Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 72 Tayang Selasa, 11 Oktober 2016 -Ishita pulang ke rumah dan bercerita
pada Toshi mengenai insiden Ruhi di acara mehendi Shagun sambil menangis. Ishita
berkata bahwa Toshi memang benar jika Shagun tidak dapat dipercaya.
Ishita
berkata bahwa dirinya sangat marah saat ini. Ishita meminta Toshi menghukumnya
dan memukulnya. Toshi pun ikut menahan airmatanya mendengar cerita Ishita. Ruhi
datang dan mengatakan agar neneknya tidak memukul ibunya. Ishita lalu memangku
Ruhi dan berkata bahwa neneknya tidak memukul dirinya. Toshi mengatakan untuk
apa memukul ibu Ruhi karena dialah yang vtelah menyelamtkan cucunya tadi, hanya
seorang ibu yang bisa melakukan seperti apa yang dilakukan Ishita terhadap
Ruhi.
Ishita lalu meminta maaf pada
Ruhi karena telah membawanya ke tempat Shagun. Ruhi menghapus airmata Ishita
dan berbicara dengannya. Toshi tertawa mendengar ucapan Ruhi. Sementara Raman
berada diluar, Mani menemuinya dan mengatakan sesuatu. Mereka lalu mengobrol
dan membahas Ishita.
Shagun sibuk menghapus mehendinya
sambil menangis. Aditya mendatanginya dan Shagun mulai mengadu pada Aditya
bagaimana Ishita telah menghinanya tadi. Shagun juga mulai memprovokasi Adityan
untuk menyalahkan Ishita. Aditya mengambilkan minuman untuk Shagun lalu
memeluknya dan berjanji bahwa dirinya tidak akan melepaskan Ishita karena telah
membuat ibunya menangis di hari istimewanya.
Pagi harinya, Raman sedang
menyisir rambut dan bersiap2. Mihir mendatanginya dan memohon bantuannya, Mihir
menangani acara Sangeet Shagun tapi dirinya lupa untuk mengatur penarinya.
Mihir meminta Raman melakukan sesuatu. Raman berkata bahwa semua masalah pasti
ada jaln keluarnya tinggal memutar otak saja. Raman berkata akan membuat
kekuarganya yang menari. Mihir terkejut. Raman menambahkan bahwa ibunya akan
melawan ibu mertuanya. Jika Mihika bisa meyakinkan Madhavi maka Toshi juga akan
setuju untuk menari. Mihir pun memikirkannya. Raman lalu bergegas keluar kamar.
Mihika berbicara dengan Madhavi,
Madhavi menolak untuk menari tapi Mihika memans2i madhavi dengan mengatakan
bahwa Toshi berkata jika madhavi demam panggung dan tidak bisa menari Punjabi.
Madhavi tersulut dan bersedia untuk menari dan menunjukkan bahwa dirinya bukan
penakut.
Raman berbicara dengan ibunya dan
berkata bahwa Madhavi setujuuntukmmenari, Mihir ikut berbicara dan Ishita
mendengarkan mereka. Toshi menolak untuk menari setelah apa yang dilakukan
Shagun pada Ruhi
Toshi pergi ke kamar dan
berbicara sendiri mengatakan bahwa Madhavi tidak tau tarian Punjabi dan akan
merusak nama mereka, Ishita masuk membawakan teh sambil berbicara pada Toshi.
Mengaakan bahwa ibunya menari dengan sangat baik dan terlihat cantik. Toshi
menatap menyelidik saat Ishita berbicara. Ishita kembali menceritakan ibunya
dan Toshi kesal jadinya laku menyuruh Ishita meninggalkannya.
Madhavi sedang berbicara dengan
Vandu dan Mihika, mereka berlatih menari sambil melihat di laptop. Vishwa
meminta makanan. Madhavi berkata bahwa dirinya tidak memasak dan Madhavi
menyuruh Vandu memesan nasi Sambar. Mihika lalu mengajarkan gerakan demi
gerakan. Toshi pun mengintip dari pintu dengan wajah kesal.
Toshi melipat selimut sambil
mengomel karena Madhavi akan pergi melakukan tarian Pun jabi di acara Sangeet
Shagun, Tn. Bhalla mengometarinya dan menyuruhnya membiarkannya. Tapi Toshi
berkata akan mendatangi Sangeet Shagun untuk menunjukkan pada Madhavi bagaimana
kelasnya.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 72
Neelu menghidangkan susu untuk
Ishita, Toshi keluar kamar dan duduk mengobrol bersama Ishita. Toshi melihat
Ishita seperti kesakitan dan bertanya. Ishita berkata hanya sakit perut biasa.
