Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 149 Tayang Senin, 26 Desember 2016 -Raman lalu menemui Shagun dan
Shagun bertanya apakah dia datang untuk menemani Ishita, Raman mengatakan jika
Ishita tidak tahu kalau dirinya kemari. Raman berkata ingin menemani Shagun
seperti apa yang di katakan Manoj. Shagun berkata bahwa Ishita memebrinya
ucapan selamat untuk kabar baik. Raman berkata bahwa Ishita seharusnya tidak
mengetahuinya, Raman meminta Shagun tidak mengatakannya pada Ishita. Raman
kemudian beranjak pergi. Shagun pun berpikir sebenarnya tentang apa yang
dibicarakan Ishita tadi.
Mihika mendatangi Abhisek dan
menanyakan keadaan Mihir. Abhisek berkata bahwa Mihir bebas dengan jaminan.
Mihika berterimakasih dan menangis bahagia. Mihir punnmuncul Abhisek berkata
bahwa pihaknya mendapatkan pistol yang notabene adalah senjata sang pembunuh
dan sidik jari Mihir tidak sesuai dengan sidik jari yang ditemukan yang
ternyata milik seorang wanita. Abhisek berkata bahwa Mihir bebas untuk pergi
sekarang. Abhisek meminta Mihika menandatangani berkas pembebasan Mihir. Mihika
menandatanganinya dan berterimakasih kembali pada Abhisek. Mihika lantas
meminta Mihir untuk pulang bersamanya. Abhisek memandangi mereka berdua
Mihika lalu berbicara dengan
Mihir bahwa semua keluarga pasti akan bahagia dengan pembebasannya. Mihir
berkata bahwa keluarga Bhalla tidak akan memberikan tempat padanya karena semua
telah usai, Mihir berkata bahwa keluarga Bhalla telah menganggapnya membunuh
Rinki. Mihika menenangkannya dan meminta Mihir untuk tidak berpikir bahwa
keluarganya tidak menyayanginya, Mihika berkata bahwa Ishita sangat
mengkhawatirkannya. Mihika memintanya pulang ke rumah. Mihir berkata jika
dirinya tidak bisa pergi kesana. Mihika berkata, “demi aku..demi Raman dan
Ishita .. pulanglah .. percayalah padaku”.
Ishita menemui pakar gizi dan
meminta grafik diet untuk mengontrol berat badannya. Dokter berkata bahwa apa
yang dilakukan Ishita sudah benar, banyak wanita menginginkan turun berat badan
tapi mereka tidak mempunyai waktu dan tidak
peduli.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 149
Ishita selesai melakukan
pemeriksaan dan dokter memberinya grafik diet. Dokter juga menyarankan agar
Ishita membingkai foto lamanya dan terus melihat foto tersebut untuk
menginspirasi dirinya sendiri. Ishita berkata bahwa itu ide yang bagus dan
Ishita berkata pasti akan melakukannya.
Bala tidak melihat Shravan dan
kemudian dia duduk untuk mulai obrolan online. Dia lalu mendapat telepon dari
Vandu dan mengatakan jika dirinya sangat merindukannya, Bala kemudian
mengatakan jika dirinya sedang mengobrol online tapi kemudian Bala membantahnya
dan berkata sedang memeriksa kertas2 muridnya. Bala bertanya kapan Vandu akan
kembali pulang dan kemudian Bala mengakhiri panggilan ketika menyadari Vandu
tidak akan segera pulang.
Bala mempertanyakan keberadaan
Abhisek yang telah menjebaknya, dia lalu menelponnya. Abhisek mengeluh bahwa
apa yang dikatakannya tidak berarti apa2.
Bala berkata bahwa dirinya mengobrol online hanya untuk membuat Vandu
merasa tidak aman dan cemburu. Abhisek berkata “tunjukkan pada Vandu bahwa kau
tidak mempunyai waktu untuk berbicara dengannya lalu dia akan mengetahuinya dan
merasa tidak aman”. Bala setuju dan mengakhiri panggilan teleponnya.
