Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 79 Tayang Selasa, 18 Oktober 2016 -Sooraj bertemu dengan Shagun disebuah tempat, Shagun meminta Sooraj untuk meyakinkan Ashok agar menikahinya. Soraj berkata bahwa dirinya tidak ingin ikut campur masalah ini. Shagun lalu meminta Sooraj untuk pergi bersamanya menjemput Aditya
Raman dan Mihir tiba di sekolah Ruhi. Shravan lalu muncul dan mengatakan jika Ruhi dan Aditya sedang bertengkar.
Sooraj mengantar Shagun, Sooraj lalu melihat seorang pebisnis juga masuk ke sekolah Aditya, Sooraj bertanya pada Shagun dan Shagun berkata bahwa anak pebisnis tersebut sekelas dengan Aditya. Sooraj pun memutuskan untuk ikut bersama Shagun kedalam agar bisa bertemu pebisnis tersebut.
Aditya berkelahi dengan Ruhi tentang ibu mereka, penjaga sekolah melerainya. Raman datang dan melerai serta memarahi Aditya. Shagun pun membela Aditya. Lelaki pebisnis tadi melihat pertengkaran tersebut dan mengatakan sesuatu, Sooraj memprovokasinya agar Raman terlihat buruk dimata pebisnis tersebut lalu Sooraj memperkenalkan dirinya.
Para wali murid lalu menggosipkan tentang Mihika dan Mihir. Mihir menahan diri. Raman lalu mendatangi lelaki tersebut dan mengatakan sesuatu. Lelaki itu semakin memancing kemarahan Raman dengan menghina Ishita dan Mihika, Raman pun menghajarnya, Kepala Sekolah dan Hakim pengadilan yang kebetulan datang ke sekolah itu melihat perkelahiann Raman. Lalu Raman membawa pergi Ruhi tapi Sooraj kemudian mengatakan hal buruk tentang Raman. Mihir lalu langsung memukulnya dengan kursi dan Sooraj langsung terjatuh bersimbah darah. Hakim pun mengatakan sesuatu mengenai keluarga Raman.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 79
Ishita masih memasak lalu Simmi menghampirinya. Bel berbunyi dan Ishita membuka pintu. Ishita memanggil2 Ruhi tapi tidak menemukan siapapun. Ishita hanya menemukan surat dengan diselipkan bunga mawar. Ishita membawanya masuk dan Simmi menyuruhnya membukanya. Ishita lalu membacanya dan tertawa2 bersama Simmi karena bahasa hindi yang ditulis penuh kesalahan.
Ambulans datang, Raman dan Shagun terus bersitegang, Raman dan Shagun kemudian melihat Hakim Pengadilan yang sedang memandangi mereka berdua.
Ishita, Simmi dan Toshi duduk memikirkan siapa pengirim surat tersebut yang mengatakan bahwa surat itu ditujukan untuk lelaki yang memakai baju berwarna biru. Romi lalu datang, semua melihatnya memakai jaket berwarna biru dan Romi menjadi salah tingkah. Toshi lalu berkata bahwa Romi tidak akan pernah berubah, Simmi kemudian menunjukkan surat tadi. Romi membantah jika itu untuk dirinya. Neelu lalu keluar membawa baju Tn. Bhalla yang berwarna biru. Toshi pun berteriak karena menduga bahwa tulisan surat itu untuk suaminya.
Tn. Bhalla membaca surat tadi. Simmi dan Ishita tertawa Tn. Bhalla lalu mendekati istrinya dan mengatakan jika surat itu bukan untuknya tapi untuk dia. Simmi berkata pada Ishita bahwa mereka harus menemukan siapa yang dimaksud. Tn. Bhalla menyuruh Ishita bertanya pada Raman. Simmi kemudian pergi bersama Neelu. Ishita pun bergumam sendiri dan berkata bahwa Raman akan membawa anak2 ulang ke rumah tapi sampai sekarang un belum juga datang. Ishita bertanya2 dimanakah mereka.
