Sinopsis Mohabbatein Episode 236 Tayang Kamis 23 Maret 2017

Sinopsis Mohabbatein Episode 236 Ruhi hendak mempermalukan Raman dan Ishita tapi Pihu muncul dan Ruhi akhirnya mengalihkan topik dan mengatakan pada para tamu undangan bahwa Raman dan Ishita adalah penari yang hebat. Ruhi berkata bahwa mereka akan memperlihatkan pada semuanya. Raman dan Ishita memahami mengapa Ruhi meredakan amarahnya dan mereka berdua pun mulai menari.



Nidhi pun menjadi geram dan berkata akan memukuli Ruhi, Ashok menenangkannya dan berkata agar dia pergi berbicara pada Ruhi dan tetap fokus. Sementara Raman dan Ishita menari sambil mengajak Ruhi.

Usai menari semua undangan bertepuk tangan. Ashok berbicara pada Nidhi bahwa dirinya bisa membuat ketegangan didalam keluarga Bhalla lalu Ashok beranjak pergi. Ruhi berbicara dengan pelayan agar menyimpan bingkai tadi di kamarnya lalu mengomel sendiri karena meski dirinya sudah marah dan menghina mereka tapi mereka tetap tidak mau meninggalkannya , Aditya mendatanginya dan berbicara dengannya. Ruhi mengatakan jika dirinya tidak bisa melihat Pihu bersedih

Ashok kembali mendatangi Nidhi dan berbicara dengannya mengenai Raman dan Ishita. Sementara Shagun mengajak Raman menari tapi Raman menolak karena bar saja selesai menari. Shagun pun pergi dan meneteskan air mata. Sedangkan Mani memita Ishita menari dengannya dan Ishita bersedia.

Ishita melihat kekhawatiran Shagun danmenghampiri Shagun lalu bertanya tapi Shagun tidak mau mengatakan apapun. Pihu kemudian muncul dan mengatakan kalau ibunya sedih karena ayahnya menolak menari dengannya.

Ishita menyeret Raman dan berbicara dengannya agar menghargai perasaan Shagun, Shagun memperhatikan mereka. Raman pun setuju untuk menari dengan Shagun.

Ishita kembali pada Mani dan menari bersamanya sedangkan Raman juga mengajak Shagun menari. Raman dan Ishita terus saling memperhatikan hingga Raman menginjak kaki Shagun, Shagun beranjak pergi begitu juga dengan Mani.

Shagun keluar venue, Ashok mendatanginya dan memperoloknya. Shagun menyuruhnya untuk tidak ikut campur dan menjauh darinya lalu  Shagun pun  beranjak pergi.

Toshi berbicara dengan Raman, Ishita mendengarkan mereka, lalu Ishita mendatangi Ruhi dan memaksa berbicara dengannya, Ishita memberikan hadiahnya dan meminta Ruhi melihatnya sekali saja, Raman menatap mereka. Ruhi menerima hadiah Ishita dan melihat piala putri terbaik untuknya. Ruhi mengingat hadiahnya dulu untuk Ishita. Ruhi meninggalkan hadiahnya di meja dan beranjak pergi. Ishita pun merasa sedih.

Ishita duduk dengan sedih, Raman menghampirinya dan berkata bahwa mereka akan kehilangan Ruhi tapi Ishita bersikeras bahwa mereka tidak bisa kehilangan Ruhi. Pihu melihat mereka dan menjadi sedih mendengar Ruhi tidak akan pernah kembali ke rumah mereka. Aditya mendatangi Pihu dan bertanya, Pihu menceritakan semuanya pada Aditya. Aditya berkata bahwa mereka tidak akan kehilangan Ruhi, Aditya memibta ihu melakukan apa yang dikatakannya, dia lalu membisiki Pihu tentang rencananya.

Ruhi memandangi piala dari Ishita dan bingkai foto dari Raman di kamarnya, Ruhi pun menangis. Ada yang mengetuk pintu, Ruhi segera menyembunyikan bingkai foto pemberian Raman. Ruhi lalu menyuruh masuk dan Pihu yang membuka pintu. Mereka berbicara dan Pihu meminta Ruhi tinggal dirumahnya, Ruhi pun akhirnya setuju. Pihu lalu memeluk Ruhi.

