Mohabbatein Episode 144 (Tayang Rabu, 21 Desember 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 144 Tayang Rabu, 21 Desember 2016 -Chand mendatangi Ashok dan meminta uangnya tapi Ashok memarahinya dan mengusirnya pergi serta menamparnya. Chand berkata tidak akan pernah memaafkannya.



Baca : Daftar Sinopsis Mohabbatein ANTV

Raman dan Ishita dalam perjalanan dan menceritakan tentang Shagun. Ishita merasa senang mendengar berita tentang Shagun. Ishita lalu memaksa Raman untuk pergi ke dokter Batra tapi Raman menolak dengan berbagai alasan. Ishita bersikeras dan bertanya pada Raman apakah dia menyembunyikan sesuatu. Raman pun mengatakan bahwa dirinya teah memperingatkan dokter Batra untuk tidak memberinya pekerjaan lagi.

Simmi meminta Neelu membeli obata tapi Neelu berkata sedang sibuk, Lata pun  menawarkan bantuan pada Simmi, Neelu semakin kesal melihatnya.

Shagun mengomeli Manoj karena telah membelanya, mereka bertengkar. Shagun memberi peringatan pada Manoj lalu beranjak pergi.

Sarika mencari Lata, Neelu mengatakan jika Lata sedang keluar. Sarika lalu mengomel dan Simmi mendengarnya. Simmi lalu mencoba menelpon Lata tapi Sarika menolak dan pergi, Tn. Bhala memandangi mereka dari kejauhan.

Saat makan malam, Toshi mengumumkan sesuatu pada keluarganya. Toshi berkata telah memesan bus dan mereka semua akan pergi mengunjungi kuil besok. Ishita lalu menerima telepon dari seseorang dan mengatakannya pada mereka semua bahwa dirinya harus melayani pasiennya, Sarika juga berkata jika besok ada kelas kuliah tapi Toshi bersikeras meminta mereka semua untuk pergi bersama2.

Pagi harinya Keluarga Bhalla masuk ke dalam bus dan sopir bus itu adalah Chand, Aditya memandanginya dan merasa seperti pernah mengenalnya. Chand nampak berpikir dan teringat akan kematian anaknya. Adegan kilas balik saat Chand mengetahui anaknya teah meninggal akibat tidak cepat dibawa untuk operasi, Chand pun dendam pada Ashok yang dalam pikirannya telah membuat anaknya meninggal. Dia berniat membalas dendam pada Ashok dan teringat bagaimana dulu Ashok begitu menyayangi Aditya. Chand berkata bahwa Ashok juga akan menangis untuk putranya.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 144


Istri Chand mendatangi Abhisek dan melaporkan bahwa suaminya akan melakukann hal yang salah setelah kematian anak mereka, dia lalu berkata bahwa Chand akan merebut sesuatu dari Ashok Khanna. Abhisek pun nampak berpikir.

Chand kemudian mendekap tas nya sambil memandangi Adiitya yang duduk di bagian depan. Toshi menyuruhnya untuk segera mengemudi. Bus pun mulai berjalan.

Abhisek mendatangi Ashok dan meminta penjelasan tentang Chand. Ashok hanya mengatakan jika Chand sopir lamanya dan tidak ada alasan Chand untuk menyakitinya. Abhisek menjelaskan pada Ashok bahwa istri Chand berkata akan merebut sesuatu darinya. Ashok meminta Abhisek untuk bersantai. Setelah itu Abhisek beranjak pergi. Ashok berkata “aku tahu apa yang dibicarakan Chand..dia merasa Aditya dekat denganku dan mengira aku menyayangi Aditya..dia tidak tahu bahwa aku tidak pernah menyayangi Aditya..Aditya akan terjebak..aku akan lihat bagaimana Raman akan menyelamatkan Aditya”. Ashok pun tersenyum puas.

Seluruh keluarga Bhalla bahagia saat dalam perjalanan, Chand menatap semua orang dari spion dan Aditya merasa cemas menatap tatap mata Chand. Raman lalu memberikan snack pada Aditya tapi Aditya menolak dan mengatakan jika Chand terus menatapnya dan membuatnya takut. Raman pun kemudian melihat Chand yang masih saja mentap Aditya dan dia pun menghampiri Chand dan memintanya menghentikan bus nya. Chand bertanya apa yang terjadi dan dia pun menghentikan busnya.