Tayang Selasa, 18 Oktober 2016
By : ARIN
Ruhi meminta Raman untuk membawanya pulang. Raman dan Shagun
sama2 melihat ke arah hakim pengadilan dan tidak bisa berkata apa2. Shagun
kemudian pergi bersama Aditya. Raman berjalan menuju sang hakim tapi hakim
tersebut berbalik dan pergi. Raman pun putus asa. Sooraj sendiri telah dibawa
pergi oleh ambulans. Raman pun pergi bersma Muhur dan Ruhi.
Ishita sedang menunggu Raman dan
Ruhi. Ishita bergumam jika surat tadi ditujukan untuk Raman. Ishita pun mencari2
kemeja biru Raman dan menemukannya. Ishita pun jengkel dan semakin tidak sabar
menunggu kepulangan Raman untuk menanyakan hal tersebut.
Bala kembali menemui Raina dan
memintanya untuk mengatakan kebenarannya pada Mihika dan dunia, Bala juga ingin
Raina memahami kondisinya. Raina pun menjawab akan melakukan apapun yang Bala
lakukan karena dia menghormati dan mencintainya. Bala kemudian beranjak pergi
dan Raina berujar tidak mudah untuk mengabaikan dirinya.
Raman tiba di halaman apartemen,
dia meminta Ruhi dan Shravan keluar dulu dari dalam mobil. Raman dan Mihir
kemudian berbicara. Raman menyesalkan tindakan Mihr memukul Sooraj tadi.
Setelah berbicara panjang lebar, Raman meminta Mihir mengambil mobilnya dan
berganti pakaian. Mereka keluar dari dalam obil. Mihika muncul dan terkejut
melihat pakaian Mihir yang terdapat banyak darah. MIhir kemudian langsung pergi
tanpa menemui Mihika. Raman lalu berkata pada Ruhi dan Shravan untuk berjanji tidak
menceritakan kejadian tadi pada Ishita. Ruhi pun berjanji dan meminta Raman
juga berjanji untuk membuat semuanya kembali membaik. Raman pun juga berjanji.
Mihika pergi ke kamarnya dan
menutup pintu sambil menangis. Dia teringat kisah cintanya bersama Mihir. Sementara
Mihir sendiri juga sedang memikirkan Mihika.
Toshi bertanya mengapa mereka
datang terlambat. Raman menjawab bahwa anak2 ada kelas tambahan di sekolah.
Ishita muncul dan menyapa mereka. Ishita meminta Raman pergi ke kamar
bersamanya karena ingin berbicara. Setelah di kamar, Ishuta bertanya mengapa
Raman mengenakan baju berwarna biru. Ishita juga kemudian menunjukkan bahwa ada
seseorang yang mengirim surat cinta untuk dirinya dan juga setangkai mawar.
Raman membacanya dan berkata bahwa dirinya tau siapa yang menulis dan untuk
siapa surat tersebut. Raman juga berkata bahwa ketegangan Ishita akan menjauh
karena orang yang dimaksud bukanlah dirinya. Ishta pun tersenyum mendengarnya,
Raman memberitahu semua orang
jika surat tersebut untuk Neelu. Mereka semua bertanya pada Neelu. Neelu
berkata bahwa dirinya memang kemarin memakain gaun berwarna biru dan sopir
Raman terus menatapnya Neelu meminta maaf pada Toshi. Toshi pun berkata bahwa
dirinya memutuskan agar Neelu hanya mengenakan akaian berwarna biru. Semua
orang pun tertawa mendengarnya. Toshi bertanya bagaimana Raman mengetahui semua
ini. Raman berkata bahwa dirinya mencium bau rokok pada surat tersebut dan
sopir/pelayan pasti memilikinya. Ishita pun memanggil Raman dengan sebutan
detektif. Semuanya pun kembali tertawa. Raman pun tersenyum.
Malam harinya, saat di kamar,
Ruhi meminta Ishita menceritakan sebuah dongeng. Ishita kemudian bercerita dan
Raman membalikkan badan sambil mendengarkan cerita Ishta. Raman menangis dan
teringat pertengkarannya tadi. Raman pun berpikir bagaimana memberitahu Ishita
apa yang telah terjadi disekolah. Jika hakim memanggil Ishita dan menceritakan
kepadanya. Raman pun berkata bahwa dirinya harus menceritakan pada Ishita.
