Mohabbatein Episode 103 (Tayang Jumat, 11 November 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 103 Tayang Jumat, 11 November 2016 -Abhisek datang dan Ishita berkata bahwa dirinya tidak menemukan surat dari Vohra. Ishita berkata akan bertanya pada Raman. Sementara Raman menemui Aditya dan mengatakan bahwa dia tidak perlu berkemas. Raman berkata tidak akan membiarkannya pergi kemanapun. Aditya meminta Raman melihat kekhawatiran Ishita tanpa Ruhi. Raman berkata bahwa Ishita juga akan mengkhawatirkannya. Raman berjanji akan mendapatkan Ruhi kembali.




Ishita berbicara dengan asisten Vohra dan menanyakan keberadaan Vohra, tapi asisten itu berkata jika Vohra pergi ke New York dan dia tidak mempunyai salinan surat tersebut. Semua orang pun menoba menemukan surat tersebut tapi tak kunjung ditemukan. Ishita pun bertanya pada Raman tentang surat tersebut.

Raman berkata bahwa Aditya tidak akan kembali. Ishita berkata mereka akan mendapatkan Ruhi dan setelah itu mengajukan hak asuh Aditya. Raman menangis dan berkata bahwa Ruhi tidak akan pernah datang. Ishita pun menanyakan alasannya.

Rihi sedang gembira dan memeriksa gaunnya, dia bergumam bahwa Ishita akan membawanya hri ini. Shagun mendatanginya dan memintanya untuk makan tapi Ruhi menolak dan berkata akan makan dirumah Ishita. Shagun pun memarahinya. Ruhi berkata bahwa ini terakahir kalinya dia meneriakinya.

Ishita bertanya apa yang ada di pikiran Raman. Raman berkata bahwa tidak jawaban untuk semuanya. Ishita menyadari bahwa Raman yang telah membawa suratnya malam tadi. Ishita pun bertanya pada Raman apakah dia yang mencuri suratnya. Semua orang kemudian menangis. Ishita pun berteriak pada Raman dan Raman berkata bahwa dirinya telah merobek surat tersebut. Semua orang tertegun. Ishita semakin marah dan berkata bahwa dia sangat membenci Raman. Simi mencoba menenangkannya. Ishita menangis dan meminta Raman mengembalikan putrinya.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 103 Tayang Jumat, 11 November 2016


Raman beranjak pergi dan beberapa saat kemudian kembali dengan membawa sebuah surat. Ishita melihat jika itu surat dari Vohra. Raman lalu berkata “ya..aku pembohong..aku tidak bisa berbohong dengan baik..aku tidak bisa memilih salah satu anak hingga saat ini..aku mencuri surat itu dan tidak bisa memutuskan..sekarang kau yang putuskan antara kedua anakku..maaf jika aku mempermalukanmu dan cintamu..aku seorang ayah dan Ruhi membuatku sadar bahwa aku adalah ayahnya tapi Aditya juga anakku..kau pilih siapa yang akan datang kemari..Aditya telah melakukan langkah besar yang membuatku terguncang..dia berpikir untuk melakukan upaya bunuh diri!”. Semua anggota keluarga Bhalla tertegun kembali mendengar ucapan Raman. Raman melanjutkan “dia masih 12 tahun dan berpikir seperti itu..dia merasa tidak ada yang menyayanginya..ibunya..ayahnya.dan semuanya..dia membaca koran dan berpikir jika dia mengakhiri hidupnya maka masalah kita akan terselesaikan..aku minta maaf..aku sudah mencoba membantunya..aku tidak bisa melihat anakku seperti ini..aku tidak bisa memutuskan untuk membawa putrimu..aku membutuhkan waktu tapi aku tidak bisa melihatmu menangis..aku tidak akan melakukan apapun..kau yang putuskan..Ruhi atau Aditya”.

Rinki dan Mihir berada di pengadilan dan menunggu Raman serta Ishita. Ruhi datang dan memeluk Rinki. Ruhi berkata bahwa dirinya sudah mengemas tasnya dan akan segera pulang ke rumah bersama mereka.

Ishita berkata pada Raman bahwa dirinya akan tetap menjaga janjinya pada Ruhi dan tidak akan menipu Ruhi. Raman pun menangis. Sementara Shagun merasa kesal karena Vohra meninggalkan kasusnya begitu saja.

Rinki dan Mihir masih menunggu semua orang, hakim memulai persidangan. MIhr berkata bahwa mereka semua sedang dalam perjalanan, Mihir juga meminta maaf karena telah mebuang2 waktu hakim.

