Mohabbatein Episode 80 (Tayang Rabu, 19 Oktober 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 80 Tayang Rabu, 19 Oktober 2016 -Hakim mengatakan bahwa dia memberikan hak asuh Ruhi pada Ishita untuk beberapa bulan sebelumnya dan sekarang dia akan memberikan hak asuh itu kembali pada Ishita dan Ishita harus menyerahkan laporan ke pengadilan setiap bulan. Raman pun meminta agar hakim menutup kasus hak asuh ini dan memberikannya hak asuh permanen Ruhi agar Shagun dan Ashok tidak lagi menyeretnya ke pengadilan lagi karena rencana2nya. Mereka semua tersenyum sementara Shagun hanya bisa menangis.



Hakim pun memutuskan memberikan hak asuh permanen pada Ishita Bhalla. Ruhi pun memeluk Ishita. Raman berkata bahwa mereka akan bersama selamanya.

Mereka semua membawa Ruhi keluar. Raman lalu mendapat panggilan telepon dan berjata bahwa dia akan pergi ke kantor karena bos nya memanggil. Raman pun meminta mereka untuk pulang dan akan bertemu lagi di malam hari. Ishita memintanya untuk pulang lebih awal karena mereka akan mengadakan pesta untuk Ruhi. Raman lalu melihat Ashok dan berkata bahwa dia selalu melakukan apasaja untuk motif dirinya sendiri, Raman juga menduga jika yang terjadi hari ini adalah rencananya juga. Raman ke udian meminta Mihir untuk segera pergi. Ashok tersenyum dan berkata bahwa mungkin Raman menduga jika dirinya telah mendukungnya.

Shagun mendatangi Ashok dan bertanya mengapa dia melakukan semua ini sedangkan Raman dan Ishita adalah musuhnya. Ashok meminta Shagun memulai hidup barunya tanpa dirinya. Ashok berkata bahwa dia tidak bisa menikahinya dan ingin dia membencinya. Ashok kemudian pergi dan Shagun hanya bisa terdiam dan menangis.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 80


Raman sedang dalam rapat. Dewan Direksi dan bos nya meminta Raman untuk pindah ke Singapura. Tapi Raman berkata bahwa keluarganya berada disini dan Raman tidak terpikir untuk harus pergi. Sang bos berkata bahwa ini hanya formalitas dan Raman bisa menolak jika dia mau. Raman pun berpikir tentang Shagun dan wajah Ishita yang selalu menghadapi maalah karena Shagun. Raman pun berpikir untuk menerima tawaran tersebut karena memikirkan kebahagiaan Ishita. Raman pun menerima tawaran tersebut. Bos pun berkata jika Raman yakin dengan keputusannya maka dia akan menyuruh tim nya untuk mengirim keluarga Raman juga. Raman berkata bahwa keluarganya akan tetap tinggal karena istri dan anaknya sudah terbiasa dengan keluarga disini. Bos pun berdoa yang terbaik untuk Raman dan kemudian melangkah pergi. Raman pun berpikir tentang Ishita.

Pesta sedang berlangsung, Romi menari bersama anak2. Raman datang dan Ruhi membawanya menari. Ruhi meminta Romi memutar musik. Raman meminta Romi untuk menghe ntikannya dan berkata bahwa dirinya ingin berbicara. Toshi bertanya apakah Raman mendapat penghargaan lagi. Raman membantah dan berkata jika dirinya mendapat promosi dan akan pergi ke Singapura. Keluarganya pun terlihat marah. Raman berkata bahwa dia akan pergi beberapa hari untuk melihat beberapa pekerjaan disana dan akan segera kembali. Raman dalam hati meminta maaf pada Ruhi karena telah membohonginya. Raman juga berkata bahwa dirinya akan pergi sendirian kesana. Toshi pun marah dan meminta nomor ponsel bos Raman untuk memarahinya. Raman berkata bahwa dirinya hanya pergi untuk beberapa hari. Ishita pun berkata bahwa Raman harud datang setiap akhir pekan sebagai hukumannya. Raman menatap Ishita dan berpikir jika dirinya telah pergi maka semua hal buruk yang terjadi akan pergi dari kehidupan Ishita. Ruhi lalu berlari ke kamarnya dan Raman mengejarnya.