Raman dan Ishita kembali ke venue tapi sudah tidak ada siapa2 lagi. Pihu kemudian muncul dan mengatakan bahwa Ruhi akan tinggal dirumah mereka dan ucapan Pihu ini membuat Raman dan Ishita bahagia, Pihu lalu beranjak pergi. Raman dan Ishita berpelukan. Aditya dengan senang memandangi mereka.

Nidhi memarahi Ruhi saat Ruhi mengemasi baju2nya ke dalam koper. Mereka berdebat, Nidhi melarang Ruhi pergi. Pihu muncul dan mengajak Ruhi pergi. Nidhi berbicara dengan Pihu agar dia mau tinggal dirumahnya bersama Ruhi. Pihu mengabaikan dan mengajak Ruhi pergi. Nidhi berkata pada Pihu kalau dia keras kepala seperti keluarganya dan Nidhi pun hendak menampar Pihu tapi Pihu menahan tangannya. Pihu menyuruhnya bersikap dengan baik. Ruhi lalu mengajaknya pergi. Pihu meminta maaf pada Nidhi dan mengatakan, “maaf kalau bersikap kasar .. ibuku juga mengajariku untuk lebih hormat pada yang lebih tua .. jangan khawatirkan kak Ruhi .. kami akan menjaganya”, lalu Pihu beranjak pergi.

Dalam perjalanan, Pihu mengobrol dengan Ruhi. Aditya mendengarkan mereka dengan bahagia. Ruhi mengatakan bahwa dia melihat masa kecilnya dalam diri Pihu. Ruhi pun memeluk Pihu.

Keluarga Bhalla pulang ke rumah, Shagun menanyakan Pihu. Toshi menjawab bahwa Pihu akan pulang bersama Raman dan Ishita. Pihu kemudian datang dan mengatakan ada kejutan untuk mereka. Aditya masuk bersama Ruhi. Semua anggota keluarga senang melihatnya. Toshi meminta Neelu mengambilkan piring pemujaan. Neelu membawa piring pemujaan dan Toshi melakukan arti untuk Ruhi.

Madhavi mengintip keluar dan Bala bertanya. Madhavi mengatakan bahwa Ishita menelpon dan berkata kalau Ruhi kan datang lalu Madhavi membuka pintu saat Tn. Bhalla mengetuknya. Tn. Bhalla mengabarkan mengenai Ruhi dan mengajak mereka ke rumahnya. Madhavi nampak berpikir tapi Tn. Bhalla bersikeras mengajaknya.

Nidhi mengamuk dan membanting barang2. Dia mengatakan pada Ashok bahwa Ruhi pergi ke rumah keluarga Bhalla.  Ashok berkata bahwa Ruhi tidak akan pernah kembali. Ashok kemudian berkata bahwa Tn. Bhalla memngatasnamakan rumah tersebut untuk Ruhi dan jika Ruhi mengambil rumah tersebut dan membuat keluarga Bhalla tidak mempunyai rumah maka keluarga Bhalla tidak akan pernah memaafkannya. Nidhi ragu Ruhi akan melakukan hal tersebut tapi Ashok meyakinkan Nidhi agar mereka harus membuat Ruhi melakukannya.

Madhavi dan Bala ke rumah Bhalla dan menyambut Ruhi dengan haru. Madhavi pun memeluknya dengan bahagia. Raman dan Ishita datang, mereka juga bahagia melihat Ruhi dirumah. Pihu lalu mengajak Ruhi ke kamarnya. Toshi berbicara dengan Ishita dan berterimakasih padanya karena telah mendapatkan Ruhi. Ishita menjawab bahwa Pihu yang membawa Ruhi pulang. Simmi juga ikut berbicara memuji Ishita yang bisa menangani semuanya, Shagun mendengarkan mereka dengan sedih dan berkata bahwa apa yang dikatakan Ashok memanglah benar.

Di ruang tamu, Raman istirahat sambil melihat foto2 Ruhi di ipadnya. Ruhi sendiri keluar kamar dan memandangi foto2 keluarga Bhalla. Raman melihat Ruhi dan berusaha berbicara dengannya. Raman mengajaknya ke kamarnya, saat Raman menghidupkan lampu kamar, Ruhi melihat Ishita yang tertidur. Ruhi hendak keluar tapi Raman mencegahnya. Raman menyuruhnya duduk dan Raman mengambil kotak dari lemari. Ishita membuka mata dan bahagia melihat Ruhi bersama Raman setelah sekian lama. Ishita memutuskan untuk tidak ikut campur.