Ramanberbakik menghadap Ishita dan Ruhi lalu melihat jika keduanya telah
tertidur. Raman memegang tangan mereka berdua dan berkata bahwa dirinya ingin
melihat mereka bahagia. Raman berjanji tidak akan membiarkan meeka terluka
karena dirinya. Raman lalu duduk dan menghapus air matanya. Dia tidak tahu apa
yang akan terjadi kemudian dan langkah apa yang akan diambil oleh hakim.
Raman meminta Mihika u tuk keluar
menemui orang2 dan segalany akan berubah.Mihika menolak melakukan itu. Raman
juga meminta Mihika menemui Mihir dan melakukan sesuatu untuknya. Raman
mengusulkan agar Mihika membuatkan Idli dan Sambar untuk Mihir. Ishita lalu
muncul dan dia kemudian berdebat mesra dengan Raman. Mihika memandangi mereka
dan berpikir bahwa ucapan Raman ada benarnya jyga. Mihika pun berniat menemui
Mihir. Raman lalu menjauh dan menelpon dokter untuk mengetahui keadaan Sooraj.
Usai menutup panggilan Raman terpikir untuk menceritakan semuanya pada Ishita.
Ishita mendapat surat perintah
pengadilan dan menjadi tegang. Toshi pun bertanya pada Simmi. Simmi berkata
bahwa dirinya belum memulai kasusnya. Ishita membuka amplop dan membacanya.
Sontak Ishita terkejut. Semua bertanya apa yang tertulis di surat tersebut.
Romi membacanya dan berkata bahwa kasus hak asuh Ruhi telah dibuka kembali. Ishita
pun menangis dan Raman terkejut mendengarnya.
Mihika menemui Mihir dan
menanyakan tentang Shagun. Mihir menjawab jika Shagun sedang mengantar Aditya
ke sekolah. Mihika berkata bahwa mereka akhirnya bisa menikmati sarapan bersama2
setelah beberapa hari. Tiba2 Ashok
mendatangi Mihir dengan penuh kemarahan karena telah memukul Sooraj. Ashok
berkata bahwa dirinya akan membunuh Mihir. Mihir meminta Ashok mendengar
penjelasannya.
Toshi bertanya mengapa semua ini
bisa terjadi. Raman pun berkata bahwa semuanya karena dirinya. Raman mengatakan
jika dirinya dan Sooraj bertengkar di sekolah Ruhi dan sekarang Sooraj di RS.
Raman menambahkan jika hakim pengadilan kebetulan berada disana dan melihat
semuanya, Toshi pun memarahi Raman karena telah menempatkan Ruhi pada hal yang
beresiko. Raman menjawab bahwa dirinya diliputi kemarahan. Ishita pun
memarahinya karena tidak bisa mengontrol kemarahannya hingga mereka harus
membayar mahal untuk itu semua yakni hak asuh Ruhi. Raman berkata akan
menangani semua ini dan tidak akan ada yang membawa Ruhi. Mereka lalu pergi ke
kamar. Toshi pun menangis karena takut kehilangan Ruhi. Suaminya pun
menenangkannya.
Mihika menegur Ashok dan
mengusirnya keluar dari rumah Mihir. Ashok menyuruh Mihika bertanya pada
kekasihnya mengapa dia memukul kakaknya. Mihir menjawab karena Ashok dan Sooraj
mempunyai kebiasaan mengatakan omong kosong. Mihika pun bertanya mengapa Mihir
melakukannya. Mihir berkata bahwa dirinya tidak bisa mendengar hal2 kotor
tentang Mihika dan keluarga Raman. Mihir juga berkata jika mereka mengatakannya
lagi maka dirinya akan mematahkan kepala mereka. Mihika pun menangis dan
berlari pergi.