Ishita melihat foto lamanya dan
berpikir bahwa foto ini akan menginspirasinya. Raman datang lalu melihat foto
tersebut, dia pun membuat lelucon dengan foto tersebut. Ishita kelepasan bicara
dan berkata tentang pakar gizi nya, tapi sedetik kemudian dia menghentikan
ucapannya. Raman bertanya kapan dia mengunjungi pakar gizi dan itu berarti ucapannya
bohong tentang Ruhi tadi. Ishita berkata bahwa pakar gizi mengatakan jika
dirinya tidak kelebihan berat badan, Ishita berkata hanya mengambil tantangan
untuk menjaga berat badannya. Raman kemudian memegang tangan Ishita tapi Ishita
beranjak menjauh dan berkata bahwa dirinya akan memakan makanan sehat. Raman
lalu tertawa saat melihat kue2 dan kue kering. Ishita berkata bahwa dirinya
tidak memesannya dan akan mengembalikannya. Ishita lalu menelpon toko kesehatan
dan berbicara, setelah itu mereka saling ledek. Smmi datang dan mengatakan kalo
Tn. Bhalla memanggil mereka.
Raman terkejut melihat kedatangan
Mihir, dia pun emosi dan menegur Mihir. Dia mengusir Mihir karena dialah yang
telah membunuh Rinki. Tn. Bhalla menampar Raman dan mengatakan kalau Mihr tidak
bersalah. Tn. Bhalla menyuruh Raman meminta maaf pada Mihir karena tidak ada
bukti yang menunjukkan bahwa Mihirlah pembunuh Rinki. Raman terlihat marah. “aku
tidak memerlukan permintaan maaf Raman..aku memahami rasa sakit yang
dideritanya..dia kehilangan adiknya..anda (Tn. Bhalla) kehilangan putri
anda..aku kehilangan istriku dan jika bahkan aku dibuktikan tidak bersalah..aku
tidak mengingkan kalian kembali”, kata Mihr. Raman menjawab, “kau pelakunya !!
kau pembunuh Rinki !!”.
Mihir berkata jika dirinya telah
kehilangan kepercayaan Raman. Raman kembali memarahinya. Mihika beruaha
menjelaskan bahwa Mihr tidak bersalah, pistol yang digunakan tidak diketemukan
sidik jari Mihir karena disana hanya ada sidik jari seorang wanita. Toshi pun
bertanya2 siapa yang telah membunuh Rinki dan mengapa. Mihika mengatakan kalau
polisi sedang mencari tahu tapi Mihir tidak bersalah.
Raman menangis dan meminta Mihir
untuk memukulinya (kebiasaan Raman sukanya marah2 gak jelas dulu), Raman
meminta maaf dan memeluk Mihir. Mihir berkata bahwa dirinya kesal dengan
nasibnya dan bukan dengan Raman. Tn. Bhalla juga meminta maaf pada Mihir atas
nama Rinki dan dirinya merasa malu dengan apa yang diperbuat Rinki. Mihir lalu
berbicara dengan Toshi dan Ishita. Ishita meminta Mihir tinggal bersama mereka
tapi Mihir menolak. Toshi memaksanya dan berkata tidak akan pernah
meninggalkannya sendirian. Raman juga memintanya untuk tinggal. Mihir pun setuu
dan pergi bersama Raman.
Ishita berterimakasih pada Mihika
karena dialah Raman dan Mihir bisa bersama2 lagi, sedangkan Vishwa sedang
mencari2 laptopnya, dia lalu melihat laptop dalam keadaan terbuka dan berpikir
bahwa Madhavi yang telah meninggalkannya. Dia lalu melihat jendela chat online
yang terbuka dan membaca pesan untuk Vishwa. Vishwa bertanya2 mengapa namanya
tertulis di chattingan, dia pun kemudian mengobrol dengan gadis tersebut.
Ishita pergi untuk menukar item makanannya.