Toshi lalu meminta bantuan Ishita agar membantunya menari. Neelu lalu
membawakan ponselnya dan Toshi menerima telepon dari Pammi kemudian Toshi berkata akan segera datang.
Toshi meminta Ishita u ntuk meminum obat agar leka sembuh. Ishita pun
tersenyum.
Bala membawa CD2 dan terjatuh
didepan apartemen. Raman muncul dan membantunya lalu mereka mengobrol. Raman
menanyakan sebuah solusi pada Bala tapi dia memperumpamakan itu adalah masalah
temannya. Raman menceritakan bahwa temannya itu memiliki hubungan yang aneh
dengan istrinya, awalnya mereka tidak saling menyukai lalu mereka bersahabat
dan sekarang mereka saling cinta tapi tidak ada yang mengambil tindakan apapun.
Raman mengatakan bahwa temannya ingin merubah hubungan cinta itu menjadi
hubungan layaknya suami dan istri yang sebenarnya. Bala berkata bahwa dirinya
memahami cerita Raman lalu Bala mengeluarkan paket kontrasepsi dari dalam
sakunya dan Raman salah sangka. Bala menjelaskan dan Raman pun memahaminya.
Bala lalu kembali menjelaskan bahwa suami lah yang harus mengambil langkah
pertama. Bala lalu memberikan paket kontrasepsi pada Raman. Dan kemudian Bala berpamitan
pada Raman. Raman mengambil paket kontrasepsi pemberian Bala dan teringat saat
Raman di hotel bersama Ishita.
Raman masuk ke kamar dan mencari
lokasi agar Ishita melihatnya, Raman melempar paket kontrasepsi itu ke kasur,
tapi diambilnya lagi dan dilempar ke sofa tapi diambil lagi dan dilempar
kelantai. Raman mengambilnya lagi dan akhirnya menyimpannya di laci.
Ishita menanyakan obat dari
apoteker pada Neelu. Neelu menjawab ada di laci, lalu Ishita pergi ke kamar
sambil memegangi perutnya. Raman pura2 keluar dan berkata akan menelpon. Ishita
lalu membuka laci dan menemukan paket kontrasepsi. Raman segera keluar kamar,
sementara Ishita terkejut melihat paket kontrasepsi itu. Ishita lalu menelpon sang apoteker dan
memarahinya karena salah mengirim kan obat (Ishita mengira jika paket
kontrasepsi itu kiriman dari apoteker yang salah, yang mana seharusnya sang
apoteker mengirim obat sakit perut). Usai menelpon, Ishita lalu membuang paket
kontrasepsi tersebut ke lantai dan menutupinya dengan tisu agar Raman tidak
melihatnya. Raman masuk ke kamar dan bertanya pada Ishita apakah semuanya baik2
saja. Ishita serba salah dan kemudian mengambil selimutnya di lemari. Raman
menatapnya dari pintu dengan tersenyum dan berpikir bahwa Ishita terlihat grogi
dan terlihat sudah siap juga seperti dirinya.
Saat Ishita menata selimut dan
bantalnya di sofa, Raman menghampirinya dan menyuruhnya untuk ganti baju. Saat
Ishita ke kamar mandi, Raman memindah
semua bantal2nya di sofa dan hanya menyisakan seperlunya di atas tempat tidur,
dia lalu bersisir dan memakai minyak wangi. Ishita muncul dan bertanya. Ishita
bertanya mengapa sofanya penuh bantal. Raman menyuruh Ishita tidur di tempat
tidurnya. Ishita menolak. Raman pun bertanya apakah Ishita tidak
mempercayainya. Ishita pun akhirnya setuju.
