Mohabbatein Episode 149 (Tayang Senin, 26 Desember 2016)

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 149 Tayang Senin, 26 Desember 2016 -Raman lalu menemui Shagun dan Shagun bertanya apakah dia datang untuk menemani Ishita, Raman mengatakan jika Ishita tidak tahu kalau dirinya kemari. Raman berkata ingin menemani Shagun seperti apa yang di katakan Manoj. Shagun berkata bahwa Ishita memebrinya ucapan selamat untuk kabar baik. Raman berkata bahwa Ishita seharusnya tidak mengetahuinya, Raman meminta Shagun tidak mengatakannya pada Ishita. Raman kemudian beranjak pergi. Shagun pun berpikir sebenarnya tentang apa yang dibicarakan Ishita tadi.




Mihika mendatangi Abhisek dan menanyakan keadaan Mihir. Abhisek berkata bahwa Mihir bebas dengan jaminan. Mihika berterimakasih dan menangis bahagia. Mihir punnmuncul Abhisek berkata bahwa pihaknya mendapatkan pistol yang notabene adalah senjata sang pembunuh dan sidik jari Mihir tidak sesuai dengan sidik jari yang ditemukan yang ternyata milik seorang wanita. Abhisek berkata bahwa Mihir bebas untuk pergi sekarang. Abhisek meminta Mihika menandatangani berkas pembebasan Mihir. Mihika menandatanganinya dan berterimakasih kembali pada Abhisek. Mihika lantas meminta Mihir untuk pulang bersamanya. Abhisek memandangi mereka berdua

Mihika lalu berbicara dengan Mihir bahwa semua keluarga pasti akan bahagia dengan pembebasannya. Mihir berkata bahwa keluarga Bhalla tidak akan memberikan tempat padanya karena semua telah usai, Mihir berkata bahwa keluarga Bhalla telah menganggapnya membunuh Rinki. Mihika menenangkannya dan meminta Mihir untuk tidak berpikir bahwa keluarganya tidak menyayanginya, Mihika berkata bahwa Ishita sangat mengkhawatirkannya. Mihika memintanya pulang ke rumah. Mihir berkata jika dirinya tidak bisa pergi kesana. Mihika berkata, “demi aku..demi Raman dan Ishita .. pulanglah .. percayalah padaku”.

Ishita menemui pakar gizi dan meminta grafik diet untuk mengontrol berat badannya. Dokter berkata bahwa apa yang dilakukan Ishita sudah benar, banyak wanita menginginkan turun berat badan tapi mereka tidak mempunyai  waktu dan tidak peduli.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 149


Ishita selesai melakukan pemeriksaan dan dokter memberinya grafik diet. Dokter juga menyarankan agar Ishita membingkai foto lamanya dan terus melihat foto tersebut untuk menginspirasi dirinya sendiri. Ishita berkata bahwa itu ide yang bagus dan Ishita berkata pasti akan melakukannya.

Bala tidak melihat Shravan dan kemudian dia duduk untuk mulai obrolan online. Dia lalu mendapat telepon dari Vandu dan mengatakan jika dirinya sangat merindukannya, Bala kemudian mengatakan jika dirinya sedang mengobrol online tapi kemudian Bala membantahnya dan berkata sedang memeriksa kertas2 muridnya. Bala bertanya kapan Vandu akan kembali pulang dan kemudian Bala mengakhiri panggilan ketika menyadari Vandu tidak akan segera pulang.

Bala mempertanyakan keberadaan Abhisek yang telah menjebaknya, dia lalu menelponnya. Abhisek mengeluh bahwa apa yang dikatakannya tidak berarti apa2.  Bala berkata bahwa dirinya mengobrol online hanya untuk membuat Vandu merasa tidak aman dan cemburu. Abhisek berkata “tunjukkan pada Vandu bahwa kau tidak mempunyai waktu untuk berbicara dengannya lalu dia akan mengetahuinya dan merasa tidak aman”. Bala setuju dan mengakhiri panggilan teleponnya.

