan Bauji tidak keluar kamar. Vasundra datang dan mengetuk-ngetuk pintu. Shradda memanggil Druv dan Bihaan untuk mendobrak pintu. Bihaan mendobrak pintu dan Bauji keluar dengan menutup wajahnya dengan kain.

Nenek bertanya kenapa Bauji.menutupi wajahnya. Bauji lalu membukanya dan tak ingin berkata apa-apa. Shradda berpikir kenapa Bauji tidak.menyebutkan nama Thapki. Kemudian Ahradda menyinggung tentang pewarna jengot yang dibuat Thapki. Kemudian Cuthki pun menyalahkan Thapki telah salah mencampurkan sesuatu ke dalam pewarna itu. Vasu meminta Bauji bicara dan Bauji mengatakan bahwa ia mewarnai rambut dengan pewarna buatan Thapki. Shradda langsung memanas-manasi semua orang. Thapki menyanggahnya karena ia sudah sangat berhati-hati membuat pewarna itu. Vasu membentak Thapki. Kemudian Cuthki dan Bathki meminta Vasu untuk menghukum Thapki.

Nenek pun menghukum Thapki dengan menyuruhnya mengenakkan penutup wajah kain hitam sampai jenggot Bauji tumbuh kembali. Bauji menolaknya namun Nenek berkeras melakukan itu. Thapki hanya bisa menangis dan Shradda pun tersenyum puas.


Sinopsis By INTAN