Sinopsis Mohabbatein Episode 244 Sakina mengajak Aslam keluar
kamar untuk menemui Ruhaan, Ishita hendak mengikuti mereka tapi dia tertegun
melihat dua penculik teman Ismail berdiri membelakanginya, Ishita juga melihat
senjata di tangan mereka.Ishita pun kembali masuk ke kamar. Sementara Aslam
menemui Ruhaan dan mengobrol dengannya.
Aaliya membawakan es krim untuk
Aditya yang tengah melamun, mereka lalu mengobrol dan Aaliya mengejar2 Aditya
didalam kamar agar mau memakan es krimnya. Aditya berlari mundur dan menabrak
Shagun yang baru masuk ke kamarnya, Aditya tersadar dan tidak melihat Aaliya
karena ternyata tadi hanya khayalannya saja. Aditya lalu mengobrol dengan Shagun mengenai Ishita. Adiya yakin bahwa
Raman pasti akan menemukan Ishita.
Ruhaan memberi Aslam hadiah,
Nupur lalu mengajak Ruhaan pergi. Ishita mengintai dari balik pintu dan melihat
dua penculik tadi telah pergi karena berpikir Ishita telah melarikan diri.
Ishita keluar kamar dan melihat Ismail yang baru saja datang dan berbicara
dengan Aslam serta keluarganya.
Aslam bercerita pada Ismail
tentang Ruhaan yang menemuinya lalu bercerita mengenai teman Sakina pada
Ismail. Ishita terkejut dan kembali ke kamar. Ismail bertanya siapa teman
Sakina yang telah datang. Sakina kemudian menggedor2 pintu kamar agar Ishita
membukakannya, Ishita membukanya setelah mengetahui Sakina sendirian dan
setelah Sakina masuk, Ishita mengunci pintu.
Sakina lalu mengajak Ishita
keluar dan mengatakan bahwa suaminya telah datang dan pasti akan membantunya,
Ishita lalu meyakinkan Sakina bahwa
Ismail yang telah menculiknya. Sakina tidak percaya dan hendak keluar tapi
Ishita mencegahnya dan mencoba membuatnya mengerti. Sakina shock mendengar
penjelasan Ishita. Ishita memohon pada Sakina untuk mempercayainya. Ishita
meminta Sakina membantunya lari karena dia tidak ingin melapor pada polisi. Lalu
Sakina mengambil bajunya dan memberikannya pada Ishita agar segera berganti
baju dan pergi. Ishita meminta maaf dan memeluk Sakina.
Ruhaan dan Raman dalam mobil yang
mogok. Raman turun dan bertanya tentang bengkel pada orang yang lewat dan
meminta bantuan untuk membawakan mekanik.
Ismail masuk ke kamar dan
bertanya pada Sakina tentang temannya. Sakina hanya diam saja tapi Ismail
terkejut melihat saree Ishita dibawah bantal, Ismail mengambilnya dan kemudian
bertanya dengan emosi pada Sakina. Sakina membentaknya dan bertengkar dengan
Ismail, Ismail mengancamnya lalu beranjak pergi. Sakina pun berdoa untuk
keselamatan Ishita.
Raman dan Ruhaan menunggu mekanik
yang sedang memperbaiki mobilnya, Ruhaan mengambil ponsel Raman yang berbunyi,
Raman lalu berbicara dengan emosi karena Romi mengabarkan sesuatu mengenai
Nidhi. Mobil selesai di perbaiki dan Raman bergegas pergi.
Ishita berlari memakai burqa.
Ismail dan komplotannya mengejar Ishita. Ishita lalu melihat mobil Raman yang
melintas dan memanggilnya dengan sekuat tenaga. Mobil Raman berhenti, Raman
melihat ke belakang dan tidak melihat siapapun. Mobil Raman pun kemudian bergegas
pergi.
Ismail dan teman2nya berhasil
menangkap Ishita dan membawanya dalam mobil. Ishita menghujat Ismail dan
mencoba menyadarkan Ismail kalau seandainya Aslam mengetahui pekerjaan ayahnya
yang ternyata seorang penculik. Ismail menyuruh temannya menghentikan mobil dan
berteriak marah pada Ishita akan melenyapkannya, lalu Anil menelpon Ismail.
Setelah itu Ismail mengatakan bahwa bos mereka meminta untuk melenyapkan Ishita.
Ismail meminta perjalanan kembali dilanjutkan. Ishita menangis dan melihat pisau
di bawah.