Sinopsis Mohabbatein Episode 236 Tayang Kamis 23 Maret 2017 Hari Ini


Raman membuka kotak dan mengeluarkan benda2 masa kecil Ruhi. Ruhi melihat kotaknya dan tersenyum haru. Ruhi tersadar jika harus pergi dan mengatakan akan membawa semua ini saat dirinya pergi dari rumah ini nanti lalu Ruhi menutup kotaknya dan membawanya keluar kamar. Raman terduduk sedih, Ishita menghampirinya dan berbicara denganya, dia menenangkan Raman dan mengatakan bahwa Ruhi membutuhkan waktu untuk menerima semuanya kembali. Raman lalu mendapat telepon dari Anil pengacaranya dan meloudspeakernya. Anil mengatakan bahwa temannya memberitahu kalau Ashok sedang mencari informasi mengenai rincian rumah keluarga Bhalla yang diatasnamakan pada Ruhi. Anil meminta Raman untuk berhati2. Raman mengiyakan dan dia serta Ishita kemudian nampak khawatir.

Dikamar, Ruhi kembali membuka kotaknya dan memandangi benda2 masa kecilnya. Ruhi sadar bagaiamana dirinya telah menyakiti hati Raman dan Ishita dengan sikap kasarnya. Ruhi berniat meminta maaf kemudian Ruhi beranjak keluar.

Ishita dan Raman masih berbicara, mereka berpikir untuk menyelamatkan properti atas nama Ruhi mereka harus mengganti nama ke orang lain, awalnya Ishita berpikir akan mengganti semua properti atas nama Pihu. Ruhi membuka pintu dan mendengar semua. Ruhi emosi dan melangkah pergi. Ishita kemudian menambahkan bahwa dengan mengganti nama tersebut akan melindungi properti Pihu dan Ruhi. Raman setuju dengan ide Ishita.

Ruhi kembali ke kamar dan terngiang2 suara Ishita, dia membanting kotaknya dengan marah. Dan berkata bahwa mereka berdua sangatlah buruk, Ruhi kembali membenci keduanya.

Pagi harinya, Raman hendak ke kamar mandi dan melihat Ishita yang masih tertidur, Raman berbicara sendiri lalu masuk ke kamar mandi. Tiba2 terdengar musik begitu keras, Ishita terbangun dan Raman segera keluar dari kamar mandi.

Semua anggota keluarga melihat Ruhi sedang berolahraga. Raman berusaha menghentikan dan berkata pada Ruhi akan mengecilkan volume suara musiknya, Ruhi menjawab jika mereka mempermasalahkan musiknya maka dia akan pergi dari rumah tersebut. Toshi melarang Raman dan mengajak semuanya ikut berolahraga bersama Ruhi. Lalu terdengar suara berisik diluar.

Ishita keluar dan melihat Madhavi dan tetangga2 mengkomplain suara musik Ruhi. Toshi berusaha menjelaskan bahwa musik keras di pagi hari bukanlah sebuah masalah dan Ishita menambahkan bahwa mereka bisa menumpahkan kekesalan merekadengan berolahraga, dia lalu mengajak mereka smua masuk ke dalam rumah.

Mereka semua masuk dan Ruhi terkejut melihat mereka. Tapi kemudian Ruhi membuat mereka smua ikut senam bersamanya. Aditya terbangun dan melihat keluar kamar, dia lalu melihat ponsel Ishita berbunyi dan menerimanya, Aaliya yang menelpon dan mengatakan jika dia sangat merindukan Ishita. Aditya diam saja mendengarkan ucapan Aaliya. Aaliya menambahkan jika dia membuat idli untuknya dan Mani yang akan mengantarkannya.

Mani memberikan bekal makanan dari Aaliya, Ishita menyukainya. Mereka mengobrol sebentar mengenai Ruhi. Sementara Aditya mendatangi apartemen Aaliya, mereka kembali berdebat karena Aditya ingin Aaliya tidak lagi mengusik ibu Ishi nya. Tapi tiba2 Aditya mencium pipi Aaliya untuk membuatya diam. Kemudian berganti Aaliya mencium pipinya. Aditya terdiam dan beranjak pergi.

Toshi sendiri tengah berbicara dengan Ishita mengenai Ruhi.