Ishita melihat foto lamanya dan berpikir bahwa foto ini akan menginspirasinya. Raman datang lalu melihat foto tersebut, dia pun membuat lelucon dengan foto tersebut. Ishita kelepasan bicara dan berkata tentang pakar gizi nya, tapi sedetik kemudian dia menghentikan ucapannya. Raman bertanya kapan dia mengunjungi pakar gizi dan itu berarti ucapannya bohong tentang Ruhi tadi. Ishita berkata bahwa pakar gizi mengatakan jika dirinya tidak kelebihan berat badan, Ishita berkata hanya mengambil tantangan untuk menjaga berat badannya. Raman kemudian memegang tangan Ishita tapi Ishita beranjak menjauh dan berkata bahwa dirinya akan memakan makanan sehat. Raman lalu tertawa saat melihat kue2 dan kue kering. Ishita berkata bahwa dirinya tidak memesannya dan akan mengembalikannya. Ishita lalu menelpon toko kesehatan dan berbicara, setelah itu mereka saling ledek. Smmi datang dan mengatakan kalo Tn. Bhalla memanggil mereka.

Raman terkejut melihat kedatangan Mihir, dia pun emosi dan menegur Mihir. Dia mengusir Mihir karena dialah yang telah membunuh Rinki. Tn. Bhalla menampar Raman dan mengatakan kalau Mihr tidak bersalah. Tn. Bhalla menyuruh Raman meminta maaf pada Mihir karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Mihirlah pembunuh Rinki. Raman terlihat marah. “aku tidak memerlukan permintaan maaf Raman..aku memahami rasa sakit yang dideritanya..dia kehilangan adiknya..anda (Tn. Bhalla) kehilangan putri anda..aku kehilangan istriku dan jika bahkan aku dibuktikan tidak bersalah..aku tidak mengingkan kalian kembali”, kata Mihr. Raman menjawab, “kau pelakunya !! kau pembunuh Rinki !!”.

Mihir berkata jika dirinya telah kehilangan kepercayaan Raman. Raman kembali memarahinya. Mihika beruaha menjelaskan bahwa Mihr tidak bersalah, pistol yang digunakan tidak diketemukan sidik jari Mihir karena disana hanya ada sidik jari seorang wanita. Toshi pun bertanya2 siapa yang telah membunuh Rinki dan mengapa. Mihika mengatakan kalau polisi sedang mencari tahu tapi Mihir tidak bersalah.

Raman menangis dan meminta Mihir untuk memukulinya (kebiasaan Raman sukanya marah2 gak jelas dulu), Raman meminta maaf dan memeluk Mihir. Mihir berkata bahwa dirinya kesal dengan nasibnya dan bukan dengan Raman. Tn. Bhalla juga meminta maaf pada Mihir atas nama Rinki dan dirinya merasa malu dengan apa yang diperbuat Rinki. Mihir lalu berbicara dengan Toshi dan Ishita. Ishita meminta Mihir tinggal bersama mereka tapi Mihir menolak. Toshi memaksanya dan berkata tidak akan pernah meninggalkannya sendirian. Raman juga memintanya untuk tinggal. Mihir pun setuu dan pergi bersama Raman.

Ishita berterimakasih pada Mihika karena dialah Raman dan Mihir bisa bersama2 lagi, sedangkan Vishwa sedang mencari2 laptopnya, dia lalu melihat laptop dalam keadaan terbuka dan berpikir bahwa Madhavi yang telah meninggalkannya. Dia lalu melihat jendela chat online yang terbuka dan membaca pesan untuk Vishwa. Vishwa bertanya2 mengapa namanya tertulis di chattingan, dia pun kemudian mengobrol dengan gadis tersebut.

Ishita pergi untuk menukar item makanannya. Dia mendengar pembicaraan Manoj dan ibunya. Bu Manoj menanyakan tentang Shagun. Manoj berkata kalau Sagun sedang hamil dengan anak orang lain. Ishita mendengar dan bertanya2 siapa ayah dari bayi Shagun kalau bukan Manoj kemudian Ishita pun menangis memikirkannkemungkinan dar ayah bayi Shagun. Dia meletakkan paket nya di pintu dan bergegas pergi. Ishita menuju mobilnya dan menangis sambil berkata “aku tidak mengerti..Shagun dan Raman bersama2..Manoj mencintai Shagun.tapi anak itu …”.

Bala kembali chatting malam harinya dengan gadis tersebut, Bala mengatakan kalau dirinya sudah menikah dan sangat mencintai istrinya. Sang gadis berkata ingin bertemu dengannya. Bala pun berpikir bahwa dirinya bisa bertemu sebagai teman, Bala pun menyetujuinya dan membuat janji. Vishwa mendatangi Bala dan meminta laptop untuk pembayaran tagihan, Bala berkata akan membayarnya. Vishwa kemudian pergi mengambil air.