Nidhi dan hakim mendatangi rumah
keluarga Bhalla dan Nidhi berdebat dengan Toshi. Nidhi menuduh semua yang
terjadi adalah rencana keluarga Raman termasuk membuat hilangnya Ishita. Romi pun
ikut berdebat dengan Nidhi. Hakim menengahi mereka dan menanyakan keberadaan
Ruhi. Shagun menjawab bahwa Ruhi pergi bersama Raman mengunjungi penggemarnya
yang sedang sakit. Hakim memutuskan untuk menunggu Ruhi.
Ismail turun dari mobil dan
Ishita berhasil menggores tangan salah satu penculik dengan pisau dan mengambil
senjata Ismail. Ishita lalu mengancam mereka dan menyuruh salah satu dari mereka
mengikat yang lain. Ishita meminta ponsel Ismail, setelah itu Ishita melarikan
diri dengan mobil penculik tersebut.
Raman dan Ruhi pulang ke rumah.
Nidhi berpura2 merindukan Ruhi dan meminta hakim untuk memberikan keputusannya.
Raman mengambil Ruhi dari pelukan Nidhi lalu menjelaskan bahwa Nidhi adalah
dalang dibalik penculikan Ishita, Raman menunjukkan bukti di ponselnya pada
hakim. Nidhi terkejut mendengar suara percakapannya dengan Ashok. Raman lalu
memberi penjelasan bahwa Nidhi sebenarnya ingin menculik Ruhi tapi Ishita yang
akhirnya bterculik kerna suatu kesalahan, Nidhi menyela dan tanpa sadar dia
mengatakan bahwa dirinyan berniat menculik Ruhi. Ruhi pun terkejut. Hakim lalu
mengatakan bahwa Nidhi sudah membuktikan kalau dia tidak pantas untuk Ruhi,
Hakim berkata dirinya tidak bisa memberikan Ruhi pada Nidhi. Raman memegang
Ruhi dan tersenyum.
Ishita muncul dari balik pintu
dengan lemas dan langsung memegang Raman. Semua keluarga terkejut melihat
keadaan Ishita. Raman pun memegangi Ishita yang hendak pingsan.
Seluruh anggota keluarga Bhalla
lalu memapah Ishita berjalan masuk. Nidhi hendak melarikan diri tapi Romi
berhasil menangkapnya dan mengatakan bahwa dia harus dipenjara. Nidhi pun terkejut.
Ishita mendapat perawatan dokter,
Ishita setengah siuman dan memanggil nama Ruhi. Madhavi meminta Ruhi mendekat
pada Ishita. Ruhi mendekati Ishita dan Ishita membelai wajah Ruhi dan mencium
tangan Ruhi dengan bahagia.
Sinopsis Mohabbatein Episode 244 Tayang Sabtu 1 April 2017 Hari Ini
Ishita melihat hakim dan
terbangun. Hakim memintanya tenang lalu mengatakan jika dirinya datang u ntuk
melihat Ruhi dan hakim pun menjatuhkan hak asuh Ruhi pada Ishita. Ruhi terkejut
dan hendak beranjak pergi tapi hakim mencegahnya dan memberinya penjelasan
panjang lebar bahwa betapa keluarganya sangat menyayanginya tapi Ruhi tetap
memilih beranjak keluar kamar. Hakim menenangkan Ishita dan keluarga Bhalla
lalu undur diri. Madhavi dan Toshi pun memberkati Ishita yang berhasil
memenangkan hak asuh Ruhi. Ishita pun merasa lega. Raman lalu mengatakan bahwa
mereka harus berpikir tentang siapa yang telah menyakiti Ishita dan hendak
mengambil Ruhi jika ternyata bukan Ashok dan Ndihi dibalik semuanya.
Keluarga Iyer pulang ke rumah,
Madhavi meminta Vandu menyiapkan pooja, Madhavi melihat Mihika bersedih dan
bertanya. Mihika mengatakan jika dirinya tengah berpikir siapa yang mencoba
untuk menyakiti Ishita.
Shagun berbicara dengan Toshi dan
Tn. Bhalla mengenai Ishita, Ruhi mencuri dengar pembicaraan mereka. Tn. Bhalla
berkata bahwa Ishta tidak pernah mendapat kebahagiaan. Ruhi lalu ke kamarnya
dan menangis. Ishita mendatanginya dan mengajaknya bicara.
Ishita di dapur dan menangis.
Ruhi sendiri juga menangis dan teringat semua kenangannya bersama Ishita dimasa
kecil. Ishita menyuruh Neelu memberikan susu pada Ruhi. Setelah Neelu pergi,
Ishita kembali sedih, Shagun menghampirinya dan berbicara dengannya mengenai
Ruhi.