Raman lalu mencari2 di laci paket
kontrasepsi tersebut. Ishita bertanya apa yang sedang Raman cari dan Raman menjawab
bahwa dirinya sedang mencari sesuatu yang tadi diletakkan dilaci. Raman lalu
melihat paket kontrasepsi tersebut di lantai. Ishita pun menatapnya sambil
memegang kepala. Ishita lalu meminta maaf dan mengatakan jika dirinya memesan
obat sakit perut tapi pihak apotik mengirimkan obat yang salah, Ishita berkata
agar Raman tidak salah paham melihat paket kontrasepsi tersebut . Raman lalu
duduk ditepi ranjang sambil mengomel. Ishita bertanya apa yang di omelkan Raman
dan Raman menjawab bahwa dirinya tidak sedang mengomel lalu Raman mematikan
lampu. Raman lalu duduk di tempat tidurnya dan menatap Ishita yang sudah
tertidur. Raman berkata “aku mencintainya tapi mungkin aku harus menemukan cara
yang lain untuk mengungkapkannya dan suatu hari aku akan mengatakannya” owhhhh
so sweet Ramannnn…). Raman lalu pergi tidur.
Ishita sedang melipat selimut,
Ruhi menemuinya dan menanyakan ponsel Ishita, Ishita berkata ada di tempat
tidur, kemudian Ruhi pun mencari2nyabtapi tetap tidak ketemu. Ishita teringat
semalam saat bersama Raman. Ishita berpikir jika Raman telah membuatnya berada
dalam hatinya. Ishita pun melamun dan tidak mendengar saat Ruhi memanggilnya.
Raman masuk dan berusaha menyadarkan
Ishita, Ishita masih terbuai dengan lamunanya. Raman berkata dengan penekanan pada mulutnya bahwa
Ruhi memanggilnya (Ruhi is calling you) tapi dalam khayalan Ishita Raman seolah2
berbicara “aku mencintaimu”. Ishita pun langsung berkata “aku juga”. Ruhi pun
tertawa. Raman bertanya dengan setengah mencemooh apa yang sedang dikatakan
Ishita, Ishita tersadar dan bertanya pada Ruhi. Ruhi pun menanyakan tentang
gaun yang akan dipakai nanti malam. Raman lalu meminta Ruhi memberi ciuman
selamat pagi, Ruhi menyuruh ayahnya meminta pada Ishita. Raman pun berpandangan
dengan Ishita, Ruhi lalu keluar kamar. Raman pun kemudian berbicara pada Ishita
mengenai acara Sangeet Shagun nanti. Tak beberapa lama Toshi memanggil Ishita
dan Ishita bergegas keluar. Raman pun berbicara sendiri.
Raman bertemu dengan Shagun di
sebuah kafe. Mereka membicarakan tentang sikap Shagun pada Ruhi kemarin. Mereka
pun bertengkar. Raman mengatakan sesuatu mengenai Ashok yang membuat Shagun
terkejut. Shagun lalu bergegas pergi.
Mihir berbicara di telepon dan
menyuruh seseorang untuk datang lebih cepat, sementara Mihika sibuk mengarahkan
dua orang pelayan untuk membawa hadiah2 milik Shagun. Usai menelpon Mihika
berbicara dengan Mihir. Mihir setengah membentak dan meminta maaf pada Mihika.
Mihika lalu bercanda dengan merusak tatanan rambut MIhir dan Mihir membalasnya.
Ashok lalu datang dan melihat mereka. Ashok berdehem dan Mihir menghentikan
candaannya bersama Mihika. Ashok lalu menawarkan bahtuan pada Mihir, Mihir menjawab
bahwa sudah banyak yang telah membantunya lalu Mihir menggandeng tangan Mihika.
Ashok menatapnya. Shagun lalu datang dan berkata pada Ashok bahwa dirinya ingin
berbicara lalu Ashok pergi bersama Shagun.
Shagun meminta Ashok
menandatangani surat sah adopsi Aditya. Ashok terlihat kesal dan Shagun memberi
penjelasan, Shagun juga berkata jika Ashok tidak mau menandatanganinya maka
Shagun tidak mau menikah dengan Ashok. Sooraj datang bersama Parmeet, Shagun
bergegas pergi ke kamarnya. Parmeet menyapa Ashok sambil membawakan baju untuk
pernikahan Ashok dan meminta Ashok untuk mencobanya. Ashok menyuruh Parmeet untuk
diam, dia mulai mengomel pada Sooraj dan Parmeet . Sooraj pun tertawa
mendengarnya dan menyuruh Ashok membatalkan pernikahannya.
Sopir datang dan mengatakan
sesuatu, Ashok pun memarahinya. Sooraj pun menenangkan Ashok. Ashok lalu
bergegas pergi.
Ishita berbicara ditelpon dengan
Raman, mereka membicarakan sesuatu. Usai menutup telepon, Raman memandangi foto
Ishita bersama Ruhi di laptopnya. Ishita sendiri bertanya2 mengapa Raman sangat
romantis.