Ishita masuk ke kamar saat Raman berganti celana, Raman langsung bersembunyi dibalik lemari, mereka lalu berbicara, Ishita memberitahu Raman bahwa Mani memberitahunya jika Ruhi menyimpan hadiah bingkai foto dan tropinya secara diam2. Raman berkata bahwa itu artinya Ruhi masih menyayangi mereka semua. Ishita juga berniat membawa Ruhi ke psikolog karena selama ini Nidhi sudah mencuci otaknya. Raman setuju dan akan berbicara dulu dengan Anil kemudian Ishita menyuruh Raman keluar, Raman keluar sambil berkata bahwa jika semua berjalan seperti ini maka semua akan membaik seperti sebelum2nya dan Shagun mendengarnya.

Bala ke kamar Shravan mencari2 buku. Dia lalu membaca diari Shravan dan terkejut karena disitu tertulis jika Shravan sangat membencinya, Shravan menulis bahwa ayahnya selalu ikut campur lingkup pertemanannya. Shravan berharap dia bukan anak dari Bala. Bala pun menjadi cemas dan berpikir harus membantu Shravan.

Raman terburu2 berangkat tapi Shagun menahannya dan mengajaknya ke sekolah Pihu. Raman mendebatnya dan memintanya menangani sendiri, Raman juga berkata jika dirinya dan Ishita akan pergi membawa Ruhi ke psikolog lalu Raman beranjak pergi. Shagun merasa kesal dan beranjak pergi. Tn. Bhalla melihat kemarahannya.

Bala bercerita pada Madhavi bagaimana Shravan membencinya. Madhavi menenangkan Bala dan memintanya untuk selalu mendukung Shravan. Shravan kemudian muncul dan mengatakan akan meminta tandatangan Ruhi.

Ashok melihat Nidhi sedang membuat janji untuk spa. Ashok lau mengajaknya berbicara mengenai Ruhi dan memintanya berpura2 bersikap menyayangi Ruhi. Dia menyuruh Nidhi pergi menemui Ruhi ke rumah Bhalla dan mereka bisa melapor pada hakim jika melihat beberapa kesalahan di rumah tersebut dan mereka akan memenangkan hak asuh Ruhi.

Ruhi mengobrol dengan Shravan. Mereka saling membicarakan bakat masing2, Shravan berkata jika dirinya tidak memiliki bakat apapun. Ruhi mengingatkan bakatnya bersepeda dengan baik. Ruhi berkata jika dirinya tidak pandai enggunakan sepeda. Shravan berkata akan mengajarinya.

Shagun hendak pergi, Pihu memanggilnya dan bertanya mengapa tidak datang ke sekolahnya. Shagun berbicara dengannya lalu Shagun menyuruh Pihu untuk memberitahu Raman agar banyak menghabiskan waktu bersama ibunya (Shagun), Pihu mengiyakan dan beranjak pergi, Mihika kemudian datang dan bertanya apa yang diajarkannya pada Pihu. Shgaun mendebatnya agar tidak mengajarinya. Mihika memintanya untuk tidak mmengajarkan hal yang salah pada Pihu. Shagun menjawab, “kau hanya tamu..bersikaplah sebagai tamu”, Mihika membalasnya, “kau lah yang tamu..aku menantu rumah ini”. Shagun pun geram dan beranjak pergi. Mihika berkata tidak akan membiarkan Shagun melakukan kesalahan kali ini.

Shagun keluar dan melihat Shravan mengajari Ruhi bersepeda. Shravan melepaskan Ruhi dan Ruhi terjatuh. Shagun menghampiri dan menampar Shravan lalu memarahinya serta mengatakan bahwa dia tidak berguna. Bala datang dan membela Shravan, lalu Bala hendak membawa Shravan pergi tapi Shravan berlari pergi sendiri. Bala memperingatkan Shagun untuk tidak lagi menyentuh putranya.

Shravan pulang kerumah dengan menangis dan masuk kamar. Mihika, Madhavi dan Vishwa berusaha berbicara dengannya. Bala datang dan menceritakan yang terjadi. Madhavi pun terkejut. Mihika emosi dan hendak pergi menemui Shagun tapi Bala menahannya. Bala mencoba menggedor pintu kamar Shravan.

Madhavi menyuruh Bala mendobrak pintu, Bala mendobraknya dan melihat Shravan mencoba mengiris pergelangan tangannya dan dalam kondisi pingsan. Mereka semua membawanya ke RS.

Raman dan Ishita mendatangi seorang psikolog dan mereka membahas Ruhi, sang psikolog memberi saran agar memasukkan Ruhi ke sebuah sekolah.


By : aRin