Ashok menelpon rumah keluarga Bhalla dan berharap seseorang menerima teleponnya. Dia merasa cemas saat tak ada yang menerima teleponnya dan berkata bahwa dirinya harus mencari tahu tentang Aditya.

Raman menanyakan pada Chand mengapa terus menerus menatap Aditya, Ishita juga ikut bertanya dan Chand pun menjawabnya dengan sedih tentang kematian anaknya yang seumuran dengan Aditya, dia melihat Aditya dan teringat anaknya. Raman pun meminta maaf lalu mereka semua kembali duduk tapi Ishita menatap Chand yang terus saja memegangi tas nya, dia lantas bertanya pada Chand dan Chand tetap memberikan alasan mengenai anaknya.  Raman dan Ishita pun kembali duduk.

Ashok menelpon guru sekolah Aditya dan menanyakannya, sang guru mengatakan bahwa dityabtidak masuk sekolah karena sedang ijin pergi bersama keluarganya, setelah itu Ashok nampak berbicara dengan sendiri tentang Chand sambil kembali mengingat bagaimana Ishita menamparnya. Ashok berkata bahwa kini dirinya akan menang melaui apapun cara yang akan dilakukan Chand.

Bus melaju di jalanan. Ishita berbicara dengan Toshi untukmmemulai permainan. Lalu Ishita mengumumkannya, dia juga memintabRaman bergabung. Chand kembali menatap Aditya dengan penuh kebencian.

Shagun sedang berada dirumah dan ketika ponselnya berbunyi, Shagun langsung menerimanya karena menduga itu ponselnya, tapi saat terdengar suara Raman memanggil nama Manoj, Shagun sadar kalau ponselnya tertukar dengan milik Manoj. Shagun kemudian berbicara dengan Raman dan nmeminta bRaman menjaga Ishita dengan baik, Shagun kemudian menutup teleponnya. Raman kemudian berkata “setelah beberapa tahun akhirnya Shagun bisa berubah..baguss”

Manoj muncul dan Shagun memberitahu tentang telepon dari Raman. Mereka lalu berbicara mengenai Ishita. Ponsel Shagun kembali berbunyi dan Shagun kemudian berbicara mengenai apartemennya yang baru pada perantaranya, Manoj yang hendak pergi pun mendengar pembicaraan Shagun yang menginginkan tinggal sendirian. Manoj pun kemudian beranjak pergi.

Seorang polisi menemui Abhisek dan membicarakan tentang Chand. Abhisek pun memintanya pergi ke rumah Chand untuk mendapat beberapa petunjuk..

Di dalam bus, Ruhi tengah menjelaskan sesuatu bersama Aditya dan mereka bercanda tawa. Chand memperhatikan mereka dan teringat akan ucapan Ashok juga teringat saat anaknya meninggal. Chand lalu sedikit mengguncangkan bus nya dengan kasar dan mengebut. Tn. Bhalla pun menegurnya untuk berhati2 karena ada wanita dan anak2 didalam bus. Raman juga menegur Chand.

Semua orang tertidur di dalam bus kecuali Ruhi  dan Romi serta Simmi. Ruhi mengatakan sesuatu kemudian berbicara dengan Romi agar tidak mengganggu ibu Ishi nya serta ayahnya. Lalu Chand menghentikan busnya di pemberhentian dan saat Toshi bertanya, Chand menjelaskan bahwa dirinya ingin ke toilet. Chand juga berkata bahwa di bawah sana ada kedai brangkali mereka ingin menyegarkan diri dan mencari makanan. Semua orang pun turun, Raman membangunkan Ishita dan selendang Ishita tersangkut kalung Raman.


Istri Chand menelpon dan mencoba menyadarkan Chand tapi Chand sudah berniat untuk membalas dendam. Chand memarahi istrinya lalu mematikan ponselnya dan kembali menatap Aditya dengan penuh rasa dendam. Chand lalu menuju bus nya. Raman dan Ishita tidak juga turun dan masih bercanda di dalam bus karena selendang Ishita masih juga tersangkut kalung Raman. Ruhi kemudian datang dan meminta mereka untuk turun.

Chand turun dari dalam bus dan mengawasi situasi, dia lalu berniat masuk ke bawah bus. Tn. Bhalla melihatnya dan bertanya. Chand berusaha memberikan alasan. Tn. Bhalla kemudian pergi dan Chand masuk ke bawah bus lalu memasang bom sambil terus mengawasi sekitar. Beberapa saat kemudian, Chand telah berhasil memasang bom nya dan berkata bahwa ketika bus berada di kecepatan diatas 60 km/jam maka timer bom nya akan dimulai dan akan meledak ketika kecepatan berada di bawah 60 km/jam.