Bala yang hendak masuk ke dalam
apartemen mendengar suara Ishita memuji2 Raman. Bala pun mendekatinya dan
menggodanya. Mereka lalu berbicara. Bala lalu bercerita tentang Raman yang
menceritakan ttg temannya. Tetapi Bala berkata bahwa dirinya tidak bisa ditipu
dan Bala tau jika Raman sedang meneritakan dirinya sendiri. Bala lalu pergi dan Ishita teringat paket
kontrasepsi semalam. Ishita mengingatnya dan tersenyum sendiri lalu dia berkata
bahwa Raman telah menyiapkan paket kontrasepsi itu semalam. Ishita pun berpikir
dirinya juga harus memberitahu Raman tentang perasaannya. Ishita berkata akan
mengatakannya pada Raman malam ini.
Mihir sedang menari bersama
Bala di pesta Shagun. Mereka terlihat sangat lucu. Ashok dan Shagun tertawa
melihat mereka. Mihika lalu datang dan berdiri bersama mereka. Ishita dan Raman
juga datang, mereka membicarakan Mihir. Simmi mencari2 Parmeet,
Bala membuka acara Sangeet Shagun dan mengucapkan selamat
datang untuk semua undangan. Bala juga mengucapkan terima kasih pada Ashok dan
Shagun. Lalu Toshi muncul dan menari bersama Madhavi. Semua orang terkesan
dengan penampilan mereka dan bertepuk tangan.
Simmi masih menunggu Parmeet lalu
Parmeet muncul dan memeluknya. Mereka lalu mengobrol.
Bala lalu mengatakan sesuatu dan
memanggil Aditya untuk naik ke atas panggung, semua orang pun bertepuk tangan. Raman
lalu mengatakan pada Bala bahwa dirinya ingin menari bersama Aditya. Lalu Bala mengumumkan bahwa Aditya akan menari
bersama ayahnya yaitu Raman Bhalla. Aditya terlihat ragu untuk maju. Shagun
menyuruhnya mendekati Raman tapi Aditya menolak dan pergi. Shagun hendak
mengejarnya tapi Ashok melarang dan berkata agar membiarkan Aditya pergi.
Bala mengatakan saat Raman turun
panggung bahwa anak2 terkadang merasa takut. Ishita menyambut Raman dalam
genggaman tangannya dan memintanya untuk kembali ke atas panggung. Bala lalu
memanggil Ishita dan Raman, Parmeet pun berkomentar. Ishita lalu menari bersama
Raman. Mereka menari sangat mesra dan Ruhi bersorak kegirangan melihat Raman
dan Ishita. Mani juga memuji mereka.
Aditya terlihat sangat kesal
melihat Raman bersama Ishita. Parmeet lalu mendekati Aditya dan mulai
memprovokasinya mengenai Raman. Simmi melihat Parmeet sedang memprovokasi
Aditya.
Bala lalu kembali berbicara dan
memanggil Shagun untuk unjuk kebolehan. Shagun memakai baju bergayanbarat dan
terlihat seksi, dia pun menari dengan lincah.
Simmi menghampiri Parmeet dan bertanya
mengapa dia memprovokasi Aditya. Parmeet
pun mencoba membela diri bersikap seolah2 dirinya tidak bersalah. Lalu Parmeet
bergegas pergi meninggalkan Simmi.
Aditya berjalan ke lantai atas
dan memikirkan ucapan Parmeet. Aditya pun merasa dendam pada Ishita dan ingin
memberinya pelajaran. Seorang pelayan melintas dan Aditya meminta padanya untuk
dibawakan air panas. Aditya lalu menelpon polisi dan melaporkan bahwa ibun
tirinya telah membakar tangannya karena dirinya tidak melakukan pekerjaan
seperti yang diperintahkan ibu tirinya. Aditya memberikan nama Ishita pada
polisi tersebut dan memintanya untuk segera datang. Pelayan datang membawakan
dua gelas air panas dan meminta Aditya untuk berhati2.
Ashok hendak pergi tapi Shagun
menahannya. Meraka pun berdebat tentang penandatanganan surat adopsi Aditya.
Ashok lalu melihat Mani, dan Ashok pun bermesraan dengan Shagun. Mani lalu
mengatakan sesuatu. Dan kemudian dia
mendapat telepon dan menjauh. Setelah Mani pergi, Ashok hendak beranjak tapi
Shagun menahannya dan menyuruhnya untuk segera memutuskan tentang Aditya.
