Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 158 Tayang Rabu, 04 Januari 2017 -Raman meminta bantuan Ashok dan berkata akan memberikan bisnis, properti dan kliennya pada Ashok. Ashok kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkan itu semua. Tapi kemudian Ashok menjatuhkan gelas yang dipegangnya dan mengatakan agarvRaman membuatkan minuman untuknya, Raman dan Bala terkejut, Bala pun mencaci Ashok tapi Raman menghentikannya. Raman lalu melayani Ashok dengan mengambilkan minuman kembali untuknya. Ashok kemudian bergerak mendekati Bala dan mengatakan sesuatu. Raman lalu mengambilkan es batu untuk Ashok. Ashok kemudian mengatakan sesuatu yang membuat Bala emosi tapi Raman kembali mencegahnya, Raman membungkuk dan mengambil sepatu Ashok , ketika hendak membawanya pergi, Bala mencegahnya dan mengatakan sesuatu. Raman berusaha menahan diri. Ashok menghampiri mereka dan menyuruh Raman memakaikan sepatunya. Raman kemudian membungkuk dan memasangkan sepatu Ashok. Ashok merasa puas bisa menghina Raman. Raman kemudian meminta Ashok ikut bersamanya tapi Ashok menyuruh mereka pergi karena akan ada tamu yang berkunjung kerumahnya. Bala emosi dan mencengkeram kerah baju Ashok, Raman berusaha menghalangi Bala dan meminta maaf pada Ashok, lalu penjaga keamanan rumah Ashok datang dan membawa Raman serta Bala agar segera keluar rumah.
Abhisek mendatangi rumah Raman
dan memberitahu mereka tentang kepemilikan senjata, Abhisek mengatakan bahwa
nama pemiliknya adalah Maddy. Raman dan yang lain bingung karena tak
mengenalnya. Abhisek berkata bahwa itu mungkin saja nama panggilannya.
Vandu tengah berbelanja dan menerima telepon dari Madhavi, usai menelpon, seorang wanita berbicara dengan Vandu. Vandu lalu berbelanja dan saat memeriksa tas nya, Vandu teringat bahwa dompetnya tertinggal di kampus. Sooraj muncul dan menawarkan bantuan untukmmembayar belanjaan Vandu tapi Vandu menolak. Sooraj bersikeras membantunya, wanita tadi juga bersikeras agar Vandu menerima bantuan Sooraj.
Lelaki tadi memberitahu Abhisek tentang info mengenai senjata tersebut dan Abhisek terkejut mendengarnya. Setelah itu Abhisek mengijinkan lelaki tersebut untuk pergi.
Ishita
muncul dan kembali berperilaku seperti Shagun. Ishita mengatakan bahwa dirinya
mengetahui siapa itu Maddy, Raman lalu meminta Ishita mengatakan yang
diketahuinya tapi Ishita menolak, Raman bersikeras memohon pada Ishita dan
berjanji akan melakukan apa yang diminta Ishita, dan Ishita pun mengajukan
syarat. Raman menyetujuinya. Ishita lalu berkata, “aku meminta anakku Aditya
untuk mendatangiku dan mengatakan bahwa dia sangat menyayangiku”, Raman
menyuruh Sarika memanggil Aditya.
Aditya muncul dan berkata bahwa
Sarika telah menceritakan semuanya, Ishita
menyapanya dan Aditya langsung menyahut, “ibu Shagun..aku sangat
merindukanmu dan aku sangat menyayangimu”. Ishita menjawab, “aku juga
merindukanmu dan menyayangimu”. Raman kemudian kembali meminta Ishita
memberitahunya tentang siapa sebenarnya Maddy tapi Ishita kembali meminta agar Ruhi
di hadirkan dan emngatakan hal yang sama seperti Aditya kepadanya.
Raman menyuruh Sarika mengambil
Ruhi, Sarika mengembalikan Aditya dan membawa Ruhi keluar dari kamar. Ruhi juga
kemudian mengucapkan hal yang sama dengan yang diucapkan Aditya tadi, setelah
itu Sarika membawa Ruhi kembali ke kamar.