Shravan bersikeras mengajak Bala pergi bersamanya dan Bala pun mengikuti Shravan, dia meninggalkan laptopnya. Vishwa kembali muncul dan berkata bahwa tagihannya pasti tidak dibayarkan, Vishwa berniat membayarnya. Dia membuka laptop dan gadis tadi mengirim pesan bahwa dirinya akan datang dengan mengenakan gaun merah.

Ishita pulang ke rumah, Raman menanyakan makanan kesehatannya. Ishita berkata kalau Shagun hamil. Raman berusaha menghindari pembicaraan. Ishita menjelaskan kalau dirinya mendengar sendiri ketika Manoj berdebat dengan ibunya. Raman meminta Ishita untuk tidak memperdulikannya, dia lalu pergi untuk berbicara dengan Mihir.

Ishita bertanya2 mengapa Raman tidak menganggap santai hal tersebut. Ishita pun kemudian teringat kebersaman Raman dan Shagun dan emngingat kebohongan Raman. Ishita merasa Raman menyembunyikan sesuatu dan ini berarti Raman mengetahui tentang kehamilan Shagun dan ayah dari bayi Shagun.

Vishwa bersiap2 menemui gadis di chatting. Madhavi mempertanyakannya. Vishwa berkata bahwa dirinya hanya pergi jalan dan Vishwa membuat sebual alasan, Madhavi memintanya membelikan labu karena akan membuat kheer untuk Mihir, Vishwa menolak membelikannya dan berkata jika dirinya akan pergi ke suatu tempat Vishwa kemudian beranjak pergi. Madhavi bertanya2 apa yang terjadi dengan Vishwa dan sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan.

Raman berbicara dengan Shagun di telepon dan menanyakan kabarnya. Shagun berterima kasih karena Mihir telah dibebaskan. Raman berkata bahwa dirinya tidak melakukan apa2, Mihika yang telah membebaskan Mihir karena polisi jugabtidak mendapatkan buktimuntuk melawan Mihir. Shagun berkata ingin mengobrol dengan Mihir. Raman lalu menghampiri Mihir dan meminta Mihir berbicara dengan Shagun tapi Mihir menolak, Raman membela Shagun dan meminta pada Mihir untuk mau mengobrol dengan Shagun. Ishita memandangi mereka dan berpikir apa yang terjadi karena Raman begitu sangat mendukung Shagun.

Abhisek mengajukan pertanyaan pada pemilik pistol yakni Kumar tentang pembunuhan Rinki. Kumar berkata bahwa pistolnya memiliki ijin, Kumar berkata bahwa dia membawa pistolnya saat bertemu dengan Rinki. Adegan kilas balik ditampilkan. Kumar menyembunyikan pistolnya di stand mainan pasar malam. Kumar merasa cemas setelah berbicara dengan Ishita dan lupa mengambil pistolnya saat pergi. Kilas balik usai.

Pemilik stand mainan mengatakan bahwa seorang wanita datang dan menembak menggunakan pistol tersebut. Abhisek memintanya menjelaskan dengan rinci tentang ciri2 wanita tersebut. Lelaki tersebut berkata bahwa ada banyak wanita di pasar malam. Abhisek memintanya memikirkannya kembali, wanita itu datang sendiri atau bersama yang lain. Pemilik stand berkata bahwa wanita itu bersama gadis kecil, gadis itu memenangkan boneka beruang dan berselfie bersamanya. Abhisek memintanya menunjukkan fotonya. Lelaki itu menunjukkan foto Ruhi dan Abhisek terkejut melihatnya.


Abhisek bertanya kembali pada pemilik stand apakah dia yakin dengan apa yang dikatakan, lelaki itu dengan tegas menjawab “iya”. Abhisek bergumam dan mengatakan bahwa ini berarti wanita itu dari keluarga Bhalla. Abhisek berkata harus segera ke rumah keluarga Bhalla untuk mengambil sidik jari dari para wanitanya. Abhisek meminta lelaki pemilik stand itu ikut bersamanya untuk mengenali wanita yang dimaksud. Abhisek menelpon Shagun dan memintanya datang ke rumah keluarga Bhalla.

Keluarga Bhalla menunggu kedatangan Abhisek. Beberapa saat kemudian Abhisek datang dan mengatakan tentang wanita pembunuh RInki dan wanita tersebut ada dirumah keluarga Bhalla. Semua orang saling melihat satu sama lain. Raman menegur ucapan Abhisek bahwa bisa saja dia membuat kesalahan seperti halnya dengan dirinya.