Shagun sedang mendampingi seorang wanita melapor ke kantor polisi, tiba2 istri Chand datang dan melaporkan keluhannya pada polisi. Shagun mendengarnya dan menghampirinya. Shagun pun menegur petugas tersebut yang terlihat acuh dengan laporan istri Chand. Shagun pun kemudian berbicara dengan istri Chand, bertepatan saat itu Abhisek masuk dan mendengar istri Chand berbicara dengan Shagun tentang Ashok Khanna. Abhisek mengomentarinya dan Shagun pun meminta Abhisek menjelaskan padanya tentang apa yang terjadi karena dirinya sangat mengenal Ashok Khanna. Abhisek punn menjelaskan semuanya pada Shagun. Setelah itu Shagun nampak berpikir lalu berbicara kembali dengan istri Chand. Istri Chand mengatakan jika Chand pernah berkata jika dirinya telah kehilangan putranya maka Ashok juga arus kehilangan salah satu yang dicintainya, dan Shagun pun langsung terlihat cemas memikirkan Aditya. Shagun lalu berbicara dengan Abhisek tentang Aditya Bhalla dan Chand Mishra. Abhisek dengan segera mencoba menelpon Raman.

Chand memanggil para lelaki keluarga Bhalla, lalu Raman meminta para wanita dan anak2 untuk masuk dulu ke dalam bus. Chand memperhatikan para lelakinya yang masih berada diluar. Abhisek mengumpat karena tidak bisa menelpon, dia meminta anakbuahnya melacak keberadaan Chand dari nomer ponselnya.

Chand masuk ke dalam bus dan kembali teringat penghinaan Ashok, dia lalu segera mengendarai bus nya dengan kecepatan tinggi. Toshi dan wanita yang lain terkejut, begitu juga dengan Raman, Romi dan Tn. Bhalla. Para lelaki mengejar bus nya, sementara para wanita meminta Chand menghentikan bus nya tapi Chand semakin mengendarainya dengan laju.

Raman dan yang lain mencoba mengejar tapi bus Chand sudah tidak terkejar. Toshi sendiri mengomeli Chand tapi Chand tidak peduli. Chand kemudian mengatakan bahwa di dalam bus telah diletakkannya sebuah bom dan akan meledak jika bus nya melaju ndibawah keepatan 60 km/jam. Toshi dan yang lain pun terkejut mendengarnya dan mereka kembali ke tempat duduk masing2.

Raman dan yang lain lalu melihat seorang lelaki menghentikan kendaraannya di tepi jalan untuk buang air kecil, Raman mengambilnya dan meminta Romi untuk segera naik. Tn. Bhalla sendiri kembali ke tempat pemberhentian.

Abhisek berunding dengan Shagun. Dia telah menemukan lokasi Chand dan meminta Shagun untuk tetap menunggu. Shagun emmaksa ingin ikut karena mengkhawatirkan  Aditya tapi Abhisek menolaknya karena keadaan tidak aman.

Ishita bertanya mengapa Chand melakukan ini semua, Chand membentaknya dan mengancam akan menghentikan bus nya, Simmi memintanya untuk tidak menghentikannya. Chand lalu mengatakannbahwa putranya telah meninggal dan berkata bahwa dirinya harus melenyapkan Aditya agar Ashok Khanna mengetahui rasa sakit yang dideritanya. Ishita tertegun mendengarnya.

Raman dan Romi berusaha mengejar bus nya, sementara Abhisek dan petugas yang lain juga sedang dalam perjalanan untuk menemukan bus nya. Shagun lalu  menelpon Raman dan Raman memberikannya pada Romi tapi Shagun ingin berbicara dengan Raman, Romi meloudspeaker ponsel dan mendengar penjelasan Shagun bahwa Chand ingin melenyapkan Aditya. Raman terkejut mendengarnya dan bertanya mengapa Chand ingin melakukannya, Shagun menjawab bahwa Chand merasa harus melenyapkan Aditya untuk membalas dendam pada Ashok dan tiba2 sambungan  terputus karena kehilangan sinyal.

