Sinopsis Mohabbatein Episode 267 Raman bingung dan mencoba
menelpon, Ishita berusaha membela Aditya tapi polisi mengatakan sesuatu. Mani dan Shagun tiba di RS dan
Mani berteriak marah pada perawat. Perawat lalu menjelaskan sesuatu. Shagun pun
menenangkan Mani. Lalu Mani dan Shagun masuk ke dalam ruangan Aaliya. Mani
tidak tega melihat tangan kiri Aaliya yang melepuh, Polisi lalu bertanya apakah
bisa mengambil pernyataan Aaliya dan dokter mengatakan bahwa dia bisa meminta
pernyataan Aaliya nanti karena kondisinya belum memungkinkan, polisi kemudian
beranjak pergi. Mani menyemangati Aaliya dan mengatakan bahwa dia gadis yang
kuat.
Raman datang bersama polisi kerumahnya,
Toshi dan Simmi serta Mihika terkejut dan bertanya. Keluarga Bhalla tidak
percaya mendengar penjelasan Raman mengenai serangan pada Aaliya dan
menyalahkan Aditya, Simmi menenangkan ibunya. Polisi selesai memeriksa kamar
Aditya dan berbicara dengan Raman agar memberitahu kalau Aditya pulang ke rumah.
Toshi berusaha berbicara dengan polisi bahwa Aditya tidak mungkin melakukan
semua ini tapi polisi beranjak pergi.
Ishita menemui Aaliya dan menyemangatinya,
Mani hanya melamun saja. Dokter kemudian masuk dan meminta mereka menunggu
diluar. Ishita menenangkan Aaliya dan kemudian pergi keluar bersama Mani. Ishita
lalu keluar ruangan bersama Mani dan
menenangkannya.
Polisi menemukan Aditya terkulai
mabuk didalam mobilnya, Polisi pun menggeledah mobilnya untuk mencari bukti.
Mereka pun kemudian menemukan botol obat kimia disana.
Shagun berbicara ditelepon dengan
Ashok. Ashok membantah jika dirinya yang melakukan penyerangan terhadap Aaliya,
Shagun pun menuduh Nidhi yang melakukannya tapi Ashok juga menangkalnya. Shagun
mengakhiri panggilan dan berpikir bahwa memang benar Adtya yang telah
melakukannya, Shagun bingung dengan apa yang akan dilakukan karena Mani tidak
akan pernah melepaskan Aditya.
Shagun lalu menemui Ishita dan
Mani, Shagun mulai mencemooh Ishita hingga membuat Ishita mendebatnya. Shagun
berpikir untuk menyalahkan Aditya agar Mani selalu dipihaknya. Polisi datang dan
mengatakan ingin mengambil pernyataan Aaliya.
Polisi menanyai Aaliya di dalam
ruangan apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Aaliya berusaha menjelaskan
bahwa dirinya menunggu Aditya dan tiba2 ada yang menyerangnya dengan siraman
bahan kimia. Polisi bertaya apakah orang itu Aditya taoi Aaliya menjawab bahwa
wajah orang itu tertutup.
Aditya sendiri sedang diinterogasi
di dalam sel. Aaliya menjelaskan bahwa orang itu mengenakan baju oranye dan
tingginya 5,10 kaki. Dokter meminta polisi untuk membiarkan Aaliya
beristirahat. Polisi mengiyakan.
Polisi mengabarkan pada Mani,
Shagun dan Ishita bahwa Aditya telah ditangkap dan ditemukan botol bahan kimia
dari dlam mobilnya, Polisi menduga Aditya pelakunya dan meminta mereka semua
datang ke kantor polisi.
Ishita dan Raman mendatangi
kantor polisi, Aditya lalu dibawa keluar menemui mereka, Ishita masih saja
membela Aditya dan berteriak pada petugas bahwa Aditya tidak mungkin
melakukannya. Polisi mendebatnya dan mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan
bukti2 Aditya bersalah. Mani muncul mengatakan bahwa Aditya tidak bersalah, dia
tidak mengajukan keluhan apapun untuk Aditya. Mani meminta pihak kepolisian
menemukan pelaku yang sebenarnya, setelah itu Mani beranjak pergi. Ishuta dan
Raman pun merasa lega.
Ishita keluar kantor bersama
Aditya dan Raman, mereka melihat Mani, Aditya pun menghampirinya dan meminta
maaf tapi tiba2 Mani mengeluarkan senjata dan menodongkannya pada Aditya,
Ishita berusaha menahannya, para polisi bergerak merapat. Mani mengatakan bahwa
inilah caranya untuk mendapatkan keadilan bagi Aaliya, dia berkata akan
menghulum Aditya, Ishita berusaha menenangkan Mani. Para petugas muncul untuk
menghentikan Mani.
