Thapki Episode 88 ( Tayang Senin, 17 Oktober 2016 )

Sinopsis Thapki Episode 88 Tayang Senin 17 Oktober 2016 - Bihaan membereskan tempat makannya dan beranjak pergi. Druv tersenyum puas. Thapki menyesal karena tak membaca pesan yang dikirim Bihaan. Thapki bergegas menyelesaikan pekerjaannya dan memberikannya pada Druv. Namun Druv malah mengatakan bahwa naskah yang ditulis Thapki sudah pernah ditayangkan. Thapki lalu mengatakan bahwa ia.akan membuatnya yang baru. Druv pura-pura menyuruh Thapki untuk pulang saja namun Thapki menolak. Thapki akan menelpon Bihaan untuk memberi kabar.



Druv akhirnya yang menelpon Bihaan. Hanya saja ponsel Bihaan saat itu tertinggal di rumah sementara Bihaan belum sampai di rumah. Tak lama kemudian Bihaan sampai di rumah. Saat itu semua orang sedang menonton rekaman di pesta kemarin saat Bihaan sedang menari. Mereka tertawa senang. Bihaan yang saat itu sedang kesal, segera mematikan TV. Vasundra merasa heran dan menanyakan keberadaan Thapki pada Bihaan. Bihaan hanya menjawab singkat, "Thapki ada." Bihaan lalu pergi.

Sinopsis Thapki ANTV Episode 88

Shradda merasa aneh dengan Bihaan yang pulang tanpa Thapkim ia pun segera menghubungi Druv tapi Druv tak menjawabnya. Shradda kemudian menelpon sekretaris Druv. Sekretaris itu mengatkan bahwa Druv tidak ingin diganggu siapapun dan menolak setiap panggilan telpon untuknya. Druv sedang bekerja bersama Thapki. Shradda kemudian bertanya apakah Bihaan datang ke.kantor. Sekretaris Druv mengiyakan dan ia menceritakan peristiwa keributan Bihaan dengan sekuriti. Shradda menutup teleponnya. Ia tahu sekarang kenapa Bihaan terlihat kesal. Shradda senang dan merencanakan sesuatu.

Druv mendatangi Thapki yang sedang bekerja. Ia membawakan kue dan menyuruh Thapki untuk makan namun Thapki menolak. Thapki ingin tetap.makan bersama Bihaan. Tak lama kemudian Thapki menyelesaikan pekerjaannya. Ia berdiri dan akan pergi. Ia mengajak Druv untuk segera pulang. Druv meminta Thapki untuk lebih dulu. Thapki lalu membuka pintu namun ternyata pintu terkunci. Melihat itu Druv tersenyum. Thapki bertanya pada Druv apakah pintunya terkunci. Druv meminta Thapki untuk tenang karena sebentar lagi pasti ada yang membukanya. Thapki khawatir Bihaan pasti sudah menunggunya. Thapki mengetuk-ngetuk pintu namun menurut Druv ruangan itu kedap suara. Druv mengatakan akan menelpon seseorang namun ponsel.nya juga tertinggal di.ruangan lain. Deuv sengaja melakukan itu semua untuk menahan Thapki agar tak makan bersama Bihaan.

Bihaan menunggu Thapki dan berusaha menelponnya namun tak ada jawaban. Di kantor, Druv berusaha mematikan lampu dan ia merasa takut. Druv berkata bahwa ia takut dengan gelap.  Druv pura-pura kebingungan. Thapki menenangkan Druv. Druv memegang tangan Thapki dan memintanya untuk jangan pergi meninggalkannya. Druv kemudian mengambil remote dan lampu pun menyala. Thapki merasa sangat lega. Tak.lama kemudian Thapki merasa pusing dan lemas. Druv mengatakan jika Thapki.pasti kurang darah karena belum makan apapun. Druv menyodorkan kue pada Thapki namun Thapki menolak. Druv kemudian sengaja menempelkan kue ke pipi Thapki. Mereka lalu pulang.

Sampai di rumah, Bihaan langsung mencecar Thapki. Thapki.mengajak Bihaan untuk makan bersama karena ia sudah lapar. Bihan melihat bekas kue di pipi Thapki dan.menunjukkanya. Bihaan mengira Thapki sudah berbohong. Bihaan marah dan pergi.makan sendiri. Bihaan melihat Thapki berbicara dengan Druv. Sementara itu, Thapki menyuruh Druv untuk masuk.lebih dulu.

Bihaan terlihat menyesal memandang Thapki. Bihaan mendatangi Thapki sambil memberikan segelas air. Bihaan meminta maaf pada Thapki. Bihaan merasa kesal karena sudah lama menunggu Thapki. Thapki pun mengerti dan memaafkan Bihaan. Terdengar Vasundra memanggil Thapki. Bihaan sangat senang dan mengatakan bahwa ia mencintai Thapki. Thapki membalasnya dan berkata bahwa ia juga mencintai Bihaan.

Vasundra menunjukkan cincin pernikahan untuk Thapki pada semua orang. Nenek memuji cincin Thapki yang indah itu. Shradda merasa iri, karena menurutnya, cincinnya tak sebagus milik Thapki. Cuthki dan Bathki juga menyukai cincin itu. Keduanya berebut untuk melihatnya. Namun cincin itu jatuh tepat di dekat Druv. Druv memungutnya dan mengatkan bahwa cincin Thapki lebih bagus saat bertunangan dengannya dulu. Semua orang menatap heran pada Druv. Druv berusaha menjelaskan maksudnya dan nenek mengatakan bahwa Bihaan dan Thapki dipertemukan dewa untuk dipersatukan. Vasu mengiyakan. Ia sangat senang karena Bihaan dan Thapki juga saling mencintai. Bihaan dan Thapki berpegangan tangan dan saling tersenyum satu sama lain. Druv tak menyukai itu. Ia berpikir bahwa Bihaan hanya akan menjadi penonton. Karena dialah yang akan memiliki Thapki.

Shradda menelpon ayahnya. Ia.menceritakan tentang cincin Thapki. Pak Singh meminta Shradda untuk meninggalkan rumah Pandey saja tapi Shradda tak mau. Sementara itu, Druv sedang membakar kayu. Ia berniat untuk membuat tangan Bihaan terbakar karena menyentuh bara api dari.kayu sehingga Bihaan tak.bisa memakai cincinnya. Druv kemudian menyuruh Bihaan mencari kayu bakar untuk memanaskan air mandi ayah. Bihaan mengiyakannya.

Di sisi lain, Shradda mendatangi tempat pemujaan. Ia melihat cincin Thapki. Ia berpikir untuk.menukar cincin Thapki dengan cincin palsu. Shradda segera menukarnya. Tak.lama kemudian Vasu datang. Shradda terkejut dan menjatuhkan cincin itu. Cincin itu menggelinding ke bawah meja. Vasu menanyai Shradda sedang apa disana. Shradda menjawab bahwa ia sedang berdoa.

Bihaan melihat kayu dan hendak mengambilnya namun Thapki datang dan melarang Thapki memungutnya. Thapki mengatkan bahwa karpetnya terbakar dan berasap karena kayu itu sudah terbakar. Dari kejauhan Druv melihat itu lalu pergi. Thapki bertanya siapa yang melakukannya. Bihaan menenangkan Thapki. Ia menyuruh Thapki untuk jangan khawatir karena dia baik-baik saja.

Sinopsis by INTAN