Simmi kemudian datang sambil mendorong kursi roda Ishita. Ruhi senang melihatnya dan tersenyum. Mihir menanyakan Raman dan Ishita mengatakan jika Raman tidak datang. Tapi kemudian Ruhi memanggil ayahnya. Raman muncul dan Ishita marah melihatnya. Raman meminta maaf pada semua atas keterlambatannya. Hakim memula banding untuk kasus hak asuh Ruhi. Abhisek mengatakan jika dokumen ya ng diberikan adalah penipuan dan Abishek meminta Ishita membacakan surat dari Vohra.

Ishita mulai berbicara dan Ruhi tersenyum tapi kemudian senyuman diwajah Ruhi menghilang sewaktu Ishita berkata bahwa dia memutuskan Ruhi akan bersama Shagun Arora. Shagun pun tersenyum sedangkan Raman menjadi gelisah. Ishita sendiri mulai menangis. Hakim menanyakan alasannya dan bertanya apakah Ishita berbicara dalam tekanan. Ishita membantah dirinya dalam tekanan. Ruhi mulai berteriak ingin bersama Ishita karena dia telah berjanji dan tidak bisa mengingkarinya. Ruhi pun menangis. Abhisek meminta maaf pada Hakim karena keputusan yang berubah. Ishita pun meminta maaf dan kemudian meminta Simmi membawanya pergi. Ishita sama sekali tidak melihat Ruhi dan pergi begitu saja.

Hakim memberikan hak asuh Ruhi kepada Shagun sampai kedua belah pihak saling menyetujui. Ruhi meminta Raman membawanya tapi Shagun membawanya pergi.

Raman mendatangi Ishita dan mengajaknya berbicara. Ishita berkata telah mengecewakan Ruhi. Raman pun berjanji akan segera mendapatkan Ruhi kembali. Ishita pun berkata bahwa mereka berdua akan berjuang bersama.

Semua orang memanjakan Aditya dan dia merasa gembira. Simmi  kemudian mengatakan sesuatu tentang Ruhi dan semua orang menjadi sedih. Toshi lalu menyuruh Simmi untuk duduk dan makan. Ishita sedang berpikir apakah Ruhi sudah makan atau belum.

Shagun meminta Ruhi untuk makan dan berkata bahwa dia telah memesan segalanya untuknya. Ruhi pergi tidak memperdulikan Shagun. Shagun berkata pada Ruhi bahwa tidak seorang  pun yang peduli padanya dan dia nharus menerima kenyataan bahwa kini dia bersamanya.

Raman melihat Ishita berselimut dan Raman bertanya apakah dia merasa kedinginan. Raman ingin mengambilkan obat tapi Ishita mneolak dan ingin pergi tidur. Ishita kemudian menjatuhkan gelas ya ng terletak di meja samping tempat tidur. Raman pun melihatnya sedang demam, dia memanggil semua orang. Ishita pun memanggil2 nama Ruhi.

Dokter memeriksa Ishita dan mengatakan jika dia demam karena terlalu stres. Dokter berkata jika Ishita ingin bertemu Ruhi, Toshi berkata bahwa Shagun tidak akan mengijinkannya. Tapi Raman berkata bahwa itu tidak akan terjadi, dia pun bergegas pergi menemui Shagun. Raman mengatakan jika Ishita sakit dan ingin bertemu Ruhi. Raman memohon dengan menangkupkan kedua tangannya. Shagun memintanya memohon sambil  berlutut. Raman pun nersedia tapi ketika dia hendak berlutut, Shagun melarangnya dan berkata jika dirinya hanya sedang mengujinya untuk mengetahui seberapa besar cintanya pada Ishita. Shagun mengijinkan Ruhi ikut dengannya tapi Shagun berkata jika dirinya akan ikut serta. Raman berterima kasih dan membawa keduanya segera pergi.

Toshi memeluk Ruhi dan memintanya untuk bertemu Ishita. Raman membawanya ke kamar. Simmi meminta Ishita bangun dan melihat Ruhi. Raman meminta Ruhi mendekat, Ishita membuka mata dan mengulurkan tangannya pada Ruhi tapi Ruhi menampiknya dan berkata “tidak”. Ruhi menangis dan menjauh dari Ishita. Raman bertanya dan Ruhi berkata bahwa dirinya tidak ingin berbicara lagi dengan Ishita dan berkata bahwa rumah ini bukan rumahnya. Ruhi berkata pada Shagun bahwa dirinya tidak ingin berada di rumah ini. Shagun meminta Ruhi menemui semua orang tapi Ruhi menolak. Ishita meminta Raman membiarkan Ruhi pergi, menurut Ishita jika Ruhi terlihat kesal maka itu berarti dia menyayanginya.