Raman kembali bertanya tentang
Maddy, Ishita pun menjelaskan bahwa Maddy adalah nama panggilan dari Manoj.
Raman dan Abhisek pun terkejut mendengarnya. Ishita kemudian menjelaskan
semuanya pada Raman dan beranjak pergi.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 158
Raman kemudian berbicara dengan
Abhisek. Dia tidak percaya dengan ucapan Ishita karena Mnaoj lelaki yang baik. Tapi
Raman bertanya2 jika memang Manoj yang memiliki senjata tersebut bagaimana bisa
senjata itu ada di dalam rumahnya. Abhisek berusaha memberikan penjelasan pada
semua anggota keluarga bahwa mungkin saja seseorang membeli senjata tersebut
dengan menggunakan nama Manoj. Abhisek berkata bahwa dirinya akan bertanya pada
Manoj.
Mobil Sooraj memasuki pelataran
parkir mengantar Vandu. Vandu turun dan mengucap terima kasih serta berkata
akan mengembalikan uangnya, mereka berbicara sebentar, Sooraj berusaha
menjelaskan bahwa dirinya tidak ikut campur dalam pertengkaran Ashok dan keluarga
Bhalla. Vandu berkata bahwa dirinya tidak mau terlibat apapun dan hubungannya
dengannya saat ini hanya sebatas guru dan murid. Sooraj kemudian beranjak mengambilkan
barang2 Ishita.
Ishita melihat Vandu dan Sooraj
dari jendela kamar, dia bertanya2 apa yangb terjadi diantara keduanya.
Shravan tengah berusaha mengajak
Ruhi bermain agar tersenyum kembali. Vandu yang sedang duduk bersama Bala
membicarakan tentang bantuan Sooraj padanya tadi tapi Vandu melihat Bala yang
ternyata melamun sedari tadi. Vandu pun bertanya pada Bala, Bala membicarakan
tentang masalah Raman dan Ishita. Bala juga membicarakan tentang Ashok yang
telah emnghina Raman dan menolak untuk membantu Ishita. Vandu emosi
mendengarnya lalu dia mengatakan sesuatu tentang Sooraj. Vandu mengatakan bahwa
dirinya merasa Sooraj sebenarnya ingin menjadi lelaki yang baik. Vandu
mengusulkan pada Bala akan meminta pada Sooraj agar Ashok mau menemui Ishita.
Bala mengatakan bahwa itu ide yang bagus untuk dicoba, dia meminta Vandu
menghubungi Sooraj.
Sooraj dalam perjalanan pulang
dan dia menghentikan mobilnya saat ada yang menelpon dan ternyata itu Vandu,
Vandu berkata ingin bertemu karena ada hal yang penting dan Vandu meminta
Sooraj menemuinya di dekat kedai kopi area rumahnya..
Manoj mendatangi rumah Bhalla dan
menyangkal kepemilikan senjatanya, Abhisek mengatakan bahwa mungkin saja
seseorang telah menggunakan namanya dan Manoj kembali menyangkalnya. Abhisek
merasakan suatu keanehan dan bertanya2 bagaimana senjata btersebut berada
dirumah keluarga Bhalla.
Sooraj kembali dan berbicara
dengan Vandu di pelataran parkir. Vandu membicarakan tentang masalah Ishita.
Sooraj berkata akan mencoba berbicara dengan Ashok.
Setelah itu Sooraj berbicara
dengan Ashok di rumah dan Ashok emosi mendengar Sooraj menyuruhnya menemui
Ishita. Sooraj berusaha memberi pengertian pada Ashok tapi Ashok hanya diam dan
beranjak pergi.
Romi berbicara dengan Raman,
Madhavi juga bersuara dan menanyakan sesuatu pada Prateek. Prateek kembali
bertanya pada Raman tentang Ashok, tiba2 Ashok datang dan mengejutkan semua.
Raman dengan senang bertanya padanya apakah dia datang untuk membantu. Ashok
menjawab dirinya ingin menemui Ishita dan Ashok bertanya apa yang harus
dikatakannya pada Ishita, lalu Prateek mengenalkan dirinya, Prateek memberikan
sebuah benang hitam pada Ashok agar di ikatkan pada Ishita, Prateek meminta
Ashok meyakinkan Shagun agar meninggalkan Ishita karena Shagun pastinakan
melakukan apa yang di pintanya. Ashok menanyakan keberadaan Ishita dan Prateek
menunjukkan kamarnya.