Ishita memberikan penjelasan tentang Ashok Khanna pada Chand bahwa Ashok Khanna tidak ada hubungannya dengan keluarganya tapi Chand  tidak percaya. Ishita terus menjelaskan bahwa Aditya adalah anaknya dan bukan anak Ashok. Tapi Chand tetap tidak percaya, Ishita pun menelpon Raman dan menjelaskan semuanya. Raman menyuruhnya meloudspeaker dan Raman pun menjelaskan pada Chand bhwa Aditya adalah anaknya dan bukan anak Ashok. Chand lalu mengatakan bom telah berjalan danntersisa waktu selama 15 menit dan jikambus berhenti sebelum itu maka bom akan meledak, ucapan Chand ini membuat semuanya terkejut. Chand lalu tertawa terbahak2.

Vishwa menerima telepon dan terkejut, dia lalu langsung memutar TV yang menyiarkan tentang bus keluarga Bhalla yang disabotase oleh Chand. Vishwa langsung memanggil Madhavi dan Mihika, mereka lalu menonton TV dan menangis.

Rman dan Romi akhirnya menemukan bus Chand dan berusaha mensejajari bus tersebut, sementara Ishita tengah menenangkan Ruhi dan Aditya. Ruhi lalu melihat mobil yang dikendarai Raman, Ishita memintanya diam agar Chand tidak mendengar.

Raman lalu memberi Romi arahan dan Romi menelpon Ishita, Raman berbicara dengan Ishita dan menjelaskannya. Usai menelpon, dengan perlahan2 Ishita memberitahu Toshi dan yang lain tentang rencana Raman.

Ishita dan yang lain bergerak ke belakang bus, sementara Romi mengambil alih kemudi dan mensejajarkann mobil dengan bus, Raman berdiri di tepi mobil sambil berpegangan dan berusaha menangkap anggota keluarganya yang akan keluar dari pintu darurat. Ishita punnmencoba mengeluarkan Neelu terlebih dahulu, Chand kemudian melihat usaha Raman dan yang lain, dia pun membanting kemudi dan bus sedikit oleng hingga pegangan Raman terlepas.

Chand tersenyum lalu Raman melaju ke arah Chand dan berbicara dengannya, tiba2 di depan mereka terlihat penutupan jalan, Ishita pun memberitahu Raman, sementara Chand bersiap2 melompat keluar. Tn. Bhalla menerima telepon dari Abhisek dan memberi penjelasan tentang Chand. Sementara Raman dan Romi melaju lebih cepat lagi kedepan bus.

Saat Chand telah melompat, semua pun terkejut karena bus tanpa sopir, bus pun mulai  oleng. Raman melihat busnya yang tanpa pengemudi dan terkejut. Ishita sendiri nampak kebingungan melihat kecepatan bus yang bergerak turun, begitu juga dengan yang lain. Chand sendiri bangun dari jatuhnya dan berbicara sendiri dengan puas karena dendamnya untuk anaknya terbalaskan.

Ishita kemudian berinisiatif mengendalikan kemudi bus sebisanya, bus juga menabrak pembatas larangan dan terus melaju. Sementara Raman dan Romi masih mengejar dari belakang. Ruhi bertanya pada Toshi apakah mereka semua akan lenyap, Toshi membantah dan mengatakan bahwa Dewapasti akan menolong mereka, mereka pun menangis. Raman kembali mensejajari bus dan mengatakan pada Ishita agar tidak membiarkan kecepatan bus kurang dari 60 km/jam. Ishita merasa kesulitan karena tidak bisa mengontrolnya.

Keluarga Iyer masih menonton tayangan TV tentang Chand Mishra dan Mihika mencoba menelpon Raman sedangkan Abhisek dan semua petugasnya dikerahkan di jalanan.

Raman menyuruh Romi mensejajarkan mobilnya ke arah bus. Satu persatu mencoba dikeluarkan menuju mobil Raman dimulai dari Neelu, Rohit, Ananya, mobil Abhisek dan yang lain punn menyusul mereka. Raman lalu mencoba menangkap Sarika. Setelah itu mereka turun untuk mengoper ke mobil Abhisek.

Tn. Bhalla berbicara ditelepon dengan Vishwa, sementara para reporter mulai mewawancara Tn. Bhalla. Shagun dan Manoj melihat tayangan tersebut dan Shagun pun menangis memikirkan mereka semua. Shagun berteriak dan berkata ingin melenyapkan Ashok. Manoj mencoba menenangkan Shagun.

Raman kembali melajukan mobil dan mminta Aditya serta Ruhi keluar dari bus tapi mereka menolak dan memegangi Ishita. Simmi pun meminta Toshi untuk keluar terlebih dulu meski Toshi menolak. Setelah Toshi berhasil keluar dilanjut dengan Simmi.