Ruhi berkata tidak ada yang menyayanginya tapi Toshi membantahnya. Ruhi berkata tidak akan datang kerumah ini lagi. Toshi dan Raman pun menangis mendengarnya. Shagun tersenyum dan membawa Ruhi pergi.

Raman pun mengikuti Shagun dan menghentikannya, mereka berdebat. Raman pun berkata tidak akan lagi membiayai biaya hidupnya, setelah itu dia akan menyeretnya ke pengadilan dan membuktikan bahwa dia adalah ibu yang buruk, Raman berkata akan membawa putrinya kembali ke rumah dan meninggalkan dia di jalanan. Raman lalu mengusirnya dan Shagun pun pergi dengan kesal.

Toshi meminta Raman memberi makan Ishita, Ishita sendiri sedang teringat ucapan Ruhi dan menjadi sedih. Raman mendatanginya dan memintanya untuk makan, mereka akhirnya saling suap. Ishita mulai menangis, raman menenangkannya dan memintanya untuk beristirahat.

Ashok dan Sooraj sedang membicarakan Raman dan juga Shagun yang membawa Ruhi jauh dari Ishita. Sooraj sendiri kemudian menanyakan tentang Mihika dan bayinya. Sooraj meminta Ashok menggugurkan kandungan Mihika, dia memintanya membawanya ke doker dengan tipuannya, setelah semua selesai maka dia bisa melakukan apa saja pada Mihika termasuk mengusirnya.

Pagi harinya, Ishita mencoba menghubungi Ruhi tapi tidak ada yang menerima. Ishita berkata akan pergi dan melihat Ruhi. Toshi memintanya untuk sarapan terlebih dulu tapi Ishita berkata akan sarapan sekembalinya dari melihat Ruhi. Ishita juga menanyakan Aditya, Toshi mengatakan jika Aditya pergi latihan sepak bola bersama Raman.

Pelatih sepak bola memuji Aditya dan kemudian mengobrol bersama Raman, Raman memintanya agar menghubungi dirinya jika terjadi sesuatu.


Ishita dan Simmi datang ke sekolah Ruhi dan bertanya pada penjaga, Shagun dan Ruhi kemudian datang terlambat dan Ishita mengomentarinya. Mereka berdua pun berdebat. Shagun meminta Ruhi menciumnya . Ruhi mencium Shagun dan bergegas pergi ke kelasnya. Shagun menghampiri Ishita dan memintanya meninggalkan Ruhi karena Ruhi tidak ingin lagi bersamanya dan akan melupakannya. Shagun berkata bahwa dirinyalah ibu Ruhi dan dia hanya ibu tiri. Shagun kemudian beranjak pergi. Ishita pun menangis dan berkata bahwa Ruhi tidak akan pernah jauh dengannya.

Ketika di rumah, Simmi menceritakan apa yang terjadi di sekolah pada keluarganya. Raman berkata akan berbicara dengan Ishita. Raman kemudian menuju kamar dan melihat Ishita yang mencoba untuk berdiri. Raman pun menegurnya dan Ishita menangis karena tidak bisa berbuat apa2. Raman menenangkannya dan berpikir bahwa dirinya nharus melakukan sesuatu karena tidak ingin melihat Ishita dengan kondisi seperti ini.

Mihir mendatangi Shagun ke hotel. Mihir berkata datang untuk membawanya. Shagun menolak tapi Mihir berbicara panjang lebar mengenai kehidupannya, Shagun pun melihat tagihan hotelnya.

Mihir pun memberitahu Raman bahwa Shagun setuju untuk tinggal dengannya setelah membujuknya dengan susah payah. Mihir meminta Raman untuk tidak khawatir dan tetap menjaga Ishita.

Pagi harinya, Ishita melihat foto2 Ruhi dan menangis. Raman mendatanginya dan mengajaknya bercanda agar Ishita kembali tersenyum. Kemudian mereka berdua berbicara mengenai Ruhi.

Shravan dan Vandu sedang berdebat, Vandu kemudian meminta Raman membawa Shravan untuk membeli makanan China. Ishita juga berkata akan ikut serta. Mereka berdua pun berkata akan berganti baju dan segera bersiap2.