Sinopsis Mohabbatein Episode 267 Tayang Selasa 25 April 2017 Hari Ini
Mani menarik pelatuk senjatanya
dan menembakkannya. Ishita dan Raman berteriak tapi ternyata letusan menuju ke
atas karena Abhisek yang menghentikan Mani, Ishita menarik Aditya sementara
polisi memegangi Mani, Abhisek meneriaki Mani dan mengambil senjata dari tangan
Mani. Ishita pun menangis memeluk Aditya. Abhisek berusaha berbicara dengan Mani
bahwa Aaliya masih berada di RS dan bagaimana jika dia tahu ayahnya menembak
Aditya. Mani pun memberikan pistolnya pada Abhisek dan berkata akan mengajukan
laporan untuk Aditya. Abhisek lalu membawa Mani masuk ke dalam kantor, Aditya
juga kembali dibawa ke dalam. Ishita membahasnya dengan Raman dan berkata bahwa
mereka harus membuat Mani peraya kalau Adtya tidak bersalah.
Ashok mengobrol dengan Nidhi
mengenai Aditya, Shagun lalu menelpon Ashok dan bercerita bahwa Mani mencoba
menembak Aditya. Nidhi berkomentar bahwa mereka harus menggunakan kesempatan
ini. Setelah itu Ashok menelpon media dan Nidhi memberitahu bahwa dirinya
mempunyai berita terbaru tapi Nidhi meminta
mereka tidak menyebut namanya.
Raman berada dirumah dan
berbicara ditelepon dengan marah karena tak ada seorangpun yang bersedia
memegang kasus ini, Mihir datang dan menenangkan Raman. Ishita muncul dan Raman
bertanya, mereka berdebat lalu Ruhi
mengatakan bahwa ada keluarga penggemarnya yang berprofesi pengacara dan Ruhi memberinya
nomer telepon. Raman menghubunginya tapi ponselnya tidak tersambung. Lalu Ruhi berkata
akan pergi kerumahnya dan meyakinkannya, dia lantas pergi bersama Mihir.
Abhisek menginterogasi Aditya
menanyakan dimana dia saat terjadi penyerangan, Aditya berkata tidak tahu
karena sedang mabuk. Aditya lalu menceritakan kronologis dia sebelum saat
kejadian. Abhisek dan Inspektur disana berunding dan merasa perlu mengambil
penyataan dari teman Aditya yang diberi tumpangan waktu itu. Abhisek kemudian
menunjukkan pada Aditya botol bahan kimianya dan bertanya mengapa botol
tersebut ada di dalam mobilnya. Aditya tetap tidak mengetahuinya.
Mihir dan Ruhi menemui Abhisek,
Mihir lalu memberikan surat jaminan pembebasan Aditya pada Abhisek. Abhisek
menyuruh sipir memanggil Aditya, Aditya dibawa masuk ke ruangan Abhisek. Mihir
menenangkan Aditya, begitu juga dengan Ruhi. Aditya kemudian berbicara dengan
mereka ahwa dirinya tidak bisa mengingat apapun dan minta maaf karena asalah
terjadi disebabkan olehnya, Mihir menenangkannya lalu hendak membawa pergi
Aditya tapi Abhisek memberinya peringatan agar Aditya tidak pergi keluar kota
selama proses berlangsung Setelah itu Mihir, Aditya dan Ruhi beranjak pergi.
Abhisek lalu mulai berpikir dan berdiskusi dengan temannya. Mereka berharap
Aditya akan mengingat semuanya.
Tiba di luar, media meliput
Aditya, Ruhi menanggapi mereka. Raman dan Ishita datang dan mereka mewawancarai
Raman dan Ishita. Mereka menyudutkan Raman dan Ishuta yang berhasil membebaskan
Aditya. Polisi lalu datang menghalau mereka.
Ashok menerima media di RS dan
berkata akan mendapatkan keadilan untuk Aaliya. Ashok masuk ke dalam ruangan
dan perawat menghalaunya karena pasien membutuhkan istirahat, Shagun keluar
mengikuti Ashok dan media terus memburunya, Mani datang bersama polisi, polisi
kemudian menghalau media agar segera pergi. Ashok kemudian berbicara dengan
Mani kalau saja bantuannya diperlukan. Mani menyuruh Ashok pergi dan dia pergi
ke ruangan Aaliya, Shagun pun menegur Ashok karena memojokkan Aditya yang
meruakan anak kandungnya, Ashok menyuruh Shagun berpikir lebih penting mana
Adtya atau Pihu, Ashok mengatakan bahwa dia harus mengorbankan Aditya jika
inginkan Pihu. Ashok kemudian beranjak pergi.
Toshi dan Mihika melihat berita
di TV mengenai Aditya dan menjadi cemas, Pihu datang bersama Tn. Bhalla dalam
keadaan terluka, Mihika terkejut. Tn. Bhalla dengan wajah penuh luka mengatakan bahwa masyarakat tadi mencoba
menghakiminya bersama Pihu karena keuarganya telah membela Aditya yang bersalah.
Pihu menangis dalam pelukan Toshi. Mihika lalu membawanya ke kamar. Toshi
menangis dan berbicara dengan suaminya. Aditya datang bersama yang lain, Toshi
pun lega dan memeluk Aditya. Toshi lalu berbicara dengan Raman dan Ishita untuk
menyelamatkan Aditya.
By : aRin