Ashok memasuki kamar Ishita dan
menghampiri Ishita yang tengah duduk di depan meja rias. Ashok menepuk pundak
Ishita, Ishita membalikkan badan dan membuat Ashok terkejut. Lalu Ishita
berdiri menghampiri Ashok dan
memeganginya sambil bertanya. Ashok yang ketakutan mencoba menjawab. Ishita
lalu mengatakan sesuatu dengan berperilaku layaknya Shagun. Ashok menyimpan
benang hitamnya lalu memohon pada Ishita sebagai Shagun agar tetap berada pada raga
Ishita dan tidak meninggalkan Ishita. Ashok mengatakan bahwa dirinya senang
melihat Shagun telah kembali.
Raman dan yang lain gelisah
menunggu Ashok. Ashok kemudian turun dan mereka langsung bertanya. Ashok
mengatakan bahwa dirinya telah mengikat benang hitammpada Ishita dan meminta
Shagun meninggalkan raga Ishita, Tn. Bhalla mengucapkan terima kasih. Ashok
melangkah pergi dan Raman menahannya lalu Raman juga mengucapkan terima kasih
atas bantuan Ashok. Ashok beranjak pergi dn tersenyum licik.
Ashok tiba dirumahnya dengan gugup,
dia kemudian duduk sambil memikirkan sesuatu lalu berbicara sendiri bahwa kini
dirinya dan Shagun akan bekerja sama dan kesalahan akan di timpakan pada Ishita.
Pagi harinya, Ishita berbicara
dengan Raman mengomentari setelan yang akan dipakainya, Ishita lalu mencarikan
setelan yang cocok. Raman yang tengah memperbaiki jamnya terluka karena jam
tersebut dan Ishita mengobatinya. Raman senang melihat Ishita yang telah normal
kembali. Ishita mengobati Raman dan Raman asik memandangi Ishita dengan
tersenyum. Setelah selesai, Ishita mencium telapak tangan Raman yang terluka,
Raman pun meminta ciuman di pipi. Ishita merasa malu dan beranjak berdiri tapi
Raman memeluknya dari belakang. Ishita kemudian beranjak pergi dan tersenyum
seperti Shagun, Raman pun menelpon Prateek.
Raman mengabarkan tentang
perubahan Ishita pada Prateek dan keluarganya. Prateek berkata ingin melihat
Ishita. Raman pun meminta Simmi memanggil Ishita.
Simmi turun bersama Ishita, Toshi
pun memeluknya. Raman kembali mengingatkan Ishita akan Prateek. Prateek lalu
mengatakan sesuatu pada Ishita. Ishita menjawabnya dengan candaannya seperti
biasa. Ishita lalu pamit ke dapur, Raman berbicara dengan Prateek dan Toshi tentang
perubahan Ishita yang telah kembali normal. Mereka senang melihat Ishita yang
dulu. Raman kemudian beranjak pergi, Toshi merasa senang dan berkata akan
memberitahu Madhavi, sementara Prateek memandangi Ishita dan terlihat
memikirkan sesuatu. Ishita juga diam2 memandangi Prateek.
Madhavi mendatangi rumah Bhalla
dan berbicara dengan Toshi tentang perubahan Ishita. Mereka kemudian kembali
berdebat seperti biasa. Bala datang dan melerai mereka. Ishita juga kemudian
datang dan ikut melerai mereka. Toshi dan Madhavi pun kemudian kembali tertawa2
dan mengatakan bahwa mereka tidak sedang bertengkar. Bala kemudian berbicara
dengan Ishita sambil memberikan petasan2 yang dibawanya pada Ishita. Bala
kemudian pergi dan Ishita menyeringai dengan senang.