Dia mendengar pembicaraan Manoj dan ibunya. Bu Manoj menanyakan tentang Shagun.
Manoj berkata kalau Sagun sedang hamil dengan anak orang lain. Ishita mendengar
dan bertanya2 siapa ayah dari bayi Shagun kalau bukan Manoj kemudian Ishita pun
menangis memikirkannkemungkinan dar ayah bayi Shagun. Dia meletakkan paket nya
di pintu dan bergegas pergi. Ishita menuju mobilnya dan menangis sambil berkata
“aku tidak mengerti..Shagun dan Raman bersama2..Manoj mencintai Shagun.tapi
anak itu …”.
Bala kembali chatting malam
harinya dengan gadis tersebut, Bala mengatakan kalau dirinya sudah menikah dan
sangat mencintai istrinya. Sang gadis berkata ingin bertemu dengannya. Bala pun
berpikir bahwa dirinya bisa bertemu sebagai teman, Bala pun menyetujuinya dan
membuat janji. Vishwa mendatangi Bala dan meminta laptop untuk pembayaran
tagihan, Bala berkata akan membayarnya. Vishwa kemudian pergi mengambil air.
Shravan bersikeras mengajak Bala
pergi bersamanya dan Bala pun mengikuti Shravan, dia meninggalkan laptopnya.
Vishwa kembali muncul dan berkata bahwa tagihannya pasti tidak dibayarkan,
Vishwa berniat membayarnya. Dia membuka laptop dan gadis tadi mengirim pesan
bahwa dirinya akan datang dengan mengenakan gaun merah.
Ishita pulang ke rumah, Raman
menanyakan makanan kesehatannya. Ishita berkata kalau Shagun hamil. Raman
berusaha menghindari pembicaraan. Ishita menjelaskan kalau dirinya mendengar
sendiri ketika Manoj berdebat dengan ibunya. Raman meminta Ishita untuk tidak
memperdulikannya, dia lalu pergi untuk berbicara dengan Mihir.
Ishita bertanya2 mengapa Raman
tidak menganggap santai hal tersebut. Ishita pun kemudian teringat kebersaman
Raman dan Shagun dan emngingat kebohongan Raman. Ishita merasa Raman
menyembunyikan sesuatu dan ini berarti Raman mengetahui tentang kehamilan
Shagun dan ayah dari bayi Shagun.
Vishwa bersiap2 menemui gadis di
chatting. Madhavi mempertanyakannya. Vishwa berkata bahwa dirinya hanya pergi
jalan dan Vishwa membuat sebual alasan, Madhavi memintanya membelikan labu
karena akan membuat kheer untuk Mihir, Vishwa menolak membelikannya dan berkata
jika dirinya akan pergi ke suatu tempat Vishwa kemudian beranjak pergi. Madhavi
bertanya2 apa yang terjadi dengan Vishwa dan sepertinya ada sesuatu yang
mencurigakan.
Raman berbicara dengan Shagun di
telepon dan menanyakan kabarnya. Shagun berterima kasih karena Mihir telah
dibebaskan. Raman berkata bahwa dirinya tidak melakukan apa2, Mihika yang telah
membebaskan Mihir karena polisi jugabtidak mendapatkan buktimuntuk melawan
Mihir. Shagun berkata ingin mengobrol dengan Mihir. Raman lalu menghampiri
Mihir dan meminta Mihir berbicara dengan Shagun tapi Mihir menolak, Raman
membela Shagun dan meminta pada Mihir untuk mau mengobrol dengan Shagun. Ishita
memandangi mereka dan berpikir apa yang terjadi karena Raman begitu sangat mendukung
Shagun.
Abhisek mengajukan pertanyaan
pada pemilik pistol yakni Kumar tentang pembunuhan Rinki. Kumar berkata bahwa
pistolnya memiliki ijin, Kumar berkata bahwa dia membawa pistolnya saat bertemu
dengan Rinki. Adegan kilas balik ditampilkan. Kumar menyembunyikan pistolnya di
stand mainan pasar malam. Kumar merasa cemas setelah berbicara dengan Ishita
dan lupa mengambil pistolnya saat pergi. Kilas balik usai.