Ishita menyetrika baju sambil
menangis. Dia berujar mengapa Sooraj dan Raman
bertengkar hingga menempatkan Ruhi dalam masalah mereka. Ishita berkata
bahwa tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Ruhi dan tidak ada seorangpun
yang akan membawanya pegi dari dirinya, Ishita kembali menangis. Raman muncul
dan melihat Ishita yang sedang menangis.
Mihika menangis memikirkan
tentang perkataan Mihir. Ashok mendatanginya dan memegang tangannya serta
mengatakan jika dia bersama Mihika. Mihika pun emosi dan berkata berani2nya dia
memegang tangannya. Mihika berkata ‘jika kau berpikir akan menjadi dinding
pemisah antara aku dan Mihir maka itu tidak akan terjadi’. Mihika kemudian
bergegas pergi. Ashok pun berjanji akan membuat semua itu terjadi dan akan
membuat Mihika menikah dengannya.
Raman memegang Ishita dan
memintanya untuk mendenagrkannya. Ishita berkata bahwa dirinya akan kehilangan
putrinya. Raman pun memeluknya dan berkata tidak akan membiarkan Ruhi pergi.
Ishita berkata bahwa dirinya tidak bisa
hidup tanpa Ruhi.
Raman berbicara dengan Pathak dan
meminta solusi darinya. Pathak berkata bahwa mereka harus meemui Shagun. Raman
pun bertanya dengan kemarahan mengapa harus menemui Shagun. Tapi Raman melihat
Vishwa sedang bersedih dan Raman meminta Pathak untuk pergi. Vishwa memita Raman memenangkan kasus hak
asuh Ruhi, dia menangis dan berkata jika Ishita tidak bisa hidup tanpa Ruhi.
Dia ingin Ishita dan Ruhi selalu bersama2. Raman pun meminta ayah mertuanya
mempercayainya dan Raman berjanji tidak akan membiarkan Ruhi pergi bersama
Shagun. Raman pun iku menangis dan menenangkan Vishwa.
Shagun menemui hakim dan bertanya
tentang hak asuh Ruhi, dia juga menceritakan sikap Raman di sekolah. Shagun
membela dirinya sendiri dan mengatakan jika Raman sangat keras. Shagun juga
bercerita jika Aditya merindukan Ruhi. Hakim memintanya datang ke pengadilan
dan berbicara. Shagun meminta hakim memikirkan tentang Ishita dan Mihika dan
bagaimana mereka dapat mempengaruhi Ruhi. Shagun berjanji akan merawat Ruhi dan
membuatnya bahagia, dia meminta diberi kesematan untuk itu. Hakim berkata bahwa
dirinya tidak bisa memutuskan karena harus memanggil kedua belah pihak terlebih
dulu baru bisa memutuskan. Dia meminta Shagun untuk pergi. Shagun pun pergi
bersama Aditya.
Raman meminta Pathak
menyelesaikan masalah ini karena dirinya tidak bisa kehilangan Ruhi. Pathak
berkata bahwa mereka harus kepengadilan besok. Tn. BHalla juga menenagkan Toshi
dan berkata bahwa Raman akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan Ruhi.
Raman meminta Pathak untuk ikut bergabung makan malam tapi Pathak menolak
karena harus menemui hakim. Ishita kembali meminta Pathak untuk membuat Ruhi
tidak meninggalkannya. Pathak meminta Ishita untuk tidak menangis dan berjanji
akan menangani semuanya. Toshi meminta Ishita untuk menjadi harimau betina agar
tidak ada seorang pun yang berani merebut Ruhi. Dia lalu meminta semua bersikap
normal kafrena Ruhi akan datang dan melihat mereka. Ruhi dan Shravan datang
melihat mereka. Raman berkata akan pergi rapat bersama Pathak. Ruhi bertanya
kemana dia akan pergi, apakah tidak mau makan malam bersamanya. Raman pun
menghentikan langkahnya mendengar ucapan Ruhi.
Raman duduk makan malam bersama
Ruhi. Ruhi berkata bahwa dirinya tidak ingin Paratha tapi ingin Burger. Raman
pun berkata akan mendapatkannya. Shravan memprotesnya dan berkata bahwa makanan
rumah lebih baik daripada makanan luaran. Shravan juga menginginkan kentang
goreng. Raman pun berkata akan membelikannya.
