Sinopsis Mohabbatein Episode 225 Raman berbicara dengan
keluarganya tentang hilangnya Pihu. Mereka semua mengkhawatirkan Pihu. Simmi
berasumsi kemungkinan Pihu diculik. Mani dan Aaliya datang, Ishita berkeluh
kesah pada Mani. Raman kembali menyalahkan dan berbicara buruk pada Ishita tapi
Mani membelanya. Raman dan Mani pun berdebat dan hampir berkelahi. Perawat
menegur mereka. Mereka semua pun membubarkan diri.
Aaliya melihat Aditya dan
menghapirinya, dia lalu mengatakan bahwa Aditya pecundang karena gagal
menghentikan Raman.
Ishita duduk termenung sendiri
tiba2 tangan kecil menepuk pundaknya, Ishita menoleh dan melihat Pihu, Pihu
berbicara padanya agar tidak bertengkar lagi dengan ayahnya dan dia akan ikut
dengannya, Ishita pun memeluknya tapi kemudian Ishita tersadar bahwa semua itu
hanya khayalannya saja.
Ishita mencari Pihu dan
menemukannya masih di gudang obat, Ishita menghampirinya dan bertanya. Ruhi
melihat mereka dan mencuri dengar pembicaraan mereka. Pihu meminta Ishita pergi
dan tidak bertengkar lagi dengan ayah dan ibunya. Ishita pun menangis
mendengarnya.
Raman berbicara dengan
keluarganya mengenai Pihu dan berpikir untuk melapor polisi, Aaliya datang
mencari Ishita dan Raman berkata bahwa jika Ishita menghilang berarti dia
membawa putrinya, Aditya dan Madhavi pun menegur Raman, Aaliya beranjak pergi. Madhavi
menyuruh Raman lapor polisi, Raman kembali mengomel tapi kemudian mereka semua
terkejut melihat kedatangan Pihu dan Ishita.
Raman segera menarik Pihu dari
tangan Ishita dan mmenggendongnya. Raman kembali memaki Ishita karena telah
membawa Pihu. Ishita menjawab agar jangan berbicara buruk karena itu akan
mempengaruhi Pihu, dia juga berkata tidak lagi menginginkan hak asuh Pihu.
Raman lalu beranjak pergi membawa Pihu pada Shagun. Aditya pun menangisi
Ishita.
Ishita menangis sendiri, Mani
menghampirinya dan mencoba menghiburnya. Aaliya mendengarkan mereka. Ishita pun
berkeluh kesah dan berkata bahwa Pihu tidak akan pernah mengetahui jika dirinya
adalah ibu kandungnya. Aaliya berpikir bahwa Raman telah begitu banyak
menyakiti Ishita. Mani pun memutuskan bahwa mereka akan pulang ke Australia
besok. Ishita enjawab ingin menyelesaikan pekerjaannya dulu di India. Aaliya
pun berpikir untuk memberi pelajaran pada Raman.
Shagun menenangkan Pihu di
kamarnya, Pihu lalu meminta Raman pergi dan Raman beranjak pergi. Pihu lalu
berbicara dengan Shagun bahwa dirinya sudah memberitahu Ishita apa yang
dikatakannya (Flashback saat Shagun menemui Pihu di gudang obat RS lebih dulu dan
memintanya untuk berbicara pada Ishita bahwa dia ingin Ishita pergi), Shagun lalu
berkata bahwa sekarang tidak akan ada lagi yang akan membuatnya jauh darinya
lalu Shagun memintanya untuk segera tidur. Shagun pun berkata, “aku tidak bisa memberikan putriku pada
Ishita..’’
Ruhaan berbicara dengan Nupur
mengenai perayaan pesta yang harus dihadiri, Aaliya mendengarkan mereka sambil
melamun. Ruhaan lalu bertanya mengapa dia tidak fokus dan Aaliya berkata bahwa
dirinya sedang berpikir akan pulang ke Australia. Ruhaan senang mendengarnya. Bel berbunyi dan ternyata Raman yang datang.