Ishita mendatangi Ruhi dan melihatnya menangis. Ruhi bertanya mengapa ayahnya harus pergi, Ruhi meminta Ishita mencegahnya. Ishita pun menjelaskan bahwa ayahnya pergi untuk bekerja dan akan segera kembali. Ishita juga berkata bahwa mereka akan melakukan panggilan video dengan ayahnya. Ishita juga menjelaskan jika Singapura tidak begitu jauh dan hanya sekitar 4 jam perjalanan. Ishita kemudian memeluk Ruhi dan Raman melihat mereka dengan sedih.

Ruhi melihat ayahnya dan berlari memeluk nya. Raman pun menasihati Ruhi dan Ruhi memahaminya. Raman lalu meminta Ruhi untuk meneruskan pestanya. Ruhi pun melangkah pergi. Raman lalu berbicara dengan Ishita. Dia meminta Ishita untuk mengurus semuanya setelah dia pergi ke  Singapura nanti dan mengusulkan Ishita untuk minum kopi bersama Mani. Ishita pun hanya menatap Raman.

Raman memintanya untuk tidak berpuasa. Ishita pun bertanya mengapa Raman memberinya pidato perpisahan. Raman terus saja berbicara. Ishita kembali bertanya untuk berapa lama Raman akan pergi. Tapi Raman tidak menjawab dan terus saja berbicara panjang lebar tentang apa2 yang harus Ishita lakukan jika tidak ada dirinya nanti. Raman kemudian berkata jika dirinya akan ada pertemuan makan malam. Raman kemudian pergi dan Ishita pun menangis dan berkata mengapa dirinya menangis padahal Raman tidak akan pergi selamanya.

Shagun sedang berbicara di telpon dengan seseorang dan membicarakan tentang masalah keuangan dan biaya untuk Aditya. Raman datang dan mendengar percakapan telepon Shagun. Shagun menutup teleponnya dan menyuruh Raman untuk pergi. Raman berkata jika dirinya ingin menemui Aditya. Shagun mengatakan jika Aditya telah tidur. Raman berkata bahwa dirinya akan pergi ke Singapura dan ingin bertemu Aditya sebelum berangkat. Raqman lalu memberikan cek untuk Aditya dan keamanan finansial Shagun. Mereka sedikit berdebat dan kemudian Raman melangkah pergi. Shagun kemudian berujar bahwa Ashok tidak bisa melakukan semua ini kepadanya karena Shagun merasa sudah memberikan 6 tahunnya pada Ashok. Shagun pun menelponnya tapi Ashok tidak menerima panggilan telponnya. Shagun pun berujar tidak akan melepaskan Ashok. Raman berpikir bahwa Shagun tidak akan pernah berubah dan tidak akan mengurus Aditya, Raman pun berpikir un tuk tetap mengawasinya dimanapun dia berada.

Ashok menelpon Mihika dan Mihika memarahinya. Ashok pun menjelaskan bahwa dirinya telah berbuat banyak untuk Raman dan Isgita juga melawan Shagun. Ashok berkata bahwa itu adalah hadiah pernikahannya. Mihika pun mengumpat Ashok dan berkata betapa dia sangat membencinya. Ashok menjawab bahwa setiap cerita di awali dengan kebencian. Ashok bertanya kapan dirinya bsia menikahi Mihika. Mihika berkata bahwa dirinya tidak akan pernah menikah dengan Ashok lalu Mihika menutup panggilannya. Ashok kemudian berkata pada Sooraj bahwa dirinya mendapatkan keun tungan dari luka dan pengorbanan Sooraj.