Ishita membawa makanan dan Raman
menghadangnya, mereka berbicara sebentar lalu mereka semakin dekat dan saling
tersenyum.
Mani masih berbicara ditelepon
dan dia melihat polisi datang, Shagun mendatangi Mihika dan Mihir untuk
menanyakan Aditya, Shagun lau bergegas ke lantai atas. Sementara Mani menemui Inspektur
dan menanyakan maksud kedatangannya, Mani juga memperkenalkan dirinya pada
Inspektur.
Ishita masih berdua dengan Raman,
mereka berbicara dengan begitu dekat. Ishita pun nampak tersipu malu dengan
pembicaraan Raman. Raman pun memberikan senyum termanisnya untuk Ishita.
Mani masih berbicara dengan Inspektur,
Inspektur berkata bahwa dirinya datang untuk menangkap Ishita Bhalla. Polisi hendak masuk dan Mani
menahannya, dia berkata akan memanggilkan Ishita.
Raman masih memaksa Ishita untuk
berbicara dan dirinya ingin mendengarkan. Mani datang dan memanggil Ishita
keluar. Mani meminta maaf pada Raman dan pergi bersama Ishita. Raman pun
mengomel.
Ishita dan Mani menemui polisi.
Polisi mengatakan ada yang mengkomplainnya, polisi berkata jika Aditya mengkomplainnya.
Polisi berkata bahwa Aditya mengatakan
jika Ishita mencoba membunuhnya. Mani pun membela Ishita. Polisi pun mengingat
Ishita saat dipenjara bersama Raman. Polisi lalu mengatakan sesuatu. Ishita
masih berusaha menjelaskan. Mani mendukung ucapan Ishita, Polisi hendak masuk
tapi ishita menahannya.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 72 Tayang Selasa, 11 Oktober 2016
Ishita pun ikut dengan polisi dan
melarang Mani memberitahu Raman. Parmeet juga melihat Ishita dibawa polisi.
Shagun membawa turun Aditya
dengan tangan terluka. Semua sibuk menolongnya. Tn. Bhalla memberikan salep dan
Shagun mengobati Aditya. Shagun berbicara dengan Raman. Raman meminta Mihir
segera menelpon dokter. Lalu Ashok dan
Raman sama2 memberikan tangannya untuk membantu Aditya dan Aditya memilih
tangan Raman, Ashok pun merasa kesal. Sooraj melihat dari tangga dan berkatan
bahwa Ashok terlalu berlebihan.
Parmeet memanggil Ashok dan
mengatakan penangkapan tentang Ishita pada Ashok. Ashok pun memuji Parmeet dan Ashok
terlihat senang. Semenhtara Ramjan meminta Shagu untuk tenang karena Ishita
akan datang. Ashok pun menanyakan keberadaan Ishita dengan nada mencemooh pada
Raman. Raman meminta Ashok berhenti mencemooh.
Inspektur mewawancara Ishita dan
Mani. Ishita berusaha menjelaskan dan Mani ikut membelanya. Inspektur berkata
bahwa malam ini Ishita harus tinggal di sel. Ishita pun terkejut mendengarnya.
Raman berusaha menelpon Ishita
lalu menelpon Mani. Mani mengatakan yang sebenarnya sementara Ishita sudah
berada di dalam penjara. Raman menutup telepon dan memberitahu Mihir untuk
tetap bersama Aditya
Shagun terkejut mendengar penjelasan
Aditya, dia merasa marah dan mengumpat Ishita. Toshi membela Ishita dan
membentak Shagun. Shagun pun membawa Aditya pergi.
Raman menjelaskan pada polisi bahwa
Ishita tidak mungkin melakukan semua itu dan berkata jika Aditya sudah
berbohong. Mani sibuk menelpon. Ishita meminta Raman untuk pergi menemui Aditya
dan Raman menghampirinya lalu berbicara bahwa dirinya tidak bisa meninggalkan
Ishita sendirian. Ishita mencoba menenangkan Raman dan berkata jika dirinya
baik2 saja. Mihir datang dan menjelaskan bahwa dirinya sudah menghubungi pathak
tapi pathak tidak bisa membantu karena ini tentang hukum anak2. Raman berkata
akan melakukan sesuatu dan meminta Mihir untuk tetap tinggal.
Tayang Selasa, 11 Oktober 2016
By : ARIN