Raman lalu berbicara dengan
Ruhaan, dia mmengundang Ruhaan untuk pesta pengenalan produknya. Aaliya
kemudian berbicara dengan Ruhaan memminta cuti untuk mengurus pernikahan Mani
dan Ishita. Raman dan Ruhaan juga terkejut mendengarnya. Ruhaan bertanya dan
Aaliya menjelaskannya sambil menyindir Raman. Ruhaan dan Raman mengucap
selamat, lalu Raman pamit pergi. Aaliya pun merasa puas karena Raman pasti akan
terluka.
Sinopsis Mohabbatein Episode 225 Tayang Minggu 12 Maret 2017
Mihir mendatangi Shagun dan mereka
mengobrol. Shagun menanyakan persiapan pernikahannya pada Mihir, Mihir bertanya
kesiapan Shagun karena dia sendiri tau kalau Raman tidak mencintainya.
Raman di kamarnya sedang menelpon
dan dia mencari2 DVD, dia lalu membuka kotak dan menemukan foto2nya bersama
Ishita. Raman pun teringat masa lalunya bersama Ishita. Dia lantas teringat perkataan Ishita saat di RS.
Raman lalu kembali mendapat telepon dan menjatuhkan kotaknya.
Shagun masih mengobrol dengan
Mihir. Mihir mengatakan bahwa Raman masih mencintai Ishita. Shagun berkelit dan
hanya ingin mendukung Raman. Mihir memintanya memikirkan pernikahannya lagi.
Raman mendatangi pestanya dan
menyapa tamu2 undangannya, Mihir lalu menelpon Raman dan Raman memintanya untuk
segera datang. Manager hotel menemui Raman dan mengatakan jika dia sangat
beruntung bisa memesan aula karena biasanya penuh dengan pesanan untuk
pernikahan. Raan enegurnya karena membicarakan pernikahan dan manager tersebut
memminta maaf.
Raman menemui tamu2nya yang lain
dan marah mendengar mmereka memmbahas pernikahan, cinta dll. Raman pun pergi ke
bar dan mulai minum. Ashok melihatnya dan merasa senang karena Raman akan mabuk
dan dirinya akan mebuat sebuah drama.
Ishita juga datang ke pesta
sendirian. Dia lalu melihat Ashok. Ashok menelpon seseorang dan memintanya
untuk cepat datang, usai menutup telepon Ashok berbicara sendiri dan Ishita
mendengarnya. Dia bertanya2 apa yang akan dilakukan Ashok pada Raman. Mani
kemudian datang menemani Ishita.
Raman berbicara dengan bartender
mengenai pernikahan, dia lalu melihat kedatangan Mani dan Ishita, Raman menghadapi
keduanya dan mengatakan sesuatu. Ruhaan kemudian muncul menemui Raman dan Raman
mengajaknya ke panggung.
Raman pun memperkenalkan produk
barunya. Beberapa tamu undangan mengomentarinya. Raman dan Romi muncul. Ishita
melihat mereka berdua dan kemudian berpamitan pada Mani. Ishita pergi mencuri
dengar pembicaraan Ashok dan Romi yang berusaha merusak pesta Raman. Ishita
berpikir untuk memberitahu Raman.
Ishita mendatangi Raman yang
sedang minum dan berbicara berdua, Ishita mengatakan bahwa Ashok merencanakan
sesuatu yang buruk, Raman tidak percaya dan menganggap perkataan Ishita sebagai
trik murahan untuk mendekatinya. Ishita berkata jika dirinya serius ingin
menyelamatkannya, mereka mulai berdebat dan Raman. Ishita mengatakan jika
dirinya minum maka dirinya tidak akan berperilaku seperti dia (Raman), Raman
pun menyuruh Ishita memmbuktikannya. Ishita pun berkata bahwa dirinya akan
tetap terkontrol meski sedang minum kemudian Ishita pun mulai ikut minum
bersama Raman.