Madhavi berdoa pada Dewa untuk keselamatan semuanya. Mihika masih melihat tayangan di TV bagaimana upaya penyelamatan untuk keluarga Bhalla.

Raman memanggil Aditya tapi Aditya menolak. Ishita lalu berteriak pada Raman. Raman berusaha masuk ke dalam bus, dia mengajak Ruhi dan Aditya  tapi Ruhi menolak dan berkata tidak akan meninggalkan adik bayinya, Aditya juga berkata tidak akan meninggalkann ibu Ishi nya, Raman pun menggiring paksa Aditya untuk keluar tapi Aditya masih berteriak2 memanggil Ishita.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 144 Tayang Rabu, 21 Desember 2016


Saat Aditya akan keluar, Ruhi melihat sebuah truk dari arah depan. Bus pun kembali menjauh dari kendaraan Romi dan bus melenceng kearah lain. Abhisek dan yang lain pun kebingungan, Abhisek kemudian menelpon ambulans, sementara Toshi terus berdoa.

Didalam bus, Raman berusaha mengendalikan bus tapi Ishita tidak bisa memindahkan kemudi pada Raman sementara bom terus berjalan mundur dan tersisa waktu hanya 2 menit. Raman menenangkan Ruhi dan Aditya. Ishita terus melajukan bus nya. Aditya mengatakan sesuatu dan Ishita mencoba menenangkannya

Abhisek kemudian menelpon Raman dan mengatakan sesuatu tentang rencananya, Raman lalu memberitahu Ishita tentang rencana Abhisek.

Para polisi menyiapkan matras ditepi jalan. Sedangkan para reporter masih terus menyiarkan berita tersebut.

Ishita mengatakan jika bensin mulai habis. Raman mengajak Aditya, Ruhi serta Ishita untuk pergi tapi Ishita tidak bisa melepas kemudianya dan meminta Raman serta anak2nya untuk melompat terlebih dulu. Raman pun menggendong Ruhi dan melompat di ikuti Aditya di belakangnya, mereka mendarat di matras yang disediakan. Sementara Isita sedang mencari kesempatan untuk melompat, dia membuka pintu dan mulai memegangi perutnya yang terasa sakit. Ishita terus memandang arah jalan dan bersiap untuk melompat, bus mulai tak terkendali, Ishita pun melompat ke matras tapi  perutnya terbentur batu. Bus sendiri melaju dan kemudian meledak. Raman dan seluruh keluarga Bhalla berlari menuju Ishita yang sedang merintih kesakitan pada perutnya.

Mereka membawa Ishita ke RS dan meminta Manoj menyelamatkan Ishita. Manoj menenangkan mereka dan bergegas masuk ke ruang UGD.

Abhisek menghajar Chand didalam penjara, istri Chand datang dan membela Chand. Abhisek terus memaksa agar Chand buka suara tentang siapa yang telah menyuruhnya melakukan semua itu. Chand pun kemudian menyebut nama Ashok Khanna. Chand juga menjelaskan tentang rencana Ashok melenyapkan Ishita Bhalla. Abhisek pun menjelaskan bahwa Aditya adalah anak Raman Bhalla dan bukan anak Ashok Khanna. Seorang petugas lalu datang dan mengatakan jika Ashok Khanna mengunjunginya.

Abhisek bergegas ke ruangannya. Ashok datang bersama Sooraj dan mengatakan kalau dirinya mendapat pesan ancaman dari Chand Mishra, Abhisek menyuruh petugasnya memanggil Chand. Chand di bawa masuk dan langsung meneriaki Ashok Khanna. Ashok pun memutar balik kenyataan. Abhisek lalu bertanya pada Ashok. Sooraj lah yang angkat bicara. Setelah itu Chand di bawa pergi, Abhisek punnmenyuruh Ashok membuat berkas keluhan dan Ashok serta Sooraj beranjak pergi. Abhisek lalu berbicara dengan petugasnya. Sang petugas berkata bahwa Ashok telah nmembuat rencana untuk melenyapkan Ishita. Abhisek berkata kalau mereka adalah orang kaya dan membutuhkan bukti untuk menangkap mereka. Abisek berkata jika semua itu butuh waktu tapi sekarang harapannya adalah agar Ishita baik2 saja.



Tayang Rabu, 21 Desember 2016
By :  ARIN