Shagun kemudian datang dan Raman menghapirinya. Abhisek berkata bahwa dirinya yang telah memanggil Shagun. Raman berkata bahwa Shagun sedang hamil dan tidak mungkin dia pelakunya, Raman berkata bahwa Shagun seharusnya tidak datang, Raman pun terlihat  mengkhawatirkan Shagun. Raman meminta Shagun untuk pergi. Shagun berkata ingin mengetahui kebenarannya. Ishita punn menangis menyaksikan mereka berdua.

Abhisek berkata bahwa Shagun adalah kakak Mihir dan dia berhak ada disini. Raman berdebat dengan Abhsek dan emngatakan jika ini semua bisa berpengaruh pada bayinya. Raman memegang tangan Shagun dan memintanya untuk duduk dengan tenang. Raman kemudian membalikkan badan dan melihat semua anggota keluarganya memandanginya. Shagun pun melepaskan tangannya. Raman kemudian beranjak pergi. Sementara Ishita bertanya2 mengapa Raman begitu mencemaskan Shagun. Dia juga pergi mengikuti Raman.

Raman pergi ke kamar dan bergumam mengapa Abhisek memanggil Shagun kemari. Ishita mendatangi Raman dan bertanya mengapa dia terlihat begitu stres karena Shagun. Raman berkata bahwa stres tidak baik untuk wanita hamil. Ishita berkata bahwa itu bukan kehamilan pertama Shagun, Ishita mengatakan bahwa Raman tidak mencemaskan keluarganya yang seang dilanda kecemasan. Raman berkata tidak ingin berdebat dan mengajaknya keluar kamar menemui Abhisek.

Abhisek mengambil semua sidik jari wanita keluarga Bhalla dan Iyer. Abhisek juga meminta sidik jari Neelu. Toshi bertanya mengapa harus Neelu. Abhisek meminta pengertian Toshi, bahkan dirinya juga akan mengambil sidik jari Sarika. Seorang lelaki berkata bahwa hasilnya akan muncul dalam waktu 2-3 jam.

Bala menunggu gadis chat nya di kafe sambil membawa bunga.  Vishwa juga datang kesana. Bala berpikir apa yang tengah dikerjakan Vishwa di kafe dan jika Vishwa melihatnya aka Vishwa tidak akan mengampuninya. Vishwa sendiri sedang berikir bahwa tidak seharusnya dia datang. Dia lalu melihat Bala. Bala tersenyum dan menyapanya. Mereka saling bertanya satu ama lain apa yang tengah dilakukan di kafe.

Bala berkata bahwa dirinya menemui temannya, Vishwa menanyakan bunga yang dibawa Bala, Bala mengatakan bahwa dirinya akan memberikan bmbingan dan arahan pada temannya yang telah menikah agar lebih romantis pada tunangannya. Bala memberikan bunganya pada pelayan dan ganti bertanya pada Vishwa. Vishwa berbohong dan mengatakan bahwa dirinya menemui teman lama kuliahnya.

Vishwa berkata pada Bala bahwa dirinya seharusnya pulang sekarang, dia kemudian mendapat telpon dari Madhavi dan berkata akan segera pulang. Vishwa juga bercerita pada Bala tentang Abhisek yang menginterogasi para wanita Bhalla dan Iyer. Mereka berdua pun pergi bersama2 pulang ke rumah.

Abhisek meminta staffnya membawa masuk saksi matanya, Abhisek juga meminta para wanita berdiri di antrian agar saksi mata nya bisa mengenali pembunuhnya. Semua wanita pun berdiri berjajar. Mihir mengeluhkan perbuatan Abhisek tapi Abhisek memintanya membiarkannya melakkan tugasnya.

Abhisek kemudian bertanya pada saksi matanya yang tidak lain adalah pemilik stand mainan di pasar malam. Lelaki itu melihat satu persatu dan dia menunjuk pada Mihika sambil berkata bahwa dialah yang btelah menembak. Semua orang terkejut dan melihat Mihika, Mihika sendiri kebingungan dengan tuduhannya.

Ishita menyangkal dan berkata bahwa lelaki itu pasti salah duga. Mihika berkata jika dirinya bermain game lalu dia menembak dengan pistol mainan, Mihika bertanya2 dimanakah Rinki. Lelaki itu mengingat Romi, Mihika, Sarika, Aditya dan Ruhi menembak dalam permainan. Adegan kilas balik dimunculkan. Mihika mengambil pistol Kumar dan menembak balon. Kilas balik berakhir. Mihika mengatakan bahwa dirinya tidak tau jika itu bukan pistol mainan. Lelaki itu ingat ketika Mihika mengatakan bahwa pistolnya terlihat seperti sungguhan.