Mihir juga membawa Shagun dan Ruhi ke restoran makanan China, Ruhi  teringat Ishita dan menjadi sedih. Shagun kemudian menanyakan menu pesanannya. Sementara Ishita sendiri juga di tempat yang sama bersama Raman dan Shravan. Ishita juga teringat Ruhi. Mereka mulai makan, tapi tiba2 Raman mendapat telepon dari Ashok dan memintanya untuk datang rapat. Raman berkata sedang bersama keluarganya. Ashok menanyakan tempat Raman berada dan berkata akan mengadakan rapat di tempat yang sama. Ishita meminta Raman untuk pergi. Raman berkata bahwa rapatnya kemungkinan hanya memakan waktu 10 menit, Raman meminta Shravan menjaga Ishita. Raman kemudian bergegas pergi.

Shravan berkata ingin pergi ke toilet, dia lalu melihat Ruhi dan memanggilnya, Ruhi merasa senang dan memeluknya. Ruhi bertanya apakah dia bersama bibi Vandu, Shravan mengatakan jika dirinya bersama bibi Ishita. Shagun pun merasa marah mendengarnya, Ruhi terlihat sedih menatap Ishita. SHagun pun berteriak pada MIhir dengan marah karena merasa ini rencana Mihir. Mihir berkata bahwa dirinya tidak tahu menahu tentang kedatangan Ishita. Ruhi menolak menemui Ishita, Shagun meminta Shravan tidak memaksa Ruhi.

Seorang wanita mendatangi Mihika dan mengatakan jika dirinya ingin memberikan vaksinasi pencegahan flu. Dia juga memberikan brosurnya, Mihika  erasa yakin dan menyuruhnya masuk. Wanita itu lalu memberi suntikan pada Mihika dan setelah itu Mihika pun pingsan. Wanita tersebut membawa Mihika ke sofa dan kemudian menghubungi Ashok lalu berkata bahwa pekerjaannya telah selesai.

Ishita bertanya pada Shravan mengapa begitu lama, Shravan berkata jka dirinya berbicara dengan Ruhi. Ishita bertanya dan Shravan berkata jika Ruhi bersama Shagun. Ishita mencoba berdiri tapi tidak bhisa dan dia menangis. Dia melihat Ruhi dengan sedih. Shagun sendiri membawa Ruhi pergi, dia lalu bertemu temannya dan mengobrol. Ruhi pun menatap Ishita. Ishita lalu memintanya untuk mendekat, Ruhi berjalan menuju Ishita dengan marah, lalu dia berteriak memanggil Shagun dan memintanya untuk segera pergi. Ruhi keluar lebih dulu tanpa memperdulikan Ishita. Ishita pun menangis melihatnya.

Sooraj membawa dokter memeriksa Mihika, Dokter berkata akan membawa Mihika ke RS, Sooraj pun menghubungi Ashok dan berkata jika dirinya membawa Mihika ke RS. Ashok berkata akan segera datang setelah rapat.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 103


Raman dan Ashok sedang rapat bersama kliennya (Kapadia), Kapadia meminta anak2 yang lugu untuk model produknya. Beberapa saat kemudian Raman mengakhiri rapat bersama kliennya. Kapadia lalu mendapat telepon dan pergi untuk menerima telepon tersebut. Ruhi bertabrakan dengannya dan meminta maaf, Kapadia pun menanyakan nama Ruhi. Lalu Shagun mendatangi Ruhi.

Kapadia meminta Raman dan Ashok melihat gadis cilik pilihannya, mereka mengetahui jika itu Ruhi dan Raman berkata bahwa tidak mungkin memakai Ruhi sebagai modelnya karena Ruhi adalah putrinya, Raman menolak tapi tidak dengan Ashok, Ashok berkata pada Kapadia akan mengurus semuanya. Kapadia pun bergegas pergi. Ashok pun berdebat dengan Raman, Ashok berkata bahwa Shagun yang akan memutuskan Ruhi akan bekerja atau tidak dan Ashok berkata pada raman bahwa ini bukan urusan bisnisnya. Ashok berkata jika proyek ini sangat penting. Dirinya tau bagaimana meyakinkan Shagun.



Raman menghampiri Ishita dan Shravan menceritakan semuanya, Ishita bersikap biasa saja. Mereka kemudian membicarakan Ruhi, Ishita pun tersenyum.


Tayang Jumat, 11 November 2016
By :  ARIN