Pemilik stand mainan mengatakan
bahwa seorang wanita datang dan menembak menggunakan pistol tersebut. Abhisek
memintanya menjelaskan dengan rinci tentang ciri2 wanita tersebut. Lelaki
tersebut berkata bahwa ada banyak wanita di pasar malam. Abhisek memintanya
memikirkannya kembali, wanita itu datang sendiri atau bersama yang lain.
Pemilik stand berkata bahwa wanita itu bersama gadis kecil, gadis itu
memenangkan boneka beruang dan berselfie bersamanya. Abhisek memintanya
menunjukkan fotonya. Lelaki itu menunjukkan foto Ruhi dan Abhisek terkejut melihatnya.
Abhisek bertanya kembali pada
pemilik stand apakah dia yakin dengan apa yang dikatakan, lelaki itu dengan
tegas menjawab “iya”. Abhisek bergumam dan mengatakan bahwa ini berarti wanita
itu dari keluarga Bhalla. Abhisek berkata harus segera ke rumah keluarga Bhalla
untuk mengambil sidik jari dari para wanitanya. Abhisek meminta lelaki pemilik
stand itu ikut bersamanya untuk mengenali wanita yang dimaksud. Abhisek
menelpon Shagun dan memintanya datang ke rumah keluarga Bhalla.
Keluarga Bhalla menunggu kedatangan
Abhisek. Beberapa saat kemudian Abhisek datang dan mengatakan tentang wanita
pembunuh RInki dan wanita tersebut ada dirumah keluarga Bhalla. Semua orang
saling melihat satu sama lain. Raman menegur ucapan Abhisek bahwa bisa saja dia
membuat kesalahan seperti halnya dengan dirinya.
Shagun kemudian datang dan Raman
menghapirinya. Abhisek berkata bahwa dirinya yang telah memanggil Shagun. Raman
berkata bahwa Shagun sedang hamil dan tidak mungkin dia pelakunya, Raman
berkata bahwa Shagun seharusnya tidak datang, Raman pun terlihat mengkhawatirkan Shagun. Raman meminta Shagun
untuk pergi. Shagun berkata ingin mengetahui kebenarannya. Ishita punn menangis
menyaksikan mereka berdua.
Abhisek berkata bahwa Shagun adalah
kakak Mihir dan dia berhak ada disini. Raman berdebat dengan Abhsek dan
emngatakan jika ini semua bisa berpengaruh pada bayinya. Raman memegang tangan
Shagun dan memintanya untuk duduk dengan tenang. Raman kemudian membalikkan
badan dan melihat semua anggota keluarganya memandanginya. Shagun pun
melepaskan tangannya. Raman kemudian beranjak pergi. Sementara Ishita bertanya2
mengapa Raman begitu mencemaskan Shagun. Dia juga pergi mengikuti Raman.
Raman pergi ke kamar dan bergumam
mengapa Abhisek memanggil Shagun kemari. Ishita mendatangi Raman dan bertanya
mengapa dia terlihat begitu stres karena Shagun. Raman berkata bahwa stres
tidak baik untuk wanita hamil. Ishita berkata bahwa itu bukan kehamilan pertama
Shagun, Ishita mengatakan bahwa Raman tidak mencemaskan keluarganya yang seang
dilanda kecemasan. Raman berkata tidak ingin berdebat dan mengajaknya keluar
kamar menemui Abhisek.
Abhisek mengambil semua sidik
jari wanita keluarga Bhalla dan Iyer. Abhisek juga meminta sidik jari Neelu. Toshi
bertanya mengapa harus Neelu. Abhisek meminta pengertian Toshi, bahkan dirinya
juga akan mengambil sidik jari Sarika. Seorang lelaki berkata bahwa hasilnya
akan muncul dalam waktu 2-3 jam.