Abhisek meminta Mihika mengatakan kebenarannya. Mihika berkata bahwa dirinya tidak tahu menahu tentang Rinki. Ishita meminta Raman berbicara dengan Abhisek. Madhavi berkata bahwa Mihika tidak mungkin melakukannya, dia bertanya pada Mihir apakah dia juga berpikir Mihika bisa membunuh Rinki. Abhisek berkata bahwa pistol itu mempunyai peredam suara dan Rinki juga berada di pasar malam, Abhisek menambahkan bahwa hingga semua terbukti sesuatu bisa saja terjadi.

Madhavi berkata jika Mihika tidak bersalah. Toshi juga mengatakan hal yang sama dengan Madhavi. Mereka semua pun menangis. Shagun meminta Mihika mengakui kejahatannya. Ishita menyuruhnya diam dan tidak membuat drama. Raman pun menenangkan Shagun. Ishita bertanya pada Raman mengapa dia sangat peduli pada Shagun ketika keluarganya sendiri tengah cemas. Shagun menjawab bahwa Raman hanya mengkhawatirkan bayinya. Ishita memandang Shagun dengan penuh kemarahan.

Raman bertanya pada Abhisek apakah Shagun bisa pergi. Abhisek mengiyakan dan meminta SHagun mengendalikan diri karena dirinya juga belum yakin tentang Mihika hingga laporan sidik jari keluar. 

Raman meminta Shagun menjaga diri dan Shagun pun bergegas pergi. Ishita pun emnangis dan dia berkata pada Abhisek bahwa Mihika telah membantu Rinki dan dia tidak punya motivasi untuk membunuh Rinki, Ishita juga berkata bahwa Mihika telah mengorbankan cintanya. Abhisek berkata bahwa dirinya ingin tau motivasinya.

Ashok muncul dan berkata “siapa yang memiliki motivasi untuk membunuh Rinki” Raman mencngkeram kerah bajunya dan menegurnya. Abhisek ebrkata tellah memanggilnya karena dia sudah seperti  kakak Rinki dan mantan suami Mihika. Ashok melanjutkan bahwa motivasinya adalah Mihir, Ashok emnceritakan semuanya dan berkata bahwa Mihika membunuh Rinki untuk Mihir. Mihir menyuruh Ashok untuk tutup mulut. Ashok semakin memprovokasi dan mengatakan bahwa kemarahan Mihir menunjukkan jika dia masih mencintai Mihika. Mihika membunuh Rinki untuk mendapatkan Mihir. Abhisek kemudian menyuruh Ashok untuk pergi. Ashok brkata jika dirinya hanya ingin membantu. Ishita meminta Abhisek mengusir Ashok keluar. Ashok berkata bahwa ada gelagat yang mencurigakan, Ashok kemudian beranjak pergi. Ishita memeluk Mihika dan menenangkannya. “aku tidak membunuh Rinki”, kata Mihika.

Raman bertanya2 mengapa Mihika bisa melakukan ini semua, Ishita berdebat dengan Raman karena berpikiran demikian. Raman berkata bahwa Mihika mengakui telah menembak, Ishita berkata bahwa itu tidak berarti pelurunya membunuh Rinki. Ishita menambahkan bahwa Raman meninggalkan keluarganya hanya untuk berdiri membela Shagun. Raman meminta Ishita tidak membawa2 nama Shagun dan Abhisek akan datang dengan laporannya. Raman kemudian beranjak pergi. Ishita berkata bahwa Abhisek akan membawa hailnya dan Mihika akan terbukti tidak bersalah.

Bala meminta Mihika untuk tidak terlalu tegang, sidik jarinya tidak akan cocok. Vishwa meminta Madhavi untuk lebih kuat. Petugasdatang membawa hasil laporan sidik jari Abhisek memeriksanya dan setelah didesak Raman dan Ishita, Abhisek mengatakan bahwa sidk jari di pistol sesuai dengan sidik jari Mihika. Semua orang pun terkejut.

Vishwa bertanya bagaimana semua ini bisa terjadi. Abhisek berkata bahwa dirinya mempunyai laporannya dan dia harus menangkap Mihika untuk kejahatan dalam pembunuhan Rinki. Ishita membantah dan mengatakan bahwa Mihika tidak mempunyai motif untuk melakukannya. Madhavi berkata kalau Mihika tidak melakukan apapun.