Ishita ke kamar, Raman
mengomelinya karena dia harusnya beristirahat di kamar lalu Raman keluar kamar
dan menerima telepon dari Ashok yang sedang mabuk dan berbicara dengan emosi
padanya. Ashok berkata akan menghancurkan hidup Ishita. Raman pun mengancamnya
untuk tidak membawa2 nama Ishita, Tn. Bhalla dan Toshi mendengar percakapan
Raman dan Toshi pun tersenyum karena Raman membela Ishita.
Toshi bertamu ke rumah Madhavi
sambil membawa segelas minuman, Toshi berbicara dengan Madhavi bahwa Raman
masih sangat mencintai Ishita karena Raman tidak membiarkan seorangpun
berbicara buruk tentang Ishita. Madhavi juga menyadari disaat Ishta diculik dan
Raman yang menjadi sangat panik. Madhavi dan Toshi berharap keuarga mereka akan
segera menyatu kembali.
Pagi harinya, Ishita menyiapkan
sarapan sambil mengobrol dengan Neelu. Ruhi muncul dengan sisir masih
bertengger di rambutnya. Ishita mengambil sisir tersebut dan berbicara dengan
Ruhi, Ruhi mengambil susu dan duduk di meja makan, anggota keluarga yang lain
juga muncul untuk sarapan. Lalu terdengar bunyi ponsel dan Neelu mencari2nya.
Neelu mendapatkan ponsel di dalam lemari dan memberikannya pada Ishita, Ishita
ingat itu adalah ponsel Ismail. Ishita memberikannya pada Raman, Raman melihat panggilan
nama yang tertulis dilayar ponsel adalah “bos”. Raman menerimanya dan terkejut
mendengar suara Anil. Raman mendengarkan semua yang diucapkan Anil yang meminta
para pennculik untuk meninggalkan kota. Anil tidak sadar dan mengira yang
menerima teleponnya adalah Ismail. Raman lalu menutup telepon dan berbicara
dengan Romi tentang Anil yang menjadi dalang semuanya, seluruh anggota keluarga
terkejut. Mereka pun menyusun rencana untuk menjebak Anil.
Ruhi mendengar semua ucapan
keluarganya dan kemudian pergi ke kamarnya sambil menahan tangis. Ruhi
menyadari betapa kasarnya dirinya pada keluarganya dan berkata bahwa dirinya
tidak berhak tinggal dirummah keluarganya, Ruhi memutuskan akan pergi.
Raman menceritakan tentang
perbuatan Anil pada Mihir, Mihir tidak percaya mendengar semuanya. Raman
berkata akan memberi pelajaran pada Anil. Sekretaris Raman muncul dan berkata
bahwa Anil datang, Raman dan Mihir pun mulai berakting. Anil menyapa Raman dan
membicarakan sesuatu mengenai proyek kerja. Mihir menerima proyek tersebut dan
menanyakan keberadaan Ishita pada Raman, Raman berbicara menyindir Anil. Anil
berpura2 santai dan bersikap normal. Anil kemudian beranjak pergi. Mihir pun
yakin dengan semua ucapan Raman mengenai Anil.
Ishita dan Raman berbicara dan
berdebat, Ishita ingin ikut bersama Raman untuk menjebak Anil tapi Raman
melarangnya. Toshi datang melerai mereka. Raman berkata akan pergi menangkap
penculiknya dan meminta Toshi untuk menjaga Ishita agar tetap dirumah.
Ruhi mendatangi Pihu dikamarnya,
dia melihat Pihu telah tertidur. Ruhi mencium keningnya dan berpamitan. Ruhi
lalu diam2 keluar dari rumah keluarga Bhalla sambil membawa kopernya. Tiba2
muncul Mani. Mani berbicara dengan Ruhi dan membawanya pergi untuk berbicara.
Ishita keluar dari rumah ibunya
dan melihat Mani membawa Ruhi, Ishita juga melihat koper Ruhi diluar rumah.
Ishita pun mengikuti mereka.
Mani membawa Ruhi ke taman dan
mencoba menasihatinya, Ishita mencuri dengar mereka. Ruhi tidak mau mendengar
ucapan Mani dan hendak pergi tapi Mani mencegahnya dan menceritakan kejadian 7
th yang lalu dengan detail.Ruhi akhirnya bisa merasakan apa yang dirasakan
Ishita dulu. Mani kembali memberi penjelasan pada Ruhi. Ishita pun tersenyum
mendengar ucapan Mani.
By : aRin