Ishita masuk ke kamar Aditya dan
mengambil salah satu petasan yang tadi dibawa Bala. Sarika tiba2 muncul dan melihat
Ishita dengan petasan2 tersebut, Sarika lantas bertanya pada Ishita, Ishita
menjawab bahwa dirinya nhanya sedang memeriksa petasan2 tersebut, Ishita meletakkan
kembali petasannya lalu beranjak pergi tapi Sarika merasakan keanehan, Sarika
kemudian memeriksa kotak petasan yang dibuka Ishita dan bertanya2 mengapa
Ishita memeriksanya.
Ishita mendatangi Vandu dirumah Madhavi,
mereka membicarakan sesuatu. Ishita lalu menanyakan tentang Sooraj, Vandu
mengatakan bahwa Sooraj adalah mahasiswanya. Ishita terkejut mendengarnya.
Vandu menunjukkan file catatannya untuk Sooraj pada Ishita lalu Ishita pura2
batuk, Vandu mengambilkan air didapur dan Ishita menulis sebuah pesan dikertas
dan memasukkannya di file milik Sooraj. Setelah itu Ishita bersikap biasa pada
Vandu.
Ashok masuk ke kamar Sooraj dan
berbicara dengannya tentang pesta yang akan mereka hadiri. Sooraj lalu menunjukkan
catatan Vandu untuknya dan selembar kertas terjatuh dari file Sooraj, Ashok
diam2 memungutnya dan menyembunyikannya dibalik sakunya. Setelah itu Ashok
keluar dari kamar Sooraj dan membaca kertas yang tadi dipungutnya. Ashok
terkejut mengetahui itu pesan dari Ishita yang menuliskan bahwa Ishita akan
melakukan apa yang telah dibicarakan mereka sebelumnya. Ashok pun bergumam “Raman
pasti akan lenyap dengan kejutan ini”.
Shravan tengah bermain dengan
Ruhi. Mereka membuat kartu ucapan selamat hari Diwali. Shravan meletakkan kartunya
di sofa agar tulisan ucapannya segera mengering. Tak beberapa lama Madhavi dan
Vishwa pulang sambil mengobrol.
Madhavi lalu pergi ke kamar dan
Vishwa beristirahat di sofa dan menduduki kartu ucapan milik Shravan, Shravan
hendak mengatakannya tapi Ruhi melarang dan mengatakan bahwa kakeknya akan
memarahinya karena telah meletakkan kartu ucapannyang masih basah di atas sofa.
Ruhi lalu mengajak Shravan bermain di luar, beberapa saat kemdian Toshi masuk
ke rumah Vishwa dan memanggil2 Madhavi. Toshi melihat Vishwa dan berbicara
padanya. Vishwa kemudian pergi hendak memanggil Madhavi, Toshi pun melihat kurta
Vishwa bagian belakang tertulis Selamat hari Diwali karena tinta yang dibuat
Shravan menulis tadi lengket pada kurta Vishwa saat Vishwa menduduki kartu
ucapan tersebut. Toshi pun mentertawakan Vishwa.
Keluarga Bhalla keluar rumah hendak
membakar petasan dan mereka berpapasan dengan Prateek, Raman berbicara akann
memanggil Ishita btapi Prateek melarang dan mengatakan bahwa Ishita lebih baik
berada di dalam rumah, Raman mengajak Prateek untuk ikut bergabung
ntapimPrateek menolak karena masih ada urusan pekerjaan yang harus
diselesaikan. Raman pun lalu beranjak pergi. Sarika keluar dari rumah dan Toshi
menanyakan Ishita, Sarika mengatakan bahwa Ishita telah bersiap. Toshi hendak
masuk untuk menghentikan Ishita tapi Prateek melarangnya dan mengatakan bahwa tidak
akan terlihat baik jika dia langsung melarang Ishita, Prateek memintanya
mengunci dari luar agar Ishita juga merasa bahwa dia terkunci karena suatu
kesalahan, Madhavi juga membenarkan ucapan Prateek. Prateek pun beranjak pergi,
setelah itu Toshi mengunci pintu dari luar.