Raman menemui Mani. Mani mengucapkan selamat dan bertanya mengapa Raman memanggilnya. Raman pun mulai berbicara panjang lebar. Pada akhirnya Raman berkata bahwa dia ingin Ishita hidup bahagia saat tidak ada dirinya di sekitar Ishita. Raman ingin Mani menemani Ishita. mani pun menyetujuinya dan berkata akan mengurus Ishita dan menjadi orang kepercayaan Raman. Raman berkata agar Mani menjaganya seperti miliknya. Mani pun terkejut dan merasa bingung dengan ucapan Raman. Raman kembali berkata bahwa dirinya akan pergi dan meminta Mani selalu ada bersama Ishita. Raman kemudian beranjak pergi dan Mani pun sibuk dengan pikirannya.

Raman berjalan di jalanan, dia mengingat Ishita dan menangis. Raman berkata dalam hati “Ishita, aku pergi, kau akan memulai hidup baru bersama Mani, dia akan menjagamu dan melindungimu dari orang jahat seperti Ashok. Kau, Mani dan Ruhi akan selalu bersama dalam kebahagiaan, aku tau bahwa Ruhi sangat mencintaimu”.

Ishita memandangi pakaian Raman dan berpikir tentangnya. Ishita lalu memeluk dasinya dan kembali memandang pakaiannya. Mani menelponnya dan berkata bahwa Raman menemuinya dan Mani berkata bahwa besok Raman akan ke Singapura tapi tadi terus saja berbicara mengnai Ishita dan tidak membicarakan bisnis sama sekali. Ishita pun berkata akan berbicara pada Raman secara langsung. Raman datang tapi tidak mendengar apapun, dia lalu pergi ketika melihat Ishita sibuk dengan teleponnya. Ishita sendiri masih berbicara dengan Mani sesaat kemudian dia menutup panggilan.


Ishita kemudian berbicara didepan cermin dan berlatih untuk berbicara di hadapan Raman. Ishita lalu memegang baju Raman dan berbicara dengan baju tersebut. Ishita berbicara dengan baju tersebut dan mengungkapkan perasaan cintanya untuk Raman.

Ishita lalu menelpon Raman dan memintanya segera pulang. Raman berbohong dan mengatakan jika dirinya sedang banyak pekerjaan.  Raman juga berkata bahwa dirinya akan menemui Aditya sebelum pergi. Ishita meminta Raman berkata pada Shagun untuk menyuruhnya mengantar Aditya menemuinya. Ishita berkaya akan terus menunggu Raman. Raman memutus panggilan telepon dan menangis.

Ishita memandangi pakaian Raman dan berkata bahwa dirinya akan menunggu. Ishita berencana memberikan kejutan malam ini sebelum Raman pergi besok. Ishita lalu menerangi kamar dengan lilin dan dia memakai baju ungu. Ruhi pun berkata bahwa dirinya sangat mengantuk dan menanyakan keberadaan ayahnya. Ishita berkata bahwa ayahnya menemui Aditya. Ishita pun menyuruh Ruhi untuk tidur terlebih dahulu.

Raman melihat lampu kamarnya masih menyala dan Raman menunggu di halaman apartemen. Raman telah bertekad untuk memutus hubungan dengan Ishita dengan cara menjauhinya untuk kebahagiaan Ishita. Ishita membacakan cerita untuk Ruhi dan ikut mengantuk. Beberpa saat kemudian Raman kembali ke rumah dan melihat mereka telah tertidur. Raman tersenyum dengan deraian air mata.

Raman lalu pergi ke ruang tamu untuk berpikir dan menangis. Toshi mendatanginya dan bertanya apa yang terjadi. Raman hanya mengatakan bahwa dirinya akan pergi jauh dan akan merindukan semuanya. Toshi pun menyahut jika Raman hanya pergi selama 10 hari dan menangis seperti ini. Toshi menyuruh Raman mengirim orang lain untuk pergi jika Raman tidak ingin pergi. Raman menolak dan berkata bahwa ini tanggung jawabnya. Raman lalu meminta Toshi untuk pergi tidur. Toshi merasa khawatir melihat Raman menangis dan dia pun akhirnya beranjak pergi.