Bala menunggu gadis chat nya di
kafe sambil membawa bunga. Vishwa juga
datang kesana. Bala berpikir apa yang tengah dikerjakan Vishwa di kafe dan jika
Vishwa melihatnya aka Vishwa tidak akan mengampuninya. Vishwa sendiri sedang
berikir bahwa tidak seharusnya dia datang. Dia lalu melihat Bala. Bala
tersenyum dan menyapanya. Mereka saling bertanya satu ama lain apa yang tengah
dilakukan di kafe.
Bala berkata bahwa dirinya menemui
temannya, Vishwa menanyakan bunga yang dibawa Bala, Bala mengatakan bahwa
dirinya akan memberikan bmbingan dan arahan pada temannya yang telah menikah agar
lebih romantis pada tunangannya. Bala memberikan bunganya pada pelayan dan
ganti bertanya pada Vishwa. Vishwa berbohong dan mengatakan bahwa dirinya
menemui teman lama kuliahnya.
Vishwa berkata pada Bala bahwa dirinya
seharusnya pulang sekarang, dia kemudian mendapat telpon dari Madhavi dan
berkata akan segera pulang. Vishwa juga bercerita pada Bala tentang Abhisek
yang menginterogasi para wanita Bhalla dan Iyer. Mereka berdua pun pergi
bersama2 pulang ke rumah.
Abhisek meminta staffnya membawa
masuk saksi matanya, Abhisek juga meminta para wanita berdiri di antrian agar
saksi mata nya bisa mengenali pembunuhnya. Semua wanita pun berdiri berjajar.
Mihir mengeluhkan perbuatan Abhisek tapi Abhisek memintanya membiarkannya
melakkan tugasnya.
Abhisek kemudian bertanya pada
saksi matanya yang tidak lain adalah pemilik stand mainan di pasar malam.
Lelaki itu melihat satu persatu dan dia menunjuk pada Mihika sambil berkata
bahwa dialah yang btelah menembak. Semua orang terkejut dan melihat Mihika,
Mihika sendiri kebingungan dengan tuduhannya.
Ishita menyangkal dan berkata
bahwa lelaki itu pasti salah duga. Mihika berkata jika dirinya bermain game
lalu dia menembak dengan pistol mainan, Mihika bertanya2 dimanakah Rinki. Lelaki
itu mengingat Romi, Mihika, Sarika, Aditya dan Ruhi menembak dalam permainan.
Adegan kilas balik dimunculkan. Mihika mengambil pistol Kumar dan menembak
balon. Kilas balik berakhir. Mihika mengatakan bahwa dirinya tidak tau jika itu
bukan pistol mainan. Lelaki itu ingat ketika Mihika mengatakan bahwa pistolnya
terlihat seperti sungguhan.
Abhisek meminta Mihika mengatakan
kebenarannya. Mihika berkata bahwa dirinya tidak tahu menahu tentang Rinki.
Ishita meminta Raman berbicara dengan Abhisek. Madhavi berkata bahwa Mihika
tidak mungkin melakukannya, dia bertanya pada Mihir apakah dia juga berpikir
Mihika bisa membunuh Rinki. Abhisek berkata bahwa pistol itu mempunyai peredam
suara dan Rinki juga berada di pasar malam, Abhisek menambahkan bahwa hingga
semua terbukti sesuatu bisa saja terjadi.
Madhavi berkata jika Mihika tidak
bersalah. Toshi juga mengatakan hal yang sama dengan Madhavi. Mereka semua pun
menangis. Shagun meminta Mihika mengakui kejahatannya. Ishita menyuruhnya diam
dan tidak membuat drama. Raman pun menenangkan Shagun. Ishita bertanya pada
Raman mengapa dia sangat peduli pada Shagun ketika keluarganya sendiri tengah
cemas. Shagun menjawab bahwa Raman hanya mengkhawatirkan bayinya. Ishita
memandang Shagun dengan penuh kemarahan.