Ashok menemui Sooraj dan meminta
maaf. Sooraj berkata bahwa dirinya tidak akan melepaskan Mihir, Ashok pun
berkata akan membuat rasa sakit Sooraj untuk menjebak Mihir dan membuatnya
berada dalam penjara. Ashok menambahkan jika Mihir adalah kelemahan Mihika,
ketika Mihir di penjara maka Mihika akan berlari pada dirinya. Sooraj berkata
bahwa dirinya tidak berpikir itu akan terjadi. Ashok menjawab bahwa dirinya
akan menjebak Mihika dan Mihika harus datang padanya.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 79 Tayang Selasa, 18 Oktober 2016
Raman mendapatkan Burger u tuk
Ruhi, Ruhi lalu meminta minuman dingin dan juga eskrim. Semua sibuk memenuhi
keinginan Ruhi. Ruhi pun bertanya apa yang terjadi dengan semua keluarganya,
dia berkata ‘apakah kalian berpikir hakim akan memberikanku pada ibu Shagun?,
kalian merasa ini malam terakhirku dirumah ini?’. Semua pun menangis mendengar
ucapan Ruhi. Ruhi kembali berujar bahwa dirinya tidak akan pergi kemanapun.
Ishita menajwab bahwa Ruhi tidak akan pergi kemana2. Ruhi membalas ‘kalian
semua berbohong, hakim membuka kembali kasus hak asuhku dan kalian semua
bersikap ingin membuatku bahagia, kalian akan mengirimku’. Ruhi menangis dan
berlari ke kamarnya. Ishita pun berlari mengejarnya.
Toshi kembali berkata sambil
menangis bahwa dirinya tidak bisa kehilangan Ruhi. Simmi pun memeluknya.
Ishita meminta maaf pada Ruhi dan
berkata bahwa dia tidak akan pergi kemana2 karena dia anaknya. Ruhi bertanya
mengapa Ishita menyerah. Ishita berkata bahwa dirinya tidak menyerah hanya
tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ishita pun memeluk Ruhi dan mereka
menangis. Raman datang dan melihat mereka. Ruhi berkata jika dirinya tidak
ingin bersama Shagun. Ishita membalas bahwa ayah Ruhi adalah ayah terbaik dan
dia tidak akan membiarkannya pergi karena dia sangat mencintainya. Ruhi lalu
mendekati Raman dan Raman berjanji tidak akan membuat Ruhi jauh darinya. Ruhi
mengambil selendang dan mengikat tangan mereka bertiga lalu berkata ‘sekarang
kita tiga orang tapi kita menjadi satu dan tidak ada yang dapat memisahkan kita’.
Mereka pun tersenyum. Ishita dan Raman berdoa semoga harapan Ruhi menjadi
kenyataan. Raman lalu bercanda dan berkata jika tangannya terikat bagaimana dia
akan pergi ke kantor. Mereka semua pun kembali tersenyum.
Pagi harinya, kasus pengadilan
dimulai. Mihir memberikan pernyataannya dan mengatakan jika dirinya kehilangan
kendali pada Soorah dan itulah alasannya terjadi insiden pada hari itu. Shagun
pun menjelek2kan Raman dan Toshi ganti menghina Shagun. Raman me jelaskan bahwa
dia kehilangan kendali karena beberapa orang berbicara buruk tentang istri dan
adik ipar nya. Raman meminta halim tidak menjauhkan Ruhi darinya. Seorang wanita
juga memberikan kesaksian untuk melawan Ishita. Vishwa pun mendukung Ishita.
Tanu juga datang dan membuat pernyataan yang menyudutkan keluarga Raman. Mihika
mengakui kesalahannya dan meminta untuk tidak menghukum Ishita untuk itu. Hakim
berkata akan memberikan keputusannya setelah istirahat.
Ishita menangis dan Toshi
menenangkannya dengan berkata bahwa hakim akan memberikan keputusan yang tepat
seperti sebelumnya. Shagun berterima kasih pada Tanu dan temannya yang telah menyudutkan Ishita. Shagun yakin Ishita
akan lemah dalam kasus kali ini.