Mihika pun diborgol, Toshi memandanginya dan polisi pun emmbawa Mihika, Ishita meminta Raman melakukan sesuatu karena Mihika tidak bersalah. Raman meminta Mihir untuk ikut bersamanya. Ishita berkata akan ikut tapi Raman mencegahnya dan memintanya tinggal dirumah. Ishita menangis dan mengumpulkan kekuatannya untuk menemui Madhavi.

Madhavi berdoa u tuk Mihika, Ishita datang dan menenangkannya. Madhavi kemudian berkata bahwa dirinya tau harus kemana untuk meminta tolong, dia lantas berlari pada Toshi. Dia meminta Toshi membantunya karena Mihika tidak melakukan apapun. Toshi sendiri berkata bahwa pikirannya tidak bisa untuk berpikir.

Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 149 Tayang Senin, 26 Desember 2016


Abhisek membawa Mihika kembali dan berkata telah melakukan penyelidikan, Abhisek berkata telah berbicara dengan Mihika dan mengetahui apa yang terjadi, Mihika tidak bersalah, dia tidak sengaja telah membunuh Rinki.

Abhisek mengatakan bahwa Kumar menyembunyikan pistolnya di stand mainan karena mengetahui ada mesin pendeteksi senjata di pasar malam, Rinki datang untuk melihat Kumar, Mihir melihat Rinki dan kemudian pergi. Ishita menemui Kumar dan mengirim pesan pada Rinki. Mihika lalu datang dan bermain menembak balon menggunakan pistol Kumar tapi tembakan terkena pada Rinki dan Rinki pun terjatuh Ishita berterimakasih pada Abhisek. Ab hisek berkata bahwa Raan yang membebaskan Mihika dengan menelpon Pahak. Madhavi berterima kasih pada Raman.

Abhisek berkata bahwa Raman memberikan pernyataan jika Mihika tidak beralah dan semua itu hanya kecelakaan. Mihika berterima kasih juga pada Raman. Raman mengiyakan dan berkata bahwa tidak ada lagi yang akan menyalahkanmu sekarang.

Mereka semua pergi menemui Toshi, tapi Toshi meminta mereka meninggalkannya sendiri. Raman berkata bahwa Mihika tidak sengaja melakukannya. Toshi berkata “aku mempercayai Mihika tapi Mihika menghancurkan kepercayaanku dan membunuh Rinki..kau tidak memikirkan Rinki dan memberi pernyataan bahwa Mihika tidak bersalah..Mihika telah menembak jantung hatiku”. Madhavi dan Mihika memandang Toshi dan menangis.

Kumar menemui seorang wanita dengan diam2 dan memintanya memberikan fotonya, Kumar berkata akan meninggalkan negaranya dan pergi ke ruamh saudaranya di Australia, Kumar memohon sambil mengatakan sesuatu bahwa dirinya tidak berhubungan dengan pembunuhan, wanita itu pun memberikan foto2nya pada Kumar dan Kumar pun beranjak pergi.

Ishita pergi menemui Mihika, Mihika kembali mengatakan kalau dirinya tidak membunuh Rinki dan dia menangis. Ishita pun berkata bahwa dirinya mengetahuinya dan Mihika tidak perlu lagi memebrikan penjelasan. Raman mendatanginya dan meinta Mihika untuk tidak menyalahkan diri sendiri, Raman berkata bahwa ibunya telah kehilangan putrinya dan dia akan memaafkan dengan segera. Ishita pun memeluk Mihika.

Raman sedang berbicara dengan Mihir, dia meminta Mihir untuk melihat Mihika. Setelah itu Raman berbicara sendiri dan meminta maaf pada Ishita karena tidak bisa mengatakan yang sebenarnya dan menyakiti hatinya. Ishita muncul memberikan segelas susu dan meminta maaf pada Raman, Ishita juga berterima kasih atas bantuannya pada Mihika. Raman menghentikannya dan berkata bahwa dirinya ingin berbicara tentang Shagun tapi Ishita menolak dan berkata tidak ingin mengetahui apapun, Ishita kemudian berbicara dengan Raman.


Sementara Mihir menemui Mihika yang hanya mengaduk2 makanannya,Mihir berbicara dengannya tentang Rinki dan Mihika pun menangis, setelah itu Mihir mengajaknya pergi dan Mihika berkata akan bersiap2. Mihir membenarkan capan Raman bahwa Mihika meraa bersalah dan menyalahkan diri sendiri, Mihir berkata bahwa mereka berdua harus menyingkirkan rasa bersalah mereka.



Tayang Senin, 26 Desember 2016
By :  ARIN