Ishita sendiri selesai bersiap
dan hendak keluar rumah tapi dia melihat pintu terkunci dari luar. Ishita
mengetuk2nya dari dalam sambil berteriak memanggil2 dari dalam, salah satu
tetangga yang tengah melintas mendengarnya dan bertanya, Ishita memintanya
untuk membukakan pintu dan wanita itu pun membukakan pintu untuk Ishita dan
mengajak Ishita pergi kemrumahnya nuntuk mencicipi laddo buatannya.
Keluarga Bhalla merayakan Diwali
bersama para tetangga2 dan membakar petasan. Beberapa wanita tertawa saat
melihat bagian belakang kurta Vishwa. Romi juga melihatnya dan tersenyum, dia
lalu menghampiri Vishwa dan mengajaknya berbicara tentang tulisan yang
btertempel di kurtanya. Vishwa terkejut mendengar yang diucapkan Romi, dia pun
kemudian beranjak pergi untuk bertukar kurta.
Ishita berada di rumah
tetangganya dan sedang menikmati laddoo disana sambil mengobrol. Ishita
kemudian berkata akan pergi ke teras apartemen.
Ruhi memberikan petasan pada
Raman dan Raman menyalakannya tapi tiba2 seseorang menjatuhkan batu yang berat
dari teras atas dan petasan itu meledak mengenai tangan Raman, beruntung Raman
bisa menghindar dari batu berat tersebut meski dia mengalami luka2 kecil karena
petasan, Ruhi dan Toshi pun meneriakinya. Vishwa yang melihatnya dari jendela
kamar bergegas turun untuk melihat Raman, dia lalu berpapasan dengan Ishita
yang baru turun dari teras atas apartemen dan mengatakan sesuatu.
Toshi menangis melihat luka
Raman, Vandu memikirkan petasan tersebut yang didapatnya dari toko milik teman
Sooraj, vandu berpikir bahwa Sooraj ingin menyakiti keluarganya, mereka lalu
melihat batu yang terjatuh, Madhavi pun mengatakan jika itu batu nya dan dia
meletakkannya di teras. Madhavi bertanya2 bagaimana benda itu bisa terjatuh, Romi
mengatakan bahwa seseorang pasti telah melemparnya, Tn. Bhalla meminta mereka
membicarakannya dirumah saja. Mereka lalu kembali ke apartemen.
Madhavi dan Toshi terkejut saat
melihat pintu rumah Toshi yang telah terbuka. Raman kemudian mengkhawatirkan
Ishita dan bergegas masuk. Mereka melihat Vishwa turun dari tangga dan bertanya
apa yang di lakukannya. Raman mengkhawatirkan Ishita dan bergegas pergi ke
kamar, sementara Vishwa mengatakan bahwa dirinya melihat Ishita muncul dari
teras atas, semua orang terkejut. Toshi berkata telah emngunci pintunya dan
bagaimana Ishita bisa keluar. Madhavi berkomentar bahwa Shagun berhasil
menangkap Ishita kembali, Raman lalu muncul dan mengatakan nbahwa Ishita pergi
ke teras untuk mendapatkan udara segar dan bukan berarti dia yang melakukannya.
Toshi mengatakan sambil menangis bahwa terjadi sesuatu yang mencurigakan, dia
meminta agar Abhisek segera di telepon, Vishwa juga mengatakan sesuatu. Raman membantah
tapi Romi menyelanya dan berkata akan menelpon Abhisek.
Vandu mengajak Bala keluar rumah
dan mengatakan bahwa mereka harus ke rumah Ashok dan Sooraj, sementara Romi
menelpon Abhisek. Vandu dan Bala lalu beranjak pergi.
Ashok tengah memandangi pesan yang
bertuliskan tulisan tangan Ishita dan berbicara sendiri bahwa rencana telah
berjalan dan Shagun akan menghancurkan keluarga Bhalla saat Raman telah lenyap.
Bala dan Vandu mendatangi rumah
Ashok dan berteriak memanggil2 Sooraj, Sooraj muncul dan Vandu langsung
berteriak memarahinya. Sooraj merasa bingung dengan ucapan Vandu yang
membicarakan tentang tragedi petasan yang menimpa Raman. Ashok muncul dan
membela Sooraj. Sooraj menghentikan Ashok agar tidak ikut campur dan mengatakan
pada Vandu dan Bala bahwa dirinya tidak tahu apa2 dengans emua yang
dibicarakannya. Vandu dan Bala pun beranjak pergi. Sooraj kemudian berbicara
dengan Ashok tentang pesta yang akan diadakan, Ashok berkata bahwa rencananya
berubah karena dirinya harus pergi ke suatu tempat. Ashok kemudian pergi untuk
bersiap2. Sooraj lalu kembali memikirkan tuduhan Vandu tadi.