Raman bertanya pada Abhisek
apakah Shagun bisa pergi. Abhisek mengiyakan dan meminta SHagun mengendalikan
diri karena dirinya juga belum yakin tentang Mihika hingga laporan sidik jari
keluar.
Raman meminta Shagun menjaga diri
dan Shagun pun bergegas pergi. Ishita pun emnangis dan dia berkata pada Abhisek
bahwa Mihika telah membantu Rinki dan dia tidak punya motivasi untuk membunuh
Rinki, Ishita juga berkata bahwa Mihika telah mengorbankan cintanya. Abhisek berkata
bahwa dirinya ingin tau motivasinya.
Ashok muncul dan berkata “siapa
yang memiliki motivasi untuk membunuh Rinki” Raman mencngkeram kerah bajunya
dan menegurnya. Abhisek ebrkata tellah memanggilnya karena dia sudah
seperti kakak Rinki dan mantan suami
Mihika. Ashok melanjutkan bahwa motivasinya adalah Mihir, Ashok emnceritakan
semuanya dan berkata bahwa Mihika membunuh Rinki untuk Mihir. Mihir menyuruh
Ashok untuk tutup mulut. Ashok semakin memprovokasi dan mengatakan bahwa
kemarahan Mihir menunjukkan jika dia masih mencintai Mihika. Mihika membunuh
Rinki untuk mendapatkan Mihir. Abhisek kemudian menyuruh Ashok untuk pergi.
Ashok brkata jika dirinya hanya ingin membantu. Ishita meminta Abhisek mengusir
Ashok keluar. Ashok berkata bahwa ada gelagat yang mencurigakan, Ashok kemudian
beranjak pergi. Ishita memeluk Mihika dan menenangkannya. “aku tidak membunuh
Rinki”, kata Mihika.
Raman bertanya2 mengapa Mihika
bisa melakukan ini semua, Ishita berdebat dengan Raman karena berpikiran
demikian. Raman berkata bahwa Mihika mengakui telah menembak, Ishita berkata
bahwa itu tidak berarti pelurunya membunuh Rinki. Ishita menambahkan bahwa
Raman meninggalkan keluarganya hanya untuk berdiri membela Shagun. Raman
meminta Ishita tidak membawa2 nama Shagun dan Abhisek akan datang dengan
laporannya. Raman kemudian beranjak pergi. Ishita berkata bahwa Abhisek akan
membawa hailnya dan Mihika akan terbukti tidak bersalah.
Bala meminta Mihika untuk tidak
terlalu tegang, sidik jarinya tidak akan cocok. Vishwa meminta Madhavi untuk
lebih kuat. Petugasdatang membawa hasil laporan sidik jari Abhisek memeriksanya
dan setelah didesak Raman dan Ishita, Abhisek mengatakan bahwa sidk jari di
pistol sesuai dengan sidik jari Mihika. Semua orang pun terkejut.
Vishwa bertanya bagaimana semua
ini bisa terjadi. Abhisek berkata bahwa dirinya mempunyai laporannya dan dia
harus menangkap Mihika untuk kejahatan dalam pembunuhan Rinki. Ishita membantah
dan mengatakan bahwa Mihika tidak mempunyai motif untuk melakukannya. Madhavi
berkata kalau Mihika tidak melakukan apapun.
Mihika pun diborgol, Toshi
memandanginya dan polisi pun emmbawa Mihika, Ishita meminta Raman melakukan
sesuatu karena Mihika tidak bersalah. Raman meminta Mihir untuk ikut
bersamanya. Ishita berkata akan ikut tapi Raman mencegahnya dan memintanya
tinggal dirumah. Ishita menangis dan mengumpulkan kekuatannya untuk menemui
Madhavi.