Kasus dilanjutkan, Ishita dan
Raman berdoa utuk Ruhi. Hakim berkata bahwa dirinya telah mengambil keputusan
siapa nyang lebih baik untuk Ruhi. Hakim berkata bahwa Ruhi bisa terpengaruh
jika ada masalah yang terjadi di rumahnya. Ashok kemudian muncul dan Raman bertanya
apa yang dilakukannya disini. Ashok menjawab bahwa dirinya ingin mengatakan
sesuatu. Ashok berkata pada hakim ‘mungkin kau merasa lingkungan rumah Raman
dan Ishita tidak baik untuk Ruhi dan Shagun lebih baik daripada mereka tapi
siapa yang megatakan bahwa Shagun adalah ibu yang baik, apakah kau tahu bahwa
perilaku Shagun lebih keras daripada Raman. Aku bersamanya selama 6 tahun dan dia wanita yang sangat berbahaya
jadi aku meninggalkannya dan tidak menikahinya’. Shagun pun terkejut dan
meminta Ashok menghentikan ucapannya. Hakim meminta Ashok melanjutkan
ucapannya. Ashok kembali berbicara ‘ketika kau mengirimkan Ruhi pada kami waktu
itu, aku tahu Shagun tidak akan menjadi ibu yang baik, Ruhi menjadi ketakutan
karena Shagun selalu memarahi dan memukulnya untuk hal2 kecil. Aku merasa malu
tentang skandal hari pernikahanku dan apa yang Raman serta Mihir lakukan adalah
benar, semua orang akan melakukannya jika dalam kondisi seperti mereka. Kau dapat
memilihkan orangtua yang lain untuk Ruhi tapi bukan Shagun. Setelah pernikahan
kami batal, dia tidak punya rumah, pekerjaan. Shagun tidak mempunyai
keseimbanjgan finansial. Aku pikir bukan ide bagus untuk memberikan Ruhi
padanya’.
Shagun pun menampar Ashok dan
berkata bahwa dia adalah pembohong. Ashok berkata ‘lihatlah perilakunya ini’.
Hakim berkata bahwa Ashok melawan Shagun dan mencoba memanipulasi untuk
terakhir kali.. Ashok mengiyakan dan berkata bahwa dirinya ingin Ruhi
mendapatkan pendidikan yang baik. Hakim pun berkata akan memberikan kasus anak
ini pada yayasan anak karena kedua keluarga tidak baik untuknya. Semua orang
pun terkejut. Ishita lalu meminta hakim mendengarkannya sekali saja. Hakim mem
persilahkan Ishita berbicara. Ishita pun langsung angkat bicara yang pada
intinya dengan mengirim Ruhi pada sebuah yayasan anak, Ruhi tidak akan mendapat
cinta dari keluarganya. Ishita berkata bahwa dengan membuat Ruhi jauh dari
keluarganya maka hakim akan merusak banyak kehidupan. Sambil menangis Ishita
meminta hakim memikirkan kebahagiaan Ruhi. Hakim meminta Ishita untuk duduk
kembali. Ishita pun memeluk Ruhi.
Hakim mengatakan bahwa dia
memberikan hak asuh Ruhi pada Ishita untuk beberapa bulan sebelumnya dan
sekarang dia akan memberikan hak asuh itu kembali pada Ishita dan Ishita harus
menyerahkan laporan ke pengadilan setiap bulan. Raman pun meminta agar hakim
menutup kasus hak asuh ini dan memberikannya hak asuh permanen Ruhi agar Shagun
dan Ashok tidak lagi menyeretnya ke pengadilan lagi karena rencana2nya. Mereka
semua tersenyum sementara Shagun hanya bisa menangis.
Hakim pun memutuskan memberikan
hak asuh permanen pada Ishita Bhalla. Ruhi pun memeluk Ishita. Raman berkata
bahwa mereka akan bersama selamanya.
Tayang Selasa, 18 Oktober 2016
By : ARIN