Pagi harinya, Ishita terbangun. Dia kemudian keluar kamar dan menanyakan Raman. Toshi berkata bahwa Raman pergi pagi2 sekali danberkata bahwa dia pergi ke kantor karena ada pekerjaan. Ishita berkomentar bahwa dirinya tidak tahu kapan Raman datang dan pergi. Toshi pun menangis dan nberkata bahwa dirinya tau jika Raman tidak bisa hidup tanpa keluarganya. Ishita pun membenarkan ucapan Toshi. Toshi lalu meminta Ishita memesan tiket untuk minggu berikutnya agar dia terbang ke Singapura dan memberikan kejutan untuk Raman. Ishita meminta mereka semua pergi bersama.Tapi Toshi berkata baha dirinya tidak ingin mengganggu Raman dan Ishita. Simmi pun menggoda Ishita yang kemudian tersipu malu dan berlari ke kamarnya. Ishita kemudian berbicara sendiri di kamarnya dan tertawa membayangkan Raman.




Neel terkejut saat Raman menyuruhnya membuat surat cerai untuk Ishita. Neel menolak dan berkata akan menelpon Ishita. Raman pun memarahinya dan memintanya melakukan apa yang dikatakannya. Raman lalu mendpat telpon dari Ishita yang bertanya2 mengapa dia pergi tanpa memberitahunya. Raman pun berkata bahwa dirinya sedang banyak pekerjaan. Raman berbicara dengan sangat baik dan ini membuat Neel merasa kebingungan. Ishita berkata bahwa dirinya ingin mengatakan sesuatu. Raman berkata akan menelponnya nanti dan kemudian memutus panggilan telpon Ishita. Ishita pun berkata bahwa Raman tidak sama sekali mengejeknya dan  mungkin dia sedang sibuk bekerja.

Neel meminta Raman untuk menamparnya tapi tidak katakan bahwa dia tidak mencintai Ishita. Neel bertanya mengapa dia melakukan ini semua. Raman menjawab bahwa sesekali kita harus menjauh dari orang yang kita cintai demi kebahagiaannya. Raman lalu menyuruhnya membuat surat perceraiannya dan mengambil tanda tangannya, setelah dirinya sampai di Singapura, Raman meminta Neel memberikan surat cerai tersebut pada Ishita. Neel pun kemudian beranjak pergi.

Ishita menulis surat cinta dan melemparnya berkali2. Ishita merasa sedang menulis surat lamaran kerja. Dia lalu menerima telepon dari Mani. Mani bertanya apakah Ishita sudah mengakui cintanya pada Raman. Ishita punmembantah karena Raman sibuk bekerja. Ishita lalu bercerita jika dirinya sedang menuis surat cinta u tuk Raman. Mani pun kemudian menggoda Ishita. Mereka juga mengobrol panjang lebar dan Mani memberi saran agar Ishita bertatap muka langsung untuk menyatakan perasaannya.  Ishita berkata bahwa Romi memberitahunya jika Raman akan pergi jam 9. Mani pun berdoa yang terbaik untuk Ishita. Ishita pun mematikan ponselnya dan tersenyum.

Ishita sedang mempacking tas Raman dan memeriksa semuanya. Dia lalu menemukan balsem dan teringat pernah mengoleskan untuk Raman dulu.Dia lalu meletakkannya dalam tas, Ishta juga meletakkan parfum favoritn Raman. Ishita mempacking semua dan berkata bahwa dia akan memberitahu Raman jika dia sangat mencintainya.