Madhavi berdoa u tuk Mihika,
Ishita datang dan menenangkannya. Madhavi kemudian berkata bahwa dirinya tau
harus kemana untuk meminta tolong, dia lantas berlari pada Toshi. Dia meminta
Toshi membantunya karena Mihika tidak melakukan apapun. Toshi sendiri berkata
bahwa pikirannya tidak bisa untuk berpikir.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 149 Tayang Senin, 26 Desember 2016
Abhisek membawa Mihika kembali
dan berkata telah melakukan penyelidikan, Abhisek berkata telah berbicara
dengan Mihika dan mengetahui apa yang terjadi, Mihika tidak bersalah, dia tidak
sengaja telah membunuh Rinki.
Abhisek mengatakan bahwa Kumar
menyembunyikan pistolnya di stand mainan karena mengetahui ada mesin pendeteksi
senjata di pasar malam, Rinki datang untuk melihat Kumar, Mihir melihat Rinki
dan kemudian pergi. Ishita menemui Kumar dan mengirim pesan pada Rinki. Mihika
lalu datang dan bermain menembak balon menggunakan pistol Kumar tapi tembakan
terkena pada Rinki dan Rinki pun terjatuh Ishita berterimakasih pada Abhisek.
Ab hisek berkata bahwa Raan yang membebaskan Mihika dengan menelpon Pahak.
Madhavi berterima kasih pada Raman.
Abhisek berkata bahwa Raman
memberikan pernyataan jika Mihika tidak beralah dan semua itu hanya kecelakaan.
Mihika berterima kasih juga pada Raman. Raman mengiyakan dan berkata bahwa
tidak ada lagi yang akan menyalahkanmu sekarang.
Mereka semua pergi menemui Toshi,
tapi Toshi meminta mereka meninggalkannya sendiri. Raman berkata bahwa Mihika
tidak sengaja melakukannya. Toshi berkata “aku mempercayai Mihika tapi Mihika
menghancurkan kepercayaanku dan membunuh Rinki..kau tidak memikirkan Rinki dan
memberi pernyataan bahwa Mihika tidak bersalah..Mihika telah menembak jantung
hatiku”. Madhavi dan Mihika memandang Toshi dan menangis.
Kumar menemui seorang wanita dengan
diam2 dan memintanya memberikan fotonya, Kumar berkata akan meninggalkan
negaranya dan pergi ke ruamh saudaranya di Australia, Kumar memohon sambil
mengatakan sesuatu bahwa dirinya tidak berhubungan dengan pembunuhan, wanita
itu pun memberikan foto2nya pada Kumar dan Kumar pun beranjak pergi.
Ishita pergi menemui Mihika,
Mihika kembali mengatakan kalau dirinya tidak membunuh Rinki dan dia menangis.
Ishita pun berkata bahwa dirinya mengetahuinya dan Mihika tidak perlu lagi
memebrikan penjelasan. Raman mendatanginya dan meinta Mihika untuk tidak
menyalahkan diri sendiri, Raman berkata bahwa ibunya telah kehilangan putrinya
dan dia akan memaafkan dengan segera. Ishita pun memeluk Mihika.
Raman sedang berbicara dengan
Mihir, dia meminta Mihir untuk melihat Mihika. Setelah itu Raman berbicara
sendiri dan meminta maaf pada Ishita karena tidak bisa mengatakan yang
sebenarnya dan menyakiti hatinya. Ishita muncul memberikan segelas susu dan
meminta maaf pada Raman, Ishita juga berterima kasih atas bantuannya pada
Mihika. Raman menghentikannya dan berkata bahwa dirinya ingin berbicara tentang
Shagun tapi Ishita menolak dan berkata tidak ingin mengetahui apapun, Ishita
kemudian berbicara dengan Raman.
Sementara Mihir menemui Mihika yang
hanya mengaduk2 makanannya,Mihir berbicara dengannya tentang Rinki dan Mihika
pun menangis, setelah itu Mihir mengajaknya pergi dan Mihika berkata akan
bersiap2. Mihir membenarkan capan Raman bahwa Mihika meraa bersalah dan menyalahkan
diri sendiri, Mihir berkata bahwa mereka berdua harus menyingkirkan rasa
bersalah mereka.
Tayang Senin, 26 Desember 2016
By : ARIN