Abhisek datang ke rumah Bhalla
dan memeriksa semua barang bukti yang berhubungan dengan ledakan petasan tadi.
Abhisek kemudian mengatakan bahwa petasan tersebut telah sengaja dirusak dan
Sarika mengatakan bahwa dirinya melihat Ishita tengah melakukan sesuatu pada petasan
tersebut. Raman dan Romi meminta Sarika untuk tidak berbicara omong kosong.
Vishwa mengatakan nbahwa Sarika tidak salah karena dirinya juga melihat Ishita
turun dari teras. Vishwa merasakan kejanggalan ketika Madhavi dan Toshi telah
mengunci pintu lalu bagaimana Ishita bisa keluar rumah. Lalu datang tetangga
mereka yang membebaskan Ishita tadi. Wanita itu mengatakan bahwa dirinya yang
telah membebaskan ishita lalu mengajak Ishita pergi ke rumahnya untuk menikmati
laddoo, Abhisek menanyakan pada wanita tersebut apakah Ishita tidak mengatakan
apa2 lagi. Wanita itu pun menjawab bahwa Ishita berkata akan pergi ke teras,
wanita itu lalu memberikan laddo untuk Ishita dan kemudian beranjak pergi.
Raman kemudian mengatakan pada Abhisek bahwa Ishita tidak mungkin mlakukan
semua ini. Abhisek mengatakan bahwa smua keraguan mengarah pada Ishita, Ishita
tiba2 muncul dan bertanya keraguan apa yang dituduhkan padanya.
Ishita menghampiri keluarganya
sambil menangis dan memberikan penjelasan. Semua anggota keluarga hanya bisa
terdiam. Ishita lalu beranjak pergi keluar rumah meski keluarganya mencoba menghalangi,
dia keluar rumah sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 158 Tayang Rabu, 04 Januari 2017
Raman lalu membahasnya dengan
keluarganya, Abhisek mengatakan akan membawa Ishita kembali lalu beranjak
pergi. Semua orang terlihat begitu khawatir.
Ishita berada dalam taksi dan
pergi menemui seseorang di sebuah tempat sepi, Ishita memandang kanan kiri lalu
masuk ke dalam mobil yang ternyata mobil Ashok. Ashok tersenyum memandangnya,
mereka lalu mengobrol mengenai Raman. Ashok kemudian memegang tangan Ishita dan
berkata bahwa dia sangat mencintainya (sebagai Shagun).
Ishita kemudian turun dari dalam
mobil dan Abhisek yang tengah bersembunyi menatapnya dari kejauhan, Ishita lalu
pergi lagi dengan mengendarai taksi dan Abhisek membuntutinya.
Taksi yang dinaiki Ishita pergi
ke sebuah rumah, Abhisek menghentikan mobilnya agak jauh agar tak terlihat
Ishita. Abhisek kemudian turun dari mobil dan mengikuti Ishita.
Ishita masuk ke sebuah rumah, dia
lalu berbicara sendiri, tapi tiba2 terdengar suara Shagun dihadapan Ishita,
Shagun memakai pakaian dan tatanan rambut yang sama persis dengan milik Ishita,
mereka saling mengobrol lalu mereka saling berpegangan tangan dan kemudian
Shagun mendekat pada Ishita dan berbicara dengannya bahwa kini dia akan menjadi
bayangannya untuk memenuhi impiannya, mereka pun kemudian saling berpelukan.
Lalu keduanya saling berbicara tentang rencana mereka yang berhasil dijalankan
tapi tujuan mereka berdua masih sangat jauh untuk digapai, Ishita dan Shagun
lantas berpelukan kembali.
Tayang Rabu, 04 Januari 2017
By : ARIN