Neel sendiri sedang berpikir bagaimana dia akan memberikan surat cerai itu pada Ishita karena Ishita sangat menyayanginya. Tapi Neel berkata bahwa ini pekerjaannya dan dia harus melakukan apa yang Raman katakan. Neel akan pergi meminta tandatangan Raan tapi berpikir kembali bahwa Raman tidak akan bisa tanda tangan dihadapan semua kekuarganya. Neel memutuskan untuk pulang.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 80 Tayang Rabu, 19 Oktober 2016


Raman sedang menghabiskan waktu bersama Ruhi dikamar. Mereka membicarakan kepergian Raman dan juga membicarakan Aditya. Ishita melihat mereka dan tersenyum. Raman lalu menggambar semua orang dalam keluarga. Ruhi bertanya mengapa Raman tidak ada dalam gambarnya. Raman pun menjawab bahwa dirinya akan pergi jauh maka dirinya tidak akan ada dalam gambar keluarga tersebut. Ishita tertegun mendengar kata2 Raman yang terihat seakan dia akan menjauh. Ishita bertanya2 apa yang sedang terjadi. Ishita lalu mendekati mereka dan Ruhi menunjukkan gambar Raman. Ishita lalu berkata pada Ruhi bahwa ayahnya harus memeriksa pakaiannya jadi dia meminjamnya sebentar. Ruhi mengiyakan lalu Ishita meminta Raman untuk menemuinya.

Raman memeriksa tasnya dan memuji Ishita karena semuanya telah lengkap. Mereka mengobrol sejenak lalu Ishita berkata bahwa dirinya ingin mengatakan sesuatu yang penting. Raman pun mempersilahkan Ishita untuk berbicara dan dia akan mendengarkan. Ishita pun bertanya tentang perilaku aneh Raman. Raman berkata bahwa dirinya harus bekerja. Ishita memahaminya dan bertanya mengapa Raman mengambil keputusan dengan tiba2. Raman menjawab bahwa pekerjaan lebih penting. Ishita kemudian berbicara panjang lebar pada Raman. Raman lalu menunjukkan file pekerjaanya. Ishita melemparnya dan menangis menatap Raman. Ishita berkata sebelum pergi ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting. Ruhi datang dan mengatakan jika paman Neel datang. Raman memberi tanda bahwa dirinya harus pergi. Ishita menghentikannya dan berkata bahwa Neel bisa menunggu tapi Raman bersikeras jika oekerjaa nya jauh lebih penting. Raman meninggalkan kamar dan berkata agar Ruhi menjaga ibu Ishi.

Ruhi melihat Ishita menangis dan bertanya apa yang terjadi. Ishita hanya tersenyum dan berkata pada Ruhi bahwa ayahnya telah meninggalkan banyak hal jadi dirinya merasa khawatir.

Raman melihat Neel dengan surat cerainya dan Neel sedang berbicara dengan kedua orang tuanya. Orang tua Ishita juga datang lalu Vishwa mengajak Raman dan Ishita ke kuil. Tapi Raman berkata jika dirinya mempunyai jadwal penerbangan Raman lalu memandang Ishita. Ishita meminta ayahnya membiarkan Raman pergi. Raman berkata pada Vishwa jika dirinya akan ikut ke kuil setelah kembali dari Singapura. Raman berbalik dan menatap Ishita untuk terakhir kalinya. Ishita menangis memandang Raman saat dia pergi. Raman keluar rumah dan melihat surat cerainya.

Raman memarahi Neel dan Neel berkata jika dirinya mengkhawatirkan Ishita. Lalu Raman menandatangani surat cerainya dan berkata agar Neel memberikannya pada Ishta saat dirinya berada di bandara. Sementara Ishita dan Ruhi pergi ke kuil bersama Vishwa. Selama perjalanan Ishita pun merasa cemas.

Raman memandang balsemnya dan tersenyum. Raman kembali ke kamar dan memandang sekeliling kamarnya yang memiliki kenangan bersama Ishita. Raman melihat foto Ishita dan Ruhi lalu memeluknya sambil menangis. Raman berbicara panjang lebar dengan foto itu. Dan Raman berjanji bahwa mulai hari ini Ishita tidak akan menangis  dan hanya akan tersenyum. Raman berkata bahwa dirinya sangat mencintai Ishita.  Raman pun kemudian mengemas tas nya.


Tayang Rabu, 19 Oktober 2016
By :  ARIN